1) Tahap perencanaan:
a) Membuat rencana operasional berdasarkan hasil
evaluasi penyelenggaraan kesehatan haji tahun
sebelumnya.
b) Menjelaskan kepada petugas tentang rencana kerja
operasional (RKO) yang telah dipersiapkan sejak di
Indonesia pada saat pelatihan Kompetensi dan
pembekalan Integrasi.
2) Tahap persiapan:
a) Gelar rencana operasional kegiatan Tim Sanitasi dan
Food Security sesuai dengan kebijakan pimpinan.
b) Menyiapkan sarana pendukung meliputi: formulir
pemeriksaan, alat dan reagent sanitarian field kit serta
rapid food security test, alat perangkap dan pengendali
vector, tempat pembuangan limbah medis dan non
medis, alat komunikasi cepat HP/ Bravo, backdrop,
poster dan stiker informasi sanitasi, bahan dan alat
kebersihan, alat pengolah data, jaringan internet, mesin
cetak, alat tulis dan kendaraan operasional.
c) Membuat peta lokasi pemukiman jemaah dan dapur
katering.
d) Membuat tupoksi Tim sanitasi dan food security
e) melakukan rapat koordinasi dengan seksi katering dan
seksi akomodasi Kementerian Agama.
f) Melakukan orientasi lapangan.
g) Membuat jadwal pemeriksaan.
h) Membangun jejaring kerja dengan Tim KKHI, TKH
kloter, Emergency Medical Team, Tim Promosi
Kesehatan, Tim Logistik, Pengawas katering dan
Pengawas Hotel.
3) Tahap Pelaksanaan:
a) Melakukan pengamatan suhu udara, kelembaban udara
dan kecepatan angin.
b) Melakukan inspeksi sanitasi di KKHI Makkah dan KKHI
Madinah dan Poskes Bandara Jeddah.
c) Melakukan pemeriksaan dapur catering.
d) Melakukan pemeriksaan hotel/pondokan jemaah haji.
e) Melakukan pengedalian vektor di lingkungan KKHI.
f) Melakukan sterilisasi/disinfeksi ruang gawat
darurat/isolasi/perawatan/kamar jenazah setelah digunakan
pasen penyakit menular.
g) Melakukan sterilisasi/disinfeksi kendaraan ambulans
setelah digunakan pasen penyakit menular.
h) Melakukan kewaspadaan dini KLB diare.
i) Melakukan penanganan KLB jika terjadi kasus.
j) Melakukan pengambilan sampel makanan untuk
pemeriksaan laboratorium jika ada KLB diare
k) Membuat laporan kejadian KLB jika terjadi kasus.
l) Melakukan pemeriksaan sample makanan.
m) Membuat laporan harian kegiatan sanitasi dan food
security.
4) Tahap pengakhiran:
a) Evaluasi hasil kegiatan Tim Sanitasi dan Food Security.
b) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Tim Sanitasi
dan Food Security.
2) Sasaran Operasional
Seluruh Jemaah haji Indonesia yang berada di Arab Saudi
pada masa operasional penyelenggaraan kesehatan haji
Tahun 2022 M/1443 H.
c. Rencana Operasional
No Waktu dan pelaksanaan kegiatan
5. Uraian kegiatan
b. Menurunkan rawat jalan dan rawat inap akibat makanan basi dan
bahan makanan kadaluarsa.
1) Melakukan pemeriksaaan kebersihan lingkungan dapur katering
sebanyak 3 dapur per hari.
2) Melakukan pemeriksaan bahan makanan di dapur katering setiap
inspeksi dapur katering.
3) Melakukan pemeriksaan personal hygiene penjamah makanan
setiap inspeksi dapur katering.
4) Melakukan penyuluhan kesehatan kepada penjamah makanan di
dapur katering setiap inspeksi dapur katering.
5) Membuat jaringan komunikasi dengan petugas pengawas katering
dan TKH Kloter untuk melakukan food test (organoleptik) sebelum
didistribusikan ke jemaah haji.
6) Melakukan pengambilan sampel makanan untuk pemeriksaan
laboratorium bila terjadi kasus diare.
7) Menarik bahan makanan yang tidak layak konsumsi.
8) Membuat jaringan komunikasi dengan Tim promosi kesehatan
dan TKH Kloter agar jemaah haji tidak menunda untuk
mengkonsumsi makanan.
9) Melakukan monitoring laporan pengawasan makanan TKH Kloter
di siskohatkes.
10) Membuat jaringan komunikasi dengan pengawas katering untuk:
a) Memantau distribusi makanan.
b) Memeriksa kondisi makanan jemaah haji.
c) Mengawasi penggunaan heater di hotel-hotel.
Armuzna
b. Menurunkan rawat jalan dan rawat inap akibat makanan basi dan
bahan makanan kadaluarsa.
1) Melakukan pemeriksaaan kebersihan lingkungan dapur katering
di Armuzna sebanyak 3 dapur per hari.
2) Melakukan pemeriksaan bahan makanan di dapur katering
Armuzna setiap inspeksi dapur catering.
3) Melakukan pemeriksaan personal hygiene penjamah makanan
setiap inspeksi dapur katering.
4) Melakukan penyuluhan kesehatan kepada penjamah makanan
di dapur katering setiap inspeksi dapur katering.
5) Membuat jaringan komunikasi dengan pengawas katering dan
TKH Kloter untuk melakukan food test (organoleptik) sebelum
didistribusikan ke jemaah haji
6) Melakukan pengambilan sampel makanan untuk pemeriksaan
lababoratorium bila terjadi kasus diare.
7) Menarik bahan makanan yang tidak layak konsumsi dan atau
bahan makanan yang kadaluarsa.
8) Membuat jaringan komunikasi dengan Tim promosi kesehatan
dan TKH Kloter agar Jemaah haji tidak menunda untuk
mengkonsumsi makanan.
11) Membuat jaringan komunikasi dengan pengawas katering untuk
memantau distribusi dan kondisi makanan jemaah haji di
maktab.
12) Membuat jaringan komunikasi dengan pengawas maktab untuk
menjaga kebersihan tenda jemaah haji.