A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
Dasar hukum penyusunan Kerangka Acuan Kerja Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK) mengacu pada Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan (RPK) pada Puskesmas Perawatan Saleman tahun anggaran 2022 adalah sebagai
berikut :
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4286).
b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355).
c. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421).
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah.
e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2015 tentang Puskesmas.
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan
Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
2. Gambaran Umum
Menurut Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat 1, setiap orang berhak
memperoleh pelayanan kesehatan. Dalam rangka meningkatkan akses dan mutu pelayanan
kesehatan kepada masyarakat maka Pemerintah Pusat telah meluncurkan Dana Alokasi
Khusus BOK sejak tahun 2010 dengan tujuan tercapainya target SPM bidang kesehatan
dan MDGs bidang kesehatan tahun 2015.
Tujuan Pembangunan kesehatan yang telah digariskan di dalam Sistem Kesehatan
Nasional dan rencana pokok program pembangunan jangka panjang bidang kesehatan
adalah untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat
diwujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah satu unsur
kesejahteraan umum daru tujuan Nasional.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional dalam
rangka mewujudkan Visi Misi Presiden dan Implementasi Nawa Cita yang kelima yaitu
meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Pemerintah mencanangkan pembangunan
kesehatan dengan merubah pola pikir paradigma sakit menjadi paradigma sehat yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Puskesmas yang merupakan satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan
kemandirian oleh Pemerintah di bawah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk
menyelenggarakan tugas-tugas operasional dan bertanggung jawab terhadap pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya. Hal ini berarti puskesmas merupakan unit pelaksana teknis
dalam melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam
melaksanakan pelayanan kepada masyarakat.
Program Bantuan Operasional Kesehatan tahun 2022 merupakan kelanjutan dari
BOK tahun sebelumnya dimana pelaksanaan kegiatan tersebut cenderung ke arah
bagaimana meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan dasar di luar gedung puskesmas
dan jaringannya yang ditujukan bagi seluruh masyarakat khususnya yang bersifat preventif
dan promotif. Bantuan Operasional Kesehatan secara khusus dimaksudkan untuk
meningkatkan kinerja Puskesmas dan jaringannya, serta Poskesdes dan Posyandu. BOK
mendorong agar Puskesmas mampu mengidentifikasi permasalahan pada masing-masing
wilayah kerjanya melalui kegiatan lokakarya mini puskesmas, selanjutnya disusun rencana
kegiatan untuk mengatasi masalah tersebut. Peningakatan kinerja Puskesmas, Poskesdes,
dan Posyandu tentu akan berdampak positif bagi seluruh masyarakat yang dilayaninya.
Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dasar Puskesmas Perawatan Saleman
didukung oleh sarana pelayanan kesehatan lain seperti Pustu sebanyak 4 unit dan Posyandu
sebanyak 1 unit yang tersebar di 6 Desa yang dikelompokkan dalam kategori daerah yang
mudah, sedang, dan sulit dijangkau (terpencil/sangat terpencil). Untuk tenaga pelaksana
kegiatan secara kuantitas dan/atau kualitas masih kurang bila dibandingkan dengan luas
wilayah dan sarana pelayanan kesehatan yang disebutkan di atas, walaupun sebagian besar
dari petugas adalah lulusan D-III kesehatan. Sedangkan jumlah kader kesehatan yang ikut
membantu kegiatan sudah sebanding dengan Posyandu yang berada di bawah kendali dan
pembinaan Puskesmas.
Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan pada tahun sebelumnya dimana program BOK
sebelum digulirkan cakupan pelayanan kesehatan di puskesmas masih rendah, namun sejak
diluncurkan sejak tahun 2010 penyelenggaraan program BOK pada Puskesmas Perawatan
Saleman dan jaringannya telah memberikan perubahan yang mendasar dengan pengertian
bahwa dana BOK yang digunakan untuk membiayai kegiatan di luar gedung puskemas
telah memberikan manfaat dan dampak yang lebih baik kepada petugas pelaksana dalam
rangka melaksanakan pelayanan kesehatan terpadu dan terstruktur khususnya menjangkau
daerah-daerah terpencil pada wilayah kerja Pukesmas Perawatan Saleman yang sulit
dijangkau.
Puskesmas Perawatan Saleman dalam hal pelaksanaan kegiatan program-program
BOK mengacu pada hasil evaluasi capaian kegiatan yang telah dijalankan pada tahun
sebelumnnya. Sehingga berdasarkan hasil evaluasi capaian tersebut dapat ditentukan
program-program yang menjadi prioritas untuk dilaksanakan pada tahun selanjutnya. Pada
dasarnya Puskesmas Perawatan Saleman untuk tahun selanjutnya tetap menjalankan
program-program yang sesuai dengan SPM Bidang Kesehatan dan kegiatan Pengendalian
dan Pencegahan Covid-19, serta program-program inovasi Puskesmas dalam hal kegiatan
preventif dan promotif yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Saleman
Sehingga berdasarkan hal tersebut di atas maka disusunlah Kerangka Acuan Kerja/
Term Of Reference Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Dana Alokasi Khusus (DAK)
Nonfisik Bidang Kesehatan Puskesmas Perawatan Saleman Tahun Anggaran 2022.
a Surveilans Kesehatan Ibu dan Bayi Merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
memantau dan meningkatkan kesehatan ibu
dan bayi. Harapannya kesehatan ibu dan bayi
terpantau secara teratur dan pengetahuan ibu
tentang kesehatan dapat meningkat guna
diterapkan dikehidupan sehari-hari dan
keluarga
b Peningakatan Mutu Layanan Ibu dan Merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
Bayi Baru Lahir memberikan pelayanan kesehatan yang
maksimal kepada ibu dan bayi baru lahir
dengan cara melakukan kunjungan rumah,
sehingga kondisi kesehatan ibu dan bayi baru
lahir dapat terpantau secara menyeluruh dan
teratur
g Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Ibu Merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
Hamil dan Kelas Ibu Balita) meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan ibu
balita tentang kesehatan ibu dan
kandungannya serta kesehatan balita, sehingga
dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari
a Pergerakan Gerakan Masyarakat Hidup Suatu kegiatan gerakan yang bertujuan untuk
Sehat memasyarakatkan budaya hidup sehat serta
meninggalkan kebiasaan dan perilaku
masyarakat yang kurang sehat
b Pelacakan Kasus Kronis atau Kasus Merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
ikutan atau Hasil Reaksi minum Obat mengetahui apakah kejadian tersebut
pada pemberian obat pencegah Massal berhubungan dengan obat yang di berikan
(POPM) ataukah terjadi secara kebetulan.dan karna
penyebab lain
d Belanja APD untuk surveilans dalam Merupakan kegiatan yang bertujuan sebagai
rangka pencegahan dan pengendalian Alat Pelindung Diri dalam rangka
penyakit terutama untuk penyelidikan melaksanakan pelayanan kesehatan terutama
epidemiologi dan pelacakan kontak untuk penyelidikan epidemiologi dan
pelacakan kontak
h Konseling dan Deteksi Dini masalah Adalah kegiatan untuk menemukan penderita
Kesehatan Jiwa dan Napsa ganguan jiwa dan nafsa dengan memberikan
pemahaman kepada keluarga untuk membantu
proses penyembuhan penderita
8 Akselerasi PIS-PK
a Lokakarya Mini (P1, P2, P3) Merupakan kegiatan rutin bulanan Puskesmas
untuk mengevaluasi capain program-program
puskesmas serta merencanakan kegiatan bulan
berikut berdasarkan masalah dan prioritas
g Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Ibu Ibu Hamil dan Ibu Balita
Hamil dan Kelas Ibu Balita)
h Pendampingan Ibu Hamil, Ibu Nifas, Ibu Hamil, Ibu Hamil Risti, dan Neonatus
dan Bayi (termasuk pemantauan faktor Risti
risiko/komplikasi)
1 Surveilans kejadian ikutan pasca Bayi 0-11 bulan, Baduta 18-24 Bulan
imunisasi (KIPI) Pelaksnaan imunisasi
2 Pelacakan kasus kronis atau kasus Balita 2-5 Tahun, Apras, Anak sekolah
ikutan atau hasil reaksi minum obat
pada pemberian obat pencegahan
Massal (POPM)
6 Deteksi Dini Faktor Risiko PTM di Masyarakat Usia 15-59 tahun dan Lansia
Posbindu PTM dan Posyandu Lansia
6 Akselerasi PIS-PK
8 Akselerasi PIS-PK
Mengetahui,
Pimpinan Puskesmas Perawatan Saleman
Rosma.K.Junedi,SKM
NIP.19770517 2 00212 2 009