Puskesmas Malinjak
2021
Presents
Pemberian vaksinasi diberikan oleh Dokter, Perawat atau Bidan yang memiliki
Kompetensi
Pelaksanaan pelayanan Vaksinasi COVID-19 tidak menganggu pelayanan
imunisasi rutin dan pelayanan kesehatan lainnya
Melakukan Skrining/penapisan terhadap status kesehatan sasaran sebelum di
berikan vaksinasi
Mengintegrasikan dengan kegiatan surveilans COVID-19 terutama dalam
mendeteksi kasus dan analisa dampak
Standar Pelayanan
Ketentuan
Ruang dan Alur
Ketentuan Waktu
Ruangan
tempat Sediakan tempat
Tersedia Atur meja
Menggunakan pelayanan Ruang/ tempat duduk bagi sasaran
fasilitas pelayanan antar untuk menunggu
ruang/tempat dibersihkan pelayanan sebelum dan 30
mencuci tangan petugas agar
yang cukup luas dengan vaksinasi hanya menit 6 sesudah
dengan sirkulasi pakai sabun dan menjaga jarak vaksinasi dengan
disinfektan untuk melayani
udara yang baik air mengalir/ aman minimal jarak aman antar
sebelum dan orang sehat tempat duduk
hand Sanitizer 1-2 meter minimal 1-2 meter
sesudah
pelayanan
Ketentuan Alur Pelayanan
Meja 1 (Pendaftaran)
Meja 1 (Pendaftaran)
• Petugas memastikan sasaran menunjukkan nomor tiket elektronik (e-
ticket) dan/atau KTP untuk dilakukan verifikasi
• Verifikasi data dilakukan dengan menggunakan aplikasi Pcare (pada
komputer/laptop/HP) atau secara manual yaitu dengan menggunakan
daftar data sasaran yang diperoleh melalui aplikasi Pcare yang sudah
disiapkan sebelum hari H pelayanan (data pada aplikasi Pcare diunduh
kemudian dicetak/print)
Meja 2 (Skrining)
Meja 2 (Skrining)
• Petugas kesehatan melakukan anamnesa dan
pemeriksaan fisik sederhana untuk melihat kondisi
kesehatan dan mengidentifikasi kondisi penyerta
(komorbid)
• Skrining dilakukan dengan menggunakan aplikasi
Pcare
Meja 3 (Vaksinasi)
Meja 3 (Vaksinasi)
• Petugas memberikan vaksinasi secara intra muskular sesuai
prinsip penyuntikan aman
• Petugas memasukkan nama vaksin dan nomor batch vaksin
yang diberikan kepada sasaran pada aplikasi Pcare è scan
Barcode atau manual
• Manual à tuliskan nama vaksin dan nomor batch vaksin pada
sebuah memo. Memo diberikan kepada sasaran untuk
diserahkan kepada petugas di Meja 4.
Meja 4 (Pencatatan dan Observasi)
milik pemerintah maupun swasta jadwal layanan dapat diatur dan disesuaikan
dengan memperhatikan jadwal layanan kesehatan lainnya, pengaturan ruang dan alur
Pastikan petugas kesehatan dalam kondisi sehat (tidak demam, batuk, pilek, dan
lain-lain)
Mencegah tuduhan yang keliru akibat KIPI koinsiden yang penyebabnya tidak
berhubungan dengan imunisasi baik diketahui ataupun tidak diketahui,
Menurunkan insidensi KIPI akibat kecemasan karena takut disuntik atau nyeri yang
disebabkan oleh imunisasi, dengan memberikan penyuluhan dan meyakinkan
penerima imunisasi, orang tua/wali dan masyarakat tentang keamanan vaksin.
www.vaccine-safety-training.org
Farmakovigilans
Farmakovigilans:
mendeteksi, menilai, memahami, merespon dan mencegah reaksi
samping obat, termasuk reaksi vaksin
bagian integral dari regulasi obat dan kemanan vaksin.
Keamanan
Vaksin
National Vaccine
Injury Compensation Sistem Surveilans KIPI
Program
Kejadian Ikutan & Reaksi Simpang
Jenis KIPI
Serius
KIPI serius adalah setiap kejadian medik setelah imunisasi yang menyebabkan
rawat inap, kecacatan, dan kematian, serta yang menimbulkan keresahan di
01 masyarakat. Oleh karena itu, perlu dilaporkan segera setiap kejadian secara
berjenjang yang selanjutnya diinvestigasi oleh petugas kesehatan yang
menyelenggarakan imunisasi untuk dilakukan kajian serta rekomendasi oleh
Komda dan atau Komnas PP KIPI, yang terdiri dari para ahli epidemiologi dan
profesi.
Non Serius
02 KIPI non serius adalah kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi dan
tidak menimbulkan risiko potensial pada kesehatan si penerima.
Dilaporkan rutin setiap bulan bersamaan dengan hasil cakupan imunisasi.
FOR
M Your Picture Here
KIPI
Formulir KIPI, KIPI Serius &
Investigasi dapat diunduh di :
https://bit.ly/formkipi Form KIPI Form KIPI Form
www.keamananvaksin.kemkes.go.id Non Serius Serius Investigasi
http://bit.ly/LampiranJuknisVC19
Cara Pencatatan dan Pelaporan KIPI dapat
dilakukan melalui:
Tatacara pelaporan melalui web
keamanan vaksin dapat dilihat pada E-mail: komnasppkipi@gmail.com Website: keamananvaksin.kemkes.go.id
Buku Pedoman:
https://bit.ly/jukniswebkipi
Pelaporan KIPI Non Serius
Saat kunjungan
Penerima
berikutnya:
Vaksin/
• Ditanyakan apakah ada
gejala yang timbul setelah
masyarakat
imunisasi sebelumnya? memberi
• Bila ada, petugas informasi
puskesmas mengisi kepada petugas
formulir KIPI non-serius.
kesehatan.
Alur Pelaporan KIPI Non-serius
Penemuan Laporan
Informasi dari Masyarakat
Petugas Kesehatan
24 jam
Tindak Lanjut
Pengobatan
Puskesmas RS
Komunikasi
Perbaikan Mutu Pelayanan
Subdit Imunisasi ,
BPOM
3. Mengamati Pelayanan:
• Apakah melayani imunisasi dalam jumlah yang lebih banyak
daripada biasa?
• Lemari pendingin: Apa saja yang disimpan (catat jika ada kotak
penyimpanan yang serupa dekat dengan dengan vial vaksin yang
dapat menimbulkan kebingungan);
• vaksin/pelarut apa saja yang disimpan dengan obat lain, apakah
ada vial yang kehilangan labelnya.
• Prosedur imunisasi (pelarutan, Menyusun vaksin, Teknik
penyuntikan, keamanan jarum suntik dan syringe; pembuangan
vial-vial yang sudah terbuka)
• Apakah ada vial-vial yang sudah terbuka tampak
Tanggung Jawab terkontaminasi?
Program Imunisasi
Langkah-langkah dalam Investigasi KIPI Serius
6. Menyimpulkan pelacakan:
• Buat kesimpulan penyebab KIPI Tanggung Jawab
• Lengkapi formulir investigasi KIPI Komda-Komnas PP-KIPI
• Lakukan tindakan koreksi dan rekomendasikan
tindakan lebih lanjut
Formulir
Investigasi KIPI
Setiap KIPI serius perlu dilakukan investigasi
oleh petugas imunisasi di fasyankes dan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota atau Dinas
Kesehatan Provinsi.
Investigasi diperlukan untuk melengkapi data-data seperti Place Your Picture Here And Send To Back
identitas pasien, kronologis kejadian, keluhan atau gejala
klinis yang dialami, tatalaksana atau tindakan medis yang
didapatkan, kondisi rantai dingin vaksin, data vaksin, dan
sebagainya
Setelah didapatkan
kesimpulan penyebab dari
hasil investigasi KIPI maka
dilakukan tindak lanjut
perbaikan seperti pada
tabel berikut:
Klasifikasi KIPI
Klasifikasi Penyebab Spesifik
3 4
2 5
1 Reaksi yang Reaksi yang
Reaksi yang Reaksi yang
CONTOH berkaitan dengan berkaitan dengan Kejadian Koinsiden
berkaitan dengan berkaitan dengan CONTOH CONTOH
kekeliruan prosedur kecemasan yang (Coincidental
produk vaksin defek kualitas
Kegagalan pabrik Demam setelah
CONTOH CONTOH
pemberian berlebihan yang
Vasovagal event)
vaksin
vaksin untuk imunisasi
imunisasi berhubungan
syncope pada
menginaktivasi Transmisi infeksi (hubungan
secara komplit dengan imunisasi/
seorang
Trombositopenia melalui vial reaksi suntikan sementara) dan
pasca pemberian suatu lot vaksin multidosis yang dewasa muda parasit malaria
vaksin campak IPV yang terkontaminasi setelah yang diisolasi
menyebabkan imunisasi. dari darah.
polio paralitik
Klasifikasi Kausalitas
Klasifikasi Konsisten: Bersifat temporal karena bukti tidak cukup untuk menentukan hubungan
kausalitas. Data rinci KIPI harus disimpan di arsip data dasar tingkat nasional. Bantu dan
identifikasi petanda yang mengisyaratkan adanya aspek baru yang berpotensi untuk terjadinya KIPI
yang mempuyai hubungan kausal imunisasi.
Indeterminat
Konsisten e
Klasifikasi Inderteminate: berbasis bukti yang ada dan dapat diarahkan pada beberapa
kategori definitif. Klarifikasi informasi tambahan yang dibutuhkan agar dapat membantu
finalisasi penetapan kausal dan harus mencari informasi dan pengalaman dari nara sumber
baik nasional, maupun internasional.
KIPI COVID-19
Presentation klinis fase IV yaitu surveilans
aktif (post marketing
lanjut bila ada laporan KIPI
serius agar dapat dilakukan
surveillance) causality assessment oleh
Komnas dan Komda PP-KIPI.
Reaksi yang mungkin terjadi setelah imunisasi COVID-19 hampir sama
dengan vaksin yang lain, yaitu
Reaksi Lokal:
• Nyeri atau bengkak pada tempat suntikan,
• Kemerahan,
• Abses pada tempat suntikan,
• Limfadenitis,
• Reaksi lokal lain yang berat, misalnya
selulitis
Reaksi Sistemik:
• Demam,
• Nyeri otot seluruh tubuh (myalgia),
• Badan Lemah,
• Pusing,
• Nafsu Makan
• Diare
Reaksi Lain:
• Reaksi alergi, urtikaria, dermatitis, oedem,
reaksi anafilaksis,
• Syok Anafilaksis,
• Sindrom Syok Toksik,
• Atralgia,
• Syncope (pingsan)
Pengenalan Mengenali Tanda & Gejala Anafilaktik
Syok Anafilaktik
Petugas sebaiknya dapat mengenali tanda dan gejala anafilaktik. Pada
dasarnya makin cepat reaksi timbul, makin berat keadaan penderita.
• Sekali diagnosis ditegakkan, maka harus diingat bahwa pasien berpotensi untuk
menjadi fatal tanpa menghiraukan berat ringannya gejala yang muncul.
• Mulai tangani pasien dengan cepat dan pada saat yang sama buat rencana untuk
merujuk pasien ke rumah sakit dengan cepat.
• Pemberian epinefrin (adrenalin) akan merangsang jantung dan melonggarkan
spasme pada saluran nafas serta mengurangi edema dan urtikaria. Tetapi adrenalin
dapat menyebabkan denyut jantung tidak teratur, gagal jantung (heart failure),
hipertensi berat dan nekrosis jaringan jika dosis yang dipergunakan tidak tepat.
m blic
n
io
nf pu
at
isi the
or
st ing
ain niz
m
ag mu
Im
Cara Menangkal Disinformasi
"infodemic"
Informasi berlebihan dan menyebar dengan cepat
serta menyesatkan atau direkayasa dalam bentuk
berita, gambar dan video
Add a footer
Komunikasi Media
Latar Belakang