Nim : 181810074
3. PENCAHAYAAN
1. Pengantar
Menurut The concise Oxford English Dictionary (2016): Cahaya didefenisikan
sebagai unsur alam yang mampu merangsang indera penglihatan (mata) atau
kondisi dari ruang dimana memungkinkan mata untuk melihat atau bagian dari
spektrum elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata. Cahaya yang
nampak adalah cahaya yang dapat dirasakan oleh mata. Orientasi dan bentuk
bangunan terhadap garis edar matahari mempunyai pengaruh dalam
pemanfaatan cahaya alami ke dalam bangunan.
Pencahayaan atau iluminasi adalah penggunaan cahaya yang disengaja untuk
mencapai efek praktis atau estetika. Pencahayaan mencakup penggunaan
kedua sumber cahaya buatan seperti lampu, serta penerangan alami dengan
menangkap cahaya siang hari. Pencahayaan siang hari (menggunakan jendela,
lampu langit-langit, atau rak cahaya) kadang-kadang digunakan sebagai sumber
cahaya utama pada siang hari di gedung-gedung. Ini dapat menghemat energi
daripada menggunakan pencahayaan buatan, yang mewakili komponen utama
konsumsi energi pada bangunan. Pencahayaan yang tepat dapat meningkatkan
kinerja tugas, meningkatkan tampilan suatu area, atau memiliki efek psikologis
positif pada penghuninya.
Fungsi utama pencahayaan adalah sebagai penerang ruang untuk mendukung
kegiatan yang berlangsung dalam ruang tersebut. Selain itu, pencahayaan juga
dapat memberikan nilai lebih dalam suatu ruang, antara lain dapat membangun
suasana ruang, efek fisik dan psikologis adalah satu kesatuan yang saling
mempengaruhi dalam pencahayaan. Pencahayaan yang terlalu terang dapat
membuat pengguna ruang merasa terbangun dan sangat aktif. Sedangkan
pencahayaan yang gelap dan redup dapat menciptakan rasa rileks bahkan
mugkin mengantuk. Hal tersebut merupakan efek psikologis dalam bentuk fisik
dari pencahayaan.
Kontras
Kontras Adalah hubungan antara cahaya yang dikeluarkan oleh suatu
objek dan cahaya dari latar belakang objek tersebut. Kontras merupakan
selisih antara luminans objek dengan latar belakangnya dibagi dengan
luminans latar belakang. Nilai kontras positif akan diperoleh jika cahaya
yang dipancarkan oleh sebuah objek lebih besar dibanding yang
dipancarkan oleh latar belakangnya. Nilai kontras negatif dapat
menyebabkan objek yang sesungguhnya “terserap” oleh latar belakang,
sehingga menjadi tidak nampak. Dengan demikian, obyek dapat
mempunyai kontras negatif atau positif tergantung dari luminans obyek itu
terhadap luminans latar belakangnya. kenyamanan visual, serta kontras
cahaya dalam ruang mempengaruhi mood dan suasana.
Hue (warna)
Warna cahaya. Pemilihan warna cahaya yang kekuningan akan
menciptakan suasana yang hangat, penggunaan warna putih dari sumber
cahaya neon atau fluorescent akan menghasilkan suasana yang bersih
dan terang sedangkan penggunaan cahaya berwarna biru, merah atau
hijau akan menghasilkan suasana segar dan sebagainya
Saturation (kejenuhan)
Kejenuhan adalah "warna-warni suatu daerah yang dinilai sebanding
dengan kecerahannya", yang pada dasarnya adalah kebebasan yang
dirasakan dari keputihan cahaya yang berasal dari daerah tersebut, hal ini
berkaitan dengan persepsi visual dimana warna yang dirasakan dari suatu
area tampak lebih atau kurang berwarna".
Banyak karyawan tidak suka cahaya pendar (lampu neon) dan bentuk-bentuk
baru lainnya pencahayaan, beberapa di antaranya mendistorsi warna (Megaw &
Bellamy, 1983). Penempatan lampu penerangan lokal yang ditempatkan secara
hati-hati dapat menyelesaikan beberapa masalah terkait pencahayaan.
3. Aplikasi Pencahayaan
Prinsip Persepsi
Menurut Gordon (2003) persepsi visual dibentuk oleh otak kita melalui
indra penglihatan yaitu mata. Mata memberikan informasi kepada otak
berupa optical image yang diterima oleh retina yang kemudian disalurkan
melalui syaraf-syaraf penglihatan. Otak menginterpertasikan suatu objek
berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh orang
tersebut. Jadi akan menimbulkan kemungkinan bahwa tiap orang memiliki
persepsi yang berbeda-beda terhadap sesuatu yang dilihatnya [6].
Persepsi diciptakan bukan dengan seberapa banyak cahaya yang masuk
dalam ruang, namun seberapa kontras sumber cahaya tersebut.
Kekontrasan yang diterima oleh indra penglihatan menciptakan persepsi,
karena dengan kekontrasan dapat mendeteksi perbedaan bentuk, tekstur,
dan kedalaman serta kepekaan akan ruang.
Dengan adanya persepsi visual yang ditimbulkan oleh kontras cahaya dari
sebuah ruang akan berdampak pada emosi dan psikologi pengguna ruang
tersebut. Kekontrasan cahaya dibagi menjadi dua, yaitu LowContrast
Environment dan High-Contrast Environment,dimana kedua hal tersebut
dapat menyebabkan emosi yang berbeda dari sebuah ruang. Seorang
desainer interior dalam mendesain ruang, khususnya efek yang
ditimbulkan dari pencahayaan dalam ruang haruslah sesuai dengan fungsi
dan tujuan ruang tersebut [6].
Menurut Lam (1997) persepsi visual pada suatu proses perancangan lebih
bersifat kualitatif dari pada kuantitatif. Penilaian kita terhadap ruang
tergantung bagaimana ruang tersebut dapat memenuhi harapanharapan
kita. Kita mendasarkan penilaian kita, apakah sebuah ruang terang atau
gelap bukan secara actual karena tingkat pencahayaan ruangan, tetapi
keadaan apakah pencahayaan lingkungan dapat memenuhi harapan-
harapan dan memuaskan kebutuhan informasi visual atau tidak [9].
Menurut Steffy (2008) kualitas pencahayaan sebuah bangunan sangat
ditentukan oleh perasaan yang muncul pada diri seseorang yang
mengaksesnya secara visual.
Persepsi terhadap pencahayaan merupakan hasil interpretasi otak
terhadap reaksi fisiologi terhadap setting pencahayaan tersebut. Persepsi
tesebut merupakan psikologi pencahayaan dan tidak hanya tergantung
pada intensitas cahaya, pola cahaya dan warna cahaya, tetapi juga oleh
pengalaman, budaya, dan suasana hati orang
yang mengamatinya. Dengan demikian, kualitas pencahayaan bangunan
bukanlah sesuatu yang dapat diukur secara kuantitatif, melainkan harus
melalui sebuah pendekatan secara langsung pada tiap-tiap orang yang
mengaksesnya secara visual. Pencahayaan memainkan peran yang
sangat penting dalam menghasilkan respon secara psikologis dan
fisiologis terhadap lingkungan.
Distribusi pencahayaan pada sebuah ruang akan memengaruhi persepsi
terhadap fungsi, kenyamanan, dan tampilan secara spasial Dari proses
persepsi manusia terhadap terang atau terhadap lingkungan,
pencahayaan selalu termasuk dalam komponen afektif (berpengaruh),
dimana terdapat respon evaluatif atau emosional terhadap keadaan
perasaan. Respon tersebut nampak dari beberapa komponen persepsi
terhadap terang yang meliputi ungakapan verbal berupa pasangan kata
yang berlawanan. Pasangan kata berlawanan yang dapat digunakan
dalam penyesuaian pengaruh cahaya secara verbal adalah :
• fokus ----- fokus
• silau ----- tidak silau
• suram ----- cerah
• menjemukan ----- menarik
• semrawut ----- teratur
• tidak menyenangkan ----- menyenangkan
• tidak bersahabat ----- bersahabat
• kebingunan ----- tidak bingung
• mengantuk ----- ceria
• dingin ----- hangat
• menjengkelkan ----- melegakan
• mengganggu ----- membantu
• sangat kontras ----- tidak kontras
(Lam 1977)
Kata-kata diatas merupakan kata yang mengandung makna (meaning)
dimana makna
tersebut menjelaskan intensits kualitas rasa yang ada di benak
pengunjung tentang
suasana yang didukung oleh sistem pencahayaan buatan dalam interior.
Prinsip Model Mental
Prinsip yang Mendasarkan pada Atensi
Terjadi ketika kita secara aktif memproses sebagian informasi yang
berasal dari sejumlah besar informasi yang tersedia di indera, memori dan
proses-proses kognitif kita. semakin kuat intensitasnya, maka semakin
diperhatikan. Ukuran Lebih besar stimulus, lebih diperhatikan. Perubahan
Semakin dinamis stimulus, akan semakin diperhatikan. Ulangan Semakin
sering stimulus diulang, akan diperhatikan. Kontras/Bertentangan
Semakin kontras stimulus dengan lingkungan semakin menonjol
Prinsip Memori
Sebagian besar kegiatan manusia berhubungan dengan memori (ingatan)
manusia, seperti saat manusia selalu mengingat semua yang terjadi,
memori manusia berisi semua pengetahuan dari urutan perilaku.
Memungkinkan seseorang melakukan tindakan yang berulang,
menggunakan bahasa, menggunakan informasi yang baru diterima
melalui inderanya, mengidentifikasi dengan menggunakan informasi yang
pernah diterima dari pengalaman masa lalu.
https://www.gramedia.com/literasi/perbedaan-iklim-dan-cuaca/ 2021
© Ilmu Psikologi tentang Suhu, Kebisingan, Pencahayaan, dan Polusi
- Universitas Psikologi .Sumber Tulisan:
https://www.universitaspsikologi.com/2018/05/ilmu-psikologi-suhu-
kebisingan-pencahayaan-polusi.html?m=1