Anda di halaman 1dari 6

Pertemuan Persiapan Haji dan Umroh di Masa Pandemi COVID 19

Tanggal: 21-12-2021
Tempat: Ballroom grand soll marina hotel
Waktu: 08.00-13.00
Notulensi:
1. Penyelenggaraan karantina haji dan umroh
a. Karantina sebelum keberangkatan (swab PCR 3x24 jam)
b. Karantina tiba di arab Saudi (swab PCR)
c. Karantina sebelum kepulangan ke tanah air (swab PCR 3x24 jam)
d. Karantina saat tiba di tanah air (swab PCR 2x hari ke 1 dan 3)
2. Protokol Kesehatan untuk tempat karantina
a. Memiliki tempat tidur dan kamar mandi sendiri
b. Meminimalisir kontak saat kegiatan makan
c. Terdapat petugas pengawas karantina
3. Validasi hasil pemeriksaan kesehatan melalui aplikasi H.O.R.E (terdapat alat aplikasi
HORE)
4. One gate policy :
a. Keamanan (Safety) dan keterjaminan kesehatan para jamaah umrah mulai pada
proses keberangkatan, proses pelaksanaan ibadah sampai proses kepulangan
b. Menerapkan protocol kesehatan yang standar untuk jamaah dan petugas
pembimbing umrah agar tidak ada lagi ditemukan kebocoran kasus positif covid
19
c. Pembelajaran penerapan manasik terintegrasi dan protocol kesehatan ibadah
haji tahun 2022
5. Pre departure
a. Rencana keberangkatan awal Jemaah umrah bulan desember 2021
b. Usia dibatasi 18-65 tahun dan sudah divaksinasi dosis lengkap
c. Jemaah yang akan berangkat wajib dilaporkan kepada kemenag
d. Skema penerbangan dengan menggunakan pesawat direct flight, menggunakan 1
pesawat berisi Jemaah umrah tanpa ada penumpang umum
e. Screening kesehatan terpusat dilakukan sebelum Jemaah berangkat dengan
memastikan kesehatan Jemaah, sertifikat vaksin yang valid dan tes PCR dilakukan
secara bersamaan dilakukan laboratorium yang telah diakui kemenkes
f. QR code sertifikat vaksin dicetak di kartu umrah dan dapat discan oleh otoritas
arab Saudi yang berisi identitas Jemaah, sertifikat vaksin dan hasil test PCR
6. Pelaksanaan ibadah umrah selama 9 hari (termasuk perjalanan PP)
7. Akomodasi diisi 2 orang/kamar makan disajikan dalam kemasan dan transportasi
mengikuti ketentuan arab Saudi
8. Jemaah wajib melakukan RT PCR pada hari keenam karantina. Jika hasil negative
boleh pulang ke domisili masing-masing. Jika positif dirujuk ke wisma isolasi oleh
satgas c ovid 19
9. Rekomendasi vaksinasi haji dan umroh:
a. Jamaah wajib bersertifikat vaksinasi meningitis
b. Vaksin influenza dan pneumokok
c. Yellow fever  jaamah amerika serikat dan afrika
d. Polio  jamaah tertentu
e. Vaksinasi COVID 19
10. Vaksin meningitis yang kita gunakan adalah vaksin polisakarida, cara pemberian
paling lambat 10 hari sebelum berangkat ke daerah endemis, kekebalan 2 tahun, ibu
hamil diperbolehkan dengan penjelasan efek samping dan pada anak usia < 2 tahun
diperbolehkan untuk vaksin meningitis terkonjugat karena cenderung lebih aman
11. Vaksin influenza sangat direkomendasikan pada ibu hamil, anak usia 6 bulan – 5
tahun, usia lansia >65 tahun, orang yang memiliki penyakit penyerta (diabetes, asma,
chronic heart, penyakit paru, orang yang berisiko tinggi terhadap poajanan yang ada
12. Vaksin influenza tahunan berguna untuk memberikan kekebalan dari imunisasi
vaksin influenza yang bertahan hingga 1 tahun. Vaksin ini harus diberikan sekali tiap
tahun untuk memberikan perlindungan terhadap influenza yang optimal
13. Upaya pengendalian infeksi selama haji dan umrah:
a. Membiasakan penggunaan masker terutama saat berada di lingkungan yang
ramai atau berpolusi
b. Memperhatikan perilaku hidup bersih, sehat, istirahat yang memadai
c. Membiasakan melakukan cuci tangan
d. Membatasi aktifitas yang berlebihan di pemondokan
e. Melaksanakan etika batuk
f. Berhenti merokok atau menghindari asap rokok
g. Vaksinasi diberikan sebelum keberangkatan
14. Vaksin influenza dan meningitis diberikan paling minimal 10 hari sebelum
keberangkatan, jika < 10 hari maka tidak bisa membentuk kekebalan (antibody) di
dalam tubuh Jemaah
15. Keberangkatan haji dan umrah masih terbentur dengan aplikasi yang harus dimiliki
oleh Jemaah yaitu (pedulilindungi, ….., tawaqalna), pada usia lanjut akan kesulitan
untuk mengakses dan memenuhi syarat ini.
16. KKP bandara menjadi penjaga agar tidak terjadi penularan infeksi dari luar ke dalam
negeri atau sebaliknya.
17. Kementerian arab Saudi tidak lagi memberikan larangan untuk Jemaah Indonesia
beribadah umrah atau haji, tetapi mereka memberlakukan protocol dan swab PCR
secara ketat.
18. Vaksin meningitis dan influenza wajib ditulis dalam kertas kuning ICV. Saat ini
pemerintah masih menggunakan ICV manual belum ada ICV digital. Kartu kuning ICV
harus dituliskan secara benar dan sesuai untuk tanggal dan pemberian dosis vaksin.

Penulis

dr. Aditya Novita


10208119901119201605046

Anda mungkin juga menyukai