Anda di halaman 1dari 22

& peraga 16.1 Bagaimanakah struktur DNA bisa diketahui?

ffiwsw menemukan struktur molekul tersebut. Anda juga akan


melihat bagaimana DNA direplikasi-dasar molekular
'16.1 DNA adalah materi genetik pewarisan-sifat-dan bagaimana se1 memperbaiki DNA-
16.2 Banyak protein bekerja sama dalam replikasi nya. Terakhir, Anda akan menjelajahi bagaimana molekul
dan perbaikan DNA DNA dikemas bersama dengan protein dalam kromosom.
16.3 Kromosorn terdiri atas suatu molekul DNA
yang dikemas bersama-sarna dengan protein
$ 6.,8
I DNA adalah materi genetik
WtrffiEffi
i lnstruksi Kerja Kehidupan
I(ini, bahkan anak sekolah pun pernah mendengar tentang
DNA, para ilmuwan secara rutin memanlpulasi DNA dalam
adaApril 1953, James 'Watson dan Francis Crick laboratorium, seringkali untuk mengubah sifat terwariskan
menggemparkan dunia ilmiah dengan suatu dari sel-sel dalam percobaan. Akan tetapi, pada awal
model heliks-ganda elegan untuk struktur asam abad ke-20, identifikasi molekul-molekul pewarisan-sifat
deoksiribonukleat, atau DNA. Feraga 'X6"'! menunjukkan merupakan tantangan yang sangat besar bagi ahli biologi.
Watson (kiri) dan Crick yang sedang mengagumi model
DNA, yang dibuat dari kaleng dan kawat. Selama 50 tahun Fencarian Materi Genetik:
terakhir, model tersebut telah berevolusi dari gagasan baru
menjadi ikon biologi modern. DNA, zat pewarisan-sifat,
Fenefiffari i{nniah
merupakan molekul yang paling dielu-elukan di zaman Begitu kelompok T.H. Morgan menunjukkan bahwa gen
kita. Faktor-faktor terwariskan temuan Mendel dan gen- terletak di sepanjang kromosom (dideskripsikan pada Bab
gen pada kromosom temuan Morgan sebenarnya tersusun 15), kedua komponen kimiawi kromosom-DNA dan
atas DNA. Dari aspek kimiawi, susunan genetik Anda protein-menjadi kandidat materi genetik. Sampai tahun
adalah DNA yang terkandung dalam 46 kromosom yang I940-an, para ahli lebih cenderung menganggap protein
Anda warisi dari orangtua dan dalam mitokondria yang sebagai materi genetik, terutama karena ahli biokimia
diwariskan meialui ibu Anda. telah mengidentlfikasi protein sebagai kelas makromolekul
Dari semua molekul yang ada di alam, asam nukleat yang memiliki heterogenitas dan kespesifikan fungsi
bersifat unik karena mampu mengarahkan replikasinya yang tinggi, persyaratan-persyaratan penting bagi
sendiri dari monomer. Bahkan, kemiripan anak dengan materi herediter. Terlebih lagi, saat itu hanya sedikit
induknya didasari oleh replikasi DNA secara tepat-sama dan yang diketahui tentang asam nukleat, yang sifat-sifat
pewarisan DNA dari satu generasi ke generasi berikutnya. fisik dan kimiawinya tampaknya terlalu seragam untuk
Informasi herediter dikodekan dalam bahasa kimiawi DNA bisa bertanggung jawab terhadap keanekaragaman sifat
dan direproduksi dalam semua sel tubuh Anda. Program turunan spesifik yang ditunjukkan oleh setiap organisme.
DNA inilah yang mengarahkan perkembangan sifat Pandangan ini perlahan-lahan berubah seiring kemunculan
biokimiawi, anatomi, fisiologis, dan, sampai taraf tertentu, hasil-hasil yang tak terduga dari berbagai percobaan
perilaku Anda. Pada bab ini, Anda akan mempelajari dengan mikroorganisme. Seperti penelitian Mendel dan
bagaimana ahli biologi menyimpulkan bahwa DNA-iah Morgan, faktor kunci dalam menentukan identitas materi
'Watson dan Crick genetik adalah pilihan terhadap organisme percobaan
materi genetik kita dan bagaimana

330 UNIT TIGA Genetika


yang sesuai. Peran DNA dalam hereditas pertama kali
dipecahkan melalui penelitian terhadap bakteri dan virus
yang menginfeksi mikroorganisme tersebut, yang jauh Dapatkah sifat genetik ditransfer di antara
lebih sederhana daripada tanaman ercis, Ialat buah, atau galur-galur bakteri yang berbeda?
manusia. Di bagian ini kita akan menelusuri pencarian
materi genetik secara cukup terperinci sebagai contoh
kasus dalam penelitian ilmiah.
FERCO AN, Frederick Griffith mempelajari dua galur
bakteri Streptococcus pneumonlae. Bakteri galur S (smooth,
mulus) dapat menyebabkan pneumonia pada mencit.
S{.rkti C}&lA Sapaf fu{entransfo,rffrasi Sakfers Bakteri S bersifat patogenik karena memiliki kapsul yang
melrndungi dirinya dari sistem pertahanan hewan. Bakteri
Klta dapat menelusuri kisah penemuan peran genetik gaiur R (rough, kasar) tidak memiliki kapsul dan bersifat
DNA hingga ke 1928. I(etika mencoba mengembangkan nonpatogenik. Untuk menguji sifat patogenisitas, Griffith
vaksin pneumonia, seorang petugas medis Inggris menyuntik mencit dengan dua galur bakteri seperti yang
bernama Frederick Griffith mempelajari Streptococcus ditunjukkan di bawah:
pneumoniae, bakteri penyebab pneumonia pada mamalia.
Campuran sel S
Griffith memiliki dua galur (varietas) bakteri tersebut, Se -sel S yang yang
Sel-sel R Sel-se S yang yang mat karena
yang satu patogenik (penyebab penyakit) dan yang satu hidup (kontro ) hidup (kontrol) dimat kan dengan panas dan sel R

panas (kontrol) yang h duP


lagi nonpatogenik (tidak berbahaya). Ia terkejut ketika

'6)
menemukan bahwa sebagian sel yang masih hidup menjadi
patogenik {Feraga '!6.?} saat ia membunuh bakteri tersebut
dengan panas dan kemudian mencampurkan sisa-sisa se1
dengan bakteri hidup dari galur nonpatogenik. Terlebih
!ry7
. i:
-.,::'.&' .. ;: ;:
;:i:;:, l* '!r.'lilii.,.\>
lagi, sifat patogenisitas yang baru diperoleh ini diwarisi oleh :i: llf t'!:i!: *:{ ::ii
semua keturunan bakteri yang tertransformasi (berubah). t,/f :i, ,{-/
a./ i
!it: Ay'
.:
'iii i
/elaslah, ada komponen kimiawi sel patogenik yang mati il
F' fl
{
yang menyebabkan perubahan terwariskan ini, walaupun

l,
identitas zat tersebut belum diketahui. Griffith menyebut HASIt
feno mena ini sebagai transformas i (tran sfor matio n), kini
didefinisikan sebagai perubahan genotipe dan fenotipe
akibat asimilasi DNA eksternal oleh suatu sel. (Penggunaan
,t,
Mencit mati Mencit sehat
l,
Mencit sehat Mencit mati
I
l<ata transformasi yang satu ini tidak boleir dikacaukan
dengan pengubahan sel hewan normal menjadi sel kanker,
dibahas pada Bab 12.)
ffi \T!
ffi
F"--
Penelitian Griffith meletakkan dasar bagi pencarian A:,,.,r'
selama 14 tahun oleh ahli bakteriologi dari Amerika /rn
'**f t \ ) sel-selsyans
i h,dup ditemulan
Serikat, Oswald Avery, untuk menemukan identitas zat i"ffrl
\ dalam sampel
pentransformasi itu. Avery memusatkan perhatiannya pada daral. yang dapat
tiga kandidat utama: DNA, RNA (asam nukleat yang satu bereproduksi,
lagi), dan protein. Avery membongkar bakteri patogenik menghasilkan
yang dibunuh dengan panas dan mengekstraksi kandungan lebih banyak
sel 5.
sel. Dalam sampel-sampel yang terpisah, ia menggunakan
perlakuan-perlakuan spesifik yang menginaktivasi satu (i$ilYFiUffilrl, Griffith
menyimpulkan bahwa bakteri R yang
hidup telah ditransformasi menjadi bakteri S patogenik oleh
dari ketiga tipe molekul. Ia kemudian menguji setiap
suatu zat terwariskan yang belum diketahui dari sel-sel S
sampel yang telah diberi perlakuan untuk mengetahui yang mati yang memungkinkan sel-sel R membuat kapsul.
kemampuan sampel mentransformasi bakteri nonpatogenik
yang masih hidup. Hanya ketika DNA dibiarkan aktif- SUSn*f$'r!:l,il F. criiflth, The significance of pneumococcal types,

lah transformasi terjadi. Pada tahun J.944, Avery dan Journal of Hygiene 27:113-159 (92q.
kolega-koleganya, Maclyn McCarty dan Colin Macleod, Bagaimana percobaan ini dapat
mengumumkan bahwa agen pentransformasi itu adalah menghapuskan kemungkinan bahwa sel-sel R mungkin
DNA. Temuan mereka disambut dengan penuh minat sekadar menggunakan kapsul sel S yang mati sehingga
namun disertai rasa skeptis yang cukup besar, sebagian menjadi patogenik?
karena kepercayaan yang masih melekat bahwa protein
merupakan kandidat yang lebih bagus sebagai materi
genetik. Terlebih lagi, banyak ahli biologi belum yakin Akan tetapi alasan utama dari keraguan tersebut adalah
bahwa gen bakteri berkomposisi dan berfungsi sama para ahli biologi belum banyak mengetahui tentang DNA
dengan gen organisme-organisme yang lebih kompleks. pada saat itu.

BAB ENAM BELAS Dasar Molekular Pewarisan-Sifat 331


Bukti DNA.Virus Dapat Memprogram Sel atom sulfur radioaktif diinkorporasikan hanya ke dalam
Bukti tambahan yang mendukung DNA sebagai materi protein fag. Dalam cara yang serupa, atom-atom fosfor
genetik berasal dari penelitian tentang virus yang radioaktif hanya melabeli DNA, bukan protein, karena
hampir semua fosfor fag berada dalam DNA-nya. Dalam
menginfeksi bakteri (Peraga 16.3). Virus-virus semacam
percobaan ini, sampel-sampel terpisah dari seI-sel E. coli
ini disebut bakteriofag (bacteriophage, berarti
'pemakan-bakteri') atau fag (phage) saja. Virus jauh yang nonradioaktif dibiarkan diinfeksi oleh kelompok
Iebih sederhana daripada sel. Virus tidak lebih dari DNA
T2 berlabel protein dan berlabel DNA. Para peneliti
(atau terkadang RNA) yang diselubungi oleh lapisan kemudian menguji kedua sampel segera setelah infeksi
dimulai untuk melihat tipe molekul mana-protein atau
pelindung, yang seringkali hanya tersusun atas protein.
Untuk bereproduksi, virus harus menginfeksi sel dan
DNA-yang telah memasuki sel-sel bakteri sehingga
mampu memprogram ulang sel-sel tersebut.
membajak mekanisme metabolisme sel.
Hershey dan Chase menemukan bahwa DNA fag
Fag telah banyak digunakan sebagai alat oleh para
memasuki sel inang, namun protein fag tidak. Terlebih
peneliti genetika molekular. Pada tahun 1952, Alfred
lagi, sewaktu bakteri-bakteri ini dikembalikan ke medium
Hershey dan Martha Chase melakukan beberapa
kuitur, infeksi terus berjalan, dan E. coli melepaskan fag
percobaan yang menunjukkan bahwa DNA adalah materi
yang mengandung sejumlah fosfor radioaktif. Ini adalah
genetik fagyangdikenal sebagai T2.T2 adalah salah satu
bukti lebih lanjut bahwa DNA di dalam sel memainkan
dari sekian banyak fag yang menginfeksi Escherichia coli
peran yang terus berlangsung dalam proses infeksi.
(E. coli), bakteri yang normalnya hidup di usus mamalia.
Hershey dan Chase menyimpulkan bahwa DNA yang
Pada saat itu, ahli biologi sudah mengetahui bahwa T2,
disuntikkan fag pastilah molekul yang membawa informasi
seperti banyak fagyang lain, tersusun hampir semuanya
genetik yang menyebabkan sel memproduksi DNA dan
oleh DNA dan protein. Mereka juga mengetahui bahwa
protein virus yang baru. Percobaan Hershey-Chase
fagT2 dapat dengan cepat mengubah sel E. coli menjadi
merupakan penelitian terobosan karena memberikan bukti
pabrik penghasil-T2 yang melepaskan banyak salinan
kuat bahwa asam nukleat, bukan protein, yang merupakan
virus tersebut ketika sel pecah. T2 bisa memprogram
materi genetik, setidaknya untuk virus.
ulang sel inangnya untuk menghasilkan virus. Namun
komponen virus manakah-protein atau DNA-yang
melakukan hal tersebut?
Bukti Tambahan Bahwa DNA
Hershey dan Chase menjawab pertanyaan ini dengan Merupakan Materi Genetik
merancang suatu percobaan yang menunjukkan bahwa Bukti lebih lanjut bahwa DNA merupakan materi genetik
hanya satu dari kedua komponen T2 yang betul-betul berasal dari laboratorium ahli biokimia Erwin Chargaff.
memasukl sel E. coli selama infeksi (Peraga 16.4). Dalam Saat itu sudah diketahui bahwa DNA merupakan polimer
percobaan mereka, Hershey dan Chase menggunakan dari nukleotida-nukleotida, yang masing-masing terdiri
isotop radioaktif sulfur untuk melabeii protein pada atas tiga komponen: basa bernitrogen (mengandung
salah satu kelompok T2 dan isotop radioaktif fosfor nitrogen), guia pentosa yang disebut deoksiribosa, dan
untuk melabeli DNA pada kelompok kedua. I(arena gugus fosfat (Peraga 16.5). Basa dapat berupa adenin
protein, bukan DNA, mengandung sulfur, maka atom- (A), timin (T), guanin (G), atau sitosin (C). Chargaff
menganaiisis komposisi basa DNA dari beberapa
organisme yang berbeda. Pada tahun 1950, ia melaporkan
bahwa komposisi dasar DNA berbeda-beda dari satu
spesies ke spesies lain. Misalnya, 30,3o/o nukleotida DNA
manusia mengandung basa A, sedangkan DNA dari
bakteri E. coli hanya mengandung 26,00/o basa A. Bukti
keanekaragaman molekuiar di antara spesies ini, yang
dahuiu diduga tidak ada untuk DNA, menjadikan DNA
sebagai kandidat yang iebih sesuai untuk materi genetik.
Chargaff juga menyadari keteraturan yang aneh
pada rasio basa nukleotida dalam satu spesies. Dalam
DNA masing-masing spesies yang diteliti, jumlah adenin
kira-kira sama dengan jumlah timin, sedangkan jumlah
T= guanin kira-kira sama dengan jumlah sitosin. Misalnya,
lc
lo daiam DNA manusia, keempat basa terdapat dalam
IO
persentase sebagai berikut: A = 30,3o/o dan T = 30,3o/o; G
t- = 1.9,5o/o dan C = 19,9%. Kesamaan antara jumlah basa A
dan T serta jumlah basa G dan C dalam spesies apa pun
A Peraga 16.3 Virus menginfeksi sel bakteri. T2 dan fag-
dikenal sebagai aturan Chargaf (Chargafk rules). Dasar
fag yang terkait melekat ke sel inang dan menyuntikkan materi
genetiknya melalui membran plasma, sedangkan kepala dan bagian dari aturan-aturan ini tetap tidak dapat dijelaskan hingga
ekor tetap berada di permukaan luar bakteri (TEM diwarnai). akhirnya heliks ganda ditemukan.

332 UNIT TIGA Genetika


Membangun Model Struktur DNA: menyelidiki masalah tersebut adalah Linus Pauling, di
California Institute of Technology, serta Maurice Wilkins
Penelitian llmiah
dan Rosalind Franklin, di I(ing s College, London. Akan
Setelah sebagian besar ahli biologi yakin bahwa DNA tetapi, yang pertama menemukan jawaban yang benar
merupakan materi genetik, tantangan berikutnya adalah adalah dua ilmuwan yang saat itu relatif tidak tersohor-
menentukan bagaimana struktur DNA dapat menyebabkan James'Watson dari Amerika dan Francis Crick dari Inggris.
molekul tersebut berperan dalam pewarisan-sifat. Pada I(emitraan yang singkat namun berhasil dalam
awal 1950-an, susunan ikatan kovalen daiam polimer asam memecahkan teka-teki struktur DNA dimulai segera
nukleat telah dipahami dengan baik (lihat Peraga 16.5), dan setelah'Watson pindah ke Cambridge University, tempat
para peneliti memusatkan perhatian terhadap pencarian Crick sedang mempelajari struktur protein dengan teknik
struktur berdimensi tiga DNA. Salah satu peneliti yang yang disebut kristalografi sinar-X (1ihat Peraga 5.25),

Apakah protein atau DNA yang merupakan materi genetik lag T2?

PqRCO$AAN Alfred Hershey dan Martha Chase menggunakan sulfur radioaktif untuk melacak nasib protein, dan menggunakan
fosfor radioaktif untuk tujuan yang sama terhadap nasib DNA fag T2 yang menginfeksi sel-sel bakteri. Mereka ingin mengetahui
molekul mana yang memasuki dan dapat memprogram ulang sel agar membuat lebih banyak fag.

i$ Fag berlabel radioaktif dicampur @ Camouran orblender agar $) Carprra. dtsertnfugasi @ Radioaktivitas di
dengan bakteri. Fag menginfeksi bagian-bagian tag di luar sehingga bakteri membentuk dalam pelet dan
sel bakteri. bakteri terlepas dari sel. pelet di bawah tabung reaksi. cairan diukur.
Fag bebas dan bagian fag
yang 1epas, yang lebih ringan,

n.n { I t1i"38i,,,
.,,"",*Tfr"*.$,.fl:i;
_
Radioaktivitas
(protein fag)
dalam cairan
Sel bakteri
-'
''"-:- -"- -"'s. l :.i
"' .'&.4 ,*-- '!- . , :l!

Kelompok 1: Fag dilumbuhkdl '@ *- ona "P;,


dalam sulfur radioaktif (3sS),
yang diinkorporasikan ke dalam
protein fag (merah muda).

\ p"t.t G"t o.n


DNA radioaktil
kandungan bakteri)

.,.,r,$i',,i-r:;

' ;€ .:i;.
". '!Bil.
' 1 :;iii;
,i :it
Kelompok 2: Fag dltumbuhkan
dalam fosfor radioaktif (32P).
yang diinkorporasikan ke dalam
,o,u'"*;l;**ilf;i4*
DNA fag (biru) l
lw.fro)
to**"****--,"
*-'H

Radloaktivitas (DNA
fag) dalam pelet.

llA5tl ,
Ketika protein dilabeli (kelompok 1), radioaktivitas tertinggal di luar sel. Namun saat DNA dilabeli (kelompok 2), radioaktivitas
ditemukan di dalam sel. Sel-sel bakteri dengan DNA fag radioaktif melepaskan fag-fag baru dengan sejumlah fosfor radioaktif.

KESIMP,tltAf*l'. DNA fag memasuki sel-sel bakteri, namun protein-protein fag tidak. Hershey dan Chase menyimpulkan bahwa
DNA, bukan protein, berfungsi sebagai materi genetik bagi fag T2.

$Ufrltfg6,l,ilr;, A.D. Hershey and Martha Chase, Independent functions of viral protein and nucleic acid in growth of bacteriophage, Journal of
General Physiology 36:39*56 (1 952).

Akan seperti apa hasil percobaan ini jika protein-protein mengandung informasi genetik?

BAB ENAM BELAS Dasar Molekular Pewarisan-Sifat JJJ


I(etika mengunjungi laboratorium Maurice Wilkins,
Watson melihat suatu citra difraksi sinar-X terhadap
DNA yang dihasilkan oleh kolega Wilkins yang andal,
Rosalind Franklin : P*raq:6; '! fr.il*]. Citra-citra yang
dihasilkan oleh kristalografi bukanlah gambar sungguhan
dari molekul. Bercak dan sumir yang terlihat pada Ferag;*
': irr.i ii
dihasilkan oleh sinar-X yang didifraksi (dibelokkan)
saat melewati serat-serat berjejer DNA hasil purifikasi.
I(ristalografer menggunakan persamaan matematis
untuk menerjemahkan pola-pola semacam itu menjadi
informasi tentang bentuk tiga dimensi molekul, dan
'Watson tahu benar tipe-tipe pola yang dihasilkan oleh
(a) Rosalind Franklin (b) Foto difraksi sinar-X
molekul heliks. Penelitian mendalam terhadap foto difraksi DNA buatan Franklin

& Fere.tl: 1.1.6 Rosalind Franklin dan foto difraksi sinar-X


Tulang punggung Basa bernitrogen DNA buatannya. Franklin, seorang kristalografer sinar-X yang
gula fosfat andal, melakukan beberapa percobaan penting yang menghasrlkan
foto yang memungkinkan Watson dan Crick menyimpulkan struktur
Ujung 5' heliks ganda DNA. Franklin meninggal dunia karena kanker pada
o tahun 1958, saat usianya baru 38 tahun. Koleganya, Maurice
t. Wilkins, menerima Hadiah Nobel tahun 1962 bersama Watson
^ .u H
dan Crick.
N. -N.
Y'n
o sinar-X DNA oleh Franklln tidak hanya membuat'Watson
Timin (T)
mengetahui bahwa DNA berbentuk heliks. Ia juga mampu
memperkirakan lebar heliks dan jarak di antara basa-basa
bernitrogen di sepanjang heliks tersebut. Lebar heliks
O:P O menunjukkan bahwa heiiks tampaknya tersusun atas dua
- -CHz
I
untai, bertentangan dengan model tiga-untai yang diajukan
o-
oleh Linus Pauling tak lama sebelum itu. I(eberadaan dua
untai itu melahirkan istilah yang kini akrab kita sebut
H
sebagai heliks ganda (double helix, Peraga 1S.7).
'Watson dan Crick mulai membangun model-model
Adenin (A)
heliks ganda yang sesuai dengan hasil pengukuran sinar-X
o HH
ll dan pengetahuan saat itu tentang kimia DNA. Setelah
I

IJ
-L
H2 I-TYN\H membaca laporan tahunan yang belum diterbitkan yang
I
o _N
H Y o
N merangkum penelitian Pauling, mereka mengetahui bahwa
Franklin menyimpuikan tulang punggung gula fosfat
terletak di luar heliks ganda. Susunan ini menarik karena
Sitosin (C)
meletakkan basa bernitrogen yang relatif hidrofobik di
sebelah dalam molekul, sehingga jauh dari larutan berair
o
I
di sekelilingnya.'Watson membangun suatu model dengan
basa-basa bernitrogen yang menghadap ke sebelah dalam
heliks ganda. Dalam model ini, kedua tulang punggung
I

o 4'

Fosfat
N ukleotida gula-fosfat bersifat antiparalel-artinya, subunit tulang
DNA
OHH punggung saling berlawanan arah (lihat Peraga 16.7). Anda
Gula (deoksiribosa) dapat membayangkan keseluruhan susunan tersebut seperti
zN.-H
Uiunq 3' H tangga tali dengan anak tangga yang kaku. Tali samping
Guanin (G) analog dengan tulang punggung gula-fosfat, sedangkan
:!:,::r,rii: anak tangga merepresentasikan pasangan basa bernitrogen.
s" iii.5 Struktur dari untai DNA. Setiap monomer
nukleotida terdiri atas satu basa bernitrogen (I A, C, atau G), satu Sekarang bayangkan Anda memegang salah satu ujung
gula deoksiribosa (biru), dan satu gugus fosfat (kuning). Fosfat tangga tali dan memuntir ujung yang satu lagi, sehingga
dari suatu nukleotida melekat ke qula nukleotida di sampingnya, terbentuk spiral. Data sinar-X Franklin mengindikasikan
menghasilkan 'tulang punggung' yang terdiri atas fosfat dan gula bahwa heliks tersebut membentuk satu putaran penuh setiap
berselang-seling. Basa menonjol dari tulang punggung tni. Untai
polinukleotida memiliki arah tertentu, dari ujung 5' (dengan gugus
3,4 nm. Dengan basa-basa bertumpukan yang jaraknya
fosfat) ke ujung 3' (dengan gugus -OH). 3' dan 5' mengacu ke hanya 0,34 nm, ada sepuluh lapisan pasangan basa, atau
nomor yang diberikan pada karbon-karbon dalam ctncin gula. anak tangga tali, dalam setiap putaran penuh heliks.

334 UNIT TIGA Genetika


ulunq 5'

3,4 nm

rc- {z
or
.P
-o
\,-U\\
G@_,
b
Ho -'\\
o
uiunq 5

(a) Ciri-ciri kunci struktur DNA (b) Struktur kimia sebagian (c) Model pengisian-ruang

A Peraga 16.7 Heliks ganda. (a) 'Pita- di sebelah dalam heliks ganda. (b) Agar antiparalel, yang berarti berorientasi ke arah
pita' dalam diagram ini merepresentasikan jelas, kedua untai DNA ditunjukkan tidak yang berlawanan. (c) Tumpukan rapat dari
tulang punggung gula-fosfat dari dua untai mengulir dalam struktur kimia sebagian ini. pasangan basa terlihat jelas dalam model
DNA. Heliks disebut 'tidak-kidal'. alias meliuk lkatan kovalen yang kuat menautkan unit- komputer ini. Gaya tarik van der Waals di
ke kanan. Kedua untai itu dihubungkan oleh unit setiap untai, sedangkan ikatan hidrogen antara pasangan-pasangan yang tertumpuk
ikatan hidroqen (qaris titik-titik) di antara yanq lebih lemah menghubungkan kedua memainkan peranan penting dalam menjaga
basa-basa bernitrogen, yang berpasangan untai. Perhatikan bahwa kedua untai bersifat molekul ini tetap menyatu (lihat Bab 2).

Basa-basa bernitrogen pada heliks ganda dipasangkan


dalam kombinasi yang spesifik: adenin (A) dengan timln Purin + purin: terlalu lebar
(T), dan guanin (G) dengan sltosin (C). Melalui coba-
cobalah Watson dan Crick berhasil menyimpulkan ciri
kunci DNA ini. Watson awalnya membayangkan bahwa Pirimidin + pirimidin: terlalu sempil
basa berpasangan dengan sesamanya-misalnya A dengan
A, C dengan C. Akan tetapi model ini tidak sesuai dengan
data sinar-X yang menunjukkan bahwa heliks ganda Purin + prrimidin: lebarnya
konsisten dengan data sinar-X
tampaknya memiliki diameter yang seragam. Mengapa
hal ini tidak konsisten dengan perpasangan basa dengan
sesamanya? Adenin dan guanin merupakan purin, basa
membentuk dua ikatan hidrogen dengan timin dan hanya
bernitrogen dengan dua cincin organik. Sebaliknya, sitosin timin. Guanin membentuk tiga ikatan hidrogen dengan
dan timin tergolong famili basa bernitrogen yang dikenal sitosin dan hanya sitosin. Jika disingkat, A berpasangan
sebagai pirimidin, yang memiliki satu cincin. Dengan dengan T, dan G dengan C (Peraga 16.8).
demikian, purin (A dan G) kira-kira dua kali lebih lebar Model Watson-Crick menjelaskan dasar aturan
daripada pirimidin (C dan T). Pasangan purin terlalu Chargaff. Di mana pun satu untai molekul DNA
lebar, sedangkan pasangan pirimidin terlalu sempit untuk mengandung A, untaian pasangannya mengandung T;
menjelaskan diameter 2 nm heliks ganda. Akan tetapi, dan G di salah satu untai selalu berpasangan dengan C
memasangkan purin selalu dengan pirimidin menghasilkan di untai komplementernya. Oleh karena itu, dalam DNA
diameter yang seragam (lihat gambar di kanan). organisme apa pun, jumlah adenin setara dengan jumlah
\i(atson dan Crick menalar bahwa pastilah ada timin, sedangkan jumlah guanin setara dengan jumlah
kespesifikan tambahan dalam perpasangan tersebut yang sitosin. Walaupun aturan perpasangan basa mendiktekan
melandasi struktur basa. Setiap basa memiliki gugus kombinasi basa bernitrogen yang membentuk 'anak
samping kimiawi yang dapat membentuk pasangan tangga' heliks ganda, aturan tersebut tidak membatasi
hidrogen dengan pasangan yang sesuai. Adenin bisa urut-urutan nukleotida di sepanjang setiap untai DNA.

BAB ENAM BELAS DasarMolekularPewarisan-Sifat 335


,g
6,4
i Banyak protein bekerja sama
dalam replikasi dan perbaikan
DNA
Hubungan antara struktur dan fungsi terwujud dalam untai
ganda. Gagasan bahwa ada perpasangan spesilik di antara
Adenin (A) Timin (T) basa-basa bernitrogen dalam DNA merupakan kilasan
ilham yang membimbing'Watson dan Crick menemukan
H
heliks ganda yang tepat. Mereka sekaligus melihat nilai
penting yang fungsionai dari aturan perpasangan basa.
o.'....".H- N Mereka mengakhiri makalah klasiknya dengan pernyataan
yang menggugah 1n1: "Tak lolos dari pengamatan kami
bahwa perpasangan spesifik yang telah kami postulasikan
segera mengajukan suatu l(emungkinan mekanisme
penyalinan untuk materi genetiki' Di bagian ini, Anda
akan mempelajari mengenai prinsip dasar replikasi DNA,
dan sejumlah perincian penting tentang proses tersebut.

H Pninsip Dasar: Perpasangan Basa


Guanin (G) Sitosin (C) ke Untai Cetakan
Dalam makalah kedua, 'Watson dan Crick menyatakan
&. Pe!'aga 16.8 Perpasangan basa dalam DNA. Pasangan basa-
hipotesis tentang cara DNA bereplikasi:
basa bernitrogen dalam heliks ganda DNA dihubungkan oleh ikatan
hrdroqen, di sini ditunjukkan sebagat garis putus-putus merah muda. I(ini model kami tentang asam deoksiribonukleat
merupakan, sebagai akibatnya, sepasang cetakan, masing-
masing saling komplementer. I(ami membayangkan
Urutan (sekuens) lurus keempat basa dapat bervariasi bahwa sebelum duplikasi, ikatan hidrogen putus, dan
dalam berbagai cara yang tak terhitung jumlahnya, dan kedua rantai membuka serta memisah. Setiap rantai
setiap gen memiliki urutan, atau sekuens basa, yang unlk. kemudian bertindak sebagai cetakan untuk pembentukan
Bulan April 1953, Watson dan Crick mengejutkan rantai pendamping pada dirinya sendiri, sehingga kita
dunia sains dengan makalah ringkas sepanjang satu akhirnya akan memperoleh dua pasang rantai, yang
halaman di jurnal Inggris, Nature." Makalah itu me- awalnya hanya satu. Terlebih 1agi, urut-urutan pasangan
laporkan model molekular DNA yang mereka ajukan: basa akan diduplikasi secara tepat sama."
heliks ganda, yang sejak saat itu telah menjadi simbol
biologi molekular. I(eindahan model tersebut adalah Peraga 16.9 mengilustrasikan gagasan dasar Watson
struktur DNA menunjukkan mekanisme dasar replikasinya. dan Crick. Agar lebih mudah diikuti, kami hanya
menunjukkan bagian pendek heliks ganda dalam bentuk
yang tidak terulir. Perhatikan bahwa jika Anda menutupi
ffimffi16"tr salah satu untai DNA pada Peraga 16.9a, Anda masih
1. Seekor laiat merniliki nukleotida dalam DNA-nya dapat menentukan urutan linear basa-basa di untai
dengan persentase sebagai berikut: 27,37o A, 27,60/o tersebut dengan mengacu kepada untai yang tidak ditutupi
T,22,5okc, dan 22,5o/o C. Bagaimana angka-angka ini dan menerapkan aturan perpasangan basa. I(edua untai
mendemonstrasikan aturan Chargaff
tersebut bersifat komplementer. Setiap untai menyimpan
2. Bagaimanakah model Watson dan Crick menjelaskan informasi yang diperlukan untuk merekonstruksi untai yang
dasar aturan Chargafi?
satu lagi. I(etika setiap sel menyalin suatu molekul DNA,
3. ffi lika transformasi tidak terjadi setiap untai berperan sebagai cetakan untuk mengurutkan
dalam percobaan Griffith, akan seperti apakah nukleotida menjadi untai baru yang komplementer.
hasilnya? Ielasl<an.
Nukleotida berjejer di sepanjang untai cetakan berdasarkan
Untuk mengetahui lawaban yang dianjurkan, aturan perpasangan basa dan ditautkan membentuk untai
Apendiks A.

.1. D. Watson and F. H. C. Crick, Molecular structure of nucleic .F. H- C. Crick and D. \Xatson, The compiementary structure of
J.
acids: a structure for deoxyribose nucleic acids, Nature: 177:737 -738 deoxyribonucleic acrd, Proceedings of the Royal Society of London A
(1e53). 22380 (19s4).

336 uNtT TtGA Genetika


(a) induk memiliki dua
H,,tolekul (b) Langkah pertama dalam replikasr (c) nukleotida-nukleotida komplementer
untai DNA komplementer. adalah pemisahan kedua untai DNA. berjejer dan dihubungkan untuk
Setiap basa berpasangan Setiap untai induk kini dapat berperan membentuk tulang punggung gula{osfat
melalui ikatan hidrogen sebagai cetakan yang menentukan dari untar baru. Setiap molekul DNA
dengan pasangan spesifiknya, urut-urutan nukleotida di sepanjang 'anakan' terdiri atas satu untai induk (biru
A dengan T dan G dengan C. untai baru yang komplementer. gelap) dan satu untai baru (biru muda).

A Peraga 16.9 Model replikasi DNA: konsep dasar. Dalam ilustrasi yang disederhanakan ini, suatu
segmen pendek DNA telah diluruskan menjadi struktur yang menyerupai tangga tali Tali samping tangga
merupakan tulang punggung gula-fosfat dari kedua untai DNA, Anak tangga merupakan pasangan basa
bernitrogen. Bentuk-bentuk sederhana menyimbolkan keempat jenis basa. Biru gelap merepresentasikan
untai DNA yang ada pada mo ekul induk. Biru muda merepresentasikan DNA yang baru disintesis.

baru. Pada awal proses hanya ada satu molekul DNA yang Sel induk Replikasi Replikasi
pertama kedua
beruntai ganda, namun kemudian ada dua, masing-masing
merupal(an replika yang sama persis dengan molekul (a) Model konservatif.
'indukl Mekanisme penyalinan ini analog dengan negatif Kedua untai induk

foto untuk membuat citra positif, yang kemudian juga


menyatu lagi / ;1il';
,.'irr !,,.1
setelah bertindak
bisa digunakan untuk membuat negatif foto yang 1ain, \ :ln:'r$x
dan demikian seterusnya. :'j:?'f,'j:5:t 7Btt /
Model replikasi DNA ini tetap tidak teruji selama baru, sehinqqa
beberapa tahun setelah publikasi struktur DNA. Percobaan mengembalikan \
heliks ganda induk.
yang diperlukan bersifat sederhana secara konsep,
namun sulit dilaksanakan. Model 'Watson dan Crick
memprediksikan bahwa saat heliks ganda bereplikasi,
masing-masing dari kedua molekul anakan mengandung
(b) Model semi-
satu untai lama, yang berasal dari molekul induk, dan konservatif. Kedua
satu untai yang baru dibuat. Model semikonservatif untai rrolekul induk
(semiconservative model) ini dapat dibedakan dari model
/
replikasi konservatil yang menyatakan kedua untai induk il:ffi1k,li;,
berlungsi sebagai
7srt1 'titir-$
.ti,t"rtff
kembali menyatu setelah proses tersebut (artinya, molekul \
induk akan dilestarikan). Dalam model yang ketiga, disebut
cetakan untuk \
sintesis untai baru
model dispersif, keempat untai DNA yang ada setelah yang komplementer.
replikasi merupakan campuran DNA lama dan baru
(Peraga 16.10). Walaupun mekanisme untuk replikasi DNA
konservatif atau dispersif tidak mudah ditentukan, model-
model ini tetap berkemungkinan benar sampai dibuktikan (c) Model dispersif.
Setrap untai
salah. Setelah menjalani dua tahun penelitian awal di akhir
pada kedua
1950-an, Matthew Meselson dan Franklin Stahl merancang molekul anakan
percobaan cerdik yang membedakan ketiga model itu. mengandu ng
Percobaan mereka mendukung model semikonservatif campuran DNA
replikasi DNA, seperti yang diprediksi oleh 'Watson dan sintesis yang lama
dan baru.
Crick, dan dikenal luas di kalangan ahli biologi sebagai
suatu contoh klasik dari rancangan percobaan yang elegan
(Peraga 16.11).
A Peraga 16.10 Tiga model alternatif replikasi DNA. Setiap
Prinsip dasar replikasi DNA sebenarnya sederhana
segmen pendek heliks ganda menyimbolkan DNA dalam sel.
secara konseptual. Akan tetapi, proses sesungguhnya Dimulai dari sel induk, kita menglkuti DNA selama dua generasi
meiibatkan beberapa 'akrobat' biokimiawi yang rumit, sel-dua putaran replikasi DNA. DNA yang baru dibuat berwarna
seperti yang akan kita lihat. biru muda.

BAB ENAM BELAS Dasar Molekular Pewarisan-Sifat 337


Replikasi DNA: Pengamatan Lebih Dekat
Bakteri E. coli memiliki satu kromosom tunggal yang
Apakah replikasi DNA mengikuti model mengandung sekitar 4,6 miliar pasangan basa. Dalam
konservatif, semikonservatif, atau dispersif? lingkungan yang sesuai, suatu sel E. coli dapat menyalin
PERCOBAAN, Di California lnstitute of Technology, Matthew semua DNA ini dan membelah untuk membentuk dua sel
Meselson dan Franklin Stahl mengultur E. coli selama beberapa anakan yang identik secara genetik dalam waktu kurang
qenerasi dalam medium yang mengantung prekursor nukleotida dari sejam. Setiap sel Anda memiliki 46 molekul DNA
berlabel isotop berat nitrogen, 15N. Mereka lalu mentransfer dalam nukieusnya, setiap kromosom berupa satu molekul
bakteri ke medium yang hanya mengandung ]aN, isotop yang heliks ganda yang panjang. Secara total, terdapat 6 miliar
lebih ringan. Dua sampel DNA diambil dari labu ini, sekali pada
pasangan basa dalam sel Anda, atau lebih dari seribu kali
menit ke-20 dan sekali pada menit ke-40, setelah replikasi
pertama dan kedua. Meselson dan Stahl dapat membedakan lipat jumlah DNA dalam sel bakteri. lika kita mencetak
DNA dari densitas yang berbeda dengan cara menyentrifugasi simboi satu huruf untuk basa-basa ini (A, G, C, dan T)
DNA yang diekstraksi dari bakteri. dalam ukuran yang sama dengan huruf yang sedang Anda
baca ini, keenam miliar pasangan basa informasi dalam
& Bakteri dikuitur i"i -
.r S aakteri ditransfer sel diploid manusia akan mengisi kira-kira 1.200 buku
ff.il.{:3:'J/,-..
UJig'
r,,-^ 5rr .ffi,
[".ff.1:T.un-ia*
setebal tiga jilid Campbell jika digabungkan. Tetap saja sel
membutuhkan hanya beberapa jam untuk menyalin semua
6M
-r/\
DNA ini. Replikasi informasi genetik dalam jumlah yang
HASIL / \ luar biasa besar ini bisa tuntas hanya dengan kesalahan
3t\
yang sangat sedikit-kira-kira hanya satu per 10 miliar
@ sampel DNA Sampel DNA
it-,.] S ,,....' a.ntn.t
disentrifugasi ::::il disentrifugasi ri; '+l ,; |uruno
tt:
nukleotida. Penyaiinan DNA sangat luar biasa dalam hal
seterah 20" menit n*-, sete,al 40 menrt : E t kecepatan dan akurasi.
(setelan .eplikasi , I

tsetelan 'eplilasi :
pertarral. .eduar
i
Lebih dari selusin enzim dan protein lain terlibat
t' ir :,' r lebih
dalam replikasi DNA. Jauh lebih banyak yang diketahui
tentang bagaimana 'mesin replikasi' ini bekerja pada
KESIIdFUI.AN Meselson dan Stahl membandingkan hasil bakteri (misalnya E. coli) dibandingkan pada eukariota,
yang diperoleh dengan hasil yang diprediksi oleh ketiga
model pada Peraga '1 6.10, seperti yang ditunjukkan di bawah
dan kita akan mendeskripsikan langkah-langkah dasar
ini. Replikasi pertama dalam medium 1aN menghasilkan dari proses tersebut untuk E. coli, kecuali jika disebutkan
pita DNA hibrid (1sN-14N). Hasii ini mengeliminasi model untuk organisme yang lain. Akan tetapi, apa yang telah
konservatif. Replikasi kedua menghasilkan DNA ringan dipelajari oleh para ilmuwan tentang replikasi DNA
maupun hibrid, hasil yang membantah model dispersif dan eukariota menunjukkan bahwa sebagian besar proses itu
mendukung model semikonservatif. Oleh karena itu, mereka
pada dasarnya sama untuk prokariota dan eukariota.
menyimpulkan bahwa replikasi DNA bersifat semikonservatif.

Replikasi pertama Replikasi kedua Memulai Replikasi


Replikasi molekul DNA dimulai dari tempat khusus yang
Model disebut titik mula replikasi (origins of replication),
konservatif
x;^ bentangan pendek DNA yang memiliki sekuens
nukleotida spesifik. I(romosom E. coli, seperti banyak
kromosom bakteri lain, melingkar dan memiliki satu
...:(,,'..
Model .
, lr \l'r : ll I':''', ', titik mula. Protein-protein yang menginisiasi replikasi
'!kq,1
semikonservatif
L/w-\ DNA mengenali sekuens ini dan melekat ke DNA,
t'iq ri iJi linr'\ memisahkan kedua DNA dan membuka 'gelembung'
t -t l
"t. replikasi. Replikasi DNA kemudian berianjut ke kedua
i .'A arah sampai keseluruhan molekul tersalin (Peraga
Model u*; I,\\ r'tr
disoersif i,l,zr 16.12a). I(ebalikan dengan kromosom bakteri, kromosom
'\&\j
iii iti eukariota mungkin memiliki beberapa ratus atau beberapa
ribu titik mula replikasi. Gelembung replikasi terbentuk
t:,tSUM,g itiir M. Meselson and F.W. Stahl, The replication of DNA in dalam jumlah yang banyak dan kemudian menyatu,
Escherichia colt, Proceedings of the National Academy of Sciences USA sehingga mempercepat penyalinan molekul DNA yang
' 44:671-682 (1958).
sangat panjang (Peraga 16.12b). Seperti pada bakteri,
Baca dan analisis makalah asli dalam replikasi DNA eukariota berlanjut ke kedua arah dari
ffi
lnquiry in Action: lnterpreting Scientific Papers. setiap titik mula.
Pada setiap ujung gelembung replikasi terdapat
1ffi]W Jika Meselson dan stahl menumbuhkan garpu replik asi (replication fork), wilayah berbentuk-Y
, sel dalam medium yang mengandung laN terlebih dahulu dan
: rsru
kemudian memindahkan sel ke medium yang mengandung tempat untai induk sedang dibuka. Beberapa macam
sebelum mengamb sampe, akan seperti apakih haslnya? protein berpartisipasi dalam pembukaan untai ganda
, (Peraga 16.13). Helikase (helicase) adalah enzim-enzim

338 uNtT T|GA Genetika


Titik mula==& Untai induk (cetakan) Molekul DNA beruntai ganda
reol.kasi nfffi Untai anakan (baru)
8{ \1-
,@88{ Untai induk (cetakan)

1M
ii?,""t?)fi.=*
_ 'w'\:H'o"o
Untai anakan (baru)

cetemouns renrilasidLffi
Gelembung Garpu replikasr

fl\ tI EE

"#
LJ*
Duamoe(,
DNAanakardh
fl*} /
{ 'h-{
$*4 Dua molekul DNA anakan

\*J LJ ,
}

0,5 pm
0.25 um

(a) Dalam kromosom melingkar E. coli dan banyak bakteri lain, (b) Dalam setiap kromosom linear eukariota, replikasi DNA
hanya ada satu titik mula replikasi. Untar induk
memisah dimulai saat gelembung replikasi terbentuk di banyak tempat
di titik mula, membentuk gelembung repl kasi dengan dua di sepanjang molekll DNA raksasa. Gerembung mengembang
garpu. Replikasi berlanjut ke kedua arah sampai kedua saat replikasi berlanlut ke kedua arah. Akhirnya gelembung-
garpu bertemu di sisi lain, menghasilkan dua molekul DNA gelembung menyatu dan sintesis untai-untai anakan pun
anakan. TEM menunjukkan kromosom bakteri dengan suatu selesar TEM menunjukkan tiga gelembung replikasi di
gelembung 'eplikas;. sepanjang DNA sel hamster cina hasil kultur.

& i,erage 16"i2 Titik mula replikasi pada E coli dan eukariota. Anak ffiffiffiiffiffiffi
Datam TEM di (b), tambahkan
panah merah mengindikasikan pergerakan garpu replikasi, dan dengan demikian anak panah merah untuk gelembung ketiga.
mengrndikasikan pula arah keseluruhan replrkasi DNA pada setiap geiembung.

il 'l r i). lr f.rt.rrt ix.l t .r . i'-' ' -:' li lr' l:i-'r. r' li- lli
I l. .t, l: I
i]i,.1,.,, I :trlirL ,,-.:rit i'tl.
. r.it , l.tlr': .{,ir,:ata air,n^i,,tl
' -' ---'-^'i"-'

i:irl (.rri, f,-ill ilil(l:l i llllrli i


({:,.:alarirq.ri !.1 rl al :ii ii I .:r iril

1tt:'lftL lr,.,rir i i; :
r---'.'.-.-
primer RNA

F"r
/\
h Feraga '16.13 Beberapa protein
yang terlibat dalam inisiasi replikasi
DNA. Protein-protein yang sama
berfungsi pada kedua garpu replikasi lF .,,r.at itji.:it ,Ii:t I tilt
dalam gelembung replikasi. Agar mudah, ir i, llr-!llli'i,rlti.t r t; t ;l
rtltr,r i-,ii.\ ittlll i.
hanya satu garpu yang ditunjukkan.

BAB ENAM BELAS Dasar Molekular Pewarisan-Sifat 339


Untai baru Untai cetakan "( Peraga 16.14 lnkorporasi suatu
Ujung 5' Ujung 3' Ujunq 5' Ulung 3' nukleotida ke dalam untai DNA. DNA
polimerase mengkatalisis penambahan
suatu nukleo:ida lrifosfat ke ujung
3' untai DNA yang sedang tumbuh,
dengan pelepasarr dua fosfat.

ffiGunakan diagram ini untuk


menjelaskan apa yang kita maksud
dengan untai DNA yang memiliki
ketera ra h a n (d i reksi o n a I i ta s).

ffi
(Pre.
Pirofosfat
,oH
L_-,-_--- \2€)'
Nukleosida
trifosfat Ujunq 5' - Ujung 5'

yang membuka uliran heliks ganda di garpu replikasi, rumit dengan setidaknya 11 DNA polimerase yang
memisahkan dua untai induk dan menjadikan keduanya telah ditemukan sejauh ini. Akan tetapi, prinsip-prinsip
tersedia sebagai untai cetakan. Setelah pemisahan untai umumnya tetap sama.
induk, protein pengikatan beruntai-tunggal (single- Sebagian besar DNA polimerase membutuhkan primer
strand binding protein) berikatan dengan untai-untal dan untai cetakan DNA, selaln jejeran nukleotida DNA
DNA tak berpasangan dan menstabilkan untai tersebut. komplementer. Pada E. col1, DNA polimerase III (disingkat
Pembukaan uliran heliks ganda menyebabkan uliran DNA pol III) menambahkan suatu nukleotida DNA ke
dan tegangan yang lebih ketat di depan garpu replikasi. primer DNA dan kemudian meneruskan penambahan
Topoisomerase membantu mengurangi tegangan ini nukleotida DNA, yang komplementer dengan untai
dengan cara mematahkan, memuntir, dan menggabungkan cetakan DNA induk, ke ujung untai baru DNA yang sedang
kembali untai-untai DNA. tumbuh. Laju pemanjangan kira-kira 500 nukleotida per
Bagian-bagian untai DNA induk yang terbuka kini detik pada bakteri dan 50 per detik pada sel manusia.
tersedia sebagai cetakan untuk sintesis untai-untai Setiap nukleotida yang ditambahkan ke untai DNA
DNA komplementer baru. Akan tetapi, enzim-enzim yang sedang tumbuh berasal dari nukleosida trifosfat,
yang menyintesis DNA tidak dapat menginisiasi yang merupakan suatu nukleosida (gu1a dan basa) dengan
sintesis poiinukleotida. Enzim semacam itu hanya tiga gugus fosfat. Anda sudah pernah menjumpai molekul
dapat menambahkan nukleotida-nukleotida ke untai semacam itu-ATP (adenosin trifosfat, lihat Peraga
cetakan. Rantai nukleotida awal yang dihasilkan selama 8.8). Satu-satunya perbedaan antara ATP metabolisme
sintesis DNA sebenarnya merupakan bentangan pendek energi dan dATB nukleosida trifosfat yang memberikan
RNA, bukan DNA. Rantai RNA ini disebut primer nukleotida adenin ke DNA, adalah komponen gulanya.
dan disintesis oleh enzim primase (lihat Peraga 16.13). Guia yang digunakan pada balok pembangun DNA berupa
Primase mengawali rantal RNA dari satu nukleotida deoksiribosa, sedangkan pada ATP berupa ribosa. Seperti
RNA tunggal, menambahkan nukleotida-nukleotida RNA ATB nukleosida trifosfat yang digunakan untuk sintesis
satu per satu, menggunakan untai DNA induk sebagai DNA reaktif secara kimiawi, sebagian karena ekor trifosfat
cetakan. Primer yang telah selesai, biasanya sepanjang memiliki gugus muatan negatif yang tak stabil. I(etika
5 sampai 10 nukleotida, kemudian berpasangan basa setiap monomer bergabung ke ujung untai DNA yang
dengan untai cetakan. Untai DNA baru akan dimulai sedang tumbuh, dua gugus fosfat hilang sebagai suatu
dari ujung 3' primer RNA. molekul pirofosfat @-@.. Hidrolisis pirofosfat yang
terjadi setelahnya menjadi dua molekul fosfat anorganik @1
Sinfesis Untai DNA Baru i adalah reaksi eksergonik tergandengkan yang membantu
menggerakkan reaksi polimerisasi (Peraga 16.14).
Enzim-enzim yang disebut DNA polimerase (DNA
polymerase) mengkatalisis sintesis DNA baru dengan
cara menambahkan nukleotida-nukleotida ke rantai yang Pemanjangan Antiparalel
telah ada sebelumnya. Pada E coli, ada beberapa DNA Seperti yang telah kami singgung sebelumnya, kedua
polimerase yang berbeda, namun tampaknya ada dua yang ujung untai DNA berbeda satu sama lain, sehingga setiap
berperan utama dalam replikasi DNA: DNA polimerase untai memiliki keterarahan (direksionalltas), seperti jalan
III dan DNA polimerase I. Situasi pada eukariota lebih satu arah (lihat Peraga i6.5). Selain itu, kedua untai DNA

34O uNtr T|GA Genetika


Gambaran umum
iil dapat menyintesis suatu untai komplementer secara
terus-menerus dengan memperpanjang DNA baru ke
Titik mula replikasi
Untai lamban arah wajib 5'-)3'. DNA poi III cukup menempel ke
garpu replikasi di untai cetakan itu dan terus-menerus
menambahkan nukleotida ke untai komplementer baru
seiring majunya garpu replikasi. Untai DNA yang dibuat
Untai maju melalui mekanisme ini disebut untai maju (leading
Untai lamban
Arah keseluruhan
strand)*. Hanya satu primer yang dibutuhkan agar DNA
repl kasr
r
pol III menyintesis untai maju (lihat Peraga i6.15).
Untuk memperpanjang untai baru DNA yang satu
$ Sete ah primer RNA dibuat,
Titik mula lagi ke arah wajib 5'-+3', DNA pol III harus bekerja
DNA pol lll mu a menyintesis
Llntat rna
repl ikasi di sepanjang untai cetakan yang satu lagi ke arah yang
menjauhi garpu replikasi. Untai DNA yang memanjang
ke arah ini disebut untai lamban (lagging strand)*.
f
I(ebalikan dengan untai maju, yang diperpanjang terus-
menerus, untai lamban disintesis secara tersendat-sendat,
Primer RNA
sebagai rangkaian dari segmen-segmen. Segmen-segmen
Jepitan geser' untai lamban ini disebut fragmen Okazaki (Okazaki
DNA pol lll fragments), berdasarkan nama ilmuwan Jepang yang
DNA induk menemukan fragmen-fragmen tersebut. Fragmen Ol<azaki
pada E. coli panjangnya sekitar 1.000 sampai 2.000
nukleotida, sedangkan pada eukariota panjangnya sekitar
100 sampai 200 nukleotida.
Peraga 16.16 mengilustrasikan iangkah-langkah
sintesis untai lamban. Sementara hanya satu primer yang
€) untai maju d perpanjang dibutuhkan untuk untai maju, setiap fragmen Okazaki
terus menerus dengan arah pada untai lamban membutuhkan satu primer tersendiri.
5'-; 3' se ring garpu yang Sejenis DNA polimerase lain, DNA polimerase I (DNA
bergerak ma1u.
pol I), menggantikan nukleotida RNA primer dengan
A Peraga 16.15 Sintesis untai maju saat replikasi DNA.
nukleotida versi DNA, menambahkan nukleotida satu
Diagram ini berJokus pada garpu replikasi kiri yang ditunjukkan demi satu ke ujung 3' fragmen Okazaki yang bersebelahan
di kotak gambaran umum. DNA polimerase lll (DNA pol lll), (fragmen 2 pada Peraga 16.16). Akan tetapi, DNA
berbentuk seperti tangan yang dikatupkan, berasosiasi erat dengan pol I tidak dapat menggabungkan nukleotida terakhir
selenis protein yang disebut 'jepitan geser' yang melingkari dari segmen DNA pengganti ini ke nukleotida DNA
untai ganda yang baru disintesis bagaikan donat. Jepitan geser
menggerakan DNA pol lll di sepanjang untai cetakan DNA.
pertama pada fragmen Okazaki yang primernya baru
saja digantikan (fragmen 1 pada Peraga 16.16). Sejenis
enzim lain, DNA ligase, menyelesaikan tugas ini,
menggabungkan tulang punggung gula fosfat dari semua
dalam suatu heliks ganda bersifat antiparalel, yang berarti
fragmen Okazaki menjadi untai DNA tak terputus.
terorientasi ke arah yang berlawanan, seperti jalan tol
Feraga 16.17 dan Tabel 16.1, di halaman berikut,
dua arah (lihat Peraga 16.14). ]elaslah, kedua untai baru
merangl(um replikasi DNA. Pelajari keduanya baik-baik
yang terbentuk saat replikasi DNA pastilah antiparalel
sebelum melanjutkan membaca.
terhadap untai cetakan.
Bagaimanakah tatanan antiparalel heliks ganda
memengaruhi replikasi? I(arena strukturnya, DNA Kompleks Replikasi DNA
polimerase dapat menambahkan nukleotida-nukleotida Secara tradisional-dan memudahkan-molekul DNA
hanya ke ujung 3' bebas dari suatu primer atau untai polimerase direpresentasikan sebagai lokomotif yang
DNA yang sedang tumbuh, tidak pernah ke ujung 5' (lihat bergerak di sepanjang'rel'DNA, namun model semacam
Peraga 16.14). Dengan demikian, untai DNA baru hanya itu tidak akurat karena dua alasan penting. Pertama,
dapat memanjang ke arahS'-)3'. Dengan mengingat ini, berbagai protein yang berpartisipasi dalam replikasi DNA
marilah kita kaji suatu garpu replikasi (Peraga 16.15). sebenarnya membentuk satu kompleks besar tunggal,
'mesin replikasi DNA Banyak interaksi protein-protein
Di sepanjang salah satu untai cetakan, DNA polimerase
yang memfasilitasi efisiensi kompleks ini. Misalnya,
dengan berinteraksi dengan protein-protein lain di
* Sintesis untai maju dan untai lamban terjadi secara bersamaan
bagian garpu, primase tampaknya bekerja sebagai rem
dengan laju yang sama. Untai lamban dinamai demikian karena
sintesisnya sedikit tertunda daripada sintesis untai maju. Masing-
molekular, memperlambat gerak maju garpu replikasi
masing fragmen baru pada untai lamban tidak bisa dimulai sebelum dan mengoordinasi laju replikasi pada untai maju dan
ada cukup banyak cetakan yang telah terbuka pada garpu replikasi. untai lamban. I(edua, kompleks replikasi DNA tidak

BAB ENAM BELAS DasarMolekularPewarisan-Sifat 341


bergerak di sepanjang DNA. Sebagai gantinya, DNA
bergerak melalui kompieks itu selama proses replikasi.
Untai lamban Pada sel eukariot, banyak salinan kompleks itu, barangkali
tergugus menjadi'pabrik-pabrikl mungkin tertambat
ke matriks nukleus, rangka serat yang membentang di
sepanjang interior nukleus. Penelitian-penelitian terbaru
menyokong model berupa dua molekul polimerase DNA,
I Arah keseluruhan
satu pada masing-masing untai, 'menggulung masuk'
reprKasr
ke DNA parental dan mengeluarkan molekul DNA
- anakan yang baru dibuat. Bukti tambahan menunjukkan
@ P, *,,,,.o rrengqabungkarr nuk eot da-
,ro,dD.^.1', lr bahwa untai iamban dilengkungkan mundur melalui
kompleks tersebut, sehingga ketika DNA polimerase
menyelesaikan sintesis fragmen Okazaki dan melepaskan
Untar
cetakan diri, DNA polimerase tidak perlu pergi jauh-jauh untuk
mencapai primer fragmen berikutnya, di dekat garpu
& olL,q pot I menambahkan
rrukleoi da DNA l<e prlmer, replikasi. Peiengkungan mundur dari untai lamban ini
rnembr:ntuk iragnrc.n Okazak 1. memungkinkan lebih banyak fragmen Okazaki yang
ffi
disintesis dalam waktu yang lebih singkat.

Membuka uliran heliks ganda induk


pada garpu replikasi

Protein pengikatan Berikatan dengan dan menstabilkan


beruntai tunggal DNA beruntai ganda hingga dapat
digunakan sebagai cetakan
@ Serejal, fraErren 2 mendrpatkaa
prii-net DNA pol lll rnenarrbahkan Topoisomerase Mengurangi tegangan'pembukaan
rrlr.iaolrd.r ,NA l, nqgd nron(.tpd berlebihan di depan garpu replikasi
g' n,* f ,o gt11 l_!q dll-l
melalui pematahan, pemuntiran, dan
".1:l:lk.l
I
5'
penggabungan kembali untai DNA

Primase Menyintesis Primer RNA di ujung


5'untai maju dan masing-masing
fragmen Okazaki dari untai lamban

DNA pol III Menggunakan DNA induk sebagai


cetakan, menyintesis untai DNA
baru dengan cara menambahkan
nukleotida secara kovalen ke ujung
3'dari untai DNA atau primer RNA
yang telah ada sebelumnya
SDNA lrgase rlenr- @ i.rn'iai lamban cii
bentuk ikataf di ant:rra
Menyingkirkan nukleotida-nukleotida
wilayah lni sekarang
DNA terbaru dan DNA telah selesai. RNA primer dari ujung 5'dan
fraqnren 1. menggantikannya dengan nukleotida- .
---"-\
a--
nukleotida DNA

DNA ligase Menggabungkan ujung 3' dari


DNA yang menggantikan primer
ke bagian lain dari untai maju dan
<- Arah keseluruhan replikasi menggabungkan fragmen-fragmen
Okazaki untai lamban
A Peraga 16.16 Sintesis untai lamban.

342 uNtr ilGA Genetika


Gambaran umum
Titik mula replikasi
S) untu malu disrntesrs Untai lamban
terus-menerus dengan arah
5'+3'oleh DNA pol 1 I

@ vot.ku protein peng katan


unlar-tunqgal menstabrlkan
untar-untai cetakan yang terbuka

@ Hetikase
membuka u ran
(
Untai lamban
o"nF;],'l!iin'n*
heliks ganda
induk.
Untar maju

Primer Prirnase
5',
tJntaian DNA
DNA pol Untai lamban
DNA pol i DNA liqase
./
@ Pri.ut" memula srntesis primer
RNA untuk fraqmen Okazak kelima

--*-- --''
Q) Orun pol lll menyelesa kan s ntesis fragmen @ Crun pol I menyinqkrrkan prinrer dari ulLrng 5'
$ lt'ln lrgase mcngrkatkan
keempat. Saat mencapai primer RNA di fragmen fragmen kedua, menggantrkan pnmer denqan ujung 3'fraqrnen kedua ke
ketiga, DNA pol lli me epasran diri, bergerak ke nukleotrda DNA yang drlambahkan satu detni satu ulunq 5' lraqmen pertama.
qarpu replikasi, dan menambahkan nuk eotida ke ulung 3' fragrren (et g.1. Penqqant an nukieot cj.r
DNA ke ujung 3' pr mer fragmen kei ma. RNA terakh r dengan DNA menghas kan tulanq
punqqung qula fosfat denqan ujunq 3'bebas.

A Peraga 16.17 Rangkuman replikasi DNA bakteri. Diagram terperinci ini menunjukkan satu garpu replikasi, namun
seperti yang diindikasikan oleh gambaran umum (kanan atas), replikasi biasanya terladi secara bersamaan pada dua garpu,
yang masing-masing terletak di satu ujung gelembung replikasi. Jika melihat setiap untai anakan secara keseluruhan dalam
gambaran umum, Anda bisa melihat bahwa setengah untai dibuat secara terus-menerus sebagai untai maju, sedangkan
setengah lagi (di sisi berlawanan dari titik mula replikasi) disintesis sebagai fragmen-fragmen untai lamban.

Pengecekan dan Perbaikan DNA menyingkirkan dan menggantikan nukleotida yang


dipasangan secara salah akibat kesalahan replikasi. Para
Akurasi replikasi DNA bukan hanya disebabkan oleh peneliti menyoroti nilai penting enzim-enzim semacam
kespesifikan perpasangan basa. Walaupun kesalahan- itu saat mereka menemukan bahwa cacat herediter pada
kesalahan dalam molekul DNA yang sudah selesai salah satu enzim tersebut berkaitan dengan bentuk
hanya sekitar satu daiam 10 miliar nukleotida, kesaiahan kanker usus besar. Tampaknya, cacat ini memungkinkan
perpasangan awal arltara nukleotida yang baru datang kesaiahan-kesalahan penyebab kanker terakumulasi dalam
dan nukleotida pada untai cetakan 100.000 kali lipat DNA dengan laju yang lebih tinggi daripada normal.
lebih umum-kesaiahan sebanyak satu di antara 100.000 Nukleotida yang dipasangkan secara salah atau
nukleotida. Selama replikasi DNA, DNA polimerase berubah juga dapat muncul setelah replikasi. Bahkan,
mengecek (proofread) setiap nukleotida terhadap pemeliharaan informasi genetik yang dikodekan dalam
cetakannya setelah nukleotida ditambahkan ke untai DNA membutuhkan berbagai macam perbaikan rutin
yang sedang tumbuh. Saat menemukan nukleotida yang terhadap kerusakan DNA yang telah ada. Molekul
dipasangkan secara tidak benar, poiimerase menyingkirkan DNA terus-menerus menghadapi agen-agen kimiawi
nukleotida itu dan melanjutkan kembali sintesis. (Tindakan dan fisik yang berpotensi membahayakan, seperti yang
ini mirip dengan memperbaiki kesalahan pada pengolah akan kita bahas pada Bab 17. Zat-zat kimiawi reaktif (di
kata menggunakan tombol 'delete' dan kemudian lingkungan dan terjadi secara alamiah di dalam sel), emisi
mengetikkan huruf yang benar.) radioaktif, sinar-X, sinar ultraviolet, dan molekul-molekul
Nukleotida yang salah berpasangan kadang menghindari tertentu dalam asap rokok dapat mengubah nukleotida
pengecekan oleh DNA polimerase. Pada perbaikan sedemikian rupa sehingga memengaruhi informasi genetik
kesalahan pasangan (mismatch rep6ir), enzim-enzim yang terkodekan. Selain itu, basa DNA kadang-kadang

BAB ENAM BELAS DasarMolekularPewarisan,Sifat 343


mengalami perubahan kimiawi yang spontan dalam
kondisi-kondisi sel yang normal. Akan tetapi, perubahan-
perubahan dalam DNA ini biasanya dikoreksi sebelum
menjadi mutasi yang diperbanyak melalui replikasi
berturut-turut. Setiap sel terus-menerus mengawasi dan
memperbaiki materi genetiknya. I(arena perbaikan DNA ; $ inz rr rL-rklease inernoiong
urrtar DNA yang rusak dt dua
rusak sedemikian penting terhadap kesintasan organisme, trtik, dan baqian yano i-usak
tidak mengejutkan bahwa ada banyak enzim perbaikan
DNA berbeda yang telah dievolusikan. Ada sekitar 100
enzim semacam itu yang sudah diketahui pada E. coli, dan
sejauh ini pada manusia telah diidentifikasi 130 enzim.
Sebagian besar sistem selular untuk memperbaiki
nukleotida yang dipasangkan secara salah, entah itu karena
kerusakan DNA atau kesalahan replikasi, menggunakan $ Siirtes s perbarkan cleh
polil.erase DNA meng si
mekanisme yang memanfaatkan struktur perpasangan basa klcc ticia-n u kleotrcia
n u
DNA. Seringkali, segmen suatu untaian yang mengandung yanq h lanq.
kerusakan dipotong (dieksisi) oleh enzim pemotong
DNA-nuklease (naclease)-dan celah yang terbentuk
diisi oleh nukleotida, dengan menggunakan untai yang
tidak rusak sebagai cetakan. Enzim-enzim yang terlibat
dalam pengisian celah adalah DNA polimerase dan DNA DNA.ligase
; S n;,q r r.Jd(r marveqer
ligase. Salah satu sistem perbaikan DNA semacam itu \* J ulung
r rrrfl bebas Il\tA baru
herras DNA o-rrr
disebut perbaikan dengan pemotongan nulcleotida
I
[. ;il t;"i.,,n.,,"t,."r
(nucleotide excision repair, PeraEa 16.18). Iuntai menladi riuh
Suatu fungsi penting dari enzim-enzim perbaikan
DNA dalam sel kulit kita adalah memperbaiki kerusakan
genetik akibat sinar ultraviolet dalam sinar matahari' A Peraga 16.18 Perbaikan terhadap kerusakan DNA dengan
pemotongan nukleotida. Sekelompok enzim mendeteksi dan
Salah satu kerusakan semacam itu, ditunjukkan pada
memperbaiki DNA yang rusak. Peraga ini menunjukkan DNA yang
Peraga 16.18, adalah tautan kovalen basa timin yang mengandung dimer timin, tipe kerusakan yang sering disebabkan
bersebelahan pada seuntai DNA. Dimer timin semacam oleh radiasi ultraviolet. Sejenis enzim nuklease memotong wilayah
itu menyebabkan DNA tertekuk dan mengganggu DNA yang rusak, dan DNA polimerase (pada bakteri, DNA pol l)
replikasi DNA. Nilai penting dari perbaikan kerusakan menggantikan wilayah itu dengan nukleotida yang komplementer
dengan untai yang tidak rusak. DNA ligase menuntaskan proses
ini digarisbawahi oleh kelainan bernama xeroderma tersebut dengan menutup patahan yang tersisa di tulang
pigmentosum, yang sebagian besar disebabkan oleh cacat punggung gula-fosfat.
turunan pada enzim perbaikan dengan pemotongan
nukleotida. Pengidap kelainan ini hipersensitif terhadap molekul-moiekul DNA yang semakin pendek dengan
sinar matahari. Mutasi dalam sel-sel kulit akibat sinar ujung tak rata ('somplak').
ultraviolet dibiarkan salah dan menyebabkan kanker kulit. Pemendekan DNA tidak terjadi pada sebagian besar
prokariota karena DNA prokariot berbentuk melingkar,
sehingga tidak memiliki ujung. Namun, apa yang mencegah
Replikasi Uiung-ujung MoleFcul DNA gen-gen eukariot terkikis habis meskipun replikasi
Terlepas dari kemampuan DNA polimerase yang DNA terjadi berulang-ulang? Ternyata molekul DNA
mengagumkan, ada sebagian kecil DNA sel yang tidak kromosom eukariot memiliki sekuens nukleotida khusus
dapat direplikasi atau diperbaiki oleh DNA polimerase. yang disebut telomer (telomere) di bagian ujung (Peraga
Untuk DNA lurus, misalnya DNA kromosom eukariot, 15.20). Telomer tidak mengandung gen. Sebagai gantinya,
fakta bahwa DNA polimerase hanya dapat menambahkan DNA umumnya mengandung banyak pengulangan satu
nukleotida ke ujung 3' polinukleotida yang sudah ada sekuens nukleotida pendek. Pada setiap telomer manusia,
sebelumnya menyebabkan masalah. Mekanisme replikasi misalnya, sekuens enam nukleotida TTAGGG diulang-
yang biasa tidak memberikan cara untuk menyelesaikan ulang sebanyak 100 sampai 1.000 kali. DNA telomer
ujung-ujung 5' untai DNA anakan. Meskipun fragmen melindungi gen-gen organisme. Selain itu, protein spesifik
Okazaki bisa dimulai dengan primer RNA yang berikatan yang terkait dengan DNA telomer mencegah ujung
dengan bagian paling ujung dari untai cetakan, begitu somplak dari molekul anakan mengaktivasi sistem-sistem
dibuang, primer tidak dapat digantikan oieh DNA karena sei untuk mengawasi kerusakan DNA. (Ujung somplak
tidak ada ujung 3' yang tersedia untuk penambahan molekul DNA, yang sering disebabkan oleh patahan untai
nukleotida (Peraga 16.19). Akibatnya, putaran demi ganda, dapat memicu jalur-jalur transduksi sinyal yang
putaran replikasi yang berulang-ulang menghasilkan menyebabkan penghentian siklus sel atau kematian sel.)

344 uNlT TIGA Genetika


UJUng untat
DNA nduk

,ilt

l;tll; Fragmen terakhrr Fraqmen sebelumnya


t\
Primer RNA
Untai lamban

Untai induk
Pembuangan primer dan & Peraga 16.20 Telomer. Eukariota memiliki sekuens repetitif
Pr frer drbuanq namtlr) penggantian dengan DNA bukan pengode, disebut telomer, di ujung-ujung DNA. Telomer
t dak bisa digantikan jika ujung 3' tersedia diwarnai jingga dalam kromosom-kromosom mencit ini (LM).
dengan DNlA karena
l. dak acla u unq 3' unluk

i:cl mcrase DNA (telomerase) mengkatalisis pemanjangan telomer dalam


3',
sel-sel nutfah eukariot, sehingga mengembalikan panjang
awal dan mengompensasi pemendekan yang terjadi
:*ru;n::r selama replikasi DNA. Teiomerase tidak aktif pada
f sebagian besar sel somatik manusia, namun aktivitasnya
daiam se1 nutfah menghasilkan telomer dengan panjang
Untai maju baru maksimum pada zlgot.
Pemendekan normal telomer mungkin melindungi
Untai lamban baru
organisme dari kanker dengan cara membatasi jumlah
pembelahan yang bisa dialami oleh sel somatik. Sel-sel dari
Puta ra n-putara n
tumor besar seringkali memiliki telomer yang pendeknya
replikasi berikutnya
tak biasa, seperti yang bisa diduga dari sel-sel yang telah
mengalami banyak pembelahan sel. Pemendekan lebih
Molekul anakan yang
semakin pendek lanjut mungkin menyebabkan penghancuran diri sel
tumor. Para peneliti ternyata telah menemukan aktivitas
a Peraga 16.19 Pemendekan ujung-ujung molekul DNA telomerase dalam sel-sel somatik yang menjadi kanker.
linear. bi sini kita mengikuti salah satu ujung untai molekul DNA Hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan aktivitas
melalui dua putaran replikasi. Setelah putaran pertama, untai enzim tersebut tampaknya menstabilkan panjang telomer
lamban yang baru lebih pendek daripada cetakannya. Setelah
putaran kedua, untai maju maupun lamban telah menjadi lebih sehingga sel-se1 kanker bisa terus membelah. Banyak sel
pendek daripada awal DNA induk. Walaupun tidak ditunjukkan kanker tampaknya mampu membelah tanpa terbatas,
di sini, ujung-ujung lain dari molekul DNA ini juga menjadi lebih seperti pada gaiur imortal sel-sel kultur (lihat Bab 12). Jika
pendek. telomerase ternyata memang faktor penting pada banyak
kanker, mungkin telomerase dapat menjadi target yang
Teiomer tidak mencegah pemendekan molekul DNA berguna untuk diagnosis maupun kemoterapi kanker.
akibat putaran demi putaran replikasi, melainkan hanya Sejauh ini, Anda telah mempelajari tentang struktur
menunda pengikisan gen di dekat ujung-ujung molekul dan replikasi molekul DNA. Di bagian berikut, kita akan
DNA. Seperti yang ditunjukkan pada Peraga 16.19, telomer mengulas bagaimana DNA dikemas menjadi kromosom,
menjadi semakin pendek setiap kali replikasi terjadi' Seperti struktur yang mengandung informasi genetik'
yang bisa kita duga, DNA telomer memang cenderung
semal(in pendek pada sel-sel somatik yang membelah dari
individu yang berusia tua dan dalam sel-sel kultur yang
ffir6"2
1. Peran apa yang dipegang oleh perpasangan basa
telah membelah berkali-kali. Ilmuwan telah mengajukan komplementer dalam rePlikasi DNA?
bahwa pemendekan telomer terkait dengan proses penuaan
2. Identifikasikan dua fungsi utama DNA pol III dalam
jaringan-jaringan tertentu dan bahkan terkait dengan
replikasi DNA.
penuaan organisme secara keseiuruhan.
Bagaimana dengan sel-sel yang genomnya harus tetap
3. m lika DNA pol ldalam suatu sel
tidak fungsional, apa pengaruhnya pada sintesis DNA
tak berubah dari organisme ke keturunannya selama maju? Dalam kotak gambaran umum pada Peraga
beberapa generasi? Jika kromosom-kromosom dari sel- 16.17, tunjukkan di mana DNA pol I normalnya
sel nutfah (yang menghasilkan gamet) semakin pendek berfungsi pada untai maiu sebelah atas.
dalam setiap siklus sel, gen-gen yang esensial akhirnya lihat I
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, t
akan hilang dari gamet yang dihasilkan. Akan tetapi, Apendiks A.
hal ini tidak terjadi. Sejenis enzim bernama telomerase * I

BAB ENAM BELAS Dasar Molekular Pewarisan-Sifat 345


serangkaian diagram dan mikrograf elektron transmisi ini menggambarkan model
terbaru tentang tingkat progresif pengumparan dan penggulungan DNA. Ilustrasi
diawali dari satu molekul tunggal DNA, diperbesar hingga menjadi kromosom
metafase, yang cukup besar untuk dilihat dengan mikroskop cahaya.

