Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK 4107

LAPORAN PRAKTIKUM
BIMBINGAN

MODUL 2
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGAN

Kegiatan Praktikum 2
1. Pengaruh Detergen terhadap Perkecambahan

Praktikan :
………………………………….
NIM…………………………..

PROGRAM STUDI PGSD


UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ JEMBER
TAHUN 2022
PENGARUH DETERGEN TERHADAP PERKECAMBAHAN

I. Tujuan :
Mengamati pengaruh detergen terhadap perkecambahan kacang hijau atau kedelai
II. Alat/Bahan
1. Alat :
a. Neraca
b. Sendok
c. Gelas ukur
d. Kertas saring/tissie
e. Kertas timah
f. Mistar
g. Alat tulis
2. Bahan:
a. Air
b. Detergen
c. Biji kacang hijau/kedelai
III. Tempat/Tanggal
1. Tempat : ........................
2. Tanggal : ........................ 2022
IV. Dasar Teori
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi, dan atau komponen
lain ke dalam air  atau udara, dan atau  berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan
manusia dan proses alam, sehingga kualitas air atau udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi
lagi sesuai dengan peruntukkannya. Proses pencemaran dapat terjadi secara langsung maupun
tidak langsung. Secara langsung yaitu bahan pencemar tersebut langsung berdampak meracuni
sehingga mengganggu kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan atau mengganggu keseimbangan
ekologis baik air, udara maupun tanah. Proses tidak langsung, yaitu beberapa zat kimia bereaksi di
udara, air maupun tanah, sehingga menyebabkan pencemaran. Dampak dari pencemaran langsung
misalnya, berupa gangguan kesehatan langsung (penyakit akut) maupun yang akan dirasakan
setelah jangka waktu tertentu (penyakit kronis).
Sebenarnya alam memiliki kemampuan sendiri untuk mengatasi pencemaran ( self recovery),
namun alam memiliki keterbatasan. Setelah batas itu terlampaui, maka pencemar akan berada di alam
secara tetap atau terakumulasi dan kemudian berdampak pada manusia, material, hewan, tumbuhan dan
ekosistem. Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan yang disebakan oleh berbagai
aktivitas industri dan aktivitas manusia, diperlukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan
dengan menetapkan baku mutu lingkungan. Baku mutu lingkungan adalah batas kadar yang
diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar terdapat dilingkungan dengan tidak menimbulkan
gangguan terhadap makhluk hidup, tumbuhan atau benda lainnya. Salah satu contoh pencemaran
lingkungan adalah pencemaran air.
Pencemaran air adalah masuk atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau
komponen lain kedalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau proses alam
sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air kurang atau tidak dapat
lagi berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Pelaksanakan penilaian terhadap kualitas air, yaitu
membandingkan beberapa ukuran/parameter kunci dengan baku mutu yang ditetapkan. Jenis ukuran
pencemaran air antara lain :
a. Kebutuhan oksigen untuk proses biologi (BOD) Dalam air buangan terdapat zat organik
yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen dan oksigen dengan unsur tambahan yang lain
seperti nitrogen, belerang, dll dimana unsur-unsur tersebut cenderung menyerapoksigen.
Oksigen itu dibutuhkan bagi mikroba untuk kehidupannya danuntuk menguraikan
senyawaan organik tersebut sehingga kadar oksigenakan menurun yang menyebabkan air
menjadi keruh dan berbau.
b. Kebutuhan Oksigen Kimiawi Bentuk lain untuk mengukur kebutuhan oksigen adalah ukuran
COD atau kebutuhan oksigen kimiawi. Nilai COD ini akan menunjukan kebutuhan oksigen
yang diperlukan untuk menguraikan kandungan bahan organik dalam air secara kimiawi
khususnya bagi senyawa anorganik yang tidak dapat teruraikan karena proses biologis,
sehingga dibutuhkan bantuan pereaksi oksidator sebagai sumber oksigen.
c. Lemak dan Minyak Lemak dan minyak ditemukan mengapung di atas permukaan air
meskipun sebagian terdapat dibawah permukaan air. Lemak dan minyak merupakan
senyawa ester dari turunan alkohol yang tersusundari atom karbon, hidrogen dan oksigen.
Lemak sukar diuraikan oleh bakteri tetapi dapat dihidrolisa oleh alkali sehingga membentuk
senyawasabun yang mudah larut. Adanya minyak dan lemak dipermukaan air akan
menghambat proses biologis dalam air sehingga tidak terjadi proses fotosintesa.
d. NitrogenGas yang tidak berwarna dan tidak beracun, dalam air padaumumnya terdapat
dalam bentuk organik dan bakteri merubahnya menjadi ammonia. Dalam kondisi aeribik dan
dalam waktu tertentu bakteri dapat mengoksidasi amonia menjadi nitrit dan nirtat.
e. Suspended Solids (SS ) Padatan tersuspensi (SS ) dalam air atau padatan tidak terlarut dalam
air adalah senyawa kimia yang terdapat dalam air baik dalamkeadaan melayang, terapung
maupun mengendap. Senyawa ini dijumpaidalam bentuk organik maupun anorganik.
Padatan tidak terlarut inimenyebabkan air berwarna keruh.
f. Total Disolved Solid (TDS)Padatan terlarut dalam air (TDS) banyak ditemukan dalam
air adalah golongan senyawa alkali seperti karbonat, bikarbonat, danhidroksida. Pencemaran
air pada umumnya diakibatkan oleh kegiatan manusia. Besar kecilnya pencemaran akan
tergantung dari jumlah dan kualitas limbahyang dibuang kesungai, baik limbah padat
maupun cair.

V. Cara Kerja
1. Membuat larutan detergen 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,1% dan 0% (sebagai kontrol
berupa air) kemudian masing-masing di masukkan ke dalam gelas ukur yang sudah diberi label
berdasarkan konsentrasi larutan tersebut.
2. Melakukan seleksi kacang hijau atau kedelai dengan cara memasukkan ke dalam air, kemudian
membuang yang terapung.
3. Menyediakan gelas kimia lain dan diberi label sama seperti gelas yang sudah berisi cairan dan di
masukkan tissue ke dalamnya sebagai media tanam.
4. Masing-masing gelas yang berisi cairan dimasuki 10 butir kacang ijo terpilih dan dibiarkan
terendan sekitar 5 menit.
5. Memindahkan kacang hijau ke dalam gelas yang berisi tissue dengan label yang sama, kemudian
menambahkan larutan yang sesuai labelnya masing-masing 100 ml.
6. menutup gelas yang berisi kacang hijau dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya masuk.
7. Mengamati pertumbuhan kecambah tiap 24 jam.
8. Mencatat hasil pengamatan
VI. Pengamatan
Pengaruh Detergen terhadap pertumbuhan kecambah (dalam mm)
Hari ke 1 ( 24 Jam)
NO Konsentrasi Larutan Detergen
0% ( Kontrol ) 3.10% 6.25% 12.50% 25% 50% 100%
1 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 0 0
3 1 0 0 0 0 0 0
4 2 1.5 0.9 0.7 0.6 0.5 0
5 3 1.7 1 0.8 0.8 0.7 0.5
6 3.4 2 1.2 0.9 0.8 0.8 0.6
7 4 2.1 1.3 1 0.9 0.8 0.6
8 4.4 2.3 1.6 1 1 0.9 0.7
9 4.5 2.5 1.8 1.1 1 0.9 0.7
10 4.7 2.6 1.9 1.2 1.1 1 0.9
Jumlah 27 14.7 9.7 6.7 6.2 5.6 4
Rata-rata 2.70 1.47 0.97 0.67 0.62 0.56 0.40
Hari ke 2 ( 28 Jam)
NO Konsentrasi Larutan Detergen
0% ( Kontrol ) 3.10% 6.25% 12.50% 25% 50% 100%
1 5 3 2 1.5 1.3 1 0.9
2 6 3.2 2.1 1.6 1.4 1.1 1
3 6.5 3.3 2.2 1.7 1.4 1.2 1.1
4 7 3.4 2.2 1.7 1.4 1.2 1.1
5 7.5 3.5 2.3 1.8 1.6 1.3 1.1
6 8 3.6 2.4 1.8 1.7 1.4 1.2
7 8.5 3.7 2.5 1.9 1.7 1.4 1.2
8 9 3.7 2.6 2.1 1.8 1.4 1.3
9 9.5 3.8 2.6 2.1 1.9 1.5 1.4
10 10 4 2.8 2.2 2 1.6 1.5
Jumlah 77 35.2 23.7 18.4 16.2 13.1 11.8
Rata-rata 7.7 3.52 2.37 1.84 1.62 1.31 1.18

VII. Analisa Data


Dianalisa dengan statistik sederhana dan sesuai dasar teori……….
Hasilnya digunakan untuk menyusun kesimpulan.
Ingat …..! untuk membuat kesimpulan perhatikan tujuan praktikum
VIII. Kesimpulan
Tulis beberapa kesimpulan yang saydara peroleh
IX. Jawaban Pertanyaan (jika ada)
Daftar Pustaka

Maman Rumanta, dkk. (2013). Praktikum IPA di SD, PDGK 4107/3 SKS /Modul 1-9. Universitas
Terbuka. Tangerang Selatan
…………………………………………………………………………………………………………….
……………

…………………………………………………………………………………………………………….
……………

…………………………………………………………………………………………………………….
……………
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan
yaitu pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)

Tahap Awal / Pembukaan / Deskripsi foto/video


persiapan

Proses Kegiatan Deskripsi foto/video

Tahap Akhir Deskripsi foto/video


KESULITAN SARAN DAN MASUKAN
NO KESULITAN SARAN MASUKAN
1

Anda mungkin juga menyukai