Anda di halaman 1dari 7

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


UNIVERSITAS BALIKPAPAN

BAB I
KONSEP DASAR EKONOMI TEKNIK

1.1 Pengertian Ekonomi Teknik


Teknologi dan lingkungan-lingkungan sosial tempat kita tinggal terus-menerus
berubah dengan cepat. Manfaat dari ilmu pengetahuan dan pengetahuan teknik untuk
kepentingan kita capai melalui rancangan dari barang yang kita gunakan, contohnya mesin-
mesin, gedung-gedung, produk-produk dan jasa. Namun demikian pencapaian ini tidak
timbul tanpa biaya, dalam bentuk uang atau bentuk lain. The Accreditation Board of
Engineering and Technology menyatakan bahwa engineering (teknik) adalah profesi yang
pengetahuan tentang matematika ilmu pengetahuan alam yang diperoleh dengan studi,
pengalaman, dan praktek dipergunakan dengan bijaksana dalam mengembangkan cara-cara
untuk memanfaatkan, secara ekonomis, bahan-bahan dan kekuatan alam, untuk
kemanfaatan umat manusia. Dalam definisi ini aspek-aspek ekonomi teknik menitik beratkan
pada aspek-aspek fisik.
Ekonomi teknik adalah suatu metode yang akan digunakan untuk menganalisa
alternatif-alternatif atau aspek-aspek ekonomis dari usulan investasi yang bersifat teknis
yang harus dipilih dengan memperhatikan kondisi-kondisi tertentu. Dengan cara paling
umum adalah melakukan estimasi aliran khas (cash flow) dari setiap alternatif. Prinsip-
prinsip dan metodologi ekonomi teknik merupakan bagian integral dari manajemen sehari-
hari dan operasi perusahaan-perusahaan swasta, koperasi dan sebagainya. Perintis dalam
bidang ilmu ekonomi teknik dimulai pada penghujung abad 19 oleh Arthur M Wellington,
seorang insinyur teknik sipil yang mengutarakan pentingnya analisis-analisis ekonomi dalam
prosyek-proyek teknik. Dan pada Tahun 1930 Eugene Grant menerbitkan edisi pertama
buku yang membahas tentang ekonomi teknik.
1.2 Pengambilan Keputusan Dalam Ekonomi Teknik
Untuk dapat mengambil keputusan – keputusan keuangan yang benar, manajer
keuangan perlu menentukan tujuan yang harus dicapai. Keputusan yang benar adalah
keputusan yang akan membantu mencapai tujuan tersebut. Secara normatif tujuan
keputusan keuangan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Mengapa tujuan

DIKTAT KULIAH : EKONOMI TEKNIK (ANALISA TEKNIK DAN BIAYA) 1


Sadat N Silalahi Sidabutar
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BALIKPAPAN

diperlukan, dan apa yang dimaksud dengan nilai perusahaan? Tujuan tersebut dipergunakan
karena dengan memaksimumkan nilai perusahaan maka pemilik perusahaan akan menjadi
lebih makmur (atau menjadi lebih kaya). Sedangkan nilai perusahaan merupakan harga yang
bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual.
Pengambilan keputusan dapat dilakukan jika :
1. Proyek tersebut mempunyai lebih dari satu cara untuk dikerjakan/dilaksanakan
2. Sumber daya terbatas untuk melakukan investasi.
Investasi atau penanaman modal adalah menyangkut penggunaan sumber-sumber yang
diharapkan akan memberikan imbalan (pengembalian) yang menguntungkan di masa yang
akan datang. investasi terbagi dalam dua (2) bagian yaitu :
1. Finansial (uang), misalnya : saham, obligasi
2. Nyata (benda atau aset), misalnya : equipment, tanah dsb.
Langkah-langkah dalam pengambilan keputusan pada permasalahan umum :
MERUMUSKAN MASALAH

MENGANASILISA MASALAH

MENCARI ALTERNATIF-ALTERNATIF SOLUSI

MEMILIH ARTENATIF TERBAIK

PENENTUAN ALTERNATIF YANG LAYAK

PENENTUAN HORISON PERENCANAAN

ESTIMASI ALIRAN KAS

PENENTUAN MARR

MEMBANDINGKAN ALTERNATIF-ALTERNATIF

MELAKUKAN ANALISA

MEMILIH ALTERNATIF TERBAIK

DIKTAT KULIAH : EKONOMI TEKNIK (ANALISA TEKNIK DAN BIAYA) 2


Sadat N Silalahi Sidabutar
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BALIKPAPAN

1.3 Aliran Kas (CASH FLOW)


Dalam menganalisa masalah ekonomi adalah membuat tabel aliran, sehingga dapat
diketahui perkembangan uang sesuai dengan waktu. Aliran kas akan terjadi apabila ada
perpindahan uang tunai atau sejenis (misalnya : cek, transfer melalui bank dan sebagainya)
dari pihak pertama dan pihak kedua. Apabila pada suatu saatsuatu pihak menerima dan
mengeluarkan uang tunai sekaligus maka aliran kas netto nya dapat dipresntasikan sebagai
berikut :

Aliran kas netto = Penerimaan - Pengeluaran.

Diagram aliran kas adalah suatu ilustrasi grafis dari transaksi-transaksi ekonomi yang
dilukiskan dalam garis skala waktu, dan terbagi 2 (dua) bagian yaitu :
1. Garis Horizontal = skala waktu / periode (tahun, bulan, hari)
2. Garis Vertikal = aliran kas.
Aliran kas akan berbeda bila ditinjau dari sudut pandang yang berbeda.
Contoh. 1.1
Seorang Ibu A meminjam uang Rp. 300.000,- kepada Ibu B dengan suku bunga 13 % dan
dikembalikan pada 4 periode mendatang.

Jawab :
𝐹 = 𝑃(1 + 𝑖)𝑁 = 𝑃(𝐹⁄𝑃 , 𝑖% , 𝑁)
𝐹 = 300.000 (1 + 0,13)4 = 𝑅𝑝. 489.142,083

Aliran kas ibu A Aliran kas ibu B

Rp. 489142,083
Rp. 300.000

Rp. 489142,083
Rp. 300.000
Ditinjau dari Penerima Pinjaman
Ditinjau dari Pemberi Pinjaman

DIKTAT KULIAH : EKONOMI TEKNIK (ANALISA TEKNIK DAN BIAYA) 3


Sadat N Silalahi Sidabutar
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BALIKPAPAN

1.4 Biaya-biaya
Biaya dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Biaya yang berhubungan dengan tujuan
1. Biaya langsung (Direct Cost), merupakan biaya yang dapat diidentifikasi
selama proses operasi berlangsung, misal : biaya material, biaya tenaga kerja.
2. Biaya tidak langsung, merupakan biaya yang tidak dapat diidentifikasi selama
proses operasi berlangsung, misal : biaya penerangan lampu, biaya AC.
b. Biaya yang berhubungan dengan volume
1. Biaya Tetap (fixed cost), merupakan biaya tetap walaupun terjadi perubahan
volume/output. Misal : biaya abonemen telepon.
2. Biaya variabel (variable cost), merupakan perubahan biaya secara linear
tehadap volume/output, misal : biaya pulsa telepon.
c. Biaya yang berhubungan dengan keputusan manajemen
1. Biaya marginal, merupakan perubahan/ penambahan biaya terhadap output.
2. Biaya inkramental, merupakan tambahan biaya yang akan terjadi bila suatu
alternatif yang dipilih berubah volume kegiatan, misal : jika suatu pabrik
meningkatkan kapasitas produksi dari 1 ton pertahun dengan total biaya Rp.
3.000.000 menjadi 1,5 ton dengan biaya Rp. 3.750.000, maka biaya tambahan
atau inkramental sebesar Rp. 750.000.
3. Biaya kesempatan (opportunity cost), merupakan pendapatan (penghematan)
biaya yang dikorbankan sebagai akibat kita memilih alternatif tertentu. Misal :
si “A” selesai kuliah akan memperoleh pendapatan Rp. 1.500.000, dan bila si
”A” melanjutkan atau menjalankan usaha Ayahnya atau usaha keluarga akan
memperoleh Rp. 3.000.000. jika si “A” melanjutkan usaha Ayah, maka ia akan
mengorbankan Rp. 1.500.000 dengan kata lain si “A” memilih meninggalkan
kuliah.
4. Biaya terbenam/tertanam, terjadi bila perbedaan nilai buku dari suatu asset
(mis: mesin-mesin, bangunan) dengan nilai sebenarnya jika asset tersebut
dijual.

