SESI 1

QnA dengan dr. Didi Candradikusuma, SpPD-KPTI

Gambaran Perubahan Fisiologi Sistem Respirasi Paska Infeksi

1. Galaxy S10 Lite 01:28 PM

Q: Apakah pada pasien dengan comorbid COPD, steroid dapat diberikan?
A: Steroid hanya diberikan pada kondisi cytokine storm, untuk menekan
respons imun yang berlebihan tersebut. Pilihannya adalah deksametason
1x6mg (ada penelitiannya). Kenapa deksametason? Karena long-acting, jadi
dengan dosis rendah efek kerjanya panjang..

2. Andreas Rexy Tumbol 01:37 PM

Q: selamat siang dokter, ijin bertanya. pada pasien covid 19 disertai TB paru,,
pemberian obat TB apakah bisa langsung diberikan? terima kasih
A: Harus segera diberikan, dengan mempertimbangkan ESO dan interaksi
dengan obat-obatan lain yang diberikan, karena TB akan memperberat
kerusakan Paru. Tidak hanya TB saja, namun infeksi sekunder bakterial juga
harus diantisipasi. Makanya pasien Covid-19 ini selalu diberikan antibiotik
Levofloksasin atau Azitromisin.

3. Irma Suryani 01:43 PM

Q: izin bertanya dokter Didi, jika pasien Ig G positif, Ig M negatif dengan PCR
negatif, apakah jika terkena lagi apa ada kemungkinan jatuh pada kondisi
berat, atau sudah aman thd covid 19 dalam artian tanpa symtom,terimkasih.
A: Teorinya begitu. Kalau IgM (-), IgG (+) menunjukkan infeksi sudah lewat,
sudah ada antibodi spesifik. Apalagi kalau PCR (-). Namun masalahnya untuk
Covid-19 ini semuanya masih misteri, kita belum tahu semua sifat virus SARS
CoV-2. Beberapa ahli menyatakan bahwa perlindungan antibodi ini terhadap
infeksi SARS CoV-2 hanya bertahan 3 bulan saja. Laporan beberapa hari lalu
ada 2 pasien Covid-19 yang sudah sembuh, satu di Eropa, satu di Hongkong,
yang PCR nya kembali positif setelah beberapa bulan, meskipun tanpa gejala.
Memberi asumsi bahwa antibodi yang ada hanya mencegah timbulnya gejala
namun tidak bisa mencegah infeksi. Kita tetap menunggu perkembangan
 selanjutnya ya..sabar..dan tetap berdoa agar penyakit ini bisa segera
dikendalikan.

4. Angelina Yuwono 01:54 PM

Q: Selamat siang, dok. ingin bertanya pada dr. Didi. pada pasien covid-19,
yang tetap (+) setelah 30 hari infeksi / lama terkonversi dari PCR (+) ke (-),
apakah meningkatkan risiko fibrosis paru pada saat penyembuhan?
Terimakasih
A: Faktor risiko terjadinya fibrosis Paru adalah Covid-19 berat, disertai ARDS,
penggunaan ventilator mekanik, perokok, dan alkoholik, juga lamanya gejala
klinis yang timbul. Jadi gak ada hubungan langsung dengan hasil PCR. Misal
PCR positif tapi tanpa gejala atau gejala ringan maka risiko terjadinya fibrosis
tidak ada.

5. Jhon Effraim Ginting 01:54 PM

Q: seberapa berat TB paru aktif sebagai komorbid Covid19?
A: Semua komorbid di Respiratory Tract, GI tract atau Ginjal atau tempat lain
yang terdapat di dalamnya reseptor ACE-2 berisiko memperberat Covid-19.
TB aktif jelas merusak jaringan Paru sehingga akan memperberat klinis Covid-
19..

6. Oktofina Katerina Mose 01:55 PM

Q: Selamat siang dr. Didi, pasien dg ARDS on ventilator dgn tumor paru & TB
paru. Bagaimana penanganannya utk terapi tb apakah harus bersamaan atau
menungu
A: Terapi TB harus sesegera mungkin, dengan mempertimbangkan
kemungkinan ESO atau interaksi serta kontra indikasi OAT dengan obat lain
yang diberikan..

7. Luhur Anggoro Sulistio 01:58 PM

Q: assalamualaikum dokter Didi izin bertanya, untuk penanganan pasien
probable covid dg TB Paru aktif apakah obat-obatan OAT tetap
diberikan?atau penatalaksanaan covid dahulu dok.
 A: Alaikumussalaam wr wb.. OAT harus tetap diberikan, karena TB yang tidak
diobati akan memperburuk kondisi Paru nya..

8. Darius Hartanto 02:00 PM

Q: Pada pasien yang curiga fibrosis post covid apakah yang dapat dilakukan?
apakah dirujuk ke Sp.P atau ada obat farmakologi yang dapat diberikan oleh
dokter umum di perifer? Terima kasih dokter
A: Di slide terakhir ppt saya ada beberapa modalitas terapi Fibrosis, memang
hampir semua perlu penanganan di faskes rujukan, tapi bisa dicoba dengan
spironolactone yang tersedia di FKTP..

9. Syifa Mustika 02:00 PM

Q: bagaimana terapi fibrosis paska covid 19
A: Bisa dilihat di slide terakhir, ppt saya.. beberapa modalitas terapi fibrosis
Paru. Dan terapi fibrosis Paru tidak melihat penyebab timbulnnya.