Anda di halaman 1dari 5

SESI 1

QnA dengan dr. Rulli Rosandi, SpPD KEMD

1. Nurul Hidayati 10:40 AM


Q : dokter, apa makna klinis pada hasil gula darah puasa selalu negatif tetapi hasil gula darah 2
j pp di atas normal ? secara patofisiologi kemungkinan masalahnya dimana njeh dok ? matur
nuwun
A : Ada dua kemungkinan, yang pertama yang terganggu adalah insulin sesudah makan nya yang
inadekuat apabila pasien belum mendapatkan pengobatan. Apabila sudh mendapatkan
pengobatan berarti ada kekurangan didalam pengendalian kadar glukosa setelah makan

2. Margiastoeti Margiastoeti 10:42 AM


Q : Selamat siang. mau nanya ke dr. Rulli, bagaimana dg karyawan di pabrik yg menderita DM
apakah di perbolehkan kerja dg sistem kerja shift, yaitu 2hr pagi 2 hr siang, 2 hr malam dan 2 hr
off krn cukup banyak jumlah hari hilang akibat penyakit DM ini tks dr. margiastoeti IHC PT
Mulia Industry
A : Sebaiknya dilakukan penapisan, dikarenakan spektrum pada pasien diabetes ini cukup luas.
Misalnya apakah kendali glukosanya sudah tercapai, adakah factor komorbid yang lain dan juga
obat obatan yang dikonsumsi. Pada prinsipnya jika diabetesnya terkendali maka tidak ada
masalah dengan sistem kerja shiftnya

3. Dr. ABD. HALIM 10:43 AM


Q : dr Abd. Halim SpPD dari Banjarbaru KalSel.. pertanyaan tuk dr Rully 1. Salah satu komplikasi
kronik mikro dan makrovascular adalh Difugsi Ereksi apkah ini efek langsung dari hiperglikemia
nya atau juga efek dari obat2an yg diberikan spt OAD ? berdasarkan hasil penelitian?
2.Bagaimana penatalaksaan DE ? pemberian antioxidan, aspilet dan vasodilator dan anticemas
spt amitriptilin bermanfaat? 3. Pemberian OAD dan antihipertensi mana yg aman tuk pc dgn
DM+Ht dan DE
A : Disfungsi ereksi 90 persen adalah masalah psikis, 10 persennya adalah masalah organik, dan
ini sering terjadi pada pasien diabetes. Data menunjukkan, disfungsi ereksi ini merupakan akibat
komplikasi mikrovaskular yang dikarenakan kendali glukosa darah yang tidak adekuat. DE pada
pasien diabetes multifaltorial, metabolic, neurologic, vascular, hormonal dan psikologis. Untuk
itu perlu dilakukan penapisan dan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui etiologi penyebab
dari DE.
2. Tatalaksana DE meliputi, pengaturan life style seperti menghentikan rokok, alcohol, istirahat
yang cukup, mengurangi berat badan, regular physical exercise. Pemberian preparat
testosterone bermanfaat jika sudah ada bukti bahwa terjadi hipogonadisme yang mana ini
sering didapatkan pada pasien dengan DM dan obesitas. Preparat PDE-5 inhibitor merupakan
first line therapy untuk tatalaksana DE
Penggunaan anti cemas/depresi harus berhati -hati karena ada beberapa golongan seperti SSRI
yang meningkatkan kemungkinan untuk terjadinya DE
3. Obat hipertensi yang sebaiknya dihindari adalah dari golongan Thiazide, aldosterone reseptor
bloker dan beta bloker.
4. Ni Putu Yuni Anggreni Pande 10:48 AM
Q : saya dr yuni dari RSUD Waikabubak, ijin bertanya dok. Apakah GLP1-RA dapat diberikan
pada pasien dgn prediabetes dan obesitas sebagai terapi monoterapi? dan apakah boleh
diberikan pada seorang bukan penderita diabetes dan obesitas namun memiliki kedua orang tua
dgn diabetes sebagai terapi monoterapi? terima kasih
A:
Untuk GLP1RA, dalam hal ini Liraglutide, ada perbedaaan dalam dosis yang diberikan. Victoza
merupakan liraglutide (1.2 dan 1.8 mg) yang diperuntukkan untuk tatalaksana diabetes mellitus,
sedangakn Saxenda yang merupakan liraglutide 3 mg memang diperuntukkan untuk terapi
pilihan pasien dengan obesitas. Jika obesitas dengan IMT diatas 35 Kg/m2 maka dapat diberikan
obat liraglutide 3 mg untuk tatalaksa obesitasnya walaupun tidak ada diabetes

5. NABILA EXA TALITA 10:51 AM


Q : Seorang idol, BB 50 kg TB 160 cm TD 130/80 GDP 250. LDL HDL dalam batas normal. Idol ini
memeriksakan diri karena RPD Ibu DM (+). Sebaiknya menggunakan obat apa supaya tidak
menaikkan berat badan karena pekerjaannya sebagai idol? Terima kasih. dr. Xalsabila
A : GDP diatas 250 dan baru terdiagnosis diabetes, maka metformin bisa diberikan sebagai
terapi lini pertama dikarenakan metformin memiliki efek weight neutral, bahkan pada beberapa
studi menurunkan berat badan

6. lysia 10:52 AM
Q : Selamat pagi,, saya dr lysia dri JkT, ijin bertanya kpn dr Rulli. Apakah di per boleh kan dok
penggunaan liraglutide utk menurun kan BB tpi pasien tdk DM,, krn pernah di sarankan Oleh dr.
SpGK pasien ? Trimakasih
A : Untuk GLP1RA, dalam hal ini Liraglutide, ada perbedaaan dalam dosis yang diberikan. Victoza
merupakan liraglutide (1.2 dan 1.8 mg) yang diperuntukkan untuk tatalaksana diabetes mellitus,
sedangakn Saxenda yang merupakan liraglutide 3 mg memang diperuntukkan untuk terapi
pilihan pasien dengan obesitas. Jika obesitas dengan IMT diatas 35 Kg/m2 maka dapat diberikan
obat liraglutide 3 mg untuk tatalaksa obesitasnya walaupun tidak ada diabetes. Penggunaan
Liraglutide 1.2 dan 1.8 mg (Victoza) untuk obesitas tanpa diabetes adalah OFF-Label

7. Madya Kusuma Juhandana 10:52 AM


Q : Madya Malang. bagaimana jika GLP-1RA dibandibgkan dengan insulin pada pasien dengan
CVD? mengingat Insulin jauh lebih mudah didapatkan dibanding dengan GLP-1 atau SGLT2
A : Jika hanya mempertimbangkan evidence based, maka GLP1RA memiliki bukti yang lebih kuat
dengan Leader study, sedangkan insulin non-inferior dibandingkan placebo untuk diabetes
dengan CVD. Namun kita juga tahu, bahwa manfaat dari penurunan glukosa darah juga akan
memperbaiki CVD sehingga insulin pun bisa diberikan dan dapat menurunkan CVD dengan
penurunan kadar glukosa darah.
8. Hanifah Hasan 10:53 AM
Q : Assalamualaikum dok, saya dr. Hanifah saat ini bertugas di bali. Di faskes tingkat pertama
biasanya obat DM yang tersedia yaitu metformin dan glimepiride, dan tidak sedikit dari pasien
yang datang untuk kontrol ke puskesmas memiliki riwayat penyakit lain seperti jantung,
overweight, dan hipertensi. Kira-kira apakah pilihan yang bijak yang dapat diberikan kepada
pasien? Apakah perlu dirujuk pasiennya dok? Terima kasih dokter.
A : Waalaikumsalam wrwb.
Untuk faskes pertama, jika pasien nya overwight dan hipertensi serta diabetes. Maka pilihan
metformin sangat masuk akal dan beralasan. Studi UKPDS dengan subanalisis untuk CV outcome
walaupun sampelnya kecil, namun menunjukkan hasil yang positif untuk pemberian metformin
(dr Rulli, @rulliendo)

9. Krisna Chandra Kumara 10:55 AM


Q : Perkenalkan Dokter, saya krisna chandra dari RSUD dr. Iskak Tulungagung. Izin bertanya
Dokter, bagaimana penyesuaian dosis GLP-1RA pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal?
Lalu apakah GLP1-RA sudah tercover oleh BPJS ya Dok? Terimakasih Dokter
A : Dosis GLP1 tidak perlu dilakukan penyesuaian dosis apabila diberikan pada pasien dengan
gangguan fungsi ginjal, yang perlu diperhatikan apabila GLP1ra dikombinasikan dengan insulin
secretagogue. GLP1RA sampai saat ini belum tercover BPJS

10. Filda Vionita Irene de Lima 10:56 AM


Q : selamat siang dokter... saya dr. ida dari ambon ijin bertanya dok... bagaimana mekanisme
perbaikan profil lipid dari GLP1 RA ? dan apakah semua komponen lipid bisa di turunkan dengan
obat tersebut? yang kedua apakah ada efek samping tertentu yang harus diawasi padda
penggunaan GLP1 RA? Terima kasih
A : Pertama, pemberian liraglutide akan memperbaiki kadar glukosa darah dengan
meningkatkan sekresi insulin. Peningkatan insulin ini juga akan mencegah pemecahan dari TG
menjadi asam lemak. Yang kedua liraglutide akan menurunkan deposisi lemak pada liver.
Efek samping paling sering yang didapatkan pada pemberian GLP1RA adalah gangguan
gastrointestinal, terutama mual.

11. Novo prayogo 10:59 AM


Q : Novo prayogo (sulwesi barat) Izin bertanya dok, apakah boleh diberikan glibenklamide dok
pada psn yg sudah rutin konsumsi metformin dan sudah terkontrol mengingat di puskesmas
wilayah terpencil kadang stok obat terbatas. Terima kasih
A :kalua sudah terkontrol, diteruskan saja metforminnya. Namun apabila masih belum
terkontrol dapat ditambahkan glibenklamid jik

12. Susanty Laurencia 11:00 AM


Q : susanty bogor,selamat siang dokter,mohon ijin bertanya gula darah puasa 110 dengan
metformin yg single dose 500 mg tapi hba1c masih 7 apakah perlu diberikan obat tambahan ?
A :pada hba1c yang masih diatas 7 biasanya yang lebih berpengaruh adalak peran dari glukosa
darah setelah makan .metformin bisa tetap dilanjutkan namun dilakukan pemeriksaan glukosa
darah setelah makan
13. PETRUS YULIANUS LASAN 11:00 AM
Q : dok saya dokter petrus dari NTT. punya pasien DM tipe 2 sudah 6 bulan ini kontrol di FKTP
minum metformin 3x500mg. 4 bulan terakhir pasien ini gula drahnya terkontrol dan pasiennya
minta untuk berhenti minum obat? HT dan CVD (-). kira2 bisakah obat ini dihentikan dok dan
pasiennya dengan modifikasi gaya hidup saja? sejauh ini saya masih tetap menganjurkan
pasiennya minum obat dok.
A : kita samakan dulu definisi terkontrol. Pada pasien DM kriteria terkontrol adalah glukosa
darah puasa kurang dari 130, gula darah setelah makan kurang dari 180, HbA1C kurang dari 7
tekanan darah kurang dari 130/80. Jika semua terpenuhi bisa saja pasien dilakukan tatalaksana
diabetes dengan pengaturan pola makan dan Latihan fisik

14. Rendy Rendy 11:02 AM


Q : Rendy (Tangerang) izin bertanya dok 1. untuk pasien usia 40 th yang baru terdiagnosis dm
tipe 2, apakah terapi dengan kombinasi metformin - glp1 RA lebih baik dalam pencegahan
komplikasi dibandingkan dendan terapi metformin saja ? 2. apabila pasien yg sudah menerima
kombinasi terapi obat diabetik oral setelah dievaluasi glukosa darahnya sudah terkontrol,
apakah lebih baik pengurangan dosis atau kembali menggunakan terapi tunggal dok ?
terimakasih
A :Pemberian GLP1 dan metformin memiliki keuntungan apabila diberikan untuk pasien
diabetes dengan risiko tinggi kardiovaskular atau pada pasien yang sudah terdiagnosis dengan
ASCVD. Pada pasien dm yang sudah terkontrol sebaiknya obatnya dipertahankan karena
terkontrlnya dikarenakan obat yang dikonsumsi tersebut.

15. Halima Tusadia Tahari 10:54 AM


Q : mohon maaf dokter, saya halima dari ende, NTT. izin bertanya dokter. dari algoritma diatas
perlunya hbA1c namun di tempat yang tidak ada pemeriksaan ini, bagaimana cara untuk
mengetahui keberhasilan terapi yang kita berikan dokter?
A : kalua tidak ada pemeriksaan hba1c lakukan dulu pemantauan glukosa darah puasa
saja..sampai tekendali glukosa darah puasa dibawah 130 mg/dl baru kemudian dipertimbangkan
untuk melakukan tatalaksana pada glukosa darah puasa

16. Ameliya Secil Japanto 10:54 AM


Q : Izin bertanya, jika pasien sudah minum metformin+glimepirid 3mg saat ini dan a1c 7,3 belum
ada gejala cvd. Apakah dapat diberikan glp1-ra? Terimakasih
A : Pemberian GLP1 memiliki keuntungan apabila diberikan untuk pasien diabetes dengan risiko
tinggi kardiovaskular atau pada pasien yang sudah terdiagnosis dengan ASCVD. Pada pasien
diatas metformin dapat dimaksimalkan sampai dengan dosis 2000 mg dan glimepiride bisa
sampai dengan dosis 8 mg/hari

17. Fadillah Fitri 10:55 AM


Q : Fadillah / Jakarta : apakah metformin bisa menjadi profilaksis ijin bertanya , bagi orang
orang yang memiliki faktor resiko DM seperti genetik dan overweight? (kondisi saat ini GDS GDP
HBA1c masih normal)jika bisa, berapakah dosis nya?
A : Kalau untuk profilaksis sebagai primordial prevention, tidak dianjurkan, namun untuk tujuan
primary prevention, pada orang dengan factor risiko diabetes dan kelebihan berat badan,
metformin dapat diberikan. Mulai dari dosis 500 mg/hari

Anda mungkin juga menyukai