Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG

DINAS KESEHATAN
Jl.Kutamaya No. 21  (0261) 202377 Fax.0261 204941 Sumedang 45312
Email : dinaskesehatan76@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)


PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL)
DI KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2020

I. PENDAHULUAN
Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih
cukup tinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Menurut data Survei
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, AKI 228 per 100.000 kelahiran
hidup, AKB 34 per 1000kelahiran hidup, Angka Kematian Neonatus (AKN) 19 per
1000 kelahiran hidup. Berdasarkan kesepakatan global (Millenium Develoment
Goals/MDG’s 2000) pada tahun 2015, diharapkan angka kematian ibu menurun dari
228 pada tahun 2007 menjadi 102 per 100.000 KH dan angka kematian bayi
menurun dari 34 pada tahun 2007 menjadi 23 per 1000 KH.
Upaya penurunan AKI harus difokuskan pada penyebab langsung kematian ibu,
yang terjadi 90% pada saat persalinan dan segera setelah pesalinan yaitu
perdarahan (28%), eklamsia (24%), infeksi (11%), komplikasi pueperium 8%,
partus macet 5%, abortus 5%, trauma obstetric 5%, emboli 3%, dan lain-lain 11%
(SKRT 2001).
Kematian ibu juga diakibatkan beberapa faktor resiko keterlambatan (Tiga
Terlambat), di antaranya terlambat dalam pemeriksaan kehamilan, terlambat dalam
memperoleh pelayanan persalinan dari tenaga kesehatan, dan terlambat sampai di
fasilitas kesehatan pada saat dalam keadaan emergensi. Salah satu upaya
pencegahannya adalah melakukan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan di
fasilitas kesehatan.
Oleh karena itu, upaya penurunan AKI dan AKB tidak dapat lagi dilakukan
dengan intervensi biasa, diperlukan upaya-upaya terobosan serta peningkatan
kerjasama lintas sektor untuk mengejar ketertinggalan penurunan AKI dan AKB,
agar dapat mencapai target MDGs. Salah satu indikasi yang penting adalah perlunya
meningkatkan akses masyarakat terhadap persalinan yang sehat dengan cara
memberikan kemudahan pembiayaan kepada seluruh ibu hamil yang belum
memiliki jaminan persalinan.
Sasaran peserta dari program Jampesal ini ialah ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas
(pasca melahirkan sampai 42 hari) dan bayi baru lahir (0-28 hari) yang belum
memiliki jaminan biaya kesehatan.

1
Sesuai dengan peta jalan Universal Health Coverage pada tahun 2019 diharapkan
95% jumlah penduduk telah memiliki Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sehingga
terlindung dari risiko finansial apabila mengalami masalah kesehatan termasuk
adanya jaminan persalinan dan perawatan bayi baru lahir. Namun pada
kenyataannya sampai akhir tahun 2019 target tersebut masih belum dapat dicapai.
Sampai dengan tahun 2018 prosentase persalinan di fasilitas pelayanan
kesehatan masih belum mencapai angka optimal, yang diduga diantaranya adalah
terkait dengan masalah finansial meliputi ketidakmampuan menyediakan biaya
persalinan, ketidakmampuan menjangkau fasilitas pelayanan kesehatan sebagai
tempat pertolongan persalinan. Diharapkan pada tahun 2020 Pemerintah masih
melanjutkan program Jaminan Persalinan sebagai kelanjutan tahun 2019 dengan
tujuan membantu masalah finansial dari masyarakat karena ketidakmampuan
menyediakan biaya jasa persalinan dan biaya transportasi untuk menjangkau
fasilitas pelayanan kesehatan untuk pertolongan persalinan khususnya pada sasaran
penduduk miskin dan tidak mampu yang belum memiliki jaminan kesehatan.

II. LATAR BELAKANG


Sasaran Dana Jampersal adalah untuk membantu ibu hamil, ibu bersalin beserta
bayi baru lahir miskin dan tidak mampu yang belum memiliki jaminan kesehatan
(JKN) atau Jaminan/asuransi lain. Dana Jampersal diarahkan untuk memobilisasi
persalinan ke fasilitas kesehatan yang kompeten sehingga dapat melakukan
pencegahan dini terhadap terjadinya komplikasi baik dalam persalinan ataupun
masa nifas.
Dana Jampersal dapat digunakan untuk membiayai persalinan, perawatan
kehamilan risiko tinggi di fasilitas pelayanan kesehatan bagi ibu hamil/bersalin.
Dana Jampersal dapat dimanfaatkan secara fleksibel sesuai kebutuhan yang diatur
dalam juknis, dan pembayaran kegiatan jampersal menggunakan sistem klaim dari
fasilitas pelayanan kesehatan atau penanggungjawab kegiatan jampersal kepada
bendahara yang ditetapkan oleh dinas kesehatan.

III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, bersalin dan nifas serta
bayi baru lahir ke fasilitas pelayanan kesehatan yang kompeten.
B. Tujuan Khusus
1. Meningkatnya jumlah persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan yang
kompeten;
2. Menurunnya kasus komplikasi pada ibu hamil bersalin dan nifas serta bayi
baru lahir.

2
IV. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemeritahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244) sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
6. Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 tentang Kementerian Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 59);
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 1508) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 30 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 945);

V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Ruang lingkup pelaksanaan Jampersal meliputi:
1. Rujukan persalinan dari rumah ke fasilitas pelayanan kesehatan yang kompeten;
2. Dukungan Biaya Persalinan;
3. Manajemen Khusus Untuk Lokasi AKI-AKN

VI. SASARAN
Sasaran dari program Jampersal adalah masyarakat tidak mampu yang belum
memiliki jaminan kesehatan.

VII. PENUTUP
Demikian Proposal Dana Alokasi Khusus NonFisik bagi program Jaminan
Kesehatan kami usulkan, sebagai bahan pertimbangan terkabulkannya usulan
kegiatan ini untuk mendekatkan akses dan pencegahan keterlambatan
pertolongan pada persalinan , kehamilan, nifas dan Bayi baru lahir pada tahun
2020 di Kabupaten Sumedang.

3
Akhirnya kami berharap semoga kegiatan ini dapat bermanfaat bagi semua fihak
khusunya bagi ibu dan bayi keluarga miskin dan tidak mampu yang belum
terlindungi jaminan kesehatan Nasional atau jaminan lainnnya, sehingga jumlah
kematian ibu dan bayidi Kabupaten Sumedang menurun.

Sumedang, Agustus 2019


Pelaksana Kegiatan
Mengetahui : Kepala Seksi Pembiayaan dan
Kepala Bidang SDK Jaminan Kesehatan,

EKKI RISWANDIYAH, SKM SURDI SUDIANA, SKM


Nip. 19721110.199503.2.004 NIP. 1967102110990 2 004

Anda mungkin juga menyukai