PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keselamatan pasien puskesmas adalah suatu sistem dimana puskesmas
membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi
dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
B. Tujuan Pedoman
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di puskesmas
2. Meningkatnya akuntabilitas Puskesmas terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di Puskesmas.
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan.
D. Batasan Operasional
Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana puskesmas
membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi :
assestment risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan
risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden
dan tindaklanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya
cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.
E. Landasan Hukum
1. Undang Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1691 Tahun 2011 Tentang Keselamatan
Pasien
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
stribusi Ketenagaan
Pada jam kerja (7.30 – 14.15) distribusi ketenagaan adalah sbb:
Pendaftaran : 3 petugas RM
BP Umum : 3 dokter dan 3 perawat
BP Gigi : 2 dokter gigi, 2 perawat gigi
KIA : 3 bidan
Laboratorium : 2 petugas laboratorium
Farmasi : 1asisten apoteker
Kesling : 2 sanitarian
Gizi : 2 Nutrisionis
dwal Kegiatan
1. Pengaturan jadwal jaga dokter, perawat dan bidan dibuat bersama-sama dan di
pertanggung jawabkan oleh Kordinator Klinis, Kordinator Bidan dan Kordinator
Perawat.
2. Jadwal dibuat untuk jangka waktu satu bulan dan didistribusikan pada akhir
bulan sebelum pelaksanaan jadwal.
3. Untuk tenaga dokter, bidan maupun perawat yang memiliki keperluan penting
pada hari tertentu, maka petugas perawat tersebut dapat bertukar jadwal dengan
sejawatnya dan mencatatkan perubahan jaga tersebut di lembar jadwal jaga.
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
II. Peralatan
BP Umum BP Gigi KIA Laboratoriu Farmasi Pendaftara
m n
tensimeter tensimete tensimeter Centrifuge Timbanga alat tulis
stetoskop r stetoskop darah n obat buku
termomete stetoskop stetoskop Centrifuge Blender register
r tang laennec urine Laminator rak status
hammer rahang termomete Box fiksasi Kalkulator komputer
senter dewasa r Lampu Plastik mesin
diagnostik tang doppler spiritus obat antrian
set rahang KB set Objek glass Mesin nomor
timbangan anak Partus set Deck galass puyer antrian
pengukur bor gigi Kulkas Tabung Kertas
tinggi scaling vaksin Mikroskop puyer
badan set Spuit Spuit Label obat
pita spuit Pita Sendok
pengukur pengukur obat
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
Kriteria :
Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan
keterlibatan pasien yang
merupakan partner dalam proses pelayanan. Karena itu, di puskesmas harus
ada sistem dan mekanisme
mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tanggung jawab
pasien dalam asuhan pasien.
Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat :
1). Memberikan informasi yang benar, jelas, lengkap dan jujur.
2). Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga.
3). Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti
4). Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan.
5). Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan puskesmas.
6). Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa.
7). Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati.
8. Tersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan
perbaikan kinerja Puskesmas dan perbaikan keselamatan pasien, termasuk
evaluasi berkala terhadap kecukupansumber daya tersebut.
9. Tersedia sasaran terukur, dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria
objektif untukmengevaluasi efektivitas perbaikan kinerja Puskesmas dan
keselamatan pasien, termasukrencana tindak lanjut dan implementasinya.
BAB V
LOGISTIK
Tidak kalah penting dalam pedoman keselamatan pasien ini adalah
tentang ketersediaan logistic, yang antara lain berupa form-form pelaporan
maupun sarana yang dibutuhkan untuk pencatatan dan pelaporan kejadian
maupun hasil diskusi adanya potensi yang mampu mempengaruhi
keselamatan pasien, meliputi :
pelaporan insiden KTD, KNC,KPC, resiko medik
petunjuk keselamatan dalam gedung
njuk lantai basah
atan kebersihan lingkungan
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
BAB IX
PENUTUP