RANTAI DINGIN
VAKSINASI COVID19
Disampaikan dalam
Pelatihan Vaksinator COVID19
23-25 Juni 2021
PROFIL
Nama : dr. Sry Rachmawaty, MARS
Tempat/tgl lahir : Tanjung Pinang ,10 Nov 1969
Alamat : Komp. Wisma Bumi
Mas, blok.A/9, Tampat
Laban,
Kuranji, Padang. Sumbar
No. Hp : 089659050226/ 08129092762
Pendidikan terakhir : FK Univ. ANDALAS -
Padang
Pekerjaan : PNS (Widyaiswara Ahli Madya-
BKOM dan PELKES,
Prov. Sumatera Barat)
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Umum :
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta dapat mengetahui, memahami dan melakukan penyusunan
perencanaan serta manajemen vaksin dan logistik vaksinasi COVID-19 sesuai standar
2 PENDATAAN SASARAN
N
PELAYANAN
VAKSINASI 5
PERHITUNGAN KEBUTUHAN SERTA RENCANA DISTRIBUSI VAKSIN, PERALATAN
PENDUKUNG DAN LOGISTIK
COVID19
6 PENYUSUNAN RENCANA ADVOKASI, SOSIALISASI DAN PELATIHAN
8 PENDANAAN
• Petugas pelayanan publik yaitu TNI/Polri, Satpol PP, Kepala Desa/Lurah atau
Tahap 2 perangkat Desa/Kelurahan, anggota DPR/DPD/DPRD, pejabat negara, Aparatur Sipil
Negara, Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja, pegawai BUMN/BUMD, serta
(Minggu Ke 4 Februari petugas pelayanan publik lain yang terlibat secara langsung memberikan pelayanan
2021) kepada masyarakat, yang berusia 18 tahun ke atas.
• Kelompok usia lanjut (≥60 tahun)
Tahap 3 • Masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi, yang berusia 18
(Mei – Juli 2021 tahun ke atas.
Tahap 4
• Masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan kluster sesuai
(Agustus -Desember 2021 dengan ketersediaan vaksin, yang berusia 18 tahun ke atas.
)
PENDATAAN SASARAN
Dalam hal sasaran individu sesuai tahapan belum terdaftar oleh instansi/badan usaha/lembaga/organisasi maupun oleh perangkat
daerah, puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan pelaksana vaksinasi COVID-19, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota maupun
Dinas Kesehatan Provinsi, maka dapat dilakukan pendataan melaluiAplikasi PCare Vaksinasi.
PENDATAAN DAN PENETAPAN
FASYANKES PELAKSANA VAKSINASI COVID-19
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan milik KRITERIA Jumlah sasaran per sesi pelayanan
disesuaikan dengan kapasitas masing-
Pemerintah Pusat, masing fasilitas pelayanan kesehatan
Pemerintah Daerah
Provinsi, Pemerintah
1. memiliki tenaga kesehatan pelaksana
daerah Kabupaten/Kota vaksinasi COVID-19;
atau milik 2. memiliki sarana rantai dingin sesuai Dalam hal Fasilitas Pelayanan
masyarakat/swasta yang dengan jenis Vaksin COVID-19 yang Kesehatan tidak dapat memenuhi
memenuhi persyaratan: digunakan atau sesuai dengan kebutuhan dalam memberikan
1. Puskesmas, ketentuan peraturan perundang- Vaksinasi bagi seluruh sasaran
puskesmas undangan; dan dan/atau tidak memenuhi
3. memiliki izin operasional Fasilitas
pembantu;
Pelayanan Kesehatan atau penetapan
persyaratan, Dinas Kesehatan
2. Klinik;
oleh Menteri sesuai dengan ketentuan Kabupaten/Kota dapat membuka
3. Rumah sakit;
peraturan perundang-undangan. pos Vaksinasi COVID-19
dan/atau
4. Unit pelayanan
kesehatan di Kantor Fasilitas pelayanan Kesehatan yang tidak dapat memenuhi
Kesehatan persyaratan poin 2dapat menjadi tempat pelayanan vaksinasi
Pelabuhan (KKP) COVID-19 namun dikoordinasi oleh puskesmas setempat
Fasyankes dan pos vaksinasi ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta diinput ke dalam aplikasi PcareVaksinasi
PENDATAAN DAN PENETAPAN FASYANKES
PELAKSANA VAKSINASI COVID-19
1. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan Kantor Cabang BPJS Kesehatan setempat untuk
mendapatkan hak akses (username dan password) aplikasi Pcare Vaksinasi.
2. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mengakses aplikasi Pcare Vaksinasi melalui alamat https://pcare.bpjs-
kesehatan.go.id/vaksin/ menggunakan browser yang terdapat pada komputer/laptop/handphone yang
terkoneksi internet, kemudian log in menggunakan username dan password yang sudah didapatkan.
3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mengentrikan daftar fasilitas pelayanan kesehatan dan pos pelayanan
vaksinasi yang telah ditetapkan pada aplikasi Pcare Vaksinasi. Data yang dientri meliputi nama fasilitas
pelayanan kesehatan, jadwal layanan vaksinasi, kapasitas layanan per-sesi, nama dan nomor handphone
PIC layanan vaksinasi di fasilitas pelayanan kesehatan tersebut.
4. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuatkan atau menambahkan hak akses (username dan password)
Pcare user fasilitas kesehatan bagi fasilitas pelayanan kesehatan baru atau fasilitas pelayanan kesehatan
yang belum bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
5. Detail penggunaan aplikasi Pcare Vaksinasi untuk pendataan fasyankes dapat dilihat pada User Manual
dengan mengunduh pada tautan http://bit.ly/LampiranJuknisVC19 dengan password $ppt12020.
Penginputan Fasyankes yang akan Memberikan
Pelayanan Vaksinasi COVID-19 pada AplikasiPCare
Strategi Percepatan Pelaksanaan
Vaksinasi COVID19
Institusi Penerintah/lembaga
atau BUMN yang memiliki
Berbasis fasilitas kesehatan fasiltas kesehatan di
untuk pelayanan publik institusinya, maka vaksinasi
dapat dilayani di fasilitas
kesehatan masing - masing
Perlu disusun perencanaan kegiatan: menentukan jumlah hari pelaksanaan, jumlah target
Dalam rangka percepatan sasaran per hari, jumlah sasaran per sesi dan jumlah sesi per hari, waktu pelayanan per sesi,
pelaksanaan vaksinasi jumlah meja pelayanan per sesi, jumlah sasaran per meja per sesi jumlah tenaga per sesi
COVID- 19, Kementerian
Kesehatan bekerja sama Pelaksanaan pelayanan vaksinasi di pos pelayanan vaksinasi harus menerapkan protokol
dengan Dinas Kesehatan kesehatan dan memenuhi standarpelayanan vaksinasi COVID-19
Provinsi dan pihak lain
yang terkait dapat Pos pelayanan vaksinasi massal merupakan bagian dari fasilitas pelayanan kesehatan yang
telah ditetapkan melalui SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebagai tempat
membuka pos pelayanan pelayanan vaksinasiCOVID- 19, sehingga pencatatan dan pelaporannya menjadi bagian dari
vaksinasi massal fasilitas pelayanan kesehatan tersebut
Sebagai upaya antisipasi terjadinya KIPI serius, perlu disiapkan ambulans atau mobil
puskesmas keliling atau ruangan khusus (ICU mini) beserta kit anafilaktik yang memadai.
Minimal 1 orang dokter ahli disiapkan untuk memantau proses observasi dan melakukan
penanganan pertama terhadap KIPI
Registrasi Sasaran
• Proses pembentukan nomor tiket untuk sasaran
yang telah dilakukan pendataan sebagai calon
penerima vaksinasi COVID-19.
