Anda di halaman 1dari 32

Pendidikan Kesehatan Keluarga,

Masyarakat
Dan Aplikasi Konsep Long Term
Care (LTC) Pada Pasien HIV/AIDS
dr. Riswahyuni Widhawati,M.Si
Topik

1 2
Pendidikan kesehatan pada Aplikasi konsep long term care
keluarga dan masyarakat terkait pada pasien HIV/AIDS
dengan pasien HIV/ AIDS
Topik

1
PENDIDIKAN KESEHATAN PADA KELUARGA DAN
MASYARAKAT TENTANG HIV/ AIDS
PROGRAM HIV AIDS
Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)

Tindakan Pencegahan

Testing dan konseling

Pengobatan, Pelayanan dan perawatan


Melaksanakan pendidikan dan memberikan informasi
yang tepat dan benar tentang HIV/AIDS kepada
masyarakat luas agar dapat mengembangkan sikap
dan perilaku positif untuk melindungi dirinya dan
orang lain dari penularan HIV;

Mengembangkan jiwa dan semangat saling membantu


dan non diskriminasi terhadap para mengidap
TUJUAN HIV/penderita AIDS serta lingkungannya yang
KIE terdekat : isteri/suami, keluarga, teman sekerja dan
sepergaulan;

Memberikan penjelasan luas tentang Kebijaksanaan


dan Strategi Nasional Penanggulangan HIV/AIDS di
Indonesia serta pelaksanaannya sesuai situasi dan
kondisi setempat.
Kelompok Sasaran KIE
• Masyarakat umum:
• Cara penularan, kemungkinan dampak, cera
pencegahan, pemberian informasi yang tepat dan
benar
• Petugas kesehatan (swasta, pemerintah dna masyarakat)
• Pemberian informasi dasar tentang penularan dan
penyebaran HIV serta cara pencegahannya, pemeriksaan
untuk deteksi dini, motivasi pasien untuk pemeriksaan
HIV sukarela dan melakukan konseling yang tepat.
melaksanakan kewaspadaan (universal precautions)
dalam perawatan penderita untuk melindungi dirinya
dan penderita lain.
Kelompok Sasaran KIE

1.Perorangan dan lembaga-


2. Wanita dan Remaja
lembaga
• Gerakan pendidikan • Wanita dan remaja penting
pencegahan HIV/AIDS misainya, sekali baik sebagai anggota
para guru dan masyarakat yang dalam hidup
pemimpin/pemuka-pemuka sehari-hari rawan terhadap
agama dan masyarakat, penularan HIV/AIDS tetapi juga
lembaga keagamaan dan media berpotensi sebagai pendidik dan
massa. motivasi yang sangat ampuh
Kelompok Sasaran KIE
(.. Lanjutan )
3. Orang beresiko Tinggi 4. Penderita HIV dan AIDS

• Orang-orang yang pekerjaan atau gaya • Diberikan edukasi tentang hidup dengan
hidupnya menyebabkan mereka penyakitnya dan cara-cara untuk
menghadapi kemungkinan resiko lebih mencegah penularan kepada orang lain.
tinggi untuk ketularan dan menularkan
HIV seperti misalnya : para tuna susila,
pasangan dari suami/isterinya, pecandu
narkotika suntikan dan orang-orang
tertentu yang karena pekerjaannya
menyebabkan dia terpisah dari keluarga
untuk waktu lama dan melibatkan diri
dalam hubungan seksual dengan
"pasangan sementara“
Promosi kesehatan mengenai Iklan layanan
masyarakat,
Promosi
Kesehatan Kampanye penggunaan kondom pada setiap
hubungan seks berisiko,
infeksi
HIV/AIDS Promosi kesehatan bagi remaja dan dewasa muda,

dilakukan
melalui: Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dan tenaga
non-kesehatan terlatih dalam promosi pencegahan
penyalahgunaan zat dan penularan HIV.
Ibu hamil.
Kondisi yang
Bayi yang lahir dari ibu penderita infeksi HIV/AIDS.
menyebabkan
seseorang Melakukan transfusi darah secara berkala.
sangat
Pernah berbagi alat suntik dengan orang lain.
dianjurkan
untuk rutin Sering melakukan hubungan seksual dengan bergonta-ganti
pasangan.
melakukan
Melakukan hubungan seksual dengan sesama jenis.
pemeriksaan
HIV antara lain: Mengidap sexually transitted diseaseatau penyakit menular
seksual lainnya (Hepatitis B dan C, infeksi HPV, dll)
Pemeriksaaan Pada HIV AIDS
1.Tes Antibodi,
• Pemeriksaan kandungan antibodi HIV di dalam darah (Antibodi HIV ini akan diproduksi oleh
sistem imunitas tubuh hanya ketika seseorang sudah terinfeksi oleh virus HIV)
• Antibodi HIV baru dapat terdeteksi 1 -3 bulan setelah pasien terinfeksi oleh virus HIV, tes ini
tidak akurat, dan karena memerlukan pemeriksaan lanjutan agar HIV AIDS bisa terdeteksi
secara pasti.
• Jenis pemeriksaan :
• 1.Rapid test merupakan tes untuk antigen HIV, dapat selesai dengan cepat/ 20 menit, tingkat
akurasi rendah. kemungkinan dapat menghasilkan positif palsu atau negatif palsu.
• 2.ELISA test merupakan tes kandungan antibodi HIV. Tes ini biasanya memerlukan waktu 1-
3 hari.
• 3.Western blot test: tes lanjutan ELISA test. Lebih tepatnya, western blot test dilakukan untuk
memastikan adanya pengikatan spesifik antibodi terhadap protein HIV.
Tes antibodi-antigen atau Ab-Ag
test merupakan kombinasi pemeriksaan
yang dilakukan untuk mendeteksi protein
p24 (antigen HIV) serta antibodi HIV-1
2. Tes atau HIV-2 di dalam darah pasien. 

Antibodi- Lebih akurat dan bisa dijadikan sebagai


Antigen pemeriksaan dini dari penyakit HIV/AIDS,
hasil dikeluarkan sekitar 2-6 minggu
setelah terinfeksi.
Tes PCR (polymerase chain reaction)
pemeriksaan HIV dengan tingkat
akurasi paling tinggi.
Pemeriksaan diperoleh dari materi
3.Tes PCR genetik HIV, yaitu DNA atau RNA, di
dalam darah pasien pada
laboratorium.

Hasil pemeriksaan 2 hari.


APLIKASI KONSEP LONG TERM
CARE PADA PASIEN HIV/AIDS
Perawatan jangka panjang mengacu pada

Long
rangkaian layanan medis dan sosial yang
dirancang untuk mendukung kebutuhan
orang yang hidup dengan masalah kesehatan

Term
kronis yang mempengaruhi kemampuan
mereka untuk melakukan aktivitas sehari-
hari.

Care Perawatan jangka panjang bertujuan untuk


mencegah kemerosotan dan meningkatkan

(LTC)
penyesuaian sosial ke tahap penurunan
(Harris,K., Sengupta, M., Park, Lee, E.,
Valverde, R., 2013)
Kebutuhan Faktor Yang Memepengaruhi Kebutuhan

Perawatan
Perawatan Jangka Panjang:

Jangka • Perubahan kapasitas fungsional fisik,


• Perubahan kapasitas fungsional mental,
• Diam/atau perubahan kapasitas fungsional yang pada

Panjang gilirannya, selama kehidupan individu, dipengaruhi oleh


lingkungan.

(WHO, Banyak orang mendapatkan kembali kapasitas


fungsional yang hilang, tetapi ada juga yang
mengalami penurunan. Jenis perawatan yang
2000) dibutuhkan dan durasi perawatan semacam itu
seringkali sulit diprediksi ( WHO, 2000).
Perawatan jangka panjang merupakan
komponen pendekatan komprehensif,
Long
Term Bersifat holistik tercermin disetiap
aspek perawatan yang bersifat
perawatan secara menyeluruh dari

Care : aspek perawatan :


• klinis,
• psikososial,
• sosial ekonomi (Harris,K., Sengupta, M., Park,
Lee, E., Valverde, R., 2013). Pelayanan LTC
a. Perlayanan medis, keperawatan
dan rehabilitasi
Tipe b. Pelayanan kesehatan mental dan
Pelayanan pelayanan demensia
LTC
c. Sosial support
Berdasarkan
Kebutuhan
Individu d. Supportive housing
(Singh, 2016):
e. Pelayanan hospice
10 Dimensi a. Pelayanan yang
Sistem bervariasi
pelayanan
b. Pelayanan khusus
LTC yang individual
ideal
(Singh, c. Pelayanan total yang
2016): terkoordinasi
10 Dimensi Sistem pelayanan LTC
yang ideal (Singh, 2016)..lanjutan :
• d.Peningkatan fungsi independen pasien
• e.Perawatan jangka panjang
• f.Menggunakan teknologi baru
• g. Menggunakan praktik evidence-based
• h. Pendekatan holistik
• i. Meningkatkan kualitas perawatan
• j. Meningkatkan kualitas hidup pasien
Tujuan LTC

Tujuan umum : meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga


yang hidup dengan HIV dan penyakit lainnya yang membutuhkan
perawatan, secara rinci

Tujuan utama :
b) mendukung c) mengintegrasikan d) menganjurkan untuk e) meningkatkan akses
a) meningkatkan f) meningkatkan kualitas
peningkatan akses untuk perawatan, dukungan, perawatan yang terhadap obat-obatan
kapasitas keluarga untuk pelayanan perawatan
mendapatkan perawatan dan layanan pengobatan berkelanjutan dan dan komoditas penting
memberikan perawatan (Pratt JR., 2010)
secara terus menerus yang ada holistik dalam perawatan
Sebagai pelaksana perawatan:
• sebagai pemberi asuhan keperawatan pada
pasien HIV/AIDS,
• memberikan pendidikan kesehatan kepada
pasien dan keluarganya,
Peran • memberikan advokasi serta melakukan peran
kolaborasi dengan profesi lain yang terlibat
Perawat dalam perawatan pasien HIV/AIDS
• melakukan fasilitasi terhadap semua kebutuhan
pasien
• melakukan modifikasi lingkungan untuk
memberikan kenyamanan kepada pasien
HIV/AIDS.
Sifat Jenis dan Sumber Long Term Care
Perawatan jangka Panjang adalah:

Bersifat institusional/ berbasis rumah,

Bersifat formal

Bersifat informal.
Sifat Jenis dan Sumber Long Term
Care Perawatan jangka panjang
• Perawatan jangka panjang institusional atau residensial didefinisikan
sebagai penyediaan perawatan kepada 3/lebih orang yang tidak
terkait di tempat yang sama.
• Perawatan berbasis rumah (mencakup asuhan asuh):
• Dapat diberikan secara eksklusif di rumah atau dikombinasikan
dengan perawatan di masyarakat (di rumah , tempat perawatan
peristirahatan)
• Perawatan berbasis rumah juga dapat dipertimbangkan untuk
mencakup perawatan yang diberikan kepada orang-orang yang
"rumah“nya berada di luar definisi konvensional (misalnya
keluarga keliling, orang-orang yang tinggal di tempat
pembuangan sampah atau di daerah kumuh).
Perawatan LTC Formal
• Perawatan formal dapat didanai dan diatur secara publik, namun layanan
tersebut dapat disediakan oleh:
• organisasi pemerintah
• LSM (lokal, nasional, atau internasional), atau oleh sektor swasta
• profesional (dokter, perawat, pekerja sosial)
• organisasi pelengkap, seperti pekerja perawatan pribadi (yang membantu
mandi, berpakaian, dll.)
• penyembuh tradisional mungkin merupakan sumber perawatan
tambahan yang penting.
Perawatan LTC Secara
Informal (WHO 2000) :
• Perawatan informal diberikan oleh:
• anggota keluarga inti dan keluarga besar,
• tetangga,
• teman,
• relawan individual,
• serta bantuan yang diselenggarakan melalui organisasi
sukarela seperti badan keagamaan.
Long Term Care
Pada Pasien HIV/AIDS
Dengan maraknya penggunaan highly active antiretroviral
therapy (HAART), kondisi pasien AIDS berubah dari end-stage
terminal illness menjadi kondisi kronis.

Dengan menurunnya angka mortalitas, prevalensi HIV


meningkat pada populasi manusia.

Perawatan pada pasien HIV/AIDS mirip dengan karakteristik


pasien LTC (Singh, 2016)
• LTC dilakukan karena adanya penurunan kualitas
hidup PENDERITA HIV/AIDS, yang menimbulkan:
• Adanya kondisi tmeningkatkan ketergantungan
pada orang lain,
• Adanya mental disorder (depresi, cemas, putus
asa, dan khawatir, serta berpengaruh pada
Kenapa Dilakukan rusaknya kehidupan sosial seperti mengisolasikan
LTC? diri dan mendapat stigmatisasi).
• HIV/AIDS adalah ”medical illness” dan juga
”terminal illness”
• HIV/AIDS membutuhkan terapi dengan
pendekatan bio-psiko-sosio-spiritual (meliputi
segi organobiologik, psikologik, psiko-sosial dan
aspek spritual/kerohanian)
Tantangan Laksana Long Term
Care(LTC)/Perawatan Jangka Panjang:

Adanya perubahan budaya

Pengembangan lahan praktik

Pengembangan Pendidikan
DAMPAK POSITIF LONG TERM CARE :

peningkatan kualitas pelayanan

kepuasan klien

penurunan biaya karena meningkatkan Kesehatan

meningkatkan kompetensi perawat


Kesimpulan
Terapi yang dapat digunakan pada pasien HIV adalah terapi ARV dan juga menggunakan Long Term
Care (LTC), salah satunya bertujuan untuk mendukung peningkatan akses untuk mendapatkan
perawatan secara terus menerus

Pada long term care, praktisi perawat mampu memberikan kualitas pelayanan yang tinggi, seperti
mengelola penyakit kronis, manajemen nyeri, serta mengurangi kunjungan ke rumah sakit.

Praktisi perawat mampu menilai kondisi akut, memberikan pelayanan teratur, dan mengelola kondisi
klien (manajemen kasus).

Donald, et al (2013) melaporkan adanya peningkatan status kesehatan dan kualitas hidup dewasa
lanjut, serta kepuasan keluarga pada long term care.
Terima kasih
Sejak muda jangan jumawa,
Selalu bijak jauhkan gede rumangsa,
Selalu semangat wahai mahasiswa,
Selalu berjuang demi kepentingan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai