'6)
menemukan bahwa sebagian sel yang masih hidup menjadi
patogenik {Feraga '!6.?} saat ia membunuh bakteri tersebut
dengan panas dan kemudian mencampurkan sisa-sisa se1
dengan bakteri hidup dari galur nonpatogenik. Terlebih
!ry7
. i:
-.,::'.&' .. ;: ;:
;:i:;:, l* '!r.'lilii.,.\>
lagi, sifat patogenisitas yang baru diperoleh ini diwarisi oleh :i: llf t'!:i!: *:{ ::ii
semua keturunan bakteri yang tertransformasi (berubah). t,/f :i, ,{-/
a./ i
!it: Ay'
.:
'iii i
/elaslah, ada komponen kimiawi sel patogenik yang mati il
F' fl
{
yang menyebabkan perubahan terwariskan ini, walaupun
l,
identitas zat tersebut belum diketahui. Griffith menyebut HASIt
feno mena ini sebagai transformas i (tran sfor matio n), kini
didefinisikan sebagai perubahan genotipe dan fenotipe
akibat asimilasi DNA eksternal oleh suatu sel. (Penggunaan
,t,
Mencit mati Mencit sehat
l,
Mencit sehat Mencit mati
I
l<ata transformasi yang satu ini tidak boleir dikacaukan
dengan pengubahan sel hewan normal menjadi sel kanker,
dibahas pada Bab 12.)
ffi \T!
ffi
F"--
Penelitian Griffith meletakkan dasar bagi pencarian A:,,.,r'
selama 14 tahun oleh ahli bakteriologi dari Amerika /rn
'**f t \ ) sel-selsyans
i h,dup ditemulan
Serikat, Oswald Avery, untuk menemukan identitas zat i"ffrl
\ dalam sampel
pentransformasi itu. Avery memusatkan perhatiannya pada daral. yang dapat
tiga kandidat utama: DNA, RNA (asam nukleat yang satu bereproduksi,
lagi), dan protein. Avery membongkar bakteri patogenik menghasilkan
yang dibunuh dengan panas dan mengekstraksi kandungan lebih banyak
sel 5.
sel. Dalam sampel-sampel yang terpisah, ia menggunakan
perlakuan-perlakuan spesifik yang menginaktivasi satu (i$ilYFiUffilrl, Griffith
menyimpulkan bahwa bakteri R yang
hidup telah ditransformasi menjadi bakteri S patogenik oleh
dari ketiga tipe molekul. Ia kemudian menguji setiap
suatu zat terwariskan yang belum diketahui dari sel-sel S
sampel yang telah diberi perlakuan untuk mengetahui yang mati yang memungkinkan sel-sel R membuat kapsul.
kemampuan sampel mentransformasi bakteri nonpatogenik
yang masih hidup. Hanya ketika DNA dibiarkan aktif- SUSn*f$'r!:l,il F. criiflth, The significance of pneumococcal types,
lah transformasi terjadi. Pada tahun J.944, Avery dan Journal of Hygiene 27:113-159 (92q.
kolega-koleganya, Maclyn McCarty dan Colin Macleod, Bagaimana percobaan ini dapat
mengumumkan bahwa agen pentransformasi itu adalah menghapuskan kemungkinan bahwa sel-sel R mungkin
DNA. Temuan mereka disambut dengan penuh minat sekadar menggunakan kapsul sel S yang mati sehingga
namun disertai rasa skeptis yang cukup besar, sebagian menjadi patogenik?
karena kepercayaan yang masih melekat bahwa protein
merupakan kandidat yang lebih bagus sebagai materi
genetik. Terlebih lagi, banyak ahli biologi belum yakin Akan tetapi alasan utama dari keraguan tersebut adalah
bahwa gen bakteri berkomposisi dan berfungsi sama para ahli biologi belum banyak mengetahui tentang DNA
dengan gen organisme-organisme yang lebih kompleks. pada saat itu.
Apakah protein atau DNA yang merupakan materi genetik lag T2?
PqRCO$AAN Alfred Hershey dan Martha Chase menggunakan sulfur radioaktif untuk melacak nasib protein, dan menggunakan
fosfor radioaktif untuk tujuan yang sama terhadap nasib DNA fag T2 yang menginfeksi sel-sel bakteri. Mereka ingin mengetahui
molekul mana yang memasuki dan dapat memprogram ulang sel agar membuat lebih banyak fag.
i$ Fag berlabel radioaktif dicampur @ Camouran orblender agar $) Carprra. dtsertnfugasi @ Radioaktivitas di
dengan bakteri. Fag menginfeksi bagian-bagian tag di luar sehingga bakteri membentuk dalam pelet dan
sel bakteri. bakteri terlepas dari sel. pelet di bawah tabung reaksi. cairan diukur.
Fag bebas dan bagian fag
yang 1epas, yang lebih ringan,
n.n { I t1i"38i,,,
.,,"",*Tfr"*.$,.fl:i;
_
Radioaktivitas
(protein fag)
dalam cairan
Sel bakteri
-'
''"-:- -"- -"'s. l :.i
"' .'&.4 ,*-- '!- . , :l!
.,.,r,$i',,i-r:;
' ;€ .:i;.
". '!Bil.
' 1 :;iii;
,i :it
Kelompok 2: Fag dltumbuhkan
dalam fosfor radioaktif (32P).
yang diinkorporasikan ke dalam
,o,u'"*;l;**ilf;i4*
DNA fag (biru) l
lw.fro)
to**"****--,"
*-'H
Radloaktivitas (DNA
fag) dalam pelet.
llA5tl ,
Ketika protein dilabeli (kelompok 1), radioaktivitas tertinggal di luar sel. Namun saat DNA dilabeli (kelompok 2), radioaktivitas
ditemukan di dalam sel. Sel-sel bakteri dengan DNA fag radioaktif melepaskan fag-fag baru dengan sejumlah fosfor radioaktif.
KESIMP,tltAf*l'. DNA fag memasuki sel-sel bakteri, namun protein-protein fag tidak. Hershey dan Chase menyimpulkan bahwa
DNA, bukan protein, berfungsi sebagai materi genetik bagi fag T2.
$Ufrltfg6,l,ilr;, A.D. Hershey and Martha Chase, Independent functions of viral protein and nucleic acid in growth of bacteriophage, Journal of
General Physiology 36:39*56 (1 952).
Akan seperti apa hasil percobaan ini jika protein-protein mengandung informasi genetik?
IJ
-L
H2 I-TYN\H membaca laporan tahunan yang belum diterbitkan yang
I
o _N
H Y o
N merangkum penelitian Pauling, mereka mengetahui bahwa
Franklin menyimpuikan tulang punggung gula fosfat
terletak di luar heliks ganda. Susunan ini menarik karena
Sitosin (C)
meletakkan basa bernitrogen yang relatif hidrofobik di
sebelah dalam molekul, sehingga jauh dari larutan berair
o
I
di sekelilingnya.'Watson membangun suatu model dengan
basa-basa bernitrogen yang menghadap ke sebelah dalam
heliks ganda. Dalam model ini, kedua tulang punggung
I
o 4'
Fosfat
N ukleotida gula-fosfat bersifat antiparalel-artinya, subunit tulang
DNA
OHH punggung saling berlawanan arah (lihat Peraga 16.7). Anda
Gula (deoksiribosa) dapat membayangkan keseluruhan susunan tersebut seperti
zN.-H
Uiunq 3' H tangga tali dengan anak tangga yang kaku. Tali samping
Guanin (G) analog dengan tulang punggung gula-fosfat, sedangkan
:!:,::r,rii: anak tangga merepresentasikan pasangan basa bernitrogen.
s" iii.5 Struktur dari untai DNA. Setiap monomer
nukleotida terdiri atas satu basa bernitrogen (I A, C, atau G), satu Sekarang bayangkan Anda memegang salah satu ujung
gula deoksiribosa (biru), dan satu gugus fosfat (kuning). Fosfat tangga tali dan memuntir ujung yang satu lagi, sehingga
dari suatu nukleotida melekat ke qula nukleotida di sampingnya, terbentuk spiral. Data sinar-X Franklin mengindikasikan
menghasilkan 'tulang punggung' yang terdiri atas fosfat dan gula bahwa heliks tersebut membentuk satu putaran penuh setiap
berselang-seling. Basa menonjol dari tulang punggung tni. Untai
polinukleotida memiliki arah tertentu, dari ujung 5' (dengan gugus
3,4 nm. Dengan basa-basa bertumpukan yang jaraknya
fosfat) ke ujung 3' (dengan gugus -OH). 3' dan 5' mengacu ke hanya 0,34 nm, ada sepuluh lapisan pasangan basa, atau
nomor yang diberikan pada karbon-karbon dalam ctncin gula. anak tangga tali, dalam setiap putaran penuh heliks.