Heliks ganda DNA


r' +4 i ,i .;t'j .
:*lYqr.g.
(berdiameter 2 nm)
"*dk.-*
. "'.*bf,-.
: ,s;s"
,\ \ ;
I H1

II
I
1':

i ;,i ffi'
Di sini ditunjukkan model pita Protein yang disebut histon bertanggung
DNA, dengan setiap pita yang jawab atas tingkat pertama pengemasan Pada mikrograf elektron, kromatin yang
merepresentasikan satu tulang punggung DNA dalam kromatin. Walaupun setiap tak menggulung berdiameter 10 nm
histon kecil-rnengandung sekitar 100 (serat 10 nm). I{romattn itu menyerupai
gula fosfat. Seperti yang bisa Anda
ingat dari Peraga 16.7, gugus-gugus asam amino-massa total histon dalam manik-manik yang dironce (lihat TEM).
fosfat di sepanjang tulang punggung kromatin kira-kira setara dengan massa Setiap'manik-manik' merupakan
DNA. Lebih dari seperlima asam amino nukleosom, unit dasar pengemasan DNA.
menyumbangkan muatan negatif di
histon bermuatan positif (iisin atau 'Benang' di antara manik-manik disebut
sepanjang sisi luar setiap untai. TEM
arginin) dan berikatan erat dengan DNA DNA penaut (linker DNA).
menunjukkan molekul DNA telanjang.
yang bermuatan negatif. Nukleosom terdiri atas DNA yang
Heliks ganda itu sendiri lebarnya 2 nm.
Ada empat tipe histon yang paling melilit dua kali di sekeliling inti protein
umum dalam kromatin: H2A', H2B, yang terdiri atas dua molekul, masing-
H3, dan H4. I(eempatnya sangat mirip masing dari empat tlpe histon. Ujung
pada eukariota. Misalnya, hampir semua amino (N-terminus) setiap histon (e/<or
l<ecuali dua asam amino pada H4 sapl histon) menjulur keluar dari nukleosom.
identik dengan pada H4 ercis. Pelestarian Pada siklus sel, histon meninggalkan
gen-gen histon saat evolusi mungkin DNA hanya sejenak saat replikasi.
mencerminkan peran penting histon Umumnya, histon melakukan hal yang
dalam mengorganisasi DNA dalam se1. sama saat ekspresi gen, proses lain
I(eempat tipe utama histon sangat yang membutuhkan akses ke DNA oleh
penting untuk tingkat pengemasan DNA mekanisme molekular sel. Bab 18 akan
berikutnya. (Tlpe histon kelima, Hl, membahas beberapa temuan terbaru
terlibat dalam pengemasan tahap lanjut.) tentang peran ekor histon dan nukleosom
dalam regulasi ekspresi gen.

HHiilAg;:#F,, :Ei:*# $ ffi"ffi yang terdiri atas suatu molekul DNA lurus yang
I
berasosiasi dengan banyak protein. Pada E. coil, DNA
i .tuirclrs"g#sellitr t*s"die $ ata:+ s*,eatut kromosom terdiri dari sekitar 4,6 jula pasangan basa,
r-1:c.l$*${#-c $ E} ruA,i,r,,sETF-; # c E'rff r$;is merepresentasikan 4.400 gen. Ini 100 kali lebih banyak
[t qr q.
$$a {'e3 * -, $ffi *3 ft q:$
L- c" 3.ta rt g} H'q: -ttr f r, B
daripada DNA dalam virus pada umumnya, namun hanya
ada sekitar seperseribu jumlah DNA dalam sel somatik
manusia. Tetap saja, bakteri memiliki banyak DNA untuk
I(omponen utama genom pada sebagian besar bakteri dikemas dalam wadah sekecil itu.
adalah suatu molekul DNA melingkar beruntai ganda Jika direntangkan, DNA sel E. coli panjangnya sekitar
yang berasosiasi dengan beberapa kecil protein. Walaupun satu milimeter, 500 kali lebih panjang daripada sel bakteri
kita menyebut struktur int kromosom bakteri, namun tersebut. Akan tetapi, pada bakteri, protein-protein
perbedaannya sangat jauh dari kromosom eukariot, tertentu dapat menyebabkan kromosom mengumpar dan

346 uNlr flGA Genetika


Kromatid (700 nm)
, ,/l

Serat 30 nm

";;9;

Perancah

Serat 300 nm

(1.400 nm)

4 Serat 3O nr"n 5 Dar"nais* fuenksg$#k, 6 $. i"i.iE'}3+i,: ;JI'i'E t:': ::?1.iiif i+!::tr


Tingkat pengemasan berikutnya {serat 3S{i nsrc} Dalam kromosom mitotik, domain
disebabkan oleh interaksi antara ekor- Serat 30 nm sendiri membentuk berkelok mengumpar dan menggulung
ekor histon salah satu nukleosom kelokan-kelokan yang disebut domain lagi dengan cara yang belum sepenuhnya
dan DNA penaut serta nukleosom di berkelok (looped domain) yang melekat dimengerti, sehingga kromatin makin
sisi lain. Histon kelima, H1, terlibat ke perancah kromosom dari protein, dipadatkan, membentuk kromosom
dalam tingkat ini. Interaksi-interaksi sehingga membentuk serat 300 nm. metafase khas yang ditunfukkan oleh
ini menyebabkan serat 10 nm yang Perancah kaya akan salah satu tipe mikrograf di atas. Lebar satu kromatid
membentang menjadi terkumpar atau topoisomerase, dan tampaknya terdapat adalah 700 nm. Gen tertentu selalu
tergulung, membentuk serat kromatin pula molekul H1. terdapat di tempat yang sama dalam
setebal kira-kira 30 nm, serat 30 nm. kromosom metafase, mengindikasikan
Walaupun serat 30 nm cukup banyak bahwa langkahJangkah pengemasan
terdapat dalam nukleus interfase, tatanan sangat spesifik dan tepat.
pengemasan nukleosom dalam bentuk
kromatin ini masih diperdebatkan.

'super-mengumpar] mengemas kromosom rapat-rapat sel-belum lagi memperhitungkan DNA dari ke-45
sehingga hanya mengisi setengah sel. Tidak seperti nukleus kromosom lain pada manusia!
sel eukariot, wilayah dalam bakteri yang berdensitas DNA Di dalam sel, DNA eukariot berpasangan secara tepat
tinggi ini, disebut nukleoid (nucleoid), tidak terselubung dengan banyak protein. I(ompleks DNA dan protein
oleh membran (lihat Peraga 6.6). ini, disebut kromatin (chromatin), bisa muat di dalam
Masing-masing kromosom eukariot mengandung nukleus berkat sistem multitingkat pengernasan DNA
satu heliks ganda DNA linear yang, pada manusia, yang rumit. Pandangan kita saat ini tentang urut-urutan
jumlahnya kira-kira 1,5 x 108 pasangan nukleotida. Jumlah tingkat pengemasan DNA dalam krornosom dituangkan
ini relatif lebih banyak daripada panjang kromosom dalam Per**a 15.3i. Pelajari Peraga ini baik-baik sebelum
yang terkondensasi. |ika sepenuhnya direntangkan, satu membaca lebih lanjut.
molekul DNA tersebut panjangnya dapat mencapai 4 IQomatin mengalami perubahan derajat pengemasan
cm, ribuan kali dibandingkan dengan diameter nukleus secara besar-besaran selama siklus sel (lihat Peraga 12.6).

BAB ENAM BELAS DasarMolekularPewarisan-Sifat 347


Apa peran fosforilasi histon dalam perilaku kromosom saat meiosis?

FER{Otsl{Alrl i Terry Orr-Weaver dan para koleganya di Massachusetts Institute of Technology memutasi lalat buah dan
mencari mutasi yang menyebabkan sterilitas. Mereka menalar bahwa mutasi semacam itu dapat ditemukan dalam gen-gen
yang mengodekin protein yang berperan penting dalam meiosis. Mereka menemukan suatu mutasi dalam gen nhk-1 yang
menyebabkan sterilitas pada Drosophila betina. Mereka mengetahui bahwa produk gen tersebut, nucleosomal histone kinase-1 ,
atau NHK-i, merupakan enzim yang memfosforilasi suatu asam amino spesifik di ekor histon H2A. Mereka mengajukan hipotesis
bahwa sterilitas disebabkan oleh meiosis yang tidak berhasi{ akibat perilaku kromosom abnormal ketika enzim ini tidak berfungsi
dengan benar.
Untuk menguji hipotesis ini, mereka mengamati perilaku kromosom secara dekat selama meiosis dalam sel-sel ovarium lalat
normal dan muian. Pada salah satu percobaan, mereka menggunakan pewarna fluoresen merah untuk menandai letak DNA dan
pewarna fluoresen hijau untuk menandai letak protein kondensin, yang normalnya menyelubungi kromosom pada pengujung
profase i dan membantu kondensasi struktur tersebut.

, Pada pengujung profase I dalam sel-sel ovarium


fiA$ii'i,r'. ",j' Kondensin dan Garis tepi Kondensin DNA (merah
lalat normal, kondensin dan DNA sama-sama terlokalisasi di suatu DNA (kuninq) nukleus (hijau) di bagian tepi)
wilayah yang sangat kecil dalam nukleus (kiri bawah, warna kuning
merupakan akibat dari pewarna hilau dan merah yang berada
pada tempat yang sama). Akan tetapi, pada lalat mutan' kondensin
tersebar luas di seluruh nukleus sedangkan DNA terbatas di tepi-
tepi nukleus (kanan bawah; warna merah DNA sangat samar). Hasil
ini menunjukkan bahwa kondensin tampaknya tidak menyelubungi
kromosom dalam sel-sel lalat mutan dan, dengan demikian,
kromosom Lidak berkondensasi.

XE$lMp$!4*: Karena proses ini dan proses-proses lainnya selama


meiosis tidak terlaksana secara tuntas saat histon ktnase NHK-1
tidak berfungsi dengan benar, para peneliti menyimpulkan bahwa Nukleus sel normal Nukleus sel mutan
fosforilasi spesifik dari histon H2,A dibutuhkan untuk perilaku normal
kromosom saat meiosis.

. ggMggnl.:.r,,r,; l. tvanovska, T. Khandan, T. lto, and lL. Orr-WeaveL A histone code in meiosisl the histone kinase, NHK-I, is required for proper
chromosomal architecture in Drosophila oocytes, Genes and Development 19:2511-2582 (2005)

*ffi
ffiAnggap|ahSeorangpene|itimenemukanseekorla|atmutandenganekorhistonH2Ayangtidakmemj|iki
am;;ipeiiiiI yang blasanya difosforilasi oleh histon kinase NHK-'l . Bagaimanakah mutasi ini mungkin memengaruhi
perilaku kromosom saat meiosis dalam sel-sel ovarium?

Dalam sel-sel interfase yang diwarnai untuk mikroskopi kromatin tempat gen-gen aktif. i(romatin dari masing-
cahaya, kromatin biasanya tampak sebagai massa gelap masing kromosom menempati wilayah terbatas yang spesifik
yang tersebar dalam nukleus, yang menunjukkan bahwa di dalam nukleus interfase, dan serat-serat kromatin dari
kromatin tampaknya sangat terurai. I(etika sel bersiap-siap kromosom-kromosom yang berbeda tidak saling membelit.
untuk mitosis, kromatinnya mengumpar dan menggulung Bahkan saat interfase, sentromer dan telomer
(berkondensasi), akhirnya membentuk kromosom metafase kromosom, serta wilayah-wilayah kromosomal lain
yang pendek dan tebal dalam jumlah yang l&as, yang dapat dalam beberapa sel, terdapat dalam kondisi yang sangat
dibedakan satu sama lain dengan mikroskop cahaya. terkondensasi, mirip dengan yang terlihat pada kromosom
W'alaupun umumnya lebih tak terkondensasi metafase. Tipe kromatin interfase ini, terlihat sebagai
daripada kromatin kromosom mitotik, kromatin interfase gumpalan-gumpalan tak teratur dengan mikroskop
menunjuld(an beberapa tingkat pengemasan ordo tinggi cahaya, disebut heterokromatin (heterochromatin),
yang sama. Beberapa kromatin yang menyusun suatu untuk membe dakannya dari eukrom atin (euchr omatin,
kromosom tampaknya terdapat sebagai serat 10 nm, 'kromatin sejati') yang tidak begitu terpadatkan dan lebih
namun banyak yang terpadatkan menjadi serat 30 nm, tersebar. I(arena terpadatkan, DNA heterokromatin tidak
yang di beberapa wilayah menggulung lagi menjadi domain bisa diakses oleh mekanisme sel yang bertanggung jawab
berkelok. W'aiaupun kromosom interfase tidak memiliki untuk mengekspresikan (memanfaatkan) informasi genetik
perancah yang jelas, domain berkeloknya tampaknya yang dikodekan dalam DNA. Sebaiiknya, pengemasan
melekat ke lamina nuldeus, di sebelah dalam selaput nukleus, eukromatin yang lebih longgar menjadikan DNA-nya
mungkin juga ke serat-serat matriks nukleus. Pelekatan dapat diakses untuk mekanisme ini, sehingga gen-gen
ini mungkin membantu mengorganisasi wilayah-wilayah yang terdapat dalam eukromatin dapat diekspresikan.

348 uNlr ilGA Genetika


I(romosom merupakan struktur dinamik yang replikasi DNA menyediakan salinan gen yang diwariskan
terkondensasi, melonggar, termodifikasi, dan dimodel oleh induk ke anaknya. Akan tetapi, tak cukup hanya
ulang sesuai keperluan untuk berbagai proses sel, termasuk menyalin dan mewariskan gen; informasi yang dibawa
mitosis, meiosis, dan aktivitas gen. Jalur,jalur yang oleh gen harus digunakan oleh sel. Dengan kata lain,
meregulasi transformasi ini kini sedang menjadi fokus gen-gen harus diekspresikanl Pada bab berikutnya, kita
penelitian yang giat dilakukan oleh para peneliti. Telah akan mengulas bagaimana sel menerjemahkan informasi
dipahami bahwa histon bukanlah sekadar kelosan (spools) genetik yang dikodekan dalam DNA.
pasif yang dililiti oleh DNA. Sebagai gantinya, histon
dapat mengalami modifikasi kimiawi yang menyebabkan
perubahan organisasi kromatin. Terry Orr-Weaver, ilmuwan ffi16.3
yang diwawancarai di awal unit ini, telah lama tertarik pada 1. Deskripsikan struktur nukleosom, unit dasar
mekanisme molekular dari dinamika kromosom selama pengemasan DNA dalam sel-sel eukariot.
mitosis dan meiosis. Dengan menggunakan pendekatan 2. Apa dua sifat yang membedakan heterokromatin dari
genetik terhadap Drosophila, Orr-'Weaver dan para eukromatin?
koleganya menunjukkan bahwa fosforilasi asam amino 3. ffi Walaupun protein-protein yang
tertentu pada ekor histon memainkan peranan penting menyebabkan kromosom E. coli mengttmpar bukaniah
histon, kesamaan sifat apa yang Anda harapkan
dalam perilaku kromosom saat profase I meiosis (Peraga
'!6.22'). Fosforilasi dan berbagai modifikasi kimiawi lain dimiliki oleh protein-protein tersebuI dengan histon,
mengingat kemampuan mereka untuk berikatan
dari histon juga memiliki banyak efek pada aktivitas gen, dengan DNA?
seperti yang akan Anda lihat pada Bab 18.
Dalam bab ini, Anda telah mempelajari bagaimana
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat I
molekul DNA ditata dalam kromosom dan bagaimana
Apendiks A. I

ffi;i rr'E'rrr Kunjungi study Area di wwwmasteringbio'com IJrI;r]il


q*r untuk memperoleh Animasi 3D Bioflix, Tutorial MP3, Video, ,{litivitas The Hershey-Chase Experiment
Soal Latihan, eBook, dan banyak lagi. Aktivitae DNA and RNA Structure
-Aktivi.t*s DNA Double Helix

ffiffiffiffi'!6.2
ffiw'16.'l Banyak protein bekerja sama dalam replikasi dan
DNA adalah rnateri genetik (hal. 330*336) perbaikan DNA (hal. 336-345)

Percobaan-percobaan dengan bakteri dan fag menyediakan Percobaan Meselson-Stahl menunjukkan bahwa replikasi
bukti kuat pertama bahwa materi genetik adalah DNA. DNA bersifat semikonservatif: molekul induk membuka,
F A,ternbangun Modei Struktur Dht"A; Peneff#arl dan setiap untai kemudian berperan sebagai cetakan untuk
lfmfair Watson dan Crick menyimpulkan bahwa DNA sintesis untai baru berdasarkan aturan perpasangan basa.
merupakan heliks ganda. Dua rantai gula fosfat antiparalel > Rep!!!<asi DFJI\: Penganratar [e$g& f]e&af
mengulir di sekeliling bagian luar molekul tersebut. Basa-
basa bernitrogen menjulur ke bagian interior, tempat
ikatan-hidrogen membentuk pasangan-pasangan basa yang
spesifik, A dengan I G dengan C.

DNA pol lll memulai sintesis


DNA pada ujung 3' primer,
Basa bernitrogen
berlanjut dengan arah 5'+3'
Tulang punggung
gula fosfat

BAB ENAM BELAS Dasar Molekular Pewarisan-Sifat 349


dua generasi lagi (dua putaran replikasi DNA). DNA
mengecek kesalahan pada DNA baru, menggantikan yang diekstraksi dari sel-sel ini disentrifugasi. Distribusi
nukleotida-nukleotida yang salah. Pada perbaikan densitas DNA macam apa yang Anda harapkan dari
percobaan ini?
kesalahan-pemasangan, enzim-enzim membetulkan
kesalahan yang masih ada. Perbaikan dengan pemotongan a. satu pita berdensitas tinggi dan satu pita berdensitas
nukleotida adalah proses umum berupa pemotongan dan rendah.
penggantian bagian DNA yang rusak oleh berbagai enzim. b. satu pita berdensitas menengah.
c. satu pita berdensitas tinggi dan satu pita berdensitas
menengah.
DNA kromosom eukariot semakin pendek setiap kali
putaran replikasi. I(eberadaan telomer, sekuens berulang d. satu pita berdensitas rendah dan satu pita berdensitas
di ujung-ujung molekul DNA linear, menunda pengikisan menengah.
gen. Telomerase mengkatalisis pemanjangan telomer pada e. satu pita berdensitas rendah.
sel-sel nutfah. J. Seorang ahli biokimiawi mengisolasi dan memurnikan

rolilrr molekul-molekul DNA yang dibutuhkan untuk replikasi


DNA. I(etika ia menambahkan beberapa DNA, replikasi
Aktivitas DNA Replication: An Overview terjadi, namun setiap molekul DNA terdiri atas seuntai
lnvestigasi What Is the Correct Model for DNA Replication? normal yang berpasangan dengan banyak segmen DNA
Aktivitas DNA Replication: A Closer Look sepanjang beberapa ratus nukleotida. Apa yang mungkin
Aktivitas DNA Replication: A Review ia lupakan saat membuat campuran tersebut?
a. DNA polimerase.
rre[s 16.3 b.
c.
DNa ligase.
nukleotida.
Kromosom terdiri atas suatu molekul DNA yang d. fragmen Okazaki.
dikemas bersama-sama protein (hal. 346-3a9) e. primase.

Apa dasar perbedaan cara sintesis untai maju dan untai


melingkar disertai beberapa protein terkait. I(romatin
lamban molekul DNA?
eukariot yang menyusun suatu kromosom sebagian besar
tersusun atas DNA dan protein histon. Histon berikatan
a. Titik mula replikasi terjadi hanya di ujung 5'.
satu sama lain dan berikatan dengan DNA membentuk b. Helikase dan protein pengikatan beruntai-tunggal
nukleosom, unit paling dasar dari pengemasan DNA. Ekor hanya bekerja pada ujung 5'.
histon menjulur keluar dari setiap inti nukleosom yang c. DNA polimerase dapat menggabungkan nukleotida
seperti manik-manik. Penggulungan tambahan akhirnya baru hanya ke ujung 3' dari untai yang sedang
membentuk kromatin yang amat terkondensasi dari tumbuh.
kromosom metafase. Pada sel-sel interfase, sebagian besar d. DNA ligase bekerja hanya dengan arah 3'--> 5'.
kromatin tidak terlalu terpadatkan (eukaromatin), namun e. Polimerase hanya bisa bekerja pada satu untai dalam
sebagian tetap sangat terkondensasi (heterokromatin). satu waktu.
Modifikasi histon mungkin memengaruhi kondisi
kondensasi kromatin. 5. Dalam menganalisis l'umlah basa-basa berbeda dalam
sampel DNA, hasil manakah yang konsisten dengan
EET aturan perpasangan basa?
Aktivitas DNA Packing a. A=G
b. A+G=C+T
c. A+T=G+T
d. A=C
e. G=T
r.(gls_llArtgl!! 6. Pemanjangan untai maju selama sintesis DNA
a. maju menjauhi garpu replikasi.
l. Dalam penelitiannya tentang bakteri penyebab
b. terjadi dengan arah 3'-> 5'.
pneumonia dan mencit, Griffith menemukan bahwa
c. menghasilkan fragmen-fragmen Okazaki.
a. selubung protein dari sel-sel patogenik mamPu d. bergantung pada kerja DNA polimerase.
mentransformasi sel-sel nonpatogenik.
b. sel-sel patogenik yang dipanaskan sampai mati e. tidak memerlukan untai cetakan.
menyebabkan pneumonia. 7. Hilangnya gugus amino secara spontan dari adenin
c. suatu zat dari sel-sel patogenik ditransfer ke sel-sel menghasilkan hipoxantin, basa yang tal< umum, di
nonpatogenik sehingga menjadi patogenik. seberang timin dalam DNA. I(ombinasi molekul mana
d. selubung polisakarida bakteri menyebabkan yang dapat memperbaiki kerusakan semacam itu?
pneumonia. a. nuklease, DNA polimerase, DNA ligase.
e. bakteriofage menyuntikkan DNA ke dalam bakteri. b. telomerase, primase, DNA polimerase.
, Sel-sel E coli
yang ditumbuhkan pada medium
15N c. telomerase, helikase, protein pengikatan beruntai
ditransfer ke medium laN dan dibiarkan tumbuh selama tunggal.

350 UNIT TIGA Genetika


d. DN,{ ligase, protein garpu replikasi, adenilil siklase. P€*SH!.'TNAEq g*RNIAH
e. Nuklease, telomerase, primase.

8. Dalam nukleosom, DNA melilit mengelilingi


a. molekul polimerase.
b. ribosom.
c. histon.
d. dimer timin.
e. DNA satelit.

Untuk mengetahui iawaban,Kuis Mand.iri, lihat Apend.iks A.


10. ffi Pembuatan model bisa merupakan
EEIII Kunjungi Study Area di www.masteringbio.com bagian penting dari proses ilmiah. Ilustrasi di atas
untuk memperoleh Soal Latihan. merupakan model buatan komputer dari suatu kompleks
replikasi DNA. Untai DNA induk dan yang baru
!t v P" _t{ ry
g 4s' _q
y gt Ltst disintesis diberi warna berbeda, demikian pula dengan
masing-masing dari ketiga protein ini: DNA pol III,
9. Beberapa bakteri mungkin mampu menanggapi stres jepitan geser, dan protein pengikatan beruntai tunggal.
lingkungan dengan cara meningkatkan laju kejadian Gunakan pengetahuan yang Anda pelajari dari bab ini
mutasi saat pembelahan sel. Bagaimana hal ini bisa untuk memperjelas modei ini dengan melabeli setiap
dilakukan? Mungkinkah ada keuntungan evolusioner dari untai DNA dan setiap protein serta menunjukkan arah
kemampuan ini? Jelaskan. keseluruhan replikasi DNA.

BAB ENAM BELAS DasarMolekularPewarisan-Sifat 351

Anda mungkin juga menyukai