PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sesuai
Rencana Strategis Kabupaten Kolaka Tahun 2014-2019, maka pembangunan
kesehatan dilaksanakan dengan cara: 1) Meningkatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan berkeadilan, 2) Mewujudkan sumber daya manusia yang berdaya
saing, 3) Mewujudkan peran serta masyarakat dan pemangku kepentingan dalam
pembangunan kesehatan, 4) Melaksanakan pelayanan administrasi internal dan
pelayanan publik yang bermutu.
TATA NILAI :
“POMALAA”
PRIMA = Prima dalam hal pelayanan yaitu petugas dapat melakukan
pelayanan sebaik mungkin kepada pasien yang menimbulkan
rasa puas
OPTIMIS = Perilaku yang tidak ragu-ragu,selalu percaya bahwa sesuatu
yang diinginkan pasti akan tercapai
MAJU = Berjalan (bergerak) ke muka menjadi lebih baik
AKTIF = Giat bekerja dan berusaha
LOYAL = Setiap Petugas mampu memberi dan menunjukkan dukungan
dan kepatuhan yang teguh dan konstan
ADIL = Petugas tidak berat sebelah berpegang pada kebenaran tidak
sewenang - wenang dalam melaksanakan pelayanan kesehatan
terhadap pasien
AMANAH = Petugas memiliki sifat amanah yaitu Jujur dan dapat dipercaya
dalam melaksanakan pelayanan kesehatan
B. Tujuan
Tujuan penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Pomalaa Tahun 2019
yaitu untuk memberikan gambaran situasi kesehatan di Kecamatan Pomalaa yang
memuat berbagai data tentang hasil pencapaian pelaksanaan pembangunan
kesehatan selama satu tahun yang memuat tentang data derajat kesehatan, sumber
daya kesehatan, dan capaian indikator hasil kinerja pembangunan kesehatan.
C. Sistematika Penyajian
Sistematika penyajian Profil Kesehatan adalah sebagai berikut :
BAB I – PENDAHULUAN
BAB VI – PENUTUP
Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu
disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Puskesmas
Pomalaa Tahun 2019 serta hal-hal yang dianggap masih kurang
dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan di
Kecamatan Pomalaa untuk mencapai Masyarakat Kecamatan
Pomalaa Sehat Tahun 2020.
LAMPIRAN
Berisi resume dan tabel data profil kesehatan tahun 2019
A. BATAS WILAYAH
Wilayah kerja Puskesmas Pomalaa terletak di bagian selatan Kabupaten
Kolaka, melintang dari bagian utara ke selatan kira-kira 2 °LS - 5 °LS dan
membujur dari barat ke timur antara 90 - 160 BT.
Batas wilayah Puskesmas Pomalaa sebagai berikut :
Utara berbatasan dengan Kec. Baula.
Timur berbatasan dengan Kec. Ladongi.
Selatan berbatasan dengan Kec. Tanggetada.
Barat berbatasan dengan Teluk Bone.
Pada bab ini akan diuraikan gambaran umum Kecamatan Pomalaa dan perilaku
masyarakat yang meliputi keadaan penduduk, rasio dan beban tanggungan dan
keadaan lingkungan.
Adapun batas wilayah masing-masing kecamatan dapat dilihat pada gambar 1 :
Gambar 1
Peta Wilayah Kecamatan Pomalaa
Grafik 1
Jumlah Penduduk Kecamatan Pomalaa
Tahun 2017–2019
35334
35500
35000 34768
34500
33962 Jumlah Penduduk
34000
33500
33000
2017 2018 2019
12000
10000
8000
6000
Jml Penduduk
4000
2000
Jumlah penduduk Kecamatan Pomalaa Tahun 2019 adalah 35.334 jiwa yang
tersebar di 12 Kel/Desa, tertinggi pada Kelurahan Dawi-Dawi sebanyak
10.752 jiwa, Desa Pelambua sebanyak 5.165 jiwa, Kelurahan Kumoro
sebanyak 3.587 jiwa, disusul Kelurahan Tonggoni sebanyak 3.391 jiwa
sedang penduduk terendah di Kecamatan Pomalaa adalah Desa Totobo
sebanyak 724 jiwa.
Grafik 3
Jumlah Penduduk Kecamatan Pomalaa menurut Jenis Kelamin
Tahun 2017 – 2019
18500
18000
17500
17000
16500
16000
15500
15000
14500
2017 2018 2019
Laki-Laki Perempuan
Bila dilihat dari tabel diatas luas wilayah terbesar adalah Desa Hakatutobu
yaitu 58,7 km2 dengan jumlah penduduk 1.260 jiwa, Desa Sopura yaitu 42,2
km2 dengan jumlah penduduk 1.333 jiwa, disusul desa pesouha yaitu 40,33
Hj. SYAMSIAH NUR, SKM “Profil Puskesmas Pomalaa 2019” 9
km2 dengan jumlah penduduk 1.638. Desa yang terkecil luas wilayahnya
kelurahan tonggoni yaitu 4 km2 dengan jumlah penduduk 3.391 jiwa. Jadi
dapat disimpulkan bahwa persebaran penduduk di kecamatan Pomalaa tidak
merata. Untuk mengetahui gambaran jumlah penduduk perkecamatan dapat
dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 2
Peta Persebaran Kepadatan Penduduk/KM2 Kecamatan Pomalaa
Berdasarkan Kelurahan/Desa Tahun 2019
A. MORTALITAS
Angka Kematian (Mortalitas) merupakan salah satu indikator untuk
mengukur derajat kesehatan masyarakat dan untuk melihat keberhasilan upaya
kesehatan yang telah dilaksanakan dalam program pembangunan bidang
kesehatan. Adapun mortalitas yang menjadi indikator adalah :
1. Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka Kematian Bayi (AKB) dalam kurun waktu 3 tahun terakhir jumlahnya
menurun, tahun 2017 sebesar 8,9 per 1.000 kelahiran hidup dan Pada tahun
2018 tidak ada angka kematian bayi. Pada tahun 2019 sebesar 3,2 per 1.000
kelahiran. Pencapaian ini masih sangat baik karena masih lebih rendah
dibanding angka target nasional renstra kemenkes sebesar 24 per 1000
kelahiran hidup pada tahun 2019.
Grafik 4
Trend Angka Kematian Bayi di Kecamatan Pomalaa
Tahun 2019
8.9
3.2
0 0
2017 2018 2019
Bayi Mati %
B. MORBIDITAS
Pada Bab ini menyajikan data mengenai pencegahan dan pengendalian
penyakit terdiri atas penyakit menular dan penyakit tidak menular. Penyakit
menular meliputi penyakit menular langsung dan penyakit yang ditularkan melalui
45 44
40 40
40
35
32
30 29 29
25
20
15
10
0
2017 2018 2019
TB+Paru %
300
250
195
200
150
100
50 39 44 40
0
2017 2018 2019
350 343
300
250
195
200
150
107
100
56
50 43 40
0
2017 2018 2019
60 58
50
40 37 37
35
30
21
20
13 12
10
1
0
2017 2018 2019
2
1
1
0 0 0 0
0
2017 2018 2019
1600 1434
1400 1189
1200 1051
1000
800
600
400
200
0
2017 2018 2019
d. Penyakit Pneumonia
Pneumonia adalah penyakit yang disebabkan kuman pneumococcus,
staphylococcus, streptococcus, dan virus. Gejala penyakit pneumonia
yaitu menggigil, demam, sakit kepala, batuk, mengeluarkan dahak, dan
sesak napas. Populasi yang rentan terserang pneumonia adalah anak-anak
usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun dan orang yang
memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan imunologi). Akan
tetapi penanganannya tidak begitu sulit apabila dilakukan pada tempat
dan dengan cara yang benar. Salah satu upaya yang dilakukan untuk
mengendalikan penyakit ini yaitu dengan meningkatkan penemuan
pneumonia pada balita. Perkiraan kasus pneumonia pada balita disuatu
wilayah sebesar 10% dari jumlah balita di wilayah tersebut. Di
Kecamatan Pomalaa angka kesakitan penyakit Pneumonia pada Tahun
2017 sebanyak 483 penderita dan pada Tahun 2018 sebanyak 512
penderita, pada tahun 2019 sebanyak 333 penderita. Berikut ini gambaran
penemuan peneumonia pada balita tahun 2017 -2019.
