Anda di halaman 1dari 47

PELAKSANAAN

VAKSINASI COVID-19

Disampaikan pada Workshop Tatalaksana Vaksinasi Covid-19 di Faskes Kabupaten Lombok Tengah
23 September 2021
dr. I GUSTI AYU RAI ASTARINI, M.KES
Widyaiswara Ahli
Madya Bapelkes Provinsi NTB

081339559802

igar_dr@yahoo.co.id
igarastariniagung@gmail.com
PELAKSANAAN VAKSINASI
COVID-19
Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran Umum :


Setelah mengikuti pembekalan ini peserta dapat memahami pelayanan
vaksinasi COVID-19

Tujuan Pembelajaran Khusus :


Setelah mengikuti pembekalan ini peserta dapat:
1. Memahami prinsip pelaksanaan vaksinasi COVID-19
2. Memahami standar pelayanan dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19
3. Melakukan manajemen limbah pelaksanaan vaksinasi COVID-19
Pokok Bahasan
01 PRINSIP PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19

02 STANDAR PELAYANAN VAKSINASI COVID-19

03 MANAJEMEN LIMBAH
SURAT EDARAN : VAKSINASI TAHAP 3 DAN PELAKSANAAN VAKSINASI
BAGI ANAK USIA 12 – 17 TAHUN
Melaksanakan upaya percepatan vaksinasi COVID-19 tahap 3 bagi seluruh
masyarakat rentan dan masyarakat umum lainnya berusia 18 tahun ke atas
mulai 1 Juli 2021.

Melaksanakan pemberian vaksinasi bagi anak usia 12-17 tahun dengan


memperhatikan:
1. Pelaksanaan vaksinasi dapat dilakukan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan atau
di sekolah/madrasah/pesantren berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan
dan Kanwil/Kantor Kemenag setempat untuk mempermudah pendataan
dan monitoring pelaksanaan;
2. Mekanisme skrining, pelaksanaan dan observasi sama seperti vaksinasi pada
usia >18 tahun;
3. Peserta vaksinasi harus membawa kartu keluarga atau dokumen lain yang
mencantumkan NIK anak;
4. Pencatatan dalam aplikasi PCare vaksinasi dimasukkan dalam kelompok
remaja;
5. Menggunakan vaksin Sinovac dengan dosis 0,5 ml sebanyak dua kali
pemberian dengan jarak atau interval minimal 28 hari.
6. Melakukan identifikasi dan percepatan vaksinasi bagi sasaran tahap 1 dan 2
yang belum mendapatkan 2 dosis vaksinasi.
7. Memperkuat upaya komunikasi dan sosialisasi dalam rangka percepatan
vaksinasi bagi lansia serta mengidentifikasi dan mengimplementasikan
strategi khusus yang sesuai dengan situasi daerah masing-masing dalam
meningkatkan jangkauan bagi lansia.
Strategi Percepatan Vaksinasi
Intensifikasi pelayanan vaksinasi Membuka pos
Menambah jumlah pelayanan Mobilisasi sasaran dengan
COVID-19 di fasilitas pelayanan
fasilitas pelayanan vaksinasi dikoordinasi oleh fasilitas
kesehatan, dengan menambah
kesehatan dan COVID-19 pelayanan kesehatan, dinas
jumlah hari pelayanan, jumlah
tenaga kesehatan (dapat dilakukan kesehatan atau
sesi pelayanan per hari, waktu massal, dengan
yang melaksanakan kementerian/lembaga/badan
pelayanan masing-masing sesi menerapkan
pelayanan vaksinasi usaha/instansi dan dapat
serta kuota sasaran yang protokol
COVID-19 melibatkan masyarakat
dilayani per sesi nya kesehatan)

Institusi/organisasi masyarakat
Indoor: Outdoor:
dapat bekerja sama dengan vaksinasi COVID-19 yang
pos pelayanan vaksinasi yang
dinas kesehatan diselenggarakan
dilaksanakan di lapangan, drive
kabupaten/kota, dinas kementerian/lembaga/badan
thru (layanan tanpa turun),
usaha/instansi, bandara/
kesehatan provinsi, stasiun/terminal, gedung- pelaksanaan vaksinasi mobile
Kementerian Kesehatan untuk gedung, tempat keramaian dengan memanfaatkan mobil
membuka pos pelayanan puskesmas keliling atau
(pasar, pusat perbelanjaan),
pelayanan kesehatan bergerak
vaksinasi COVID-19 stadion, dan tempat ibadah
lainnya
❑ Pemberian vaksinasi COVID-19 dilakukan oleh dokter, perawat atau bidan yang
memiliki kompetensi, dibuktikan dengan kepemilikan Surat Tanda Registrasi (STR)
❑ Pelaksanaan pelayanan Vaksinasi COVID-19 tidak menganggu pelayanan imunisasi
rutin dan pelayanan kesehatan lainnya;

❑ Melakukan skrining/penapisan terhadap status kesehatan sasaran LEBIH AWAL


sebelum dilakukan pemberian vaksinasi

❑ Menerapkan protokol kesehatan; serta

❑ Mengintegrasikan dengan kegiatan surveilans COVID-19 terutama dalam


mendeteksi kasus dan analisa dampak
Standar Pelayanan

Ketentuan Ruang dan


Alur

Ketentuan Waktu

Dosis dan Cara


Pemberian
Ketentuan Ruang/Tempat
Pelayanan
Menggunakan ruang/tempat yang cukup luas dengan sirkulasi udara
1 yang baik

Ruang/tempat pelayanan dibersihkan dengan cairan


2 disinfektan sebelum dan sesudah pelayanan

Tersedia fasilitas mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir/ hand
3 sanitizer

Atur meja pelayanan antar petugas agar menjaga jarak aman minimal
4 1-2 meter
Ketentuan Ruang/Tempat Pelayanan

5 Ruang/ tempat pelayanan vaksinasi hanya untuk melayani orang sehat

Sediakan tempat duduk bagi sasaran untuk menunggu sebelum dan 15


6 menit sesudah vaksinasi dengan jarak aman antar tempat duduk
minimal 1-2 meter.

Atur agar tempat/ruang tunggu sasaran yang sudah dan belum


vaksinasi terpisah. Jika memungkinkan tempat untuk menunggu 15
menit sesudah vaksinasi di tempat terbuka
Sarana dan prasarana yang harus disiapkan

Kit anafilaktik, untuk


penanganan pertama Ruangan, antara lain terdiri
terhadap kejadian ikutan atas ruang tunggu, ruang
01 pasca vaksinasi berupa 02 pelayanan vaksinasi
reaksi anafilatik saat proses COVID-19, dan ruang
observasi observasi

Perlengkapan/sarana untuk
Fasilitas mencuci tangan
menjaga rantai dingin
03 vaksin COVID-19 sesuai 04 pakai sabun dan air
mengalir atau hand
dengan standar
sanitizer

Bila terjadi KIPI pada penerima vaksinasi, Faskes harus melakukan penanganan pertama dan selanjutnya melakukan rujukan ke
Puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
ALUR VAKSINASI
Meja 1A Meja 1B Meja 2 Meja 3 Meja 4
sebelumnya
Pendaftaran Pendaftaran di tempat Screening Vaksinasi Pencatatan & Observasi

Ruang Tunggu - Petugas Mobile Meja 1 Meja 2


Saat ini Penerima Sasaran yang Datang Screening - Vaksinasi Pencatatan & Observasi

