DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BUKIT GADENG
Jln. TR. Angkasah No. 1 Bukit Gadeng, Kode Pos : 23771
E-mail : budengpuskesmas88@gmail.com
A. Pendahuluan
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting agar manusia dapat bertahan
hidup dan dapat melaksanakan aktifitas . mengingat pentingnya kesehatan ini
sehingga pemerintah mendorong untuk mendirikan layanan kesehatan bagi
masyarakat agar dapat diakses dengan mudah terhadap layanan kesehatan.
Disamping itu, kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat setinggi-tingginya sejak dini yang dilaksanakan dengan sasaran
meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan mulai dari
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara berkesinambungan. Keberhasilan
pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya
program dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah
dilaksanakan pada periode sebelumnya.
Seperti halnya Program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu upaya
pemerintah untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk serta membentuk
keluarga yang berkualitas. KB merupakan program pemerintah yang dirancang untuk
menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk. Perlu diketahui, Gerakan
Keluarga Berencana Nasional Indonesia telah dianggap masyarakat dunia sebagai
program yang berhasil menurunkan angka kelahiran yang bermakna. Perencanaan
jumlah keluarga dengan pembatasan dapat dilakukan dengan penggunaan alat-alat
kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran. Contohnya seperti pil KB, kondom, spiral,
IUD, dan sebagainya.
Kemudian KB merupakan salah satu pelaksanaan kesehatan preventif yang
paling dasar dan utama bagi wanita untuk optimlisasi manfaat Kesehatan KB.
Pelaksanaan tersebut harus disediakan bagi wanita dengan cara menggabungkan dan
memenuhi kebutuhan pelaksanaan kesehatan reproduksi utama dan lainnya.
Sehingga, dibutuhkan acuan kerja terhadap pelaksanaan program Kesehatan
Reproduksi (Kespro) untuk memberikan layanan informasi tentang kesehatan.
B. Latar Belakang
Dalam memilih alat kontrasepsi yang tepat, sebaiknya calon akseptor diberi
penjelasan tentang manfaat dan kerugian masing – masing alat kontrasepsi, sehingga
diharapkan dapat memperkecil terjadinya kehamilan serta mengurangi efek samping
dari alat kontasepsi tersebut.
Seperti halnya yang dilakukan oleh tenaga penyuluh kesehatan UPTD
Puskesmas Bukit Gadeng yang mempunyai 10 (sepuluh) Desa / Gampong dengan
jumlah populasi 6.162 jiwa sebagai wilayah sasaran kerja.
3. Proses Pelayanan
Alur Proses Pelayanan Kesehatan
POLI
C. Sasaran dan Ruang Lingkup Program KB
1. Sasaran
Sasaran program KB dibagi menjadi 2 yaitu sasaran langsung dan sasaran
tidak langsung, tergantung dari tujuan yang ingin dicapai. Sasaran langsungnya
adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang bertujuan untuk menurunkan tingkat
kelahiran dengan cara penggunaan kontrasepsi secara berkelanjutan. Sedangkan
sasaran tidak langsungnya adalah pelaksana dan pengelola KB, dengan tujuan
menurunkan tingkat kelahiran melalui pendekatan kebijaksanaan kependudukan
terpadu dalam rangka mencapai keluarga yang berkualitas, keluarga sejahtera.
D. Tujuan Program KB
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Adapun yang menjadi tujuan umum UPTD Puskesmas Bukit Gadeng adalah
Memberikan kesejahteraan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan Norma
Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) yang menjadi dasar terwujudnya
masyarakat sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin
peningkatan asks dan kualitas pelayanan KB di UPTD Puskesmas Bukit
Gadeng.
Membangun kembali dan melestarikan pondasi yang kokoh bagi pelaksana
program KB untuk mencapai keluarga berkualitas di masa mendatang.
Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil
yang bahagia dan sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan
pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia.
Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang
bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
.1. Tujuan Khusus
Sedangkan tujuan program KB secara khusus adalah :
Mengatur kehamilan dengan menunda perkawinan, menunda kehamilan
anak 1 (pertama) menjarangkan kehamilan setelah kelahiran anak pertama
dan menghentikan kehamilan bila dirasa anak telah cukup.
Mengobati kemandulan atau infertilitas bagi pasangan yang telah menikah
lebih dari 1 (satu) tahun.
Norwed Conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan
yang akan menikah.
Tercapainya NKKBS
Adanya pemberian penyuluhan / pendidikan atau pengetahuan tentang
pemnggunaan alat kontrasepsi.
E. Landasan Hukum
Yang menjadi landasan hukum dalam penyusunan Kerangka Acuan Kerja ni
adalah sebagai berikut :
1. Peraturan menteri kesehatan nomor 75/2014 tentang puskesmas;
2. Kepmenkes nomor 269/menkes/per/3/2008 tentang rekam medik;
3. Peraturan mentri kesehatan nomor 46/2015 tentang akreditasi puskesmas, klinik
pratama, tempat praktik mandiri dokter dan tempat praktik mandiri dokter gigi;
4. Peraturan Bupati Nomor 8 tahun 2010 tentang pedoman tata naskah dinas di
lingkungan pemerintah kabupaten aceh selatan;
F. Pengertian Program KB
Pengertian Program Keluarga Berencana menurut UU No 10 tahun 1992
(tentangper kembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah
upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia
perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga,
peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
Program KB adalah bagian yang terpadu (integral) dalam program
pembangunan nasional dan bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan ekonomi,
spiritual dan sosial budaya penduduk Indonesia agar dapat dicapai keseimbangan
yang baik dengan kemampuan produksi nasional (Depkes,1999). Sejak pelita V,
program KB nasional berubah menjadi gerakan KB nasional yaitu gerakan masyarakat
yang menghimpun dan mengajak segenap potensi masyarakat untuk berpartisipasi
aktif dalam melembagakan dan membudayakan NKKBS dalam rangka meningkatkan
mutu sumber daya manusia Indonesia. (Sarwono,1999).
2. Koordinasi
- Menyampaikan laporan / informasi rencana tindak lanjut kepada atasan
- Menyampaikan Jadwal kunjungan lapanganjMenyurati kepala desa dan kepala
sekolah
- Pelaksanaan kegiatan
- Mencatat dan membuat dokumentasi
3. Menyiapkan materi penyuluhan
4. Membuat ST
5. Melaksanakan kegiatan penyuluhan
6. Melaporkan hasil kegiatan kepada atasan (Kepala UPTD Puskesmas)
I. Jadwal Pelaksanaan
NO JENIS KEGIATAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEPT OKT NOP DES
Pemantauan Efek
1 √
samping KB
Konseling KB pasca
2 √
salin
Penyuluhan pada
3 √
PUS
Konseling KB pada
4 Ibu bersalin yang √
banyak anak
J. Dampak Program KB terhadap Pencegahan Kelahiran
1. Untuk Ibu, dengan jalan mengatur jumlah dan jarak kelahiran maka manfaatnya :
a. Perbaikan kesehatan badan karena tercegahnya kehamilan yang berulang kali
dalam jangka waktu yang terlalu pendek
b. Peningkatan kesehatan mental dan sosial yang dimungkinkan oleh adanya
waktu yang cuku untuk mengasuh anak, beristirahat dan menikmati waktu luang
serta melakukan kegiatan lainnya
2. Untuk anak-anak yang dilahirkan, manfaatnya :
a. Anak dapat tumbuh secara wajar karena ibu yang mengandungnya dalam
keadaan sehat
b. Sesudah lahir, anak mendapat perhatian, pemeliharaan dan makanan yang
cukup karena kehadiran anak tersebut memang diinginkan dan direncanakan
3. Untuk anak-anak yang lain, manfaatnya :
a. Memberi kesempatan kepada anak agar perkembangan fisiknya lebih baik
karena setiap anak memperoleh makanan yang cukup dari sumber yang tersedia
dalam keluarga
b. Perkembangan mental dan sosialnya lebih sempurna karena pemeliharaan yang
lebih baik dan lebih banyak waktu yang dapat diberikan oleh ibu untuk setiap
anak
c. Perencanaan kesempatan pendidikan yang lebih baik karena sumber-sumber
pendapatan keluarga tidak habis untuk mempertahankan hidup semata-mata
4. Untuk ayah, memberikan kesempatan kepadanya agar dapat :
a. Memperbaiki kesehatan fisiknya
b. Memperbaiki kesehatan mental dan sosial karena kecemasan berkurang serta
lebih banyak waktu terluang untuk keluarganya
5. Untuk seluruh keluarga, manfaatnya :
Kesehatan fisik, mental dan sosial setiap anggota keluarga tergantung dari
kesehatan seluruh keluarga. Setiap anggota keluarga mempunyai kesempatan
yang lebih banyak untuk memperoleh pendidikan
K. Hak-hak konsumen KB
1. Hak atas informasi : Hak untuk mengetahui segala manfaat dan keterbatasan
pilihan metode perencanaan keluarga.
2. Hak akses : Hak untuk memperoleh pelayanan tanpa membedakan jenis kelamin,
agama dankepercayaan, suku, status sosial, status perkawinan dan lokasi.
3. Hak pilihan : Hak untuk memutuskan secara bebas tanpa paksaan dalam memilih
dan menerapkanmetodeKB.
4. Hak keamanan : Hak untuk memperoleh pelayanan yang aman dan efektif.
5. Hak privasi : Setiap konsumen KB berhak untuk mendapatkan privasi atau bebas
dari gangguan ataucampur tangan orang lain dalam konseling dan pelayananKB.
6. Hak kerahasiaan : Hak untuk mendapatkan jaminan bahwa informasi pribadi yang
diberikan akan dirahasiakan.
7. Hak Harkat : yaitu hak untuk mendapatkan pelayanan secara manusiawi, penuh
penghargaan dan perhatian.
8. Hak kenyamanan : Setiap konsumen KB berhak untuk memperoleh kenyamanan
dalam pelayanan.
9. Hak berpendapat : Hak untuk menyatakan pendapat secara bebas terhadap
pelayanan yang ditawarkan.
10. Hak keberlangsungan : Yaitu hak untuk mendapatkan jaminan ketersediaan
metode KB secara lengkap dan pelayanan yang berkesinambungan selama
diperlukan.
11. Hak ganti rugi : Hak untuk mendapatkan ganti rugi apabila terjadi pelanggaran
terhadap hak konsumen.
N. Penutup
Hasil kegiatan yang di lakukan di wilayah kerja akan di laporkan secara rutin
setiap selesai kegiatan kepada UPTD Puskesmas Bukit Gadeng dan Dinas
Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan.
Mengetahui ;
Kepala UPTD Puskesmas Pelaksana Kegiatan
Bukit Gadeng Petugas PKPR