Perifer
sEKil_As t5!
KEI-Ehr.iAR Tin$tD KHLEN-IAR'I"IRSIM
I Anatomi kelenjar tiroid
Kelenjar tiroid terdiri dari dua lobus jaringan endo-
I Hormon tiroid
krin yang dihubungkan di tengah oleh suatu bagian
KE I-EN.J;\ii{ ADRf; NdAL sempit kelenjar sehingga organ ini tampak seperti
I Anatomi kelenjar adrenal dasi kupu-kupu (Gambar 19-1a). Kelenjar bahkan
I Mineralokortikoid adrenokorteks terletak di tempat yang sesuai untuk dasi kupu-
I Glukokortikoid adrenokorteks kupu, berada di atas trakea tepat di bawah laring.
I Hormon seks adrenokorteks
I Katekolamin medula adrenal
fi*5Ftlrd5 sT[qE5 TE[irPAi]U
I Sel utama yang mengeluarkan hormon
tiroid tersusun membentuk folikel-folikel
KO i! i-R(] L F i\ nC i.i'?$ i! iti E't ;tiiU !-! 5 i'*i F LiF{iiA["\' hiAKl"lt
757
y^ng membahas kontrol endokrin aras keseimbangan
kalsium.
(b)
satu iodium) dan satuDIT (dengan dua iodium) meng-
hasilkan tiiodotironin atau T, (dengan tiga iodium)
Gambar 19-1 (langkah 4a). Penggabungan dua DIT (masing-masing
Anatomi kelenjar tiroid. (a) Anatomi makroskopik keienjar mengandung dua atom iodium) menghasilkan tetrai-
tiroid, pandangan anterior. Kelenjar tiroid terletak di atas odotironin (Tn atau tiroksin), yaitu bentuk hormon
trakea tepat di bawah laring dan terdiri dari dua lobus yang
tiroid dengan empat iodium (langkah 4b). Antara dua
dihubungkan oleh sebuah berkas tipis yang dinamai rsmus.
(b) Gambaran kelenjar tiroid di bawah mikroskop cahaya. molekul MIT tidak terjadi penggabungan.
Kelenjar tiroid terutama terdiri dari lingkaran-lingkaran berisi
koloid yang dikelilingi oleh satu lapisan sel folikel. Semua produk ini tetap melekat ke tiroglobulin.
Hormon tiroid tetap tersimpan dalam bentuk ini di koloid
sampai terurai dan disekresikan. Jumlah hormon tiroid yang
tersimpan normalnya dapat memenuhi kebutuhan tubuh
untuk beberapa bulan.
nama demikian karena mengeluarkan hormon peptida I Untuk mensekresikan hormon tiroid, selfolikel
kalsitonin. Kalsitonin berperan dalam metabolisme kalsium
memfagosit koloid penuh tiroglobulin.
serta sama sekali tidak berkaitan dengan dua horrnon tiroid
utama lainnya. Di sini kita membahas T, dan T, serta Pelepasan hormon tiroid. ke dalam sirkulasi sistemik adalah
membicarakan kalsitonin kemudian, dalam suatu bagian suatu pl:oses yang agak rumit karena dua alasan. pertama,
758 Bab 19
sebelum pembebasannya, T, dan T, masih terikat di dalam yang inaktif, MIT dan DIT (langkah 6). Hormon tiroid,
molekr-rl tiroglobulin. Kedua, kedua hormon tersimpan di karena sangat lipofilik, mudah melewati membran luar sel
tempat ekstrasel, lumen folikel, sehingga harus diangkut folikel dan masuk ke dalam darah (langkah 7a).
menembus sel folikel untuk mencapai kapiler yang berjalan MIT dan DIT tidak memiliki nilai endokrin. Sel-sel
di ruang interstisium di antara folikel-folikel. folikel mengandung suatu enzim yang secara cepat
Pada proses sekresi hormon tiroid, sel folikel "menggigit mengeluarkan iodium dari MIT dan DIT sehingga iodium
putr-Ls" sepotongkoloid, menguraikan molekul tiroglobulin yang telah bebas ini dapat didaur ulang untuk membentuk
menjadi bagian-bagiannya, dan "meludahkan'To dan T,yang lebih banyak hormon (langkah 7rb). Enzim yang sangar
telah dibebaskan ke dalam darah. Pada stimulasi yang sesuai spesifik ini akan mengeluarkan iodium hanya dari MIT dan
untuk sekresi hormon tiroid, sel-sel folikel menginternalisasi DIT, bukan dari T. atau T..'.
sebagian kompleks tiroglobulin-hormon dengan memfagosit Setelah dikeluarkan ke dalam darah, molekul-molekul
sepotong koloid (langkah'5 di Gambar 19-2). Di dalam seI, hormon tiroid yang sangat lipofilik (dan karenanya tak larut
butir-butir koloid terbungkus membran menyatu dengan li- air) berikatarr dengan beberapa protein plasma. Sebagian
sosom, yang enzim-enzimnya memisahkan hormon-hormon besar T. dan T., diangkut oleh thyroxine-binding globulin
tiroid, yang aktif secara biologis, T. dan T.,,, serta iodotirosin (TBG, globulin pengikat tiroksin), suatu protein plasma yang
(D tn yang mengandung tirosin di dalam sel folikel tiroid diangkut ke dalam koloid melalui proses eksositosis
o lodium secara aktif dipindahkan dari darah ke dalam koloid oleh sel folikel.
o Pada perangsangan yang sesuai, sel folikel tiroid menelan sebagian dari koloid yang mengandung Tg melalui proses fagositosis.
o Lisosom menyerang vesrkel yang ditelan tersebut dan memisahkan produk-produk beriodium dari Tg.
@ MIT dan DIT mengalami deiodinasi, dan iodium yang bebas didaur ulang untuk membentuk hormon baru.
Gambar 19-2
Pembentukan, penyimpanan, dan sekresi hormon tiroid.
Dibandingkan dengan hormon lain, kerja hormon tiroid re- Melalui efek meningkatkan kepekaan jantung terhadap kate-
latif "lamban". Respons terhadap peningkatan hormon tiroid kolamin dalam darah, hormon tiroid meningkatkan kece-
baru terdeteksi setelah beberapa jam, dan respons maksimal patan .jantung dan kekuatan kontraksi sehingga curah jan-
belum terlihat dalam beberapa hari. Durasi respons juga tung meningkat (lihat h. 355). Selain itu, sebagai respons
cukup lama, sebagian karena hormon tiroid tidak cepat ter- terhadap beban panas yang dihasilkan oleh efek kalorigenik
urai tetapi juga karena respons terhadap peningkatan sekresi hormon tiroid, terjadi vasodilatasi perifer untuk membawa
terus terjadi selama beberapa hari atau bahkan minggu sete- kelebihan panas ke permukaan tubuh untuk dikeluarkan ke
lah konsentrasi hormon tiroid plasma kembali ke normal. lingkungan (lihat h. 715).
Hampir semua jaringan di tubuh terpengaruh langsung
atau tak langsung oleh hormon tiroid. Efek T, dan T, dapat EFEK PADA PERTUMBUHAN DAN SISTEM SARAF
dikelompokkan ke dalam beberapa kategori yang saling Hormon tiroid penting bagi pertumbuhan normal karena
tumpang-tindih. efeknya pada hormon pertumbuhan (GH) dan IGFJ (lihat
h. 748). Hormon tiroid tidaksaja merangsang sekresi GH
EFEK PADA LAJU METABOLISME DAN PRODUKSI dan meningkatkan produksi IGF-I oleh hati tetapi juga men-
PANAS dorong efek GH dan IGF-I pada sintesis protein struktural
Hormon tiroid meningkatkan laju metabolisme basal kese- baru dan pada pertumbuhan tulang. Anak dengan defisiensi
luruhan tubuh, atau "laju langsam" (lihat h.702). Hormon tiroid mengalami hambatan pertumbuhan y^ng dapat di-
ini adalah regulator terpenting laju konsumsi O, dan penge- pulihkan dengan terapi sulih tiroid. Namun, ddak seperti
luaran energi tubuh pada keadaan istirahat. kelebihan GH, kelebihan hormon tiroid tidak menyebabkan
Efek metabolik hormon tiroid berkaitan erar dengan pertumbuhan yang berlebihan.
efek kalorigenik ("penghasil panas"). Peningkatan aktivitas Hormon tiroid berperan penting dalam perkembangan
metabolik menyebabkan peningkatan produksi panas. normal sistem saraf, klususnya SSf; suatu efek yang ter-
ganggu pada anak dengan defisiensi tiroid sejak lahir. Hor-
mon tiroid juga esensial untuk aktivitas normal SSP pada
EFEK PADA METABOLISME ANTARA
orang dewasa.
Selain meningkatkan laju metabolik secara keseluruhan,
hormon tiroid juga memodulasi kecepatan banyak reaksi
spesifik yang berperan dalam metabolisme bahan bakar. Efek I Hormon tiroid diatur oleh sumbu hipotalamus-
hormon tiroid pada bahan bakar metabolik memiliki banyak hipofisis-tiroid.
aspek; hormon ini tidak saja dapat mempengaruhi pemben-
tukan dan penguraian karbohidrat, lemak, dan protein tetapi Tbyro id-stimalating honnone (T SH), hormon tropik tiroid
hormon dalam jumlah sedikit atau banyak dapat menimbul- dari hipofisis anterior, adalah regulator fisiologik terpenting
kan efekyang sebaliknya. Sebagai contoh, perubahan glukosa sekresi hormon tiroid (Gambar 19-3) (lihat h. 735).Hampir
750 Bab 19
setiap tahap dalam sintesis dan pelepasan hormon tiroid
dirangsang oleh TSH. [=ei]l tKeadaan dilxgml
I pada bayi ]
tt--a
Selain meningkatkan sekresi hormon tiroid, TSH juga
mempertahankan integritas struktural kelenjar tiroid. Tanpa
adanya TSH, tiroid mengalami atrofi (ukurannya ber-
kurang) dan mengeluarkan hormon tiroid dalam jumlah
c-
Hipotalamus
I
l
meialui efek tropiknya, "menyalakan' sekresi TSH oleh hipo-
fisis anterior (iihat h. 736), sementara hormon tiroid, melalui
mekanisme umpan balik negatif "memadamkan" sekresi Hipofisis anterior
TSH dengan menghambat hipofisis anrerior. Seperti leng-
kung umpan balik lainnya, mekanisme antara hormon tiroid
dan TSH ini cenderung mempertahankan kestabilan sekresi Thyroid-stimulating
hormon tiroid. hormone (TSH)
Umpan balik negatif antara tiroid dan hipofisis anterior
melaksanakan regulasi kadar hormon tiroid bebas sehari-
hari, sementara hipotalamus memerantarai penyesuaian j ang-
l.
Kelenjar tiroid
ka panjang. Tidak seperti kebanyakan sistem hormon lain-
nya, hormon-hormon di aksis tiroid pada orang dewasa tidak
_.1
mengalami perubahan sekresi yang mendadak dan lebar.
Sekresi hormon tiroid yang relatiftetap sesuai dengan respons Hormon tiroid
lambat dan berkepanjangan yang diinduksi oleh hormon ini; (T. dan Tr;
peningkatan atau p€nurunan mendadak kadar hormon tiroid
tidak memiliki manfaat adaptif,
Satu-satunya faktor yang diketahui meningkatkan se- i,
kresi TRH (dan, karenanya, sekresi TSH dan hormon tiroid)
t ,t u,lu *"tauotifr:Oan, proOuf<s1 p,a ; . , , , 'ri
peningkatan pertumbuhan dan perkembangan
adalah pajanan ke cuaca dingin pada bayi baru iahir, suatu SSP; peningkatan aktivitas simpatis
mekanisme yang sangat adaptif. Para ilmuwan berpikir bah-
wa peningkatan drastis sekresi hormon tiroid yang meng- Garnbar 19-3
hasilkan panas membantu mempertahankan suhu tubuh Regulasi sekresi hormon tiroid
sewaktu penurunan mendadak suhu lingkungan saat lahir
ketika bayi keluar dari tubuh ibunya yang hangat ke udara
lingkungan yang lebih dingin. Respons TSH serupa terhadap dapat diperkirakan berdasarkan pengetahuan renrang
pajanan dingin tidak terjadi pada orang dewasa, meskipun fungsi hormon tiroid.
secara fisiologis masuk akal dan memang terjadi pada bebe-
HIPOTIROIDISME
rapa jenis hewan percobaan.
Berbagai jenis stres menghambat sekresi TSH dan hor- Hipotiroidisme dapat terjadi (1) karena kegagalan primer
mon tiroid, mungkin melalui pengaruh saraf pada hipotala- itu sendiri; (2) sekunder karena defisiensi
kelenjar tiroid
mus, meskipun makna adaptif inhibisi ini masih belum TRH, TSH, atau keduanya; atau (3) karena kurangnya
jelas. asupan iodium dari makanan.
Gejala hipotiroidisme umumnya disebabkan oleh penu-
runan aktivitas metabolik secara keseluruhan. Seorang pasien
I Kelainan fungsi tiroid mencakup hipotiroidisme dengan hipotiroidisme anrara lain mengalami penurunan
dan hipertiroidisme. laju metabolik basal; memperlihatkan penurunan toleransi
terhadap dingin (kurangnya efek kalorigenik); memiliki
CATAIAN KLINIS. Kelainan fungsi tiroid adalah salah kecenderungan mengalami pertambahan berat berlebihan
satu gangguan endokrin yang paling sering ditemukan. (pembakaran bahan bakar berlangsung lambat); mudah lelah
Kelainan ini tergolong ke dalam dua kategori urama- (produksi energi menurun); memiliki nadi yang lambat dan
hipotiroidisme dan hipertiroidisme-yang masing- lemah (akibat berkurangnya kecepatan dan kekuatan kon-
masing mencerminkan defisiensi dan kelebihan sekresi traksi jantung dan berkurangnya curah janrung); dan mem-
hormon tiroid. Se.jumlah penyebab spesifik dapat menye- perlihatkan perlambatan refleks dan responsivitas mental
babkan masing-masing keadaan tersebut (Tabel 19-l). (karena efek pada sistem saraf). Efek mental ditandai oleh
Apapun penyebabnya, konsekuensi dari sekresi hormon berkurangnya kesigapan, berbicara perlahan, dan penurunan
tiroid yang terlalu sedikit atau terlalu banyak umumnya daya ingat.
Karakteristik lain yang mudah dikenal adalah kondisi metaboiik namun berat tubuh biasanya turun karena tubuh
kulit oleh molekul-molekr-rl kar-
edematosa akibat infiltrasi menggunakan bahan bakar jauh lebih cepat. Terjadi pengurai-
bohidrat kompleks penahan air, yang diperkirakan terjadi an netto simpanan karbohidrat, lemak, dan protein. Ber-
akibat gangguan metabolisme. Gambaran sembab yang ter- kurangnya protein otot menyebabkan tubuh lemah. Berbagai
jadi, terutama di wajah, tangan, dan kaki, dikenal sebagai keiainan kardiovaskular dilaporkan berkaitan dengan hiperti-
miksedema. Pada kenyataannya, kata mibsedema sering di- roidisme, disebabkan baik oleh efek langsung hormon tiroid
gunakan sebagai sinonim untuk hipotiroidisme pada orang maupun interaksinya dengan katekolamin. Kecepatan denyut
dewasa, karena menonjolnya gejala ini. dar.r kekuatan kontraksi dapat meningkat sedemikian besar
Pada orang dengan hipotiroidisme sejak lahir timbul sehingga individu mengalami palpitasi (jantung berdebar-
suatu keadaan yang dikenal sebagai kretinisme. Karena kadar debar). Pada kasus yang parah, jantung mungkin tidak sang-
hormon tiroid yang memadai esensial untuk pertumbuhan gup memenuhi kebutuhan metabolik tubuh meskipun curah
normal dan perkembangan SSP maka kretinisme ditandai jantung meningkat. Efek pada SSP ditandai oleh peningkatan
oleh tubuh cebol (dwarfsm) dan retardasi mental serta gejala- berlebihan kewaspadaan mental hingga ke titik di mana pasien
gejala umum lain defisiensi tiroid. Retardasi mental dapat mudah tersinggung, tegang, cemas, dan sangat emosional.
dicegah jika terapi sulih segera diberikan, tetapi tidak lever- Gambaran mencolok pada penyakit Graves tetapi tidak
sibel jika telah terbentuk selama beberapa bulan setelah lahir, dijumpai pada hipertiroidisme jenis lain adalah elsoftalmos
meskipun kemudian diberi hormon tiroid. (mata menonjol) (Gambar 19-5). Terjadi pengendapan kar-
Terapi hipotiroidisme, dengan satu pengecualian, beru- bohidrat kompleks penahan air di belakang mara, meskipun
pa terapi sulih dengan memberikan hormon tiroid eksogen. mengapa hal ini dapat terjadi masih belum diketahui. Retensi
Pengecualiannya adalah hipotiroidisme karena defisiensi cairan yang terjadi mendorong bola mata ke depan sehingga
iodium yang diobati dengan pemberian iodium adekuat da- menonjol dari tulang orbita. Boia mata dapat menonjol se-
lam makanan, demikian jauh sehingga kelopak tidak dapat menutup sem-
purna yang kemudialr dapat menyebabkan mata kering, ter-
HIPERTIROIDISME iritasi, dan renran mengalami ulkus kornea. Bahkan setelah
kondisi hipertiroidnya diperbaiki, gejala mata yang meng-
Penyebab tersering hipertiroidisme adaiah penyakit Graves.
ganggu ini dapat menetap.
Ini adalah suatu penyakit otoimun di mana tubuh secara salah
Tiga metode umum terapi dapat menekan kelebihan
menghasilkan long-acting thyro:id stimulator (LATS), suatu
sekresi hormon tiroid: pengangkatan dengan pembedahan
antibodi yang sasarannya adalah reseptor TSH di sel tiroid.
sebagian dari kelenjar tiroid yang sekresinya berlebihan;
IAIS merangsang sekresi dan pertumbuhan tiroid mirip
pemberian iodium radioaktif yang setelah dipekatkan di ke-
dengan yang dilakukan oleh TSH. Namun, tidak seperti TSH,
lenjar tiroid oleh pompa iodium, secara selektif merusak
LATS tidak dipengaruhi oleh inhibisi umpan balik hormon
jaringan kelenjar tiroid; dan pemakaian obat antitiroid yang
tiroid sehingga sekresi dan pertumbuhan tiroid berlanjut
secara spesiflk mengganggu sintesis hormon tiroid.
tanpa kendali (Gambar 19-4). Meskipun lebih jarang, hiperti-
roidisme dapat terjadi karena kelebihan TRH atau TSH atau
berkaitan dengan tumor tiroid dengarr hipersekresi. I Gondok terjadijika kelenjar tiroid menerima
Seperti diperkirakan, pasien hipertiroid mengalami pe-
rangsangan yang berlebihan.
ningkatan laju metabolik basal. Meningkatnya produksi panas
menyebabkan keringat berlebihan dan intoleransi panas. Mes- CATAIAN KLINIS. Gondok (goiter) adalah pembesaran
kipun nafsu makan dan asupan makanan meningkat yang kelenjar tiroid. Karena tiroid terletak di atas trakea maka
terjadi sebagai respons terhadap meningkatnya kebutuhan gondok mudah diraba dan biasanya terlihat (Gambar 19-6).
762 Bab 19
dan jumlah sel folikel dan untuk meningkatkan laju
Hipofisis anterior
sekresinya. Jika sel tiroid tidak dapat mengeluarkan hor-
mon karena kurangnya enzim esensiai atau iodium, maka
Long-acting thyroid seberapapun jumlah TSH tidak akan mampu menginduksi
stimulator (LATS) sel-sel ini untuk mengeluarkan T, dan Tr. Namun, TSH
tetap dapat menyebabkan hipertrofi dan hiperplasia tiroid,
dengan konsekuensi terjadinya pembesaran paradoks ke-
lenjar (yaitu, gondok) meskipun produksi kelenjar tetap
kurang.
Kelenjar tiroid
Demikian juga, gondok mungkin menyertai hipertiroidisme
mungkin juga tidak:
I
I Sekresi TSH yang berlebihan akibat defek hipotalamus
atau hipofisis anterior akan jelas disertai oleh gondok dan
sekresi berlebihan T, dan T, karena stimulasi pertumbuhan
Gambar 19-4
tiroid yang berlebihan. Karena kelenjar tiroid dalam situasi
Peran Iong-acting thyroid stimulator pada penyakit Graves.
Long-acting thyroid stimulator (LATS), suatu antibodi yang
ini juga mampu berespons terhadap kelebihan TSH disertai
secara salah diproduksi pada penyakit otoimun Graves, peningkatan sekresi hormon maka pada gondok ini terjadi
berikatan dengan reseptor TSH di kelenjar tiroid dan secara hipertiroidisme.
terus-menerus merangsang sekresi hormon tiroid di luar I Pada penyakit Graves, terjadi gondok dengan hiperse-
sistem kontrol umpan balik negatif yang normal.
kresi karena LAIS mendorong pertumbuhan tiroid sei<aligus
meningkatkan sekresi hormon tiroid. Karena tingginya kadar
T- dan T, menghambat hipofisis anrerior, maka sekresi TSH
5
itu sendiri rendah. Pada semua kasus di mana terjadi gondok,
U; kadar TSH meninggi dan berperan langsung menyebabkan
o
'o
o pertumbuhan berlebihan tiroid.
I Hipertiroidisme yang terjadi karena aktivitas berlebihan
d
C
C
tiroid tanpa overstimulasi, misalnya karena rumor tiroid yang
6
E
P)
tak terkendali, tidak disertai oleh gondok. Sekresi spontanT.
m dan T, dalam jumlah berlebihan akan menekan TSH se-
o hingga tidak ada sinyal stimulatorik yang mendorong per-
o tumbuhan tiroid.
J
Gambar 19-5
Pasien dengan eksoftalmos. Retensi abnormal cairan di
belakang bola mata menyebabkan bola mata menonjol ke
depan.
764 Bab 19
Kapsul
teii4SAn LKat
Zona
glomerulosa
Zona
fasikulata
'Korteks
I
Zona
retikularis
(a) (b)
Garirban tr 9-7
Anatomi kelenjar adrenal. (a) Lokasi dan struktur kelenjar adrenal. (b) Lapisan-lapisan korteks adrenal.
mengorbankan simpanan lemak dan protein. Secara spesifik, bahan bakar metabolik. Efek ini ikut berperan meningkatkan
kortisol melakukan fungsi-fungsi berikut: konsentrasi glukosa darah yang ditimbulkan oleh glukoneo-
genesis.
I Merangsang glukoneogenesis di hati, perubahan
sumber-sumber nonkarbohidrat (yaitu asam amino) menjadi
I Merangsang penguraian protein di banyak jaringan,
khususnya otot. Dengan menguraikan sebagian dari protein
karbohidrat di dalam hati Qluko arrinya "glukosa'; neo
^rti-
nya "baru"; genesis artinya "produksi"). Antara waktu makan
otot menjadi konstituennya (asam amino), kortisol mening-
katkan konsentrasi asam amino darah. Asam-asam amino
atau selama puasa, ketika tidak ada nutrien baru yang diserap
yang dimobilisasi ini tersedia untuk glukoneogenesis atau di
ke dalam darah untuk digunakan dan disimpan, glikogen
(glukosa simpanan) di hati cenderung berkurang karena di- manapun mereka dibutuhkan, misalnya untuk memperbaiki
jaringan yang rusak atau sintesis struktur sel baru.
uraikan untuk membebaskan glukosa ke dalam darah. Glu-
koneogenesis adalah faktor penting untuk mengganti sim-
I Mempermudah lipolisis, penguraian simpanan lemak
(lipid) di jaringan adiposa sehingga asam-asam lemak di-
panan glikogen hati dan karenanya mempertahankan kadar
bebaskan ke dalam darah (lisis artinya "penguraian'). Asam-
glukosa darah tetap normal di antara waktu makan. Hal ini
asam lemak yang dimobiiisasi ini tersedia sebagai bahan
penting karena otak hanya dapat menggunakan glukosa se-
bakar metabolik alternatif bagi jaringan yang dapat meng-
bagai bahan bakar metabolik, namun jaringan saraf sama
sekali tidak dapat menyimpan glikogen. Karena itu, konsen-
gunakan sumber energi ini sebagai pengganti glukosa se-
hingga glukosa dihemat untuk otak.
trasi glukosa dalam darah harus dipertahankan pada tingkat
yang sesuai agar otak yang bergantung pada glukosa men-
dapat nutrien yang memadai. EFEK PERMISIF
I Menghambat penyerapan dan pemakaian giukosa oleh Kortisol sangat penting karena sifat permisifnya (lihat h. 731).
banyak jaringan, kecuali otak, sehingga glukosa tersedia bagi Sebagai contoh, kortisol harus ada dalam jumlah memadai
otak yang membutuhkan bahan ini secara mutlak sebagai agar katekolamin dapat menimbulkan vasokonstriksi. Orang
penyakit yang mendasari; obat ini hanya menekan respons Sel penghasil ACTH, selanjutnya, hanya mengeluarkan
tubuh terhadap penyakit. Karena glukokortikoid juga me- produknya atas perintah corticotropin-releasing hormone
miliki banyak efek pada'proses imun secara keseluruhan, (CRH) dari hipotalamus. Lengkung kontrol umpan balik
misalnya "mempensiunkan" sel darah putih yang bertang- menjadi lengkap oleh efek inhibisi kortisol pada sekresi
gung jawab untuk produksi antibodi serta sel-sel yang secara CRH dan ACTH masing-masing oleh hipotalamus dan
langsung menghancurkan sel asing, maka obat ini juga ter- hipofisis anterior.
bukti bermanfaat dalam mengatasi berbagai penyakit alergik Sistem umpan balik negarif untuk kortisol memper-
dan dalam mencegah penolakan organ cangkokan. tahankan kadar sekresi hormon ini relatif konstan di sekitar
Ketika digunakan sebagai terapi, steroid harus diberikan titik patokan. Pada kontrol umpan balik negatif dasar ini
hanya sesuai indikasi dan dalam jumlah terbatas, karena terdapat dua faktor tambahan yang mempengaruhi konsen-
beberapa alasan penting. Pertama, karena glukokortikoid trasi kortisol plasma dengan mengubah itik patokan: irama
menekan respons peradangan dan imun normal yang men- diurnal dan stres, di mana keduanya bekerja pada hipotala-
jadi tulang punggung sistem pertahanan tubuh maka orang mus untuk mengubah tingkat sekresi CRH.
765 Bab 19
[G-_]_) rFffi;il PENGARUH STRES PADA SEKRESI KORTISOL
Faktor utama lain yang tidak bergantung pada, dan pada
kenyataannya dapat mengalahkan kontrol umpan balik ne-
gatif adalah stres. Peningkatan drastis sekresi kortisol, yang
-.il
Hipotalamus
diperantarai oleh susunan saraf pusat melalui peningkatan
aktivitas sistem CRH-ACTH, terjadi sebagai respons terha-
dap segala jenis situasi stres. Besar peningkatan konsentrasi
Corticotropin'releasing kortisol plasma umumnya setara dengan intensitas stimulasi
hormone {CRH}
stres; respons terhadap stres berat menyebabkan peningkatan
sekresi kortisol yang lebih besar daripada srres ringan.
l*
Hipofisis anterior
I Korteks adrenal mengeluarkan hormon seks pria
dan wanita pada kedua jenis kelamin.
CATAIAN KLINIS. Beberapa peneliti menduga bahwa Gejala hiperaldosteronisme primer atau sekunder ber-
penurunan DHEA dan hormon lain misalnya GH terkait kaitan dengan efek aldosteron yang berlebihan-yaitu, retensi
usia (lihat h.745) serta melatonin (lhat h.751) berperan da- Na- dalam jumlah besar (hipernanemia) dan deplesi K (hipo-
lam beberapa masalah penuaan. Studi-studi awal dengan te- kalemia). Tekanan darah tinggi (hipertensi) biasanya ada,
rapi sulih DHEA memperlihatkan beberapa perbaikan fisik, paling tidak secara parsial karena retensi Na. dan cairan yang
misalnya peningkatan massa otot tanpa lemak serta penurun- berlebihan.
an lemak, tetapi efek paling menonjol adalah peningkatan
rasa sejahtera psikologis dan perbaikan kemampuan meng- HIPERSEKRESI KORTISOL
hadapi stres. Para penganjur terapi sulih DHEA tidak menya- Sekresi kortisol yang berlebihan (sindrom Cushing) dapat
takan bahwa pemeliharaan kadar hormon ini seperd masa disebabkan oleh (1) stimulasi berlebihan korteks adrenal
muda akan memperpanjang usia tetapi menyatakan bahwa oleh CRH dan/atau ACTH kadar tinggi, (2) tumor adrenal
hal ini dapat membantu orang merasa dan berlaku lebih yang mengeluarkan kortisol secara berlebihan tanpa bergan-
muda daripada usia mereka. Para ilmuwan lain mewanti- tung pada ACTH, atau (3) tumor penghasil ACTH yang ter-
wanti bahwa bukti yang menunjang DHEA sebagai terapi letak di luar hipofisis, terutama di paru. Apapun sebabnya,
antipenuaan masih sedikit. Mereka juga khawatir mengenai gambaran yang menonjol pada sindrom ini berkaitan dengan
suplementasi DHEA sampai obat ini diteliti secara mendalam efek berlebihan glukokortikoid, dengan gejala utama adalah
akan kemungkinan efek samping yang berbahaya. Sebagai glukoneogenesis yang berlebihan. Jika terlalu banyak asam
contoh, sebagian peneliti mengisyaratkan bahwa wanita yang amino yang diubah menjadi glukosa maka tubuh mengalami
mendapat DHEA berpotensi mengalami peningkatan risiko kelebihan glukosa (glukosa darah tinggi) dan kekurangan
penyakit jantung karena terjadi penurunan HDL, yaitu koles- protein. Karena hiperglikemia dan glukosuria (glukosa di
terol "baik' (lihat h. 362).Juga, DHEA dosis tinggi dilapor- urin) yang terjadi mirip dengan pada diabetes melitus maka
kan berkaitan dengan peningkatan rambut wajah pada penyakit ini kadang disebut diabetes adrenal. Oleh sebab-
wanita. Selain itu, sebagian pakar cemas bahwa suplementasi sebab yang belum jelas, sebagian dari.glukosa ekstra ini
DHEA dapat meningkatkan kemungkinan kanker ovarium mengendap sebagai lemak tubuh di lokasi-lokasi yang khas
atau payudara pada wanita dan kanker prostat pada pria. untuk penyakit ini yaitu abdomen, di atas tulang belikat,
Yang ironis, meskipun Food and Drug Administration dan di wajah. Distribusi abnormal lemak di dua lokasi
(FDA) melarang penjualan DHEA sebagai obat bebas pada terakhir ini masing-masing disebut "b"ffob hump" (punt:k
tahun 1985 karena kekhawatiran akan risiko nyata disertai sapi) dan "moonface" (wajah bulan) (Gambar 19-9). Semen-
minimnya bukti manfaat, produk tersebut saat ini tersedia tara itu, anggota badan tetap kurus.
luas sebagai suplemen makanan yang ddak berada di bawah Selain efek-efek y*g berkaitan dengan kelebihan pro-
regulasi. DHEA dapat dipasarkan sebagai suplemen makaran dutr<si glukosa, efek lain timbul karena mobilisasi luas asam-
tanpa persetujuan FDA selama label produk tidak menyata- asam amino dari protein tubuh untuk digunakan sebagai
kan klaim medis spesifik. prekursor glukosa. Berkurangnya protein otot menyebabkan
kelemahan otot dan kelelahan. Kulit abdomen yang keku-
rangan protein dan menipis menjadi teregang berlebihan
I Korteks adrenal dapat mengeluarkan hormonnya oleh endapan lemak, membentuk garis-garis ireguler ungu
dalam jumlah terlalu banyak atau terlalu sedikit. kemerahan. Berkurangnya protein struktural di dinding
pembuluh halus menyebabkan pasien mudah memar.
CATAIAN KLINIS. Meskipun jarang, terdapat sejumlah Penyembuhan luka terhambat karena pembentukan kolagen,
gangguan yang mengenai fungsi adrenokorteks. Dapat terjadi protein struktural utama di kulit, tertekan. Selain itu, ber-
sekresi berlebihan dari ketiga kategori hormon adrenokor- kurangnya rangka kolagen tulang memperlemah tulang se-
teks. Karena itu, dapat dibedakan tiga pola utama gejala yang hingga dapat terjadi fraktur spontan atau karena cedera
ditimbulkan oleh hiperadrenalisme, bergantung pada tipe ringan.
hormon apa y^ngberlebihan: hipersekresi aldosteron, hiper-
sekresi kortisol, dan hipersekresi androgen adrenal. HIPERSEKRESI ANDROGEN ADRENAL
Kelebihan sekresi androgen adrenal, suatu penyakit yang
H I PERSEKRESI ALDOSTERON menyebabkan maskulinisasi, lebih sering daripada penyakit
Kelebihan sekresi mineralokortikoid dapat disebabkan oleh kelebihan sekresi estrogen adrenal yang menyebabkan femi-
(1) hipersekresi dari tumor adrenal yang dibentuk oleh sel nisasi dan sangat jarang dijumpai. Kedua penyakit ini disebut
758 Bab 19
o
c
o
'o
a
'to
.9
U
Gannbar 19-9
Pasien sindrom Cushing.
sindrom adrenogenital , yang menekankan menonjolnya Pada pseudopubertas prekoks, sekresi androgen dari kor-
efek kelebihan hormon seks adrenal pada genitaiia dan teks adrenal tidak disertai oieh produksi sperma atau aktivitas
karakteristik seks terkait. gonad lain karena testis masih berada dalam keadaan prapu-
Gejala yang terjadi karena sekresi androgen berlebihan bertas nonfungsional.
bergantung pada jenis kelamin dan ubia ketika hiperaktivitas ) Pada pria dewasa. Aktivitas berlebihan androgen adrenal
ini dimulai. pada pria tidak menimbulkan efek yang jelas, karena semua
efek maskuiinisasi yang dipicu oleh DHEA yang lemah,
I Pada wanita deruasa. Karena androgen menimbulkan
meskipun dalam jumlah berlebihan, tidak bermakna diban-
efek maskulinisasi maka wanita dengan penyakit ini cen-
dingkan dengan efek maskulinisasi yang ditimbulkan oleh
derung mengalami pola pertumbuhan rambut seperti laki-
testosteron testis yang lebih poten dan lebih banyak.
laki, suatu keadaan yang disebut hirsutisme. Pasien biasanya
juga memperlihatkan karekteristik seks sekunder pria misal- Sindrom adrenogenital paling sering disebabkan oleh
nya suara menjadi lebih berat serta lengan dan tungkai ber- defek enzim herediter di jalur steroidogenik kortisol. Jalur
otot. Payudara mungkin mengecil dan haid berhenti akibat untuk sintesis androgen bercabang dari jalur biosintetik nor-
supresi androgen pada jalur hipotalamus-hipofisis-ovarium mal untuk kortisol (lihat Gambar 4-23,h. 128). Ketika terjadi
untuk sekresi hormon seks wanitanya sendiri. deftsiensi suatu enzim yang secara spesifik esensial untuk
I Pada bayi perempuan baru labir. Bayi perempuan baru sintesis kortisoi maka sekresi kortisol berkurang. Penurunan
lahir dengan sindrom adrenogenital memperlihatkan geni- sekresi kortisol menghilangkan efek umpan balik negatif pa-
talia eksterna mirip pria, karena sekresi androgen berlebihan da hipotalamus dan hipofisis anrerior sehingga kadar CRH
telah terjadi secara dini selama masa janin dan mempenga- dan ACTH meningkat bermakna (Gambar 19-10). Korteks
ruhi perkembangan genitalia mereka sesuai garis pria, serupa adrenal yang defektif tidak mampu berespons terhadap pe-
dengan pembentukan pria di bawah pengaruh androgen ningkatan ACTH dengan meningkatkan sekresi kortisol te-
testis. Klitoris, yang merupakan homolog penis pada wanita, tapi mengalihkan prekursor-prekursor kolesterolnya ke jalur
membesar di bawah pengaruh androgen dan tampak seperti androgen. Akibatnya adalah produksi DHEA yang berle-
penis sehingga pada sebagian kasus sulit mula-mula ditentu- bihan. Androgen yang berlebihan ini tidak menghambat
kan jenis kelamin bayi. Karena itu, kelainan hormon ini ada- ACTH tetapi menghambat gonadotropin. Karena produksi
lah salah satu penyebab rtama pseudohermafroditisme wanita, gamet tidak terangsang tanpa adanya gonadotropin maka
suatu keadaan di mana gonad wanita (ovarium) terbentuk orang dengan sindrom adrenogenital steril. Tentu saja mereka
tetapi genitalia eksterna mirip dengan pada pria. (Hemafrodit juga memperlihatkan gejala-gejala defisiensi kortisol.
sejati memiliki gonad kedua jenis kelamin). Gejala virilisasi adrenal, sterilitas, dan defisiensi kortisol
I Pada pria prapuberras. Sekresi androgen adrenal yang semua dapat diatasi dengan pemberian glukokortikoid. Pem-
berlebihan pada anak laki-laki prapubertas menyebabkan berian glukokortikoid eksogen menggantikan defisit kortisol
mereka mengalami pembentukan karakteristik seks sekunder dan, yang lebih drastis, menghambat hipotalamus dan hipo-
secara lebih dini-misalnya, suara menjadi lebih berat, jang- fisis anterior sehingga sekresi ACTH tertekan. Jika sekresi
gut, penis membesar, dan dorongan seks. Keadaan ini disebut ACTH telah berkurang maka korteks adrenal tidak lagi di-
pseudopubertas prekoks untuk membedakannya dari puber- rangsang secara terus-menerus dan sekresi androgen akan
tas sejati, yang terjadi karena peningkatan aktivitas t€stis. turun secara nyata. Berkurangnya androgen adrenal dalam
Hipotalamus
Hipofisis anterior
'i
I
\-r Tidak ada
/
)l ffi-
t enzim
F"""*"-l
trEll]
___>
===; = Jalur normal yang tidak terjadi FSH = Follicle stimulating hormone
ACTH = Hormon adrenokortikotropik LH = Luteinizing hormone
GnRH = Gonadotropin-releasing hormone CRH = Corticotropin-releasing hormone
l.i 1 sit h;r, r .'rl'l-.+ r*
Hubungan berbagai hormon pada sindrom adrenogenital. Sel-sel adrenokorteks yang seharusnya menghasilkan kortisol malah
menghasilkan androgen karena defisiensi enzim spesifik yang esensial untuk menghasilkan kortisol. Karena tidak terjadi sekresi
kortisol untuk melakukan umpan balik negatif maka kadar CRH dan ACTH meningkat. Korteks adrenal berespons terhadap
peningkatan ACTH dengan meningkatkan sekresi androgen Iebih Ianjut. Kelebihan androgen ini menimbulkan virilisasi dan
menghambatjalur gonadotropin, yang menyebabkan gonad berhenti memproduksi hormon seks dan gamet.
770 Bab 19
genesis, dan kurangnya efekpermisif untuk banyak aktivitas mon peptida atau pelepasan norepinefrin di terminal pasca-
metabolik. Bentuk primer penyakit juga menyebabkan hiper- ganglion simpatis.
pigmentasi (kulit lebih gelap) akibat sekresi berlebihan Dari seluruh katekolamin adrenomedula, terdiri dari
ACTH. Karena hipofisis normal maka penurunan sekresi epinefrin 800/o dan norepinefrin 207o. Sementara epinefrin
kortisol menyebabkan peningkatan pengeluaran ACTH. dibentuk secara eksklusifoleh medula adrenal, sebagian besar
Ingatlah bahwa ACTH dan melanocyte+timulating hormone norepinefrin dihasilkan oleh serat pascaganglion simpatis.
(MSH) diproduksi dari molekul prekursor yang sama, pro- Norepinefrin adrenomedula umumnya dikeluarkan dalam
opiomelanokortin. Akibatnya, ketika kadar ACTH tinggi jumlah yang terlalu kecil untuk menimbulkan efek signiftkan
kadar MSH juga meningkat, demikian pula melanin yang pada sel sasaran. Karena itu, untuk kepentingan praktis kita
menyebabkan kulit menjadi lebih gelap. dapat menganggap bahwa efek norepinefrin terutama dipe-
Kini kita akan mengalihkan perhatian dari korteks adre- rantarai langsung oleh sistem saraf simpatis dan efek epine-
nal ke medula adrenal frin secara eksklusif ditimbulkan oleh medula adrenal.
Medula adrenal sebenarnya adalah suatu bagian modifikasi Epinefrin dan norepinefrin memiliki afinitas berbeda ter-
dari sistem saraf simpatis. Jalur simpatis terdiri dari dua neu- hadap empat tipe reseptor: resepror adrenergik c[r, c2, pr,
ron dalam rangkaian-satu neuron praganglion yang berasal dan p, (Tabel 19-2; lihat juga h. 263). Sebagian besar sel
dari SSB yang serat aksonnya berakhir di neuron pasca- sasaran memiliki reseptor cr,, sebagian memiliki hanya ur,
ganglion (neuron kedua) yang terletak di perifer, yang selan, sebagian hanya B,, sebagian memiliki baik o, m"upu.r B.,
jutnya berakhir di organ efektor (lihat h. 758). Neurotrans- dan reseptor F, nyaris hanya ditemukan di jantung. Secara
miter yang dibebaskan oleh serat pascaganglion simparis umum, respons yang dipicu oleh pengaktifan resetor cr, dan
adalah norepinefrin, yang berinteraksi secara lokal dengan 0, adalah eksitatorik, sementara respons terhadap stimulasi
organ yang disarafi melalui pengikatan dengan resepror cr, dan B, umumnya inhibitorik.
sasaran spesifik yang dikenal sebagai reseptor adrenergik. Norepinefrin rerurama berikatan dengan resepror c[
Medula adrenal terdiri dari neuron simpatis pasca- dan B, yang terletak dekat dengan terminal serat simpatis
ganglion modifikasi. Tidak seperti neuron simpatis pasca- pascaganglion. Hormon epinefrin, yang dapat mencapai se-
ganglion biasa, neuron di medula adrenal tidak memiliki se- mua reseptor a dan B, melalui sirkulasi, berinteraksi dengan
rat akson yang berakhir di organ efektor. Pada stimulasi oleh reseptor yang sama dengan kekuatan hampir sama seperti
serat praganglion, badan sel ganglion di dalam medula adre- neurotransmiter norepinefrin (meskipun norepinefrin me-
nal mengeluarkan bahan peranrara kimiawi langsung ke da- miliki afinitas lebih besar untuk reseptor cr). Karena itu,
Iam darah (lihat Gambar 7-4, h. 263). Dalam hal ini, bahan epinefrin dan norepinefrin menimbulkan efek serupa di
perantara (transmiter) ini dianggap sebagai hormon bukan banyak jaringan, dengan epinefrin umumnya memperkuat
neurotransmiter. Seperti serat simpatis, medula adrenal aktivitas saraf simpatis. Selain itu, epinefrin mengaktifkan
mengeluarkan norepinefrin, tetapi produk sekresi utamanya res€ptor B,, sementara pengaruh sistem saraf simpatis pada
adalah suatu pembawa pesan kimiawi serupa yang dinamai reseptor ini sangat kecil. Banyak dari reseptor p, yang pada
epinefrin. Baik epinefrin maupun norepinefrin rermasuk hakikatnya eksklusif unruk epinefrin terletak ii j"ii"g""
dalam golongan katekolamin, yang berasal dari asam amino yang bahkan tidak mendapat persarafan simpatis tetapi di-
tirosin (lihat h. 125). Epinefrin dan norepinefrin adalah sama capai oleh epinefrin melalui darah. Salah satu contoh adalah
kecuali bahwa epinefrin juga memiliki satu gugus metil. otot rangka, di mana epinefrin menimbulkan efek metabolik
misalnya mendorong penguraian simpanan glikogen.
PENYIMPANAN KATEKOLAMIN DALAM GRANULA Kadang epinefrin, melalui pengaktifan eksldusif reseptor
TIPE AFINIT,AS
RESEPTOR KATEKOLAMIN RESPONS
ADRENERGIK LOKASI UNTUK NE DAN E TIPIKAL CONTOH RESPONS YANG DITIMBULKAN
ut Sebagian besar sel NE>E Eksitatorik Vasokonstri ksi arteriol genera isata
I
patis memiliki cara untuk memperkuat efek neurotrans- Epinefrin (tetapi bukan norepinefrin) menyebabkan di-
miternya sendiri ditambah cara untuk menimbulkan efek latasi saluran napas untuk mengurangi resistensi yang di-
pada jaringan yang ddak disaraftnya secara langsung. hadapi oleh aliran udara masuk dan keluar paru. Epinefrin
dan norepinefrin juga mengurangi aktivitas pencernaan dan
menghambat pengosongan kandung kemih, yaitu dua akti-
I Epinefrinmemperkuat sistem saraf simpatis dan vitas yang dapat "ditunda' selama situasi lawan atau lari.
memiliki efek metabolik lain.
EFEK METABOLIK
Hormon-hormon adrenomedula tidak esensial untuk hidup
Epinefrin memiliki beberapa efek metabolik penting. Secara
tetapi hampir semua organ di tubuh dipengaruhi oleh kate-
umum, epinefrin menyebabkan mobilisasi cepat simpanan
kolamin ini. Hormon-hormon ini berperan penting dalam
karbohidrat dan lemak untuk menyediakan energi yang da-
melaksanakan respons stres, mengatur tekanan darah arteri,
pat digunakan oleh otot yang sedang aktif. Secara spesifik,
dan mengontrol metabolisme bahan bakar. Bagian berikut
epinefrin meningkatkan kadar glukosa darah melalui bebe-
akan membahas efek-efek utama epinefrin, baik dalam kerja
rapa mekanisme berbeda. Pertama, hormon ini merangsang
sama dengan transmiter simpatis norepinefrin maupun sen-
glukoneogenesis dan glikogenolisis di hati, dengan yang rer-
dirian untuk melengkapi respons simpatis langsung.
akhir adalah penguraian simpanan glikogen menjadi glukosa
yang kemudian dibebaskan ke dalam darah. Epinefrin juga
EFEK PADA SISTEM ORGAN merangsang glikogenolisis di otot rangka. Namun, karena
Bersama-sama, sistem saraf simpatis dan epinefrin adreno- terdapat perbedaan dalam kandungan enzim antara hati dan
medula memobilisasi sumber daya tubuh untuk menunjang otot maka glikogen otot tidak dapat diubah langsung men-
aktivitas fisik puncak dalam situasi darurat atau penuh stres. jadi glukosa. Penguraian glikogen otot membebaskan asam
Efek simpatis dan epinefrin membentuk respons lawan atau laktat ke dalam darah. Hati mengeluarkan asam laktat dari
lari yang mempersiapkan seseorang menghadapi suatu lawan darah dan mengubahnya menjadi glukosa, sehingga efek
atau lari dari bahaya (lihat h. 260). Secara spesifik, sistem epinefrin pada otot rangka secara tak langsung membantu
simpatis dan epinefrin meningkatkan kecepatan dan kekuatan meningkatkan kadar glukosa. Epinefrin dan sistem saraf
kontraksi jantung, meningkatkan curah jantung, dan menye- simpatis juga dapat memperkuat efek hiperglikemik ini
babkan vasokonstriksi generalisata yang menyebabkan pe- dengan menghambat sekresi insulin, hormon pankreas yang
ningkatan resistensi perifer total. Bersama-sama, efek-efek terutama bertanggung jawab untuk memindahkan glukosa
tersebut meningkatkan tekanan darah sehingga tersedia cu- dari darah, dan dengan merangsang glukagon, hormon pan-
kup gaya dorong untuk memaksa darah ke organ-organ yang kreas lainnya yang mendorong glikogenolisis dan glukoneo-
paling vital dalam menghadapi situasi darurat. Sementara genesis hati. Selain meningkatkan kadar glukosa darah, epi-
itu, vasodilatasi arteri koronaria dan pembuluh darah otot nefrin juga meningkatkan kadar asam lemak darah dengan
rangka yang dipicu oleh epinefrin dan faktor metabolik lokal mendorong lipolisis.
menggeser darafr ke jantung dan otot rangka dari bagian Efek metabolik epinefrin sesuai untuk situasi lawan
tubuh lain yang mengalami vasokonstriksi. atau lari. Peningkatan kadar glukosa dan asam lemak meng-
Karena pengaruhnya yang besar pada jantung dan pem- hasilkan tambahan bahan bakar untuk menjalankan aktivitas
buluh darah maka sistem simpatis dan epinefrin juga ber- otot yang diperlukan dalam situasi ini dan juga menjamin
peran penting dalam pemeliharaan tekanan darah arteri. kecukupan nutrisi bagi otak saar krisis ketika tidak ada
772 Bab 19
nutrien baru yang dikonsumsi. Otot dapat menggunakan emosional (rasa cemas, ketakutan, kesedihan); dan sosial (kon-
asam lemak untuk menghasilkan energi tetapi otak tidak. flik perorangan, perubahan gaya hidup).
Karena efeknya yang luas maka epinefrin juga mening-
katkan laju metabolik keseluruhan. Di bawah pengaruh epi-
nefrin, banyak jaringan melakukan metabolisme secara lebih I Respons stres adalah pola umum reaksi
cepat. Sebagai contoh, kerja jantung dan otot pernapasan terhadap setiap situasi yang mengancam
meningkat, dan kecepatan metabolisme di hati bertambah. homeostasis,
Karena itu, epinefrin serta hormon tiroid dapat meningkat-
kan laju metabolik. Berbagai stresor dapat menimbulkan respons spesifik yang
khas untuk stresor tersebut; sebagai contoh, respons spesifik
EFEK LAIN
tubuh terhadap pajanan dingin adalah menggigil dan vaso-
konstriksi kulit, sementara respons spesifik terhadap invasi
Epinefrin mempengaruhi susunan saraf pusat untuk me-
bakteri mencakup peningkatan aktivitas fagositik dan produksi
nimbulkan keadaan terjaga dan meningkatkan kewaspadaan
antibodi. Namun, selain respons spesifik tersebur, semua srre-
SSP Hal ini memungkinkan kita "berpikir cepat" untuk
sor menyebabkan respons generalisata nonspesifik yang sama
membantu mengatasi ancaman kedaruratan. Banyak obat (Gambar 9-11). Kumpulan respons yang umum terhadap se-
yang digunakan sebagai perangsang atau sedatif menimbul-
gala rangsangan yang merugikan disebut sindrom adaptasi
kan efek dengan mengubah kadar katekolamin di SSP
umum. Ketika tubuh mengenali adanya stresor, timbul res-
Baik epinefrin maupun norepinefrin menyebabkan
pons saraf dan hormon yang melakukan tindakan-tindakan
pengeluaran keringat, yang membantu tubuh membuang
defensif untuk menghadapi keadaan darurat. Hasilnya adalah
panas tambahan yang dihasilkan oleh aktivitas otot. Epinefrin
keadaan siaga dan mobilisasi sumber daya biokimiawi.
juga bekerja pada otot polos di dalam mata untuk menye-
Untuk memahami manfaat respons stres multiaspek
babkan dilatasi pupil dan pendataran lensa. Efek-efek ini me-
ini, bayangkan seorang manusia gua purba yang baru melihat
nyesuaikan mata untuk penglihatan yang lebih luas sehingga
seekor hewan buas mengintip dalam kegelapan. Kita akan
gambaran ancaman keseluruhan dapat cepat diketahui.
membahas respons saraf dan hormon yang berlangsung da-
lam skenario ini. Tirbuh berespons dengan cara yang sama
terhadap stresor zaman modern. Anda sudah mengetahui
I Stimulasi simpatis
medula adrenal merupakan semua respons ini. Saat ini kita hanya akan meneliti bagai-
satu-satunya penyebab pelepasan epinefrin. mana respons-respons tersebut bekerja sama.
t;-l
oleh orang awam, agen penginduksi respons secara tepat di- jenis stresor
sebut sebagai stresor, sementara stres merujuk kepada keadaan
yang ditimbulkan oleh srresor. Jenis-jenis rangsangan yang
mengganggu berikut ini menggambarkan ragam faktor yang Respons umum nonspe$ifik
apapun jenis stresornl{a =,
dapat menginduksi respons stres: fsik (trauma, pembedahan, fespons $tr6s
panas atau dingin hebat); kimia (penurunan pasokan O,,
ketidakseimbangan asam-basa); fsiologih (olahraga berat, Gambar 9-11
syok hemoragik, nyeri); infehsi (invasibakterl); psikologis atau Efek stresor pada tubuh.
utama adalah pengaktifan sistem CRH-ACTH-kortisol. darah dan tekanan darah selama keadaan darurat. Sistem
Ingatlah bahwa peran kortisol dalam membantu tubuh simpatis dan epinefrin berperan besar dalam bekerja langsung
menghadapi stres diperkirakan berkaitan dengan efek meta- pada jantung dan pembuluh darah untuk memperbaiki
boliknya. Kortisol menguraikan simpanan lemak dan protein fungsi sirkulasi. Selain itu, sistem renin-angiotensin-aldo-
sembari memperbanyak simpanan karbohidrat dan mening- steron juga diaktifkan sebagai konsekuensi penurunan aliran
katkan ketersediaan glukosa darah. Asumsi logis adalah bah- darah ke ginjal yang dipicu oleh sistem simpatis (lihat h.
wa terjadi peningkatan cadangan glukosa, asam amino, dan 570). SeL<resi vasopresin juga meningkat selama situasi stres
asam lemak yang dapat digunakan sesuai kebutuhan, misal- (lihat h. 613). Secara bersama-sama, hormon,hormon ini
nya untuk mempertahankan nutrisi ke otak dan menyedia- meningkatkan volume plasma dengan mendorong retensi
kan bahan baku untuk memperbaiki jaringan yang rusak. garam dan HrO. Peningkaran volume plasma diperkirakan
berfungsi sebagai tindakan protektif untuk membantu mem-
Selain efek kortisol dalam sumbu hipotalamus-hipo-
fisis-korteks adrenal, ACTH juga dapat berperan dalam me- pertahankan tekanan darah seandainya terjadi kehilangan
cairan plasma melalui perdarahan atau berkeringat berlebih-
nahan stres. ACTH adalah salah satu dari beberapa pepdda
yang mempermudah proses belajar dan mempengaruhi peri-
laku. Karena itu, peningkatan ACTH selama stres psikologis
mungkin membantt-l tubuh menghadapi stresor serupa di Tabel 19-3
masa depan dengan mempermudah proses mempelajari res- Perubahan Utama Hormon Selama Respons Stres
pons perilaku yang sesuai. Selain itu, ACTH bukan merupa-
HORMON PERUBAHAN TUJUAN
kan satu-satunya bahan yang dikeluarkan dari vesikel sim-
panan hipofisis anterior. Penguraian molekul prekursor besar Epinefrin Memperkuat sistem saraf
simpatis dalam menyiapkan
pro-opiomelanokortin menghasilkan tidak saja ACTH tetapi
tubuh untuk "lawan atau
juga B-endorfin yang mirip morfin, yang disekresikan ber- lari"
sama dengan ACTH pada stimulasi oleh CRH selama srres. Memobilisasi simpanan
Sebagai opiat endogen yang poren, B-endorffn mungkin ber- energi lemak dan
peran menyebabkan analgesia (berkurangnya persepsi nyeri) karbohidrat; meningkatkan
glukosa darah dan asam
jika selama stres terjadi cedera fisik (lihat h. 211).
lemak darah
CRH-ACTH- 1 Memobilisasi simpanan
PERAN RESPONS HORMON IAIN DATAM STRES Kortisol energi dan bahan baku
metabolik untuk
Selain sistem CRH-ACTH-kortisol, sistem hormon lain digunakan sesuai
berperan kunci dalam respons stres, sebagai berikut: kebutuhan; meningkatkan
gukosa darah, asam amino
I Peninghatan gluhosa dan asam lemah darah melalui penu- darah, dan asam lemak
runan insulin dan peningkatan gluhagon. Baik sistem saraf darah
simpatis maupun epinefrin yang disekresikan keduanya ACTH mempengaruhi
menghambat insulin dan merangsang glukagon. Perubahan kemampuan belajar dan
hormon ini bekerja sama untuk meningkatkan kadar glukosa perilaku
dan asam lemak darah. Epinefrin dan glukagon, yang kadar B-endorfin yang
dikeluarkan bersama ACTH
dalam darahnya meningkar saar srres, mendorong glikoge- memerantarai analgesia
nolisis hati dan (bersama kortisol) glukoneogenesis hati. Glukagon t Bekerja bersama untuk
Namun, insulin yang sekresinya tertekan selama stres, me- lnsulin J meningkatkan glukosa
lawan penguraian simpanan glikogen hati. Semua efek ini darah dan asam lemak
membantu meningkatkan konsentrasi glukosa darah. Rang- darah
sangan utama untuk selresi insulin adalah meningkatnya Renin- t Menahan garam dan HrO
Angiotensin- untuk meningkatkan
glukosa darah; sebaliknya, efek primer insulin adalah menu-
Aldosteron volume plasma; membantu
runkan glukosa darah. Jika insulin tidak dengan sengaja di- mempertahankan tekanan
hambat selama respons srres maka hiperglikemia yang di- darah ketika terjadi
timbulkan oleh stres akan merangsang sekresi insulin yang kehilangan akut volume
plasma
menurunkan glukosa darah. Akibatnya, peningkatan glukosa
darah tidak dapat dipertahankan. Respons-respons hormon
Vasopresin t Angiotensin ll dan
vasopresin menyebabkan
terkait stres juga mendorong pembebasan asam lemak dari vasokonstriksi arteriol
simpanan lemak, karena epinefrin, glukagon, dan kortisol untuk meningkatkan
mendorong lipolisis semenrara insulin menghambatnya. tekanan darah
I Pemeliharaan uolume darah dan tehanan darah meklui Vasopresin mempengaruhi
kemampuan belajar
peninghatan abtiuitas renin-angiotensin-aldosteron dan uaso-
774 Bab 19
an selama periode bahaya. Vasopresin dan angiotensin juga (Gambar 19-12). Hipotalamus menerima masukan stresor
memiliki efek vasopresor langsung, yang dapat bermanfaat fisik atau emosi dari hampir semua bagi.an otak dan dari
dalam mempertahankan tekanan arteri jika terjadi kehilang- banyak resepror di seluruh tubuh. Sebagai respons, hipo-
an darah akut (lihat h. 386). Vasopresin juga d.ipercayai talamus secara langsung mengaktifkan sisrem saraf simpatis,
mampu mempermudah proses belajar, yang berdampak pada mengeluarkan CRH untuk merangsang pengeluaran ACTH
adaptasi terhadap stres di mana mendatang. dan kortisol, serta memicu pelepasan vasopresin. Stimulasi
simpatis, pada gilirannya menyebabkan sekresi epinefrin,
yang sama-sama memiliki efek pada Sekresi insulin dan glu-
I Berbagai aspek respons stres dikoor:dinasikan kagon oleh pankreas. Selain itu, vasokonstriksi arteriol aferen
oleh hipotalamus. ginjal oleh katekolamin secara tak langsung merangsang
sekresi renin dengan mengurangi aliran darah beroksigen ke
Masing-masing respons terhadap stres yang baru dijelaskan ginjal. Renin, selanjutnya, mengaktifkan sistem renin-angio-
dipengaruhi langsung atau tidak langsung oleh hiporalamus tensin-aldosteron. Dengan cara ini, hipotalamus menginte-
l.
f ,
Sel penghasil glukagon
- Sel:penghasil insulin
ffi,"ffi Vasokonstriksi
I
J Aliran darah
ke ginjal
Gambar 19-12
lntegrasi respons stres oleh hipotalamus
Tabel 19-4
Ringkasan Reaksi dalam Metabolisme Bahan Bakar
VVe' tsab 19
nyimpanan nutrien yang berlebihan yang tidak segera di- Sebagai alternatif untuk memproduksi energi, subunit-
butuhkan untuk menghasilkan energi atau sebagai bahan subunit organik multipotensial yang berukuran lebih kecil
baku struktur sel. Penyimpanan dilakukan dalam bentuk dan berasal dari hidroiisis intrasel dapat dibebaskan ke dalam
glikogen (bentuk simpanan untuk glukosa) atau reservoar le- darah. Molekul glukosa, asam lemak, dan asam'amino yang
mak. Katabolisme adalah penguraian atau degradasi molekul dibebaskan ini kemudian dapat digunakan sesuai kebutuhan
organik besar di dalam tubuh. Katabolisme mencakup dua untuk menghasilkan energi atau sintesis sel di bagian lain
tingkat penguraian: (1) hidrolisis (lihat h. 643) makromolekul tubuh,
organik besar sel menjadi subunit-subunit yang lebih kecil,
serupa dengan proses pencernaan kecuali bahwa reaksi ber-
Pada orang dewasa, Iaju anabolisme dan katabolisme
langsung di dalam sel dan bukan di lumen saluran cerna umumnya seimbang sehingga tubuh orang dewasa berada
(misainya, pelepasan glukosa oleh katabolisme simpanan dalam keadaan stabil dinamis dan tampak tidak berubah
glikogen); dan (2) oksidasi subunit yang lebih kecil, misalnya meskipun molekul-molekul organik yang menentukan struk-
glukosa, untuk menghasilkan energi untuk produksi ATP tur dan fungsi secara terus-menerus diperbarui. Selama per-
(lihat h. 39). tumbuhan, anabolisme melebihi katabolisme.
ffi I
i-"'-"*-l F;**t
I I
t,
Oksidasi menjadi
CO, + Hrg + ATP (energi)
Simpanan glikogen
di hati dan otot i
Ekspirasi
dari
Trigliserida
dijaringan
lemak
.-}- =Anabolisme
+ = Katabolisme
Gambar 19-13
Ringkasan jalur-jalur utama yang melibatkan molekul nutrien organik.
Tabel 19-5
Bahan Bakar Metabolik Simpanan di Tubuh
PERSENTASE
DARI
KANDUNGAN
BAHAN BENTUK TEMPAT EilIERGITUBUH
BAKAR DALAM BENTUK PENYIMPANAN TOTAL (DAN KAPASITAS
METABOLIK DARAH SIMPANAN UTAMA KALORT*) RESERVOAR PERAN
Karbohidrat Glukosa Glikogen Hati, otot 1% (1500 kalori) Mengandung energi Sumber energi
untuk kebutuhan pertama; esensial
kurang dari sehari bagi otak
Lemak Asam Trigliserida Jaringan lemak 77o/o (143.000 Mengandung energi Cddangan eneigi
lemak kalori) untuk kebutuhan utama; sumber
bebas sekitar dua bulan energi selama puasa
Protein Asam Protein Otot 22% (41.000 Kematian terjadi Sumber glukosa
amino tubuh kalori) jauh sebelum untuk otak selama
kapasitas digunakan puasa; cadangan
secara penuh karena terakhir untuk
gangguan struktural memenuhi kebutuh-
dan fungsional an energi lain
778 Bab 19
. Sebagai cadangan energi ketiga, energi dalam jumlah Nutrien tambahan yang tidak segera digunakan untuk energi
substansial tersimpan dalam protein snuktural, terutama di atau perbaikan stuktural disalurkan menjadi simpanan dalam
otot, yaitu massa protein paling banyak di tubuh. Namun, bentuk glikogen atau trigliserida.
protein bukan pilihan perrama untuk digunakan sebagai
sumber energi karena protein memiliki fungsi esensial yang
KEADAAN PASCA-ABSORPTIF
Iain; sebaliknya, cadangan glikogen dan trigliserida semata-
mata digunakan sebagai depo energi. Makanan yang masuk biasanya diserap secara runtas dalam
waktu sekitar empar jam. Karena itu, pada pola makan tiga
kali sehari tidak ada nutrien yang diserap dari saluran cerna
I Otak harus terus-menerus diberi glukosa. pada siang (menjelang makan) dan sore hari serta sepanjang
malam. Pada waktu-waktu ini terjadi keadaan pasca-
Faktor kedua yang memperumit metabolisme bahan bakar absorptif, atau puasa. Selama keadaan ini, simpanan energi
selain asupan nutrien yang intermiten sehingga nutrien perlu endogen dimobilisasi untuk menghasilkan energi, sementara
disimpan adalah bahwa otak dalam keadaan normal ber- glukoneogenesis dan penghematan glukosa mempertahankan
gantung pada penyaluran glukosa darah dalam jumlah me- glukosa pada kadar yang sesuai untuk memberi makan otak.
madai sebagai satu-satunya sumber energi. Karena itu, kon- Sintesis protein dan lemak dihentikan. Simpanan molekul-
sentrasi glukosa darah harus dipertahankan di atas suatu batas molekul organik ini dikatabolisasi masing-masing untuk
kritis. Konsentrasi glukosa darah biasanya adalah 100 mg membentuk glukosa dan menghasilkan energi. Sintesis karbo-
glukosa/l00 ml plasma dan normalnya dijaga dalam kisaran hidrat tetap terjadi melalui glukoneogenesis, tetapi pema-
sempit 70 sampai 110 mg/100 mlr. Glikogen hati adalah ca- kaian glukosa untuk energi sangar berkurang.
dangan utama untuk mempertahankan glukosa darah selama
Perhatikan bahwa konsentrasi nutrien dalam darah
masa puasa sihgkat. Namun, glikogen hati cepat habis se-
tidak banyak berfluktuasi antara keadaan absorptif dan
hingga pada puasa yang lebih lama mekanisme lain harus pasca-absorptif, Selama keadaan absorptif nutrien berlimpah
memenuhi kebutuhan energi otak yang dependen glukosa yang diserap cepar dikeluarkan dari darah dan disimpan;
tersebut. Pertama, ketika tidak ada glukosa makanan yang selama keadaan pasca-absorptif, simpanan ini dikatabolisasi
masuk ke darah, jaringan yang tidak harus menggunakan
untuk mempertahankan kadar pada tingkat yang sesuai un-
glukosa akan mengubah mekanisme metaboliknya untuk tuk memenuhi kebutuhan jaringan.
membakar asam lemak, mencadangkan glukosa hanya untuk
otak. Asam-asam lemak disediakan melalui katabolisme
simpanan trigliserida sebagai sumber energi alternatif bagi PERAN JARINGAN KUNCI DALAM STATUS METABOLIK
jaringan yang tidak dependen glukosa. Kedua, asam-asam Selama perubahan sratus metabolik (absorptif dan pasca-
amino dapat diubah menjadi glukosa oleh glukoneogenesis, absorptif) ini, berbagai jaringan melakukan peran berbeda
sementara asam lemak tidak. Karena itu, jika simpanan gli- seperti diringkaskan berikut ini:
kogen terkuras meskipun glukosa telah dihemat maka pasok-
I Hati berperan besar dalam mempertahankan kadar glu-
an baru glukosa untuk otak berasal dari katabolisme protein
kosa darah yang normal. Hati menyimpan glikogen keiika
tubuh dan perubahan asam amino bebas menjadi glukosa.
terjadi kelebihan glukosa, membebaskan glukosa ke dalam
darah saat dibutuhkan, dan merupakan rempar utama inrer-
I Bahan bakar metabolik disirnpan selama konversi metabolik misalnya glukoneogenesis.
keadaan absorptif dan dimobilisasi selama I Jaringan lemak berftngsi sebagai rempat penyimpanan
energi utama dan penting untuk mengatur kadar asam lemak
keadaan pasca-absorptif.
dalam darah.
Dari pembahasan sebelumnya seyogianya telah jelas bahwa I Otot adalah tempar urama penyimpanan asam amino
disposisi molekul-molekul organik bergantung pada kebutuhan dan merupakan pemakai energi yang utama.
metabolik tubuh. Terdapat dua keadaan metabolik fungsional- I Otak dalam keadaan normal hanya dapat menggunakan
keadaan absorptif dan keadaan pasca-a bso rpif-masing-masing glukosa sebagai sumber energi namun jaringan ini tidak
berkaitan dengan siklus makan dan puasa (Thbel 19-6). menyimpan glikogen sehingga kadar glukosa harus diper-
tahankan,
KEADAAN ABSORPTIF
Setelah makan, nutrien yang masuk diserap dan masuk ke
dalam darah (keadaan absorptif atau kenyang). Selama I Sumber energiyang lebih kecil digunakan sesuai
periode ini, glukosa berlimpah dan berfungsi sebagai sumber kebutuhan.
energi utama. Hanya sedikit lemak dan asam amino yang
diserap digunakan untuk energi selama keadaan absorptif Beberapa zat antara organik lain ikut berperan, meskipun
karena kebanyakan sel menggunakan glukosa jika tersedia. kecil, sebagai sumber energi-yaitu, gliserol, asam laktat, dan
lKonsentrasi glukosa darah kadang badan keton.
dinyatakan dalam molaritas,
dengan kadar normal glukosa darah berkisar sekitar 5
mM (lihat h. I Seperti telah disebutkan, gliserolberasal dari hidrolisis
A-i0) trigliserida (bahan ini merupakan tulang punggung tempat
780 Bab 19
menjauhi tahap kegagalan fatal tersebut selama mungkin se-
Tabel 19-6 waktu kelaparan, otak mulai menggunakan keton sebagai
Perbandingan Keadaan Absorptif dan Pasca-absorptif sumber energi utama sehingga pemakaian glukosa berkurang.
Pemakaian asam lemak "remah-remah" oleh otak sisa dari
BAHAN
"makanan' yang disantap hati ini membatasi keharusan mo-
BAKAR KEADAAN KEADAAN PASCA-
METABOLIK ABSORPTIF ABSORPTIF bilisasi protein untuk menghasilkan glukosa guna memberi
makan otak. Kedua adaptasi metabolik terhadap kelaparan
Karbohidrat Glukosa menjadi Penguraian dan deplesi
sumber energi glikogen berkepanjangan ini-penurunan katabolisme protein dan
utama pemakaian keton oleh otak-menjadi penyebab tingginya
Sintesis dan Penghematan glukosa kadar keton dalam darah. Otak menggunakan keton hanya
penyimpanan untuk menyediakan ketika kadar keton darah tinggi. Kadar keton yang tinggi juga
glikogen glukosa bagi otak secara langsung menghambat penguraian protein di otot.
Kelebihan diubah Pembentukan glukosa Karena itu, keton menghemat protein tubuh sekaligus me-
dan disimpan baru melalui
glukoneogenesis
menuhi kebutuhan energi otak.
sebagai lemak
trigliserida
Sintesis dan Katabolisme trigliserida
penyimpanan Asam lemak menjadi I Hormon pankreas,insulin dan glukagon, sangat
trigliserida sumber energi utama penting untuk mengatur metabolisme bahan
untuk jaringan yang bakar.
tidak dependen glukosa
Protein Sintesis protein Katabolisme protein Bagaimana tubuh "mengetahui" kapan mengubah proses
Kelebihan diubah Asam amino digunakan metabolik dari sistem anabolisme netto dan penyimpanan
dan disimpan untuk glukoneogenesis nutrien menjadi sistem katabolisme netto dan penghematan
sebagai lemak
trigliserida glukosa? Aliran nutrien organik sepanjang jalur-jalur meta-
bolik dipengaruhi oleh berbagai hormon, termasuk insulin,
glukagon, epinefrin, kortisol, dan hormon pertumbuhan.
Pada umumnya, hormon pankreas, insulin dan glukagon,
adalah regulator hormon dominan yang mengubah jalur-
melekatnya rantai asam lemak) yang dapat diubah menjadi
jalur metabolik maju mundur dari anabolisme netto menjadi
glukosa di hati.
I Demikian juga, asam laktat, yang dihasilkan dari kata- kataboiisme netto dan penghematan glukosa, masing-masing
bergantung pada apakah tubuh berada dalam keaclaan makan
bolisme tak sempurna glukosa melalui glikolisis di otot (lihat
atau Puasa.
h.299),juga dapat diubah menjadi glukosa di hati.
I Badan keton adalah sekelompok senyawa yang dihasil-
kan oleh hati selama penghematan glukosa. Tidak seperti PULAU LANGERHANS
jaringan lain, ketika hati menggunakan asam lemak sebagai Pankreas adalah suatu organ yang terdiri dari jaringan ekso-
sumber energi, organ ini mengoksidasi asam iemak tersebut krin dan endokrin. Bagian eksokrin mengeluarkan larutan
hanya sampai asetil koenzim A (asetil KoA) dan tidak mampu encer alkalis serta enzim pencernaan melalui duktus pan-
memproses lebih lanjut melalui siklus asam sitrat untuk eks- kreatikus ke dalam lumen saluran cerna. Di antara sei-sel
traksi lebih banyak energi. Karena itu, hati tidak mengurai- eksokrin di seluruh pankreas tersebar kelompok-kelompok,
kan asam lemak hingga CO, dan HrO untuk menghasilkan atau "pulau", sel endokrin yang dikenal sebagai pulau (zslers)
energi maksimal. Organ ini mengekstraksi secara parsial Langerhans (lihat Gambar 16-12, h. 668). Sel endokrin
energi yang tersedia dan mengubah molekul asetil KoA men- pankreas yang terbanyak adalah sel B (beta), tempat sintesis
jadi badan keton, yang kemudian dibebaskan ke dalam da- dan sekresi insulin, dan sel cr (alfa), yang menghasilkan
rah. Badan keton berfungsi sebagai sumber energi alternatif gluhagon. Sel D (delta), yatrg lebih jarang, adalah tempat
untuk jaringan yang mampu mengoksidasi bahan ini lebih sintesis szmatostatin. Sel pulau Langerhans yang paling ja-
lanjur melalui siklus asam sirrat. rang, sel PP, mengeluarkan polipeptida pankreas, yang mung-
kin berperan daiam mengurangi nafsu makan dan asupan
Selama kelaparan yang lama, otak mulai menggunakan
makanan tetapi tidak akan dibahas lebih lanjut. Kita akan
badan keton menggantikan glukosa sebagai sumber energi
secara singkat membahas somatostatin sekarang dan kemu-
utama. Karena kematian akibat kelaparan biasanya lebih di-
dian beralih ke insulin dan glukagon, yaitu hormon-hormon
sebabkan oleh terkurasnya protein daripada hipoglikemia
terpenting dalam regulasi metabolisme bahan bakar.
(penurunan gula darah), untuk mempertahankan hidup pada
keadaan tanpa asupan kalori, maka giukoneogenesis perlu
SOMATOSTATIN
dijaga minimal selama kebutuhan energi untuk otak tidak
terganggu. Protein sel, dalam persentase yang bermakna, da- Somatostatin pankreas menghambat saluran cerna daiam
pat dikatabolisasi tanpa menyebabkan malfungsi sel yang berbagai cara, dengan efek keseluruhan adalah menghambat
serius, tetapi akhirnya akan tercapai tahap di mana sel yang pencernaan nuuien dan mengurangi penyerapannya. Soma-
dikanibal tidak lagi dapat berfungsi dengan baik. Untuk tostatin dikeluarkan oleh sel D pankreas sebagai respons
780 Bab 19
langsung terhadap peningkatan glukosa darah dan asam EFEK PADA KARBOHIDRAT
amino darah selama penyerapan makanan. Dengan menim-
Memelihara homeostasis glukosa darah merupakan salah
bulkan efek inhibisi, somarosrarin pankreas bekerja melalui
satu fungsi penring pankreas. Konsentrasi glukosa dalam
mekanisme umpan balik negatif untuk mengerem kecepatan
darah ditentukan oleh keseimbangan antara proses-proses
pencernaan dan penyerapan makanan sehingga kadar nutrien
berikut (Gambar 19-14): penyerapan glukosa dari saluran
dalam plasma tidak berlebihan. Somatosratin pankreas juga
cerna, pemindahan glukosa ke dalam sel, produksi glukosa
berperan parakrin dalam mengatur sekresi hormon pankreas.
oleh hati, dan (secara abnormal) ekskresi glukosa di urin.
Keberadaan lokal somatosrarin mengurangi sekresi insulin,
Insulin memiliki empat efek yang menurunkan kadar
glukagon, dan somarostatin iru sendiri, tetapi makna ftsiolo-
glukosa darah dan mendorong penyimpanan karbohidrat:
gik fungsi parakrin ini belum jelas.
Somatostatin juga dihasilkan oleh sel-sel yang melapisi 1. Insulin mempermudah transpor glukosa ke dalam se-
bagian dalam saluran cerna rempat zat ini bekerja lokal secara bagian besar sel. (Mekanisme peningkatan penyerapan
parakrin untuk menghambar sebagian besar proses pencer- glukosa ini dijelaskan setelah efek lain insulin dalam
naan (lihat h. 663). Selain itu, somatosratin (alias GHIH) menurunkan glukosa darah dicantumkan).
diproduksi oleh hipotalamus, tempar zat ini menghambat 2. Insulin merangsang glikogenesis, pembentukan gliko-
sekresi hormon pertumbuhan dan TSH (lihat h.738). gen dari glukosa, di otot rangka dan hati.
Kita selanjutnya akan membahas insulin kemudian 3. Insuiin menghambat glikogenolisis, penguraian gliko-
glukagon, diikuti oleh diskusi tentang bagaimana insulin gen menjadi glukosa. Dengan menghambat penguraian
dan glukagon berfungsi sebagai unit endokrin untuk meng- glikogen menjadi glukosa maka insulin cenderung me-
ubah proses metabolik antara keadaan absorptif dan pasca- nyebabkan penyimpanan karbohidrat dan mengurangi
absorptif. pengeluaran glukosa oleh hati.
4. Insulin juga menurunkan pengeluaran glukosa oleh hati
I lnsulin rnenurunkan kadar glukosa, asam lemak, dengan menghambat glukoneogenesis, perubahan asam
amino menjadi glukosa di hati. Insulin melakukannya
dan asam arnino darah serta mendorong
dengan mengurangi jumlah asam amino di darah yang
penyimpanannya.
tersedia bagi hati untuk glukoneogenesis dan dengan
Insulin memiliki efek penting pada metabolisme karbohi- menghambat enzim-enzim hati yang diperlukan untuk
drat, lemak, dan protein. Hormon ini menurunkan kadar mengubah asam amino menjadi glukosa.
glukosa, asam lemak, dan asam amino darah serta mendo- Karena itu, insulin mengurangi konsentrasi glukosa
rong penyimpanan bahan-bahan tersebut. Sewaktu molekul darah dengan mendorong penyerapan glukosa oleh sel dari
nutrien ini masuk ke darah selama keadaan absorptif, insulin darah untuk digunakan dan disimpan, dan secara bersamaan
mendorong penyerapan bahan-bahan ini oleh sel dan peng- menghambat dua mekanisme pembebasan glukosa oleh hati
ubahannya masing-masing menjadi glikogen, trigliserida, ke dalam darah (glikogenolisis dan glukoneogenesis). Insulin
dan protein. Insulin melaksanakan banyak fungsinya dengan adalah satu-satunya hormon yang mampu menurunkan ka-
mempengaruhi transpor nutrien darah spesifik masuk ke da- dar glukosa darah. Insulin mendorong penyerapan glukosa
lam sel atau mengubah aktivitas enzim-enzim yang berperan oleh sebagian besar sel melalui rekrutmen pengangkut gluko-
dalam jalur-jalur metabolik rertenru. sa, suatu topik yang sekarang akan kita bahas.
Faktcr yang meningkatk*n glukasa darair Fak{or yang menurunkan glukosa darah
:: :::
I
:',.t,il::,l r li'];l':i::'+i::ri,::'r'+.':ii,i;.:': :iirrir:tr..i :-;:::.;1.:;:'=rrl.:
Transpor glukosa ke dalam sel;
Digunakan untuk menghasilkan energi
,:i1:F.en$+.i€i.a'4$J-q j, -
l_
Disimpan
::::1 ::..i:'i:a:
,. .:it..,,r.r-:it..,:.. j:. :..
::: :l:'rtli:: lli:::.:iri:.-ii::::l+:
:r-:i:r:: r::r:-iirt:! :::::: :::: i: ::;; - . sebagai glikogen melalui glikogenesis
. sebagai trigliserida
l- -- ---:--1
t l=
Faktor yang dikontrol secara hormonal untuk mempertahankan kadar glukosa darah
Gambar 19-14
Faktor yang mempengaruhi konsentrasi glukosa darah.
782 Bab 19
Ketika sekresi insulin rendah, efek kebalikannya yang keadaan yang biasanya menyebabkan pengaktifan simpatis
terjadi. Laju pemasukan glukosa ke dalam sel berkurang dan generalisata-yaitu, stres (lawan atau lari) dan olahraga. pada
terjadi katabolisme nerro melebihi sintesis glikogen, kedua situasi ini diperlukan bahan bakar tambahan untuk
trigliserida, dan protein. Pola ini mengingatkan kita pada aktivitas otot yang meningkat.
keadaan pasca-absorpsi; memang, sekresi insulin berkurang
selama keadaan pasca-absorpsi. Namun, hormon pankreas
utama lainnya, glukagon, juga berperan besar dalam I Gejala diabetes melitus adalah khas keadaan
menggeser poia metabolisme dari absorpsi ke pasca-absorpsi, pasca-absorpsi yang berlebihan.
sePerti akan dijelaskan.
CATAIAN KLINIS. Diabetes melitus sejauh ini adalah
penyakit endokrin yang paling sering ditemukan. Gejala-
I Perangsang utama peningkatan sekresi insulin gejala akut diabetes melitus disebabkan oleh kurang ade-
adalah peningkatan konsentrasi glukosa darah. kuatnya kerja insulin. Karena insulin adalah satu-sarunya
hormon yang mampu menurunkan kadar glukosa darah
Pengontrol utama sekresi insulin adalah sistem umpan balik maka salah satu gambaran menonjol pada diabetes melitus
negatif langsung antara sel B pankreas dan konsentrasi glu- adalah peningkatan kadar glukosa darah, atau hiperglikemia.
kosa dalam darah yang mengalirinya. Peningkatan kadar Diabetes secara harfiah artinya "mengalirkan" , yang menun-
glukosa darah, seperti selama penyerapan makanan, secara jukkan pengeluaran urin dalam jumlah besar pada penyakit
langsung merangsang sel B untuk membentuk dan menge- ini. Pengeluaran urin berlebihan dijumpai pada diabetes
luarkan insulin. Peningkatan insulin menurunkan kadar glu- melitus (akibat insufisiensi insulin) dan diabetes inspidus
kosa darah ke normal dan mendorong pemakaian serra (karena defisiensi vasopresin). Melitus artinya.manis"; insi-
penyimpanan nutrien ini. Sebaliknya, penurunan glukosa da- pidus artinya "tidak terasa". Urin pasien dengan diabetes
rah di bawah normal, misalnya sewaktu puasa, secara lang- melitus rerasa manis karena banyaknya glukosa yang manik
sung menghambat sekresi insulin. Penurunan Iaju sekresi ke dalam urin, semenrara urin pasien diabetes insipidus tidak
insulin menggeser metabolisme dari pola absorptif ke pasca- mengandung gula sehingga tidak terasa. (Tidakkah anda ber-
absorptifl Karena itu, sistem umpan balik negatif sederhana syukur bahwa anda bukan petugas kesehatan pada zaman
sudah dapat mempertahankan pasokan glukosa yang relatif kedua penyakit ini dibedakan berdasarkan rasa urinnya?)
konstan ke jaringan ranpa memerlukan partisipasi saraf atau Diaberes melitus memiliki dua varian urama, berdasar,
hormon lain. kan kemampuan pankreas mengeluarkan insulin: Diabetes
Selain konsentrasi glukosa darah, masukan lain yang ripe l, yang ditandai oleh kurangnya sekresi insulin, dan
mengatur sekresi insulin adalah sebagai berikut (Gambar 2, yang ditandai oleh sekresi insulin yang nor-
Diabetes tipe
1 9-1 5): mal atau bahkan meningkat tetapi sensitivitas sel ."."r"r,
terhadap insulin berkurang. (Untuk pembahasan lebih lanjut
I Peningkatan kadar asam amino darah, misalnya setelah
ciri-ciri kedua jenis diabetes melitus ini, lihatlah fitur boks
makan makanan tinggi protein, secara langsung merangsang
penyerta di h. 785-788, Konsep, Thntangan, dan Kontro-
sel B untuk meningkatkan sekresi insulin. Melalui mekanis-
versi).
me umpan balik negatif, peningkatan insulin meningkatkan
Konsekuensi akut diabetes melitus dapat dikelompok-
masuknya asam-asam amino ke dalam sel sehingga kadar
kan sesuai efek kurangnya kerja insulin pada metabolisme
asam amino darah berkurang sementara sintesis protein me-
karbohidrat, lemak, dan protein (Gambar 19-16). Gambar
ningkat.
ini mungkin tampak sulit tetapi angka-angkanya, yang sesuai
I Hormon saluran cerna yang dikeluarkan sebagai respons
dengan angka di pembahasan berikut, membantu anda
terhadap adanyamakanan, l<hususnya glucose-dep endent insu-
menelusuri penyakit kompleks ini tahap demi tahap.
linotropic peptide (GIP) (lihat h. 694), merangsang pankreas
mengeluarkan insulin selain memiliki efek regulatorik lang-
sung pada sistem pencernaan. Melalui kontrol ini, sekresi KONSEKUENSI YANG BERKAITAN DENGAN EFEK
insulin ditingkatkan melalui mekanisme "umpan", atau PADA M ETABOLISME KARBOHI DRAT
antisipatorik, bahkan sebelum penyerapan nutrien mening- Karena penurunan aktivitas insulin, maka perubahan-
katkan konsentrasi glukosa dan asam amino darah.
perubahan yang terjadi pada diabetes melitus adalah pola
I Sistem saraf otonom juga secara langsung mempenga- metabolik pasca-absorpsi yang berlebihan, kecuali hipergli-
ruhi sekresi insulin. Pulau-pulau Langerhans memiliki kemia. Pada keadaan puasa yang biasa, kadar glukosa daiah
banyak persarafan parasimpatis (vagus) dan simpatis. pening- sedikit di bawah normal. Hiperglikemia, tanJa utama dia-
katan aktivitas parasimpatis yang terjadi sebagai respons rer- betes melitus, terjadi karena berkurangnya penyerapan glu-
hadap makanan di saluran cerna merangsang pengeluaran kosa oleh sel, disertai oleh peningkatan pengeluar"oglr.rko."
insulin. Hal ini juga merupakan respons feedforward sebagai oieh hati (:1. di Gambar i.9-16). Karena pros.r-proses gliko-
antisipasi penyerapan nurrien. Sebaliknya, stimulasi simpatis genolisis dan glukoneogenesis yang menghasilkan glukosa
dan peningkatan epinefrin yang menyertainya menghambat berlangsung tanpa kendali karena tidak adanyainsulin maka
sekresi insulin. Penurunan kadar insulin memungkinkan ka- pengeluaran glukosa oleh hati meningkat. Karena banyak sel
dar glukosa naik, suatu respons yang sesuai dengan keadaan- tubuh tidak dapat menggunakan glukosa tanpa bantuan
I
Sekresi insulin
I
Glukosa darah
Asam lemak darah
Asam amino darah
Sintesis protein
Simpanan bahan bakar
Gannbar 19-1 5
Faktor yang mengontrol sekresi insulin.
insulin maka terjadi keiebihan glukosa ekstrasel bersamaan KONSEKUENSI YANG BERKAITAN DENGAN EFEK
dengan defisiensi giukosa intrasel yang ironis-"kelaparan di PADA METABOLISME LEMAK
tengah lumbung padi". Meskipun otak, yang tidak bergan- Sintesis trigliserida berkurang sementara lipolisis meningkat,
tung pada insulin, mendapat nutrisi yang adekuat pada
menyebabkan mobilisasi besar-besaran asam-asam lemak
diabetes melitus, namun konsekuensi-konsekuensi lebih lan-
dari simpanan trigliserida 12. Peningkatan asam lemak darah
jut dari penyakit ini akhirnya menyebabkan disfungsi otak, sebagian besar digunakan oleh sel sebagai sumber energi
seperti yang akan segera anda ketahui. alternatif. Peningkatan pemakaian asam lemak oleh hati
Ketika glukosa darah meningkat ke kadar di mana jum- menyebabkan pelepasan badan-badan keton secara berle-
lah glukosa yang tersaring melebihi kemampuan sel tubuius bihan ke dalam darah, menyebabkan ketosis TS. Badan-badan
melakukan reabsorpsi maka glukosa muncul di urin Qluko' keton mencakup beberapa jenis asam, misalnya asam ase-
suria) 2. Glukosa di urin menimbulkan efek osmotik yang toasetat, yang terbentuk karena penguraian lemak secara
menarik HrO bersamanya, menyebabkan diuresis osmotik tidak sempurna sewaktu produksi energi oleh hati. Karena
yang ditandai oleh poliuria (sering berkemih) 3. Besarnya itu, ketosis yang terjadi ini menyebabkan asidosis metabolik
cairan yang keluar dari tubuh menyebabkan dehidrasi 4, progresif 14. Asidosis menekan otak dan, jika cukup parah,
yang selanjutnya dapat menyebabkan kegagalan sirkulasi dapat menyebabkan koma diabetes dan kematian 15.
perifer karena berkurangnya volume darah secara mencolok Tindakan kompensatorik untuk asidosis metabolik ada-
5. Kegagalan sirkulasi ini, jika tidak diperbaiki, dapat me- lah meningkatkan ventilasi untuk mengeluarkan lebih banyak
nyebabkan kematian karena berkurangnya aliran darah ke CO, pembentuk asam 16. Pengeluaran salah satu badan keton,
otak 6 atau gagal ginjal sekunder akibat kurangnya tekanan aseton, melalui hembusan napas menyebabkan napas berbau
filtrasi 7. Lebih lanjut, sel-sel kehilangan air sewaktu tubuh "buah" kombinasi permen Juicy Fruit dan pembersih kuteks.
mengalami dehidrasi akibat pergeseran osmotik air dari sel Kadang, karena bau ini, orang yang kebetulan lewat salah
ke dalam cairan ekstrasei yang hipertonik 8. Sel-sei otak menyangka pasien yang kolaps pada koma diabetes sebagai
sangat peka terhadap penciutan sehingga dapat terjadi mal- pemabuk yang pingsan karena minuman keras. (Situasi ini
fungsi sistem saraf 9 (lihat h. 613). Gejala khas lain pada menggambarkan pentingnya pasien memiliki tanda pengenal
diabetes melitus adalah polidipsia (rasa haus berlebihan) 10, untuk kewaspadaan medis). Pengidap diabetes tipe 1 jauh le-
yang sebenarnya adalah mekanisme kompensasi untuk me- bih rentan mengalami ketosis daripada pengidap tipe 2.
lawan dehidrasi.
Kisah ini belum lengkap. Pada defisiensi glukosa intra-
KONSEKUENSI YANG BERKAITAN DENGAN EFEK
sel, nafsu makan meningkat sehingga terjadt polifagia (asupan
makanan berlebihan) ,1'1,. Namun, meskipun asupan makan- PADA M ETABOLISME PROTEI N
an bertambah terjadi penurunan berat akibat efek defisiensi Efek kurangnya insulin pada metabolisme protein adalah per-
insulin pada metabolisme lemak dan protein. geseran netto menuju katabolisme protein. Penguraian protein-
784 Bab 19
l*'";-_-1
I trigliserida !-,*'*l J Penyerapan asam
amino oleh sel
[;;;;I
I Protein
#l )t
I I
t )
,l E+ {@ @+
t otoi
P*''61
I
ol [ffi;i ]
l"ffif
i
-T- @l
I
E;;;;;l
I
I I
F-*.ffi*l [r-.--''"*l alternatif
I
I
tf"r"r"r"nl
I ueiat
"
1
o+
['"-F=l I
I Glukoneogenesis
ol @-;*;;--l @l -l
I Dehidrasi
l-l F--"*
_)
t
@+
[;;;-_-l@G""*;;;-l
metanorix ventira"si
I l* | I
@l --l
[*-r,
aiuo"t".
I ]
I
Kematian
Garnkrar 19-'16
Efek akut diabetes melitus. Konsekuensi-konsekuensi akut diabetes melitus dapat dikelompokkan sesuai efek kurangnya
pengaruh insulin pada metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Efek-efek ini akhirnya menyebabkan kematian melalui
berbagai jalur. Lihat h. 783-785 untuk penjelasan mengenai angka-angka dalam lingkaran.
protein otot menyebabkan otot rangka lisut dan lemah r!:,7 dan, rumit yang dapat mengganggu metabolisme karbohidrat,
pada anak yang mengidap diabetes, penurunan pertumbuhan lemak, dan protein serta keseimbangan cairan dan asam-
secara keseluruhan. Berkurangnya pengambilan asam amino basa. Penyakit ini .juga dapat berdampak pada sisrem per-
disertai meningkatnya penguraian protein menyebabkan jum- napasan, ginjal, sistem sirkulasi, dan sistem saraf.
lah asam amino dalam darah berlebih 18. Peningkatan asarn
amino darah ini dapat digunakan untuk glukoneogenesis PENYULIT JANGKA PANJANG
sehingga hiperglikemia menjadi bertambah parah I.9. Selain konsekuensi-konsekuensi akut yang berpotensi dmbul
Seperti yang dapat dengan mudah anda pahami dari pada diabetes yang tidak diobati, yang dapat dijelaskan
gambaran ringkas ini, diabetes melitus adalah suatu penyakit berdasarkan efek metabolik jangka pendek insulin, banyak
786 Bab'19
sebagian besar tidak menggunakan
Perbandingan Diabetes Melitus Tipe 'l dan Tipe 2
metode penyuntikan yang banyak
ditakuti oleh pasien:
KARAKTERISTIK 1
DIABETES TIPE DIABETES TIPE 2 Beberapa metode yang sedang
Kadar Sekresi lnsulin Tidak ada atau hampir Mungkin normal atau di atas dikembangkan berupaya menghin-
tidak ada normal
dari keharusan penyuntikan insulin
dengan menggunakan rute
Usia Awitan Tipikal Anak Dewasa alternatif pemberian yang
Persentase Pengidap 10a/o - 20s/o B0% - 90% memintas enzim-enzim saluran
Defek Mendasar Kerusakan sel Berkurangnya kepekaan sel cerna. Metode ini mencakup
B
sasaran insulin pemakaian bubuk insulin yang
dihirup dan ultrasound untuk
Terapi Penyuntikan insulin; Kontrol diet dan penurunan mendorong insulin masuk ke dalam
pengaturan diet; olah berat; olahraga; kadang obat kulit dari suatu koyo yang
raga hipoglikemik oral mengandung insulin.
