Anda di halaman 1dari 32

SOSIALISASI PENGAJUAN KERJASAMA

FASILITAS KESEHATAN

Army Maria Ulfah


Kepala Bagian Mutu Layanan dan Kerjasama Faskes
Surakarta, 4 September 2023

KC SURAKARTA
AGENDA

1.Pendahuluan
2. Fasilitas Kesehatan
3. Seleksi Faskes
4. Kontrak Kerja
5. Berakhirnya Kerja Sama
6. Monitoring Evaluasi

2
REGULASI KERJA SAMA FASKES

UU 40 Tahun 2004 UU N0 24 Tahun 2011 Perpres No 82 Tahun 2018

Pasal 67

(1) Penyelenggara pelayanan kesehatan untuk


pelaksanaan program Jaminan Kesehatan
Jaminan Kesehatan Wewenang BPJS meliputi semua Fasilitas Kesehatan yang
. menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan.
• membuat kesepakatan
Pasal 23
dengan fasilitas kesehatan Pasal 86
Manfaat jaminan kesehatan
mengenai besar (1) Dalam rangka kendali mutu dan kendali biaya
sebagaimana dimaksud
pembayaran fasilitas penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan,
dalam Pasal 22 diberikan
kesehatan yang mengacu BPJS Kesehatan mengembangkan teknis
pada fasilitas kesehatan operasionalisasi sistem pelayanan kesehatan,
pada standar tarif yang
milik Pemerintah atau sistem kendali mutu pelayanan, dan sistem
ditetapkan oleh Pemerintah;
swasta yang menjalin pembayaran pelayanan kesehatan untuk
• membuat atau meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam
kerjasama dengan Badan
menghentikan kontrak penyelenggaraan program Jaminan
Penyelenggara Jaminan
kerja dengan fasilitas Kesehatan.
Sosial
kesehatan; (2) Pengembangan teknis operasionalisasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
melalui:
a. kredensial Fasilitas Kesehatan;
b. survei kepuasan Peserta; dan
c. pemantauan dan pengawasan pemanfaatan.

3
PENGELOLAAN KERJA SAMA FASKES DALAM
PROGRAM JAMINAN KESEHATAN

MONITORING EVALUASI
1. Dilaksanakan pada aspek PERENCANAAN FASKES KERJA SAMA
perencanaan, seleksi faskes, 1. Pemetaan Faskes
kepatuhan Faskes terhadap 04 01 2. Pembuatan Profil Faskes Kerja sama
PKS, Kemitraan 3. Analisis Perluasan Faskes Kerja sama
2. Dilakukan oleh Kementerian
Kesehatan, Pemda, Asosiasi
dan Organisasi Profesi.

KONTRAK KERJA /PKS


1. Ketentuan kerja sama 03 02 SELEKSI KERJA SAMA
2. Penyebab berakhirnya kerja sama 1. Pendaftaran Faskes
3. Hal-hal yang menjadi perhatian dan a. Penapisan Awal Faskes
mekanisme pengakhiran kerja sama b. Penilaian Mandiri
faskes c. Pengajuan Kerja sama Faskes
4. Mekanisme pemberian Sanksi 2. Kredensialing/rekredensialing

4
FASILITAS KESEHATAN

8
FASILITAS KESEHATAN
FKTP JEJARING FKTP
Bidan
Puskesmas (Rawat Jalan, Rawat Inap)
Apotek
Tempat Praktik Mandiri Dokter (TPMD)
Laboratorium
Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi (TPMDG)
Ketentuan Jejaring
Klinik Pratama atau yang setara satu wilayah Kota/Kabupaten sesuai dengan wilayah yang
tercantum dalam SIO FKTP/SIP Dokter
RS D atau yang setara
Dalam kondisi pada satu wilayah Kota/Kabupaten tidak
terdapat Jejaring, yang memenuhi syarat, maka dapat
memilih Jejaring luar wilayah yang terdekat dengan
berkoordinasi dengan Dinkes dan atau IBI.
FKRTL
Satu FKTP dapat bekerja sama dengan lebih dari 1 (satu)
Klinik Utama jejaring Bidan pada wilayah Kota/Kabupaten

Jejaring Bidan dapat bekerja sama dengan lebih dari 1 (satu)


Rumah Sakit FKTP pada wilayah Kota/Kabupaten

6
KETENTUAN
Fasilitas Penyelenggara Pelayanan Kefarmasian
1. BPJS Kesehatan melakukan kerja sama langsung
Apotek dengan Apotek/Instalasi Farmasi Klinik Pratama
/Ruang Farmasi Puskesmas, Laboratorium dan Optik
Instalasi Farmasi Klinik Pratama/Ruang yang dituangkan dalam Perjanjian Kerja Sama.
Farmasi Puskesmas
2. Kerja sama berdasarkan wilayah yang tercantum
Instalasi Farmasi Rumah Sakit dalam ijin operasional.

3. Pembayaran klaim dilakukan langsung oleh BPJS


Laboratorium Kesehatan ke rekening Apotek/Instalasi Farmasi
Klinik Pratama/Ruang Farmasi Puskesmas dan
Laboratorium dan Optik yang tertera dalam
Optik Perjanjian Kerja sama.

7
SELEKSI FASKES

16
Seleksi Faskes
Pendaftaran Fasilitas Kesehatan

Penapisan Awal Pengajuan kerja Kredensialing


Fasilitas Kerja Sama sama Fasilitas rekredensialing
Kesehatan

• Persyaratan Kerja sama (SIOP, Akreditasi,


Dilakukan pada sistem informasi BPJS • Registrasi di HFIS NPWP, SIP Nakes, Perjanjian dengan jejaring,
Kesehatan dengan menilai • Penilaian Mandiri oleh Srt Penyataan memenuhi ketentuan JKN)
persyaratan administrasi perizinan dan Faskes. • Kriteria Teknis (SDM, Kelengkapan sarana dan
profil fasilitas kesehatan., serta untuk • Kantor Cabang akan
prasarana, Lingkup pelayanan, Komitmen
mengetahui peta kebutuhan perluasan menerima informasi
pelayanan).
fasilitas kesehatan sesuai wilayah pengajuan kerja sama
• Rekredensialing dilakukan paling lambat (tiga)
calon Faskes calon fasilitas kesehatan
bulan sebelum masa perjanjian kerja sama
berakhir.

17
Persyaratan mendaftarkan seluruh
dokter, Manajemen dan pegawai Faskes
menjadi peserta JKN

• Menunjukkan Sertifikat
Kepesertaan Badan Usaha yang
masih berlaku /Surat Keterangan
pendaftaran BU yang masih
Surat pernyataan kesediaan mematuhi berlaku.
ketentuan program JKN, diantaranya • Masa berlaku sertifikat BU 1
Mendaftarkan seluruh dokter, tahun dan surat keterangan 3
bulan.
manajemen dan pegawai Faskes menjadi
peserta JKN

18
Tim Seleksi Kredensialing
Tim Seleksi Kredensialing/Rekredensialing BPJS Kesehatan • Kredensial yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan
terdiri atas: Kabupaten/Kota dan/atau Asosiasi Fasilitas Kesehatan
• Penanggung Jawab : Pimpinan Satuan Kerja Kantor Cabang sesuai dengan kewenangannya.
• Dinas Kesehatan dan/atau Asosiasi Fasilitas kesehatan
• Ketua : Pejabat Unit Kerja Pelaksana fungsi mutu
dapat memberikan rekomendasi perbaikan kepada
layanan fasilitas kesehatan di Kantor Cabang
calon fasilitas kesehatan dan kepada BPJS Kesehatan
• Anggota : pada saat pelaksanaan kredensialing/rekredensialing.
1) Pejabat Unit Kerja Pelaksana fungsi penjaminan manfaat • Dalam hal Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan/atau
dan utilisasi di Kantor Cabang; Asosiasi Fasilitas kesehatan tidak terlibat dalam
kegiatan kredensialing/rekredensialing, maka BPJS
2) Pejabat Unit Kerja Kabupaten/Kota; Kesehatan menyampaikan hasil seleksi dan
3) Staf Unit Kerja Pelaksana fungsi kerja sama fasilitas kredensialing/rekredentialing ke Dinas Kesehatan.
kesehatan Kantor Cabang; • BPJS Kesehatan dalam melakukan penetapan hasil
harus secara bersama dengan Dinas Kesehatan
4) Staf Unit Kerja Pelaksana fungsi mutu layanan fasilitas Kabupaten/Kota dan/atau Asosiasi Fasilitas Kesehatan.
kesehatan Kantor Cabang; Keputusan untuk bekerja sama atau tidak bekerja sama
5) Staf Unit Kerja Pelaksana fungsi manfaat dan utilisasi; dengan fasilitas kesehatan menjadi wewenang BPJS
Kesehatan.
6) Staf Unit Kerja Kabupaten/Kota; dan/atau
7) Staf Unit Kerja lainnya sesuai kebutuhan.
11
Ketentuan Baru
Ketentuan Khusus Penambahan dan Kredensial Pelayanan Kemoterapi, Radioterapi, Kateterisasi Jantung,
Katerisasi Otak dan pelayanan lain yang memanfaatkan sumber radiasi

1. Perencanaan Perluasan Pelayanan Kemoterapi, Radioterapi dan Kateterisasi Jantung


Penambahan pelayanan Kemoterapi, Radioterapi dan Kateterisasi Jantung dilaksanakan sesuai dengan perencanaan
organisasi tentang perluasan pelayanan pada setiap tahunnya. Perencanaan perluasan pelayanan Kemoterapi, Radioterapi
dan Kateterisasi Jantung diprioritaskan pada wilayah yang belum tersedia atau terbatas aksesnya.
2. Hal-hal yang harus dilakukan oleh Kantor Cabang:
- Mengidentifikasi FKRTL yang memiliki pelayanan Kemoterapi, Radioterapi dan Kateterisasi Jantung yang belum bekerja
sama, baik yang sudah mengajukan maupun belum mengajukan kerja sama.
- Melaporkan data FKRTL untuk dilakukan penambahan kerja sama pelayanan Kemoterapi, Radioterapi dan Kateterisasi
Jantung kepada Kedeputian Wilayah, meliputi FKRTL prioritas dan nonprioritas.

13
Pengajuan dan Seleksi Penambahan Pelayanan Canggih

1) Menerima pengajuan penambahan pelayanan canggih dari FKRTL di wilayah.

2) Melakukan pengecekan apakah FKRTL tersebut termasuk atau tidak di dalam perencanaan perluasan
pelayanan pada tahun berjalan. Untuk FKRTL yang tidak masuk ke dalam perencanaaan perluasan pelayanan,
maka Kantor Cabang segera menyampaikan tanggapan kepada FKRTL atas pengajuan tersebut;

3) Melakukan kredensialing persyaratan wajib dan teknis sesuai ketentuan terhadap FKRTL yang masuk ke
dalam perencanaan perluasan pelayanan. Kredensialing dapat dilaksanakan dengan melibatkan Dinas
Kesehatan dan Asosiasi FKRTL sesuai ketentuan yang berlaku; dan

4) Terhadap FKRTL yang dinyatakan memenuhi syarat berdasarkan hasil kredensialing, maka Kantor Cabang
mengajukan kepada Kantor Pusat secara berjenjang melalui Kedeputian Wilayah.

14
KONTRAK
KERJA SAMA

15
KONTRAK KERJA DENGAN
FASKES
A. Kesepakatan Besaran Pembayaran dengan Asosiasi B. Kontrak Kerja Sama
Fasilitas Kesehatan
❑ Hasil kesepakatan besaran pembayaran antara BPJS ❑ KC dan/atau Kedeputian Wilayah melakukan sosialisasi
Kesehatan di Kepwil dengan Asosiasi Faskes di Tingkat isi PKS kepada Faskes sebelum penandatanganan PKS,
Provinsi dituangkan dalam berita acara. bertujuan agar Faskes paham dan mengerti isi PKS,
❑ Kedeputian Wilayah menetapkan Keputusan Besaran Hak dan Kewajiban, prosedur pelayanan, tarif
Tarif Pelayanan Kesehatan di FKTP dan FKRTL per pelayanan dan sanksi yang ada dalam PKS. Sosialisasi
Provinsi dengan mengacu pada BA Kesepakatan Tarif dilengkapi dengan absensi dan pakta integritas untuk
Pelayanan Kesehatan di FKTP dan FKRTL melaksanakan kepatuhan isi PKS
❑ Kesepakatan besaran pembayaran dicantumkan dalam ❑ PKS dilakukan antara BPJS Kesehatan dengan pemilik
PKS dengan Faskes atau pimpinan yang berwenang mewakili Faskes dan
❑ Apabila tidak terdapat Asosiasi Faskes tingkat Provinsi dibuktikan dengan akta notaris atau surat keputusan
maka penunjukan perwakilan Asosiasi untuk melakukan dari pejabat yang berwenang. Untuk Praktik Dokter
kesepakatan besaran pembayaran, ditentukan oleh dibuktikan dengan SIP
Asosiasi Faskes Tingkat Pusat secara tertulis atau
dilakukan dengan Dinkes Provinsi.

16
PENANDATANGAN KONTRAK
DENGAN FASKES
FASKES Penandatangan PKS FASKES Penandatangan PKS

Puskesmas ▪ BLUD oleh Ka Puskesmas atau Kadinkes Rumah Sakit Pemilik/Kepala/Direktur


▪ Belum BLUD oleh Kadinkes ▪ RS Pemerintah dibuktikan dengan SK dari pejabat yang
berwenang.
Klinik Pratama Pemilik/pimpinan/penanggung jawab ▪ RS Swasta dibuktikan dengan Akte Notaris dan
▪ Klinik milik swasta dibuktikan dengan Akta Notaris, dilengkapi dengan SK/Surat Kuasa/Surat Tugas yang
dilengkapi Surat Izin Usaha/Operasional/Surat selanjutnya diarsipkan bersama PKS.
Kuasa/Surat Tugas→ diarsipkan bersama PKS
Klinik Utama Pemilik/pimpinan/penanggung jawab
▪ Klinik POLRI dilakukan antara pejabat yang
berwenang mewakili dengan Deputi Direksi Wilayah
▪ Klinik TNI dilakukan antara pejabat yang berwenang Apotek/Instalasi • Apotek Swasta oleh Pemilik atau Pimpinan
mewakili dengan Deputi Direksi Wilayah atau Kepala Farmasi/Ruang • IFRS oleh Kepala/Direktur RS (menjadi satu kesatuan
Cabang, dengan persetujuan dari Pejabat yang Farmasi dengan PKS RS)
berwenang di Lembaga TNI • Ruang Farmasi Puskesmas/Instalasi Farmasi Klinik oleh
Tempat Praktik Dokter sesuai nama yang tercantum pada surat izin Ka Puskesmas/ Pimpinan Klinik/Penanggung jawab
Mandiri Dokter praktik dokter yang berlaku Apotek
Laboratorium Pemilik atau Pimpinan
RS D Pratama BLUD oleh Kepala/Direktur RS • Laboratorium milik swasta dibuktikan dengan dokumen
Belum BLUD oleh Kadinkes atau pejabat berwenang pembentukan/kepemilikan Laboratorium → diarsipkan
yang ditunjuk. bersama PKS.
Bidan/Perawat Sesuai nama pada praktik bidan dan/atau praktik perawat • Laboratorium milik Pemerintah/Pemda dibuktikan
dengan Dokumen SK Pemilik sebagai unit pelayanan
teknis/unit pelaksana teknis daerah
Optikal Pemilik atau Pimpinan
Dalam hal PKS tidak ditandatangani oleh Pemilik, maka
Pemilik Faskes wajib mengetahui isi PKS
17
MASA BERLAKU DAN BENTUK
KONTRAK
MASA BERLAKU KONTRAK BENTUK KONTRAK
❑ PKS berlaku sekurang-kurangnya 1 tahun & dapat a. Kontrak Elektronik
diperpanjang kembali atas kesepakatan bersama. ▪ Kedua pihak harus menggunakan tanda tangan elektronik
❑ PKS dengan Puskesmas dapat dilakukan untuk jangka dan materai elektronik.
waktu 2 tahun dengan ketentuan: ▪ Tanda tangan elektronik telah disertifikasi oleh penyedia
a. Telah bekerja sama paling sedikit 3 (tiga) tahun; sertifikasi yang diakui oleh Kemenkominfo
b. Persyaratan administrasi masih berlaku sampai ▪ Meterai elektronik dibeli melalui distributor yang ditunjuk
akhir perjanjian; oleh Perum Peruri dengan nominal Rp10.000,00. Meterai
c. Nilai hasil rekredensialing 2 terakhir ≥75; elektronik dibuktikan dengan munculnya sertifikasi
d. Nilai Kepatuhan 2 tahun terakhir mencapai target penggunaan meterai pada dokumen elektronik
e. Tidak pernah mendapatkan Surat Teguran/SP
f. Puskesmas dengan masa berlaku PKS > 1 tahun a. Kontrak Digital
dilakukan monev sebagai dasar pertimbangan ▪ Untuk mengakomodir keterbatasan faskes yang belum
kelanjutan kerja sama di tahun ke-2 dapat mengimplementasikan tanda tangan dan meterai
elektronik.
Pokok-pokok kontrak meliputi antara lain Ruang ▪ Merupakan bentuk PKS dengan faskes yang terintegrasi di
lingkup Perjanjian, Hak dan Kewajiban para pihak, HFIS. Pihak BPJS menggunakan meterai dan tanda tangan
Prosedur layanan, Mekanisme pembayaran klaim, elektronik, sedangkan pihak Faskes menggunakan meterai
Jangka waktu, Sanksi, Monev, Pengakhiran perjanjian tempel dan tanda tangan basah

18
JENIS-JENIS PELANGGARAN
1. Jenis pelanggaran Faskes yang dilakukan PEMBINAAN KONTRAK
❑ FKTP tidak melakukan upaya promprev termasuk skrining kesehatan
❑ FKTP tidak memberikan pelayanan kontak tidak langsung
❑ Tidak menyediakan sarana prasarana sesuai ketentuan
❑ Tidak memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan PPK, SKDI dan ketentuan perundangan
❑ Tidak memberikan pelayanan kepada non Peserta terdaftar, sesuai ketentuan
❑ Diskriminasi pelayanan antara Peserta JKN dengan pasien umum
❑ Tidak memberikan informasi mengenai hak & kewajiban Peserta
❑ Tidak memasang papan nama faskes
❑ Tidak melakukan sosialisasi isi PKS & pembinaan kepada Jejaring Faskes
❑ Tidak menyediakan dokter pengganti sementara
❑ Tidak melakukan persetujuan Pakta Integritas tenaga medik yang berpraktik melalui aplikasi HFIS paling lambat
setiap tgl 4 bulan berikutnya
❑ Tidak memasukkan data pelayanan peserta secara lengkap dan tepat segera setelah pelayanan
❑ Tidak menyediakan perangkat keras sesuai standar minimal & jaringan komunikasi data yang berfungsi dengan
baik
❑ Tidak mengajukan berkas tagihan klaim secara periodik dan lengkap
❑ Tidak menyediakan fungsi pelayanan informasi & unit penanganan pengaduan
❑ Tidak memanfaatkan sistem antrean pendaftaran secara Bentuk
onlinepembinaan oleh KC berupa pertemuan bersama dengan Faskes dan dapat
melibatkan stakeholders terkait. Bagi Faskes swasta, pembinaan dilakukan dengan
❑ Tidak melaksanakan kewajiban lainnya dalam PKS melibatkan pemilik, pimpinan, dan manajemen Faskes (bagi Faskes korporasi
30 pembinaan kepada pemilik oleh KP
JENIS-JENIS PELANGGARAN
2. Jenis pelanggaran Faskes yang diberikan SANKSI KONTRAK
❑ Melanggar Perjanjian
▪ Melakukan pungutan biaya tambahan diluar ketentuan, pembatasan hari perawatan selain atas indikasi
medik, melakukan diskriminasi kepada Peserta JKN;
▪ Penyampaikan data yang tidak akurat terkait dokumen persyaratan wajib, SDM Klinis, sarana prasarana,
peralatan medik, jadwal pelayanan, dan data rekening pembayaran;
▪ Tidak memberikan pelayanan sesuai jadwal operasional Faskes yang disepakati pada PKS
▪ Tidak menjaga nama baik BPJS Kesehatan (reputasi)
▪ Terindikasi melakukan Fraud
▪ Tidak mengembalikan kompensasi pembayaran kepada BPJS Kesehatan jika terjadi ketidaksesuaian
dasar pembayaran kapitasi dan/atau klaim;
▪ Tidak mencapai target indikator kepatuhan Faskes terhadap kontrak per 6 bulan.
❑ Tidak terdapat perbaikan hasil rekredensialing bagi Faskes dengan nilai kurang/tidak direkomendasikan;
dan/atau
❑ Kondisi pelanggaran yang sudah dilakukan pembinaan namun tidak
terdapat perbaikan sampai waktu yang disepakati bersama

Bentuk pembinaan oleh KC berupa pertemuan bersama dengan Faskes dan dapat melibatkan stakeholders terkait. Bagi
30
Faskes swasta, pembinaan dilakukan dengan melibatkan pemilik, pimpinan, dan manajemen Faskes (bagi Faskes
korporasi pembinaan kepada pemilik oleh KP
MEKANISME PEMBERIAN SANKSI

Sanksi diberikan ketika ditemukan pelanggaran


terhadap isi PKS. Kepada Faskes yang akan diberikan
sanksi, maka KC terlebih dahulu melakukan
klarifikasi, konfirmasi dan pembinaan kepada Faskes 3 PENGAKHIRAN
2 TEGURAN LISAN KERJA SAMA
KC melakukan pengakhiran
kerja sama Faskes
❑ Disampaikan dalam bentuk Surat Peringatan
kepada Faskes yang tidak menindaklanjuti

1 TEGURAN LISAN teguran lisan


❑ Surat Peringatan selanjutnya diberikan paling
banyak 3X dengan tenggang waktu masing-
masing surat teguran paling cepat 30 hari
Disampaikan secara kalender apabila tidak ada tindak lanjut dan
langsung kepada Faskes dan perbaikan dari surat peringatan sebelumnya,
didokumentasikan secara termasuk apabila ditemukan pelanggaran baru
tertulis pada tenggang waktu tersebut
❑ Surat Peringatan ditembuskan keada Dinkes
dan/atau Asosiasi Faskes
❑Surat Peringatan berlaku komulatif untuk semua
jenis pelanggaran pada periode jangka waktu
perjanjian
21
BERAKHIRNYA
KERJA SAMA

22
PENYEBAB BERAKHIRNYA
KERJA SAMA

1. Jangka waktu PKS berakhir c. Faskes dinyatakan bangkrut atau pailit oleh pengadilan pada
2. Kondisi lain yang dapat terjadi dalam jangka waktu kerja tingkat pertama
sama: d. Salah satu Pihak melakukan atau berada dalam keadaan
a. Faskes melakukan pelanggaran sesuai dengan jenis likuidasi. Pengakhiran berlaku efektif pada tanggal Pihak yang
pelanggaran yang diberikan sanksi. Kantor Cabang bersangkutan telah dinyatakan di likuidasi secara sah
melakukan pengakhiran kerja sama terhadap Faskes yang menurut ketentuan dan prosedur hukum yang berlaku
e. Faskes berhenti praktek karena kehendaknya sendiri atau
telah diberikan sanksi berupa surat peringatan sebanyak
Praktik Mandiri Dokter/Praktik Mandiri Dokter Gigi
3 (tiga) kali karena tidak menjalankan isi PKS meninggal dunia
b. Faskes tidak memenuhi persyaratan kerja sama , antara f. Faskes diketahui terdapat kasus hukum, antara lain:
lain: 1) Faskes menerima relaas gugatan perdata dari BPJS
1) Izin operasional berakhir; Kesehatan atau sebaliknya yang berkaitan dengan
2) SIP Dokter untuk TPMD habis masa berlaku; ketentuan pelaksanaan PKS dan berpotensi
3) Surat Izin Praktik Dokter Gigi untuk TMDG habis masa mempengaruhi penyelenggaraan pelayanan kepada
berlaku; Peserta; dan/atau
4) Seluruh SIP Dokter Umum pada Klinik Pratama dan 2) Faskes menerima relaas gugatan perdata/permasalahan
RS D Pratama habis masa berlaku hukum lainnya dari pihak ketiga yang berpotensi
5) Izin operasional Faskes dan/atau Izin Praktik Dokter mempengaruhi penyelenggaraan pelayanan kepada
dicabut oleh Instansi yang berwenang Peserta.
6) Sertifikat Akreditasi atau Bukti Pelaporan Indikator g. Faskes terindikasi melakukan tindakan kecurangan (fraud)
Nasional Mutu sesuai ketentuan habis masa berlaku sesuai perundangan
h. Perubahan jenis Faskes

23
MONITORING
DAN
EVALUASI
KERJA SAMA

24
Paham-Komitmen-Kontrak-Jaga
• Paham : memahami seluruh regulasi yg berlaku
• Komitmen : komitmen pada regulasi
• Kontrak : Mensosialisasikan isi kontrak ke seluruh
jajaran
• Jaga : Levelling SP, penerapan waiting time bagi
faskes yg diputus kontrak, batas toleransi keluhan
KEWAJIBAN DAN HAK PARA PIHAK
Permenkes No. 71 Tahun 2013

FKRTL BPJS KESEHATAN

memberikan informasi kepada


Memberikan pelayanan Faskes berkaitan dengan
kesehatan kepada Peserta kepesertaan, prosedur
sesuai ketentuan yang berlaku; pelayanan, pembayaran dan
dan proses kerja sama dengan BPJS FKRTL BPJS KESEHATAN
Kesehatan; dan
Mendapatkan informasi
Kewajiban tentang kepesertaan,
prosedur pelayanan, Membuat atau
Melakukan pembayaran klaim menghentikan kontrak kerja
kepada Faskes atas pelayanan pembayaran dan proses kerja
Menyediakan data dan sama dengan BPJS dengan Faskes; dan
informasi sesuai waktu dan yang diberikan kepada Peserta
paling lambat 15 hari sejak Kesehatan; dan
jenis yang telah disepakati. dokumen klaim diterima HAK
lengkap.
Menerima pembayaran klaim
atas pelayanan yang
diberikan kepada Peserta Mendapatkan data dan
• Kewajiban dan Hak adalah KOMITMEN informasi sesuai waktu dan
paling lambat 15 hari sejak
PARA PIHAK dokumen klaim diterima jenis yang telah disepakati.
• Diuraikan lebih rinci pada Pasal Hak dan lengkap
Kewajiban

26
KOMITMEN KERJASAMA
*)sesuai
Tidak melakukan pungutan biaya tambahan kepada
01 peserta diluar ketentuan yang berlaku
• UU RS dan Kesehatan
• Perpres No. 82 Thn 2018 Ttg Jaminan
Kesehatan
Menyediakan sarana dan petugas pemberian • PMK No. 99/2015 ttg Perubahan PMK No.
02 informasi dan penanganan pengaduan Peserta 71/2013 tentang Pelayanan kesehatan pada
Jaminan Kesehatan JKN

Tidak melakukan diskrimasi terhadap pasien umum


03 ataupun pasien JKN KIS

Melaksanakan rujukan berjenjang dan Program Rujuk


04 Balik sesuai ketentuan yang berlaku serta berkomitmen
untuk mencapai target peserta PRB sesuai target yang
telah ditetapkan
Berkomitmen memiliki dan mengirimkan Rencana
05 Kebutuhan Obat bagi peserta JKN kepada Kemenkes
sesuai ketentuan yang berlaku
Komitmen terpasang di
tempat yang strategis
dan transparant 06 Menyediakan ruang perawatan kelas I,II, dan III
untuk peserta JKN KIS tanpa kuota atau pembatasan

Memiliki Sistem Antrian Elektronik, Jadwal Tindakan Medis


JANJI LAYANAN 07 Operatif Informasi Ketersediaan TT rawat inap, dan Sistem
Antrian Online yang terintegrasi dengan Mobile JKN
MONITORING DAN EVALUASI
KERJA SAMA
A. Uji Pemahaman Fasilitas Kesehatan C. Supervisi, Buktikan, & Lihat Langsung
▪ Dilakukan untuk mengetahui tingkat (SiBLing)
pemahaman Faskes terhadap kesepakatan ▪ Pemantauan atas pemenuhan kewajiban Faskes dalam
yang terdapat dalam PKS dan hal terkait dimensi mutu, dilaksanakan melalui kunjungan ke
dengan program JKN. Faskes oleh Pegawai BPJS Kesehatan dan/atau Pihak Lain
▪ Uji pemahaman dapat dilaksanakan baik atau eksternal yang juga merupakan Peserta JKN
sebelum dan/atau setelah penandatanganan E. Penilaian Kinerja Faskes
▪ Hasil dari kunjungan dilanjutkan dengan rekapitulasi Kegiatan rekapitulasi data, analisis,
PKS, saat sosialisasi hal yang terkait program data, analisis, penilaian, rekomendasi tindak lanjut hasil
JKN atau pada waktu pelaksanaan monitoring penilaian, rekomendasi tindak lanjut
pengukuran, serta pengawasan & pembinaan kepada hasil pengukuran, serta pengawasan &
evaluasi Faskes
▪ Pertanyaan uji pemahaman disampaikan pembinaan kepada Faskes. Penilaian
▪ Dilaksanakan kepada Faskes paling sedikit 2 X per tahun kinerja berdasar indikator yang aspek
kepada Faskes dapat dalam bentuk formulir
manual atau formulir digital. pemanfaatan biaya yang efektif dan
D. Kesan Pesan Setelah Pelayanan (KESSAN) efisien serta aspek mutu pelayanan
▪ Evaluasi pelayanan di Faskes melalui mekanisme survei yang berkaitan dengan kepentingan
B. Pengukuran Tingkat Kepatuhan oleh Peserta (customer feedback) untuk memperoleh peserta di Faskes. Luaran dari penilaian
Fasilitas Kesehatan Terhadap PKS umpan balik atau kesan pengalaman Peserta setelah Faskes berupa Raport Faskes
menerima layanan
pengukuran tingkat kepatuhan fasilitas
▪ Peserta mengisi pertanyaan pada formulir penilaian
kesehatan terhadap perjanjian kerja sama
menggunakan Skala Likert. Hasil penilaian KESSAN
ditetapkan melalui capaian indikator yang
berupa Rating Faskes. Jumlah responden pengisian
mencakup aspek pemanfaatan biaya yang
KESSAN paling sedikit 30 responden per bulan untuk
efektif dan efisien serta aspek mutu pelayanan
tiap Faskes. Faskes dengan kunjungan RJTL dan RITL per
yang berkaitan dengan kepentingan peserta di
bulan < 30 maka jumlah responden sesuai dengan
fasilitas kesehatan
jumlah kunjungan tsb.
penentuan
28
JANJI LAYANAN FKRTL

29
INDIKATOR KEPATUHAN FKRTL TERHADAP KOMITMEN PKS TAHUN 2023
15 % 15 % 18 % 11 % 8% 8% 25 %
Display tindakan operasi Sistem antrean RS Tindak lanjut & penyelesaian
Updating display Tempat Survey pemahaman regulasi Tingkat kepuasan peserta di Capaian rekrutmen peserta
terhubung dengan Mobile terhubung dengan Mobile keluhan peserta terkait
Tidur terhubung Mobile JKN JKN FKRTL PRB
JKN JKN layanan kesehatan di FKRTL

Penilaian dilakukan Penilaian dilakukan Penilaian dilakukan Penilaian dilakukan Survei dilaksanakan Berdasarkan entrian
secara berkala 4 kali secara berkala 4 kali secara berkala 4 kali berdasarkan entrian setiap 3 bulan sekali KESSAN di Aplikasi
dalam sebulan, dalam sebulan, dalam sebulan, data keluhan, dan serentak Mobile JKN atau
dengan kriteria : dengan kriteria : dengan kriteria : pengaduan dan seluruh Indonesia. melalui QR Code.
a. Update ≥ 3 kali, a. Update ≥ 3 kali, a. Terintegrasi dan informasi di Aplikasi Nilai yang diambil Responden minimal
nilai 100 nilai 100 pemanfaatan ≥ SIPP BPJS Kesehatan dari rata-rata adalah 30 pasien
b. Update < 3 kali, b. Update < 3 kali, 80%, nilai 100 dengan status capaian survei. dan rating minimal
nilai 0 nilai 0 b. Tidak Closed 4 (empat)
terintegrasi,
nilai 0
Nilai berdasarkan %
capaian rekrutmen
peserta setiap bulan
Dipresentasikan dalam nilai indeks komitmen mutu pelaksanaan
perjanjian dengan standar tahun 2023 minimal 88 %
30
ALUR PENGISIAN KESSAN
Mobile JKN

Selesai
Pelayanan

Peserta melakukan Web KESSAN


scan QR code di
Faskes

atau
Portal QR Code
Peserta Mengakses
Mobile JKN
Untuk dapat mengisi New Kessan→ Update Mobile JKN ke versi 4.5.0
QR CODE DI FASKES

Pengisian Kesan layanan/rating pelayanan


KESSAN setelah peserta mendapatkan pelayanan di
Fasilitas Kesehatan

Saluran permintaan informasi dan


SIPP pengaduan peserta

ANTREAN Aplikasi antrean pelayanan di Faskes


(mobile JKN)
ONLINE

Pengisian skrining riwayat kesehatan


peserta untuk mengetahui faktor risiko
WEB SKRINING
penyakit kronis DM, HT, Jantung, Ginjal

32

Anda mungkin juga menyukai