Anda di halaman 1dari 16

1.

Seorang perempuan beruasia 34 tahun dengan berat badan yang turun >10% dan
dengan lebih dari satu bulan, datang berobat ke poliklinik memeriksakan status HIV-
nya karena suaminya baru meninggalsakibat HIV-AIDS. Hasil pemeriksaan
laboratorium menunjukkan HIV positif dengan pemeriksaan Elisa 3 tahap dan kadar
CD4 200 sel/µL. selain itu pasien juga menderita tuberkulosis paru dan sedang hamil 8
minggu. Pilihan terapi pada pasien ini adalah :
A. ARV (AZT/3TC/EPV) dan obat anti tuberkulosis diberikan bersamaan
B. ARV (AZT/3TC/EPV) diberikan selama 2 minggu, diikuti obat anti tuberkulosis
C. ARV (AZT/3TC/NVP) diberikan selama 2 minggu, diikuti obat anti tuberkulosis
D. Obat anti tuberkulosis diberikan minimal 2 minggu, diikuti ARV
(AZT/3TC/NVP)
E. Obat anti tuberkulosis diberikan sampai selesai fase berlanjut, diikuti ARV
(AZT/3TC/NVP)

2. Seorang pasien lelaki berusia 23 tahun dirawat di ruang perawatan penyakit dalam
demam tifoid. Tiga puluh menit pasca pemberian seftriaxon intravena pasien merasa
panas, berkeringat, kulit terasa gatal dan kemerahan. Tekanan darah 80/50 mmHg,
frekuensi nadi 124 x/menit, suhu 37,5oC. Tata laksana awal yang paling tepat terhadap
kegawatdaruratan pada pasien di atas adalah :
A. Injeksi deksamorason 10mg intravena
B. Injeksi antibistamin 50 mg intramuskular
C. Injeksi adrenalin 0,3 cc 1:1000 intravena
D. Injeksi adrenalin 0,3 cc 1:10000 subkutan
E. Injeksi adrenalin 0,3 cc 1:1000 intramuskular

3. Seorang lelaki, berusia 30 tahun datang berobat ke poliklinik dengan keluhan bercak
kemerahan di seluruh tubuh yang terasa gatal sudah 5 hari minum paket obat anti
tuberkulosis kategori I. Setelah OAT diberhentikan selama 1 minggu, keluhan
menghilang. Pasien akan dilakukan pemeriksaan penunjang paling tepat adalah :
A. Skin prick test
B. Test provokasi obat
C. Pemeriksaan IgE total
D. Pemeriksaan IgG total
E. Pemeriksaan jumlah eusinofil

4. Seorang lelaki berusia 55 tahun datang ke IGD dengan keluhan batuk berdahak
berwarna hijau sejak 1 hari yang lalu. Selain itu pasien juga merasa nyeri dada setiap
kali bernapas, myalgia pada seluruh tubuh,menggigil dan demam. Enam hari yang lalu
pasien berobatke dokter dan didiagnosis influenza (saat itu influenza sedang merebak di
lingkungannya). Keluhan sempat membaik, tetapi sejak 1 hari yang lalu batuk
bertambah sering dan produktif. Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu 39,2oC,
frekuensi 30 x/menit, ronki pada lapangan bawah paru kiri.Pada foto rontgen toraks
didapatkan infiltrat di paru kiri bawah. Pasien menderita DM dan insufisiensi ginjal
sejak 3 tahun terakhir ini. Sebenarnya penyakit yang diderita pasien tersebut bisa
dicegah dengan melakukan:
A. Pemberian vaksinasi influenza setiap tahun, dan pneumococcus 5 tahun
B. Pemberian vaksinasi pneumokok setiap tahun
C. Pemberian anti viral saat demam hari ke-4 sakit
D. Pemberian vaksinasi difteri dan tetanus setiap 10 tahun
E. Pemberian antibiotika profilaksis saat demam baru 2 hari

5. Antibodi yang paling mungkin berhubungan dengan kelainan ginjal pada SLE adalah
A. Anti-Sm antibodies
B. Anti-CCP antibodies
C. Anti-RNA antibodies
D. Anti-Scl70 antibodies
E. Anti-dsDNA antibodies

