Anda di halaman 1dari 5

SKENARIO 1

“Sulit untuk dikendalikan”


Seorang laki-laki berusia 55 tahun didiagnosis DM tipe 2 sejak 5 tahun yang lalu. Hasil
Glukosa Darah Puasa (FBG) saat ini adalah 180 mg / dl, Glukosa Darah 2 jam Pasca Pandrial
adalah 230 mg / dl, tekanan darah 170/100 mmHg, trigliserida 200 mg / dl, kolesterol total 314
mg / dl, HbA1C 7 , 8%, dan BMI 26.
Saat pemeriksaan, pasien mengatakan bahwa dia tahu tentang penatalaksanaan diabetes.
Ia mengatakan bahwa ia harus mengontrol pola makannya, melakukan olahraga secara teratur,
dan rutin minum obat. Namun, pasien merasa sulit untuk melakukan manajemen diabetes ini. Ia
sering merasa lapar, haus, dan lemah. Ia juga masih mengonsumsi makanan manis seperti kue,
gethuk, kolak, dan makanan berkolesterol tinggi seperti jeroan. Ia juga mengatakan bahwa
olahraga sangat menantang karena merasa lemas. Ia mengonsumsi Metformin 3x500mg dan
merebus daun “Kersen” atau “Talok” (Muntingia calabura L.) setiap pagi dan sore. Istrinya
mengatakan sudah mengingatkan suaminya untuk mengontrol pola makan dan rutin berolahraga,
namun pasien jarang mengikuti anjurannya.
Perawat menilai hambatan pasien untuk mencapai manajemen diabetes. Perawat
merencanakan intervensi penetapan tujuan pada manajemen diabetes dan tindak lanjut panggilan
telepon rutin setiap minggu. Pasien dan istrinya dijadwalkan untuk rutin mengunjungi klinik
diabetes setidaknya setiap bulan.
A. Klarifikasi Istilah
1. Daun kersen/talok
- Digunakan untuk obat radang/batuk, biasanya yang digunakan
buahnya. Sebagai obat herbal dm yang mengandung flavonoid.
2. HbA1C
- Tes darah yang digunakan utk mendiagnosis pasien dm type 1 dan 2,
untuk menilai menejemen control gula darah.
- HbA1C >8% berisiko komplikasi
3. Manajemen diabetes
- Pengontrolan kadar gula darah seperti olahraga, pengaturan pola
makan dan minum obat scr teratur
4. Pasca Prandial
- Setelah makan, 2h PP
- Untuk mengevaluasi respon insulin setelah karbohidrat masuk
- Diminta makan 75g glukosa
- 80-140 mg/dL masuk kategori dm
5. Metformin
- Obat anti dm peroral yang berfungsi menurunkan kadar glukosa darah
- Golongan binguanid untuk mengurangi produksi glukosa dalam hati
- Menekan kadar gula darah dg optimalisasi pankreas, tidak bisa dipakai
pada penderita dm type 1
- Pilihan utama pada dm type 2 yang juga mengalami obesitas dan
fungsi ginjalnya masih normal

B. Menentukan Permasalahan
1. Apa yang membuat pasien merasa lapar haus dan lemah?
2. Bagaimana kategori pengendalian dm jika dilihat dari kadar gula darah,
apakah baik/sedang/buruk?
3. Apakah pasien tersebut dapat diberikan terapi insulin? Apa indikasinya?
4. Apakah ada hubungan antara dm dengan TD tinggi?
5. Apakah boleh pasien tsb mengonsumsi mengonsumsi daun kersen untuk
dm nya?
6. Bagaimana cara kita sebagai perawat untuk meningkatkan kepatuhan
manjemen dm?
7. Hasil hbA1c termasuk kategori apa? Apa penyebabnya?
8. Apakah kombinasi 2 pengobatan metformin dan daun talok boleh? Apa
dampaknya?
9. Apa komplikasi yang muncul jika pasien tidak patuh?
10. Apakah intervensi yang diberikan sudah tepat? Jika belum apa intervensi
yang akan diberikan?
11. Mengapa orang dengan dm itu harus olahraga?
C. Brainstorming
1. Apa yang membuat pasien merasa lapar haus dan lemah?
- Nava : salah satu respon tanda gejala dm.
- Tiara : kerusakan hormon insulin.
- Lida : kadar gula darah tinggi
2. Bagaimana kategori pengendalian dm jika dilihat dari kadar gula darah,
apakah baik/sedang/buruk?
- Bersama : buruk.
3. Apakah pasien tersebut dapat diberikan terapi insulin? Apa indikasinya?
- Ofi : Perlu, dilihat dari kadar hbA1c tinggi.
4. Apakah ada hubungan antara dm dengan TD tinggi?
- Wardah : Ada.
5. Apakah boleh pasien tsb mengonsumsi mengonsumsi daun kersen untuk
dm nya?
- Tiara : Boleh.
6. Bagaimana cara kita sebagai perawat untuk meningkatkan kepatuhan
manjemen dm?
- Nava : edukasi dan mengawasi.
- Azza : melibatkan keluarga.
- Rahma : penjadwalan.
7. Hasil hbA1c termasuk kategori apa? Apa penyebabnya?
- Rahma : tinggi karena pasien dm.
8. Wardah : tinggi, normalnya <5,7%.
9. Apakah kombinasi 2 pengobatan metformin dan daun talok boleh? Apa
dampaknya?
- Alma : Boleh.
- Tiara : tergantung.
10. Apa komplikasi yang muncul jika pasien tidak patuh?
- Umi : CVD (cardiovascular disease),hipoglikemia, hiperglikemia
- Lida : kerusakan saraf. Melukai pembuluh darah menimbulkan nyeri
kebas
- Nava : kerusakan mata. Retinopati karena pembuluh darah rusak
karena penumpukan glukosa di darah, mata kurang nutrisi ke kebutaan
- Rahma : masalah kulit. Penurunan daya tahan tubuh, kesulitan luka
menutup karena penurunan fungsi kulit.
- Intan : Jantung, stroke. Karena gula darah tidak terkontrol atau terlalu
tinggi. Gula darah tinggi, sumbatan, penurunan suplai O2
11. Apakah intervensi yang diberikan sudah tepat? Jika belum apa intervensi
yang akan diberikan?
- Ofi : sudah.
12. Mengapa orang dengan dm itu harus olahraga?
- Intan : supaya sehat dan membutuhkan energi. Olahraga scr teratur
tubuh membutuhkan energi, mekanisme tubuh si otot menyerap
glukosa. Jalan kaki/taichi. Meningkatkan Kesehatan mental,
mengendalikan kadar gula darah.
- Azza : mempertahankan BB. BB naik terus akan menyumbat aliran
darah, seringnya di kaki, akan menjadi infeksi sehingga bisa
diamputasi.

D. Analisa Masalah
1. Apa yang membuat pasien merasa lapar haus dan lemah?
- Nava : salah satu respon tanda gejala dm. Haus karena ps mengalami
poliuri, sering BAK di malam hari karena disebabkan kadar gula darah
tinggi sementara ginjal hanya dapat menyaring dalam ambang tertentu
sehingga gula dapat keluar bersama urin. Sifat gula ini menarik air, ps
akan mengalami polyuria dari sini ps akan timbul respon polidipsi
(haus)
- Tiara : kerusakan hormon insulin. Kadar gula darah tinggi tubuh akan
mengeluarkan insulin. Rasa haus muncul karena tubuh sedang
mengontrol gula darah. Lapar karena makanan sulit diubah menjadi
energi karena insulin.
- Lida : kadar gula darah tinggi
2. Bagaimana kategori pengendalian dm jika dilihat dari kadar gula darah,
apakah baik/sedang/buruk?
- Bersama : buruk. Karena sudah di edukasi, tapi ps tetap mengonsumsi
makanan yang manis dan kolesterol, dan ps tidak melakukan olahraga,
tidak ada perbaikan di BG, TG, TD. Sudah lama terdiagnosis dm,
butuh effort biar tidak jenuh menjalani manajemen dm.
3. Apakah pasien tersebut dapat diberikan terapi insulin? Apa indikasinya?
- Ofi : Perlu, dilihat dari kadar hbA1c tinggi. HbA1C >6,5 % utk
menurunkan kadar HbA1c. Tidak semua ps dm type 2 bisa diberi
insulin. Diberikan saat pola hidup dan obat dm sudah tidak bisa
mengontrol BG. Tidak ada respon dari metformin. Muncul tanda
gejala 3P.
4. Apakah ada hubungan antara dm dengan TD tinggi?
- Wardah : Ada. Karena penurunan fungsi insulin. Sel-sel tidak dapat
memetabolisme. Dalam darah banyak gula sehingga otot jantung
bekerja lebih keras, pembuluh darah kehilangan kemampuannya utk
melebar, merenggang dan mengecil. TD tinggi memengaruhi sekresi
insulin di pankreas. Penyempitan pembuluh darah karena TG tinggi,
BMI tinggi
5. Apakah boleh pasien tsb mengonsumsi mengonsumsi daun kersen untuk
dm nya?
- Tiara : Boleh. Karena daun kersen mengandung flavonoid dan saponin
sbg antioksidant sehingga 2 zat ini berfungsi sbg insulin alami yang
diperlukan tubuh utk mengontrol kadar gula darah.
6. Bagaimana cara kita sebagai perawat untuk meningkatkan kepatuhan
manjemen dm?
- Nava : edukasi dan mengawasi. Edukasi menunjukkan akibat yang
diperoleh saat manajemen dm tidak patuh, bisa juga saat homecare.
- Azza : melibatkan keluarga. Karena keluarga bisa memberikan
dukungan, bisa mendampingi pasien saat konsultasi
- Rahma : penjadwalan. Ps tidak patuh akan diterapkan punishment and
reward
7. Hasil hbA1c termasuk kategori apa? Apa penyebabnya?
- Rahma : tinggi karena pasien dm. Semakin tinggi kadar glukosa tinggi
maka Hb akan berikatan dengan glukosa.
- Wardah : tinggi, normalnya <5,7%. Penyebab tingginya adalah karena
tugasnya HbA1c adalah berikatan degan gula darah selama 3 bulan
terakhir. jadi kita dapat mendapat mendeteksi pre DM
8. Apakah kombinasi 2 pengobatan metformin dan daun talok boleh? Apa
dampaknya?
- Alma : Boleh. Dengan pengawasan medis. Regenerasikan sel beta
pankreas.
- Tiara : tergantung. Karena obat farmako kan meredakan gejala sakit,
nah kalau herbal untuk menyeimbangkan fungsi organ tubuh. Kadang
ada interaksi/enggak karena sama2 punya senyawa aktif. Efeknya
entah bertambah, berkurang atau biasa aja kita belum tentu tahu. Boleh
saat 2 jam sebelum sesudah obat dokter, untuk meminimalisir
binteraksi yang tidak diinginkan.
13. Apa komplikasi yang muncul jika pasien tidak patuh?
- Umi : CVD (cardiovascular disease),hipoglikemia, hiperglikemia
- Lida : kerusakan saraf. Melukai pembuluh darah menimbulkan nyeri
kebas
- Nava : kerusakan mata. Retinopati karena pembuluh darah rusak
karena penumpukan glukosa di darah, mata kurang nutrisi ke kebutaan
- Rahma : masalah kulit. Penurunan daya tahan tubuh, kesulitan luka
menutup karena penurunan fungsi kulit.
- Intan : Jantung, stroke. Karena gula darah tidak terkontrol atau terlalu
tinggi. Gula darah tinggi, sumbatan, penurunan suplai O2
14. Apakah intervensi yang diberikan sudah tepat? Jika belum apa intervensi
yang akan diberikan?
- Ofi : sudah. Karena di scenario sudah menetapkan tujuan, sudah
diapntau, cek gula darah. Semakin dipantau semakin tahu evaluasi
manejemen yang dilakukan yang diharapkan kepercayaan diri
meningkat.
15. Mengapa orang dengan dm itu harus olahraga?
- Intan : supaya sehat dan membutuhkan energi. Olahraga scr teratur
tubuh membutuhkan energi, mekanisme tubuh si otot menyerap
glukosa. Jalan kaki/taichi. Meningkatkan Kesehatan mental,
mengendalikan kadar gula darah.
- Azza : mempertahankan BB. BB naik terus akan menyumbat aliran
darah, seringnya di kaki, akan menjadi infeksi sehingga bisa
diamputasi.

E. LO
1. Patofis DM
2. Penatalaksanaan DM (Edukasi tingkat awal, lanjut. Diet nutrisi ps dm.
kebutuhan kalori. Olahraga. Obat-obatan. Monitoring gula darah.
Perawatan kaki)
3. Komplikasi DM
4. Pengkajian DM (Self management)
5. Intervensi untuk meningkatkan self management DM : goal setting
6. NCP
7. EBN terapi komplementer
8. IRK

Noted : ADA (American Diabetes Association), PERKENI (5 pilar),


jurnal kanada, DSMQ (Diabetes Self Management Questionnaire)

Anda mungkin juga menyukai