Anda di halaman 1dari 12

Potensi manusia (jasmani

dan ruhani) dalam


pengembangan IPTEKS &
Potensi manusia di
bandingkan makluk lain
Adhitya Ferdian Firdaus
Sabudin
Pengertian IPTEKS
IPTEK adalah singkatan dari ilmu pengetahuan, teknologi. ilmu
pengetahuan dan teknologi adalah suatu cara menerapkan
kemampuan teknik yang berlandaskan ilmu pengetahuan dan
berdasarkan proses teknis tertentu untuk memanfaatkan alam bagi
kesejahteraan dan terpenuhinya suatu tujuan
Potensi Manusia
Merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud
maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum
sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal. Manusia
menurut agama islam adalah makhluk Allah yang berpotensi.
Macam – macam Potensi Manusia
Potensi Fisik (Psychomotoric)
• Potensi diri ini dapat diberdayakan sesuai fungsinya untuk saling
membagi kepentingan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Contohnya
hidung untuk mencium bau, tangan untuk menulis, kaki untuk berjalan,
telinga untuk mendengar, dan mata untuk melihat.
Potensi Mental Intelektual (Intellectual Quotient)
• Potensi diri ini adalah potensi kecerdasan yang terdapat di otak manusia
(terutama otak bagian kiri). Fungsi dari potensi ini yaitu untuk
merencanakan sesuatu, menghitung dan menganalisis.
Potensi Sosial Emosional (Emotional Quotient)
• Potensi diri ini sama dengan potensi mental intelektual, tetapi potensi ini
terdapat di otak manusia bagian kanan. Fungsinya yaitu untuk
bertanggung jawab, mengendalikan amarah, motivasi, dan kesadaran diri.
Potensi Mental Spiritual (Spiritual Quotient)
• Potensi ini merupakan potensi kecerdasan yang berasal dari dalam
diri manusia yang berhubungan dengan kesadaran jiwa, bukan
hanya untuk mengetahui norma, tapi untuk menemukan norma.
Potensi Daya Juang (Adversity Quetient)
• Sama seperti potensi mental spiritual, potensi daya juang juga
berasal dari dalam diri manusia dan berhubungan dengan keuletan,
ketangguhan, dan daya juang yang tinggi.
Macam – macam Potensi Manusia dalam
Islam
Potensi Akal
• Manusia memiliki potensi akal yang dapat menyusun konsep-konsep, mencipta,
mengembangkan, dan mengemukakan gagasan. Dengan potensi ini, manusia
dapat melaksanakan tugas-tugasnya sebagai pemimpin di muka bumi.
Potensi Ruh
• Manusia memiliki ruh. Banyak mendapat para ahli tentang ruh. Ada yang
mengatakan bahwa ruh pada manusia adalah nyawa. Sementara sebagian yang
lain mengalami ruh pada manusia sebagai dukungan dan peneguhan kekuatan
batin.
Potensi Qalbu
• Qalbu disini tidak dimaknai sebagai hati yang ada pada manusia. Qalbu lebih
mengarah pada aktifitas rasa yang bolak-balik. Sesekali senang, sesekali susah,
kadang setuju kadang menolak.Qalbu berhubungan dengan
keimanan. Qalbu merupakan wadah dari rasa takut, cinta, kasih sayang, dan
keimanan.
Potensi Fitrah
• Manusia pada saat lahir memiliki potensi fitrah. Fitrah disini tidak
dimaknai melulu sebagai sesuatu yang suci. Fitrah disini adalah
bahwa sejak lahir fitrah manusia adalah membawa agama yang
benar. Namun, kondisi fitrah ini berpotensi tercampur dengan yang
lain dalam proses pembentukannya.
Potensi Nafs
• Dalam bahasa Indonesia, nafs diserap menjadi nafsu berarti
‘dorongan kuat berbuat kurang baik’. Sementara nafs yang ada
pada manusia tidak hanya dorongan berbuat buruk, tetapi
berpotensi berbuat baik. Dengan kata lain, nafs ini berpotensi positif
dan negative.
Aspek – aspek Psikologis Manusia
• Bakat
• Insting
• Nafsu
• Karakter
• Heraditas / Keturunan
• Intuisi
• Bakat
Bakat, suatu kemampuan pembawaan yang potensial mengacu kepada
perkembangan akademis dan keahlian dalam bidang kehidupan
• Insting
suatu kemampuan berbuat atau bertingkah laku dengan tanpa melalui
proses belajar. Kemampuan insting ini merupakan pembawaan sejak lahir.
Dalam psikologi pendidikan kemampuan ini termasuk kapabilitas yaitu
kemampuan berbuat sesuatu dengan tanpa belajar
• Nafsu
suatu kemampuan berbuat atau bertingkah laku dengan tanpa melalui
proses belajar. Kemampuan insting ini merupakan pembawaan sejak lahir.
Dalam psikologi pendidikan kemampuan ini termasuk kapabilitas yaitu
kemampuan berbuat sesuatu dengan tanpa belajar.
• Karakter
merupakan kemampuan psikologis yang terbawa sejak lahir. Karakter ini
berkaitan dengan tingkah laku moral dan sosial serta etis seseorang.
Karakter terbentuk oleh kekuatan dari dalam diri manusia, bukan terbentuk
dari pengaruh luar
• Hereditas
merupakan factor kemampuan dasar yang mengandung ciri-ciri psikologis
dan fisiologis yang diturunkan oleh orang tua baik dalam garis yang
terdekat maupun yang telah jauh.
• Intuisi
kemampuan psikologis manusia untuk menerima ilham Tuhan. Intuisi
menggerakkan hati nurani manusia yang membimbingnya ke arah
perbuatan dalam situasi khusus diluar kesadaran akal pikiran, namun
mengandung makna yang bersifat konstruktif bagi kehidupannya.
Kelebihan Manusia dari Makhluk lainnya
• Makhluk yang paling unik, dijadikan dalam bentuk yang paling baik,
ciptaan Allah SWT. yang paling sempurna.
• Manusia memiliki potensi (daya atau kemampuan yang mungkin
dikembangkan) beriman kepada Allah SWT
• Manusia diciptakan oleh Allah SWT. untuk mengabdi kepada-Nya,
sebagaimana yang tertera di dalam QS. Adz-Dzariyat ayat 56 : “Tidaklah
Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku”.
• Manusia diciptakan oleh Allah SWT. untuk menjadi khalifah-Nya di bumi.
Hal ini dinyatakan Allah dalam firman-Nya QS. Al-Baqarah ayatn 30,
bahwa Allah menciptakan manusia untuk menjadi khalifah-Nya di bumi.
Perkataan “menjadi khalifah” dalam ayat tersebut mengandung makna
bahwa Allah menjadikan manusia wakil atau pemegang kekuasaan-Nya
mengurus dunia dengan jalan melaksanakan segala yang diridhai-Nya di
muka bumi ini.
• Di samping akal, manusia dilengkapi Allah dengan perasaan dan
kemauan atau kehendak. Dengan akal dan kehendaknya manusia
akan tunduk dan patuh kepada Allah, menjadi muslim. Tetapi
dengan akal dan kehendaknya juga manusia dapat tidak percaya,
tidak tunduk dan tidak patuh kepada kehendak Allah, bahkan
mengingkari-Nya, menjadi kafir.
• Secara individual manusia bertanggung jawab atas segala
perbuatannya.
• Berakhlak. Berakhlak adalah ciri utama manusia dibandingkan
makhluk lain. Artinya manusia adalah makhluk yang diberikan oleh
Allah SWT. kemampuan untuk membedakan yang baik dengan
yang buruk.

Anda mungkin juga menyukai