3,4 nm
rc- {z
or
.P
-o
\,-U\\
G@_,
b
Ho -'\\
o
uiunq 5
(a) Ciri-ciri kunci struktur DNA (b) Struktur kimia sebagian (c) Model pengisian-ruang
A Peraga 16.7 Heliks ganda. (a) 'Pita- di sebelah dalam heliks ganda. (b) Agar antiparalel, yang berarti berorientasi ke arah
pita' dalam diagram ini merepresentasikan jelas, kedua untai DNA ditunjukkan tidak yang berlawanan. (c) Tumpukan rapat dari
tulang punggung gula-fosfat dari dua untai mengulir dalam struktur kimia sebagian ini. pasangan basa terlihat jelas dalam model
DNA. Heliks disebut 'tidak-kidal'. alias meliuk lkatan kovalen yang kuat menautkan unit- komputer ini. Gaya tarik van der Waals di
ke kanan. Kedua untai itu dihubungkan oleh unit setiap untai, sedangkan ikatan hidrogen antara pasangan-pasangan yang tertumpuk
ikatan hidroqen (qaris titik-titik) di antara yanq lebih lemah menghubungkan kedua memainkan peranan penting dalam menjaga
basa-basa bernitrogen, yang berpasangan untai. Perhatikan bahwa kedua untai bersifat molekul ini tetap menyatu (lihat Bab 2).
.1. D. Watson and F. H. C. Crick, Molecular structure of nucleic .F. H- C. Crick and D. \Xatson, The compiementary structure of
J.
acids: a structure for deoxyribose nucleic acids, Nature: 177:737 -738 deoxyribonucleic acrd, Proceedings of the Royal Society of London A
(1e53). 22380 (19s4).
A Peraga 16.9 Model replikasi DNA: konsep dasar. Dalam ilustrasi yang disederhanakan ini, suatu
segmen pendek DNA telah diluruskan menjadi struktur yang menyerupai tangga tali Tali samping tangga
merupakan tulang punggung gula-fosfat dari kedua untai DNA, Anak tangga merupakan pasangan basa
bernitrogen. Bentuk-bentuk sederhana menyimbolkan keempat jenis basa. Biru gelap merepresentasikan
untai DNA yang ada pada mo ekul induk. Biru muda merepresentasikan DNA yang baru disintesis.
baru. Pada awal proses hanya ada satu molekul DNA yang Sel induk Replikasi Replikasi
pertama kedua
beruntai ganda, namun kemudian ada dua, masing-masing
merupal(an replika yang sama persis dengan molekul (a) Model konservatif.
'indukl Mekanisme penyalinan ini analog dengan negatif Kedua untai induk
tsetelan 'eplilasi :
pertarral. .eduar
i
Lebih dari selusin enzim dan protein lain terlibat
t' ir :,' r lebih
dalam replikasi DNA. Jauh lebih banyak yang diketahui
tentang bagaimana 'mesin replikasi' ini bekerja pada
KESIIdFUI.AN Meselson dan Stahl membandingkan hasil bakteri (misalnya E. coli) dibandingkan pada eukariota,
yang diperoleh dengan hasil yang diprediksi oleh ketiga
model pada Peraga '1 6.10, seperti yang ditunjukkan di bawah
dan kita akan mendeskripsikan langkah-langkah dasar
ini. Replikasi pertama dalam medium 1aN menghasilkan dari proses tersebut untuk E. coli, kecuali jika disebutkan
pita DNA hibrid (1sN-14N). Hasii ini mengeliminasi model untuk organisme yang lain. Akan tetapi, apa yang telah
konservatif. Replikasi kedua menghasilkan DNA ringan dipelajari oleh para ilmuwan tentang replikasi DNA
maupun hibrid, hasil yang membantah model dispersif dan eukariota menunjukkan bahwa sebagian besar proses itu
mendukung model semikonservatif. Oleh karena itu, mereka
pada dasarnya sama untuk prokariota dan eukariota.
menyimpulkan bahwa replikasi DNA bersifat semikonservatif.
1M
ii?,""t?)fi.=*
_ 'w'\:H'o"o
Untai anakan (baru)
cetemouns renrilasidLffi
Gelembung Garpu replikasr
fl\ tI EE
"#
LJ*
Duamoe(,
DNAanakardh
fl*} /
{ 'h-{
$*4 Dua molekul DNA anakan
\*J LJ ,
}
0,5 pm
0.25 um
(a) Dalam kromosom melingkar E. coli dan banyak bakteri lain, (b) Dalam setiap kromosom linear eukariota, replikasi DNA
hanya ada satu titik mula replikasi. Untar induk
memisah dimulai saat gelembung replikasi terbentuk di banyak tempat
di titik mula, membentuk gelembung repl kasi dengan dua di sepanjang molekll DNA raksasa. Gerembung mengembang
garpu. Replikasi berlanjut ke kedua arah sampai kedua saat replikasi berlanlut ke kedua arah. Akhirnya gelembung-
garpu bertemu di sisi lain, menghasilkan dua molekul DNA gelembung menyatu dan sintesis untai-untai anakan pun
anakan. TEM menunjukkan kromosom bakteri dengan suatu selesar TEM menunjukkan tiga gelembung replikasi di
gelembung 'eplikas;. sepanjang DNA sel hamster cina hasil kultur.
& i,erage 16"i2 Titik mula replikasi pada E coli dan eukariota. Anak ffiffiffiiffiffiffi
Datam TEM di (b), tambahkan
panah merah mengindikasikan pergerakan garpu replikasi, dan dengan demikian anak panah merah untuk gelembung ketiga.
mengrndikasikan pula arah keseluruhan replrkasi DNA pada setiap geiembung.
il 'l r i). lr f.rt.rrt ix.l t .r . i'-' ' -:' li lr' l:i-'r. r' li- lli
I l. .t, l: I
i]i,.1,.,, I :trlirL ,,-.:rit i'tl.
. r.it , l.tlr': .{,ir,:ata air,n^i,,tl
' -' ---'-^'i"-'
1tt:'lftL lr,.,rir i i; :
r---'.'.-.-
primer RNA
F"r
/\
h Feraga '16.13 Beberapa protein
yang terlibat dalam inisiasi replikasi
DNA. Protein-protein yang sama
berfungsi pada kedua garpu replikasi lF .,,r.at itji.:it ,Ii:t I tilt
dalam gelembung replikasi. Agar mudah, ir i, llr-!llli'i,rlti.t r t; t ;l
rtltr,r i-,ii.\ ittlll i.
hanya satu garpu yang ditunjukkan.
ffi
(Pre.
Pirofosfat
,oH
L_-,-_--- \2€)'
Nukleosida
trifosfat Ujunq 5' - Ujung 5'
yang membuka uliran heliks ganda di garpu replikasi, rumit dengan setidaknya 11 DNA polimerase yang
memisahkan dua untai induk dan menjadikan keduanya telah ditemukan sejauh ini. Akan tetapi, prinsip-prinsip
tersedia sebagai untai cetakan. Setelah pemisahan untai umumnya tetap sama.
induk, protein pengikatan beruntai-tunggal (single- Sebagian besar DNA polimerase membutuhkan primer
strand binding protein) berikatan dengan untai-untal dan untai cetakan DNA, selaln jejeran nukleotida DNA
DNA tak berpasangan dan menstabilkan untai tersebut. komplementer. Pada E. col1, DNA polimerase III (disingkat
Pembukaan uliran heliks ganda menyebabkan uliran DNA pol III) menambahkan suatu nukleotida DNA ke
dan tegangan yang lebih ketat di depan garpu replikasi. primer DNA dan kemudian meneruskan penambahan
Topoisomerase membantu mengurangi tegangan ini nukleotida DNA, yang komplementer dengan untai
dengan cara mematahkan, memuntir, dan menggabungkan cetakan DNA induk, ke ujung untai baru DNA yang sedang
kembali untai-untai DNA. tumbuh. Laju pemanjangan kira-kira 500 nukleotida per
Bagian-bagian untai DNA induk yang terbuka kini detik pada bakteri dan 50 per detik pada sel manusia.
tersedia sebagai cetakan untuk sintesis untai-untai Setiap nukleotida yang ditambahkan ke untai DNA
DNA komplementer baru. Akan tetapi, enzim-enzim yang sedang tumbuh berasal dari nukleosida trifosfat,
yang menyintesis DNA tidak dapat menginisiasi yang merupakan suatu nukleosida (gu1a dan basa) dengan
sintesis poiinukleotida. Enzim semacam itu hanya tiga gugus fosfat. Anda sudah pernah menjumpai molekul
dapat menambahkan nukleotida-nukleotida ke untai semacam itu-ATP (adenosin trifosfat, lihat Peraga
cetakan. Rantai nukleotida awal yang dihasilkan selama 8.8). Satu-satunya perbedaan antara ATP metabolisme
sintesis DNA sebenarnya merupakan bentangan pendek energi dan dATB nukleosida trifosfat yang memberikan
RNA, bukan DNA. Rantai RNA ini disebut primer nukleotida adenin ke DNA, adalah komponen gulanya.
dan disintesis oleh enzim primase (lihat Peraga 16.13). Guia yang digunakan pada balok pembangun DNA berupa
Primase mengawali rantal RNA dari satu nukleotida deoksiribosa, sedangkan pada ATP berupa ribosa. Seperti
RNA tunggal, menambahkan nukleotida-nukleotida RNA ATB nukleosida trifosfat yang digunakan untuk sintesis
satu per satu, menggunakan untai DNA induk sebagai DNA reaktif secara kimiawi, sebagian karena ekor trifosfat
cetakan. Primer yang telah selesai, biasanya sepanjang memiliki gugus muatan negatif yang tak stabil. I(etika
5 sampai 10 nukleotida, kemudian berpasangan basa setiap monomer bergabung ke ujung untai DNA yang
dengan untai cetakan. Untai DNA baru akan dimulai sedang tumbuh, dua gugus fosfat hilang sebagai suatu
dari ujung 3' primer RNA. molekul pirofosfat @-@.. Hidrolisis pirofosfat yang
terjadi setelahnya menjadi dua molekul fosfat anorganik @1
Sinfesis Untai DNA Baru i adalah reaksi eksergonik tergandengkan yang membantu
menggerakkan reaksi polimerisasi (Peraga 16.14).
Enzim-enzim yang disebut DNA polimerase (DNA
polymerase) mengkatalisis sintesis DNA baru dengan
cara menambahkan nukleotida-nukleotida ke rantai yang Pemanjangan Antiparalel
telah ada sebelumnya. Pada E coli, ada beberapa DNA Seperti yang telah kami singgung sebelumnya, kedua
polimerase yang berbeda, namun tampaknya ada dua yang ujung untai DNA berbeda satu sama lain, sehingga setiap
berperan utama dalam replikasi DNA: DNA polimerase untai memiliki keterarahan (direksionalltas), seperti jalan
III dan DNA polimerase I. Situasi pada eukariota lebih satu arah (lihat Peraga i6.5). Selain itu, kedua untai DNA
@ Hetikase
membuka u ran
(
Untai lamban
o"nF;],'l!iin'n*
heliks ganda
induk.
Untar maju
Primer Prirnase
5',
tJntaian DNA
DNA pol Untai lamban
DNA pol i DNA liqase
./
@ Pri.ut" memula srntesis primer
RNA untuk fraqmen Okazak kelima
--*-- --''
Q) Orun pol lll menyelesa kan s ntesis fragmen @ Crun pol I menyinqkrrkan prinrer dari ulLrng 5'
$ lt'ln lrgase mcngrkatkan
keempat. Saat mencapai primer RNA di fragmen fragmen kedua, menggantrkan pnmer denqan ujung 3'fraqrnen kedua ke
ketiga, DNA pol lli me epasran diri, bergerak ke nukleotrda DNA yang drlambahkan satu detni satu ulunq 5' lraqmen pertama.
qarpu replikasi, dan menambahkan nuk eotida ke ulung 3' fragrren (et g.1. Penqqant an nukieot cj.r
DNA ke ujung 3' pr mer fragmen kei ma. RNA terakh r dengan DNA menghas kan tulanq
punqqung qula fosfat denqan ujunq 3'bebas.
A Peraga 16.17 Rangkuman replikasi DNA bakteri. Diagram terperinci ini menunjukkan satu garpu replikasi, namun
seperti yang diindikasikan oleh gambaran umum (kanan atas), replikasi biasanya terladi secara bersamaan pada dua garpu,
yang masing-masing terletak di satu ujung gelembung replikasi. Jika melihat setiap untai anakan secara keseluruhan dalam
gambaran umum, Anda bisa melihat bahwa setengah untai dibuat secara terus-menerus sebagai untai maju, sedangkan
setengah lagi (di sisi berlawanan dari titik mula replikasi) disintesis sebagai fragmen-fragmen untai lamban.
,ilt
Untai induk
Pembuangan primer dan & Peraga 16.20 Telomer. Eukariota memiliki sekuens repetitif
Pr frer drbuanq namtlr) penggantian dengan DNA bukan pengode, disebut telomer, di ujung-ujung DNA. Telomer
t dak bisa digantikan jika ujung 3' tersedia diwarnai jingga dalam kromosom-kromosom mencit ini (LM).
dengan DNlA karena
l. dak acla u unq 3' unluk
II
I
1':
i ;,i ffi'
Di sini ditunjukkan model pita Protein yang disebut histon bertanggung
DNA, dengan setiap pita yang jawab atas tingkat pertama pengemasan Pada mikrograf elektron, kromatin yang
merepresentasikan satu tulang punggung DNA dalam kromatin. Walaupun setiap tak menggulung berdiameter 10 nm
histon kecil-rnengandung sekitar 100 (serat 10 nm). I{romattn itu menyerupai
gula fosfat. Seperti yang bisa Anda
ingat dari Peraga 16.7, gugus-gugus asam amino-massa total histon dalam manik-manik yang dironce (lihat TEM).
fosfat di sepanjang tulang punggung kromatin kira-kira setara dengan massa Setiap'manik-manik' merupakan
DNA. Lebih dari seperlima asam amino nukleosom, unit dasar pengemasan DNA.
menyumbangkan muatan negatif di
histon bermuatan positif (iisin atau 'Benang' di antara manik-manik disebut
sepanjang sisi luar setiap untai. TEM
arginin) dan berikatan erat dengan DNA DNA penaut (linker DNA).
menunjukkan molekul DNA telanjang.
yang bermuatan negatif. Nukleosom terdiri atas DNA yang
Heliks ganda itu sendiri lebarnya 2 nm.
Ada empat tipe histon yang paling melilit dua kali di sekeliling inti protein
umum dalam kromatin: H2A', H2B, yang terdiri atas dua molekul, masing-
H3, dan H4. I(eempatnya sangat mirip masing dari empat tlpe histon. Ujung
pada eukariota. Misalnya, hampir semua amino (N-terminus) setiap histon (e/<or
l<ecuali dua asam amino pada H4 sapl histon) menjulur keluar dari nukleosom.
identik dengan pada H4 ercis. Pelestarian Pada siklus sel, histon meninggalkan
gen-gen histon saat evolusi mungkin DNA hanya sejenak saat replikasi.
mencerminkan peran penting histon Umumnya, histon melakukan hal yang
dalam mengorganisasi DNA dalam se1. sama saat ekspresi gen, proses lain
I(eempat tipe utama histon sangat yang membutuhkan akses ke DNA oleh
penting untuk tingkat pengemasan DNA mekanisme molekular sel. Bab 18 akan
berikutnya. (Tlpe histon kelima, Hl, membahas beberapa temuan terbaru
terlibat dalam pengemasan tahap lanjut.) tentang peran ekor histon dan nukleosom
dalam regulasi ekspresi gen.
HHiilAg;:#F,, :Ei:*# $ ffi"ffi yang terdiri atas suatu molekul DNA lurus yang
I
berasosiasi dengan banyak protein. Pada E. coil, DNA
i .tuirclrs"g#sellitr t*s"die $ ata:+ s*,eatut kromosom terdiri dari sekitar 4,6 jula pasangan basa,
r-1:c.l$*${#-c $ E} ruA,i,r,,sETF-; # c E'rff r$;is merepresentasikan 4.400 gen. Ini 100 kali lebih banyak
[t qr q.
$$a {'e3 * -, $ffi *3 ft q:$
L- c" 3.ta rt g} H'q: -ttr f r, B
daripada DNA dalam virus pada umumnya, namun hanya
ada sekitar seperseribu jumlah DNA dalam sel somatik
manusia. Tetap saja, bakteri memiliki banyak DNA untuk
I(omponen utama genom pada sebagian besar bakteri dikemas dalam wadah sekecil itu.
adalah suatu molekul DNA melingkar beruntai ganda Jika direntangkan, DNA sel E. coli panjangnya sekitar
yang berasosiasi dengan beberapa kecil protein. Walaupun satu milimeter, 500 kali lebih panjang daripada sel bakteri
kita menyebut struktur int kromosom bakteri, namun tersebut. Akan tetapi, pada bakteri, protein-protein
perbedaannya sangat jauh dari kromosom eukariot, tertentu dapat menyebabkan kromosom mengumpar dan
Serat 30 nm
";;9;
Perancah
Serat 300 nm
(1.400 nm)
'super-mengumpar] mengemas kromosom rapat-rapat sel-belum lagi memperhitungkan DNA dari ke-45
sehingga hanya mengisi setengah sel. Tidak seperti nukleus kromosom lain pada manusia!
sel eukariot, wilayah dalam bakteri yang berdensitas DNA Di dalam sel, DNA eukariot berpasangan secara tepat
tinggi ini, disebut nukleoid (nucleoid), tidak terselubung dengan banyak protein. I(ompleks DNA dan protein
oleh membran (lihat Peraga 6.6). ini, disebut kromatin (chromatin), bisa muat di dalam
Masing-masing kromosom eukariot mengandung nukleus berkat sistem multitingkat pengernasan DNA
satu heliks ganda DNA linear yang, pada manusia, yang rumit. Pandangan kita saat ini tentang urut-urutan
jumlahnya kira-kira 1,5 x 108 pasangan nukleotida. Jumlah tingkat pengemasan DNA dalam krornosom dituangkan
ini relatif lebih banyak daripada panjang kromosom dalam Per**a 15.3i. Pelajari Peraga ini baik-baik sebelum
yang terkondensasi. |ika sepenuhnya direntangkan, satu membaca lebih lanjut.
molekul DNA tersebut panjangnya dapat mencapai 4 IQomatin mengalami perubahan derajat pengemasan
cm, ribuan kali dibandingkan dengan diameter nukleus secara besar-besaran selama siklus sel (lihat Peraga 12.6).
FER{Otsl{Alrl i Terry Orr-Weaver dan para koleganya di Massachusetts Institute of Technology memutasi lalat buah dan
mencari mutasi yang menyebabkan sterilitas. Mereka menalar bahwa mutasi semacam itu dapat ditemukan dalam gen-gen
yang mengodekin protein yang berperan penting dalam meiosis. Mereka menemukan suatu mutasi dalam gen nhk-1 yang
menyebabkan sterilitas pada Drosophila betina. Mereka mengetahui bahwa produk gen tersebut, nucleosomal histone kinase-1 ,
atau NHK-i, merupakan enzim yang memfosforilasi suatu asam amino spesifik di ekor histon H2A. Mereka mengajukan hipotesis
bahwa sterilitas disebabkan oleh meiosis yang tidak berhasi{ akibat perilaku kromosom abnormal ketika enzim ini tidak berfungsi
dengan benar.
Untuk menguji hipotesis ini, mereka mengamati perilaku kromosom secara dekat selama meiosis dalam sel-sel ovarium lalat
normal dan muian. Pada salah satu percobaan, mereka menggunakan pewarna fluoresen merah untuk menandai letak DNA dan
pewarna fluoresen hijau untuk menandai letak protein kondensin, yang normalnya menyelubungi kromosom pada pengujung
profase i dan membantu kondensasi struktur tersebut.
. ggMggnl.:.r,,r,; l. tvanovska, T. Khandan, T. lto, and lL. Orr-WeaveL A histone code in meiosisl the histone kinase, NHK-I, is required for proper
chromosomal architecture in Drosophila oocytes, Genes and Development 19:2511-2582 (2005)
*ffi
ffiAnggap|ahSeorangpene|itimenemukanseekorla|atmutandenganekorhistonH2Ayangtidakmemj|iki
am;;ipeiiiiI yang blasanya difosforilasi oleh histon kinase NHK-'l . Bagaimanakah mutasi ini mungkin memengaruhi
perilaku kromosom saat meiosis dalam sel-sel ovarium?
Dalam sel-sel interfase yang diwarnai untuk mikroskopi kromatin tempat gen-gen aktif. i(romatin dari masing-
cahaya, kromatin biasanya tampak sebagai massa gelap masing kromosom menempati wilayah terbatas yang spesifik
yang tersebar dalam nukleus, yang menunjukkan bahwa di dalam nukleus interfase, dan serat-serat kromatin dari
kromatin tampaknya sangat terurai. I(etika sel bersiap-siap kromosom-kromosom yang berbeda tidak saling membelit.
untuk mitosis, kromatinnya mengumpar dan menggulung Bahkan saat interfase, sentromer dan telomer
(berkondensasi), akhirnya membentuk kromosom metafase kromosom, serta wilayah-wilayah kromosomal lain
yang pendek dan tebal dalam jumlah yang l&as, yang dapat dalam beberapa sel, terdapat dalam kondisi yang sangat
dibedakan satu sama lain dengan mikroskop cahaya. terkondensasi, mirip dengan yang terlihat pada kromosom
W'alaupun umumnya lebih tak terkondensasi metafase. Tipe kromatin interfase ini, terlihat sebagai
daripada kromatin kromosom mitotik, kromatin interfase gumpalan-gumpalan tak teratur dengan mikroskop
menunjuld(an beberapa tingkat pengemasan ordo tinggi cahaya, disebut heterokromatin (heterochromatin),
yang sama. Beberapa kromatin yang menyusun suatu untuk membe dakannya dari eukrom atin (euchr omatin,
kromosom tampaknya terdapat sebagai serat 10 nm, 'kromatin sejati') yang tidak begitu terpadatkan dan lebih
namun banyak yang terpadatkan menjadi serat 30 nm, tersebar. I(arena terpadatkan, DNA heterokromatin tidak
yang di beberapa wilayah menggulung lagi menjadi domain bisa diakses oleh mekanisme sel yang bertanggung jawab
berkelok. W'aiaupun kromosom interfase tidak memiliki untuk mengekspresikan (memanfaatkan) informasi genetik
perancah yang jelas, domain berkeloknya tampaknya yang dikodekan dalam DNA. Sebaiiknya, pengemasan
melekat ke lamina nuldeus, di sebelah dalam selaput nukleus, eukromatin yang lebih longgar menjadikan DNA-nya
mungkin juga ke serat-serat matriks nukleus. Pelekatan dapat diakses untuk mekanisme ini, sehingga gen-gen
ini mungkin membantu mengorganisasi wilayah-wilayah yang terdapat dalam eukromatin dapat diekspresikan.
ffiffiffiffi'!6.2
ffiw'16.'l Banyak protein bekerja sama dalam replikasi dan
DNA adalah rnateri genetik (hal. 330*336) perbaikan DNA (hal. 336-345)
Percobaan-percobaan dengan bakteri dan fag menyediakan Percobaan Meselson-Stahl menunjukkan bahwa replikasi
bukti kuat pertama bahwa materi genetik adalah DNA. DNA bersifat semikonservatif: molekul induk membuka,
F A,ternbangun Modei Struktur Dht"A; Peneff#arl dan setiap untai kemudian berperan sebagai cetakan untuk
lfmfair Watson dan Crick menyimpulkan bahwa DNA sintesis untai baru berdasarkan aturan perpasangan basa.
merupakan heliks ganda. Dua rantai gula fosfat antiparalel > Rep!!!<asi DFJI\: Penganratar [e$g& f]e&af
mengulir di sekeliling bagian luar molekul tersebut. Basa-
basa bernitrogen menjulur ke bagian interior, tempat
ikatan-hidrogen membentuk pasangan-pasangan basa yang
spesifik, A dengan I G dengan C.