Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 2

OBAT YANG DIGUNAKAN SEBAGAI


TATALAKSANA LEPRA

219-044 Nadia Alifia P


219-049 Virawati Widyatmoko
219-051 Hasanatul Maulidiyyah
219-057 Ikhsan Nur Fajar
219-058 Putri Adela Aurolia
219-059 Rakha Yuzartama
219-062 Adam Billy Maulana
219-066 Tasya Kamilah Imron
219-071 Irfan Wardana Indrasena
219-072 Pangestu Yoga Ajie P
FARMAKOLOGI

Multi Drug Therapy (MDT) adalah kombinasi dua atau


lebih obat anti lepra, salah satunya rifampisin sebagai
anti lepra yang bersifat bakterisidal kuat sedangkan
obat anti lepra lain bersifat bakteriostatik. Obat MDT
tersedia dalam bentuk blister untuk pasien dewasa dan
anak berusia 10-14 tahun.
KELOMPOK PASIEN MDT

1) Pasien yang baru didiagnosis lepra dan belum


pernah mendapat MDT

2) Pasien ulangan, yaitu pasien yang mengalami hal-


hal di bawah ini:
a) Relaps
b) Masuk kembali setelah putus obat/default
(dapat PB maupun MB)
c) Pindah berobat (pindah masuk)
d) Ganti klasifikasi/tipe.
Sesuaikan dosis bagi anak dengan usia yang lebih
kecil dari 10 tahun. Misalnya, dapson 25mg/hari dan
rifampisin 300 mg/bulan (diawasi).
Sesuaikan dosis bagi anak yang berusia < 10 tahun.
Misalnya, dapson 25mg/hari dan rifampisin 300
mg/bulan (diawasi). Klofazimin 50 mg 2 kali seminggu,
dan Klofazimin 100 mg/bulan (diawasi).
. Pengobatan pada kondisi khusus

1) Pasien yang tidak dapat menggunakan rifampisin

Pemberian harian klaritromisin 500 mg dapat


menggantikan rejimen diatas untuk ofloksasin atau
minosiklin selama pengobatan 6 bulan pertama, bagi
pasien MB yang tidak dapat mengonsumsi rifampisin.
2) Pasien yang menolak klofazimin

Pada pasien seperti ini, klofazimin pada terapi MDT


normal 12 bulan dapat diganti dengan :
a. Ofloksasin, 400 mg/ hari selama 12 bulan
b. Minosiklin, 100 mg/ hari selama 12 bulan
3) Pasien yang tidak dapat mengkonsumsi Dapson
Tatalaksana Reaksi Lepra (Ringan)

01 02
Obat jalan/ Analgetik /
Istirahat di rumah Antipiretik

03 04
MDT terus Menghndari/
menerus dengan menghilangkan
dosis tetap faktor pencetus
Tatalaksana Reaksi Lepra (Berat)

01 02
MDT diberikan Menghindari/
dengan dosis tdk menghilangkan faktor
diubah pencetus

03 04
Obat antireaksi Analgetik /
(Predison, Antipiretik
Klofazimin)
Tatalaksana Reaksi Lepra (Berat)

05 06
Indikasi  rawat Reaksi tipe 2 berat berulang 
inap Prednison & Klofazimin
TATALAKSANA
NYERI NEUROPATIK
PADA LEPRA
NYERI PADA LEPRA

01 02
Nyeri nosiseptif Nyeri neuropatik akibat
akibat stimulus keterlibatan dan disfungsi
nosiseptif dan pada jaras somatosensorik
peradangan terutama pada saraf perifer
Efek samping pengobatan

Adapun efek samping dari pengobatan lepra bermacam macam, namun


dapat disimpulkan bahwasannya :

1. Rimfapisin  urin berwarna merah


2. Clofazimine  kulit kering dan berubah warna menjadi lebih gelap
dan kusam, hal ini akan terlihat pada bulan ketiga, dan akan sangat
terlihat setelah penggunaan obat selama 12 bulan
3. Dapson  Reaksi hipersensitivitas erjadi setelah 6 minggu terapi
dengan gejala berupa ruam, demam, jaundice, dan eosinophilia.
TATALAKSANA PSKIATRI PADA LEPRA

01 02 03
Anti Depresan Anti Anxietas Anti Psikotik
TATALAKSANA NON FARMAKOLOGI

Tatalaksana Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi ialah agar


penderita lepra dapat kembali ke masyarakat sebagai manusia
yang produktif dan berguna, melalui layanan rehabilitasi medik
berupa :
a. Konseling
b. Edukasi
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai