BAB I
KONSEP DASAR EKONOMI TEKNIK
diperlukan, dan apa yang dimaksud dengan nilai perusahaan? Tujuan tersebut dipergunakan
karena dengan memaksimumkan nilai perusahaan maka pemilik perusahaan akan menjadi
lebih makmur (atau menjadi lebih kaya). Sedangkan nilai perusahaan merupakan harga yang
bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual.
Pengambilan keputusan dapat dilakukan jika :
1. Proyek tersebut mempunyai lebih dari satu cara untuk dikerjakan/dilaksanakan
2. Sumber daya terbatas untuk melakukan investasi.
Investasi atau penanaman modal adalah menyangkut penggunaan sumber-sumber yang
diharapkan akan memberikan imbalan (pengembalian) yang menguntungkan di masa yang
akan datang. investasi terbagi dalam dua (2) bagian yaitu :
1. Finansial (uang), misalnya : saham, obligasi
2. Nyata (benda atau aset), misalnya : equipment, tanah dsb.
Langkah-langkah dalam pengambilan keputusan pada permasalahan umum :
MERUMUSKAN MASALAH
MENGANASILISA MASALAH
PENENTUAN MARR
MEMBANDINGKAN ALTERNATIF-ALTERNATIF
MELAKUKAN ANALISA
Diagram aliran kas adalah suatu ilustrasi grafis dari transaksi-transaksi ekonomi yang
dilukiskan dalam garis skala waktu, dan terbagi 2 (dua) bagian yaitu :
1. Garis Horizontal = skala waktu / periode (tahun, bulan, hari)
2. Garis Vertikal = aliran kas.
Aliran kas akan berbeda bila ditinjau dari sudut pandang yang berbeda.
Contoh. 1.1
Seorang Ibu A meminjam uang Rp. 300.000,- kepada Ibu B dengan suku bunga 13 % dan
dikembalikan pada 4 periode mendatang.
Jawab :
𝐹 = 𝑃(1 + 𝑖)𝑁 = 𝑃(𝐹⁄𝑃 , 𝑖% , 𝑁)
𝐹 = 300.000 (1 + 0,13)4 = 𝑅𝑝. 489.142,083
Rp. 489142,083
Rp. 300.000
Rp. 489142,083
Rp. 300.000
Ditinjau dari Penerima Pinjaman
Ditinjau dari Pemberi Pinjaman
1.4 Biaya-biaya
Biaya dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Biaya yang berhubungan dengan tujuan
1. Biaya langsung (Direct Cost), merupakan biaya yang dapat diidentifikasi
selama proses operasi berlangsung, misal : biaya material, biaya tenaga kerja.
2. Biaya tidak langsung, merupakan biaya yang tidak dapat diidentifikasi selama
proses operasi berlangsung, misal : biaya penerangan lampu, biaya AC.
b. Biaya yang berhubungan dengan volume
1. Biaya Tetap (fixed cost), merupakan biaya tetap walaupun terjadi perubahan
volume/output. Misal : biaya abonemen telepon.
2. Biaya variabel (variable cost), merupakan perubahan biaya secara linear
tehadap volume/output, misal : biaya pulsa telepon.
c. Biaya yang berhubungan dengan keputusan manajemen
1. Biaya marginal, merupakan perubahan/ penambahan biaya terhadap output.
2. Biaya inkramental, merupakan tambahan biaya yang akan terjadi bila suatu
alternatif yang dipilih berubah volume kegiatan, misal : jika suatu pabrik
meningkatkan kapasitas produksi dari 1 ton pertahun dengan total biaya Rp.
3.000.000 menjadi 1,5 ton dengan biaya Rp. 3.750.000, maka biaya tambahan
atau inkramental sebesar Rp. 750.000.
3. Biaya kesempatan (opportunity cost), merupakan pendapatan (penghematan)
biaya yang dikorbankan sebagai akibat kita memilih alternatif tertentu. Misal :
si “A” selesai kuliah akan memperoleh pendapatan Rp. 1.500.000, dan bila si
”A” melanjutkan atau menjalankan usaha Ayahnya atau usaha keluarga akan
memperoleh Rp. 3.000.000. jika si “A” melanjutkan usaha Ayah, maka ia akan
mengorbankan Rp. 1.500.000 dengan kata lain si “A” memilih meninggalkan
kuliah.
4. Biaya terbenam/tertanam, terjadi bila perbedaan nilai buku dari suatu asset
(mis: mesin-mesin, bangunan) dengan nilai sebenarnya jika asset tersebut
dijual.
BEP (Break event Point) adalah suatu parameter atau variabel yang menyebabkan dua atau
lebih alternatif sama baiknya (tidak rugi/tidak untung).
𝑉𝐶 = 𝑐. 𝑋
𝑇𝐶 = 𝐹𝐶 + 𝑉𝐶
= 𝐹𝐶 + 𝑐. 𝑋
𝑇𝑅 = 𝑇𝐶 → 𝑇𝑅 = 𝑝. 𝑋
BEP ;
𝑝. 𝑋 = 𝐹𝐶 + 𝑐. 𝑋
𝐹𝐶
𝑋=
𝑝−𝑐
TR = Ongkos total untuk membuat (x) produk
FC = Ongkos Tetap
VC = Ongkos Variabel untuk membuat (x) produk
c = Ongkos Variabel untuk membuat 1 produk
TR = Total pendapatan dari penjualan x Produk
Biaya/ongkos
VC
Biaya/ongkos
FC
TC = FC + VC TR Posisi Untung
VC
Biaya/ongkos
TC
Biaya/ongkos
Volume produksi X
Volume
produksi
Contoh 1.1
PT. “X” Indonesia merencanakan untuk membuat Flange dari fiberglass dengan ongkos pembuatan
flange 350 unit/bulan adalah Rp. 37,5 juta dan ongkos pembuatan 425 flange perbulan adalah Rp.
43,8 juta, asumsikan bahwa ongkos variabel berhubungan secara proporsional dengan jumlah flange
yang akan diproduksi. Hitung :
Penyelesaian :
Ongkos
(𝑅𝑝. 43,8−𝑅𝑝.37,5)𝑗𝑢𝑡𝑎
𝑋= (425−350)𝑢𝑛𝑖𝑡
= 𝑅𝑝. 84.000 /𝑢𝑛𝑖𝑡
Ongkos tetap
𝑋 = 350
𝑇𝐶 = 𝐹𝐶 + 𝑐. 𝑋
𝐹𝐶 = 𝑅𝑝. 8.100.000
𝑋 = 425
𝑇𝐶 = 𝐹𝐶 + 𝑐. 𝑋
𝐹𝐶 = 𝑅𝑝. 8.100.000
Jika
𝑇𝑅 = 𝑝. 𝑋
Ongkos
𝑇𝐶 = 𝐹𝐶 + 𝑐. 𝑋 = 𝑅𝑝. 8.1.00.000 + 𝑅𝑝. 84.000 . 380 = 𝑅𝑝. 40.020.000
Profit
= 𝑅𝑝. 266.000.000 − 𝑅𝑝. 40.020.000 = 𝑅𝑝. 225.980.000