Dasar Hukum Pasal 2 , pasal 4, pasal 7, pasal 11, pasal 13, pasal 18, pasal 24,
Ketentuan Umum Ketentuan Umum, Definisi (PBF, PBF Cabang, obat, bahan obat,
Cara distribusi obat yang baik, Direktur jenderal, menteri Kepala
badan pengawasan obat dan makanan, Sediaan farmasi,Alat
kesehatan, produksi, peredaran, pengangkutan, kemasan sediaan
farmasi dan alat kesehatan).
Tujuan Melindungi masyarakat dari bahaya penggunaan dan informasi
bohong mengenai sediaan farmasi dan alat kesehatan agar
terciptanya sediaan farmasi dan alat kesehatan yang
bermutu,aman dan berkhasiat.
Materi Muatan/Aspek Setiap pendirian PBF wajib memiliki izin dari Direktur Jenderal.
Yang Diatur Setiap PBF dapat mendirikan PBF Cabang dan Setiap pendirian
PBF Cabang wajib memperoleh pengakuan dari Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi di wilayah PBF Cabang berada.
Untuk memperoleh izin PBF, pemohon harus mengajukan
permohonan kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada
Kepala Badan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala
Balai POM, Permohonan harus ditandatangani oleh
direktur/ketua dan apoteker calon penanggung jawab disertai
dengan kelengkapan administratif Untuk permohonan izin PBF
yang akan menyalurkan bahan obat selain harus melengkapi surat
bukti penguasaan laboratorium dan daftar peralatan.
Izin PBF dinyatakan tidak berlaku, apabila masa berlakunya
habis dan tidak diperpanjang dan dikenai sanksi berupa
penghentian sementara kegiatan atau izin PBF dicabut.
PBF dan PBF Cabang hanya dapat mengadakan, menyimpan dan
menyalurkan obat dan/atau bahan obat yang memenuhi
persyaratan mutu yang ditetapkan oleh Menteri.
PBF dan PBF Cabang hanya dapat menyalurkan obat kepada
PBF atau PBF Cabang lain, dan fasilitas pelayanan kefarmasian
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Selain menyelenggarakan pengadaan, penyimpanan dan
penyaluran obat dan/atau bahan obat, PBF mempunyai fungsi
sebagai tempat pendidikan dan pelatihan.
Sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diproduksi dan/atau
yang diedarkan harus memenuhi persyaratan mutu, keamanan
dan kemanfaatan. Sediaan farmasi dan alat kesehatan yang yang
masuk maupun keluar wilayah indonesia hanya dapat dilakukan
oleh badan usaha yang memiliki izin sebagai importir dan/atau
eksportir. Badan usaha yang mengedarkan sediaan farmasi dan
alat keseahtan harus mencantumkan penandaan dan ifromasi.
Sediaan farmasi dan alat kesehatan yang dilakukan pengujian
kembali dilaksanankan oleh menteri. Pemusnahan sediaan
farmasi dan alat kesehatan.
Materi Farmasi Definisi (PBF, PBF Cabang, obat, bahan obat, cara permohonan
izin, Cara distribusi obat yang baik, Direktur jenderal, menteri
Kepala badan pengawasan obat dan makanan, Sediaan
farmasi,Alat kesehatan, produksi, peredaran, pengangkutan,
kemasan sediaan farmasi dan alat kesehatan).
Sanksi Sanksi Administratif, pembekuan atau pencabutan izin usaha.
Aturan Semua ketentuan menteri tentang pedagang besar farmasi yang
Peralihan/Penutup telah dikeluarkan sebelum ditetapkannya peraturan ini masih
tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan ini.
Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Agar setiap
orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan peraturan
ini dengan penempatanyya dalam berita negara RI.