DIKTAT KULIAH : EKONOMI TEKNIK (ANALISA TEKNIK DAN BIAYA) 4


Sadat N Silalahi Sidabutar
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BALIKPAPAN

BEP (Break event Point) adalah suatu parameter atau variabel yang menyebabkan dua atau
lebih alternatif sama baiknya (tidak rugi/tidak untung).
𝑉𝐶 = 𝑐. 𝑋
𝑇𝐶 = 𝐹𝐶 + 𝑉𝐶
= 𝐹𝐶 + 𝑐. 𝑋
𝑇𝑅 = 𝑇𝐶 → 𝑇𝑅 = 𝑝. 𝑋

BEP ;
𝑝. 𝑋 = 𝐹𝐶 + 𝑐. 𝑋
𝐹𝐶
𝑋=
𝑝−𝑐
TR = Ongkos total untuk membuat (x) produk
FC = Ongkos Tetap
VC = Ongkos Variabel untuk membuat (x) produk
c = Ongkos Variabel untuk membuat 1 produk
TR = Total pendapatan dari penjualan x Produk
Biaya/ongkos

VC
Biaya/ongkos

FC

Volume produksi Volume produksi

TC = FC + VC TR Posisi Untung

VC
Biaya/ongkos

TC
Biaya/ongkos

BEP Posisi Rugi

Volume produksi X
Volume
produksi

DIKTAT KULIAH : EKONOMI TEKNIK (ANALISA TEKNIK DAN BIAYA) 5


Sadat N Silalahi Sidabutar
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BALIKPAPAN

Contoh 1.1

PT. “X” Indonesia merencanakan untuk membuat Flange dari fiberglass dengan ongkos pembuatan
flange 350 unit/bulan adalah Rp. 37,5 juta dan ongkos pembuatan 425 flange perbulan adalah Rp.
43,8 juta, asumsikan bahwa ongkos variabel berhubungan secara proporsional dengan jumlah flange
yang akan diproduksi. Hitung :

a. Ongkos variabel perunit dan ongkos tetap


b. Jika PT. “X” Indonesia harus menjual flange seharga Rp. 700 ribu/unit, berapakah yang harus
diproduksi perbulan agar berada di BEP
c. Jika perusahaan memproduksi 380 unit/bulan, apakah perusahaan rugi atau untung dan
berapa keuntungan.

Penyelesaian :

Ongkos

(𝑅𝑝. 43,8−𝑅𝑝.37,5)𝑗𝑢𝑡𝑎
𝑋= (425−350)𝑢𝑛𝑖𝑡
= 𝑅𝑝. 84.000 /𝑢𝑛𝑖𝑡

Ongkos tetap

𝑋 = 350

𝑇𝐶 = 𝐹𝐶 + 𝑐. 𝑋

𝑅𝑝. 37,5 𝑗𝑢𝑡𝑎 = 𝐹𝐶 + 𝑅𝑝. 84.000 . 350 𝑢𝑛𝑖𝑡

𝐹𝐶 = 𝑅𝑝. 8.100.000

𝑋 = 425

𝑇𝐶 = 𝐹𝐶 + 𝑐. 𝑋

𝑅𝑝. 43,8 𝑗𝑢𝑡𝑎 = 𝐹𝐶 + 𝑅𝑝. 84.000 . 425 𝑢𝑛𝑖𝑡

𝐹𝐶 = 𝑅𝑝. 8.100.000

Jika

P = Rp. 700.000/unit, maka yang harus diproduksi


𝑅𝑝. 8.100.000
𝑋 = 𝑅𝑝. = 13,15 𝑢𝑛𝑖𝑡 /𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
700.000−𝑅𝑝.84.000

𝑋 = 380 𝑢𝑛𝑖𝑡/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛, total penjualan,

DIKTAT KULIAH : EKONOMI TEKNIK (ANALISA TEKNIK DAN BIAYA) 6


Sadat N Silalahi Sidabutar
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BALIKPAPAN

𝑇𝑅 = 𝑝. 𝑋

𝑇𝑅 = 𝑅𝑝. 700.000 . 380 = 𝑅𝑝. 266.000.000 𝑝𝑒𝑟 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛

Ongkos
𝑇𝐶 = 𝐹𝐶 + 𝑐. 𝑋 = 𝑅𝑝. 8.1.00.000 + 𝑅𝑝. 84.000 . 380 = 𝑅𝑝. 40.020.000

Profit
= 𝑅𝑝. 266.000.000 − 𝑅𝑝. 40.020.000 = 𝑅𝑝. 225.980.000

DIKTAT KULIAH : EKONOMI TEKNIK (ANALISA TEKNIK DAN BIAYA) 7


Sadat N Silalahi Sidabutar

Anda mungkin juga menyukai