Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan seperti
SAW, yang telah membimbing umatnya menuju jalan yang benar beserta sahabat-
tetapi adanya bantuan, bimbingan, motivasi dan masukan dari banyak pihak dapat
Apabila ada kekurangan dankejanggalan yang terdapat dalam makalah ini penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Maslah...........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4
A. Pengertian Moral...........................................................................................4
A. Kesimpulan...................................................................................................8
B. Saran..............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menjalankan syariah agama itu hanya dapat terlaksana dengan adanya akhlak
Tuhan, ibadah yang dilakukan hanya sebagai formalitas belaka, muamalah yang
hanya merupakan peraturan yang tertuang dalam kitab saja, semua itu bukanlah
pangkalan yang menetukan corak hidup manusia. Akhlak, atau moral, atau susila
adalah pola tindakan yang didasarkan atas nilai mutlak kebaikan. Hidup susila dan
tiap-tiap perbuatan susila adalah jawaban yang tepat terhadap kesadaran akhlak,
sebaliknya hidup yang tidak bersusila dan tiap-tiap pelanggaran kesusilaan adalah
dimana manusia melihat atau merasakan diri sendiri sebagai berhadapan dengan
baik dan buruk. Disitulah membedakan halal dan haram, hak dan bathil, boleh dan
tidak boleh dilakukan, meskipun dia bisa melakukan. Itulah hal yang khusus
manusiawi. Dalam dunia hewan tidak ada hal yang baik dan buruk atau patut tidak
patut, karena hanya manusialah yang mengerti dirinya sendiri, hanya manusialah
yang sebagai subjek menginsafi bahwa dia berhadapan pada perbuatannya itu,
1
sebelum, selama dan sesudah pekerjaan itu dilakukan. Sehingga sebagai subjek
perbuatannya itu.
Setiap agama yang ada di seluruh negara dan bangsa di dunia ini pasti dan sudah
agama itu sendiri, yang tentunya untuk kebaikan dunia dan tak kalah pentingnya
juga untuk kebaikan akhirat. Untuk memperoleh kebaikan dunia dan akhirat
tentunya setiap pemeluk agama harus patut dan tunduk pada ajarannya masing-
masing. Orang yang beragama islam tentunya harus patuh dan tunduk kepada
setiap ajaran allah yang terkandung dalam al-qur’an dan sunnah nabi yang
lain kristen, katolik, hindu dan sebagainya. Jalan menuju kebaikan tersebut
tidaklah mudah sebagai mana membolakkan telapak tangan kita, karena untuk
mencapai ketarap kebaikan dunia dan akhirat itu perlu dan butuh perjuangan dan
juga pengorbanan yang dalam hal ini tidak sedikit dari kita atau saudara-saudara
kita yang kemudian tidak mampu mengikuti setiap rambu-rambu yang ditetapkan
Agama dan negara merupakan dua institusi yang berbeda yang sama-sama
menjadi dasar bernegaranya dalam artian agama yang mengatur mekanisme suatu
2
pada negara yang lain cenderung untuk memisahkan agama dengan
negaranya, agama baginya adalah urusan keyakinan dan hal itu adalah urusan
individu sehingga negara tidak berhak untuk mengurus wargaya untuk memeluk
agama tertentu. Lagi pula agama merupakan urusan akhirat sedangkan negara
adalah urusan dunia. Jadi bagi negara-negara yang sekuler seperti ini mereka
tidak mau mencampur adukkan antara agama yang ukhrawi dan negara yang
bersifat duniawi.1
B. Rumusan Maslah
1
https://andrianoke.blogspot.com/2016/04/makalah-pengaruh-agama-terhadap.html
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Moral
Moral berasal dari bahasa latin yakni mores kata jamak dari mos yang
sebagai susila. Moral adalah hal-hal yang sesuai dengan ide-ide yang umum
diterima tentang tindakan manusia, mana yang baik dan mana yang buruk. Moral
juga bisa disebut dengan tindakan yang bernilai positif di mata manusia lain.
Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya tidak bermoral dan
tidak memiliki nilai positif di mata orang lain. Sehingga moral mutlak yang harus
dimiliki oleh setiap manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang
berhubungan dengan proses sosialisasi individu tanpa moral manusia tidak bisa
seseorang itu sudah sesuai dengan nilai dan rasa yang berlaku di masyarakat
maka orang tersebut dapat di nilai mempunyai moral yang baik. Begitu pula
menjadi seseorang yang memiliki moralitas yang kuat dalam berhubungan dengan
orang lain. Karena moral yang baik dapat lebih dihargai oleh orang lain. Moral
dan etika memiliki karakteristik yang sama yaitu sama-sama membahas tentang
4
perbuatan manusia yang baik dan yang buruk. Perbedaan etika dan moral adalah
kalau etika dapat dikatakan untuk menentukan nilai perbuatan manusia yang baik
atau buruk menggunakan tolak ukur dengan norma-norma yang tumbuh dan
laku yang berkembang di masyarakat, dengan tolak ukur yang digunakan dalam
moral adalah untuk mengukur tingkah laku manusia dengan adat istiadat,
kebiasaan dan lainnya yang berlaku di masyarakat. Moral juga bisa diartikan
sebagai budi pekerti. Budi pekerti adalah kata majemuk kata budi dan pekerti
merupakan gabungan kata yang berasal dari bahasa sangsekerta dan bahasa
Indonesia. Dalam bahasa sangsekerta budi artinya alat kesadaran (batin) dalam
bahasa Indonesia pekerti berarti kelakuan. Jadi budi pekerti adalah tingkah laku
manusia.2
Adapun arti moral dari segi bahasa berasal dari bahasa latin, mores yaitu
jamak dari kata mos yang berarti adapt kebiasaan. Di dalam kamus umum bahasa
Indonesia dikatan bahwa moral adalah pennetuan baik buruk terhadap perbuatan
dan kelakuan.
Selanjutnya moral dalam arti istilah adalah suatu istilah yang digunakan untuk
yang secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik atau buruk.
2
http://reni-ariningsih.blogspot.com/2012/06/makalah-tentang-moralitas.html
5
Berdasarkan kutipan tersebut diatas, dapat dipahami bahwa moral adalah istilah
Jika pengertian etika dan moral tersebut dihubungkan satu dengan lainnya, kita
dapat mengetakan bahwa antara etika dan moral memiki objek yang sama, yaitu
Namun demikian dalam beberapa hal antara etika dan moral memiliki
perbuatan manusia baik atau buruk menggunakan tolak ukur akal pikiran atau
rasio, sedangkan moral tolak ukurnya yang digunakan adalah norma-norma yang
etika berada dalam dataran realitas dan muncul dalam tingkah laku yang
berkembang di masyarakat.
Dengan demikian tolak ukur yang digunakan dalam moral untuk mengukur
tingkah laku manusia adalah adat istiadat, kebiasaan dan lainnya yang berlaku di
masyarakat.
Kesadaran moral erta pula hubungannya dengan hati nurani yang dalam bahasa
asing disebut conscience, conscientia, gewissen, geweten, dan bahasa arab disebut
dengan qalb, fu'ad. Dalam kesadaran moral mencakup tiga hal. Pertama, perasaan
wajib atau keharusan untuk melakukan tindakan yang bermoral. Kedua, kesadaran
moral dapat juga berwujud rasional dan objektif, yaitu suatu perbuatan yang
6
secara umumk dapat diterima oleh masyarakat, sebagai hal yang objektif dan
dapat diberlakukan secara universal, artinya dapat disetujui berlaku pada setiap
waktu dan tempat bagi setiap orang yang berada dalam situasi yang sejenis.
Berdasarkan pada uraian diatas, dapat sampai pada suatu kesimpulan, bahwa
moral lebih mengacu kepada suatu nilai atau system hidup yang dilaksanakan atau
diberlakukan oleh masyarakat. Nilai atau sitem hidup tersebut diyakini oleh
rasional, berlaku umum dan kebebasan. Jika nilai-nilai tersebut telah mendarah
daging dalam diri seseorang, maka akan membentuk kesadaran moralnya sendiri.
Orang yang demikian akan dengan mudah dapat melakukan suatu perbuatan tanpa
3
http://dediwinong16.blogspot.com/2015/06/ruang-lingkup-akhlak-etika-moral-dan.html
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
mutlak dari seorang hamba kepada Tuhan penciptanya dengan upacara dan
Perilaku adalah merupakan perbuatan atau tindakan dan perkataan seseorang yang
sifatnya dapat diamati, digambarkan dan dicatat oleh orang lain ataupun orang
yang melakukannya.
Agama memepunyai pengaruh yang sangat besar pada pola hidup dan tingkah
B. Saran
penyusun dapat menerapkan etika, moral dan akhlak yang baik dan sesuai dengan
8
DAFTAR PUSTAKA
https://andrianoke.blogspot.com/2016/04/makalah-pengaruh-agama-
terhadap.html
http://reni-ariningsih.blogspot.com/2012/06/makalah-tentang-
moralitas.html
http://dediwinong16.blogspot.com/2015/06/ruang-lingkup-akhlak-etika-
moral-dan.html