menunaikan haji tahun ini yang mencakup jamaah lokal dan asing.
2) Yang melaksanakan Haji HARUS berusia antara 18-
60 tahun.
3) Mereka yang melaksanakan haji HARUS dalam
keadaan sehat.
4) Mereka yang menunaikan Haji HARUS tidak pernah
berada di rumah sakit karena sakit apa pun dalam 6 bulan terakhir sebelum melakukan perjalanan haji. (Bukti Diperlukan)
5) Para peziarah HARUS mendapatkan kedua dosis
vaksin dengan kartu Vaksinasi yang disediakan oleh masing-masing negara Organisasi Kesehatan / Rumah Sakit / Kementerian. (Bukti Diperlukan) 6) Vaksin yang diambil HARUS dalam daftar yang disetujui yang diakui oleh Kementerian Kesehatan di Kerajaan Arab Saudi.
7) Jamaah HARUS Karantina selama 3 hari jika
digolongkan sebagai jemaah haji asing segera setelah tiba di Kerajaan Arab Saudi.
8) Dosis pertama vaksin WAJIB telah diminum pada
Syaal 1 1442. Catatan: Hari ini telah berlalu dan merupakan hari Idul Fitri 1442.
9) Dosis kedua dari vaksin HARUS diminum pada hari
ke-14 sebelum tiba di Kerajaan Arab Saudi.
10) Kondisi Jarak Sosial dan pemakaian Topeng serta
Tindakan Pencegahan lainnya akan terus melindungi jamaah.
Ini adalah kondisi utama yang secara singkat
disediakan oleh Kementerian Kesehatan dalam dokumen 9 halaman yang dirilis pada 22 Mei 2021.
Sebelum peziarah tiba di Daerah / Lokasi Haji
1) Mereka HARUS memastikan bahwa semua dokumen kesehatan yang diperlukan yang diperlukan dilengkapi untuk memverifikasi status dan kondisi kesehatan mereka. 2) Jamaah HARUS memiliki sertifikat / dokumen terkait vaksin. Di beberapa negara dikeluarkan Sertifikat Perjalanan. 3) Para peziarah juga akan menjalani Skrining Visual sesuai prosedur dan tindakan pencegahan terkait Covid-19. 4) Informasi akan terus diberikan melalui Media Sosial, Agen Tur dan melalui pesan SMS dll untuk tujuan pendidikan. 5) Titik transportasi yang ditunjuk sedang diatur ke tempat kelompok akan berkumpul sesuai dengan Tindakan Pencegahan.
Ketika seorang peziarah tiba di kediaman mereka:
1) Jemaah akan menjalani pemeriksaan termal.
2) Akomodasi dan hotel yang akan ditinggali jemaah haji harus mematuhi Kementerian Pariwisata, Kementerian Haji, dan badan lainnya.
3) Akan ada penerapan tindakan pencegahan untuk
mencegah kepadatan di dalam kamar dan hotel. Oleh karena itu, mereka akan menyediakan layanan katering untuk setiap peziarah di kamar mereka tanpa perlu berkumpul di ruang makan dan mencegah prasmanan terbuka.
4) Semua jemaah haji internasional harus Karantina
selama 3 hari dan juga akan melakukan PCR Swab di tempat tinggal.
5) Jemaah akan dididik bahwa jika ada gejala,
mereka harus pergi ke dokter secara langsung, untuk memastikan keselamatan diri sendiri dan keselamatan orang lain.
6) Jemaah haji akan diberangkatkan dalam
gelombang yang lebih sedikit dibandingkan tahun- tahun sebelumnya untuk mematuhi Social Distancing. Akan ada titik temu kelompok di semua wilayah dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
7) Semua bagasi jamaah HARUS didisinfeksi &
pekerja akan diberi peran untuk memastikan hal ini 8) Personil Keamanan telah ditugaskan untuk mengatur keluar masuknya perusahaan penerbangan sesuai dengan waktu yang diberikan kepada mereka.
9) Fasilitas akomodasi protokol harus ditaati.
Untuk Arafah:
1) Sebuah bus akan ditentukan untuk setiap
kelompok dan nomor kursi akan ditetapkan untuk setiap peziarah selama seluruh perjalanan, dengan tindak lanjut dari penerapan tindakan pencegahan saat naik dan turun dari bus. 2) Peziarah tidak diperbolehkan berdiri selama perjalanan 3) Keluarga akan diizinkan untuk duduk bersama 4) Jika seorang peziarah memiliki Covid-19, bus akan didesinfeksi dan prosedur lain akan mengikuti 5) Jumlah penumpang tidak melebihi 50% dari total kapasitas. 6) Di dalam bus, akan ada tempat kosong kursi di antara setiap penumpang. 7) Penumpang harus membawa barang bawaannya. 8) Makanan sebaiknya hanya dikemas sebelumnya. 9) Mencegah pertemuan dan menjaga jarak sosial 10) Jumlah peziarah tidak akan melebihi 50 per 50 meter persegi luas tenda
Catatan Lainnya: Jemaah akan diberikan batu dalam
tas steril yang dikemas oleh panitia. Keberangkatan jemaah haji ke dan dari fasilitas Jamarat harus dijadwalkan agar jumlahnya tidak melebihi 50 jamaah haji untuk setiap lantai fasilitas Jamarat.
Catatan untuk Masjid Al Haram.
1) Jemaah harus memiliki izin untuk menunaikan ibadah haji dari portal elektronik haji atau melalui aplikasi elektronik.
2) Jamaah haji harus memastikan Social Distancing
dan mencegah terjadinya masalah keramaian.
3) Kamera pencitraan termal tersedia untuk
mengukur suhu di pintu masuk.
4) Jika terjadi suhu tinggi atau Dugaan, jemaah akan
dicegah masuk dan dirujuk ke dokter spesialis di Kementerian Kesehatan.
5) Karpet di Masjid Al Haram akan dilepas.
6) Stiker diberi tanda di lantai yang memungkinkan
Jarak Sosial 2 meter antar jemaah.
7) Makanan akan dilarang di dalam Masjid.
8) Pelajaran pendidikan akan terus ditangguhkan di
dalam Masjid.
9) Namun materi pendidikan akan didistribusikan
10) Pembersihan dan desinfektan akan dilakukan sepanjang waktu.