Anda di halaman 1dari 25

TEKNIS PELAKSANAAN

PENYUNTIKAN YANG AMAN


VAKSINASI COVID-19

Pengelola Program Imunisasi


Dinas Kesehatan
Kabupaten Tanah Datar
TUJUAN VAKSINASI
COVID-19 1. Menurunkan kesakitan &
kematian akibat COVID-19

2. Melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara


menyeluruh

3.Menjaga produktifitas dan meminimalkan dampak sosial dan


ekonomi
PERENCANAAN DAN PERSIAPAN
Perencanaan
No Uraian JML
1 Fasilitas Pelayanan Vaksinasi Covid-19 24 (23 Puskesmas + RSUD M.A.Hanafiah
2 Jumlah Tenaga Vaksinator Yang Sudah dilatih 155 orang
3 Sasaran Nakes : 1.471 orang (Data SDMK)
Usia 18 -59 th : 206.035 orang (Rekap
Laporan Mikroplaning Puskesmas)
4 Kulkas Vaksin 40 Unit (11 Dinkes, 28 Puskesmas, 1 RSUD)
(Berfungsi Baik : 24 Puskesmas, 1 RSUD?
5 Vaksin Carier 317 unit (Puskesmas)
6 Alat Pemantau Suhu Kulkas Vaksin ( Termometer) 25 unit
7 KIPI Set Menyesuaikan Kebutuhan
8 APD Menyesuaikan Kebutuhan
PERSIAPAN YANG HARUS DILAKUKAN
FASILITAS PELAYANAN COVID-19

DOKUMEN LOGISTIK DAN PENUNJANG

1. MIKROPLANING 1. KULKAS VAKSIN


2. SK FASILITAS PELAYANAN VAKSINASI COVID-19 ( Sk Kadinkes 2. VAKSIN CARIER
no.05 tahun 2020. 3. ALAT PEMANTAU SUHU (Kulkas Vaksin&VC)
3. SK TIM VAKSINATOR 4. VAKSIN Covid-19
4. SK Pokja KIPI / TIM KIPI 5. ADS
5. SOP IMUNISASI 6. SAFETY BOX
6. SURAT PENDELEGASIAN DARI DOKTER PUSKESMAS KEPADA 7. APD Level 3
TIM VAKSINATOR 8. KIPI Set
7. FORMAT PELAPORAN KIPI 9. Ruangan
8. JUKNIS IMUNISASI 10. Komputer / Laptop, Jaringan Internet
- Juknis Pelaksnaan Imunisasi dalam masa Pandemi
- Juknis Vaksinasi Covid-19
- Juknis Penatalaksanaan KIPI
Pengelolaan Vaksin pada saat
Pelayanan

Pengelolaan vaksin pada saat pelayanan harus memperhatikan hal-hal sebagai


berikut:
1) Pengelola program imunisasi/korim bertanggung jawab membawa vaccine carrier
ke tempat pelayanan
2) Saat pelayanan, vaccine carrier jangan terpapar matahari langsung. Pastikan
vaccine carrier dalam keadaan bersih sebelum digunakan. Vaksin yang sudah
dipakai ditempatkan pada busa penutup vaccine carrier, sedangkan vaksin yang
belum dipakai tetap disimpan di dalam vaccine carrier.
Pengelolaan Vaksin pada saat
Pelayanan

4) Vaksin yang akan dipakai harus dipantau kualitasnya dengan memperhatikan: label
masih ada, tidak terendam air, disimpan dalam suhu 2-8 oC, belum kadaluarsa.
5) Vaksin yang belum terbuka diberi tanda dan dibawa kembali ke ruang penyimpanan
untuk disimpan di dalam vaccine refrigerator pada suhu 2 - 8oC. Vaksin tersebut
didahulukan penggunaannya pada pelayanan berikutnya.
6) Untuk vaksin dengan kemasan multidosis, penting untuk mencantumkan tanggal dan
waktu pertama kali vaksin dibuka. Vaksin COVID-19 yang sudah dibuka dapat
bertahan selama 6 jam dalam vaccine carrier.
7) Saat sesi pelayanan sudah selesai setiap harinya, petugas bertanggung jawab
mengembalikan sisa vaksin yang belum dibuka dan vaccine carrier ke ruang
penyimpanan di puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan SOP,
sedangkan safety box yang telah terisi disimpan di ruangan/tempat khusus yang
diperuntukkan untuk menyimpan sementara limbah medis sebelum
dikelola/dimusnahkan, jauh dari jangkauan pengunjung terutama anak-anak.
Prinsip Pelaksanaan Imunisasi
COVID-19

 Pemberian vaksinasi COVID-19 dilakukan oleh dokter, perawat atau bidan yang memiliki
kompetensi

 Pelaksanaan pelayanan Vaksinasi COVID-19 tidak menganggu pelayanan imunisasi rutin


dan pelayanan kesehatan lainnya;

 Melakukan skrining/penapisan terhadap status kesehatan sasaran sebelum dilakukan


pemberian vaksinasi, baik terkait penyakit penyerta (komorbid) maupun status
infeksi/penyakit COVID-19 nya;

 Menerapkan protokol kesehatan; serta

 Mengintegrasikan dengan kegiatan surveilans COVID-19 terutama dalam mendeteksi


kasus dan analisa dampak
Ketentuan Ruang/Tempat
Pelayanan

1 Menggunakan ruang/tempat yang cukup luas dengan sirkulasi udara yang baik

Ruang/tempat pelayanan dibersihkan dengan cairan desinfektan sebelum dan


2 sesudah pelayanan

3 Tersedia fasilitas mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir/ hand sanitizer

4 Atur meja pelayanan antar petugas agar menjaga jarak aman minimal 1-2 meter
Ketentuan Ruang/Tempat
Pelayanan

5 Ruang/ tempat pelayanan vaksinasi hanya untuk melayani orang sehat

Sediakan tempat duduk bagi sasaran untuk menunggu sebelum dan 30 menit
6 sesudah vaksinasi dengan jarak aman antar tempat duduk minimal 1-2 meter.

Atur agar tempat/ruang tunggu sasaran yang sudah dan belum


vaksinasi terpisah. Jika memungkinkan tempat untuk menunggu 30
menit sesudah vaksinasi di tempat terbuka
ALUR PELAYANAN VAKSINASI COVID-19

Sasaran vaksinasi
COVID-19
datang P Care

Meja 2 (Skrining)
Meja 1 (Pendaftaran) • Petugas kesehatan melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik sederhana
• Peserta menunjukkan e-ticket untuk verifikasi untuk melihat kondisi kesehatan dan mengidentifikasi kondisi penyerta
(komorbid)
• Verifikasi data dilakukan dengan menggunakan • Skrining dilakukan dengan menggunakan aplikasi Pcare
aplikasi Pcare • Sasaran yang ditunda pemberian vaksinnya akan dijadwalkan ulang oleh
sistem

Meja 4 (Pencatatan dan Observasi)


• Petugas mencatat hasil pelayanan vaksinasi ke dalam aplikasi PCare. Meja 3 (Vaksinasi)
• Sasaran diobservasi selama 30 menit untuk memonitor kemungkinan KIPI • Petugas memberikan vaksinasi secara intra muskular sesuai
• Petugas memberikan penyuluhan tentang 3M dan vaksinasi COVID-19 prinsip penyuntikan aman
• Peserta mendapatkan kartu vaksinasi elektronik • Petugas memasukkan nama vaksin dan nomor batch
vaksin yang diberikan kepada sasaran pada aplikasi PCare
LATAR BELAKANG PENYUNTIKAN YANG AMAN

Cakupan program yang tinggi harus diiringi


dengan pelayanan yang berkualitas

Untuk peningkatan mutu pel imunisasi


diperlukan Prosedur pelayan yang sesuai standar
dengan penyuntikan yang aman

Penanganan limbah imunisasi harus ditangani


secara benar karena berpotensi menularkan
penyakit kepada orang lain dan lingkungan sekitar
PENGERTIAN, TUJUAN & RUANG LINGKUP
PENYUNTIKAN YANG AMAN
PENYUNTIKAN VAKSIN YANG TEPAT SECARA
PENGERTIAN : suatu kondisi AMAN
 Sasaran imunisasi memperoleh kekebalan terhadap suatu penyakit dalam rangka
menurunkan prevalensi penyakit
Meliputi:
 Tidak ada dampak negative berupa kecelakaan atau penularan penyakit pasca • Kualitas vaksin yang terjamin
imunisasi pada sasaran maupun petugas • Penyuntikan yang steril
 Secara tidak langsung tidak menimbulkan kecelakaan atau penularan infeksi pada
masyarakat dan lingkungan terkait .
• Melarutkan vaksin secara benar
• Lokasi suntikan yang tepat
• Penapisan indikasi kontra
• Teknik penyuntikan yang benar
TUJUAN UMUM
Mampu Melaksanakan Berbagai Prinsip RUANG LINGKUP
Penyuntikan Yang Aman
A. Penggunaan alat suntik dan penyuntikan
yang aman
TUJUAN KHUSUS B. Pencegahan luka tusukan jarum dan infeksi
 Menggunakan alat suntik dan melakukan teknik
penyuntikan yang aman.
C. Penanganan limbah imunisasi
 Memberikan vaksin yang tepat secara aman
 Mencegah luka tusukan jarum dan infeksi
 Memantau KIPI
Syringe sekali pakai / Auto Disable Syringe
(ADS)

Syringe yang setelah dipakai mengunci sendiri dan “dapat


dipakai sekali “

KEUNTUNGAN
• Alat ini hanya bisa digunakan sekali
• Mengeliminasi penyebaran penyakit dari pasien ke pasien
• Menghemat waktu untuk mensterilisasi
LANGKAH2 PENGGUNAAN SYRINGE SEKALI PAKAI

1. Keluarkan syringe dari bungkus plastic


2. Pasang jarum pada syringe bila jarum belum terpasang
3. Lepaskan tutup jarum tanpa menyentuh jarum
4. Masukkan jarum ke dalam botol vaksin, ujung jarum berada di bawah permukaan
vaksin
5. Tarik piston untuk mengisi syringe. Piston secara otomatis akan berhenti setelah
melewati tanda 0,05/0,5 ml dan terdengar bunyi klik.
6. Tekan/dorong piston hingga isi syringe sesuai dosis 0,05/0,5 ml keluarkan sisa
gelembung udara pada syringe selagi jarum masih di dalam botol.
7. Lepaskan jarum dari botol vaksin
8. Lakukan penyuntikan. Setelah penyuntikan piston secara otomatis akan mengunci
dan syringe tidak bisa digunakan lagi.
TEKNIK PENYUNTIKAN

Cara penyuntikan imunisasi Lokasi Peyuntikan

PENYUNTIKAN COVID-19
IM (Intra Musculer) dengan Dosis 0,5 cc
Prosedur penyuntikan :
• Mengunakan ADS baru dan steril.
• Memeriksa bungkus ADS, untuk memastikan tidak rusak & belum kedaluarsa.
• Tidak menyentuh jarum.
• Membersihkan kulit dengan kapas swab Alkohol (tunggu beberapa detik,
sampai kering) atau air matang, tunggu kering.
• Menyuntikkan vaksin sesuai dengan jenis vaksin.
• Tidak memijat-mijat daerah bekas suntikan.
• Jika perdarahan, menekan daerah suntikan dengan kapas kering baru hingga
darah berhenti.
• Membuang ADS bekas pakai langsung ke dalam safety box tanpa melakukan
penutupan kembali jarum suntik (recapping)
INGAT !!!
Jangan meninggalkan jarum
suntik tertanam dalam vial.

•Jangan Menyiapkan suntikan


sebelum anak / sasaran hadir

Jangan Membuka Karet


Penutup
Vaksin atau menyedot
langsung
dari vial
Pembuangan sampah semua benda
medis tajam secara aman

BAB 6
MENGGUNAKAN SAFETY BOX

Pembuatan dan penggunaan safety box

Jika safety box tidak


digunakan, tutup pembuka
kotak di bagian atas
Simpan safety box di tempat kering,
aman dan jauh dari jangkauan anak-
anak dan masyarakat umum, sampai
kotak ini telah dibuang dengan
aman.

safety box hanya untuk tempat


pembuangan syringe

Setelah pelayanan di posyandu safety


box dibawa kembali ke Puskesmas
MONITORING DAN
EVALUASI
PENCATATAN DAN PELAPORAN

PEMANTAUAN PRA, SAAT


DAN PASKA PELAKSANAAN
PEMANTAUAN DAN
PENANGGULANGAN KIPI
Pencatatan dan Pelaporan Elektronik
Hasil Pelayanan Vaksinasi COVID-19
Identitas lengkap sasaran (NIK,
nama, jenis kelamin, usia,
pekerjaan, alamat)
• Terpisah dari pencatatan dan
pelaporan imunisasi rutin Status BPJS

• dilakukan secara elektronik Nama vaksin


melalui aplikasi PCare

No Batch Vaksin

Tanggal pemberian vaksin


(Dosis 1-2)
Alur dan Proses Pencatatan dan Pelaporan
Hasil Pelayanan

Capaian cakupan :
rekapitulasi cakupan
Pencatatan dilakukan Laporan harian per harian dan
di setiap fasyankes fasyankes  real time keseluruhan 
dashboard, peta,
table, grafik, dll

1. Data tertuang dalam format standar


2. Rekapitulasi dapat diunduh dan di cetak untuk mendapatkan
pengesahan/tanda tangan dari pejabat yang berwenang (Kepala Puskesmas/Kepala
Fasyankes)
PEMANTAUAN
DAN PENANGGULANGAN KIPI

KIPI yang meresahkan dan


menimbulkan perhatian
berlebihan masyarakat, harus
ALUR PELAPORAN segera direspons, diinvestigasi
dan laporannya segera dikirim
langsung kepada Kementerian
Kesehatan cq. Sub Direktorat
Vaksinasi/Komnas PP-KIPI atau
melalui WA grup Komda KIPI –
Focal Point, email:
Jenjang Administrasi Kurun waktu diterimanya laporan
komnasppkipi@gmail.com dan
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota/Pokja 24 jam dari saat penemuan kasus data_Vaksinasi@yahoo.com;
KIPI website: www.keamananva
Dinas Kesehatan Provinsi/Komda PP-KIPI 24-72 jam dari saat penemuan
ksin.kemkes. go.id.
kasus

Sub Direktorat Vaksinasi/Komnas PP-KIPI 24 jam-7 hari dari saat


penemuan
kasus
KESIMPULAN
PENYUNTIKAN YANG AMAN

Melindungi :
Petugas kesehatan, penerima
imunisasi dan masyarakat
Mencegah :
Cedera, kontaminasi penyakit,
KIPI kesalahan program
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai