Anda di halaman 1dari 4

PDCA PROGRAM TB

PUSKESMAS PASIRAN JAYA TAHUN 2019

NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH PEMECAHAN MASALAH TERPILIH
1 Angka temuan kasus TB tahun 2018  Tidak semua penderita TB berobat ke  Dilakukan kerja sama dan peran serta dari  Bides, BPM dan DPM melaporkan temuan
belum mencapai target. Puskesmas. Ada yang berobat ke luar jaringan dan jejaring (DPM, Bides, klinik, kasus TB setiap bulan kepada PJ Program
Target temuan kasus TB = 134 kasus, wilayah atau ke DPM, Klinik/RS, sehingga dll) untuk mencari informasi,mencatat TB pada saat rakor bulanan.
capaian kasus TB = 36 kasus (26,8 %) tidak tercatat dan tidak dilaporkan. dan melaporkan kepada PJ program TB
apabila menemukan penderita TB yang
melakukan pengobatan di luar
Puskesmas.
 Bides, BPM dan DPM melaporkan temuan
kasus TB setiap bulan kepada PJ Program
TB pada saat rakor bulanan.
 Terduga TB yang melakukan pemeriksaan  Dokter dan petugas melakukan  Dokter dan petugas melakukan
BTA dan hasilnya negatif, tidak mau pendekatan kepada terduga TB dan pendekatan kepada terduga TB dan
melakukan pemeriksaan Rontgen untuk keluarganya dengan memberikan keluarganya dengan memberikan
mengantisipasi terjadinya kasus TB BTA(-) informasi pentingnya dilakukan informasi pentingnya dilakukan
Rontgen(+) pemeriksaan secara menyeluruh. pemeriksaan secara menyeluruh.
 Masyarakat menganggap gejala penyakit  Dilakukan penyuluhan dan edukasi  Dilakukan penyuluhan dan edukasi
TB seperti batuk, tidak nafsu makan, dan mengenai penyakit TB (penyebab, gejala, mengenai penyakit TB (penyebab, gejala,
berat badan turun merupakan hal yang cara penularan, cara pencegahan, dan cara penularan, cara pencegahan, dan
biasa. pengobatan) pengobatan)
 Sebagian masyarakat yang terjaring dan  Dilakukan penjaringan TB dan  Dilakukan penjaringan TB dan
masuk dalam terduga TB tidak pengambilan sampel sputum oleh pengambilan sampel sputum oleh
mengantarkan sputumnya untuk petugas ke seluruh wilayah kerja dan petugas ke seluruh wilayah kerja dan
dilakukan pemeriksaan BTA dengan dilakukan secara rutin. dilakukan secara rutin.
sulitnya transportasi.  Petugas mencatat alamat lengkap dan
nomor HP terduga TB yang akan
dilakukan pemeriksaan.
 Belum adanya kader TB di wilayah kerja  Membentuk kader TB di wilayah kerja  Membentuk kader TB di wilayah kerja
Puskesmas untuk membantu penemuan Puskesmas untuk membantu penemuan Puskesmas untuk membantu penemuan
kasus TB. kasus TB. kasus TB.
 Melakukan pembekalan materi tentang  Melakukan pembekalan materi tentang
TB kepada kader TB. TB kepada kader TB.
 Tidak semua keluarga atau orang di  Dilakukan survey kontak pada penderita  Dilakukan survey kontak pada penderita
sekitar penderitaTB dilakukan TB untuk mengetahui siapa saja yang TB untuk mengetahui siapa saja yang
pemeriksaan BTA. perlu melakukan pemeriksaan BTA. perlu melakukan pemeriksaan BTA.
 Kurangnya peran serta lintas sektoral  Meningkatkan peran serta lintas sektoral  Meningkatkan peran serta lintas sektoral
dalam penemuan kasus TB dalam penemuan kasus TB melalui dalam penemuan kasus TB melalui
kegiatan Lokmin Linsek. kegiatan Lokmin Linsek.
 Belum dilakukan Tes Tuberkulin pada  Melakukan pendataan anak yang kontak  Melakukan pendataan anak yang kontak
anak yang kontak langsung dengan langsung dengan penderita TB melalui langsung dengan penderita TB melalui
penderita TB kegiatan Survey Kontak. kegiatan Survey Kontak.
 Mengajukan Tes Tuberkulin ke Dinas  Mengajukan Tes Tuberkulin ke Dinas
Kesehatan Tulang Bawang. Kesehatan Tulang Bawang.
 Melakukan Tes Tuberkulin pada anak  Melakukan Tes Tuberkulin pada anak
yang kontak langsung dengan penderita yang kontak langsung dengan penderita
TB di Puskesmas. TB di Puskesmas.
 Pemberian obat pencegahan TB (PP INH)  Pemberian obat pencegahan TB (PP INH)
kepada anak balita yang kontak langsung kepada anak balita yang kontak langsung
dengan penderita TB dengan penderita TB
 Kerja sama tim TB di Puskesmas belum  Meningkatkan kerja sama tim TB di  Meningkatkan kerja sama tim TB di
berjalan optimal. Puskesmas. Puskesmas.

2 Masih ada penderita TB yang putus  Penderita kurang memahami cara minum  Petugas harus menjelaskan cara minum  Membentuk kelas TB di setiap wilayah
OAT atau minum OAT tidak teratur. OAT OAT dengan jelas dan benar. yang sudah memiliki >1 kasus TB, agar
 Memberikan nomor telepon petugas dapat memantau status pengobatan TB
yang bisa dihubungi oleh penderita TB pasien
 Membentuk kelas TB di setiap wilayah
yang sudah memiliki >1 kasus TB, agar
dapat memantau status pengobatan TB
pasien.
 Penderita merasa sudah sembuh  Petugas harus menjelaskan pentingnya  Membentuk kelas TB di setiap wilayah
minum OAT sampai tuntas dan akibatnya yang sudah memiliki >1 kasus TB, agar
jika OAT tidak diminum sesuai aturan. dapat mengedukasi dan memotivasi
 Membentuk kelas TB di setiap wilayah pasien TB dan keluarganya dalam
yang sudah memiliki >1 kasus TB, agar pengobatan TB secara tuntas.
dapat mengedukasi dan memotivasi
pasien TB dan keluarganya dalam
pengobatan TB secara tuntas.
 Penderita TB pindah atau pergi ke luar  Petugas meminta data alamat lengkap  Diperlukan adanya kader TB di wilayah
wilayah tanpa memberitahu petugas. dan nomor telepon penderita TB. masing-masing.
 Diperlukan adanya kader TB di wilayah  Membentuk kelas TB di setiap wilayah
masing-masing. yang sudah memiliki >1 kasus TB, agar
 Membentuk kelas TB di setiap wilayah dapat memantau pengambilan obat
yang sudah memiliki >1 kasus TB, agar pasien TB.
dapat memantau pengambilan obat
pasien TB.
 Penderita tidak mengambil OAT ke  Petugas menghubungi penderita TB  Membentuk kelas TB di setiap wilayah
Puskesmas  Petugas mendatangi rumah penderita TB yang sudah memiliki >1 kasus TB, agar
untuk melakukan pemantauan minum dapat memantau pengambilan obat
OAT pasien TB.
 Diperlukan kader TB dalam pemantauan
minum OAT
 Membentuk kelas TB di setiap wilayah
yang sudah memiliki >1 kasus TB, agar
dapat memantau pengambilan obat
pasien TB.
 Kesalahan petugas dalam memberikan  Petugas harus paham dan lebih teliti  Petugas harus paham dan lebih teliti
jumlah OAT dalam memberikan OAT dalam memberikan OAT
 Membentuk kelas TB di setiap wilayah  Membentuk kelas TB di setiap wilayah
yang sudah memiliki >1 kasus TB, agar yang sudah memiliki >1 kasus TB, agar
dapat memantau pengambilan obat dapat memantau pengambilan obat
pasien TB. pasien TB.
 Penderita TB lupa jadwal minum OAT.  PMO harus aktif mengingatkan jadwal  Diperlukan kader TB dalam pemantauan
minum OAT minum OAT
 Diperlukan kader TB dalam pemantauan  Membentuk kelas TB di setiap wilayah
jadwal minum OAT tepat waktu. yang sudah memiliki >1 kasus TB, agar
 Membentuk kelas TB di setiap wilayah dapat memantau status pengobatan TB
yang sudah memiliki >1 kasus TB, agar pasien.
dapat memantau status pengobatan TB
pasien.

Anda mungkin juga menyukai