Anda di halaman 1dari 10

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR HK.01.07/MENKES/150/2020
TENTANG
KELOMPOK KERJA PERCEPATAN PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU
DAN ANGKA KEMATIAN BAYI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa kematian ibu dan kematian bayi masih menjadi


masalah kesehatan di Indonesia yang memerlukan
perhatian dari seluruh pemangku kepentingan terkait;

b. bahwa penurunan angka kematian ibu, angka kematian


neonatal, dan angka kematian bayi menajdi target
Rencana Strategis Kementrian Kesehatan, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional, dan
Sustainable Development Goals;
c. bahwa untuk mempercepat target penurunan angka
kematian ibu, angka kematian neonatal, dan angka
kematian bayi perlu dukungan dan kerja sama lintas
program, lintas sektor, organisasi profesi dan pemangku
kepentingan lainnya;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana yang
dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu
menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang
Kelompok Kerja Percepatan Penurunan Angka Kematian
Ibu dan Angka Kematian Bayi;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 5679);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang


Kesehatan Reproduksi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 169, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5559);

4. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2020-2024 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 10);

5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2014


tentang Upaya Perbaikan Gizi (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 967);

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014


tentang Upaya Kesehatan Anak (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 825);

7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 53 Tahun 2014


tentang Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1185);

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 97 Tahun 2014


tentang Pelayanan Kesehatan Sebelum Hamil, Masa
Hamil, Persalinan, Masa Sesudah Melahirkan,
Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, Serta
Pelayanan Kesehatan Seksual (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 135);

9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015


tentang Organisasi dan Tat Kerja Kementrian Kesehatan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
1508) sebagaimana telah diubah dengan Peratutan
Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2018 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64
Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementrian Kesehatan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 945);
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG KELOMPOK


KERJA PERCEPATAN PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU
DAN ANGKA KEMATIAN BAYI.

KESATU : Membentuk Kelompok Kerja Percepatan Penurunan Angka


Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi yang selanjutnya
disebut Kelompok Kerja, dengan susunan keanggotaan dan
uraian tugas sebagaimana tercantum dalam lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan
Menteri ini.

KEDUA : Kelompok Kerja bertugas:

a. melakukan kajian berbasis bukti untuk menghasilkan


rekomendasi terkait tata kelola klinis, tata kelola
program dan tata kelola manajemen;

b. memberikan masukan terhadap penyusunan dan


advokasi kebijakan serta Norma, Standar, Pedoman dan
Kriteria (NSPK) dalam upaya percepatan penurunan
kematian ibu dan bayi;

c. memfasilitasi terlaksananya pelayanan kesehatan ibu


dan bayi yang komprehensif, berkesinambungan dan
terintegrasi oleh berbagai pihak secara konvergen;

d. meningkatkan kerjasama lintas sektor, kemitraan,


peran serta swasta dan masyarakat dalam upaya
percepatan penurunan kematian ibu dan bayi;

e. memfasilitasi penyediaan data dan informasi tentang


program, kegiatan dan kondisi kesehatan ibu dan bayi,
dan;

f. melakukan kajian lanjut terhadap hasil pemantauan


dan evaluasi program kesehatan ibu dan bayi.

KETIGA : Kelompok Kerja terdiri dari sub Kelompok Kerja sebagai


berikut:

a. Sub Kelompok Kerja Kebijakan/Advokasi;

b. Sub Kelompok Kerja Peningkatan Kualitas Pelayanan;

c. Sub Kelompok Kerja Kemitraan dan Pemberdayaan


Masyarakat, dan;
d. Sub Kelompok Kerja Surveilans, Monitoring, dan
Evaluasi.

KEEMPAT : Setiap sub Kelompok Kerja didampingi oleh tim ahli bidang
kesehatan ibu dan bayi.

KELIMA : Kelompok Kerja bertanggung jawab dan wajib


menyampaikan laporan kegiatan secara berkala kepada
Menteri Kesehatan melalui Direktur Jenderal Kesehatan
Masyarakat.

KEENAM : Seluruh biaya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas


Kelompok Kerja dibebankan pada Anggaran Belanja
Kementerian Kesehatan serta sumber dana lain yang sah
dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

KETUJUH : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal


ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal

MENTERI KESEHATAN,
REPUBLIK INDONESIA

TERAWAN AGUS PUTRANTO


LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
HK.01.07/MENKES/150/2020
TENTANG
KELOMPOK KERJA PERCEPATAN
PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU
DAN ANGKA KEMATIAN BAYI

SUSUNAN KEANGGOTAAN DAN URUSAN TUGAS KELOMPOK KERJA


PERCEPATAN PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN ANGKA
KEMATIAN BAYI

Pelindung : Menteri Kesehatan

Pengarah : 1. Sekretaris Jenderal


2. Inspektur Jenderal
3. Direktur Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
4. Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat
Kesehatan
5. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan
6. Kepala Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan SDM Kesehatan
Ketua : Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat
Wakil Ketua : Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan
Sekretaris : Sekretaris Direktoral Jenderal Kesehatan
Masyarakat

A. Sub Kelompok Kerja Kebijakan dan Advokasi


Ketua : Direktur Kesehatan Keluarga
Pengarah : 1. Direktur Pelayanan Kesehatan Primer
2. Kepala Biro Hukum dan Organisasi
3. Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran
4. Kepala Pusat Pembiayaan dan Jaminan
Kesehatan
5. Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan
Sumber Daya Manusia Kesehatan
6. Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat,
Kementrian PPN/Bappenas
7. Direktur Kesehatan Ditjen Kekuatan
Pertahanan Kementrian Pertahanan
8. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB
IDI)
9. Asosiasi Dinas Kesehatan (ADINKES)
10. Prof. Dr. Laksono Trisnantoro, MSC, PhD
11. Prof.dr.Endang L Achadi, MPH.,Dr PH
12. Prof. Dr.dr. Med Akmal Taher, Sp. U (K)
13. Prof.dr. Hasbullah Thabrany, MPH, Dr. PH
14. Dr. Dr. Trihono, MSc

Tugas : 1. melakukan kajian kebijakan terkait kesehatan


ibu dan bayi
2. memberikan masukan rumusan kebijakan,
perencanaan, penganggaran dan pembiayaan
terkait kesehatan ibu dan bayi, dan;
3. melakukan sosialisasi dan advokasi terkait
kesehatan ibu dan bayi.

B. Sub Kelompok Kerja Peningkatan Kualitas Pelayanan

Ketua : Direktur Mutu dan Akreditasi Kesehatan Rujukan

Anggota : 1. Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan


2. Direktur Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Menular Langsung
3. Kepala Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia
Kesehatan
4. Kepala Pusat Kesehatan TNI
5. Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan, POLRI
6. Pengurus Pusat Perhimpunan Obstetri dan
Ginekologi Indonesia (PP POGI)
7. Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia
(PP IDAI)
8. Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis
Penyakit Dalam Indonesia (PB PAPDI)
9. Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis
Kardiovaskular Indonesia (PP PERKI)
10. Pengurus Besar Perhimpunan Dokter
Anastesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PB
PERDATIN)
11. Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (PP IBI)
12. Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia
(ARSPI)
13. Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan Indonesia
(ARSPI)
14. Asosiasi Rumah Sakit Daerah Seluruh
Indonesia (ARSADA)

Tugas : 1. melakukan kajian klinis terhadap masalah


terkait kesehatan ibu dan bayi;
2. memberikan masukan untuk penyusunan
standar pelayanan, dan standar fasilitas
pelayanan kesehatan primer dan rujukan
terkait kesehatan ibu dan bayi, dan;
3. memberikan masukan untuk penyusunan
rekomendasi tata kelola klinis dan fasilitas
pelayanan kesehatan terkait kesehatan ibu dan
bayi.

C. Sub Kelompok Kerja Kemitraan dan Pemberdayaan Masyarakat

Ketua : Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan


Masyarakat
Anggota : 1. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan
Masyarakat
2. Direktur Kesehatan Lingkungan
3. Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga
4. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan
Upaya Kesehatan Masyarakat, Balitbangkes
5. Direktur Bina Kesertaan KB Jalur Pemerintah,
BKKBN
6. Direktur Advokasi dan KIE, BKKN
7. Direktur Kelembagaan dan Kerjasama Desa,
Kementerian Dalam Negeri
8. Direktur Jaminan Sosial Keluarga, Kementerian
Sosial
9. Direktur Pemberdayaan Masyarakat Desa
Kementerian Desa, Pembangunan Derah
Tertinggal dan Transmigrasi
10. Direktur Informasi dan Komunikasi
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan,
Kementerian Komunikasi dan Informatika
11. Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah,
Kementerian Agama
12. Asdep Kesetaraan Gender Bidang Pendidikan,
Kesehatan, dan Pembangunan Keluarga,
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak
13. Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
(IAKMI)
14. Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan
Masyarakat Indonesia (PPPKMI)

Tugas : 1. melakukan kajian terhadap efektivitas kemitraan


dan pemberdayaan masyarakat termasuk media
komunikasi, informasi dan edukasi
2. memberikan masukan dan dukungan terhadap
pengembangan jejaring kemitraan dengan
pemangku kepentingan nasional dan global serta
pemberdayaan masyarakat, dan;
3. memberi masukan terhadap penyusunan strategi
penggerakan masyarakat dalam rangka
penurunan kematian ibu dan bayi

D. Sub Kelompok Kerja Surveilans, Monitoring dan Evaluasi

Ketua : Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan


Humaniora dan Manajemen Kesehatan
Anggota : 1. Sekretaris Direktorat Jendeal Pelayanan
Kesehatan
2. Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan
3. Kepala Pusat Data dan Informasi
4. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan
Upaya Kesehatan Masyarakat
5. Direktur Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam
Negeri
6. Direktur Statistik Kependudukan dan
Ketenagakerjaan, Badan Pusat Statistik
7. Kepala Bidang Manajemen Kesehatan,
Puslitbang Humaniora dan Manajemen
Kesehatan
8. Perhimpunan Profesional Perekam Medis dan
Informasi Kesehatan Indonesia (PORMIKI)
9. Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI)
10. Prof. dr. Budi Utomo, MPH., Ph.D
11. Prof. dr. Asri C Adisasmita, MPH., M.Phil., Ph.D
12. Prof. Dr. Dede Anwar Muasadad, SKM, M.Kes
13. dr. Rina Agustina, MSc, PhD
14. Anis Fuad, S.Ked, DEA
Tugas : 1. melakukan kajian terhadap hasil survey atau
penelitian sinkronisasi dan konfirmasi data di
lapangan dengan data yang sudah ada, untuk
menghasilkan rekomendasi kebijakan;
2. memberikan masukan terhadap pelaksanaan
surveilans, monitoring dan evaluasi, dan;
3. melakukan kajian dan memberikan
rekomendasi terhadap hasil Audit Maternal
Perinatal (AMP) kabupaten/kota;

E. Sekretariat
Ketua : Kepala Subdirektorat Kesehatan Maternal dan
Neonatal
Wakil Ketua : Kepala Subdirektorat Pelayanan Medik dan
Keperawatan
Sekretaris 1 : Kepala Bagian APBN III, Biro Perencanaan dan
Anggaran
Sekretaris 2 : Kepala Subdirektorat Pusat Kesehatan
Masyarakat
Anggota : 1. Kepala Subdirektorat Pengelolaan Rujukan dan
Pemantauan Rumah Sakit
2. Kepala Bagian Program dan Informasi
Kesehatan Masyarakat
3. Kepala Bagian Hukum dan Organisasi
Masyarakat, Ditjen Kesmas
4. Kepala Subdirektorat Advokasi dan Kemitraan
5. Kepala Subdirektorat Kesehatan Balita dan
Anak Pra Sekolah
6. Kepala Subdirektorat Kesehatan Usia Sekolah
dan Remaja
7. Kepala Subdirektorat Kesehatan Usia
Reproduksi
8. Kepala Sub Bagian TU Dit Kesga

Tugas : 1. menyelenggarakan pengelolaan administrasi


umum;
2. Mengkomplikasi penyusunan rencana kerja dan
laporan masing-masing Kelompok Kerja
4. memberi masukan terhadap penyusunan strategi
penggerakan masyarakat dalam rangka
penurunan kematian ibu dan bayi

Anda mungkin juga menyukai