Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PWS IMUNISASI

Target Imunisasi Campak sampai Bulan Juni 2016 adalah 45%, target sampai akhir Desember
2016 adalah 90%
Nama Kumulati % %
Desa f sd Juni Bula Bula
n Ini n
lalu
Desa A 60 20 10
Desa B 50 10 7.5
Desa C 58 10 6
Desa D 40 8 8
Desa E 30 5 5
Puskesma 40 8 7
s

1. Grafik PWS cakupan Imunisasi sampai Juni 2016 per desa di wilayah kerja
Puskesmas A dan tren per desa dan puskesmas
2. Analisis tabel cakupan KIA di semua desa (bandingkan cakupan terhadap target,
terhadap cakupan bulan lalu) status per desa
3. Saran tindak lanjut
Jawab:
Target rata-rata cakupan imunisasi campak per tahun adalah 90%, maka sasaran rata-rata tiap
bulan:
90
100=7,5
12

Sasaran pencapaian target tiap bulan didapatkan sebesar 7,5%. Target cakupan imunisasi yang
harus dicapai pada bulan Juni adalah 45%.
Grafik PWS Imunisasi Campak di Puskesmas A pada bulan Juni 2016:

Des 90%
Nov 82,5%
Okt 75%
Sep 67,5%
Ags 60%
Jul 52,5% Target 45%
Jun 45%
Mei 37,5%
Apr 30%
Mar 22,5%
Feb 15%
Jan 7,5%
Kumulatif 60 58 50 40 30 40
% Bulan ini 20 10 10 8 5 8
% Bulan lalu 10 6 7,5 8 5 7
Tren - -
Nama Desa A C B D E Puskesmas

Analisis dari cakupan imunisasi campak pada pemantauan bulan Juni 2016
Cakupan Terhadap Status
Terhadap Cakupan Bulan Lalu
Desa Target Desa
Di atas Di bawah Naik Turun Tetap
A + + Baik
B + + Baik
C + + Baik
D + + Cukup
E + + Jelek

Saran tindak lanjut:


- Desa A, B, dan C merupakan desa dengan status baik.
Desa dengan status baik adalah desa dengan cakupan di atas target yang ditetapkan
untuk bulan Juni 2016, dan mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang
meningkat atau tetap jika dibandingkan dengan cakupan bulan lalu. Jika keadaan ini
terus berlanjut, maka desa tersebut akan mencapai atau melebihi target tahunan yang
telah ditentukan
- Desa D merupakan desa dengan status cukup
Desa dengan status cukup adalah desa dengan cakupan di bawah target bulan Juni
2016, namun mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang meningkat
dibandingkan target bulan lalu. Desa D memiliki cakupan bulanan yang tetap, tetapi
cakupan bulanannya telah melebih target yang telah ditetapkan (7,5% per bulan).
Desa ini perlu didorong agar cakupan bulanan selanjutnya dapat terus melebihi
cakupan bulanan yang telah ditentukan. Apabila keadaan ini berlanjut, desa ini
kemungkinan besar akan mencapai target tahunan yang telah ditetapkan.
- Desa E merupakan desa dengan status jelek
Desa dengan status jelek adalah desa dengan cakupan di bawah target bulan Juni
2016, dan memiliki kecenderungan cakupan bulanan yang menurun dibandingkan
bulan yang lalu. Cakupan desa E dibandingkan dengan cakupan bulan lalu adalah
tetap, tetapi cakupan per bulan dari desa E tidak tercapai, yaitu hanya 5%. Desa ini
perlu diprioritaskan untuk pembinaan agar cakupan bulanan selanjutnya dapat
ditingkatkan di atas cakupan bulanan minimal, sehingga kekurangan target dapat
dikejar dengan harapan target tahunan yang telah ditentukan akan tercapai.
Skema alternatif tindak lanjut

Saran tindak lanjut:


Untuk meningkatkan kinerja desa D dan E, maka perlu ditelusuri pokok permasalahan yang
terjadi di desa tersebut. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja tersebut sebaiknya
juga ditelusuri. Alternatif tindak lanjut yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerjanya
telah terlampir pada skema di atas. Contoh alternatif tindak lanjut:
- Pada desa dengan status baik dapat diteruskan pola yang telah diterapkan sebelumnya.
- Pada desa dengan status cukup dapat dilakukan pergerakan masyarakat melalui tokoh
masyarakat sehingga jadwal imunisasi dapat ditepati. Penyuluhan tentang penyakit
campak dan cara pencegahannya diharapkan dapat mempengaruhi warga untuk
waspada terhadap penyakit campak sehingga warga diharapkan inisiatif untuk
membawa anaknya untuk diberikan imunisasi.
- Pada desa dengan status jelek dapat dilakukan penyuluhan tentang campak. Sebaiknya
dilakukan survei terlebih dahulu untuk mengetahui penyebab tidak tercapainya target
yang telah ditentukan sehingga alternatif tindak lanjut yang dilakukan diharapkan
dapat menghilangkan penyebab dari masalah tersebut.
GRAFIK POLA PENYAKIT CAMPAK
Grafik pola penyakit didapatkan dari data kasus campak di kabupaten Muara Enim
tahun 2001-2004 dipisah menjadi 2 kejadian yaitu kasus yang paling tinggi dan paling rendah
berdasarkan bulan kejadian. Data tersebut dibandingkan dengan kejadian tahun terakhir.
Data tahun terakhir yang terletak di bawah batas median dapat dinyatakan aman.
Apabila jumlah kasus terletak di antara garis median dan maksimum dinyatakan waspada,
sedangkan jumlah kasus yang terletak di atas garis maksimal dapat dinyatakan sebagai
indikasi kejadian luar biasa (KLB).

Jumlah Kasus Campak di Kabupaten Muara Enim


Tahun 2001-2004
200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
Jan Feb Maret Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004

Interpretasi:
Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa kasus penderita campak tertinggi di kabupaten
Muara Enim yang berobat ke puskesmas selama (2001-2004) terdapat pada tahun 2001
dimana terjadi peningkatan kasus campak secara drastis pada bulan Mei dengan jumlah
penderita mencapai 185 kasus. Pada tahun 2002 dan 2003, kasus campak tertinggi terjadi
pada bulan Oktober. Pada tahun 2004, kasus campak tertinggi terjadi pada bulan Agustus
dengan jumlah 84 kasus. Kasus campak terendah terdapat pada bulan Februari 2002 dengan
jumlah 2 kasus. Jumlah kasus baru dari tahun 2001 sampai 2004 berturut-turut yaitu 393,
281, 206, dan 483.
Grafik Pola Penyakit Campak di Kabupaten Muara Enim
Tahun 2001-2004
200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
Jan Feb Maret Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Minimal Maksimal Median

Trend Penyakit Campak Tahun 2005 dibandingkan


Grafik Pola Penyakit Tahun 2001-2004
200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
Jan Feb Maret Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Thn 2005 Minimal Maksimal Median

Grafik di atas merupakan grafik pola penyakit Campak tahun 2001-2004 di kabupaten Muara
Enim. Pola penyakit digambarkan berdasarkan pola minimal dan maksimal dari kasus
campak tahun 2001-2004. Melalui grafik pola maksimal dan minimal, dapat diketahui bahwa
tidak terjadi kejadian luar biasa (KLB) campak di Kabupaten Muara Enim pada bulan
Januari-Juli tahun 2005.

Anda mungkin juga menyukai