• Sasaran yang sudah memiliki tiket dapat
memperoleh vaksinasi di fasilitas pelayanan
kesehatan atau pos pelayanan vaksinasi yang telah
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Perintah
Pengiriman Scan Penerimaan
Vaksin Per vaksin
Kota/Kab
Gudang Dinkes Provinsi
Kemenkes Bio Farma
Pengiriman
Perintah pengiriman
vaksin per fasyankes
Proses
Perintah pengiriman
Tarakan
Batam Manado
Pekanbaru Ternate
Gorontalo
Pontianak
Samarinda
Sorong
Jambi
Palangkaraya
Palu
Pangkal
Pinang
Jayapura
Banjarmasin Ambon
Padang Palembang
Kendari
Bengkulu
Serang
Jakarta
Makasar
Bandar Surabaya
Semarang
lampung
NTT
Mataram
Bandung
Yogyakarta
Denpasar #HoldingBUMNFarmasi
KeteranganDistribusi Vaksin
No Poin Notes
1. Dasar pengiriman vaksin ke provinsi/hub adalah data alokasi vaksin dari Sistem Informasi Satu
Data (Bab 3 Pelaksanaan -Sub Bab d -Poin a)
2. Biofarma mengirimkan vaksin ke Gudang Dinkes Provinsi dan dilakukan proses penerimaan
Pengiriman vaksin dari Biofarma ke Dinkes melalui aplikasi BioTracking (Bab 3 Pelaksanaan -Sub Bab a -Poin 6)
1 3. Apabila Gudang Dinkes Provinsi penuh maka vaksin dikirimkan ke Hub (Bab 3 Pelaksanaan -
Prov/Hub
Sub Bab d -Poin f)
4. Ada email notifikasi ke penanggung jawab Gudang Dinkes Provinsi atas penerimaan vaksin
(Bab 3 Pelaksanaan -Sub Bab d -Poin h)
1. Dasar pengiriman vaksin ke fasyankes adalah alokasi vaksin per fasyankes oleh Dinkes Kab/Kota
(Bab 3 Pelaksanaan -Sub Bab d -Poin j)
2. Biofarma memerintahkan hub untuk melakukan pengiriman vaksin ke fasyankes berdasakan
alokasi (Bab 3 Pelaksanaan -Sub Bab d -Poin k)
3. Hub akan membuat email ke Biofarma, Dinkes Provinsi dan Dinkes kab/kota setiap melakukan
pengiriman vaksin (Bab 3 Pelaksanaan -Sub Bab d -Poin l)
2 Pengiriman vaksin dari Hub ke Fasyankes 4. Proses pengiriman vaksin menggunakan sistem BioTracking (Bab 3 Pelaksanaan -Sub Bab d-
Poin m)
5. Pada saat vaksin diterima oleh fasyankes dilakukan proses penerimaan barang melalui
BioTracking (Bab 3 Pelaksanaan -Sub Bab d -Poin n)
6. Atas penerimaan tersebut hub mensubmit bukti penerimaan melalui eksternal folder ke
Biofarma (Bab 3 Pelaksanaan -Sub Bab d -Poin p)
Keterangandistribusi
vaksin
No Poin Notes
1. Jika pada saat proses penerimaan ada vaksin yang tidak sesuai mutunya maka atas kemasan sekunder atau vial
yang rusak tersebut tidak dilakukan scan 2D Code dan vaksin dibawa kembali oleh petugas pengantar barang
ke Hub (Bab 3 Pelaksanaan -Sub Bab e -Poina)
2. Jika vaksin yang tidak sesuai mutunya diketahui setelah proses penerimaan vaksin, maka dilakukan:
3 Retur Vaksin a) Atas vaksin yang rusak dikirimkan kembali ke hub atau diambil oleh petugas hub
b) Petugas di hub melakukan scan 2D Code atas vaksin di kemasan sekunder atau vial
3. Hub menyimpan vaksin tersebut sampai ada keputusan dari Biofarma (Bab 3 Pelaksanaan - Sub Bab e -
Poin c)
1. Dalam kondisi tertentu bisa dilakukan realokasi vaksin antar fasyankes dalam satu kota/kabupaten/provinsi
atau bisa juga berbeda kabupaten/kota/provinsi (Poin 2 Realokasi Vaksin)
2. Dalam hal vaksin yang akan di realokasi berada di fasyankes maka dilakukan dengan cara:
a) Vaksin yang akan direalokasi dikirimkan ke hub atau diambil oleh petugas hub
4 Realokasi vaksin
b) Petugas mencatat sebagai transaksi retur (vaksin baik) dengan melakukan scan 2D Code di kemasan
sekunder atau vial
c) Dinas Kab/kota membuat alokasi ke fasyankes yang baru atas vaksintersebut
d) Atas alokasi yang baru tersebut Biofarma memerintahkan hub untuk mengirimkan vaksin
SOP Distribusi Vaksin dan Logistik
1. Distribusi vaksin wajib menggunakan cold box, vaccine carrier disertai dengan cool pack atau alat
transportasi vaksin lainnya yang sesuai dengan jenis vaksin COVID-19. Untuk peralatan
pendukung dan logistik lainnya menggunakan sarana pembawa lain yang standar, sesuai dengan
ketentuan;
2. Pada setiap cold box, vaccine carrier atau alat transportasi vaksin lainnya disertai dengan alat
pemantau suhu;
3. Lakukan tindakan disinfeksi pada permukaan cold box, vaccine carrier atau alat transportasi
vaksin lainnya dengan menggunakan cairan disinfektan yang sesuai standar;
4. Menggunakan masker bedah/masker medis dan apabila diperlukan memakai sarung tangan pada
saat melakukan penataan vaksin di vaccine refrigerator atau tempat penyimpanan vaksin lainnya;
5. Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer sebelum dan
sesudah menangani vaksin dan logistik vaksinasi lainnya; dan
6. Penyimpanan vaksin serta logistik vaksinasi lainnya mengacu pada Standar Prosedur
Operasional (SPO) yang berlaku.
