EFEKTIVITAS KLARITROMISIN
DALAM MULTIBASILER TERAPI KUSTA
Quenda Annisa
Pembimbing : dr. Helga Pasadena, Sp. KK
ABSTRAK
Latar • Rifampisin adalah salah satu komponen penting dalam rejimen terapi multiobat
(MDT)‐World Health Organization untuk kusta
belakang • Klaritromisin merupakan salah satu terapi alternatif rifampisin
Penelitian eksperimental klinis, studi percontohan analitik dengan desain penelitian pre-post.
METODE SUBJEK PENELITIAN
KRITERIA EKSKLUSI
• wanita hamil atau menyusui,
KRITERIA INKLUSI memiliki riwayat
• Pasien kusta MB yang baru hipersensitivitas terhadap satu
didiagnosis dari Klinik Kusta, atau lebih obat yang digunakan
Rumah Sakit Hasan Sadikin dalam penelitian ini, hasil
hematologi rutin, dan tes fungsi
hati dan ginjal yang abnormal
M E TO D E R E J I M E N T E R A P I D A N A N A L I S I S S TAT I S T I K
REJIMEN TERAPI
• Hari 1
o kelompok CDC diberikan 2000 mg klaritromisin + 300 mg klofazimin
o kelompok MDT‐MB diberikan dosis tunggal 600 mg rifampisin + 300 mg
klofazimin
• Kedua kelompok diberi dapson 100 mg dan klofazimin 50 mg setiap hari selama 30
hari.
• Rejimen terapi ini diberikan dan dianalisis selama 3 bulan untuk studi percontohan
klinis ini.
ANALISIS STATISTIK
• Hasil dianalisis dan dibandingkan menggunakan independent T test dan Fisher’s
exact probability calculation
• Hasil signifikan secara statistik jika P < 0,05
HASIL
• Semua pasien dikategorikan sebagai pasien MB dengan jumlah lesi kulit >5 lesi
HASIL
HASIL
DISKUSI
• Pada penelitian ini juga mengamati efek samping rifampisin dan klaritromisin, yang digunakan masing-masing pada
kelompok MDT‐MB dan CDC :
o Perubahan warna kulit oleh klofazimine terjadi pada kedua kelompok
o urin berwarna merah ditemukan pada kelompok MDT‐MB
o mual ringan terdapat pada kelompok CDC
• Perbedaan yang tidak signifikan dari efek samping antara kedua kelompok
• Efek samping yang paling umum adalah iritasi gastrointestinal (termasuk mual, muntah, dan diare)sering terjadi
ketika klaritromisin diberikan dengan dosis 2.000 mg
• Pada pasien lepromatosa, dosis harian 500 mg klaritromisin membunuh 99% M. leprae (28 hari) dan >99,9% (56
hari)
DISKUSI
• Penelitian lain sebelumnya penambahan klaritromisin ke ROM tidak secara signifikan meningkatkan
keefektivitas
• Ji et al 25-50 mg/kg klaritromisin dapat membunuh 94,9% M. leprae, sedangkan rifampisin 10 mg/kgBB
dapat membunuh 92% M. leprae pada tikus \
• Studi lain terhadap 50 pasien LL penurunan jumlah M. leprae dalam kelompok yang memiliki 2000 mg
klaritromisin‐200 mg minocycline (97,5%), MDT‐MB (97,9%), dan rifampisin dosis tunggal (99%) setelah
30 hari terapi
• Chan dkk penelitian pada pasien LL dalam 12 minggu terapi dengan klaritromisin saja penurunan IM
yang signifikan
• Sejalan dengan penelitian ini klaritromisin dapat membunuh M. leprae sama efektifnya dengan
rifampisin
KESIMPULAN