Grafik 12
Angka Kesakitan Pneumonia Balita
Menurut Puskesmas Pomalaa
Tahun 2017 – 2019
512
500 483
400
333
300
200
100
20 21 22
0
2017 2018 2019
700 684
600
500
400
300
200
100
21 21
0
2017 2018 2019
Grafik 14
Angka Kesakitan Penyakit Diare Per Desa/Kelurahan
Kecamatan Pomalaa Tahun 2019
241
250
200
150
103
100
73
63 61
41
50 30
15 20 14 17
6
5
5
3 3
3
0
2017 2018 2019
Grafik 16
Angka Kesakitan Penyakit DBD
Kecamatan Pomalaa Tahun 2017 – 2019
10
9
8
8
0
2017 2018 2019
Angka Penderita
c. Filariasis
45 43
40
35
35
30
25
20
15
10 9
0
2017 2018 2019
Rabies
Grafik 18
12
10
Rabies
2472
2500
2000
1500
1032
1000
667
577
509
500 352
0
2017 2018 2019
C. STATUS GIZI
Status gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator, antara lain
bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi balita, status gizi
wanita usia subur Kurang Energi Protein (WUS KEP).
60 58
50
40
30
26
20
8.9 9.1
10
5
0.9
0
2017 2018 2019
BBLR %
80
70
60
50
40
29
30
20
10 6
0.03 0.13 0.4
0
2017 2018 2019
Pada Tahun 2017 kasus Gizi kurang di wilayah Kecamatan Pomalaa sebanyak
6 orang, 3 orang berubah menjadi baik, 2 orang meninggal karena penyakit dan
1 orang pindah karena berdomisili dikolaka, sedangkan pada tahun 2018 kasus
gizi kurang sebanyak 29 orang, 6 orang berubah menjadi baik, 23 orang masih
mendapat perawatan, tahun 2019 kasus gizi kurang sebanyak 94 orang,
penurunan kasus gizi buruk ini tidak lepas adanya kerjasama yang baik antar
lintas sektor di Kec. Pomalaa.
Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakekatnya dimaksudkan untuk
menagani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Beberapa
permasalahan gizi sering dijumpai pada kelompok masyarakat adalah
kekurangan kalori protein, kekurangan vitamin A, gangguan akibat kekurangan
yodium, dan anemia zat besi. Upaya pemantauan terhadap pertumbuhan balita
dilakukan melalui kegiatan penimbangan di posyandu secara rutin setiap bulan.
Hasil dari kompilasi 12 Desa / Kelurahan se Kecamatan Pomalaa tahun 2019,
didapatkan balita ditimbang sebanyak 2.153 orang atau 51,6% dari 4.171 balita
dilaporkan. Adapun Cakupan D/S Kecamatan Pomalaa tahun 2017- 2019 dapat
dilihat pada grafik di bawah ini :
3049
3000
2500 2427
2153
2000
1500
1000
500
58.2 72.9 52
0
2017 2018 2019
700
600
500
400 327
289
300 228
168 164
200 130 130 144 135
118 99.3
85.5 84.4 87.8 94.7 84.4 80.6 85.7 82.6 75 89.3 90.3
100 60.1
ABSOLUT % CAKUPAN
250
200
152.6
150
107.5
100.0 100.0 95.4 96102.1
100 72.7 66.7 67.7 69.2
56.4 62 53.3 57
42
50 24 23 22
16 16 9 16
ABSOLUT % CAKUPAN
5. ASI Eksklusif
Air Susu Ibu (ASI) diyakini dan bahkan terbukti berdasarkan berbagai riset
yang telah dilakukan memberi manfaat bagi bayi baik dari aspek gizi,
imunologik, psikologik, kecerdasan, neurologik, ekonomi maupun aspek
penundaan kehamilan. Disamping itu, ASI juga dapat melindungi bayi dari
sindroma kematian mendadak (Sudden Infant Death Syndrome/SIDS). Di
Kecamatan Pomalaa tahun 2017 dari 605 jumlah bayi umur (0-6 bulan), yang
diberi ASI eksklusif sebanyak 334 atau 25%. Tahun 2018 dari 429 jumlah bayi
umur (0-6 bulan), yang diberi ASI eksklusif sebanyak 109 atau 25,4%. Tahun
2019 dari 576 jumlah bayi umur (0-6 Bulan), yang diberi ASI ekslusif
sebanyak 264 atau 45,8%. Dari Berikut gambaran capaian ASI Ekseklusif
selama 3 tahun terakhir:
Grafik 25
Cakupan ASI Eksklusif Bayi Umur 0-6 bln Di
Kecamatan Pomalaa Tahun 2017 - 2019
700
605
600
500
429
400
300 264
200
100
45.8
25 25.4
0
2017 2018 2019
70
60
50
50 44.7
41
40 32.4
29.1
30 23.6 25.0
20 21 22 21
17 18 17 16
20
11 10
10
ABSOLUT % CAKUPAN
Sumber Data: Program Gizi Puskesmas Pomalaa
500
400
272
300
179
200 152
94 103
84 69 79
100 38
0 0
0
>60 Thn
Grafik 28
Jumlah Usila Usia >60Th Mendapatkan Pengobatan Di
Puskesmas Pomalaa Tahun 2019 199
192
200
180
160 143
140
121
111 114 114
120
100 90
80 62
60
40 22
20 0 0
0
>60 Thn
180 161
160
140
120
100
80
60 51
42
40
20 9 14
2
0
Konjungtivitis Katarak Pterygium Glaukoma Hordeulum Myopia
Grafik 30
Jumlah Pelayanan Kesehatan Olahraga
Di Puskesmas Pomalaa Tahun 2019
140
125
120
100
80
60
40
20
0
PROLANIS
400
300
200
100
0
2017 2018 2019
SASARAN K1 K4
107
100 103.7
90 90.8
80 84.2
74.7
60
40
20
0
2017 2018 2019
%K1 %K4
500
400
300
200
0
2017 2018 2019
Grafik 35
Persentase Cakupan Penanganan Bumil Resti
PuskesmasPomalaa Tahun 2017 – 2019
160
147
140 136 134 134
129
120 114
101 100
100
80 74.4
60
40
20
0
2017 2018 2019
Grafik 36
Persentase Cakupan Penangan Neonatal Resti
PuskesmasPomalaa Tahun 2017 – 2019
120
108.3
103
100 95
88
83
80 76.5
64.7 67
60 54
40
20
0
2017 2018 2019
400
300
200
86 95 96
100
0
2017 2018 2019
2500
2213
2000 1840
1500
1000
500
44 68.5 80
0
2017 2018 2019
SASARAN PENCAPAIAN %
3500 3322
3000
2500
2000
1500 1319
1000
610
470 451
500
40 96 14.7
0
2017 2018 2019
SASARAN DIJARING %
16000
14000
12000
10000
8000
6511
6000 5604
4189 4169
4000 3390
2000
60.5 22 64
0
2017 2018 2019
PUS KB AKTIF %
Su
mber Data : Programer KIA/KB Puskesmas Pomalaa
Adapun jenis kontrasepsi yang digunakan oleh peserta KB aktif tahun 2019
yakni IUD 295 orang, MOP/MOW 41 orang, Implant 832 orang, Kondom 38
orang, suntik 2.103 orang, Pil 860 orang, dengan proporsi masing-masing alat
kontrasepsi tersebut dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 41
Proporsi Penggunaan Alat Kontrasepsi Peserta KB Aktif
Kecamatan Pomalaa Tahun 2019
Implant; 832
Suntik; 2103
3. Imunisasi
Imunisasi adalah suatu cara untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya sakit ringan. Program
imunisasi merupakan salah satu upaya untuk melindungi penduduk terhadap
penyakit tertentu melalui beberapa jenis vaksinasi yang diberikan kepada
populasi yang dianggap rentan terjangkit penyakit menular, yaitu bayi, anak
usia sekolah, wanita usia suburdan ibu hamil.
a) Imunisasi Dasar pada Bayi
Adalah imunisasi yang diberikan pada bayi mulai umur 0 sampai dengan 9
bulan yang bertujuan untuk melindungi bayi terhadap beberapa Penyakit
yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I), seperti TBC, Hepatitis,
Difteri, Pertusis, tetanus, Polio dan campak, dengan cara pemberian vaksin
melalui suntikan dan ada juga yang diteteskan melalui mulut.
JenisImunisasi adalah BCG yang dapat melindungi anak dari penyakit
tuberculosis ( TBC), Imunisasi DPT-HB Hibuntukmencegah penyakit
diphteri, pertusis, tetanus dan hepatitis, Imunisasi polio untuk mencegah
penyakit lumpuh layu/polio dan imunisasi campak.Setiap bayi wajib
mendapatkan lima imunisasi dasar lengkap (LIL) yang terdiri dari : 1 dosis
BCG, 3 dosis DPT-HB, 4 dosis polio dan 1 dosis campak. Dari kelima
imunisasi dasar lengkap yang diwajibkan tersebut, campak merupakan
imunisasi yang mendapat perhatian lebih yang dibuktikan dengan
komitmen Indonesia pada lingkup ASEAN dan SEARO untuk
%Campak
Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa ada 8 Desa / Kelurahan memiliki
capaian lebih dari 100 % dan yang tertinggi Desa Tambea sebesar 132
diikuti oleh Desa Sopura sebesar 130 sedangkan Desa dengan cakupan
terendah adalah desa pelambua sebesar 75. Sedangkan berdasarkan laporan
Riskesdas 2013, persentase imunisasi campak pada anak 12 – 23 bulan
secara nasional sebesar 82,1%. Capaian tersebut telah memenuhi target 90%
yang menjadi komitmen Indonesia pada lingkup regional.
Grafik 43
Persentase Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap
Menurut Puskesmas Pomalaa Tahun 2019
%Campak
HUKO-... 69
PES 40
PELA... 57
TO 34
TONG... 32
DAWI-... 56
KU 33
POM 41
TA 41
HAKATU... 62
SO 89
OKO 73
4. Promosi Kesehatan
Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh
terhadap derajat kesehatan masyarakat, digunakan indikator Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota
rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup
bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
Untuk mencapai rumah tangga ber-PHBS, terdapat 10 indikator perilaku
hidup bersih dan sehat yang dipantau yaitu:
1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.
Tenaga kesehatan merupakan orang yang ahli dalam membantu
persalinan. Jika ada kelainan dapat diketahui dan ditolong. Peralatan
tenaga kesehatan aman, bersih, dan steril.
2) Memberi bayi ASI Eksklusif.
3485
3500 3275
3000
2500
2000
1500
1000
1000
500
0
2017 2018 2019
RT PHBS
900
789
800
690
700
600
500
400 400
400 345
300 235
195
200 145 120
50 86
100 31
-
TAHUN 2019
5. Pelayanan Pengobatan
Pelayanan pengobatan merupakan upaya kesehatan perorangan atau individu
yang dilaksanakan di tingkat Puskesmas melalui pelayanan rawat jalan. Upaya
pelayanan pengobatan dilakukan oleh Puskesmas Pomalaa yang dukung
Fasyankes lain seperti Pustu, Poskesdes dan Polindes yang tersebar di 12
Desa / Kelurahanse-Kecamatan Pomalaa.
Grafik 47
Pola 10 penyakit Terbesar Di Puskesmas Pomalaa
2,500
2,249
Tahun
2,000 2019
1,500
1,165
987
1,000
612
505
500 351 404 316
297
176
-
SumberLaporan
Sumber: Lap. LBLB1
1
Rawat Jalan
12,000
10,000
8,000
6,000
4,000
2,000 1,607
1,243
905
-
POLI UMUM POLI GIGI POLI KIA UGD
JML KUNJUNGAN
Grafik 50
Jumlah Kunjungan Pasien Umum Dan BPJS Di Puskesmas Pomalaa
Tahun 2019
10,000
9,000
8,000
7,000 6,469
6,000
5,000
8,660
4,000
3,000
1,885
2,000
1,000
0
UMUM BPJS GRATIS
JML PASIEN
Grafik 51
Jumlah Pasien Rujukan Dari Puskesmas Pomalaa Menuju
RS.BLUD Kolaka Tahun 2019
1,000
800
600
400
200
102
-
TOTAL UMUM BPJS
JML RUJUKAN
600
533
500
400
300
200
100
0
LAKI - LAKI PEREMPUAN
JENIS KELAMIN
5000
4000
3485
3275
3000
2500
2000
1000
0
2017 2018 2019
6,000
5,000
4,000
3020
3,000 5,938 5,959
5,520
2,000
3,019 1203 1006
2,500 2,590
1,000
-
1 2 3
Grafik 55
Proporsi Penduduk/KK Memiliki Akses Air Bersih/Air Minum
di Kecamatan PomalaaTahun 2019
2019
Grafik 56
Proporsi Penduduk Memiliki Jamban Sehat
di Kecamatan Pomalaa Tahun 2019
40,000
35,000
30,000
25,000
20,000
35,334
15,000
10,000
5,000
6,316
445
-
Total Penduduk Tidak Memilki Jamban Sehat Memiliki Jamban Sehat
2019
Memenuhi %
No Jenis TTU Jumlah Diperiksa
Syarat MS
1 Sekolah 33 33 33 100
2 Puskesmas 1 1 1 100
3 Rumah Sakit 1 1 1 100
4 Tempat Ibadah 77 77 77 100
5 Pasar 1 1 0 0
Sumber Data : Programer Kesling Puskesmas Pomalaa
%
Pendud
Memenu Penduduk
Jumlah uk
No. Jenis Sarana hi dengan
Penduduk Penggu
Syarat Akses Air
na
Bersih
2 SGL dengan Pompa 35.334 6824 6549 96
Sumur Bor Dengan
3 35.334 22856 20384 89
Pompa
4 Perpipaan ( Sanitasi ) 35.334 3713 3713 100
BAB V
A. SARANA KESEHATAN
Derajat kesehatan masyarakat suatu wilayah dipengaruhi oleh keberadaan
sarana kesehatan. Adapun sarana kesehatan yang dimaksud dalam pembahasan ini
terdiri dari fasilitas pelayanan kesehatan yaitu : Puskesmas, Pustu, Polindes,
perumahan dinas, Kendaraandan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM);
Adapun secara rinci sarana kesehatan di Kecamatan Pomalaaberdasarkan
pemilik/pengelola pada tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 8
Fasilitas Kesehatan Berdasarkan Pemilik/Pengelola
di Kecamatan PomalaaTahun 2019
PEMKA TNI/
BUM SWAS JUMLA
NO URAIAN B/ POL
N TA H
KOTA RI
1 2 3 4 5 6 7
PUSKESMAS NON
1 1 - - - 1
RAWAT INAP
PUSKESMAS
2 2 - - - 2
PEMBANTU
3 POLINDES 3 - - - 3
4
4 POSKESDES - - - 4
5 APOTEK - - - 6 6
6 TOKO OBAT - - - 1 1
Sumber Data : Programer Kesling Puskesmas Pomalaa
2. Puskesmas Pembantu.
Jumlah Puskesmas Pembantu di Wilayah Kecamatan Pomalaa Tahun 2019
tercatat sebanyak 2 unit. Rasio antara jumlah desa dengan Puskesmas
pembantu sebesar 1:1. Angka ini memberi gambaran bahwa setiap puskesmas
pembantu melayani 1 desa/kelurahan. Jika dilihat dari rasio Puskesmas
pembantu terhadap Puskesmas sebesar 1, maka rata-rata Puskesmas
membawahi 2 Puskesmas Pembantu.
35
30
25
20 20 20
20
15
10 8
5 4 4 4
0
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
2019 %
Sumber Data : Program Promkes Puskesmas Pomalaa
20,000
10,000
-
2019
Sumber : Seksi Kefarmasian Puskesmas Pomalaa
Grafik 60
Proporsi Tenaga Kesehatan
Menurut Kategori Jenis Ketenagaan
Di Puskesmas Pomalaa
25
Tahun
20
20
15
2019
15
10
6 6
5 4
3
2 2
1 1 1 1 1
-
2019
Sumber Data: Puskesmas Pomalaa
NO
JENIS TENAGA PNS PHTT Sukarela TOTAL
.
1 Dokter Umum 4 1 - 5
2 Dokter Gigi 1 - - 1
3 Apoteker 2 - - 2
4 Bidan 15 3 45 63
5 Perawat 20 4 37 61
6 Perawat Gigi 1 - - 1
7 Farmasi 6 - 2 8
8 Kesmas & Kesling 6 - 7 13
9 Gizi 3 - 1 4
10 Keterapian Fisik 1 - - 1
11 Analis Kesehatan dan Kimia 2 - 1 3
10 SPPH 1 - - 1
11 Tenaga Non Kesehatan 1 - 2 3
JUMLAH 63 8 95 166
Sumber : Puskesmas Pomalaa
D. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Alokasi anggaran kesehatan yang dikelola oleh Puskesmas Pomalaa pada tahun 2019
sebesar Rp. 1.878.811.000,- yang terdiri dari anggaran BOK sebesar Rp.
707.390.000,- anggaran BPJS sebesar Rp. 1062.899.000,- dan anggaran
Operasional/PAD sebesar Rp. 108.522.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
1.878.811.000,- Pada Tahun 2017 penerimaan alokasi sebesar Rp. 1.374.454.991,-
yang terdiri dari anggaran BOK sebesar Rp. 387.603.000,- anggaran BPJS sebesar Rp.
903.927.360,- dan anggaran Operasional sebesar Rp.82.924.631,- dengan realisasi
sebesar Rp. 1.387.214.551,- , dan pada tahun 2018 sebesar Rp. 1.749.233.314,- yang
1,200,000,000
1,056,171,600 1,061,899,000
1,000,000,000
903,927,360
800,000,000
707,390,000
585,491,114
600,000,000
387,603,000
400,000,000
200,000,000
82,924,631 106,600,510 108,522,000
-
2017 2018 2019
Grafik 62
Gambaran Realisasi Anggaran Puskesmas Pomalaa
Berdasarkan Alokasi Tahun 2019
1,000,000,000
800,000,000
707,390,000 707,390,000
600,000,000
1,062,899,000
400,000,000
200,000,000
108,522,000 96,106,000
0
BPJS BOK PAD
Dr. Kamrullah
Pembina Gol. IV/a
NIP. 19750703 200604 2 020