M – Torsional Osilator
Departemen Fisika
Universitas Indonesia
2021
Tujuan
1. Mempelajari cara kerja torsi osilator
2. Mengetahui nilai konstanta torsi dari torsional fiber
3. Mengetahui hubungan periode dan amplitude pada osilator
4. Mengetahui nilai momen inersia sistem
Teori Dasar
Getaran
Getaran merupakan suatu gerakan bolak-balik (osilasi) di sekitar titik kesetimbangan. Gerakan bolak-
balik secara teratur disebut juga sebagai gerak periodik. Titik kesetimbangan adalah titik di mana suatu
benda akan berada di posisi diam ketika tidak ada gaya yang bekerja pada benda tersebut. Satu getaran
adalah gerak dari satu titik kembali ke titik awal. Misalnya pada bandul yang berayun dari titik A, lalu ke
titik B, kemudian ke titik C, akan kembali ke B lalu ke A kembali. Satu getaran adalah gerakan dari A-B-
C-B-A.
Periode [T]: waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu getaran penuh.
t
Rumusnya: T =
n
Frekwensi [f]: banyaknya getaran yang dilakukan setiap detik.
n
Rumusnya: f =
t
Hubungan antara Periode dan Frekwensi bisa ditulis demikian:
1 1
f= atau T =
T f
Pegas :
m
T =2 π
√ k
Ayunan bandul sederhana :
l
T =2 π
√ g
T= Periode
t= waktu (sekon)
n=jumlah getaran
Getaran bebas adalah getaran yang terjadi ketika sistem mekanis dimulai dengan adanya gaya awal
yang bekerja pada sistem itu sendiri, lalu dibiarkan bergetar secara bebas. Misalnya bandul yang awalnya
diterik lalu dilepaskan, akan berhenti sendiri lama kelamaan. Getaran paksa adalah suatu getaran yang
terjadi ketika gerakan bolak balik karena adanya gaya luar yang secara paksa menciptakan getaran pada
sistem. Misalnya gempa bumi.
F ky (notasi skalar)
F ky (notasi vektor)
Ayunan Bandul Sederhana :
Ayunan matematis atau ayunan sederhana merupakan suatu partikel massa yang bergantung pada
suatu titik tetap pada seutas tali dengan massa tali dapat diabaikan dan tali tidak dapat
bertambang panjang.
F mg sin
v y A2 y 2
Percepatan gerak harmonis sederhana
dv d
a ( A cos ωt ) 2 A sin ωt 2 y
dt dt
Ket :
k = konstanta pegas (N/m)
y = simpangan (m)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
A = amplitudo (m)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
f = frekuensi (Hz)
t = waktu tempuh (s)
Ek = energi kinetic
Ep = energi potensial
Em = energi mekanik
dimana: Tau adalah torsi atau momen gaya (Nm). r adalah lengan gaya (m). F adalah gaya yang
diberikan tegak lurus dengan lengan gaya (N).
Jika gaya yang bekerja pada lengan gaya tidak tegak lurus, maka besar torsinya adalah:
Pada osilator torsional pendulum torsi untuk getaran teredam berlaku persamaan:
Dimana I = momen inersia, k = konstanta pegas, B = medan magnet, I = arus pusar, R = resistansi
konduktor, l = panjang kumparan, dan θ = sudut putar.
Percobaan 2
1. Melepaskan beban dan tali yang digunakan pada Percobaan I.
2. Menghentikan pergerakan rotor disc sampai kondisi setimbang dan catat simpangan awalnya.
3. Menyimpangkan torsional fiber dengan cara menyimpangkan rotor disc sebesar 0,1 rad dan catat
waktu yang dibutuhkan untuk berosilasi sebanyak n kali dengan menggunakan stopwatch.
4. Melakukan Percobaan II langkah 3 sebanyak 3 kali.
5. Mengulangi langkah 2, 3, dan 4 dengan variasi simpangan 0,2 ; 0,3 ; 0,4 ; 0,5 ; 0,6 ; 0,7 ; 0,8 ;
0,9; dan 1 rad.
Percobaan 3
1. Memastikan rotor disc berhenti berosilasi dan memasang 1 quadrant brass pada rotor disc.
2. Menyimpangkan torsional fiber dengan cara menyimpangkan rotor dics sebesar 1 rad dan catat
waktu yang dibutuhkan untuk berosilasi sebanyak n kali dengan menggunakan stopwatch.
3. Mengulangi langkah 1 dan 2 dengan menambah jumlah quadrant brass pada rotor disc satu per
satu.
4. Melakukan langkah 1, 2, dan 3 dengan mengganti quadrant brass dengan bola pejal.
Referensi
Frederick Bueche & David L. Wallach, Technical Physics, 1994, New York, John Wiley & Sons, Inc
Halliday & Resnick, Fisika 2, 1990, Jakarta, Penerbit Erlangga
https://tirto.id/apa-itu-getaran-gelombang-dan-bunyi-perbedaan-jenis-contohnya-gbre
https://ft.unj.ac.id/elektro/wp-content/uploads/2020/08/6.-Fisika-1_GHS.ppt
http://monangcidakkal.blogspot.com/2013/06/ayunan-sederhana-pendulum-torsi.html