• Terdiri dari petugas kesehatan minimal 2 • Melakukan entry data


• Melakukan pengecekan orang (petugas screnning dan vaksinator) dari kertas kendali ke
sasaran melalui • Melakukan screening terhadap sasaran. dalam Pcare.
pedulilindungi.id (terdaftar/ Screening meliputi: tanda vital dan • Waktu observasi
pertanyaan screening sesuai Juknis
belum) • Peserta yang sudah lolos skrining dapat dikurangi menjadi 15
• Membagikan kertas langsung diberikan vaksin di meja tersebut menit Kartu vaksinasi
kendali untuk diisi oleh sasaran. juga. yang sudah dicetak
• Petugas mengisi hasil screening dan vaksinasi lebih dahulu diisi
pada kertas kendali. dengan ditulis tangan

SUDAH DILAKUKAN PENYESUAIAN DALAM PCARE VAKSINASI


PCARE UNTUK VGR: TIDAK ADA MENU PENDAFTARAN ON THE SPOT DAN UBAH/EDIT
DATA SASARAN
ALUR VAKSINASI
Meja 1A Meja 1B Meja 3
Pendaftaran Pendaftaran di tempat Vaksinasi

Saat ini
Ruang Tunggu - Petugas Mobile Meja 1 Meja 2
Penerima Sasaran yang Datang Pencatatan & Observasi
Screening - Vaksinasi

Meja 1
• Terdiri dari petugas kesehatan minimal 2 • Melakukan entry data
• Melakukan pengecekana orang (petugas screnning dan vaksinator) dari kertas kendali ke
• Melakukan screening terhadap sasaran. dalam Pcare.
sasaran melalui
Screening meliputi: tanda vital dan • Waktu observasi
pedulilindungi.id pertanyaan screening sesuai Juknis
dikurangi menjadi 15
( terdaftar / belum) • Peserta yang sudah lolos skrining dapat
menit Kartu vaksinasi
langsung diberikan vaksin di meja tersebut
• Membagikan kertas juga. yang sudah dicetak
• Petugas mengisi hasil screening dan vaksinasi lebih dahulu diisi
kendali untuk diisi oleh pada kertas kendali. dengan ditulis tangan
sasaran.

SUDAH DILAKUKAN PENYESUAIAN DALAM PCARE VAKSINASI


PCARE UNTUK VGR: TIDAK ADA MENU PENDAFTARAN ON THE SPOT DAN UBAH/EDIT
DATA SASARAN
Alur Baru 2 Meja

Alur baru dilaksanakan pada


3 Mei 2021
Sesuai surat Plt Dirjen P2P No.
SR.01.02/4/1695/2021
Tgl 4 Mei 2021
Ttg Penyederhanaan Alur Pelayanan
Kajian ahli
Waktu
Observasi 15
Menit
PENGECEKAN MELALUI PEDULI LINDUNGI OLEH
PETUGAS MOBILE DI RUANG TUNGGU

▪ Isi dengan nama lengkap


dan NIK sasaran.
Apabila sudah terdaftar
dalam PCare, akan
muncul tulisan siap
divaksin.
▪ Apabila sasaran belum
terdaftar, maka dapat
dilakukan pendaftaran on
the spot pada saat di meja
2. Petugas mobile
memberi tanda pada
kertas kendali sasaran.
KARTU KENDALI
KERTAS KENDALI IBU HAMIL
KARTU KENDALI ANAK
KARTU VAKSINASI

Diisi oleh
petugas di
meja 2
dan
diberikan
kepada
sasaran
sebagai
bukti
vaksinasi
KEBUTUHAN LOGISTIK
DENGAN ALUR MODEL 2
MEJA
Handphone untuk petugas mobile melakukan pengecekan
1.
di pedulilindungi.id

Kebutuhan laptop per tim dapat dikurangi dari 4 menjadi 1-2 per tim
2.
untuk di meja 2

3. Fotokopi kertas kendali manual

Printer bersifat opsional, dibutuhkan lagi apabila kartu


4.
tidak vaksinasi
sudah tersedia
Penggunaan Aplikasi Pcare Pada Alur
2 Meja
URL PCare Vaksinasi : https://pcare.bpjs-Kesehatan.go.id/vaksin

Hanya petugas Meja 2 yang mengakses Pcare, melaksanakan fungsi input:


• Pra –Registrasi :
• Pendaftaran sasaran on the spot atau go-show
• Pencatatan dan observasi:
• Registrasi
• Skrining
• Hasil layanan vaksinasi
• Hasil observasi
• Pemberian kartu vaksinasi (disarankan, untuk meminimalisasi
penggunaan printer agar disiapkan kartu vaksinasi manual)
Tampilan PCare Vaksinasi Alur 2 Meja
Pencatatan dan Observasi
Pra-Registrasi (Registrasi-skrining-hasil layanan
vaksinasi)
Ketentuan Waktu Pelayanan

Pelayanan di puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya tidak


mengganggu jadwal pelayanan imunisasi rutin. Tentukan
1
jadwal hari atau jam pelayanan khusus vaksinasi COVID-19.

Jumlah sasaran dan jam layanan perhari diatur oleh


masing-masing fasilitas pelayanan kesehatan dengan
2 memperhatikan jadwal layanan kesehatan lainnya, pengaturan ruang dan
alur pelayanan serta tetap memperhatikan protokol kesehatan
dengan ketat.
Dosis dan Cara Pemberian Vaksin
COVID-19
Interval
Jumlah Minimal
Platform Pengembang Vaksin Dosis Pemberian Cara Pemberian
Antar Dosis

Sinovac Research and Development 2 (0,5 ml


Inactivated virus Co., Ltd per dosis) 28 hari Intramuskular

Sinopharm + Beijing Institute of 2 (0,5 ml


Inactivated virus Biological Products per dosis) 21 hari Intramuskular

Viral vector 2 (0,5 ml


AstraZeneca + University of Oxford per dosis) 12 minggu Intramuskular
(Non-replicating)
Protein subunit Novavax
2 (0,5 ml
21 hari Intramuskular
Vaksin COVID-19 diberikan
per dosis)
melalui suntikan
Moderna + National Institute of
RNA-based vaccine Allergy and Infectious Diseases
2 (0,5 ml
28 hari Intramuskular intramuskular di bagian
per dosis)
(NIAID) lengan kiri atas.
2 (0,3 ml
RNA-based vaccine Pfizer Inc. + BioNTech per dosis) 21-28 hari Intramuskular Dosis dan cara pemberian
Viral vector Cansino Biological Inc./Beijing 1 (0,5 ml harus sesuai dengan
- Intramuskular
(Non-replicating) Institute of Biotechnology per dosis) yang direkomendasikan
Viral vector
The Gamaleya National Center of
2 (0,5 ml
untuk setiap jenis vaksin
Epidemiology and Microbiology 21 hari Intramuskular
(Non-replicating) per dosis) COVID-19.
(Sputnik V)
Langkah dan Prosedur Penyuntikan Vaksin
COVID-19

❑ Pengambilan vaksin dengan cara memasukkan jarum ke dalam vial vaksin dan
memastikan ujung jarum selalu berada di bawah permukaan larutan vaksin sehingga tidak
ada udara yang masuk ke dalam spuit

❑ Tarik torak perlahan-lahan agar larutan vaksin masuk ke dalam spuit dan keluarkan udara
yang tersisa dengan cara mengetuk alat suntik dan mendorong torak sampai pada skala
0.5 ml atau sesuai dosis yg direkomendasikan, kemudian cabut jarum dari vial.

❑ Bersihkan kulit tempat pemberian suntikan dengan alkohol swab dan


tunggu hingga kering
Langkah dan Prosedur Penyuntikan Vaksin
COVID-19
❑ Untuk penyuntikan intramuskular tidak perlu dilakukan aspirasi terlebih dahulu

❑ Setelah vaksin disuntikkan secara IM, jarum ditarik


keluar, kemudian ambil alcohol swab baru lalu tekan
pada bekas suntikan. Jika terjadi perdarahan, kapas
tetap ditekan pada lokasi suntikan hingga darah
berhenti
❑ Buang alat suntik habis pakai ke dalam
safety box tanpa menutup kembali
jarum (no recapping)
❑ Untuk mengantisipasi terjadinya kasus KIPI yang serius maka
sasaran dan pengantar diminta untuk tetap tinggal di tempat
pelayanan selama 15 menit sesudah vaksinasi dan
petugas harus tetap berada di pos minimal 15 menit setelah
sasaran terakhir divaksinasi.
INGAT!!
PEMBERIAN vaksin dosis pertama dan dosis kedua harus dengan jenis
VAKSIN YANG SAMA
Vaksinasi dosis pertama dan dosis kedua DAPAT DILAKUKAN di fasilitas
pelayanan kesehatan/pos pelayanan vaksinasi yang berbeda
PASTIKAN tidak salah dalam mengambil vaksin
MASUKKAN alatsuntik yang sudah di pakai dalam safety box
JANGAN menyentuh dan menutup kembali jarum setelah
penyuntikan
DO (YANG HARUS DILAKUKAN)
DON’T (TIDAK BOLEH DILAKUKAN)
Penting untuk diperhatikan

Apabila dosis kedua belum dapat diberikan sesuai


interval minimal tersebut maka direkomendasikan bagi
sasaran untuk sesegera mungkin, pada kesempatan
pertama, datang ke tempat pelayanan vaksinasi COVID-19
untuk mendapatkan dosis kedua
Penyintas COVID-19 dapat divaksinasi 3 bulan setelah
sembuh. Apabila setelah dosis pertama sasaran terinfeksi
COVID-19 maka dosis pertama vaksinasi tidak perlu diulang,
tetap diberikan dosis kedua dengan interval yang sama yaitu 3
bulan sejak dinyatakan sembuh
Sebelum digunakan, vaksin harus
dicairkan terlebih dahulu dengan cara:
• Vaksin yang disimpan dalam freezer suhu
-15°C sampai dengan -25°C, pencairan Pastikan vaksin sebelum digunakan
vaksin dilakukan dengan cara meletakkan telah mencair, dan sebelum
vaksin selama 1 jam pada suhu ruangan 15- disuntikkan vial vaksin harus
25°C sebelum dimasukkan ke dalam vaccine
carrier.
digoyangkan terlebih dahulu dengan
SOP • Vaksin yang disimpan dalam vaccine lembut dan jangan dikocok.
refrigerator suhu 2-8°C, pencairan vaksin
Pemberian dilakukan dengan cara meletakkan vaksin selama
Vaksinasi dengan 15 menit pada suhu ruangan 15-25°C sebelum
dimasukkan ke dalam vaccine carrier.
vaksin Moderna

Vaksin yang sudah dicairkan Apabila vaksin sudah dicairkan


jangan dibekukan kembali. Apabila dan sudah dibuka maka harus segera
vaksin yang telah dicairkan belum disuntikkan maksimal dalam kurun waktu
dibuka, maka vaksin tersebut disimpan 6 jam dan apabila lebih dari 6 jam maka
pada vaccine refrigerator suhu 2-8°C vaksin tersebut tidak dapat dipergunakan
dan hanya dapat disimpan dan dan dimusnahkan sesuai ketentuan
digunakan maksimal selama 30 hari. perundang-undangan.

41
SOP Pencairan dan Pengenceran Vaksin
Pfizer
1. Langkah pencairan vaksin:
• Biarkan vial mencair di lemari es pada suhu 2-8ºC. Satu karton bisa menghabiskan waktu hingga 3
Vaksin yang jam untuk mencair (vial yang sudah dicairkan dapat disimpan di lemari es hingga lima hari) atau
diamkan vial pada suhu kamar (hingga 25ºC) selama 30 menit.
diproduksi oleh • Vaksin harus mencapai suhu kamar sebelum pengenceran dilakukan dan harus segera
Pfizer, •
diencerkan dalam waktu 2 jam.
Sebelum pengenceran, bolak-balikkan botol vaksin dengan hati-hati sebanyak 10 kali (jangan
sebelum dikocok), lalu periksa cairan di dalam vial. Cairan tersebut berupa suspensi putih atau putih pudar
dan mungkin mengandung partikel amorf putih atau putih pudar. Jangan gunakan jika cairan
penyuntikan berubah warna atau jika partikel lain terlihat.
dibutuhkan 2. Langkah pengenceran:
upaya •

Gunakan Natrium Klorida 0,9% USP steril untuk melakukan pengenceran.
Dengan menggunakan teknik aseptik, tarik 1,8 ml pengencer ke dalam spuit pengencer (jarum
pencairan ukuran 21 atau lebih sempit).

dan •
Bersihkan tutup vial vaksin dengan usap antiseptik sekali pakai.
Tambahkan 1,8 ml Natrium Klorida 0,9%, USP ke dalam vial vaksin.
pengenceran • Setarakan tekanan vial sebelum mengeluarkan jarum dari vial dengan menarik 1,8 ml udara
ke dalam spuit pengencer yang kosong.
terlebih dahulu • Bolak-balikkan botol vaksin dengan hati-hati sebanyak 10 kali (jangan dikocok), lalu periksa
cairan di dalam vial. Cairan tersebut berupa suspensi putih atau putih pudar dan mungkin
mengandung partikel amorf putih atau putih pudar. Jangan gunakan jika cairan berubah warna
atau jika partikel lain terlihat.
• Catat tanggal dan jam pengenceran.
INPUT DATA HASIL
OBSERVASI 15 MENIT
PASCA VAKSINASI
ADA KELUHAN TANPA
KELUHAN

Input reaksi/gejala/keluhan sbb, sesuai kondisi


sasaran:
1. Tanda-tanda syok anafilaktik (sesak nafas/berdebar/dada tidak
nyaman/nyeri ulu hati/padangan kabur, mual/muntah, penurunan
kesadaran) TINDAK
2. Demam LANJUT:
3. Peningkatan tekanan darah (≥140/90)
4. Urtikaria (kemerahan/ruam/gatal tersebar) DAPAT
5. Lethargia (lemas, mengantuk) DITANGANI
6. Kemerahan, gatal di sekitar lokasi suntikan
7. Bengkak, nyeri, pegal di lokasi suntikan
ATAU DIRUJUK
8. Batuk/pilek, sakit kepala, pusing
9. Gangguan kecemasan, syncope
10. Lain-lain: (dapat diisi oleh petugas)

Reaksi/keluhan/gejala (KIPI) yang dialami selama observasi kemudian


ditindaklanjuti dengan pencatatan dan pelaporan KIPI melalui
PENCATATAN DAN PELAPORAN HASIL PELAYANAN
VAKSINASI COVID-19 DENGAN PCARE VAKSINASI SECARA
MANUAL

• Apabila tidak memungkinkan menginput data hasil layanan


secara daring (online) pada saat pelayanan berlangsung,
pencatatan dilakukan secara manual. Data kemudian
diinput ke dalam sistem PCare apabila sudah tersedia
jaringan internet

Input data satu per satu dengan Menu


Pencatatan Pelaksanaan Vaksin Manual
pada PCare Vaksinasi
Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian

Pastikan petugas kesehatan dalam kondisi sehat (tidak demam, batuk, pilek, dan
Lain-lain)

Membawa vaksin, ADS, Safety Box, perlengkapan anafilaktik, dan logistik


vaksinasi lainnya, seperlunya, dengan memperhatikan jumlah sasaran yang
telah terdata

Petugas kesehatan menerapkan protokol kesehatan selama pelayanan berlangsung


dengan mengacu pada Petunjuk Teknis Pelayanan Vaksinasi Pada Masa Pandemi
COVID-19.
METODE PELAKSANAAN VAKSINASI
DALAM RANGKA PERCEPATAN

Berbasis Faskes (pemerintah


dan swasta)

Berbasis Institusi (TNI, POLRI,


perkantoran, dst)

Vaksinasi massal di tempat

Vaksinasi massal bergerak

Pelaksanaan vaksinasi massal di Jakarta, Bandung dan Manado


Materi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Vaksinasi COVID-19

Untuk
Masyarakat

22/07/2021 47
Materi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Vaksinasi COVID-19

Untuk Petugas Kesehatan


22/07/2021 48
BAGAN ALIR PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS KEGIATAN
VAKSINASI COVID-19

TEMPAT PELAYANAN
VAKSINASI COVID-
19
PERLU
PUSKESMAS/ PETUGAS
RUMAH SAKIT FASYANKES LAIN/KKP
POS VAKSINASI PENGELOLA
LIMBAH

JENIS LIMBAH

VIAL VAKSIN, ALCOHOL SWAB, MASKER, SPUIT DAN JARUM


SARUNG TANGAN DAN APD LAIN

PLASTIK KUNING/PLASTIK LAIN SAFETY BOX

TPS LIMBAH B3
DAERAH TDK TERJANGKAU FASILITAS

PERUSAHAAN PENGOLAH LIMBAH INCINERATOR AUTOCLAVE/MICROWAVE


B3 BERIZIN PENGUBURAN
FASYANKES
Manajemen Limbah
• Menyiapkan kantong plastik kuning, safety box dan tempat sampah tertutup.
• Melapisi tempat sampah dengan plastik kuning atau plastik lain dengan label/logo limbah
medis/infeksius.
• Masukkan spuit dan jarum ke safety box. Bila safety box telah terisi ¾ (tiga per
empat) penuh segera diganti.
• Masukkan limbah berupa botol/ampul/vial vaksin, alkohol swab, masker,
sarung tangan, APD lainnya ke dalam plastik kuning atau plastik lain dengan
label/logo limbah medis infeksius. Bila kantong plastik kuning sudah ¾ penuh
segera diikat dan diganti dengan yang baru.
• Menempatkan limbah medis/infeksius yang ada di Fasyankes dan seluruh pos
pelayanan vaksinasi di Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) Limbah B3 yang
dilengkapi dengan lemari pendingin (suhu < O°C) bila menyimpan lebih dari 48 jam.
• Pengangkutan limbah medis/infeksius ke TPSLB3 dilakukan secara hati-hati
sehingga tidak terjadi tumpahan atau ceceran.
Manajemen Limbah
• Pengolahan limbah medis vaksinasi COVID-19 dilakukan
dengan beberapa alternatif, yaitu:
• Mengolah limbah medis vaksinasi bekerja sama dengan
perusahaan pengolah berizin.
• Mengolah limbah medis dapat juga menggunakan insinerator, atau
autoclave atau microwave yang dilengkapi pencacah. Abu insinerator,
atau residu autoclave atau microwave dapat dikelola dengan
enkapsulasi/inertisasi (solidifikasi), kemudian disimpan di lokasi yang telah
disepakati dengan DLH/pihak berwenang setempat.
• Untuk daerah yang tidak terjangkau perusahaan pengangkut dan pengolah
limbah B3, dapat dilakukan penguburan dengan konstruksi pada
PermenLHK P.56/2015 (ukuran minimal 1 meter kubik) dan berkoordinasi
dengan DLH/ pihak berwenang setempat.
TERIMA
KASIH
Bapak/Ibu waktunya Istirahat , Sholat dan
Makan Siang
jam 12.00 sd 13.00 wita
Kita mulai Materi kembali jam 13.00wita.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai