KABUPATEN PACITAN
Disusun Oleh:
DITA OISINA GUSTI SAPUTRI
NIM 2151B1011
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT
INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA INDONESIA
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Diajukan Oleh :
Menyetujui,
i
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR RESIDENSI
PENINGKATAN PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN
DI PUSKESMAS NAWANGAN KABUPATEN PACITAN
Diajukan Oleh :
Mengetahui,
ii
ROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT
INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA INDONESIA
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat dan nikmat-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan residensi yang berjudul “Peningkatan Pencapaian
Indikator Mutu Pelayanan di Puskesmas Nawangan Kabupaten Pacitan”
dengan baik. Tujuan pembuatan laporan residensi ini adalah satu diantara
persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Kesehatan Masyarakat pada
Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat di Institut Ilmu Kesehatan
(IIK) Strada Indonesia.
Diharapkan dengan dilakukannya residensi ini, hasil yang dicapai
dapat memberikan informasi dan langkah strategis yang dapat diterapkan
Puskesmas Nawangan Kabupaten Pacitan dalam upaya meningkatkan
pelayanan. Dalam penulisan laporan residensi ini, kami mendapatkan
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Karena itu, kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. dr. Sentot Imam Suprapto, MM, selaku Rektor Institut Ilmu Kesehatan
(IIK) Strada Indonesia.
2. Dr. Indasah., Ir., M.Kes., selaku direktur Pascasarjana IIK Strada Indonesia.
6. dr. Dwi Heppy Kresnawanto dan seluruh staf Puskesmas Nawangan Kabupaten
Pacitan yang terlibat dan membantu dalam penyusunan laporan residensi.
Penulis
iv
Dita Oisina Gusti Saputri
DAFTAR ISI
BAB IV Penutup
4.1. Kegiatan Residensi........................................................................................35
4.2........................................................................................................ Kesimpulan 35
4.3.................................................................................................................. Saran 35
v
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
2. Standar masukan
3. Standar lingkungan
1
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT IIK STRADA INDONESIA
0
pelayanan yang sama untuk semua pelanggan. Dari kelima dimensi mutu
pelayanan, dimensi keandalan dinilai paling penting oleh para pelanggan
yang mengkonsumsi produk jasa.
Adapun sumber daya di bidang kesehatan yang dimaksud dalam
Undang- Undang tentang kesehatan tersebut adalah segala bentuk dana,
tenaga, perbekalan kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan serta
fasilitas pelayanan kesehatan dan teknologi yang dimanfaatkan.
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai
investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara
sosial dan ekonomis. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan
yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya
kesehatanperseorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Upaya
kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara
terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.
1
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT IIK STRADA INDONESIA
1
kelompok dan masyarakat.
Puskesmas merupakan organisasi fungsional yang
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,
merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran
serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat
dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut
diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk
masyarakat luas guna mencapai derajad kesehatan yang optimal, tanpa
mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah
supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Secara umum, mereka harus
memberikan pelayanan preventif, promotif, kuratif sampai dengan
rehabilitatif baik melalui upayakesehatan perorangan (UKP) atau upaya
kesehatan masyarakat (UKM).
Puskesmas dapat memberikan pelayanan rawat inap selain
pelayanan rawat jalan. Untuk memberikan pelayanan yang baik tentunya
selalu diusahakan adanya peningkatan kualitas pelayanan guna mencapai
derajat kesehatan yang optimal bagi seluruh masyarakat. Keberadaan
Puskesmas sangat bermanfaat bagi keluarga tidak mampu. Dengan
adanya puskesmas, setidaknya dapat menjawab kebutuhan pelayanan
masyarakat yang memadai yakni pelayanan kesehatan yang mudah
dijangkau.
Puskesmas berfungsi sebagai:
1) Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.
2) Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat. dan
3) Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Secara umum, pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh
Puskesmas meliputi pelayanan kuratif (pengobatan), preventif (upaya
pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan) dan rehabilitasi
(pemulihan kesehatan).
Syarat pendirian Puskesmas berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 pasal 11 ayat 1
dan 2:
1
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT IIK STRADA INDONESIA
2
a. geografis;
b. aksesibilitas untuk jalur transportasi;
c. kontur tanah;
d. fasilitas parkir;
e. fasilitas keamanan;
f. ketersediaan utilitas publik;
g. pengelolaan kesehatan lingkungan; dan
h. Tidak didirikan di area sekitar Saluran Udara Tegangan Tinggi dan
Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- undangan.
Cepat Tanggap
Jaminan
Penampilan Fisik
Kepeduliaan
Keterampilan, Pengetahuan Dan Kehandalan
1
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT IIK STRADA INDONESIA
3
Parasuraman, Berry, dan Zeithaml (Harbani Pasolong, 2007:135)
1
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT IIK STRADA INDONESIA
4
2. Kerangka Konsep
Dari kerangka teori di atas, maka kami merumuskan kerangka
konsep sebagai berikut :
Mutu Pelayanan
administrasi Mutu
Cepat Tanggap
pelayanan dokter
Puskesmas
Jaminan Mutu pelayanan perawat
Mutu pelayanan obat (Akreditasi )
Mutu sarana pelayanan
Penampilan Fisik Mutu pelayanan fasilitas
penunjang
Puskesmas (belum
Kepedulian Akreditasi )
1
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT IIK STRADA INDONESIA
5
lingkungan perusahaan, misalnya kebijakan yang dikeluarkan
pemerintah dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi.
4. Ancaman (treats)
Ancaman adalah situasi utama yang tidak menguntungkan dalam
lingkungan suatu perusahaan. Sebagai contoh yaitu pesatnya persaingan
penyedia jasa layanan kesehatan.
Analisis data dari penelitian ini adalah analisis deskriptif yang
bertujuan untuk memberikan deskriptif (penggambaran) mengenai
subyek penelitian berdasar data dari variabel yang diperoleh. Sedangakat
teknis analisis yang digunakan untuk mengetahui potret Puskesmas
Nawangan Kabupaten Pacitan beserta kekuatan, kelemahan, peluang,
dan ancamannya adalah menggunakan matrik SWOT, sehingga dapat
diketahui langkah- langkah untuk menetapkan strategi pemasaran
dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang guna mengatasi kelemahan
dan ancaman yang terjadi. Tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut:
A. Identifikasi faktor internal dan eksternal
Identifikasi ini diperlukan untuk mengetahui faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap kemajuan atau perkembangan suatu institusi.
a. Faktor Internal
Faktor Internal adalah faktor yang dimiliki oleh Puskesmas
Nawangan Kabupaten Pacitan yang meliputi faktor kekuatan dan
kelemahan yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan Puskesmas
Nawangan Kabupaten Pacitan.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi
perkembangan Puskesmas Nawangan Kabupaten Pacitan yang meliputi
faktor peluang dan ancaman.
B. Analisis dengan matrik SWOT
Lingkungan mikro perusahaan merupakan unsur internal dari
perusahaan yang terdiri dari manajerial perusahaan, kualitas produk,
finansal perusahaan, kemampuan SDM dan teknologi yang digunakan.
Lingkungan makro terdiri dari pemasok, pelanggan, pesaing, peraturan
pemerintah, faktor budaya, sosial, ekonomi, dan faktor alam sekitar.
Analisis dengan matrik SWOT dapat menggambarkan secara jelas
1
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT IIK STRADA INDONESIA
6
bagaimana peluang dan ancaman sebagai faktor eksternal dapat
disesuaikan dengan kekuatan danpeluang sebagai internal yang dimiliki
perusahaan. Matrik ini tergambar sebagai berikut :
Matriks SWOT
Internal Strengths (S) Weakness (W)
Tentukan 5 – 10 faktor Tentukan 5 – 10 faktor
Eksternal kekuatan internal kelemahan eksternal
Opportunities (O) Strategi SO Strategi WO
Tentukan 5 – 10 faktor Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
peluang eksternal menggunakan kekuatan meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan untuk Memanfaatkan
peluang. peluang.
Treats (T) Strategi ST Strategi WT
Tentukan 5 – 10 faktor Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
ancaman eksternal menggunakan kekuatan meminimalkan kelemahan
untuk mengatasi ancaman untuk menghindari
ancaman
Sumber : Kotler (2009)
Setelah melihat dari tabel tersebut, maka terdapat empat alternatif bagi
institusi untuk melakukan strategi institusinya. Alternatif-alternatif
strategi institusi tersebut antara lain :
a. Strategi SO (Strength-Opportunity)
Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk
memanfaatkan peluang eksternal. Strategi SO berusaha dicapai dengan
menerapkan strategi ST, WO, dan WT. Apabila institusi mempunyai
kelemahan utama pasti institusi akan berusaha menjadikan institusi
tersebut menjadi kekuatan. Jika institusi menghadapi ancaman utama,
institusi akan berusaha menghindari ancaman jika berkonsentrasi pada
peluang yang ada.
b. Strategi WO (Weakness-Opportunity)
Strategi ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal
institusi dengan memanfaatkan peluang eksternal yang ada. Salah satu
1
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT IIK STRADA INDONESIA
7
alternatif strategi WO adalah dengan institusi melakukan perekrutan dan
pelatihan staf dengan kemampuan dan kualifikasi yang dibutuhkan.
c. Strategi ST (Strength-Treats)
Strategi ini dilakukan dengan menggunakan kekuatan institusi
untuk menghindari ancaman jika keadaan memungkinkan atau
meminimumkan ancaman eksternal yang dihadapi. Ancaman eksternal
ini tidak selalu harus dihadapi sendiri oleh institusi tersebut, bergantung
pada masalah ancaman yang dihadapi, seperti halnya faktor
perekonomian, peraturan pemerintah, gejala alam, dan lain sebagainya.
d. Strategi WT (Weakness-Treats)
Posisi ini sangat menyulitkan institusi, akan tetapi tidak menutup
kemungkinan bagi perusahaan untuk mengatasi posisi yang menyulitkan
ini. Perusahaan harus memperkecil kelemahan atau jika memungkinkan
perusahaan akanmenghilangkan kelemahan internal serta menghindari
ancaman eksternal yang ada guna pencapaian tujuan perusahaan.
C. Interpretasi Hasil Analisis SWOT untuk Pengembangan
1. Jika faktor kekuatan dan peluang lebih dominan atau lebih besar
dari kelemahan dan ancaman maka puskesmas sudah mampu
bersaing dengan pesaing-pesaing yang ada.
1
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT IIK STRADA INDONESIA
8
BAB III
HASIL KEGIATAN RESIDENSI
VISI
Visi Puskesmas Nawangan Kabupaten Pacitan adalah :
“Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Sesuai Kebutuhan di Wilayah
Kerja Puskesmas Nawangan”
MISI
Didalam upaya untuk meraih apa yang tertuang pada visi Puskesmas
Nawangan Kabupaten Pacitan, maka dibuat suatu kerangka kerja yang
disebut misi.
Misi Puskesmas Nawangan Kabupaten Pacitan adalah :
1. Memperlebar akses pelayanan kesehatan yang mudah,
murah, merata dan terjangkau.
2. Meningkatkan kualitas mutu pelayanan kesehatan.
1
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT IIK STRADA INDONESIA
9
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS).
2
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT IIK STRADA INDONESIA
0
MOTTO
“Berusaha Melayani Lebih Baik”
TUJUAN
Tercapainya masyarakat kecamatan Nawangan yang :
1. Memudahkan masyarakat mengakses pelayanan kesehatan dan
juga meringankan beban pembiayaan kesehatan kepada
masyarakat.
2. Meningkatkan mutu sumberdaya kesehatan yang mendukung
upaya peningkatan kesehatan masyarakat.
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat yang bermutu
dan terjangkau agar citra pelayanan kesehatan dapat diterima
dengan baik sehingga tidak ditinggalkan oleh masyarakat perlu
kiranya dilakukan upaya peningkatan pelayanan kesehatan
masyarakat yang bermutu dan terjangkau secara terus menerus
dan berkesinambungan baik yang bersifat promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif.
4. Didalam hidup komunitas bermasyarakat secara umum dan
perorangan secara individu diharapkan dapat mempraktekkan
tindakan perilaku hidup bersih dan sehat.
SASARAN
Sasaran adalah merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan
menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan
yang akan dilakukan secara operasional. Oleh karenanya rumusan
sasaran yang ditetapkan diharapkan dapat memberikan fokus pada
penyusunan program operasional dan kegiatan pokok organisasi yang
bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai.
Sasaran Puskesmas Nawangan ; Masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Nawangan dan siapapun yang ingin memanfaatkan
pelayanan Kesehatan di Puskesmas Nawangan termasuk masyarakat dari
luar wilayah kerja Pukesmas Nawangan.
2
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT IIK STRADA INDONESIA
1
a. Batas wilayah kerja Puskesmas Nawangan
2
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT IIK STRADA INDONESIA
2
Desa, 5 Desa merupakan wilayah kerja Puskesmas Nawangan dan 4
terluas adalah desa Mujing dengan luas wilayah 12,6 km2, dan yang
paling sempit wilayah desa Jetis Lor dengan luas wilayah 4,8 km2.
dan terpencil
b. KEADAAN DEMOGRAFI
Jumlah penduduk Wilayah kerja Puskesmas Nawangan Tahun
2021 sebesar 26.702 Jiwa yang terdiri dari laki – laki 12.915 jiwa dan
perempuan 13.787 jiwa .
Tabel 2. Jumlah Penduduk Miskin dan Peserta BPJS Wilayah Kerja Puskesmas
Nawangan Tahun 2021
2
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT IIK STRADA INDONESIA
3
4 Nawangan 5743 1852 3484
5 Jeti Lor 4161 1012 2427
JUMLAH 26.702 9347 18 575
BUFAS / ANAK
NO DESA BUMIL BAYI WUS
BULIN BALITA
Dokter Gigi 0 1 1
2 Pengelola 1 1 PNS 1
Kepegawaian
3 Perawat 12 2 PNS, 13 1
10 NON PNS
2
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT IIK STRADA INDONESIA
4
4 Bidan 9 7 PNS, 10 1
2 NON PNS
5 Administrasi 3 1 PNS, 3
2 NON PNS
7 Nutrisionis 2 1 PNS, 2
1 NON PNS
10 Asisten 1 1 PNS 2 1
Apoteker
11 Analis 2 1 PNS, 2
Laboratorium 1 NON PNS
JUMLAH 43 17 PNS 26 9
NON PNS
2
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT IIK STRADA INDONESIA
5
Nawangan Kabupaten Pacitan Tahun 2021
No JENIS TENAGA JUMLAH
1 Rumah Sakit
2 Puskesmas 1
3 Puskesmas Pembantu (Pustu) 1
4 Pondok Bersalin Desa (Polindes) 5
5 Posyandu 35
6 Balai Pengobatan (BP)
7 Rumah Bersalin (RB)
8 Apotek 2
9 Optik
10 Dokter Spesialis Swasta
11 Prakter Dokter Swasta 1
12 Praktek Dokter Gigi Swasta
13 Praktek Bidan Swasta 5
14 Praktek Perawat Swasta 1
15 Pos pengambilan specimen swasta
16 Batra terdaftar
JUMLAH 5 1 5/2 35
N RUMAH RUMAH
PUSKESMAS KETERANGAN
O dr /drg PARAMEDIS
1 2 3 4 5
1 Nawangan 1 1 -
JUMLAH 1 1 -
2
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT IIK STRADA INDONESIA
6
Selain sarana fisik bangunan untuk memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat juga didukung sarana transportasi berupa
kendaraan Puskesmas keliling ( Pusling ) maupun kendaraan sepeda
motor.
SEPEDA
NO PUSKESMAS PUSLING RODA 4
MOTOR
1 Nawangan 1 6
JUMLAH 1 6
SARANA KESEHATAN
NO ALAMAT PENANGGUNG JAWAB
SWASTA
Dsn Krajan Ds
2. Apotik Nawangan Nawangan Diana Kusumawati
N KETERANGA
JENIS SARANA JUMLAH
O N
1 2 3 4
A TENAGA KESEHATAN
2
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT IIK STRADA INDONESIA
7
1 Ijin praktek dokter umum 1
6 Batra terdaftar 4
B SARANA SWASTA
1 Ijin apotek 1
2 Ijin optik -
3 Ijin laboratorium -
6 Ijin PIRT
e.TENAGA KESEHATAN
Sebagaimana diketahui bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan
tidak hanya dilakukan pemerintah, tapi juga diselenggarakan oleh
swasta. Oleh karena itu gambaran situasi ketersediaan tenaga kesehatan
baik yang bekerja disektor pemerintah maupun swasta perlu diketahui.
2
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT IIK STRADA INDONESIA
8
3.2 HASIL PENELITIAN
1. PERMASALAHAN
jalan
b. Waktu tunggu
penyediaan
rekam medis 100%
80% 80%
rawat jalan 8
menit
3. Gawat Darurat a. Kelengkapan
pengisian
100%
informed 70% 75%
concent
sebelum tindakan
b. Standar fasilitas
peralatan sarana
90% 80% 70%
prasarana dan
obat emergency
4. Kesehatan Gigi dan a. Rasio gigi tetap
Mulut yang ditambal
100%
terhadap gigi 80% 85%
yang dicabut
b. Pengisian
Informed 100% 90% 100%
concent sebelum
tindakan
5. Kesehatan Ibu dan KB Informed concent
sebelum tindakan KB 100% 90% 100%
2
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT IIK STRADA INDONESIA
9
7. Persalinan Pelayanan persalinan
normal oleh nakes 100%
90% 100%
terlatih
8. Farmasi Kesesuaian item obat
yang tersedia dengan
90%
Formularium 80% 75%
Nasional
9. Laboratorium a. Kesesuaian jenis
pelayanan
100%
laboratorium 75% 75%
dengan standar
b. Ketepatan waktu
tunggu
penyerahan hasil
100%
pelayanan 75% 70%
laboratorium 120
menit
10. Gizi Pelayanan konseling
80%
gizi 70% 80%
lingkungan
3
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT IIK STRADA INDONESIA
0
2. IDENTIFIKASI MASALAH
3
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT IIK STRADA INDONESIA
1
c. Man Power. Petugas kesehatan. Kemampuan petugas kesehatan
kurang optimal, Perlakuan petugas kesehatan yang kurang
memuaskan. Kurangnya petugas untuk memantau pelaksanaan
pelayanan sesuai indikator mutu.
d. Measurement. Kurangnya pemantauan terhadap pelaksanaan
pelayanan sesuai dengan indikator mutu yang sudah ditetapkan.
e. Milieu/Mother nature. Lingkungan masyarakat selaku pengguna
layanan masih kurang pengetahuannya.
f. Money. Dana / anggaran masih kurang untuk
penambahan/peningkatan fasilitas layanan.
3. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan diagram tulang ikan, tentang tindak lanjut indikator
mutu yang belum tercapai, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
a. Dana/anggaran masih kurang untuk penambahan/peningkatan
fasilitas layanan, karena peningkatan mutu layanan tidak lepas dari
fasilitas sebagai penunjang.
b. Pengetahuan masyarakat sebagai pengguna layanan masih kurang.
c. Kurangnya pemantauan terhadap pelaksanaan pelayanan sesuai
standar dan indikator mutu yang sudah ditetapkan.
d. Kemampuan/ketrampilan petugas yang kurang optimal dan ini
sangat berpengaruah pada mutu pelayanan dan akan menimbulkan
keluhan/respon negatif masyarakat selaku pengguna layanan.
e. Fasilitas kesehatan kurang memadai dan kurang berfungsi
sebagaimana mestinya dan kurangnya respon terhadap
informasi keluhan masyarakat.
f. Sistem pelayanan yang kurang optimal, kurang sesuai dengan
standar/SOP yang sudah ada.
3
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT IIK STRADA INDONESIA
2
4. PRIORITAS MASALAH
Berdasarkan perumusan masalah pada tindak lanjut indikator
mutu yang belum tercapai, maka identifikasi prioritas masalah adalah
sebagai berikut.
No Masalah U S G Total
1 Sistem pelayanan yang kurang optimal, kurang 5 5 4 14
sesuai dengan standar/SOP yang sudah ada.
2 Fasilitas kesehatan kurang memadai dan kurang 5 3 2 10
berfungsi sebagaimana mestinya dan kurangnya
respon terhadap informasi keluhan masyarakat.
3 Kemampuan/ketrampilan petugas yang kurang 5 4 3 12
optimal dan ini sangat berpengaruah pada mutu
pelayanan dan akan menimbulkan
keluhan/respon negatif masyarakat selaku
pengguna layanan.
4 Dana/anggaran masih kurang untuk 5 5 4 14
penambahan/peningkatan fasilitas layanan,karena
peningkatan mutu layanan tidak lepas dari
fasilitas sebagai penunjang.
5 Pengetahuan masyarakat sebagai pengguna 3 3 3 9
layanan masih kurang.
6 Kurangnya pemantauan terhadap pelaksanaan 5 5 5 15
pelayanan sesuai standar dan indikator mutu
yang sudah ditetapkan.
3
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT IIK STRADA INDONESIA
3
5. ANALISIS
SWOT Matriks SWOT
Puskesmas Nawangan
Dari matrik SWOT diatas dapat dilihat bahwa faktor kekuatan lebih besar
dibandingkan dengan faktor kelemahan yang dimiliki oleh Puskesmas
Nawangan dan faktor peluang juga lebih besar bila dibandingkan dengan
faktor ancaman. Oleh karena itu kondisi Puskesmas Nawangan Kabupaten
Pacitan seharusnya sudah cukup mampu untuk bersaing dengan lembaga-
lembaga lain yang bergerak di bidang yang sama. Berikut merupakan
pengembangan strategi pemasaran dari hasil analisis SWOT Puskesmas
3
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT IIK STRADA INDONESIA
4
Nawangan Kabupaten Pacitan :
3
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT IIK STRADA INDONESIA
5
a. Strategi SO (Strengths Opportunities)
Strategi yang berdasar pada kekuatan dan peluang yang dimiliki oleh
Puskesmas Nawangan Kabupaten Pacitan, yaitu sebagai berikut :
1) Memperluas pangsa pasar
Puskesmas Nawangan Kabupaten Pacitan bisa memperluas pangsa
pasar yang telah ada, tentunya hal ini harus melalui proses
perencanaan yang matang agar pasar yang akan dimasuki tidak
salah sasaran. Selain itu perluasan pangsa pasar yang dilakukan
harus melihat kemampuan yang dimiliki oleh Puskesmas
Nawangan Kabupaten Pacitan. Puskesmas Nawangan dapat
melihat pangsa pasar diluar kecamaan Nawangan, misalnya di
wilayah Kecamatan Bandar dan Kecamatan Arjosari yang
berbatasan dengan wilayah Kecamatan Nawangan.
2) Memperkuat kerjasama
Jaringan kerjasama yang telah terbangun dengan BNPB, PMI,
Dinas Kesehatan, Perusahaan dan lembaga lain yang berkaitan
dengan penyelenggaraan layanan kesehatan masyarakat serta
Puskesmas lain perlu dipertahankan. Puskesmas Nawangan
Kabupaten Pacitan dapat melihat peluang besar yang dapat
dimanfaatkan dari kerjasama yang dijalin dengan lembaga-
lembaga tersebut.
3) Meningkatkan hubungan dengan Pemerintah
Pemerintah sangat berpengaruh dengan Puskesmas Nawangan
Kabupaten Pacitan. Peran pemerintah selama ini kurang
dioptimalkan oleh Puskesmas Nawangan Kabupaten Pacitan.
Puskesmas Nawangan Kabupaten Pacitan harus dapat
menumbuhkan rasa kekeluargaan, karena antara Puskesmas
Nawangan Kabupaten Pacitan dan Pemerintah merupakan
kemitraan yang saling membutuhkan dan saling menguntungkan.
b. Strategi WO (Weakness Opportunities)
Strategi WO ditetapkan dari faktor kelemahan dan peluang, strategi
WO yang dapat dilakukan adalah :
3
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT IIK STRADA INDONESIA
6
kemajuan Puskesmas Nawangan Kabupaten Pacitan. Rasionalnya
apabila tidak ada pasien maka tidak akan ada puskesmas.
Puskesmas Nawangan Perlu meningkatkan loyalitas konsumen
dengan cara memupuk dan memelihara rasa kekeluargaan dan
kepercayaan dengan memberikan pelayanan yang prima dan
fasilitas yang memuaskan.
2) Peningkatan kualitas produk
Produk yang ditawarkan oleh Puskesmas Nawangan Kabupaten
Pacitan harusnya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
konsumen. Perlu diingat juga bahwa suatu produk mempunyai
daur hidup yaitu lahir, tumbuh atau berkembang matang dan mati.
Oleh karena itu Puskesmas Nawangan Kabupaten Pacitan harus
mampu mempertahankan perkembangan produknya dan jangan
sampai mati, dengan melakukan inovasi-inovasi terhadap produk-
produknya agar tetap mempunyai nilai jual kepada konsumen.
3) Memperbaiki prosedur pelayanan
Puskesmas Nawangan Kabupaten Pacitan harus mampu
memperbaiki alur pelayanan yang masih terlalu panjang. Hal ini
dapat dilakukan dengan menyediakan pelayanan administrasi
pelayanan yang mudah dimengerti, jelas, tidak berbelit-belit,
c. Strategi ST (Strengths Treats)
Strategi ST merupakan strategi yang berdasar pada faktor kekuatan
dan ancaman, strategi ini meliputi :
1) Menjalin kerjasama dengan Puskesmas Lain
Ada beberapa rumah sakit di Pacitan yang dapat diajak kerjasama
dengan Puskesmas Nawangan Kabupaten Pacitan. Kerjasama
dengan rumah sakit dapat dijadikan partner kerja. Puskesmas
Nawangan harus melakukan pendekatan-pendekatan persuasive
agar rumah sakit juga berkeinginan juga berkeinginan untuk
menjadi partner kerja.
2) Menetapkan target pemasaran
Puskesmas Nawangan Kabupaten Pacitan harus tepat dalam
menetapkan pasar sasaran dan target-target pemasaran melalui
perencanaan yang strategis dan defensif,
3
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT IIK STRADA INDONESIA
7
jangan sampai target pemasaran tersebut salah sasaran. Puskesmas
Nawangan Kabupaten Pacitan juga harus mempunyai kemampuan
dalam melihat peluang-peluang yang ada.
3) Meningkatkan kualitas pelayanan
Peningkatan kualitas pelayanan harus terus ditingkatkan untuk
menarik simpatik konsumen maupun calon konsumen. Puskesmas
harus dapat memberi pelayanan yang memiliki nilai lebih
dibanding pelayanan yang diberikan oleh puskesmas lain.
Sehingga rasa kepercayaan konsumen terhadap Puskesmas
Nawangan Kabupaten Pacitan semakin meningkat yang
selanjutnya akan meningkatkan loyalitas konsumen.
d. Strategi WT (Weakness Treats)
Strategi ini merupakan strategi untuk meminimalisir kelemahan dan
ancaman. Strategi ini terdiri dari :
1) Meningkatkan promosi melalui berbagai media
Langkah yang tidak boleh ditinggalkan adalah promosi. Kegiatan
promosi perlu ditingkatkan untuk mensosialisasikan produk atau
program Puskesmas Nawangan Kabupaten Pacitan dalam hal ini
khususnya produk atau program baru. Puskesmas Nawangan
Kabupaten Pacitan dapat memanfaatkan media cetak ataupun
media elektronik untuk melalukan promosi.
2) Menetapkan strategi pemasaran yang tepat.
Puskesmas Nawangan Kabupaten Pacitan harus dapat menetapkan
strategi pemasaran yang efektif dan efisien dalam rangka
menghindari ancaman dan memperkecil kelemahan. Dalam
menetapkan strategi pemasaran disesuaikan dengan kekuatan dan
peluang yang ada. Jangan sampai kekuatan dan peluang yang
sudah dimilik berubah menjadi ancaman bagi Puskesmas
Nawangan Kabupaten Pacitan itu sendiri.
3) Meningkatkan pelayanan pasien program Jamkesmas atau BPJS
Puskesmas Nawangan Kabupaten Pacitan harus dapat
meningkatkan pelayanan terhadap pasien pengguna program
Jamkesmas atau BPJS. Hal ini agar kekurangan yang menjadi
salah satu kelemahan BPJS tidak berubah menjadi ancaman bagi
3
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT IIK STRADA INDONESIA
8
institusi.
6. RENCANA INTERVENSI
Berdasarkan prioritas masalah tersebut, maka rencana intervensi untuk
residensi ini adalah dilakukan upaya peningkatan layanan kesehatan
sesuai standar dan dipantau pelaksanaannya terutama yang berkaitan
dengan indikator mutu yang sudah ditetapkan, Perbaikan fasilitas
kesehatan, Mengadakan pelatihan untuk petugas kesehatan, untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat mengevaluasi SOP setiap
tahun, Memberikan penyuluhan kepada masyarakat, Adanya instruksi
dari atasan untuk memupuk kesadaran tentang pentingnya bersikap
responsif terhadap keluhan, dan melakukan evaluasi anggaran/dana
untuk perbaikan fasilitas pelayanan.
7. IMPLEMENTASI
a. Peningkatan layanan kesehatan, untuk peningkatan mutu kesehatan
masyarakat dan pada akhirnya akan meningkatkan kualitas layanan
dan kepuasan masyarakat, evaluasi SOP.
b. Perbaikan fasilitas kesehatan, diperlukan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan, serta menurunkan resiko kepada pasien.
c. Mengadakan pelatihan untuk petugas kesehatan, untuk
meningkatkan ketrampilan petugas kesehatan.
d. Pengetahuan. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat, agar
meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan dan menggunakan
layanan kesehatan dengan benar.
e. Responsif. Adanya instruksi dari atasan untuk memupuk
kesadaran tentang pentingnya bersikap responsif terhadap
keluhan.
f. Menugaskan petugas khusus untuk melakukan monitoring dan
evaluasi layanan sesuai standar dan indikator mutu yang sudah
3
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT IIK STRADA INDONESIA
9
ditetapkan.
g. Dana. Melakukan evaluasi anggaran
8. EVALUASI
a. Evaluasi dari kegiatan adalah meningkatkan pelayanan kesehatan
dan evaluasi SOP.
b. Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan sesuai dengan
indikator mutu yang sudah ditetapkan.
c. Perbaikan fasilitas kesehatan, diperlukan untuk meningkatkan
kualitas hidup penduduk, serta menurunkan resiko kematian.
4
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT IIK STRADA INDONESIA
0
BAB IV
PENUTUP
4.2 KESIMPULAN
Melalui kegiatan residensi ini, mahasiswa dapat mengetahui banyak hal
terkait dengan tindak lanjut indikator mutu yang belum tercapai di Puskesmas
tersebut. Ada beberapa hal yang mempengaruhi indikator mutu. Diantaranya adalah
Pelayanan kesehatan yang bagus, Fasilitas kesehatan yang memadai, petugas
kesehatan yang kompeten, Pengetahuan masyarakat yang baik, responsif teradap
keluhan, ketrampilan petgas kesehatan yang baik, dan jaminan layanan kesehatan.
4.3 SARAN
1. Bagi Manajemen Puskesmas
Hendaknya manajemen puskesmas menjaga kualitas mutu layanan
kesehatan, melengkapi fasilitas kesehatan, responsif terhadap keluhan.
2. Bagi Petugas
Di harapkan lebih meningkatkan keterampilan dan
pengetahuannya, melaksanakan SOP yang dibuat, serta berupaya
4
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT IIK STRADA INDONESIA
1
untuk meningkatkan responsif terhadap keluhan.
3. Bagi Mahasiswa
Di harapkan bisa melakukan penyuluhan kepada masyarakat.
Agar pengetahuan masyarakat tentang kesehatan juga meningkat
pula.
4
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT IIK STRADA INDONESIA
2
UCAPAN TERIMA KASIH
4
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT IIK STRADA INDONESIA
3
DAFTAR PUSTAKA
4
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT IIK STRADA INDONESIA
4