Anda di halaman 1dari 9

POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL DALAM ERA

OTONOMI DAERAH

Nama : Risky Reksiono

NIM : 041832793

Program Studi : Sistem Informasi

MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
2019
PENDAHULUAN

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang berkedaulatan dan merdeka. Bangsa


yang merdeka tentunya akan mengatur urusan dalam negerinya sendiri. Sejak
peristiwa proklamasi di tahun 1945, terjadi perubahan yang sangat mendasar dari
negara Indonesia, terutama tentang kedaulatan dan sistem pemerintahan dan politik.
Pada awal masa kemerdekaan, kondisi politik Indonesia belum sepenuhnya
baik. Kondisi indonesia masih morat-marit dan tidak stabil. Namun, setelah
beberapa tahun berlalu kondisi internal Indonesia sudah mulai teratur dan membaik.
Selangkah demi selangkah Indonesia mulai membenahi dan mengatur sistem
pemerintahannya sendiri.
Pada saat terjadi perang dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat,
banyak negara yang terpengaruh oleh kedigdayaan kedua negara tersebut. Kedua
negara tersebut saling berlomba ntuk menunjukkan kepada dunia siapa yang lebih
hebat. Untuk melancarkan usaha mereka tersebut, mereka banyak meletakkan
pengaruh di beberapa negara dunia sehingga negara-negara tersebut akan
mendukung usaha dan tindak tanduk mereka.
Mereka saling berlomba dalam segala hal, mereka berlomba untuk
mendapatkan simpati dan empati serta bantuan dari negara-negara di dunia. Oleh
karenanya banyak negara-negara di dunia yang menjadi pengikut mereka. Pada saat
itu dunia di bagi dalam dua kelompok, blok barat dan blok timur. Akan tetapi,
bangsa Indonesia tidak terpengaruh oleh keadaan yang terjadi. Indonesia dan
beberapa negara lainnya berkoordinasi dan membentuk sebuah kelompok yang
tidak memihak salah satu dari kedua blok tersebut, kelompok tersebut dikenal
dengan gerakan negara-negara non-blok Pada saat itu Indonesia menganut politik
bebas aktif yang berarti tidak terikat dengan salah satu kelompok yang ada pada
saat itu, dan aktif yang berarti aktif dalam menjaga perdamaian dunia dan
mengembangkan kerja sama antar negara-negara di dunia di segala bidang. Selain
itu Indonesia juga menetapkan strategi nasional untuk mengembangkan negara dan
menjaga keutuhan negara.
Saat ini banyak pemuda Indonesia yang tidak mengerti akan makna politik bebas
aktif yang di anut oleh Indonesia, dan tidak sedikit di antara mereka yang salah
mengartikan makna politik bebas aktif tersebut. Oleh karena itu, kiranya penulis
perlu untuk membahas tentang politik dan strategi bangsa Indonesia. Penulis akan
coba untuk membahas hal tersebut dalam makalah penulis yang penulis beri judul
“Politik Dan Strategi Nasional Dalam Era Otonomi Daerah”.
KAJIAN PUSTAKA

1. Pengertian Politik dan Strategi Nasional


2. Dasar Pemikiran Penyusunan Politik Dan Strategi Nasional
3. Pengimplementasian Politik Dan Strategi Nasional Dalam Pemerintahan
PEMBAHASAN

1. Pengertian Politik dan Strategi Nasional


1.1. Pengertian Politik Nasional
Kata” politik” secara etimologis berasal dari bahasa Yunani politeia, yang
akar katanya dadalah polis, berarti satuan kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri,
yaitu negara dan teia, berarti urusan. Dalam bahasa indonesia, poloitik dalam arti
politics mempunyai kepentingan umum warga negara satuan bangsa.
Politik nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan pengambilan
kebijakan untuk mencapai tujuan suatu cita-cita dan tujuan nasional. Dengan
demikian definisi politik nasional adalah asas, haluan, usaha serta kebijakan negara
tentang pembinaan (perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian)
serta penggunaan kekuatan nasional untuk mencapai tujuan nasional.
1.2. Pengertian Strategi Nasional
Strategi berasal dari bahasa yunani strategia yang diartikan sebagai “the art
of the general” atau seni seseorang panglima yang biasanya digunakan dalam
peperangan.Karl von Clausewitz (1780-1831) berpendapat bahwa strategi adalah
pengetahuan tentang penggunaan tempuran untuk memenangkan
peperangan.Sedangkan perang itu sendiri merupakan kelanjutan dari perang.
Dalam pengertian umum, strategi adalah cara untuk mencapatkan
kemenangan atau pencapaian tujuan. Strategi pada dasarnya merupakan seni dan
ilmu menggunakan dan mengembangkan kekuatan ( ideologi, politik, ekonomi,
sosial-budaya dan hankam) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam
politik nasional, strategi ini digunakan sebagai cara melaksanakan dan
mengembangkan politik/kebijaksanaan nasional tersebut dalam bangsa.

2. Dasar Pemikiran Penyusunan Politik Dan Strategi Nasional


Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-pokok
pikiran yang terkandung dalam sistem manajemen nasional yang berlandaskan
ideologi Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional .
Politik dan strategi nasional yang telah berlangsung selama ini disusun berdasarkan
sistem kenegaraaan menurut UUD 1945 . sejak tahun 1985 telah berkembang
pendapat yang mengatakan bahwa jajaran pemerintah dan lembaga-lembaga yang
tersebut dalam UUD 1945 merupakan “suprastruktur politik”. Lembaga-lembaga
tersebut adalah MPR, DPR, Presiden, DPA, BPK, MA . Sedangkan badan-badan
yang ada dalam masyarakat disebut sebagai “infrastruktur politik”, yang mencakup
pranata politik yang ada dalam masyarakat, seperti partai politik, organisasi
kemasyarakatan, media massa, kelompok kepentingan (interest group), dan
kelompok penekan (pressure group) .
Suprastruktur dan infrastruktur politik harus dapat bekerja sama dan
memiliki kekuatan yang seimbang . Mekanisme penyusunan politik dan strategi
nasional di tingkat suprastruktur politik diatur oleh presiden/mandataris MPR .
Sedangkan proses penyusunan politik dan strategi nasional di tingkat suprastruktur
politk dilakukan setelah presiden menerima GBHN .Strategi nasional dilaksanakan
oleh para menteri dan pimpinan lembaga pemerintah non departemen berdasarkan
petunjuk presiden, yang dilaksanakan oleh presiden sesungguhnya merupakan
politik dan strategi nasional yang bersifat pelaksanaan .

3. Pengimplementasian Politik Dan Strategi Nasional Dalam Pemerintahan


Salah satu wujud pengimplementasian politik dan strategi nasional dalam
pemerintahan adalah sebagai berikut :

3.1. Otonomi Daerah


Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang
merupakan salah satu wujud politik dan strategi nasional secara teoritis telah
memberikan dua bentuk otonomi kepada dua daerah, yaitu otonomi terbatas bagi
daerah propinsi dan otonomi luas bagi daerah Kabupaten/Kota. Perbedaan Undang-
undang yang lama dan yang baru ialah:
Undang-undang yang lama, titik pandang kewenangannya dimulai dari pusat
(central government looking).
Undang-undang yang baru, titik pandang kewenangannya dimulai dari daerah
(local government looking).
3.2. Kewenangan Daerah
1. Dengan berlakunya UU No. 22 tahun 1999tenang Otonomi Daerah,
kewenagan daerah mencakup seluruh kewenangan bidang pemerintahan,
kecuali kewenangan dalam bidang politik luar negeri, pertahanan
keamanan, peradilan, moneter dan fiskal, agama, serta kewenangan bidang
lain.
2. Kewenagnan bidang lain, meliputi kebijakan tentang perencanaan nasional
dan pengendalian pembangunan secara makro.
3. Bentuk dan susunan pemerintahan daerah,

DPRD sebagai badan legislatif daerah dan pemerintah daerah sebagai


eksekutif daerah dibentuk di daerah.
DPRD sebagai lembaga perwakilan rakyat di daerah merupakan wahana
untuk melaksanakan demokrasi:
1. Memilih Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, dan
Walikota/Wakil Walikota.
2. Memilih anggota Majelis Permusawartan Prakyat dari urusan Daerah.
3. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Gubernur/ Wakil
Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, dan Walikota/Wakil Walikota.
4. Membentuk peraturan daerah bersama gubernur, Bupati atas Wali Kota.
5. Menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
bersama gubernur, Bupati, Walikota.
6. Mengawasi pelaksanaan keputusan Gubernur, Bupati, dan Walikota,
pelaksanaan APBD, kebijakan daerah, pelaksanaan kerja sama
internasional di daerah, dan menampung serta menindak-lanjuti aspirasi
daerah dan masyarakat.
PENUTUP

1. Kesimpulan
Politik nasional adalah suatu kebijakan yang harus dilaksanakan untuk
mencapai suatu tujuan dan cita-cita nasional. Pelaksanaan dari politik nasional ini
harus dengan tata cara yang benar dengan strategi yang jitu supaya dalam
pelaksanaan dan pengembangan politik nasional ini bisa tercapai. Kemajuan dari
segala bidan dan segala aspek juga diperlukan supaya politik nasional ini bisa
terlaksana dan dengan seksama bisa teringrasi dengan benar.

2. Saran
Dari uraian diatas, segala aspek dan nilai bangsa serta juga dengan
pemerintahan dapat digunakan sebagai sarana dari pengembangan politik nasional.
Strategi yang mantap juga diperlukan supaya dalam pelaksanaannya tidak salah
sasaran dan malah merugikan bangsa ini.
DAFTAR PUSTAKA

Amin, Zainul Ittihad. 2018. Pendidikan Kewarganegaraan. Tangerang Selatan:


Universitas Terbuka.
S. Sumarsono, H. Mansyur, dkk. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan, PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Hisyam, Ciek Julyati (2015). Pengembangan Kurikulum & Pembelajaran Bidang
Studi PKn. Jakarta: Universitas Terbuka.
Danusaputro Munadjat. ST. (1978). Wawasan Nusantara dalam ilmu politik dan
hukum. Buku I. Bandung.
Abdurrasyid, Priyatna, 1983, Orbit Geostationer Sebagai Wilayah Kepentingan
Nasional Guna Kelangsungan Hidup Indonesia, Lemhanas, Jakarta.
Budiardjo, Miriam, 1991, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Arimi, Novia (31 Mei 2013). Politik Nasional. Dikutip 01 November 2019 dari
Novia Arimi: https://www.scribd.com/doc/144818937/Makalah-Politik-Dan-
Strategi-Nasional

Anda mungkin juga menyukai