Anda di halaman 1dari 3

NAMA : SITI VANESA RAHMA

NIM : 1301213086
MATA KULIAH : PENDIDIKAN PANCASILA

PEMBUDAYAAN NILAI PANCASILA MELALUI BUDAYA KHATAM QURAN


DI PADANG LUA, BUKITTINGGI, SUMATERA BARAT
A. Ringkasan Analisis
Tradisi Khatam Al-Qur’an di Padang Lua, Bukittinggi, Sumatera Barat merupakan
salah satu bukti Pembudayaan Nilai Pancasila melalui kearifan lokal sebab terkandung
semua Nilai Pancasila yang diamalkan saat jalannya tradisi tersebut.
B. Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah negara yang memiliki beragam suku bangsa dan tradisi. Suku
Minang misalnya, suku yang berasal dari daerah Sumatera Barat ini memiliki salah satu
tradisi yang cukup unik yaitu Tradisi Khatam Al-Qur’an. Tradisi ini cukup popular di
daerah Sumatera Barat dan sekitarnya khususnya di Kota Bukittinggi dan Kabupaten
Agam.
Pancasila merupakan dasar negara yang dijadikan pedoman hidup bagi Bangsa
Indonesia. Nilai-nilai Pancasila tidak hanya ditemukan dalam kehidupan sehari-hari,
bahkan dalam upacara hingga tradisi adat banyak ditemukan nilai-nilai Pancasila
didalamnya, seperti pada Tradisi Khatam Al-Qur’an di Padang Lua, Bukittinggi, Sumatera
Barat. Maka dari itu penulis mengangkat judul “Pembudayaan Nilai Pancasila Melalui
Tradisi Budaya Khatam Al-Qur’an Di Padang Lua, Bukittinggi, Sumatera Barat” dalam
penulisan esai ini.
Tujuan dari penulisan esai ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas pengganti UTS
mata kuliah Pendidikan Pancasila serta mengetahui bagaimana nilai-nilai Pancasila
dibudayakan melalui kearifan lokal. Karena zaman semakin modern sehingga banyak
nilai-nilai Pancasila dan nilai agama serta kearifan lokal yang sudah semakin terlupakan,
maka dari itu penulis berpendapat bahwa judul dalam esai ini sangat penting untuk
dibahas.
C. Cara Pengambilan Data
Cara pengambilan data untuk esai ini dengan menggunakan teknik wawancara dan
studi pustaka. Pada pengumpulan data di esai ini, wawancara yang dilakukan adalah
wawancara semi-terstruktur dimana proses wawancara lebih bebas daripada wawancara
tersturuktur namun masih ada batas tertentu. Wawancara dilakukan dengan bertanya
langsung kepada narasumber yaitu saudara Habiburrahman selaku Panitia bagian
Dokumentasi di Marching Band Tradisi Khatam Alqur’an melalui media Zoom Meeting.
Proses wawancara diawali dengan menyepakati dan mengatur waktu untuk
melakukan wawancara dengan narasumber. Wawancara dilakukan dengan menyampaikan
beberapa pertanyaan yang terdapat dalam pedoman wawancara. Informasi wawancara
direkam oleh pewawancara menggunakan alat rekam bawaan dari media Zoom Meeting.
Adapun pedoman wawancara semi terstruktur adalah sebagai berikut.
1. Kapan acara Tradisi Khatam Qur’an biasa dilaksanakan?
2. Bagaimana rangkaian proses Tradisi Khatam Qur’an tersebut?
3. Adakah peran khusus dalam rangkaian Tradisi Khatam Qur’an?
4. Apa manfaat diadakan Tradisi Khatam Qur’an?
5. Bagaimana hubungan Tradisi Khatam Qur’an dengan nilai Pancasila?
Dokumentasi yang digunakan dalam mendukung informasi di esai ini adalah
dokumentasi resmi yang didapatkan dari narasumber yang merupakan salah satu panitia
bagian dokumentasi dari Tradisi tersebut. Dokumentasi yang didapatkan berupa foto
jalannya tradisi tersebut dan foto hasil screenshoot serta video saat melakukan wawancara
tersebut.

Dokumentasi jalannya acara

Dokumentasi saat wawancara


D. Analisis
Tradisi Khatam Qur’an merupakan salah satu Tradisi di Padang Lua, Bukittinggi,
Sumatera Barat yang ditujukan untuk orang-orang yang telah berhasil membaca Al-Qur’an
dengan baik dan lancar. Tradisi ini biasa dilakukan sekali dalam dua tahun setelah hari
raya Idul Adha. Tradisi ini biasanya diikuti oleh anak didik TPA sekitar. Rangkaian proses
Tradisi Khatam Qur’an diawali dengan Pembacaan Al-Qur’an dari peserta di Masjid Jami’
Padang Lua dan akan dinilai tajwid, makhraj, dan iramanya, lalu setelah itu para peserta
akan melakukan arak-arakan atau pawai keliling kampung dengan diiringi oleh pasukan
marching band. Terdapat semua nilai sila dari Pancasila yang terkandung dalam Tradisi
ini. Dimulai dari Sila ke-1 Pancasila ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’, dapat dilihat dari tajuk
tradisi ini yang merupakan tradisi keagamaan serta tujuan tradisi ini yaitu sebagai ucapan
syukur kepada Allah karena telah memberikan para peserta kesempatan untuk membaca
Al-Qur’an dengan baik dan lancar. Lalu sila ke-2 ‘Kemanusiaan yang Adil dan Beradab’
dapat dilihat dari tidak ada pembedaan perlakuan antar peserta dalam rangkaian proses
jalannya tradisi tersebut. Lalu sila ke-3 ‘Persatuan Indonesia’, dengan adanya tradisi ini
membuat antar masyarakat saling berinteraksi sosial sehingga dapat terciptanya persatuan
antar masyarakat. Lalu sila ke-4 ‘Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan’ dapat dilihat saat rapat pembentukan kepanitian
hingga saat penyusunan acara, pastinya membutuhkan musyawarah dan mufakat untuk
mendapatkan suatu keputusan bersama. Untuk sila ke-5 ‘Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia’ dapat dilihat dari kegiatan pawai yang dilaksanakan dan orang yang
memeriahkan acara tersebut, dimana semua golongan masyarakat dapat merasakan
meriahnya acara tersebut meski bukan orang yang terlibat secara langsung.
E. Kesimpulan
Pancasila adalah suatu pedoman hidup bagi Bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila
wajib kita budayakan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai Pancasila juga terdapat dalam
kearifan lokal, seperti pada Tradisi Khatam Qur’an yang sebelumnya telah dibahas.
Namun seiring perkembangan zaman banyak nilai-nilai Pancasila dan kearifan lokal yang
mulai terlupakan. Untuk itu kita sebagai generasi penerus bangsa sudah sepantasnya
mengangkat lagi budaya kearifan lokal serta membudayakan nila-nilai Pancasila di setiap
kegiatan yang kita lakukan.
Daftar Pustaka
Wulandari, T. (2021, September 9). Nilai-nilai Pancasila: Pengertian dan Contohnya dalam
Kehidupan Sehari-hari. Detikedu; detikcom. Diakses dari
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5715673/nilai-nilai-pancasila-pengertian-dan-
contohnya-dalam-kehidupan-sehari-hari
Wirdanengsih. (2013). Pembudayaan Tradisi Membaca AlAl-Qur’an pada anak-anak di
Masyarakat Balai Gurah Kabupaten Agam Sumatera Barat. Jurnal Keagamaan Dan
Pendidikan, 12(2), 27–33.
Semarak Tradisi Khatam AlAl-Qur’an di Ranah Minang. (2014, August 13). Republika Online;
Republika Online. Diakses dari
https://www.republika.co.id/berita/koran/financial/14/08/13/na8cma3-semarak-tradisi-
khatam-alAl-Qur’an-di-ranah-minang

Anda mungkin juga menyukai