Beberapa peneliti sedang mencari
pada hewan menunjukkan bahwa cara untuk melindungi tablet insulin
lambat dan tidak terjadi lonjakan
Byetta bahkan merangsang regenerasi dari perusakan oleh enzim saluran
glukosa segera setelah makan
(i n h i bito r a lfa-g I i kosi dase, misalnya sel B pankreas. cerna, dan yang lain menemukan
Karena tidak satupun dari obat- pengganti oral untuk insulin-yaitu,
Precose)
obat ini yang memberi insulin baru suatu bahan kimia nonpeptida yang
4. Dengan membuat sel lemak dan
berikatan dengan reseptor insulin
otot lebih peka terhadap insulin bagi tubuh maka mereka tidak dapat
(yaitu, dengan mengurangi menggantikan suntikan insulin bagi dan memicu respons intrasel ydng
pengidap diabetes tipe 'l . Selain itu, serupa dengan yang ditimbulkan
resistensi insulin) (tiazolidinedion,
kadang sel B yang telah melemah pada oleh insulin. Karena bukan protein
misalnya Avandia).
pengidap diabetes tipe 2 akhirnya maka bahan ini tidak akan dirusak
Satu golongan baru obat belakang- rusak dan tidak lagi dapat mempro- oleh enzim pencernaan proteolitik
an ini disetujui untuk mengobati jika diminum sebagai pil.
duksi insulin. Pada kasus semacam ini,
pengidap diabetes tipe 2, incretin pasien yang semula non-dependen Harapan lain adalah transplan sel
mimetic. lnkretin adalah kelompok insulin harus mendapat terapi insulin pulau Langerhans pankreas. Para
hormon yang dikeluarkan oleh saluran seumur hidup. ilmuwan telah mengembangkan
cerna untuk menurunkan glukosa beberapa tipe alat yang mengisolasi
darah, misalnya GIP, yang telah anda Pendekatan Baru dalam sel-sel pulau Langerhans donor dari
kenal (lihat h. 694 dan 783). lncretin Penatalaksanaan Diabetes sistem imun penerima. lmunoisolasi
mimetic adalah obat yang kerjanya Saat ini tersedia beberapa pendekatan sel-sel ini akan memungkinkan
mirip dengan hormon inkretin yang baru untuk pengidap diabetes pemakaian tandur (graft) dari
terdapat secara alami tersebut. Obat tergantung insulin, yang membebas- hewan lain, mengatasi keterbatasan
pertama dari golongan ini yang ada di kan mereka dari keharusan melakukan sel donor manusia. Sel pulau
pasaran, Byetta, menyerupai hormon satu atau dua kali penyuntikan insulin Langerhans babi akan menjadi
glucagon-like peptide 7 (GLP-1) yang setiap hari. sumber yang sangat baik karena
dikeluarkan oleh usus. GLP-1 dibebas- insulin babi hampir identik dengan
kan dari sel L usus halus sebagai I Pompa insulin yang ditanam di insulin manusia.
respons terhadap asupan makanan dan tubuh dapat menyalurkan insulin Beberapa peneliti berharap bahwa
memiliki berbagai efek yang menurun- dalam jumlah yang telah ditentukan mereka akan mampu mengarahkan
kan glukosa darah. GLP-1 itu sendiri secara teratur, tetapi pemakainya sel punca untuk membentuk sel
hidup terlalu singkat untuk dapat harus menentukan waktu makan penghasil insulin yang kemudian
dianggap obat. Byetta, yaitu versi dengan cermat agar sesuai dengan dapat diimplantasikan.
suatu peptida yang ditemukan dalam penyaluran otomatis insulin Dalam suatu pendekatan terkait,
bisa monster Gila yang beracun, harus tersebut. para ilmuwan beralih ke rekayasa
disuntikkan. Seperti GLP-1, obat ini I Transplantasi pankreas saat ini juga genetik dengan harapan mereka
merangsang sekresi insulin oleh sel B lebih sering dilakukan dengan dapat membuat pengganti sel B
ketika glukosa darah tinggi tetapi angka keberhasilan meningkat. Di pankreas. Salah satu contoh adalah
tidak ketika glukosa berada dalam sisi buruknya, penerima cangkok pemrograman ulang sel endokrin
kisaran normal. Byetta juga menekan pankreas harus memakai obat usus halus yang menghasilkan
produksi glukagon (yang meningkat- imunosupresif seumur hidup untuk gI ucose-d e pe n d ent i nsu I i notro pi c
kan glukosa) dan memperlambat mencegah penolakan organ donor. hormone (GlP). lngatlah bahwa
pengosongan lambung sehingga laju Pasokan organ donor juga terbatas. dalam keadaan normal GIP
pencernaan dan penyerapan nutrien mendorong pelepasan insulin
diperlambat. Dengan menimbulkan Riset-riset di berbagai bidang saat secara umpan ketika makanan
rasa kenyang, Byetta mengurangi ini dapat secara dramatis mengubah berada di saluran cerna. Tujuannya
asupan makanan dan dalam jangka pendekatan terhadap terapi diabetes adalah agar sel-sel non-p ini
panjang menyebabkan penurunan di masa mendatang. Terapi-terapi baru mengeluarkan insulin dan GIP saat
berat badan (lihat h. 705). Studi-studi berikut ini sudah mulai dicoba, makan.
(berlanjut)
penyulit jangka panjang penyakit ini timbul setelah 15 sam- muncul dalam dua cara berbeda. Pertama, kelebihan insulin
pai 20 tahun meskipun pasien diberi terapi untuk mengatasi dapat terjadi pada pasien diabetes ketika insulin disuntikkan
efek jangka pendek. Komplikasi-komplikasi kronik ini, yang terlalu banyak untuk asupan kalori dan tingkat olahraga pa-
menjadi penyebab memendeknya usia harapan hidup pengi- sien, menimbulkan apa yang disebut sebagai syok insulin.
dap diabetes, terutama melibatkan degenerasi pembuluh Kedua, kadar insulin darah dapat meningkat abnormai pada
darah dan saraf. Lesi kardiovaskular adalah penyebab ter- orang nondiabetes yang mengidap tumor sel B atau yang sel
sering kematian dini pasien diabetes. Insidens penyakit jan- B-nya terlalu peka terhadap glukosa, suatu kondisi yang di-
tung dan stroke lebih tinggi pada pasien diabetes dibanding- sebut hipoglikemia reaktif. Sei p ini mengeluarkan insulin
kan pada orang tanpa diabetes. Karena lesi vaskular sering jauh iebih besar daripada yang dibutuhkan, sebagai respons
timbul di ginjal dan rerina mata maka diabetes adalah pe- terhadap peningkatan glukosa darah setelah diet tinggi kar-
nyebab utama gagal ginjal dan kebutaan di Amerika Serikat. bohidrat. Insulin yang berlebih ini mendorong sebagian besar
Gangguan penyaluran darah ke ekstremitas dapat menye- glukosa masuk ke dalam sel sehingga terjadi hipoglikemia.
babkan jaringan mengalami gangren, dan jari kaki atau bah- Konsekuensi kelebihan insulin terurama adalah mani-
kan keseluruhan tungkai mungkin perlu diamputasi. Selain festasi efek hipoglikemia pada otak. Ingatlah bahwa otak
masalah sirkulasi, lesi degeneratif di saraf menimbulkan neu- memerlukan pasokan glukosa yang rerus-menerus sebagai
ropati multipel yang menyebabkan disfungsi otak, medula nutrisinya dan bahwa penyerapan glukosa oleh otak tidak
spinalis, dan saraf perifer. Yang terakhir umumnya ditandai bergantung pada insulin. Pada kelebihan insulin, glukosa
oleh nyeri, baal, dan kesemutan, khususnya di ekstremitas. yang terdorong masuk ke dalam sel-sel dependen insulin jauh
Terpajannya jaringan secara terus-menerus ke glukosa lebih banyak daripada seharusnya. AJ<ibatnya adalah penu-
darah yang tinggi dalam waktu lama menyebabkan perubah- runan kadar glukosa darah sehingga tidak tersedia cukup
an jaringan yang menjadi penyebab penplit degeneratif glukosa di darah untuk disalurkan ke otak. Pada hipoglike-
vaskular dan saraf. Karena itu, penanganan terbaik untuk mia, otak pada hakikatnya mengalami kelaparan. Karena itu,
diabetes melitus adalah terus menjaga kadar glukosa darah gejala terutama berkaitan dengan depresi fungsi otak yang,
dalam batas-batas normal untuk mengurangi insidens ber- jika cukup parah, dapat cepat berkembang menjadi kehi-
bagai kelainan kronik ini. Namun, kadar glukosa darah pada langan kesadaran dan kematian. Orang dengan sel p yang
pengidap diabetes yang mendapat terapi tradisional biasanya terlalu peka biasanya tidak mengalami hipoglikemia hingga
sangat berfluktuasi dalam kisaran lebar sehingga jaringan tahap yang serius tetapi mereka rerap memperlihatkan
tubuh terpajan ke kadar glukosa yang agak tinggi paling tidak gejala-gejala depresi ringan aktivitas SSP
selama beberapa jam dalam sehari. Untungnya, berbagai Insidens sebenarnya dari hipoglikemia reaktif masih
kemajuan dalam pemahaman tentang bagaimana memanipu- diperdebatkan, karena pengukuran laboratoiium untuk
lasi defek molekular mendasar pada diabetes memberi memastikan adanya glukosa darah yang rendah saat gejala
harapan bahwa akan tercipta rerapi yang lebih efektifdalam timbul tidak dilakukan pada sebagian besar orang yang
dekade ini sehingga penyakit yang sudah timbul dapat di- didiagnosis mengidap kelainan ini. Pada kasus ringan, gejala
kelola atau bahkan disembuhkan dan kasus baru mungkin hipoglikemia, misalnya tremor, rasa lelah, mengantuk, dan
dapat dicegah. (Lihat fitur boks tenrang diabetes untuk kesulitan berkonsentrasi, bersifat non,spesifik. Karena gejala
strategi-strategi terapi yang ada sekarang dan kemungkinan- juga dapat ditimbulkan oleh masalah emosi arau faktor lain
nya di masa mendatang). maka diagnosis pasti sulit ditegakkan jika hanya didasarkan
pada gejaia.
Insidens sebenarnya hipoglikemia reaktif merupakan
I Kelebihan insulin menyebabkan hipoglikemia sebuah kontroversi, karena pemeriksaan laboratorium untuk
yang mempengaruhi otak. mengkonfirmasi adanya kadar glukosa darah yang rendah
sewaktu timbulnya gejala, tidak dilakukan pada sebagian
CATAIAN KLINIS. Marilah kita melihat hal yang berla- besar pasien yang didiagnosis mengalami gangguan tersebut.
wanan dengan diabetes melitus, kelebihan insulin, yang di- Pada kasus ringan, gejala-gejala hipoglikemia seperti gemetar,
tandai oleh hipoglikemia (glukosa darah rendah) dan dapat lemah, mengantuk, serta tidak bisa berkonsentrasi bersifat
788 Bab 19
tidak spesifik. Karena gejala-gejala tersebut dapat terjadi oleh hati sehingga kadar glukosa darah meningkat. Glukagon
akibat masalah emosional atau faktor lain, sehingga diagnosis melaksanakan efek hiperglikemiknya dengan menurunkan
definitif hanya berdasarkan gejala tidak mungkin ditegak- sintesis glikogen, mendorong glikogenolisis, dan merangsang
kan. glukoneogenesis.
Terapi hipoglikemia bergantung pada penyebabnya.
Saat munculnya randa awal serangan hipoglikemia akibat EFEK PADA LEMAK
kelebihan dosis insulin, pengidap diabetes harus makan atau
Glukagon juga melawan efek insulin pada metabolisme le-
minum yang manis. Hipoglikemia berat harus segera diterapi
mak dengan mendorong penguraian lemak serta inhibisi sin-
untuk mencegah kerusakan otak. Perhatikan bahwa pengidap
tesis trigliserida. Glukagon meningkatkan produksi keton
diabetes dapat kehilangan kesadaran dan meninggal karena
hati (ketogenesis) dengan mendorong perubahan asam le-
koma ketoasidosis diabetik akibat defisiensi insulin yang
mak menjadi badan keton. Karena iru, kadar asam lemak
berkepanjangan atau hipoglikemia akut karena syok insulin.
dan keton darah meningkat di bawah perigaruh glukagon.
Untungnya, gejala dan tanda lain cukup berbeda di antara
kedua keadaan sehingga petugas kesehatan dapat memberi
terapi yang sesuai, insulin atau glukosa. Sebagai contoh, EFEK PADA PROTEIN
koma ketoasidosis disertai oleh bernapas dalam dan cepat Glukagon menghambat sintesis protein di hati serta men-
(sebagai kompensasi untuk asidosis metabolik) dan napas dorong penguraian protein hati. Stimulasi glukoneogenesis
berbau buah (dari ekshalasi badan keton), sementara syok juga memperkuat efek katabolik glukagon pada metabolisme
insulin tidak. protein hati. Glukagon mendorong katabolisme protein di
Yang ironis, meskipun hipoglikemia reaktif ditandai hati tetapi tidak berefek nyata pada kadar asam amino darah
oleh kadar glukosa darah yang rendah, namun orang dengan karena hormon ini tidak mempengaruhi protein otot,
gangguan ini diterapi dengan pembatasan asupan gula dan simpanan protein utama di tubuh.
karbohidrat lain penghasil glukosa untuk mencegah sel B
bereaksi berlebihan terhadap asupan glukosa yang tinggi.
Dengan asupan karbohidrat yang rendah, glukosa darah ti- I Sekresi glukagon meningkat selama keadaan
dak meningkat banyak selama keadaan absorptif. Karena pasca-absorptif.
peningkatan glukosa darah adalah regulator utama sekresi
insulin maka sel p tidak terlalu terangsang oleh diet rendah Dengan mengetahui berbagai efek katabolik glukagon
karbohidrat dibandingkan dengan diet biasa. Jadi hipogli- pada simpanan energi, anda akan benar jika beranggapan
kemia reaktif lebih kecil kemrJngkinannya terjadi. Memberi- bahwa sekresi glukagon meningkat selama keadaan pasca-
kan sesuatu yang manis pada orang yang memperlihatkan absorptif dan menurun selama keadaan absorptif, tepat
gejala hipoglikemia reaktif akan mengatasi gelala secara tem- berlawanan dengan sekresi insulin. Pada kenyataannya,
porer. Kadar glukosa darah secara transien pulih ke normal insulin kadang disebut sebagai "hormon pesta' dan glu-
sehingga kebutuhan energi otak kembali terpenuhi. Namun, kagon sebagai "hormon puasa' Insulin cenderung menye-
segera setelah glukosa ekstra ini memicu pelepasan insulin babkan penyimpanan nutrien ketika kadarnya di darah
lebih lanjut, situasi malah menjadi lebih parah. tinggi, misalnya setelah makan, sementara glukagon men-
dorong katabolisme simpanan nurrien di antara waktu
makan untuk menjaga kadar nutrien dalam darah, khusus-
I Glukagon pada umumnya melawan efek insulin, nya glukosa darah.
Seperti pada sekresi insulin, faktor utama yang meng-
Meskipun insulin berperan kunci dalam mengontrol penye-
atur sekresi glukagon adalah efek langsung. konsenrrasi
suaian metabolik antara keadaan absorptif dan pasca-
glukosa darah pada pankreas endokrin. Dalam hal ini, sel cr
absorptif namun produk sekretorik sel a pulau Langerhans
pankreas meningkatkan sekresi glukagon sebagai respons ter-
pankreas, glukagon, juga sangat penting. Banyak ahli ilmu
hadap penurunan glukosa darah. Efek hiperglikemik hormon
faal memandang sel p penghasil insulin dan sel cr penghasil
ini cenderung meningkatkan kadar glukosa kembali ke nor-
glukagon sebagai sistem endokrin berpasangan yang kombi-
mal. Sebaliknya, peningkatan konsenrrasi glukosa darah,
nasi sekresinya adalah faktor utama dalam mengatur meta-
misalnya setelah makan, menghambat sekresi glukagon,
bolisme bahan bakar
yang cenderung menurunkan kadar glukosa darah kembali
Glukagon mempengaruhi banyak proses metabolik ke normal.
yangjuga dipengaruhi oleh insulin, tetapi pada kebanyakan
kasus efek glukagon adalah berlawanan dengan efek insulin.
Tempat utama kerja glukagon adalah hati, tempat hormon
ini menimbulkan berbagai efek pada metabolisme karbohi-
I lnsulin dan glukagon
bekerja sebagai satu tim
untuk mempertahankan kadar glukosa dan asam
drat, lemak, dan protein.
lemak darah.
EFEK PADA KARBOHIDRAT Demikianlah, terdapat hubungan umpan balik negatif lang-
Efek keseluruhan glukagon pada metabolisme karbohidrat sung antara konsentrasi glukosa darah dan laju sekresi sel p
menyebabkan peningkatan produksi dan pelepasan glukosa dan sel cr, tetapi dalam arah berlawanan. Peningkatan kadar
J Glukosa darah
-
trffi4iF
t--l .
Irilrr
P
ffir \
f=!rFiir
I I I I
flr-'**
-l
tl*-"*;-l t-t';l
Gambar 19-17
lnteraksi komplementer glukagon
dan insulin
i
F"--r"-"1
I Glukosa
-
darah
ke normal
i t
-
clukosa darah
ke normal
79O Bab 19
,_ _t
tl \_
,l
la i+
i lnsulin I Glukagon'
Hipoglikemia
Gambar 19-18
Efek berlawanan glukagon dan insulin pada glukosa darah selama penyerapan makanan tinggi protein
hadap stres. Selama kelaparan jangka panjang, kortisol juga Perhatikan bahwa, kecuali efek anabolik GH pada meta-
tampaknya membantu mempertahankan konsentrasi glu- bolisme protein, semua eFek merabolik hormon-hormon ini
kosa darah. berlawanan dengan efek insulin. Insulin sendirian dapat me-
Hormon pertumbuhan (GH) memiliki efek anabolik nurunkan kadar glukosa dan asam lemak darah, semenrara
di otot. Pada kenyataannya, ini adalah salah satu dari karak- glukagon, epinefrin, kortisol, dan GH semua meningkatkan
teristik hormon ini yang merangsang pertumbuhan. Meski- kadar nutrien-nutrien ini-dalam darah. Karena itu, hormon-
pun dapat meningkatkan kadar glukosa dan asam lemak hormon lain ini dianggap sebagai antagonis insulin. Dengan
darah namun GH dalam keadaan normal kurang penting demikian, alasan utama diabetes melitus menimbulkan kon-
untuk regulasi keseluruhan metabolisme bahan bakar. Tidur sekuensi metabolik yang sangat merugikan adalah bahwa
lelap, stres, olahraga, dan hipoglikemia berat merangsang tidak ada lagi mekanisme pengontrol yang mendorong ana-
sekresi GH, mungkin untuk menyediakan asam lemak se- bolisme ketika aktivitas insulin kurang memadai sehingga
bagai sumber energi dan menyisakan glukosa untuk otak reaksi-reaksi katabolik yang digerakkan oleh hormon-
pada keadaan-keadaan di atas. GH, seperti kortisol, tampak- hormon lain tersebut berlangsung tanpa kendali. Satu-saru-
nya ikut membantu mempertahankan konsentrasi glukosa nya pengecualian adalah anabolisme protein yang dirangsang
darah selama kelaparan. oleh GH.
Meskipun hormon tiroid meningkatkan laju metabolik
keseluruhan dan memiliki efek anabolik dan katabolik na-
mun perubahan sekresi hormon tiroid biasanya tidak penting
dalam homeostasis bahan bakaq karena dua alasan. Pertama,
kontrol sekresi hormon tiroid tidak ditujukan untuk mem- KONTROL ENDOKRIN
pertahankan kadar nutrien dalam darah. Kedua, mula-kerja METABOLISME KALSIUM
hormon tiroid terlalu lambat untuk menimbulkan efek ber-
makna pada penyesuaian cepat yang diperlukan untuk mem- Selain mengatur konsentrasi molekul nutrien organik dalam
pertahankan kadar nutrien darah dalam batas normal. darah dengan memanipulasi jalur anabolik dan katabolik,
Glukagon 1 t tidak ada efek Tidak ada eJek JGlukosa darah Regulasi siklus
+Glikogenolisis +Lipolisis lAsam amino absorptif dan
+G lu ko neogenesis -Sintesis darah pasca-absorptif
-Glikogenesis trigliserida bersama dengan
insulin; proteksi
terhadap
hipoglikemia
Epinefrin t t Tidak ada efek Tidak ada efek Stimulasi simpa- Menyediakan
+Glikogenolisis +Lipolisis tis saat stres energi untuk
+G lukoneogenesis dan olahraga keadaan darurat
-Sekresi insulin dan olahraga
+Sekresi glukagon
Kortisol 1 f t J Stres Mobilisasi bahan
+G lukoneogenesis +Lipolisis +Penguraian +Penguraian bakar metabolik
-Penyerapan protei n protein dan bahan baku
glukosa oleh selama adaptasi
jaringan selain terhadap stres
otak;
penghematan
glukosa
Hormon t t J
,|
Tidur lelap Mendorong
pertumbuhan -Penyerapan +Lipolisis +Penyerapan +Sintesis protein Stres pertumbuhan;
glukosa oleh asam amino -Penguraian Olahraga dalam keadaan
otot; peng- protein Hipoglikemia normal berperan
hematan +Sintesis DNA kecil dalam
glukosa dan RNA metabolisme;
mobilisasi bahan
bakar plus
penghematan
glukosa dalam
meringankan
kondisi-kondisi
tersebut.
f=meningkat J=menurun
192 Bab'19
berpindah dari plasma ke dalam cairan inrerstisium dan ber- 4. Pemeliharaan taut erat antara sel-sel. Kalsium mem-
interaksi dengan sel. Ca2- bebas dalam plasma dan cairan bentuk bagian dari semen intrasel yang menyatukan sel-
interstisium dianggap sebagai satu cadangan. Hanya Ca2- sel tertentu secafa erat,
CES bentuk bebas inilah yang secara biologis aktifdan ber- 5. Pembekuan darah. Kalsium berfungsi sebagai kofaktor
ada di bawah kontrol; jumlah ini membentuk kurang dari dalam beberapa rahap pada jenjang reaksi yang menye-
seperseribu Ca2t total di tubuh. babkan pembekuan darah.
Fraksi Ca2. bebas dalam CES yang kecil ini berperan
penting dalam sejumlah aktivitas esensial, termasuk yang
Seiain fungsi Ca'?- CES bebas di atas, Ca2* intrasel ber-
berikut:
fungsi sebagai pembawa pesan kedua di banyak sel dan
berperan dalam motilitas dan gerakan silia. Yang terakhir,
l. Eksitabilitas neuromuskulus. Bahkan variasi minor kon- Ca2- di tulang dan gigi merupakan unsur esensial bagi inte-
sentrasi Ca2. bebas CES dapat menimbulkan dampak gritas struktural dan fungsional kedua jaringan ini.
yang besar dan segera pada sensitivitas jaringan peka Karena besarnya efek penyimpangan Ca2- bebas,
rangsang. Penurunan Ca't bebas menyebabkan saraf khususnya pada eksitabilitas neuromuskulus, maka konsen-
dan otot sangat mudah rerangsang; sebaliknya, pening- trasi elektrolit ini dalam plasma diatur dengan ketepatan
katan Ca2* bebas menekan eksitabilitas neuromuskulus. yang luar biasa. Marilah kita lihat bagaimana.
Efek-efek ini terjadi karena pengaruh Ca2- pada per-
meabilitas membran terhadap Nat. Penurunan Ca2. be-
bas meningkatkan permeabilitas Na-, yang menyebab-
I Kontrol metabolisme Ca2* mencakup regulasi
kan influks Nat dan bergesernya potensial istirahat
homeostasis Ca2* dan keseimbangan Ca2*.
mendekati ambang. Akibatnya, pada hipokalsemia (C*-
darah yang rendah), jaringan peka rangsang dapat Pemeliharaan konsentrasi Ca2. bebas dalam plasma berbeda
dibawa ke ambang oleh rangsangan fisiologis yang dari regulasi Nat dan K. dalam dua aspek penring. Home-
normalnya tidak efektif sehingga otot rangka melepas- ostasis Na* dan K. dipertahankan rerutama dengan mengarur
kan muatan dan berkontraksi (mengalami spasme) "se- ekskresi kedua elektrolit ini di urin sehingga pengeluaran
cara spontan" (tanpa rangsangan normal). Jika cukup yang terkontrol menyamai pemasukan yang tak terkontrol.
parah maka kontraksi spasdk oror pernapasan menye- Meskipun ekskresi Ca2. di urin dikontrol oleh hormon
babkan kematian akibat asfiksia. Hiperkalsemia (peni.tg- namun, berbeda dari Na. dan K-, tidak semua Ca2. yang ter-
katan Ca2- darah) juga mengancam nyawa karena me- telan akan diserap oleh saluran cerna; tingkat penyerapan
nyebabkan aritmia jantung dan penurunan umum dikontrol oleh hormon dan bergantung pada status Ca2r
eksitabilitas neuromuskulus. tubuh. Selain itu, tulang berfungsi sebagai reservoar Ca2*
2. Penggabungan ehsitasi-kontraksi di otot jantung dan orot yang besar yang dapat diambil untuk mempertahankan kon-
polos. Maswknya Ca2. CES ke dalam sel otot jantung sentrasi Ca2t plasma dalam batas-batas sempit yang sesuai
dan otot polos, akibat peningkatan permeabilitas Ca2- dengan kehidupan seandainya asupan dari makanan terlalu
sebagai respons terhadap suaru potensial aksi, memicu rendah. Pertukaran Ca2* antara CES dan tulang juga berada
mekanisme kontraksi. Kalsium juga dibutuhkan untuk di bawah kontrol hormon. Simpanan dalam tubuh seperti
penggabungan eksitasi-kontraksi di serat otot rangka, itu tidak dimiliki oleh Na. dan K..
tetapi dalam hal ini Ca2- dibebaskan dari simpanan Ca2- Regulasi metabolisme Ca2- bergantung pada kontrol
intrasel sebagai respons terhadap potensial aksi. Seba- hormonal pertukaran antara CES dan tiga kompartemen
gian dari peningkatan Ca2. di sitosol sei otot jantung ini lain: tulang, ginjal, dan usus. Kontrol metabolisme Ca2r men-
juga berasal dari simpanan internal. cakup dua aspek:
Perhatikan bahwa peningkatan Cd- sitosol di dalam
otot menyebabkan kontraksi, semettua ?eningkatan
sel I Pertama, regulasi homeostasis kalsium melibatkan
Cd- bebas dalam CES menurunkan eksitabilitas neuro- penyesuaian-penyesuaian cepat yang diperlukan wntrtk mem-
muskulus serta mengurangi kemungkinan kontraksi. pertahanhan konsentrasi Ca" bebas plasma lang konstan dari
menit ke menit. Hal ini terutama dilaksanakan oleh per-
Jika hal ini tidak selalu diingat maka akan sulit dipahami
mengapa kadar Ca2- plasma yang rendah memicu hiper- tukaran cepat antara tulang dan CES serta, dengan tingkat
aktivitas otot padahal Ca'?- diperlukan untuk mengaktif- yang lebih rendah, oleh modifikasi ekskresi Ca2. di urin.
kan perangkat kontraktil. Kita berbicara tentang dua I Kedua, regulasi keseimbangan kalsium melibatkan
kompartemen Ci- yang berbeda, yang memiliki efek penyesuaian-penyesuaian yang berlangsung lebih lambat
berlainan. yang diperlukan untuk mempertahankan jumlah total Cd- di
tubuh yang honstan. Kontrol keseimbangan Ca2- menjamin
3. Pengabungan rangsangan-sehrrsl. Masuknya Ca2t ke dalam
bahwa asupan Ca2. ekivalen dengan ekskresi Ca2- dalam
sel sekretorik, yang disebabkan oleh peningkatan per-
jangka panjang (mingguan hingga buianan). Keseimbangan
meabilitas terhadap Ca2t sebagai respons terhadap rang-
sangan yang sesuai, memicu pelepasan produk sekretorik
kalsium dipertahankan oleh penyesuaian dalam tingkat
penyerapan Ca2. di usus dan ekskresi Ca2- di urin.
melalui proses eksositosis. Proses ini penting untuk sekresi
neuroffansmiter oleh sel saraf serta untuk sekresi hormon Hormon parariroid (PTH), regulator utama metabo-
peptida dan katekolamin oleh sel endokrin. lisme Ca2-, bekerja secara langsung dan tak langsung pada
794 Bab 19
lihat h. 132). Akibatnya, resorpsi tulang ditingkatkan dan mekanisme yang digunakan oleh hormon ini mempertahan-
massa tulang berkurang. kan massa tulang.
I Osteoprotegerin (OPG), sebaliknya, menekan perkem-
bangan dan aktivitas osteoklas. OPG disekresikan ke dalam
matriks dan berfungsi sebagai resepror pengecoh yang ber- I Stres mekanis mendorong pengendapan
ikatan dengan RANKL. Dengan memperdayai RANKL dan tulang.
menyebabkannya tidak dapat berikatan dengan reseptornya
yang sejati (RANK), OPG mencegah RANKL mengaktikan Sewaktu anak tumbuh, pembentuk tulang berjalan lebih
aktivitas osteoklas meresorpsi tulang. Alibatnya, osteoblas cepat daripada penghancur tulang di bawah pengaruh GH
penghasil tulang mengalahkan osteoklas penyerap tulang se- dan IGF-I (lihat h. 742-744).
hingga massa tulang bertambah. Karenanya, keseimbangan Stres mekanis juga menggeser keseimbangan ke arah
antara RANKL dan OPG adalah penentu penting densitas pengendapan tulang, menyebabkan massa tulang bertambah
tulang. Jika osteoblas menghasilkan lebih banyak RANKL dan tulang menjadi lebih kuat. Faktor mekanis menyesuai-
maka aktivitas osteoklas meningkat dan massa tulang berku- kan kekuatan tulang sebagai respons terhadap beban yang
rang. Jika osteoblas lebih banyak menghasilkan OPG maka dihadapinya. Semakin besar srres dan tekanan fisik yang di-
aktivitas osteoklas berkurang dan massa tulang bertambah. terima oleh suatu tulang, semakin tinggi kecepatan peng-
Yang penting, para ilmuwan saar ini berupaya mengungkap- endapan tulang. Sebagai contoh, tulang atlet lebih kuat dan
kan berbagai faktor yang mempengaruhi keseimbangan ini. lebih masif daripada orang yang tidak banyak beraktivitas
Sebagai contoh, hormon seks wanira estrogen merangsang tlslk.
aktivitas gen penghasil OPG di osteoblas, yaitu salah satu Sebaliknya, massa tulang berkurang dan tulang me-
lemah jika resorpsi tulang mengalahkan pengendapan tulang
sebagai respons terhadap hilangnya stres mekanis. Sebagai
contoh, massa tulang berkurang pada orang yang menjalani
tirah baring berkepanjangan atau mereka yang berada di
ruang angkasa. Astronot-asrronor dulu kehilangan hingga
200/o dari massa tuiang mereka sewaktu berada di orbit. Olah
raga terapetik dapat mengurangi atau mencegah pengurang-
an tulang tersebut.
RANK CATAIAN KLINIS. Massa tulang juga dapat ber.
I Ligan
(RANKL)
i tq*!p,"!tqt ,rl kurang seiring dengan penuaan. Kepadatan tulang memun-
L. ) 1fi" torel;-_1
tt. cak pada usia 30-an, kemudian mulai turun setelah usia 40
trc
. ----*) a tahun. Pada usia 50 sampai 60 tahun, resorpsi tulang sering
1
6 melebihi pembentukan tulang. Akibatnya adalah penurunan
massa tulang yang dikenal sebagai osteoporosis (berarti "tu-
I lang berpori"). Keadaan penipisan tulang ini ditandai oleh
TRANKL yu"sl berkurangnya pengendapan matriks tulang lebih karena me-
I
terikat ke OPG
tidak dapat
I
nurunnya aktivitas osteoblas dan/atau peningkatan aktivitas
I berikatan I
@ffi;l ffi---E l
tiroid memiliki dua efek besar pada tulang yang meningkatkan
konsentrasi Ca2t plasma. Pertama, hormon ini memicu efluks
Gambar'19-19 cepat Ca2* ke dalam plasma dari cadangan labil Ca2, yang
Peran osteoblas dalam mengatur perkembangan dan aktivitas jumlahnya terbatas di cairan tulang. Kedua, dengan me-
osteoklas rangsang disolusi tulang, hormon ini mendorong pemindahan
tlll,i'.,;;
':, ...1 i
.s' Kanalis
..
Lamela
i!::r'
Osteon
Pembuluh darah
dari sumsum tulang
Kanalis
sentralis
Garnbar 19-20
Organisasi tulang menjadi osteon-osteon. (a) Osteon, unit struktural sebagian besar tulang, terdiri dari lamela konsentrik
(lapisan osteosit yang terkubur oleh tulang yang diendapkan sendiri di sekitar oskosit-oskosit tersebut) mengelilingi sebuah
kanalis sentralis. Sebuah cabang pembuluh darah halus menelusuri kanalis sentralis. (b) Pembesaran lamela di dalam sebuah
osteon. Suatu anyaman saluran halus, kanalikulus, menghubungkan osteosit-osteosit satu sama lain dan dengan kanalis
sentralis. Dari osteosit menjulur prosesus sitoplasma panjang ke osteosit di dalam kanalikulus ini.
(Sumber: Dimod if ikasi da n digamba r u lang dengan ijin dari A Spence dan E Mason, Human Anatomy and Physiology, 3'd ed. Hak
cipta O 1987 oleh Benjamin-Cummings Publishing Company. Dicetak ulang dengan ijin dari Pearson Education, lnc.).
796 Bab 19
Lebih Dekat dengan Fisiologi Olahraga
Osteoporosis: Penyebab Kerapuhan Tulang
Osteoporosis, penurunan kepadatan
tulang akibat berkurangnya peng-
endapan matriks organik tulang (lihat
gambar yang menyertai), adalah suatu
masalah kesehatan besar yang
mengenai 38 juta orang di Amerika
Serikat. Keadaan ini terutama banyak
dijumpai pada wanita perimenopause
dan pascamenopause. (Peri menopause E
adalah masa peralihan dari siklus haid !;
(berlanjut)
osteositik-osteoblastik, memisahkan tulang bermineral itu berkurang. Melalui cara ini, PTH menarik keluar Ca2- dari
sendiri dari plasma di dalam kanalis sentralis (Gambar 19- "ATM" bank tulang dan cepat meningkatkan kadar Ca2.
21a). Cadangan labil C*' yang terbatas ini berada di cairan plasma tanpa benar-benar masuk ke dalam bank (yaitu. tanpa
tulang yang berada di antara membran tulang ini dan tulang menguraikan tulang yang telah mengalami mineralisasi itu
di dekatnya di kanalikulus dan sepanjang permukaan kanalis sendiri). Pada keadaan normal, pertukaran ini jauh lebih
sentralis. penting untuk mempertahankan konsentrasi Ca2. plasma
Kerja paling awal PTH adalah mengaktifkan pompa daripada pertukaran lambat.
Ca2- terikat membran di membran plasma osteosit dan os-
teoblas. Pompa ini mendorong perpindahan Ca2*, tanpa di-
sertai oleh POr3-, dari cairan tulang ke dalam sel-sel tersebut. I Efek kronik PTH adalah mendorong disolusi
Dari sini, Ca'z. dipindahkan ke dalam plasma di kanalis sen- lokaltulang untuk membebaskan Ca2* ke dalam
tralis. Karena itu, PTH merangsang pemindahan Ca2t dari plasma.
cairan tulang menembus membran osteositik-osteoblas ke
dalam plasma. Perpindahan Ca'- keluar dari cadangan labil Pada kondisi-kondisi hipokalsemia kronik, seperti yang ter-
menembus membran tulang menghasilkan pertukaran cepat jadi pada defisiensi Ca2. dalam diet, PTH mempengaruhi
antara tulang dan plasma (Gambar l9-2lb). Karena luasnya pertukaran lambat Ca2* antara tulang itu sendiri dan CES
permukaan membran osteositik-osteoblastik maka perpin- dengan mendorong disolusi lokal tulang. Hormon ini me-
dahan Ca2- yang jumlahnya sedikit menembus masing- lakukannya dengan merangsang osteoklas untuk menelan
masing sel diperbanyak menjadi flula Ca2- besar-besaran tulang, meningkatkan pembentukan lebih banyak osteoklas,
antara cairan tulang dan plasma. dan secara transien menghambat aktivitas osteoblas. Tulang
Setelah Ca'. dipompa keluar, cairan tulang diganti mengandung sedemikian banyak Ca'?- dibandingkan dengan
dengan Ca2. dari tulang yang mengalami mineralisasi parsial plasma (lebih dari 1000 kali lebih banyak) sehingga meski-
di sepanjang permukaan tulang sekitar. Karena itu, pertu- pun PTH mendorong peningkatan resorpsi tulang namun
karan cepat Ca'z- tidak melibatkan resorpsi tulang yang telah tidak terlihat efek nyata yang segera pada tulang karena pro-
mengalami mineralisasi sempurna, dan massa tulang tidak porsi tulang yang terkena amatlah kecil. Namun, jumlah Ca2.
798 Bab 19
Membran tulang
osteositik-
Osteoblas Osteosit
Osteoblas
Kanalis sentralis
-<___=---_>--
Lamela
(a)
(b)
Gambar 19-21
Pertukaran cepat dan lambat Ca'z* menembus membran tulang osteositik-osteoblastik. (a) Gambaran skematik membran
tulang
osteositik-osteoblastik. osteosityang terkubur dan osteoblas permukaan saling berhubungan melalui tonjolan panjang
sitoplasma yang menjulur dari sel-sel ini dan saling berhubungan di dalam kanllikulus. nriyaman sel yang-saling berhr-bungan
ini, membran tulang osteositik-osteoblastik, memisahkan tulang termineralisasi dari plasma di kanalis sentralis.'Cairan tulaig
terletak antara membran dan tulang termineralisasi. (b) Gambaran skematik pertukaran Ca2* antara tulang dan plasma yang'
berlangsung cepat dan lambat.
yang "dipinjam" dari bank tulang, meskipun sangat kecil, PTH mengh4dapi dilema ini dengan pengaruhnya pada
dapat menyelamarkan nyawa karena memulihkan kadar Ca2. ginjal, suatu topik yang sekarang akan kita bahas.
plasma ke normal. Ca'- yang dipinjam kemudian kembali
diendapkan di tulang di lain waktu ketika pasokan Ca2- iebih
berlimpah. Semenrara itu, kadar Ca2- plasma tetap diper- I PTH bekerjapada ginjal untuk menghemat Ca2*
tahankan tanpa mengorbankan integritas tulang. Namun,
dan mengeluarkan POo3'.
sekresi berlebihan PTH yang rerus-menerus (berbulan arau
bertahun) akhirnya menyebabkan terbentuknya rongga- Hormon paratiroid merangsang konservasi Ca2* dan men-
rongga di seluruh tulang yang terisi oleh osteoklas yang dorong eliminasi POr3-oleh ginjal selama pembentukan urin.
sangat besaf. Di bawah pengaruh PTH, ginjal dapat meningkatkan re-
Ketika PTH mendorong larutnya kristal Ca,(POr), di absorpsi Ca2- yang terfiltrasi sehingga Ca2. yang lolos ke urin
tulang untuk mengambil kandungan Cattnya, baik ear- lebih sedikit. Efek ini meningkatkan kadar Ca2- plasma dan
maupun POr3' dibebaskan ke dalam plasma. Peningkatan menurunkan pengeluaran Ca2t di urin. (Akan sia-sia jika
POr3' plasma merupakan hal yang tidak diinginkan, tetapi tulang diresorpsi untuk mempercileh lebih banyak Ci. yang,
:1.
I ca'- plasma
Meskipun PTH tidak memiliki efek langsung pada usus na-
mun hormon ini secara tak langsung meningkatkan penye-
rapan Ca2* dan POr3' dari usus halus dengan membantu
mengaktifkan vitamin D. Vitamin ini, sebaliknya, secara
langsung meningkatkan penyerapan Ca2t dan POr3- di usus,
suatu topik yang akan segera kita bahas secara lebih lengkap.
.l
Kelenjar paratiroid Sel C tiroid
800 Bab 19
homeostasis Ca'* atau POr3-. Namun, kalsitonin mungkin D adalah suatu hormon. Namun, secara tradisional pembawa
berperan dalam melindungi integritas tulang kedka terjadi pesan kimiawi ini dianggap sebagai vitamin, karena dua
peningkatan besar kebutuhan akan Ca2., misalnya sewaktu ini perrama kali ditemukan dan diisolasi
alasan. Pertama, zat
kehamilan atau menyusui. Selain itu, sebagian pakar berspe- dari sumber makanan dan dinamai vitamin. Kedua, meski-
kulasi bahwa kalsitonin mungkin mempercepar penyim- pun kulit akan mampu menghasilkan vitamin D dalam
panan Ca2* yang baru diserap setelah makan. Hormon- jumlah memadai jika terpajan ke sinar matahari yang cukup
hormon saluran cerna yang disekresikan selama pencernaan namun berdiam diri dalam ruangan dan memakai baju ka-
terbukti merangsang pelepasan kalsitonin. rena udara dingin dan kebiasaan sosial di Amerika Serikat
dan di banyak bagian lain di dunia hampir setiap waktu tidak
memungkinkan kulit terpajan ke sinar matahari. Karena itu,
I Vitamin D sebenarnya adalah suatu hormon paling tidak sebagian dari vitamin D yang esensial ini harus
yang meningkatkan penyerapan kalsium di usus. berasal dari makanan.
Wtamin Dts
25-OFJ-rritamin D"
PTHtica2.ptasma
J Pooo plasma
Gambar 19-23
Pengaktifan vitamin D.
Mengatasi
I Ua' prasma
l*
Kelenjar paratiroid
I
1 prn
-------.>
Meningkatkan
kepekaan tulang
terhadap PTH
l.
Gambar 19-24
lnteraksi antara PTH dan vitamin D
dalam mengontrol kalsium plasma. .. '.,,.i:lir*afi plas&a,,;',..'
802 Bab 19
-t
allowance, RDA) untuk vitamin D dalam makanan, khusus- berkurangnya PTH maka reabsorpsi PO43- di ginjal mening-
nya jika pajanan sinar matahari kurang memadai. RDA ke- kat, mengembalikan konsentrasi POr3- plasma ke arah normal.
mungkinan akan ditingkatkan, tetapi nilai optimalnya masih Kedua, penurunan POr3- plasma juga meningkatkan peng-
perlu ditentukan dengan studi-studi lebih lanjut. aktifan vitamin D, y*g kemudian mendorong penyerapan
PO43- di usus. Hal ini ikut membanru mengatasi hipofosfate-
mia pemicu. Perhatikan bahwa perubahan-perubahan ini tidak
I Metabolisme fosfat dikontrol oleh mekanisme mengganggu keseimbangan Ca2-. Meskipun peningkatan vita-
yang sama dengan yang mengontrol min D aktif merangsang penyerapan Ca2*, namun penurunan
metabolisme Ca2*. PTH yang kemudian terjadi menghasilkan peningkatan kom-
pensatorik ekskresi Ca2. di urin karena reabsorpsi C*. yang
Konsentrasi POr3' plasma tidak dikontrol seketat konsentrasi terfiltrasi berkurang.
Ca2. plasma. Fosfat diatur secara langsung oleh vitamin D dan
secara tak langsung oleh lengkung umpan balik Ca'Z- plasma-
PTH. Sebagai gambaran, penurunan konsentrasi POo3- plasma I Gangguan metabolisme Ca2* dapat terjadi
menimbulkan efek ganda untuk membantu meningkatkan akibat kelainan kadar PTH atau vitamin D.
kadar POr3 kembali ke normal (Gambar 19-25). Pertama,
karena hubungan terbalik antara konsentrasi POrs'dan Ca2" di CATAIAN KLINIS. Gangguan primer yang mempengaruhi
plasma, maka penurunan POr3- plasma meningkatkan Ca2. metabolisme Ca'zt adalah PTH yang terlalu banyak atau
plasma, yang secara langsung menekan sekresi PTH. Dengan terlalu sedikit atau defisiensi vitamin D.
Mengatasi Gannbar'!9-25
Kontrol fosfat plasma.
Kelenjar paratiroid
I prn
Jq
J Reabsorpsi POos
oleh ginjal
I Reabsorpsi Ca'z-
oleh ginjal
1 Ekskresi Ca'z-
di urin
I rsalino meniadakan r I
J Ekskresi Poos
t{- f Absorpsi POos
di urin Tidak ada perubahan pada Ca2* plasma di usus
804 Bab 19
I - Hormon utama yang disekresikan oleh medula adrenal, I Dua hormon utama oleh pankreas endokrin, insulin
epinefrin, umumnya memperkuat aktivitas sistem saraf dan glukagon, penring untuk mengubah jalur metabolik
simpatis. Hormon ini ikut serta dalam homeostasis melalui antara keadaan absorptif dan pasca-absorptif, yang memper-
perannya dalam regulasi tekanan darah. Epinefrin juga ber- tahankan kadar molekul nutrien dalam plasma.
kontribusi untuk homeostasis secara tak langsung dengan I Hormon paratiroid dari kelenjar paratiroid sangat pen-
membantu tubuh mempersiapkan diri untuk respons fisik ting untuk mempertahankan konsentrasi Ca2. plasma. PTH
puncak dalam situasi lawan atau lari. Hal ini mencakup esensial untuk hidup karena efek Ca2. pada eksitabilitas
peningkatan konsentrasi glukosa dan asam lemak di atas neuromuskulus. Thnpa PTH, kematian segera terjadi akibat
normal yang menyediakan tambahan sumber energi bagi asfiksi yang ditimbulkan oleh spasme hebat otot-otot per-
aktivitas fisik yang akan meningkat. napasan.
RINGKASAN BAB
Kelenjar Tiro id, (h. 7 57 -7 64) Aldosteron mengatur keseimbangan Nat dan K. dan pen-
I Kelenjar tiroid mengandung dua jenis sel sekretorik ting untuk homeostasis tekanan darah, yang dicapai se-
endokrin: (1) sel folikel, yang menghasilkan hormon yang cara sekunder oleh efek osmorik Nat dalam memperta-
mengandung iodium, T, (tiroksin atau tetraiodotironin) hankan volume plasma, suatu efek yang menyelamatkan
dan T, (triiodotironin), ymg secara kolektif dikenal se- nyawa.
bagai hormon tiroid; dan (2) sel C, yang mensintesis hor- Kontrol sekresi aldosteron berkaitan dengan keseimbang-
mon pengatur Ca2t, kalsitonin. (Lihatlah Gambar l9-l). an Na* dan K- serta dengan regulasi rekanan darah dan
I Semua tahap dalam sintesis hormon tiroid berlangsung di tidak dipengaruhi oleh ACTH.
molekul besar tiroglobulin di dalam koloid, suatu lokasi Kortisol membantu tubuh mengatur metabolisme bahan
ekstrasel "inland'yang terletak di bagian interior folikel bakar dan penting dalam adaptasi stres. Hormon ini me-
tiroid. Hormon tiroid disekresikan melalui proses fago- ningkatkan kadar glukosa, asam amino, dan asam lemak
sitosis sepotong koloid oleh sel folikel yang menyebabkan darah serta mencadangkan glukosa untuk digunakan oleh
pembebasan T, dan T. yang lalu berdifusi menembus otak yang dependen glukosa. Molekui-molekul organik
membran plasma dan masuk ke dalam darah. (Lihatlah yang dimobiiisasi ini tersedia untuk digunakan sebagai
Gambar 19-l dan 19-2). sumber energi atau untuk memperbaiki jaringan yang
I Hormon tiroid adalah penentu utama laju metabolik rwak. (Lihatlah Gambar 19-8 dan Tabel 19-3, h. 774)
keseluruhan tubuh. Dengan mempercepat laju metabolik Sekresi kortisol diatur oleh lengkung umpan balik negatif
sebagian besar jaringan, hormon ini meningkatkan pro- yang melibatkan CRH hipotalamus dan ACTH hipofisis.
duksi panas. Hormon tiroid juga meningkatkan kerja Stres adalah perangsang paling kuat untuk peningkatan
mediator-mediator kimiawi sistem saraf simpatis. Melalui aktivitas sumbu CRH-ACTH-kortisol. Kortisol juga mem-
cara ini dan cara lain, hormon tiroid secara tak langsung perlihatkan irama diurnal 14tas. (Lihatlah Gambar 18-3,
meningkatkan curah jantung. Yang terakhir, hormon ti- h. 728; 18-4, h. 729; 19-8, h. 767; tlan t9-12, h. 771.
roid esensial bagi pertumbuhan normal serta perkem- Dehidroepiandrosteron mengarur dorongan seks dan per-
bangan dan fungsi sistem saraf. tumbuhan rambut pubis pada wanita.
I Sekresi hormon tiroid diatur oleh sistem umpan balik Medula adrenal terdiri dari neuron-neuron pascaganglion
negatif antara TRH hipotalamus, TSH hipofisis anterior, simpatis yang telah mengalami modifikasi. Bagian ini
dan T, dan T, kelenjar tiroid. Lengkung umpan balik ini mengeluarkan katekolamin epinefrin ke dalam darah se-
mempertahankan kadar hormon tiroid relatif konstan. bagai respons terhadap stimulasi simpatis. Umumnya epi-
Pajanan dingin pada neonatus adalah satu-satunya sinyal nefrin memperkuat efek sistem saraf simpatis dalam
ke hipotalamus yang diketahui efektif meningkatkan menghasilkan respons "lawan atau lari" sistemik dan da-
TRH dan selanjutnya meningkatkan sekresi hormon lam mempertahankan tekanan darah arteri. Epinefrin ju-
tiroid. (Liharlah Gambar 19-3). ga memiliki efek metabolik penting, yaitu meningkatkan
glukosa dan asam lemak darah. (Lihatlah Gambar 7-4, h.
Kelenjar Adrenal (h. 764-773) 263, dan Tabel 19-2, h. 772).
I Masing-masing (dari sepasang) kelenjar adrenal terdiri Perangsang utama peningkatan sekresi adrenomedula
dari dua organ endokrin berbeda-korteks adrenal di se- adalah pengaktifan sistem simpatis oleh stres (Lihatkh
belah luar yang menghasilkan steroid dan medula adrenal Tabel 19-3 dan Gambar 19-12).
di sebelah dalam yang menghasilkan katekolamin. (Lihat-
lah Gambar l9-7. Respons Stres Terpadu (h.773-776)
I Korteks adrenal mengeluarkan tiga kategori hormon I Kata stres mer$uk kepada respons nonspesifik generali-
steroid: mineralokortikoid (terutama aldosteron), gluko- sata tubuh terhadap setiap faktor yang mengalahkan, atau
kortikoid (terutama kortisol), dan hormon seks adrenal mengancam untuk mengalahkan, kemampuan kompen-
(terutama androgen lemah, dehidroepiandrosteron). sasi tubuh untuk mempertahankan homeostasis. Kata
806 Bab 19
PTH) sebelum zat ini dapat melakukan kerjanya di usus. sekresikan sebagai respons terhadap peningkatan konsen-
(Lihatkh Gambar I 9-23). trasi Ca2* plasma dan bekerja menurunkan kadar Ca2-
I Kalsitonin, suatu hormon yang diproduksi oleh sel C plasma dengan menghambat aktivitas osteoklas tulang.
kelenjar tiroid, adalah faktor ketiga yang mengatur Ca2.. Kalsitonin kurang penting kecuali pada keadaan hiper-
Melalui mekanisme umpan balik negatif, kalsitonin di- kalsemia yang jarangterjadi. (Lihatlah Gambar 19-22).
SOAL LATIHAN
Pertanyaan Obyektif (Jawaban di h. A-60) c. aldosteron
1. Respons terhadap hormon tiroid dapat dideteksi dalam d.kortisol
beberapa menit setelah sekresinya. (Benar atau salah?) e.hormon tiroid
2. Hipersekresi androgen adrenal biasanya disebabkan oleh 16. Tirnjukkan bentuk primer dalam sirkulasi dan bentuk
defisiensi suatu enzim yang penting untuk sintesis penyimpanan ketiga kelas nutrien organik ini
kortisol. (Benar atau salah?) Bentuk utama Bentuk utama
3. Hormon seks "pria' diproduksi baik oleh pria maupun dalam sirkulasi dalam penyimpanan
wanita di korteks adrenal. (Benar atau salah?)
Lemak 1. 2.
4. Konsekuensi paling mengancam nyawa dari hipokalsemia
Protein
adalah berkurangnya pembekuan darah. (Benar atau
Karbohidrat 5. 6.
sakh?)
5 Kelebihan glukosa dan asam amino serta asam lemak Pertanyaan Esai
dapat disimpan sebagai trigliserida. (Benar atau salah?) 1. Jelaskan tahap-tahap sintesis hormon tiroid!
6. Insulin adalah satu-satunya hormon yang dapat 2. Apa efek T, dan Tr? Mana yang lebih kuat? Dari mana
menurunkan kadar glukosa darah. (Benar atau salah?) sebagian besar T, dalam darah berasal?
7. Kristal tulang Car(POr), membentuk cadangan labil 3. Jelaskan regulasi hormon tiroid!
tempat Ca2- dapat dengan cepat dieksktraksi di bawah 4. Bahaslah penyebab dan gejala hipotiroidisme dan hiper-
pengaruh PTH. (Benar atau salah?) tiroidisme. Untuk setiap penyebab, tunjukkan apakah
Semua Ca2' yang ditelan akan diserap tanpa pandang timbul gondok atau tidak, dan jelaskan mengapal
bulu di usus. (Benar atau salah?) 5. Apa hormon-hormon yang dikeluarkan oleh korteks
Molekul prekursor besar bersama yang menghasilkan adrenal? Apa fungsi dan kontrol masing-masing hormon
ACTH, MSH, dan p-endorfin dikenal sebagai ... tersebut?
10. Lumen folikel tiroid terisi oleh ..., yang protein besar 6. Bahaslah penyebab dan gejala masing-masing jenis dis-
utama pembentuknya adalah ... fungsi adrenokorteks!
11. Tiga jaringan utama yang tidak bergantung pada insulin 7. Apa hubungan medula adrenal dengan sistem saraf
untuk menyerap glukosa adalah ..., ...., dan ... simpatis? Apa fungsi epinefrin? Bagaimana pengeluaran
12. ... adalah perubahan giukosa menjadi glikogen. ... epinefrin dikontrol?
adalah perubahan glikogen menjadi glukosa. ... adalah 8. Definisikan streslJelaskan respons saraf dan hormon ter-
perubahan asam amino menjadi glukosa. hadap stresorl
t3. Tiga kompartemen yang melakukan pertukaran Ca'. 9. Definisikan metabolisme bahan bahar, anabolisme, dan
dengan CES adalah
dan ... katabolisme!
t4. Mana dari yang berikut adalah karakteristik keadaan 10. Bedakan antara keadaan absorptif dan pasca-absorptif
pasca-absorpt iQ (Tunj u k k an s emua ! ang te rmas u k) dalam kaitannya dengan penanganan molekul nutrient!
a. glikogenolisis 11. Sebutkan dua jenis utama sel di pulau Langerhans, dan
b. glukoneogenesis sebutkan produk hormon masing-masingl
c. lipolisis 12. Bandingkan fungsi dan kontrol sekresi insulin dengan
d. glikogenesis fungsi dan kontroi sekresi glukagon!
e. sintesis protein 13. Apa konsekuensi diabetes melitus? Bedakan antara dia-
f sintesis trigliserida betes melitus tipe 1 dan tipe 2!
g. penguraian protein 14. Mengapa Ca2. plasma harus diatur secara ketat?
h. peningkatan sekresi insulin 15. Jelaskan bagaimana osteoblas mempengaruhi fungsi
i. peningkatan sekresi glukagon osteoklas!
j. penghematan glukosa 16. Bahaslah kontribusi hormon paratiroid, kaisitonin, dan
15. Mana dari hormon berikut yang tidak memiliki efek vitamin D terhadap metabolisme Ca'z-! Jelaskan sumber
metabolik langsung? dan kontrol masing-masing hormon inil
a. epinefrin 17. Bahaslah gangguan-gangguan utama pada metabolisme
b. hormon pertumbuhan Ca2-!
KASUS KLINIS
(Penjelasan di h. A-6f) Najma mengalami hiperglikemia. Dokternya mengarakan
Najma G pergi berobat setelah siklus haidnya berhenti dan ia bahwa ia mengidap suatu penyakit endokrin yang dijuluki
mulai mengalami pertumbuhan rambut wajah yang ber- "diabetes of bearded ladiei'. Berdasarkan gejalanya dan
lebihan. Ia juga menjadi lebih haus daripada biasanya dan pengetahuan anda tentang sistem endokrin, apa defek yang
sering berkemih. Evaluasi klinis mengungkapkan bahwa menurur anda mendasari kondisi Najma ini?
808 Bab 19
Sistem Reproduksi
$isterm'tr,*fu4;*l
i.tllfi
- .:. rnem$}er*a!'lankare
.t:: hornenstasis
j]"-.*
P'9*s'Xne{3s€&$i$
,{ *semsietr *}eS;
k*langsumgax
hie$up se$
$el rmt*xmh*mtaxk
sistes'$"? tu{*a;*l
Fungsi normal sistem reproduksi tidak ditujukan untuk reproduksi, cetak biru genetik yang kompleks masing-masing
homeostasis dan tidak esensial bagi hidup seseorang tetapi spesiesdapat bertahan melebihi lama hidup masing-masing
penting bagi kelangsungan hidup spesies. Hanya melalui anggota spesies tersebut.
810