OBAT Adalah reaksi yang terjadi antara obat dengan senyawa kimia didalam tubuh maupun pada permukaan tubuh yang dapat mempengaruhi efek obat
Modifikasi efek satu obat akibat obat lain yang
diberikan pada awalnya atau diberikan bersamaaan , atau bila dua atau lebih obat berinteraksi sedemikian rupa sehingga keefektifan atau toksisitas satu obat atau lebih berubah Bilamana kombinasi terapeutik mengakibatkan perubahan yang tidak diinginkan atau komplikasi terhadap kondisi pasien maka kondisi tsb digambarkan sebagai interaksi yang bermakna klinis Dapat terjadi : Peningkatan kerja obat Pengurangan kerja obat Tidak menimbulkan efek Mengurangi efek samping Meningkatkan kerja obat Mengurangi resistensi mikroba Ada 2 jenis interaksi obat 1. Interaksi farmakokinetik Dapat terjadi pada berbagai tahap, meliputi absorpsi, distribusi, metabolisme atau eksresi. Interaksi ini tidak bermakna secara klinis dan dapat diatur dengann cara memisahkan waktu pemberian obat, biasanya selang waktu 2 jam Absorpsi di saluran pencernaan - kecepatan absorpsi berkurang - jumlah obat yang di absorpsi Ikatan dengan protein - Obat bebas (Bebas) - obat terikat (tidak aktif) Metabolisme hepatik - induksi enzim - inhibisi enzim Klirens ginjal - peningkatan eksresi (penurunan eksresi obat - Penurunan eksresi (peningkatan konsentr obat 2. Interaksi farmakodinamik : Adalah interaksi dimana efek suatu obat diubah oleh obat lain pada tempat aksi cth : a. sinergisme Interaksi antara 2 obat yang bekerja pada sistem, organ atau enzim yang sama dengan farmakologi yang sama. 2. Antagonisme Obat yang berinteraksi memiliki efek far makologi yang berlawanan Dampaknya : efek obat menjadi berkurang cth : menggunakan 2 jenis AB yang satunya bersifat bakteriostatik dan satunya bersifat bakterisid. 3. Efek reseptor tidak langsung 4. Gangguan cairan & elektolit Interaksi obat dapat terjadi akibat gangguan keseimbangan cairan & elektrolit cth: kekurangan K (kalium) karena penggunaan diuretik dapat menyebabkan resiko kardiotoksik digoksin. Pasien yang minum obat lebih dari 1 macam obat Pasien yang mempunyai gangguan fungsi ginjal dan hati Penyakit dengan penyakit akut Pasien dengan perawatan lebih dari 1 dokter Pasien lanjut usia Obat yang terapi rentang, terapinya sempit Cth :antiepilepsi, digoksin,teofilin, warfarin Obat yang memerlukan pengaturan dosis teliti Cth : obat anti DM oral, antihipertensi. Penginduksi enzim Cth fenobarbital,griseofulvin,rifampisin Penghambat enzim cth : amiodaron, diltiazem, eritromisin, verapamil Obat A Obat B Mekanisme IO aspirin cimetidin Menghambat produksi asam dgn berkompetisi secara reversibel utk mengikat H2 reseptor aspirin furosemide Menurunkan efek furosemide aspirin captopril Saling meningkatkan toksisitas yang lainnya aspirin metoprolol Meningkatkan serum kalium Menurunkan efek metoprolol Fenitoin streptomicin Meningkatkan level streptomicin Fenitoin INH Meningkatkan level fenitoin Obat A Obat B Mekanisme IO Captopril allopurinol Resiko anafilaktis Steven Johnson Syndrom Simvastatin amlodipin Meningkatkan kadar simvastatin furosemid candesartan Furosemid menurunkan serum potasium Candesartan meningkatkan serum potasium alprazolam levofloxacin Meningkatkan level serum alprazolam Ranitidin Vitamin B12 Menghambat penyerapan vit B12 Valsartan captopril Sinergisme yg menyebabkan blokade 2 renin angiotensin, resiko hipotensi Hindari kombinasi obat Memilih obat pengganti Penyesuaian dosis obat Hal ini diperlukan pada saat mulai atau menghentikan penggunaan obat yang menyebabkan interaksi. Pantau pasien Jika dianggap relevan dan praktis Teruskan pengobatan seperti sebelumnya Jika kombinasi obat yang berinterakasi tsb merupakan Teruskan pengobatan seperti sebelumnya, jika kombinasi obat yang berinterakasi tsb merupakan pengobatan yang optimal atau bila interaksi tsb tidak bermakna secara klinis. terima kasih