ABDUL AZIS
Kepala Cabang
Narasumber :
1. Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan dan Desentralisasi Kesehatan
2. Deputi Direksi Bidang JPKP, BPJS Kesehatan
3. Deputi Direksi Bidang JPKR, BPJS Kesehatan
TINDAK LANJUT IMPLEMENTASI REVISI PERPRES 52/2016
Dilakukan secara bersama 1. Kesepakatan tarif dilakukan BPJS Kesehatan Kantor Cabang Pemberlakuan pembayaran sesuai
antara Kemenkes, DJSN, antara BPJS Kesehatan dengan dan Fasilitas Kesehatan Permenkes 3/2023:
BPJS Kesehatan di tingkat Asosiasi Faskes di tiap provinsi membuat Addendum PKS a. Kapitasi sejak bulan Februari
Pusat yang dituangkan dalam BA berdasarkan Keputusan 2023
Kesepakatan Besaran Tarif Pelayanan b. Non kapitasi sejak 24 Januari
2. Hasil kesepakatan tarif akan Kesehatan di Fasilitas 2023
dituangkan dalam Keputusan Kesehatan per Provinsi c. INA CBG dan Non INA CBG sejak
Besaran Tarif Pelayanan 24 Januari 2023
Kesehatan di Fasilitas
Kesehatan per Provinsi oleh
BPJS Kesehatan Kedeputian
Wilayah
3
LATAR BELAKANG DAN URGENSI PERUBAHAN TARIF
4
SUBSTANSI PERMENKES NO. 3 TAHUN 2023
Cakupan Pelayanan yang termasuk Kapitasi Cakupan Pelayanan Kesehatan Gigi Non Spesialistik
6
KAPITASI
7
Pengaturan Baru pada standar tarif Kapitasi (1)
1 2 3
Tarif Dasar Resiko Sakit % Capaian Jumlah
Kapitasi Peserta Kinerja Peserta
Catatan :
1. Diberlakukan kecuali untuk FKTP penerima kapitasi khusus
2. Apabila hasil penghitungan tarif kurang dari batas minimal atau melebihi batas maksimal standar tarif, maka
pembayaran kapitasi mengacu pada batas bawah dan atas standar tarif.
8
Tarif Dasar Kapitasi
Berdasarkan Jenis FKTP, Ketersediaan dokter atau rasio dokter:peserta dan ketersediaan dokter gigi
8 10
ALUR PERHITUNGAN BESARAN TARIF KAPITASI
1 2 3
Kapitasi SDM dan Sarpras = Kapitasi Lingkup Pelayanan = Kapitasi KBK =
Kapitasi berdasarkan ketersediaan Ya
Peserta
Kapitasi SDM dan Sarpras x Kapitasi RAC x Capaian Kinerja
dokter dan dokter gigi atau rasio > 100
koefisien risiko peserta terdaftar
dokter banding peserta
berdasarkan umur dan jenis kelamin
Tidak
Tidak
FKTP KBK
Konsekuensi
12
POIN PENTING TERKAIT KAPITASI
Ketentuan pembayaran kapitasi yang ditetapkan dalam Permenkes Nomor 3/2023
➢ Mengacu pada hasil costing pelayanan di FKTP yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan
➢ Standar Tarif kapitasi dalam bentuk range telah mempertimbangkan pemberlakuan koefisien risiko peserta
terdaftar berdasarkan umur dan jenis kelamin dan pembayaran berbasis kinerja yang saat ini berlaku dan rencana
pemberlakuan insentif yang saat ini masih dalam proses pembahasan
➢ Penetapan kriteria rasio dokter banding peserta bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan,
rasio peserta dan tenaga kesehatan yang tidak ideal meningkatkan risiko beban kerja tenaga kesehatan yang
selanjutnya meningkatkan potensi menurunnya kualitas pelayanan Kesehatan
➢ Ketersediaan dokter dan dokter gigi pada FKTP, mengacu pada jumlah dokter di FKTP yang memiliki SIP yang
berlaku dan sesuai dengan tempat praktik serta tercatat pada Pakta Integritas sesuai ketentuan
➢ Perhitungan pembayaran kapitasi sesuai ketentuan Permenkes Nomor 3 Tahun 2023 dilakukan secara system
(otomasi)
➢ Pembayaran kapitasi dengan ketentuan tarif baru akan mulai dibayarkan untuk pembayaran kapitasi bulan
Februari 2023
13
PERUBAHAN TARIF NON KAPITASI
RAWAT GADAR DI
SKRINING KEBIDANAN INAP FASKES PROTESA
KESEHATAN NEONATAL TINGKAT TIDAK GIGI
PERTAMA KERJASAMA
1. Tambahan pemeriksaan: 1. Penyesuaian penjaminan 1. Perubahan range tarif rawat 1. Penggantian biaya pelayanan 1. Penjaminan protesa gigi di
a. Skrining hipotiroid kongenital ANC, persalinan dan PNC inap tingkat pertama gawat darurat di FKTP tidak FKTP dilakukan sesuai
(SHK) yang termasuk dalam sesuai tata laksana pelayanan 2. Besaran tarif RITP ditetapkan kerja sama yaitu non kapitasi dengan standar kompetensi
paket persalinan Kesehatan kebidanan dan oleh BPJS berdasarkan atau sesuai tarif yang berlaku dokter gigi
b. Darah lengkap dan Apus neonatal yang berlaku kesepakatan dengan asosiasi di Puskesmas yang 2. Penjaminan protesa gigi
darah tepi untuk skrining 2. Perubahan tarif pelayanan Faskes dengan ditetapkan oleh Pemda untuk rahang gigi yangsama
Thalasemia kesehatan ANC, persalinan, mempertimbangkan 2. Pelayanan gawat darurat diberikan paling cepat 2
c. Rectal touche dan darah PNC, pra rujukan akibat ketersediaan tenaga diberikan sesuai indikasi tahun sekali sesuai indikasi
samar feses untuk skrining komplikasi dan kontrasepsi Kesehatan, sarpras, dan medis dengan kriteria medis
kankes usus indeks kemahalan daerah di mengacu pada ketentuan
2. Dilaksanakan sesuai tata laksana masing-masing wilayah perundangan yang berlaku
skrining kesehatan dan kesiapan 3. BPJS Kesehatan
SDM dan sarana prasarana membayarkan rujukan pasien
gawat darurat dari FKTP tidak
kerja sama ke Faskes kerja
sama dengan tujuan
keselamatan pasien
16
SKRINING KESEHATAN
➢ Ketentuan penjaminan skrining kesehatan eksisting mengacu
pada PerBPJS 2/2019
➢ Penjaminan pelayanan skrining kesehatan yang baru dilakukan
sesuai tata laksana skrining kesehatan dan kesiapan SDM dan
sarana prasarana.
➢ Pelayanan kesehatan skrining kesehatan tertentu, dapat
dilakukan oleh:
a. FKTP tempat peserta terdaftar
b. Fasilitas penunjang (laboratorium) yang menjadi jejaring
FKTP
c. FKTP lain yang memiliki kompetensi dan sarana prasarana,
melalui mekanisme rujukan horizontal
d. Fasilitas penunjang sesuai (laboratorium) yang
bekerjasama langsung dengan BPJS Kesehatan
➢ Khusus skrining kesehatan hipotiroid konginetal, penjaminan
Program JKN adalah untuk jasa pengambilan sampel darah bayi
baru lahir yang biayanya termasuk dalam paket tarif persalinan.
Pembiayaan lain terkait SHK dijamin oleh Pemerintah
➢ Dalam penjaminan pelayanan skrining hipotiroid konginetal,
peserta tidak boleh ditarik urun biaya
17
RAWAT INAP TINGKAT PERTAMA
➢ Pelayanan RITP diselenggarakan oleh FKTP yang telah
ditetapkan sebagai penyelenggara jenis pelayanan rawat inap
➢ Kesepakatan besaran tarif RITP di FKTP mempertimbangkan:
a) Ketersediaan tenaga kesehatan yaitu tenaga dokter
dan/atau tenaga Kesehatan lainnya.
b) Ketersediaan sarana dan prasarana sesuai ketentuan
perundangan rawat inap tingkat pertama
c) Indeks kemahalan pada masing-masing wilayah, berupa
rata-rata tarif rawat inap tingkat pertama di wilayah
Provinsi tersebut yang berlaku di Puskesmas dan FKTP Non
Puskesmas.
➢ Penentuan kriteria yang disepakati adalah kriteria yang dapat
dan mudah untuk dipantau perubahannya oleh KC dan Kepwil
18
RAWAT INAP TINGKAT PERTAMA di PUSKESMAS
No Norma Non Kapitasi 200.000 250.000 300.000
Telah disepakati BPJS Kes *Dokter Umum adalah dokter yang
A Ketersediaan tenaga kesehatan yaitu
Kepwil VI; Adinkes Jateng; memberikan pelayanan kesehatan kepada
tenaga dokter dan/atau tenaga
per 20 Januari 2023 Kesehatan lainnya.
peserta JKN-KIS di FKTP tersebut.
1 A. Dokter Umum ** Apabila ada salah satu komponen tidak
1. ≥ 3 √ √ terpenuhi maka berlaku tarif di bawahnya
2. 1 - 2 √ (Minimal 200.000) dengan kondisi Surat Izin
B. Dokter Jaga 24 Jam √ Operasional Rawat Inap Masih berlaku.
2 Perawat √ √ √ *** Apabila terjadi perubahan tarif pada
3 Bidan √ √ √
pelayanan pasien lintas bulan maka digunakan
4 Apoteker √
5 Asisten Apoteker √ √
tarif sesuai tanggal pelayanan.
B Ketersediaan sarana dan prasarana **** Penambahan tenaga kesehatan yang
sesuai ketentuan perundangan rawat menyebabkan perubahan tarif diperhitungkan
inap tingkat pertama sejak FKTP melaporkan dan melakukan
1 Ruang Rawat Inap update pada H.F.I.S dan pengurangan tenaga
1. 8 - 10 √ √ kesehatan yang menyebabkan perubahan tarif
2. 5 - 7 √
diperhitungkan sejak tanggal tenaga
2 UGD/ Ruang Tindakan √ √ √
3 Ruang Laboratorium √ √ √ kesehatan tidak berpraktek di FKTP.
4 Instalasi Farmasi/ Ruang Farmasi √ √ √
5 Ruang Dapur/ Ruang Penyiapan √ √ √
makanan
6 Ambulan/Transport √ √ √
19
RAWAT INAP TINGKAT PERTAMA di KLINIK RAWAT INAP
Telah disepakati BPJS Kes No Norma Non Kapitasi 200.000 250.000 300.000
A Ketersediaan tenaga kesehatan yaitu *Dokter Umum adalah dokter yang
Kepwil VI; tenaga dokter dan/atau tenaga memberikan pelayanan kesehatan kepada
Asklin Jateng; Kesehatan lainnya. peserta JKN-KIS di FKTP tersebut.
PKFI Jateng 1 A. Dokter Umum ** Apabila ada salah satu komponen tidak
per 20 Januari 2023 1. ≥ 3 √ √ terpenuhi maka berlaku tarif di bawahnya
2. 1 - 2 √ (Minimal 200.000) dengan kondisi Surat Izin
B. Dokter Jaga 24 Jam √
Operasional Rawat Inap Masih berlaku.
2 Perawat √ √ √
3 Bidan √ √ √ *** Apabila terjadi perubahan tarif pada
4 Apoteker √ √ √ pelayanan pasien lintas bulan maka digunakan
B Ketersediaan sarana dan prasarana tarif sesuai tanggal pelayanan.
sesuai ketentuan perundangan rawat **** Penambahan tenaga kesehatan yang
inap tingkat pertama menyebabkan perubahan tarif diperhitungkan
1 Ruang Rawat Inap sejak FKTP melaporkan dan melakukan
1. 8 - 10 √ √ update pada H.F.I.S dan pengurangan tenaga
2. 5 - 7 √
kesehatan yang menyebabkan perubahan tarif
2 UGD/ Ruang Tindakan √ √ √
diperhitungkan sejak tanggal tenaga
3 Ruang Laboratorium √ √ √
4 Instalasi Farmasi/ Ruang Farmasi √ √ √ kesehatan tidak berpraktek di FKTP.
5 Ruang Dapur/ Ruang Penyiapan √ √ √
makanan
6 Ambulan/Transport √ √ √
20
Perubahan Pengaturan pada Pelayanan Kebidanan dan Neonatal
(Pasal 19 – 22)
Terdapat perubahan penjaminan Pemeriksaan ANC yang awalnya 4 kali kunjungan menjadi 6 kali kunjungan dengan ketentuan:
✓ 1 kali pada trimester pertama yang dilakukan oleh dokter beserta pemeriksaan ultrasonografi (USG);
✓ 2 kali pada trimester kedua yang dapat dilakukan oleh dokter atau bidan; dan
✓ 3 kali pada trimester ketiga yang dilakukanoleh dokter atau bidan, dengan kunjungan kelima dilakukan oleh dokter beserta
pemeriksaan USG.
Tarif Non Kapitasi pelayanan kesehatan masa hamil (ante Tarif pelayanan persalinan dengan tindakan emergensi
natal care) yang sebelumnya berlaku secara umum, dasar di FKTP PONED yang dulunya berlaku secara
sekarang dibedakan berdasarkan : umum, sekarang dibedakan berdasarkan lama rawat,
✓ pelayanan oleh dokter disertai pelayanan USG; yaitu :
✓ pelayanan oleh dokter; a. untuk lama perawatan 2 hari; dan
✓ pelayanan oleh bidan FKTP dan b. untuk lama perawatan 3 hari.
✓ bidan jejaring.
Tarif persalinan dibedakan berdasarkan : Terdapat perbedaan jumlah pelayanan kesehatan ibu dan
✓ Tarif persalinan oleh Tim yang terdiri dari 1 tenaga bayi (PNC) yang awalnya dilakukan minimal 4 kali, dengan
medis dan 2 tenaga Kesehatan di Puskesmas dan FKTP pengaturan baru sebagai berikut :
selain Puskesmas; atau ✓ pelayanan kesehatan ibu dilakukan minimal 4 kali, yaitu
✓ Tarif persalinan yang dilakukan oleh tim paling sedikit 2 pada kunjungan ke 1 sd 4;
orang tenaga kesehatan dalam kondisi tertentu ✓ pelayanan kesehatan bayi dilakukan minimal 3 kali,
yaitu pada kunjungan ke 1 sd 3;
21
POINTER PELAYANAN KEBIDANAN DAN NEONATAL
ANC PERSALINAN, PNC DAN KONTRASEPSI
➢ Penjaminan ANC, diberikan sebanyak 6 (enam ➢ Penjaminan pelayanan persalinan dilakukan oleh:
kali) oleh dokter atau bidan sesuai dengan a. tim paling sedikit 1 (satu) orang dokter dan 2 (dua) orang tenaga
ketentuan yang berlaku. kesehatan tidak dapat ditagihkan oleh FKTP yang tidak memiliki dokter
➢ Pemeriksaan ANC 1 dan ANC 5 diberikan oleh b. tim paling sedikit 2 (dua) orang tenaga kesehatan dalam kondisi tidak ada
dokter beserta pemeriksaan Ultrasonografi dokter pada fasilitas kesehatan untuk pelayanan persalinan tanpa
(USG). komplikasi
➢ Dalam kondisi tidak ada dokter atau sarana
➢ Penagihan klaim ANC dan persalinan akan terkoneksi dengan data SDM yang
pemeriksaan USG dalam fasilitas kesehatan,
ada di HFIS pada saat input klaim
pelayanan ANC 1 dan ANC 5 dapat dilakukan
oleh dokter tanpa pemeriksaan USG, atau ➢ FKTP PONED ditetapkan oleh Pemerintah daerah setempat sesuai ketentuan
dilakukan oleh bidan. peraturan perundang-undangan. Saat ini ketentuan PONED hanya baru
mengatur Puskesmas. Penetapan FKTP non Puskesmas sebagai PONED
➢ Klaim pelayanan pemeriksaan oleh dokter
menunggu ketentuan perundangan dari Kemenkes.
disertai pelayanan USG hanya dapat
ditagihkan oleh FKTP yang memiliki dokter ➢ Pelayanan PNC diberikan sebanyak 4 kali dengan rincian:
dengan profil memiliki USG di HFIS. a. 3 (tiga) kali kunjungan ibu nifas dan bayi baru lahir; dan
➢ Apabila dilakukan rujukan horizontal antar b. 1 (satu) kali kunjungan ibu nifas keempat
FKTP untuk pelayanan USG, maka biaya
pemeriksaan ANC dan USG dibayarkan ke FKTP kewajiban implementasi SHK akan dilaksanakan secara bertahap.
yang memberikan pelayanan USG Pada tahap awal, sampel SHK belum menjadi syarat pengajuan klaim persalinan
dan akan ada pengaturan lebih lanjut oleh Kemenkes
22
ANC (ante natal care)
Pelayanan Kesehatan masa hamil (ante natal care)
a. 1 (satu) kali pada trimester pertama yang dilakukan oleh dokter beserta pemeriksaan ultrasonografi (USG);
b. 2 (dua) kali pada trimester kedua yang dapat dilakukan oleh dokter atau bidan; dan
c. 3 (tiga) kali pada trimester ketiga yang dilakukan oleh dokter atau bidan, dengan kunjungan kelima dilakukan oleh
dokter beserta pemeriksaan USG.
Jenis ANC Puskesmas Non Puskesmas
Apabila dilakukan rujukan horizontal antar FKTP untuk pelayanan USG, maka biaya pemeriksaan ANC dan USG
dibayarkan ke FKTP yang memberikan pelayanan USG
23
PERSALINAN DI FKTP
Penjaminan pelayanan persalinan dilakukan oleh tenaga kesehatan sesuai kompetensi & kewenangan :
a. tim paling sedikit 1 dokter dan 2 orang tenaga kesehatan. (tidak dapat ditagihkan FKTP yang tidak memiliki dokter)
b. tim paling sedikit 2 orang tenaga kesehatan.
Persalinan di FKTP Puskesmas Non Puskesmas
persalinan dilakukan oleh tim paling sedikit 1 (satu) orang 1.000.000 1.200.000
dokter dan 2 (dua) orang tenaga kesehatan
persalinan tanpa komplikasi dilakukan oleh tim paling sedikit 800.000 800.000
2 (dua) orang tenaga kesehatan
persalinan dengan tindakan emergensi dasar di FKTP PONED. 1.250.000 1.250.000
Lama perawatan 2 (dua) hari
persalinan dengan tindakan emergensi dasar di FKTP PONED. 1.500.000 1.500.000
Lama perawatan 3 (dua) hari
Pelayanan Tindakan pasca persalinan Bagi FKTP PONED 180.000 180.000
FKTP PONED ditetapkan oleh Pemerintah daerah setempat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Saat ini ketentuan FKTP Poned baru mengatur Puskesmas. Penetapan FKTP non Puskesmas sebagai PONED menunggu
ketetapan perundangan Kemenkes.
*) Tarif Persalinan termasuk pelayanan pengambilan sample Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK). kewajiban implementasi SHK
akan dilaksanakan secara bertahap. Pada tahap awal, sampel SHK belum menjadi syarat pengajuan klaim persalinan dan akan
ada pengaturan lebih lanjut oleh Kemenkes
24
PNC (post natal care)
Pelayanan Kesehatan masa sesudah melahirkan (Post Natal Care) Ibu dan bayi baru lahir.
Tarif pelayanan untuk pemeriksaan masa sesudah melahirkan dilaksanakan dengan 3 (tiga) kali
kunjungan ibu nifas dan bayi baru lahir serta 1 (satu) kali kunjungan ibu nifas keempat, yang
meliputi:
a. 1 kali pada periode 6 jam s/d 2 hari pascapersalinan untuk Ibu dan bayi;
b. 1 kali pada periode 3 hari s/d 7 hari pascapersalinan untuk ibu dan bayi
c. 1 kali pada periode 8 hari s/d 28 hari pascapersalinan untuk ibu dan bayi dan
d. 1 kali pada periode 29 hari s/d 42 hari pascapersalinan untuk ibu.
25
Pelayanan Kontrasepsi
Tarif Non Kapitasi pelayanan kontrasepsi meliputi:
a. prapelayanan kontrasepsi;
b. tindakan pemberian pelayanan kontrasepsi; dan
c. pasca pelayanan kontrasepsi.
Pelayanan Kontrasepsi Puskesmas Non Puskesmas
26
GADAR DI FKTP TIDAK KERJASAMA & ALAT BANTU KESEHATAN
28
Pemeriksaan penunjang PROLANIS
29
Pemberlakuan Pengaturan
30
31