Anda di halaman 1dari 3

2.

Apakah golongan obat yang digunakan dalam terapi osteoporosis dan apa saja obat yang
termasuk dalan golongan tersebut!
3. Bagaimana penatalaksanaan kasus diatas?

a. Evaluasi penyebab kedua


- Pasien mengalami fraktur pada panggul setelah 3 tahun lalu, Bone mineral density
femoral neck sebesar -2,0 (densitas mineral tulang rendah) (Dipiro X, 1465)
- Pasien men galami gejala osteoporosis yaitu merasakan badannya lebih pendek dan
membungkuk maka dilakukan penilaian menggunakan DXA (dual-energy X-ray
absorptiometri) untuk mengukur densitas mineral tulang pada pasien (Dipiro X, hal.
1463)
DXA untuk mengukur BMD karena presisi tinggi, waktu pemindahan pendek,
radiasi rendah, dan kalibrasi yang stabil (Dipiro X, hal. 1464)
- BMI pasien (body mass index) sebesar 16,53 kg/m2 < 17 kg/m2 kekurangan berat
badan tingkat berat (Depkes RI, 2000).
Tinggi badan harus diukur setiap tahun menggunakan stadiometer (Dipiro X, 1464).
- Pasien sering merasakan nyeri pada tulang merupakan gejala dan tanda osteoporosis
akibat fraktur tulang vertebrata yaitu berua nyeri didaerah tulang belakang (Ilmu
Ajar Penyakit Dalam Edisi 2, 2015) nyeri punggung dapat reda setelah 2-4 minggu
(dipiro X, hal. 1463)
b. Gaya hidup tulang sehat
Aktivitas fisik atau olahraga adalah nonfarmakologis yang penting pendekatan untuk
mencegah patah tulang osteoporosis. Olahraga bisa mengurangi risiko jatuh dan patah
tulang dengan menstabilkan kepadatan tulang dan meningkatkan kekuatan otot,
koordinasi, keseimbangan, dan mobilitas. Fisik aktivitas sangat penting di awal
kehidupan karena kurangnya olahraga selama pertumbuhan dapat menyebabkan
pembebanan / pengerasan suboptimal, penurunan stimulasi deposisi tulang, dan
penurunan tulang puncak massa. Semua pasien yang secara medis harus didorong untuk
melakukan aktivitas menahan beban dengan intensitas sedang (mis. berjalan, jogging,
golf, dan memanjat tangga) setiap hari dan aktivitas perlawanan (misalnya, mesin berat,
beban bebas, atau karet gelang) pada semua umur. Untuk pria, pedoman khusus
menyarankan pria yang berisiko osteoporosis berpartisipasi dalam kegiatan menahan
beban tiga hingga empat kali seminggu selama 30 hingga 40 menit per sesi (Dipiro, hal.
1467-1468)
Modifikasi gaya hidup :
1. Weight-bearing exercise (jalan, aerobik ringan-sedang, latihan resistensi)
2. Tidak merokok, tidak konsumsi kopi, alkohol, garam (Ilmu Ajar Penyakit Dalam
Edisi 2, hal. 201)
c. Diet Kalsium
Pasien wanita 51-70 tahun membutuhkan kalsium 1200-2000 mg/ hari (Dipiro X, hal.
1467)
Pasien > 50 tahun menggunakan kalsium 1200 mg/ hari (Kemenkes RI, 2015)
Diberikan:
Absorbable Calcium 1200 mg+Vitamin D3 25 mcg (1000 UI), Rp. 188.000,-
d. Vitamin D
Pasien wanita 51-70 tahun membutuhkan vitamin D 600-4000 uni/hari (Dipiro X, hal.
1467)
Diberikan:
Absorbable Calcium 1200 mg+Vitamin D3 25 mcg (1000 UI), Rp. 188.000,-
e. Terapi Obat

- ISO hal. 289 : Osteoporosis ada wanita paska menopause dengan resiko
insufisiensi vit D, menurunkan resiko fraktur vertebrata dan pelvis.
- Alendronat dapat menurunkan resiko fraktur pinggul dan vertebratal, BMD turun
lebih cepat (Pharmacological Management Of Osteoporosis in Postmenopausal
Women: An Endocrine Society Clinical Practice Guidline, halaman 1598).
- Alendronat 70 mg: dapat menurunkan resiko fraktur hi, vertebra, dan non vertebra
Diberikan:
Alendronate Sodium (ALOVELL 70 mg) 1 strip @4 tablet mengandung Alendronate
Monosodium Trihydrate 91,35 mg setara dengan 70 mg Alendronate, Rp. 415.000,-

Anda mungkin juga menyukai