Penyimpanan Vaksin
dalam Vaccine Refrigerator
Berdasarkan prosedur/manajemen
penyimpanannya, vaksin COVID-19 dibagi
menjadi 3 yaitu :
1. vaksin COVID-19 dengan suhu penyimpanan
2-8 °C,
2. vaksin COVID-19 dengan suhu penyimpanan
-20 °C (vaksin mRNA, Moderna),dan
3. vaksin COVID-19 dengan suhu penyimpanan
-70 °C (vaksin mRNA, Pfizer).
Penyimpanan Vaksin
dalam Vaccine Refrigerator
Suhu 2-8 °C
1. Ruang penyimpanan harus terhindar dari paparan sinar matahari
langsung.
2. Penyimpanan vaksin COVID-19 diatur sedemikian rupa untuk
menghindari kesalahan pengambilan, perlu disimpan secara terpisah
dalam rak atau keranjang vaksin yang berbeda agar tidak tertukar
dengan vaksin rutin. Apabila memungkinkan, vaksin COVID-19 disimpan
dalam vaccine refrigerator yang berbeda, dipisahkan dengan vaksin
rutin.
3. Penyimpanan vaksin bagi fasilitas pelayanan kesehatan yang belum
memiliki vaccine refrigerator standar (buka atas sesuai Pre-Kualifikasi
WHO), masih dapat memanfaatkan lemari es domestik/ rumah tangga,
dimana penataan vaksin dilakukan berdasarkan penggolongan
sensitivitas terhadap suhu dan sesuai manajemen vaksin yang efektif.
4. Vaksin tidak boleh diletakkan dekat dengan evaporator
Contoh Penyimpanan Vaksin
Suhu 2-8 °C
IPV
DT
COVID
COVID
COVID
COV
Td ID IPV
Jangan
menyimpan
vaksin di
pintu
Penyimpanan Vaksin
dalam Vaccine Refrigerator
Suhu -20 °C
• Saat sesi pelayanan sudah selesai setiap harinya, petugas bertanggung jawab
mengembalikan sisa vaksin yang belum dibuka dan vaccine carrier ke ruang
penyimpanan di puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan
SOP, sedangkan safety box yang telah terisi disimpan di ruangan/tempat
khusus yang diperuntukkan untuk menyimpan sementara limbah medis
sebelum dikelola/dimusnahkan, jauh dari jangkauan pengunjung terutama
anak-anak. Jangan menyimpan kembali vaksin yang sudah dibuka/dilarutkan
dalam tempat penyimpanan vaksin.
Penyimpanan Logistik Lainnya
1. Selain vaksin, pelaksanaan vaksinasi COVID-19 juga membutuhkan
logistik lainnya yang meliputi ADS, safety box, dan alcohol swab
dimana juga memerlukan tata kelola yg baik. Selain manajemen
yang baik juga diperlukan gudang penyimpanan yang memadai.
2. Dalam penyimpanan logistik ini harus dipastikan kondisi fisik dan
keamanan barang dan kemasannya, di semua tingkat fasilitas
penyimpanan, hingga digunakan oleh masyarakat.
3. Perhatikan kadaluwarsa setiap barang. Khusus untuk ADS,
pengiriman atau pemakaiannya harus mengikuti prinsip EEFO (Early
Expired First Out), dimana barang yang akan kadaluwarsa,
diutamakan untuk dikirim/dipakai terlebih dahulu. Petugas tidak
boleh mengeluarkan/memakai ADS jika sudah lewat tanggal
kadaluwarsa.
TERIMA KASIH
PENUGASAN
OPV BCG
MR
HB0
DPT
COVID
MR
Td
Td IPV
BCG DT
BCG
Penyimpanan Vaksin
MR OPV
BCG DPT
IPV COVID
Td HB0
DT