Anda di halaman 1dari 15

KESEHATAN HAJI DAN UMRAH

DI MASA PANDEMI COVID-19

Dr. Agus Sultoni, MMRS

Pusat Kesehatan Haji


2021
Tujuan :
PEMERIKSAAN VAKSINASI
Terlindunginya Kesehatan KESEHATAN COVID-19
Jemaah Haji dan Umrah melalui
Penerapan Protokol Kesehatan
agar Jemaah dapat menjalankan
ibadah dengan sempurna dan
terhindar dari penularan Covid-
19. PCR KARANTINA
Persiapan Penyelenggaraan Umrah
Arab Saudi:
• Pemerintah Kerajaan Arab Saudi memberikan izin penerbangan langsung kepada enam negara, termasuk Indonesia
terhitung mulai1 Desember 2021.
• Bagi jemaah umrah yang datang dari luar dengan visa umrah dan telah disuntik vaksin yang diakui oleh Kerajaan Arab
Saudi dengan dosis lengkap, dibolehkan untuk langsung melaksanakan umrah dan tidak diberlakukan karantina.
• Bagi jemaah umrah yang telah disuntik vaksin dosis lengkap yang diakui oleh WHO, diberlakukan karantina selama 3
hari dan setelah 48 jam karantina akan dilakukan tes PCR, setelah dinyatakan negatif langsung dibolehkan
melaksanakan umrah.
Indonesia:
• Koordinasi dengan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi terkait teknis operasional penyelenggaraan ibadah
umrah (Visa dan layanan jemaah)
• Koordinasi dengan Kementerian Agama dan Satgas Covid-19 terkait teknis pengintegrasian Sistem Komputerisasi
Terpadu Umrah dan Haji Khusus (Siskopatuh) Kemenag dengan aplikasi Peduli Lindungi terkait akses data QR Code
sertifikat vaksin Covid-19.
• Koordinasi dengan Badan Pengelola Asrama haji Pondok Gede sebagai tempat screening kesehatan dan proses
karantina jemaah umrah sebelum diberangkatkan ke Arab Saudi melalui Bandara Soekarno Hatta.
Perkembangan Pandemi Covid-19
Mutasi Virus Covid-19:
 Semakin banyak infeksi pada suatu populasi, kemungkinan mutasi virus semakin meningkat
 Variasi yang terbentuk meningkatkan risiko terhadap manusia, baik mengenai transmisi,
virulensi, dan efektivitas tatalaksana serta vaksin; maka disebut variants of concern

• Varian Baru Yang Perlu Diwaspadai: Omicron (B.1.1.529 Variant)


• Negara yang melaporkan awal adalah negara Afrika Selatan
tanggal 24 November dari kasus yang diambil pada tanggal 9
November 2021. Telah terdeteksi di 45 Negara di seluruh benua.
o Diduga memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi.
o Menghindar dari sistem kekebalan tubuh (immune escape).
o Masih dapat terdeteksi dengan test Swab-PCR.
o Belum terbukti meningkatkan keparahan, terutama pada
Individu yang sudah di Vaksin.
.
Pencegahan:
 Protokol Kesehatan
 Vaksinasi
Surat Edaran No.23 Tahun 2021 Tentang Protokol
Kesehatan Perjalanan Internasional
Pada Masa Pandemi Covid-19
Protokol Kesehatan Umrah di Masa Pandemi
Covid-19
Pedoman Pencegahan & Pengendalian Covid-19 bagi Petugas & Jemaaah
Haji dan Umrah (Kepmenkes Nomor 9838 Tahun 2020)

1. Upaya preventif terhadap penularan Covid-19.


2. Upaya memperkecil dan memutus sumber penularan Covid-19.
3. Prinsip 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari
kerumunan, membatasi mobilisasi).
4. Prinsip physical distancing and sanitation.
5. Dilakukan di setiap etape tahapan berhaji.
6. Perlu sosialisasi kepada masyarakat.
7. Perlu dukungan komitmen dari semua penyelenggara haji.
Pemeriksaan Swab PCR:

 Dilakukan di laboratorium yang terafiliasi dengan Kementerian Kesehatan


dan terhubung dengan New All Record (NAR).
 Hasil PCR langsung diinput dan dapat dibuktikan dalam Aplikasi Peduli
Lindungi

1) Sebelum masuk ke Asrama Haji/ Karantina.


2) Sebelum berangkat penerbangan ke Arab Saudi.
3) Di Arab saudi sebelum kembali ke Indonesia.
4) Di Indonesia setelah sampai ke tanah air saat kepulangan.
5) Di Indonesia setelah karantina sebelum kembali ke rumah
Vaksinasi Jemaah Umrah
 Vaksinasi untuk jemaah umrah terdiri dari vaksinasi Meningitis dan Covid-19. Vaksinasi
Covid-19 didapat pada fasilitas pelayanan kesehatan dan sentra vaksin menggunakan
vaksinasi yang tersedia. Vaksinasi Meningitis didapat pada fasilitas pelayanan kesehatan dan
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
 Vaksinasi minimal 14 hari sebelum keberangkatan ke Arab Saudi
 Pemeriksaan dilakukan dengan melihat kartu peduli lindungi dan melakukan cross cek pada
aplikasi peduli lindungi.
 Pemeriksaan dilakukan di asrama haji/ hotel tempat keberangkatan jemaah umrah. 

Jenis Vaksin yang Digunakan di Arab Saudi

Selain Jenis Vaksin diatas tetap diterima tetapi dengan Booster dari salah satu jenis vaksin diatas
Integrasi Data Siskopatuh -
PeduliLindungi
Model Integrasi Proses Keuntungan Kendala
Pedulilindungi- • Sertifikat vaksin di • Pedulilindungi tidak • Prosedur administrasi
Tawakkalna pedulilindungi dapat discan perlu menerbitkan kemungkinan akan
di Arab Saudi akses Qrcode secara lama
• Hasil scan sebagai alat publik • Data nama sesuai
validasi keabsahan sertifikat • Privacy data lebih paspor dan nomor
vaksin terjamin paspor tidak ada di
pedulilindungi,
SISKOPATUH- • Kartu umrah sudah ada • QRcode tunggal dan
Pedulilindungi QRcode, dapat diakses melekat ke jemaah
publik, aktif selama jemaah • Kontrol integrasi di
belum pulang internal pemerintah RI
• Jika ada integrasi data,
secara realtime, data vaksin
dapat ditampilkan di
halaman web SISKOPATUH
Verifikasi Sertifikat Vaksin dari Kartu Jemaah Umrah
Data di Sertifikat Vaksin konsisten dengan nama Jemaah di Visa/Paspor
Informasi yang diperoleh:
Jemaah yang sudah lengkap dosis vaksinnya
Jenis vaksin yang digunakan untuk proses lanjutan
Hasil pemeriksaan PCR
 Data Vaksinasi dan Screening:

NIK VAKSIN HASIL PCR


NAMA TANGGAL TANGGAL
JENIS VAKSIN LAB/TEMPAT PCR
TEMPAT VAKSIN HASIL (POSITIF/NEGATIF)
Proses
• PPIU melaporkan jemaah umrah ke SISKOPATUH
• NIK, nama, nomor paspor, nama sesuai paspor
• PPIU bisa cek status vaksin dari SISKOPATUH
• Status paket tidak bisa dibuat “siap berangkat” jika masih ada jemaah yang belum vaksin
dosis lengkap
• PPIU cetak kartu jemaah umrah
• QR code sifatnya temporer (hanya aktif sebelum jemaah pulang)
• Otoritas Arab Saudi
• Scan Qrcode kartu jemaah umrah
• Tampil informasi:
• Identitas jemaah
• Sertifikat vaksin
• Hasil pemeriksaan PCR (tanggal dan hasil)
Karantina Kesehatan
 Saat keberangkatan jemaah umrah menjalani karantina di asrama haji selama 3 ha
sebelum penerbangan. Sedangkan saat kepulangan akan menjalani karantina kemba
di asrama haji selama 10 hari.
 Karantina dilaksanakan ditempat yang mendapat rekomendasi dari Satgas Covid-19.
 Pembiayaan pemeriksaan swab PCR Covid-19 dibebankan secara mandiri.
SKEMA KEBERANGKATAN
ASRAMA HAJI
JEMAAH UMRAH PETUGAS TEMPAT
Screening Kes (1 x 24 Jam) : ASRAMA HAJI /
1.PEMERIKSAAN KESEHATAN DINAS KESEHATAN RS Haji Jakarta
2.PEMERIKSAAN VAKSINASI RUMAH SAKIT
COVID- 19
3.PEMERIKSAAN VAKSIN MM BBTKLPP/BTKL/LABORATORIUM/RS Haji Jakarta*
4.PEMERIKSAAN SWAB PCR
*) terafiliasi dengan NAR dan peduli lindungi

DOKUMEN : KKP Bandara


1.SURAT KETERANGAN PEMERIKSAAN
KESEHATAN yang tervalidasi
2.SERTIFIKAT VAKSIN COVID-19 terverifikasi
(App. Peduli Lindungi)
3.KARTU ICV tervalidasi

PENGAWASAN KEMENTERIAN KESEHATAN


SKEMA KEPULANGAN
KARANTINA 10 X 24 JAM
JEMAAH UMRAH PETUGAS TEMPAT/KETERANGAN
PEMERIKSAAN SWAB PCR HARI KE-1 BBTKLPP/BTKL/LABORATORIUM/RS Haji ASRAMA HAJI/RS Haji Jakarta
(entry test) Jakarta*
KARANTINA (10x24jam) DINAS KESEHATAN ASRAMA HAJI/Tempat lain
SATGAS COVID-19 DAN KKP

PEMERIKSAAN SWAB PCR HARI KE-9 BBTKLPP/BTKL/LABORATORIUM/RS Haji ASRAMA HAJI/RS Haji Jakarta
(exit test) Jakarta*
*) terafiliasi dengan NAR dan peduli
lindungi
Pembebanan Biaya Mandiri
DOKUMEN HASIL PCR
KOORDINASI SATGAS COVID-19, DITJEN P2P KEMENTERIAN KESEHATAN (KKP)
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai