Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

SEKRETARIATJENDERAL
Jalan H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kavling 4-9 Jakarta 12950
Telepon : (021) 5201590 (Hunting)
~
GERMAS

Yth.
Para Kepala/Direktur Rumah Sakit di seluruh Indonesia

SURAT EDARAN NOMOR


HK.02.02/D.111/548/2020

TENTANG
PENINGKATAN PERAN RUMAH SAKIT DALAM PERCEPATAN PENURUNAN
ANGKA KEMATIAN IBU DAN ANGKA KEMATIAN BAYI
t

Penurunan Angka Kematian lbu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan
prioritas pembangunan kesehatan sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden
Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2020-2024, untuk itu diperlukan berbagai upaya untuk menurunkan AKI dan AKB.
Kondisi saat ini adalah AKI sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup (SUPAS, 2015)
dan AKB sebesar 24 per 1000 kelahiran hidup (SDKI, 2017). Dalam rangka
percepatan penurunan AKI dan AKB diperlukan peningkatan peran Rumah Sakit agar di
tahun 2024 tercapai AKI sebesar 183 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB sebesar 16
per 1000 kelahiran hidup.
Mengingat ketentuan:
1. Undang-Undang Nomor 36 Tah~n 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem lnformasi Kesehatan
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5542);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 169, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5559);
4. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 1 O);
5. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Nomor 15
Tahun 2010 dan Nomor 162/Menkes/PB/1/20102010 tentang Pelaporan Kematian
dan Penyebab Kematian
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 51 Tahun 2013 tentang Pedoman
Pencegahan Penularan HIV dari lbu ke Anak (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 978);
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan
Anak (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nemer 825);

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan


Masyarakat (Serita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1676);
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 78 Tahun 2014 tentang Skrining Hipotiroid
Konqenital (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1751);
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 83 Tahun 2014 tentang Unit Transfusi Darah,
Bank Darah Rumah Sakit, dan Jejaring Pelayanan Transfusi Darah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1756);

11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 92 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan


Komunikasi Data Dalam Sistem lnformasi Kesehatan Terintegrasi(Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1954);
12. Peraturan Menteri Kesehatan NomorI
97 Tahun 2014 tentang Pelayanan
Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah
Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan
Seksual (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 135);
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2017 tentang Eliminasi Penularan
Human Immunodeficiency Virus, Sifilis, dan Hepatitis B dari lbu ke Anak (Serita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1614);
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Klasifikasi dan
Perizinan Rumah Sakit (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 21 );
Sehubungan dengan hal tersebut, kepada para Kepala/Direktur Rumah Sakit yang
memberikan pelayanan kesehatan ibu dan bayi, agar melaksanakan hal-hal sebagai
berikut:
1. Meningkatkan kualitas pelayanan yang mendukung kesehatan lbu dan bayi
melalui:
a. Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) yang
siap selama 24 jam 7 hari.
b. Penerapan Rumah Sakit Sayang lbu Bayi dengan melaksanakan 10 Langkah
Menuju Keberhasilan Menyusui, pemanfaatan Buku Kesehatan lbu dan Anak
(Buku KIA) sebagai media promosi kesehatan dan pencatatan pelayanan
kesehatan ibu dan anak, pelayanan dan konseling Keluarga Berencana (KB),
serta pelaksanaan kelas ibu di rumah sakit.
c. Pengampuan, yaitu memberikan pendampingan klinis dan manajemen, serta
penguatan jejaring rujukan kepada Rumah Sakit dengan kelas di bawahnya
dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di wilayahnya.
d. Melakukan audit medik kematian dan melaporkan semua kematian ibu, lahir
mati, bayi baru lahir dan bayi, menggunakan aplikasi Maternal Perinatal Death
Notification (MPDN) yang dapat diakses melalui website
www.mpdn.kemkes.go.id.
e. Program pencegahan penularan HIV, Sifilis, dan Hepatitis B dari ibu ke anak.

2
2. Setiap rumah sakit memberikan pernyataan kesiapan dan berkomitmen dengan
mengisi kuesioner kesiapan (google form) dan menandatangani surat pernyataan
yang dapat diakses, diunduh dan diunggah kembali melalui website Direktorat
Kesehatan Keluarga www.kesga.kemkes.go.id. Pernyataan kesiapan dan
komitmen dapat disampaikan paling lambat tanggal 29 Februari 2020.

Demikian Surat Edaran ini disampaikan, untuk diperhatikan dan dilaksanakan


sebagaimana mestinya. Atas kerjasamanya yang baik, kami ucapkan terima kasih.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 17 Februari 2020

Tembusan:
1. Gubernur Provinsi se-lndonesia
2. Bupati/Walikota se-lndonesia
3. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
4. Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI)
5. Kepala Pusat Kesehatan TNI
6. Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan POLRI

Anda mungkin juga menyukai