Anda di halaman 1dari 12

dr.

Darwan
1. Dari : Costumer
Kepada : dr. Darwan
Pertanyaan : kenapa pemeriksaan fundus pada penderita diabetes mellitus
harus setahun dokter?
Jawaban : sebagai skrining cukup 1 tahun sekali, kecuali ada keluhan
gangguan penglihatan sebelum satu tahun

2. Dari : dr. Nunung Indriastutik


Kepada : dr. Darwan
Pertanyaan : Mohon penjelasan penatalaksaan fotokoagulasi, gambarannya,
dan efeknya?
Jawaban : laser menggunakan cahaya dg panjang gelombang 532 mikro
meter, diberikan 3 sesion, seminggu sekali. tujuan utk memperlambat
progressifitas DR, komplikasi yang mungkin terjadi: terjadi edema makula,
gangguan visus bila terkena makula.

3. Dari : dr. Fadia Ghaisani


Kepada : dr. Darwan
Pertanyaan : sejauh mana dokter umum dapat memberikan penanganan pada
kasus retinopati diabetik dan retinopati hipertensi?
Jawaban : dr umum memegang peranan penting, krn penanganan DR dan
hipertensi retinopati merupakan kerjasama tim, dr umum, dr mata, SpPD, dr
jantung. utk mild dan moderate bisa di evaluasi di PPK 1 atau puskesmas

4. Dari : dr. Uray Nabila


Kepada : dr. Darwan
Pertanyaan : Dok, kapan kita memulai terapi laser dan injeksi anti vegf kepada
pasien? dan jika tidak membaik dengan keduanya bagaimana tatalaksananya?
Jawaban : laser bila sudah didapatkan tanda2 proliferative retinopathy atau
gambaran awal rubeosis iridis. anti vegf diberikan bila ada edema makula, pada
pemeriksaan OCT adanya sub retinal fluid > 250 nm, bila tidak membaik perlu
evaluasi apakah ada pemberat lainnya

5. Dari : dr. Puga Sharaz


Kepada : dr. Darwan
Pertanyaan : berapa kali setahun sebaiknya dilakukan skrining retinopati
hipertensi pada pasien HT? dan apakah ada peranan dari suplemen
antioksidan yang seringkali didapatkan pasien HT terhadap retinopati HT?
terimakasih dokter
Jawaban : kalau tanpa gejala : minimal 1 tahun, bila ada kelainan di retina: tiap
6 bulan

6. Dari : dr. Amanda Dinar


Kepada : dr. Darwan
Pertanyaan : Mohon bertanya, kapan dilakukan terapi injeksi anti VEGF pada
DM dan HT retinopati? Bagaimana prosedur melakukan fotokoagulasi laser
secara umum . Terimaksih dokter
Jawaban : bila ada edema makula dg sub retinal fluid > 250 mikron, laser
fotokoagulasi diberikan dg cahaya dg gel 532nm, diberikan 3 sesi, masing2 tiap
minggu

7. Dari : dr. Ariesta Dwijayanthi


Kepada : dr. Darwan
Pertanyaan : ijin bertanya bila di puskesmas ditemukan ada pasien bumil
dengan DM apakah selain dirujuk ke interna perlu juga dirujuk ke spM? Bila iya,
kapan atau apa indikasi pasien gestasi dengan DM dirujuk ke spM? terimakasih
dokter
Jawaban : indikasi kuat dirujuk apabila ada gangguan penglihatan. Apabila ada
gestasi, DM dan gangguan penglihatan maka dirujuk. Apabila tidak ada
gangguan penglihatan, bukan indikasi kuat, boleh dirujuk, boleh tidak. Mild
NPDR hanya perlu diperiksa fundus setahun sekali, dengan tetes midriatikum
boleh diperiksa sendiri apabila ada funduskopi. Apabila tidak ada funduskopi,
maka lebih baik dirujuk satu tahun sekali ke SpM.

8. Dari : dr. Nita Nurlaila


Kepada : dr. Darwan
Pertanyaan : ijin bertanya dok darwan indikasi dan kapan diberikan anti vegf
dok? jika sudah dilakukan fotokoagulasi apakah perlu diberikan anti vegf?
Jawaban : anti vegf tetap dapat diberikan bila post laser tetap didapatkan sub
retinal fluid yang significant

9. Dari : dr. Ayu Larasati


Kepada : dr. Darwan
Pertanyaan : apakah dapat merujuk pasien curiga diabetic retinopati dari
keluhan pasien saja? krn tidak adanya alat fundoskopi di faskes tempat
bekerja. terima kasih dokter
Jawaban : bila penderita DM dg gannguan visus, di puskesmas tidak ada
fasilitas fundus, bisa dirujuk utk evaluasi fundus

10. Dari : dr. Maya Riskita


Kepada : dr. Darwan
Pertanyaan : untuk penderita DM dengan Hipertensi, manakah yang lbh
beresiko,atau dominan, retinopati diabetic atau HT retinopati? atau beresiko
terjadi keduanya secara bersamaan? terima kasih dokter.
jawaban : saling memberatkan, bisa terjadi masing2 atau bersama

11. Dari : dr. Isma Zul


Kepada : dr. Darwan
Pertanyaan : berapa nilai HBa1c yang dapat menjadikan komplikasi retinopathy
diabetic?
Jawaban : bila HbA1C > 6,5%

12. Dari : dr. Hadi Masto


Kepada : dr. Darwan
Pertanyaan : jika ada funduskopi, apa ada persyaratan lain seperti ruang, alat
dan bahan yg lain yg harus disiapkan?
Jawaban : cukup dg tetes midriatyl dan ruangan agak digelapkan
dr. Titok
1. Dari : dr. Ni Wayan Indah
Kepada : dr. Titok
Pertanyaan : Selamat pagi ijin bertanya,pada pasien dengan riwayat terkena
hembusan kompor.Alis mata terbakar,kelopak mata eritema tetapi tidak
merasa kabur.Pada kasus ini perlukah diadakan rujukan?
Jawaban : Pada kasus pasien terkena hembusan kompor dengan alis yang
terbakar dan eritema kelopak mata, jika tidak terjadi komplikasi pada
konjungtiva atau kornea maka bisa dirawat sendiri, namun jika terdapat erosi
kornea, edema kornea, atau perlukaan pada konjungtiva maka perlu evaluasi
lebih lanjut dan sebaiknya dirujuk

2. Dari : dr. Hardiandy Gilbert


Kepada : dr. Titok
Pertanyaan : Bagaimana penanganan awal bagi dokter umum utk kasus
trauma oculi akibat percikan metal to metal yg mengenai area kornea, lalu bila
mengenai area sclera? terimakasih dok.
Jawaban : Pada kasus percikan metal, Jika corpus alienum hanya terdapat
pada superficial kornea maka tidak perlu dirujuk, tetapi bila sudah lebih dalam
maka perlu dirujuk. Jika corpal sudah menembus konjungtiva, apalagi sudah
mengenai sklera, artinya sudah terjadi ruptur konjungtiva full thickness,
sebaiknya dirujuk untuk eksplorasi lebih lanjut

3. Dari : dr. Amalia Dwi


Kepada : dr. Titok
Pertanyaan : pada perdarahan subkonjungtiva pasien post trauma kapan
batasan waktu kita dpt memberikan kompres dingin dan kompres hangat?
(hari ke berapa)
Jawaban : Untuk perdarahan subkonjungtiva sebaiknya kita berikan kompres
dingin karena jika diberi komplres hangat akan terjadi vasodilatasi dan
perdarahan semakin banyak. Kompres dingin selama kurang lebih 3-5 hari
sampai perdarahan subkonjungtiva berkurang

4. Dari : dr. Riska Anggraeni


Kepada : dr. Titok
Pertanyaan : bila merujuk pasien tidak memungkinkan, penanganan pertama
apakah yang dapat dilakukan dokter umum pada kasus2 injured eyes ?
Jawaban : untuk pasien sulit dirujuk, tergantung dari kkompikasi yang sudah
terjadi, dan berapa lama sudah terjadi traumanya. Apabila close globe, bisa
ditangani lebih mudah karena tidak mengancam infeksi atau keluarnya bola
mata. Apabila Open globe, harus ditutup primer secapat mungkin. hifema tanpa
perlukaan, bisa semifowler, analgesik, siklopegik, anti glaukoma. hematom
atau SCH, juga sama. Kalau open globe ruptur full thickness, perlu penjahitan
sesegera mungkin, dan tidak boleh ada penekanan, untuk mencegah infeksi
(endoftalmitis). Apabila terjadi endof harus segera masuk antibiotik sistemik.
Antibiotik sistemik, ditutup tanpa ditekan, analgesik lau dirujuk. untuk trauma
kimia sederhana, dapat dilakukan irigasi dan diulang kembali keesokan
harinya. apabila trauma kimia berat sampai kornea melting maka lebih baik
dirujuk.
5. Dari : dr. Amalia Dwi
Kepada : dr. Titok
Pertanyaan : apa indikasi parasentesis pada pasien hifema?
Jawaban : Parasentesis dilakukan bila hifema tidak terjadi perbaikan atau
penyusutan lebih dari 5-7 hari, atau terjadi perburukan hifema

6. Dari : dr. Stevie Kresentia


Kepada : dr. Titok
Pertanyaan : apakah pada trauma tumpul yang menyebabkan heamatom
palpebral superior, namun setelah beberapa hari heamatom makin membesar,
apakah ada pengaruhnya juga dengan mengkonsumsi aspilet, karena px juga
punya rpd pjk? trimakasih dokter
Jawaban : Sebaiknya untuk menangani hematom palpebra memang aspilet
dihentikan sementara, tetapi jika memang dibutuhkan boleh tetap digunakan
dengan menambah kompres dingin pada hematom

7. Dari : dr. Shanro Mayra


Kepada : dr. Titok
Pertanyaan : apakah ada tempatnya pemberian antibiotik pada kasus traumatic
hyphema?
Jawaban : Pada hifema antibiotik topikal diberikan bila terdapat laserasi ringan

8. Dari : dr. Intan Cendana Sari


Kepada : dr. Titok
Pertanyaan : Izin Dok, saat merujuk kasus ruptur okuli apakah ditutup memakai
kasa basah atau kering? Terima kasih, Dokter
Jawaban : Saat merujuk kasus ruptur dapat ditutup dengan kassa steril kering
tanpa penekanan

9. Dari : dr. Solastika


Kepada : dr. Titok
Pertanyaan : pada trauma kimia, apabila kita tidak bisa membuka kelopak
dikarenakan kelopak mata yang menempel, bagaimana tatalaksananya? trima
kasih
Jawaban : Pada trauma kimia dengan kelopak yang sulit dibuka karena
menempel, kita berikan analgesik topial terlebih dahulu lalu dilakukan
pembukaan kelopak mata dengan swab cotton bud yang diberik antibiotik
topikal, lalu lakukan swab sampai ke fornix

10. Dari : dr. Seno asal RSUD Koesnadi


Kepada : dr. Titok
Pertanyaan : cairan apa yg aman utk melakukan irigasi mata akibat trauma
kimia RL atau PZ? Terimakasih
Jawaban : Irigasi pada trauma kimia dapat menggunakan NS, RL, atau WFI

11. Dari : dr. Asdiana


Kepada : dr. Titok
Pertanyaan : seberapa baanvak cairan yang digunakan uituk irigasi bila di fases
tidak ada kertas lakmus untuk mengetahui pH?
Jawaban : Bila tidak ada kertas lakmus, irigasi bisa menggunakan NS, RL, atau
WFI sebanyak 2000cc, diulang sampai 5 hari.

12. Dari : dr. Susilo


Kepada : dr. Titok
Pertanyaan : tukang las, bisa di masukan dalam trauma panas ? Penanganan
pertama bagaimana ? Kapan harus merujuknya ?
Jawaban : Las termasuk trauma termal. Dapat diberikan tetes mata analgesik
dan lubrikan tetes mata. Dapat dirujuk jika terdapat erosi kornea luas atau
curiga simblefaron.

13. Dari : dr. Maya


Kepada : dr. Titok
Pertanyaan : apa ada golden period untuk penanganan trauma kimia? asam
maupun basa. klo misal di fktp tidak punya ph meter atau lakmus, bagaimana
Jawaban : Untuk trauma kimia golden periodnya as soon as possible lakukan
irigasi, jika tidak memiliki PH meter atau kertas lakmus bisa langsung
melakukan irigasi menggunakan NS, RL, dan WFI sebanyak 2000cc, diulang
sampai 5 hari.

14. Dari : dr. Yani Puji


Kepada : dr. Titok
Pertanyaan : boleh dokter jelaskan untuk penanganan awal dari trauma thermal
dan trauma radiasinya dokter? terima kasih.
Jawaban : Trauma termal dan radiasi dapat diberikan sikloplegik, lubrikan,
antibiotik topikal, jika terdapat scaring dapat dilakukan debridement

15. Dari : dr. Istanto


Kepada : dr. Titok
Pertanyaan : pada trauma mata kimia apa yg perlu disiapkan di fktp
Jawaban : Untuk trauma kimia, yang perlu disiapkan di FKTP: pantocain, PH
meter, NS, RL, WFI, dan Blood set.

16. Dari : dr. Nea asal PKU Muh Bantul


Kepada : dr. Titok
Pertanyaan : di faskes pertama, bagaimana membedakan antara perdarahan
subkonjungtiva dgn IOFB? apa ada tanda khusus pada saat melakukan
pemeriksaan fisik tanpa penunjang jika di faskes tak ada alat pemeriksaan
penunjang? karena seperti kata dokter...ini sering miss dgn perdarahan
konjungtiva.
terimakasih dok
Jawaban : Untuk membedakan perdarahan subkonjungtiva dengan IOFB di
faskes 1:
Dari anamnesis: benda apa yang mengenai dan mekanisme traumanya. Dari
pemeriksaan fisik: COA dibandingkan kanan dan kiri, tampak lebih dangkal,
keadaan pupil yang tidak simetris atau not round, tekanan intra okuli yang lebih
soft kemungkinan ke arah ruptur bola mata atau bisa disertai IOFB.
17. Dari : dr. Ni Putu Dharmi asal FK UNUD
Kepada : dr. Titok
Pertanyaan : kapan kita ngecek ph agar kita tau ph normal tercapai?
Jawaban : Pengecekan pH dilakukan sebelum melakukan irigasi untuk
menentukan keadaan alkali atau acid, dan setelah irigasi untuk menentukan
PH nya netral

18. Dari : dr. Hana Soefia


Kepada : dr. Titok
Pertanyaan : Bagaimana terapinya untuk pasien yg terkena pancaran sinar
gerhana matahari atau radiasi HP. Terima kasih.
Jawaban : Las termasuk trauma termal. Dapat diberikan tetes mata analgesik
dan lubrikan tetes mata. Dapat dirujuk jika terdapat erosi kornea luas atau
curiga simblefaron. Pencegahan menggunakan pelindung atau lensa anti UV.

19. Dari : dr. David


Kepada : dr. Titok
Pertanyaan : mohon tanya bgmana penanganan mata kena kapur atau getah
pinang
Jawaban : Pada trauma kimia karena terkena kapur atau getah pinang,
dilakukan tes PH menggunakan PH meter termasuk dalam trauma asam atau
basa, kemudian diirigasi menggunakan NS- RL- dan WFI sebanyak 2000cc
atau sampai tercapai PH netral.

20. Dari : dr. Amaliyah Mustari


kepada : dr. Titok
pertanyaan : Mohon penjelasannya mengenai tata laksana lacerasi palpebra di
fktp yg butuh waktu lebih dari 24 jam untuk merujuk pasien? apakah bisa
dilakukan hecting situasional dulu dengan benang seadanya yg tersedia?
Jawaban : Untuk laserasi palpebra di FKTP yang butuh waktu lebih dari 24 jam
untuk merujuk pasien:
Jika laserasi tidak mengenai dinding bolamata (hanya terbatas pada ruptur
palpebra) maka diperbolehkan untuk dilakukan pembersihan (debridement),
bebat steril, kemudiam diberikan antibiotik dan analgetik oral. Kemudian pasien
dirujuk. Jika merasa ragu untuk memastikan adanya ruptur dinding bola mata,
maka disarankan untuk langsung dirujuk dengan diberikan antibiotik analgetik
dan antibiotik oral.

21. Dari : dr. Prayogo Anggono


Kepada : dr. Titok
Pertanyaan : pada beberapa kasus trauma digunakan aenestetik topikal, akan
tetapi di puskesmas hanya ada lidokain saja. apa bisa lidokain yang biasanya
kita gunakan untuk menjahit luka di gunakan pada mata? terima kasih
Jawaban : Lidokain ataupun Pehacain dapat digunakan untuk anestesi topikal
meskipun tidak sekuat pantocain.

22. Dari : dr. Nefita Tiara


Kepada : dr. Titok
Pertanyaan : apabila ada pasien trauma penertrasi ataupun perforasi dan di RS
terdapat penunjang Ct scan atau usg mana yg perlu dilakukan sebelum dirujuk
atau tidak perlu dilakukan penunjang dahulu langsung dirujuk saja dok?
Terimakasih dokter...🙏
Jawaban:
Tetap yg pertama anamnesa&pastikan mekanisme traumanya.
Trs penunjang ctscan/mri jika curiga ada iofb. Utk usg sebaiknya ditunda krn
usg mata ada unsur penekanan

23. Dari : dr. Ade Erawan


Kepada : dr. Titok
Pertanyaan : kalau di ugd pasien dg post tertusuk bolpoin dg gejala pandangan
blur namun tidak ada pendarhan. .sbg penanngan utama di ugd apa yg bisa
kita beri dok?
Jawaban:
Analgetik&antibiotik oral. Slanjutnya cek kedalaman coa, iregularitas pupil, tio,
& siedel test utk memastikan ada leakage ato tdk...
dr. Dicky
1. Dari : dr. Shofia
Kepada : dr. Dicky
Pertanyaan : Pada kasus mata merah yang ditemukan pada FKTP yang
disertai dengan penurunan visus melalui pemeriksaan snellen chart, dimana
pasien memang mempunyai riwayat kacamata minus (myopia), bagaimana
menyingkirkan kemungkinan mata merah dengan penurunan visus seperti
keratitis yang perlu dirujuk dengan mata merah yang tidak disertai penurunan
visus seperti konjunctivitis? dengan mempertimbangkan tidak adanya
pemeriksaan dengan fluorescent. Terima kasih.
Jawaban : trias keratitis adalah blefarospasme, fotofobia, lakrimasi.
harapannya dari trias mengarah ke keterlibatan kornea. pemeriksaan yang bisa
ditemukan percorneal injection pada sekitar limbus.

2. Dari: dr Ganda ITP Silalahi


Kepada: dr Dicky.
Pertanyaan : bagaimana cara di FKTP melepaskan corpus alienum {serbuk
besi} dari mata?
Jawaban : korpal pd conjunctiva palpebra sangat mudah. bisa membalik
kelopak dengan bantuan cotton bud, juga ekstraksi langsung dengan cotton
bud.

3. Dari: dr. Amaliyah Mustari


kepada: dr Herwindo
Pertanyaan: untuk pasien keratitis kapan penggunaan eye drops tunggal
double dan triple antibiotik ?
Jawaban : Ada baiknya penggunaan antibiotik topikal disesuaikan dengan hasil
kultur swab mata. Prinsip nya apabila klinis mata pada pasien tidak membaik
artinya terapi tidak adekuat, misal defek bertambah lebar, penipisan kornea
bertambah luas, maka dapat disimpulkan bahwa terapi tidak adekuat.

4. Dari : dr. Beny Bernard


Kepada : dr. Dicky
Pertanyaan : mengapa neonatal Blenorhoe harus direfer segera?
Jawaban : karena dapat menyebabkan perforasi kornea

5. Dari : dr. Asdiana


Kepada : dr. Dicky
Pertanyaan : saya ada pasien dengan elks kornea yang sudan lama, tidak
pernah mau dirujuk sebelumnya. Apabila ada keluhan pada mata tersebut, apa
terapi yang dapat dilakukan? Apa prognosa nya masih baik apabila dirujuk
sekarang?
Jawaban : Terapi dapat dilanjutkan sesuai terapi sebelumnya (antibiotik sesuai
hasil kultur). Prognosa sesuai kondisi pasien saat datang. Ulkus harus dinilai
dari letak dan ukuran defek.
6. Dari : dr. Tarsisius asal PKM Bendo
Kepada : dr. Dicky
Pertanyaan : apakah penanganan utk subkonjuntival hemorage? Berapa lama
bisa diserap/hilang?
Jawaban : SCH akan hilang dalam waktu 2 minggu.

7. Dari : dr. Cassandra


Kepada : dr. Dicky
Pertanyaan : apakah benda asing di dekat pupil bisa kita lakukan sendiri dok?
sebagai dokter umum di puskesmas? misal dengan irigasi?
Jawaban : Tergantung dari ukuran benda asingnya dan kedalaman masuknya
benda asing. Jika memang benda asing kecil, idealnya dengan menggunakan
slit lamp. Apabila benda asing menempel sangat dalam, tidak bisa hanya
dilakukan dengan irigasi.

8. Dari : dr. Stefani Ranni asal Puskesmas Cilacap


Kepada : dr. Dicky
Pertanyaan : Utk corpus alienum mata akibat percikan gram krn las, bgmn tata
laksana di FKTP atau IGD? Trimakasih.
Jawaban : korpal pd conjunctiva palpebra sangat mudah. bisa membalik
kelopak dengan bantuan cottong bud, juga ekstraksi dengan cotton bud.

9. Dari : dr. Febrian


Kepada : dr. Dicky
Pertanyaan : Kapan atau adakah batas maksimal pemberian topikal antibiotik
jika tidak ada perbaikan pada keluhan konjunctivitisnya dok ?
Jawaban : Apabila keluhan tidak membaik dalam waktu satu minggu, lebih baik
dirujuk ke dokter spesialis mata.

10. Dari : dr. Asdiana Nur


Kepada : dr. Dicky
Pertanyaan : di FKTP yang tidak memiliki artificial tears, bgmn penanganan utk
conjunctivitis virus?
Jawaban : Artificial tears yang dijual umum memiliki beberapa macam dan
berbagai range harga. Sehingga kita dapat KIE pasien untuk membeli artificial
tears sesuai pilihan pasien di luar.

11. Dari : dr. Yenny asal Puskesmas Kembangan


Kepada : dr. Dicky
Pertanyaan : kebanyakan kasus katarak yang telah dioperasi mengeluhkan
adanya floaters atau keratokonjungtivitis dok..apakah penanganan yang dapat
diberikan di fktp dan edukasi apa yang dapat disampaikan pada pasien? atau
memang harus dirujuk untuk penanganannya dan berapa lama waktu yang
diperlukan untuk control berulang dok? terima kasih banyak dok.
Jawaban : untuk keluhan floaters kemungkian pasien dari awal sudah memiliki
penyakit di bagian posterior. Apabila terjadi keratoconjunctivitis pada pasien,
kemungkinan terjadi infeksi pasca operasi. setelah pemberian terapi tetap tidak
membaik, maka sebaiknya segera dirujuk.
12. Dari : dr. R. Dyah
Kepada : dr. Dicky
Pertanyaan : sampai kapan penderita glaukoma harus kontrol ke RS .. terima
kasih
Jawaban : perlu selalu di evaluasi agar tekanan Bola mata tidak tinggi

13. Dari : dr. Luthfi Alinnisa


Kepada : dr. Dicky
Pertanyaan :ijin bertanya kapan diberikan tetes mata steroid pada kasus mata
merah jika pada faskes primer tidak bisa dilakukan fluorescein test?
Jawaban : Pada kasus keratitis dan konjungtivitis dapat dibedakan dari klinis
mata yang ditemui. Dengan menggunakan penlight, kita dapat menentukan
injeksi pada mata, conjuntival injection saja atau terdapat pericorneal injection.
Apabila ditemukan conjunctival injection saja berarti mengarah
ketidakterlibatan kornea, sehingga boleh diberikan steroid. Namun lebih baik
pasien dikontrolkan cepat karena apabila menggunakan steroid pada kornea
dengan defek maka akan memperluas atau memperparah defek tersebut.

14. dari : Ninik Pudjiastuti


Kepada : dr. Dicky
Pertanyaan : Ijin bertanya, tanda tanda infeksi pada mata karena Covid-19 ?
terima kasih
Jawaban : konjungtivitis krn covid tdk berbeda dg keluhan conjunctivitis viral,
yaitu mata merah, gatal, berair, dan rasa mengganjal. Namun disertai riwayat
demam atau kontak.

15. dari : Anjar Anjarwati


Kepada : dr dicky
Pertanyaan : kasus konjungtivitis pada anak2 obat mata yg harus d berikan
jenis tetes mata atau salep mata jika d faskes hanya ada 2 obat tetes dan salep
mata antibiotik?
Jawaban : Pada prinsipnya penanganan kasus mata merah pada anak dan
dewasa hampir sama. Namun kasus infeksi pada anak perlu segera diatasi
karena pada anak sulit dilakukan KIE hygiene, sehingga dapat dengan mudah
menular pada mata yang sehat.

16. dari : Filia Limantha


Kepada: dr Dicky
Pertanyaan : pada pemakaian steroid topikal untuk mata, seberapa lama dpt
menyebabkan glaukoma? patofisiologinya? terima kasih
Penggunaan steroid topikal yang akan menyebabkan glaukoma memiliki efek
yang berbeda pada setiap orang. Namun secara garis besar, penggunaan
steroid jangka panjang, dapat meningkatkan resistensi trabecular meshwork
sehingga terjadi glaukoma.
dr. Nina
1. Dari : dr. Pamela
Kepada : dr. Nina
Pertanyaan : pada katarak senilis imatur, kapan sebaiknya dilakukan operasi
dan kapan bisa hanya ditetes kan obat seperti misalnya catarlens? trims dok
Jawaban : jika pasien sudah terganggu aktivitas sehar-hari dan kekeruhan
semakin bertambah dengan evaluasi 1-3 bulan, bisa dilakukan tindakan
operasi

2. Dari : dr. Fadly asal RSUD Sulawesi Barat


Kepada : dr. Nina
Pertanyaan : kapan satu penyakit katarak dinyatakan sebagai kasus
emergency Dan bagaimana penanganan awal nya.
Jawaban : jika menyebabkan komplikasi, misalnya lens induced uveitis atau
menyebabkan glaukoma attack karena glaukoma sekunder ec lensa
3. Dari : dr. Cindy
Kepada : dr. Nina
Pertanyaan : Seberapa efektif pemberian tetes mata potassium iodide dlm
memperlambat perkembangan katarak? Sampai tahap katarak yg mana boleh
diberikan?
Jawaban: individual, tetap harus di follow up 1-3 bulan, bisa diberikan sampai
dengan katarak imatur yang belum mengganggu aktivitas

4. Dari : dr. Rentha


Kepada : dr. Nina
Pertanyaan : bila post op lbh dari 1th dan px mengeluh lensanya seperti
jalan2 apakah lgsg dirujuk? ato diberi oral ato topikal dlu?
Jawaban : jika penglihatan lebih menurun dari sebelumnya, sebaiknya dirujuk
5. Dari : dr. Asdiana
Kepada : dr. Nina
Pertanyaan : dok, di pedalaman tempt sy kerja, dokter mata nya tidak ada,
biasanya nnt bbrp bulan sekali baru didatangkan dokter mata di kotanya uituk
dilakukan penanganan pada pasien2 katarak. Penanganan untuk katarak
selama menunggu dokter mata, bgmn dok?
Jawaban : evaluasi visus dan kondisi umum, sehingga saat SpM datng bisa
siap untuk operasi

6. Dari : dr. Widya


Kepada : dr. Nina
Pertanyaan : sampai berapa hari dikatakan mata merah pada post op katarak
yg masih normal?
Jawaban : maksimal 1 minggu dan tidak ada keluhan yang memberat, misal
nyeri, penglihatan semakin kabur
7. Dari : dr. Mutiara
Kepada : dr. Nina
Pertanyaan : 1. bagaimana membedakan keluhan kabur pada px DM dengan
dx katarak dan diabetes retinopati? apakah bisa 2 diagnosis itu terjadi
bersamaan? 2. berapa target GDA/GDP/GD2PP pada pasien DM dengan
katarak yg bisa untuk dioperasi? karena terkadang px pre op meminta cek lab
di FKTP untuk persiapan operasi.
terimakasih
Jawaban : 1. bisa, jika masih memungkinkan dilakukan funduskopi, maka bisa
dicek fundus, jika tidak harus operasi dahulu. 2. GDA < 200mg/dL

8. Dari : dr. Anjarwati


Kepada : dr. Nina
Pertanyaan : ok ibu sy waktu itu tio meningkat.lalu oleh dr.mata d berikan obat
cendo timol 0,5% 2xsehari,cendo lyters,cendo glaopen 1xsehari malam hari.yg
sy tanyakan apakah aman untuk d gunakan setiap hari?dan sampai kapan
obat2 tersebut boleh d gunakan
Jawaban : aman digunakan dan TIO harus dipantau oleh dokter operator,
penggunaan dan penghentian obat adalah sesuai dengan petunjuk dokter
operator

9. Dari : dr. Anastasia


Kepada : dr. Nina
Pertanyaan : pada pasien post stroke iskemik, di mana salah satu obat rutin
yang diminum adalah aspirin 1x80mg, berapa lama obat tersebut perlu ditunda
konsumsinya sebelum operasi katarak ? (berkaitan dengan edukasi krpada
pasien yg kami rujuk dari fktp) terimakasih
Jawaban : untuk operasi fakoemulsifikasi bisa terus dikonsumsi atau lebih baik
dikonsulkan terlebih dahulu ke dokter yang memberikan aspirin (biasanya akan
distop 3-7 hari pre op)

10. Dari : dr. Birgitta Henny


Kepada : dr. Nina
Pertanyaan : Apa saja pertimbangan dalam pemilihan jenis prosedur operasi
pada pasien katarak? Lalu apakah ada perbedaan yang signifikan pada
perawatan post operasi pada jenis operasi katarak yang berbeda-beda?
Terime kasih banyak dokter.
Jawaban : operasi dengan fako Adalah operasi yang paling canggih dan blik
saat ini sehingga jika alat tersedia maka lebih balk pilihan operasi dengan fako
didahulukan.jika center rujukan tidak memiliki mesin fako maka bisa dilakukan
operasi manual. Perawatan post op tidak ada perbedaan

11. Dari : dr. Maya Riskita


Kepada : dr. Nina
Pertanyaan : sering kami temukan di fktp, keluhan pasien post operasi katarak
6 bln atau 1 tahun yg lalu, dan skrg merasa buram kembali, ketika kami periksa,
lensanya bagus atau tidak ada kekeruhan / luksasi, kemungkinan kenapa yah
dok? terima kasih.
Jawaban : bisa dinamakan katarak sekunder tau terjadi kekeruhan di subkapsul
posterior.memang tdk terlihat dengan pemeriksaan menggunakan penlight

Anda mungkin juga menyukai