6. Laki-laki 51 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sesak nafas yang memberat
sejak 2 hari lalu. Keluhan sesak nafas sudah dialami sejak usia 20 tahun terutama bila
terpapar debu dan membaik bila menggunakan salbutamol sejak 1 taun terakhir keluhan
sesak nafas dirasakan muncul setiap hari. Dan tidak membaik meskipun menggunakan
salbutamol inhaler, paasien hanya duduk membungkuk ke depan. Pada pemeriksaan
didapatkan RR 34x/mnt, APE sesudah bronkodilator <60%, SpO2 90%, pemeriksaan
paru wheezing. Pilihan terapi
A. Nebulisasi dengan salbutamol 2-4 kali tiap 20 menit
B. Kombinasi Ipratropium bromide + salbutamol inhaler
C. Pemberian oksigen 1-3 liter sampai SpO2 >92%
D. Pemberian aminofilin intravena 4-6 mg/KgBB
E. Berikan steroid sistemik 1 mg/kgBB

7. Seorang perempuan berusia 30 tahun, diketahui menderita lupus sejak 10 bulan yang
lalu. Pada awal didiagnosis lupus, terdapat keluhan nyeri sendi, rambut rontok dan kaki
bengkak. Selama 2 bulan terakhir, kondisi pasien membaik. Obat-obatan terakhir yang
dikonsumsi pasien yaitu metilprednisolon 8 mg per hari, mycophnolate mofetil 2 500
mg, captopril 2 x 12,5 mg, dan suplemen vitamin D. Saat kontrol ke poliklinik, pasien
mengatakan bahwa ia telah hamil 1 bulan. Terapi yang paling tepat pada pasien ini
adalah:
A. Menghentikan obat metilprednisolon dan captopril
B. Menghentikan obat captopril dan mycophenolate mofetil
C. Menghentikan obat ymycophenolate mofetil dan menggantikannya dengan
siklofosfamid
D. Menghentikan obat captopril dan menggantikannya dengan golongan ARB
E. Menghentikan metilprednisolone dan mycophenolate mofetil, selanjutnya
diganti dengan azatioprin
8. Seorang perempuan usia 29 tahun, datang berobat ke poliklinik Pasien mengeluh sering
timbul bentol-bentol dan kemerahan pada kulit yang disertai gatal-gatal setelah makan
udang atau kacang-kacangan. Pasien berobat ke dokter umum 2 hari yang lalu dan
mendapatkan terapi metil prednisolon 2 x 4 mg, CTM 1 x 4 mg pada malam hari,
teofilin 1 x 300 mg, dan salep hidrokortison. Pasien sering bersin-bersin jika sedang
menyapu dan membersihkan rumah kadang-kadang nafas terasa sempit sehingga
menimbulkan bunyi mengi. Pasien rutin kontrol ke poliklinik dan mendapatkan inhaler
kombinasi kortikosteroid dan long acting beta agonis. Pasien direncanakan untuk
dilakukan pemeriksaan tes tusuk kulit setelah….
A. CTM dihentikan selama 72 jam
B. Metilprednisolon dihentikan selama 2 minggu
C. Teofilin dihentikan setelah 3 hari
D. Salep hidroortison dihentikan setelah 48 jam
E. Obat inhaler dihentikan selama 3 minggu

9. Seorang perempuan usia 33 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan demam yang
hilang timbul sejak 2 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluh nyeri menelan, diare.
Pasien saat ini sedang dalam keadaan menyusui bayinya. Suaminya adalah seorang
penasun dan telah meninggal dunia 1 bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 110/70mmHg, denyut nadi 100 x/menit, frekuensi nafas 24 x/menit, suhu
36,3C. keadaan spesifik dalam batas normal. Pemeriksaan penunjang didapatkan Hb
10,3 mg/dL, lekosit 7500/mm3, trombosit 230.000mm3, LED 40mm/jam, diff count
0/5/71/17/7. Anti HIV reaktif. CD4 174 sel/uL. Pasien ini ingin imunisasi karna akan
ke luar negeri, vaksin yang dapat diberikan adalah..
A. Varicela
B. Yellow fever
C. Polio oral
D. MMR
E. Pneumokokus

10. Seorang perempuan 30 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan bentol dan gatal di
hampir seluruh tubuh sejak 2 jam yang lalu, pasien juga mengeluh bibir dan mata
bengkak. Sebelum muncul keluhan tersebut pasien baru minum obat natrium diklofenak
untuk nyeri pinggang. PF didapatkan kesadaran CM, hemodinamik stabil. Status
dermatologis regio generalisata urtikaria multiple, angioedema (+), reaksi yang terjadi
pada pasien ini dsebabkan oleh :
A. Kompleks imun yang mengendap di jaringan
B. Respon sel B yang diaktivasi oleh sel dendritik
C. Respon sel T sitotoksik yang telah tersensitisasi oleh antigen
D. Pelepasan mediator histamin dari sel mast yang diperantarai oleh IgE
E. Komplemen yang teeraktivasi oleh kompleks Ag-Ab yang mengendap di kulit
11. Seorang wanita 35 tahun, hamil 6 bulan dengan riwayat lupus sejak 3 tahun terakhir.
Pasien mengaku menghentikan sendiri pengobatan sejak 2 tahun yang lalu karena tidak
ada keluhan. Dari pemeriksaan fisik didapatkan alopesia, ruam malar, stomatitis serta
tanda kehamilan sesuai umur kehamilan. Lain-lain dalam batas normal. Pemeriksaan
yang anda usulkan untuk mendeteksi kemungkinan efek lupus terhadap janin adalah :
A. Anti Ro/La
B. Anti Sm
C. Anti DsDNA
D. Scl-70
E. ANA test

12. Seorang wanita usia 29 tahun, dengan keluhan batuk dan demam lebih dari 1 bulan,
disertai penurunan berat badan lebih dari 10% dalam 2 bulan terakhir. Saat dilakukan
pemeriksaan labolatorium didapatkan hasil tes HIV positif dengan pemeriksaan ELISA
3 tahap. Pemeriksaan CD4 menunjukkan angka 250 sel/liter. Dari pemeriksaan darah
rutin didapatkan hasil Hb 9,2, lekosit 8.500, dan angka trombosit 250 ribu.pemeriksaan
LED di atas normal. Pasien terdiagnosis tuberculosis paru, dan saat ini sedang hamil 18
minggu. Pilihan terapi pada pasien tersebut adalah :
a. ARV (AZT/3TC/EFV) dan Obat Anti Tuberculosis dimulai bersamaan
b. Obat Anti Tuberculosis diberikan selama 2 mingggu dan diikuti
ARV(TDF/3TC/EFV)
c. ARV (AZT/3TC/EFV) diberikan selama 2 mingggu dan diikuti Obat Anti
Tuberculosis
d. ARV (TDF/3TC/EFV) diberikan selama 2 mingggu dan diikuti Obat Anti
Tuberculosis
e. Obat Anti Tuberculosis diberikan selama 2 mingggu dan diikuti ARV
(AZT/3TC/EFV)

13. Berikut ini adalah vaksin yang aman diberikan pada kondisi CD4 < 200 sel/uL, kecuali
a. Hepatitis B
b. Pneumokokus
c. Meningokokus
d. Polio
e. Tetanus

14. Bila ditemukan kasus vaskulitis, terapi yang dapat kita lakukan adalah :
a. Prednisone 1mg/kgBB/hari
b. Dexamethasone 0,5mg/kgBB/hari
c. Prednisone 60 mg selang sehari
d. Siklofosfamide
e. Mofetil mikofenolat
15. Seorang penderita berobat ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan sering sesak
nafas sekali per minggu atau kurang dari 3x perbulan, batuk berdahak (+), penurunan
berat badan (-), penderita mengaku menderita asma sejak kecil dan sering berobat ke
dokter. Dari pemeriksaan fisik ditemukan bunyi mengi. Maka penderita ini digolongkan
sebagai :
a. Asma bronchial persisten ringan
b. Asma bronchial persisten sedang
c. Asma bronchial persisten berat
d. Asma bronchial sedang
e. Asma intermiten

16. Bila seseorang dicurigai menderita HIV setelah melihat keluhan pasien sejak 1 bulan
ini dan ada faktor resikonya sering jajan dengan kupu-kupu malam. Dan setelah
dilakukan pemeriksaan antibody HIV dikatakan hasilnya non reaktif. Apa yang
sebaiknya dilakukan
a. Penderita tidak perlu pemeriksaan ulang karena hasilnya sudah negative
b. Pemeriksaan ulang 1 minggu kemudian
c. Pemeriksaan ulang 1 bulan kemudian
d. Pemeriksaan ulang 2 bulan kemudian
e. Pemeriksaan ulang 3 bulan kemudian

17. Antibody yang terlibat dalam reaksi kompleks imun adalah


a. IgA c. IgM e. semua benar
b. IgE d. IgG

18. Seorang perempuan 35 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sesak napas yang
dirasakan semakin memberat disertai batuk dahak warna putih sejak 1 bulan yang lalu.
Tidak ada keluhan demam. Pasien adalah karyawati bagian produksi di pabrik detergen
sejak 3tahun yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70mmHg, N
102X/mnt, R 24X, Suhu 37,3. PF paru wheezing di kedua lap paru. Ro torak normal.
Setelah mendapat terapi salbutamol dan steroid, Pasen membaik. Penyebab keluhan
pada pasien ini adalah:
A. Iritasi Langsung molekul yang digunakan pada proses pembuatan detergen
B. Reaksi hipersensitivitas tipe 3 yang melibatkan IgG dan komplemen
C. Reaksi hipersensitivitas tipe 4 yang melibatkan sel T
D. Reaksi hipersensitivitas tipe 2yang melibatkan IgG
E. Reaksi hipersensitivitas tipe 1 yang melibatkan IgE

19. Seorang laki-laki 42th didiagnosis hipertensi dan mendapat terapi lisinopril10mg/hari.
Pasien datang ke polikilinik dengan keluhan bibir bengkak setelah 3 hari minum obat
tersebut. Patofisiologi yang menjelaskan kondisi pasien ini adalah:
A. Gangguan degradasi bradikinin
B. Peningkatan kadar eosinofil
C. Aktivasi langsung sel mast
D. Peningkatan kadar IgE
E. Aktivasi komplemen.

20. Seorang wanita usia 62 tahun mengeluh nyeri pada sendi. Os mengeluh nyeri dan kaku
yang hilang timbul pada lutut, pinggul, pergelangan tangan dan telapak tangan. Os juga
mengeluh mudah lelah, dispepsia, batuk kering, mata terasa gatal dan kemerahan dan
gigi palsu yang sering lepas. Riwayat diabetes ada, os menggunakan insulin dan
naproxen. Faktor resiko HIV (-). Dari hasil pemeriksaan didapatkan membran mukosa
orofaring yang kering. Tidak ditemukan tanda-tanda kerusakan sendi atau inflamasi.
Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan ANA (-) dan autoantibodi Ro/SSA (+).
Diagnosis apa yang paling memungkinkan?
A. Sarkoidosis
B. Sjogren syndrome
C. Rheumatoid arthritis
D. Penyakit psikogenik
E. Defisiensi vitamin A

21. Seorang wanita 45 tahun dengan riwayat sistemik lupus eritematosus (SLE) datang ke
ruang emergensi dengan keluhan sakit kepala dan badan lemas. Gejala klinis SLE
utama pada pasien ini adalah artralgia, anemia hemolitik, malar rash, sariawan di mulut
serta titer anti dsDNA yang meningkat. Os masih rutin minum obat metilprednison 4
mg/hari, hidroksiklorokuin 200 mg/hari. Dari pemeriksaan di IGD didapatkan tekanan
darah 190/110 mmHg, dengan nadi 98 x/menit. Dari urinalisa ditemukan RBC 25/LPB
dan proteinuri +2, tidak ditemukan silinder eritrosit. BUN 88 mg/dl dan creatinin 2,6
mg/dl. Os sebelumnya belum pernah didiagnosis dengan gangguan ginjal akibat SLE
dan tidak mendapat terapi NSAID. Riwayat penyakit lain, penurunan intake oral
ataupun diare juga disangkal. Penatalaksanaan apa yang akan dilakukan pada pasien
ini?
a. Mulai pemberian siklofosfamid 500 mg/m2 IV dan diulang setiap -6 bulan
b. Mulai hemodialisis
c. Mulai terapi steroid dosis tinggi (metilprednisolon IV, 1000 mg/hari dalam 3
dosis, diikuti dengan steroid oral 1 mg/kgBB/hari) dan mikofenolat mofetil 2
gr/hari
d. Mulai pemberian plasmafaresis
e. Tunda semua terapi sampai ada hasil biopsi ginjal

22. Seorang pria usia 23 tahun datang dengan keluhan sering pilek dan hidung tersumbat.
Riwayat asma, eksim, konjungtivitis dan riwayat penyakit alergi dalam keluarga
disangkal. Pemeriksaan apa yang paling memungkinkan untuk menegakkan diagnosis ?
A. Serum Ig E D. Rontgen sinus
B. Skin test E. Rontgen thorak
C. MRI
23. Seorang laki-laki 32 tahun mengeluh sering batuk disertai dengan sesak nafas.
Didapatkan riwayat keluarga ibu menderita asma bronkial. Pemeriksaan fisik TD
120/70 mmHg, nadi 80x/menit, frekuensi nafas 20x/menit. Paru normal. Pemeriksaan
apa yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis pada penderita ini
A. Rontgen Thorax
B. Spirometri
C. Uji kulit
D. Eosinofil darah
E. Analisa gas darah

24. Seorang perempuan 25 tahun mengeluh sering timbul bentol-bentol yang kemerahan
dan disertai rasa gatal kemudian menghilang dalam beberapa menit, riwayat alergi tidak
diketahui. pada pemeriksaan fisik TD 120/80 mmHg, Nadi 70x/m, frek nafas 20x/m,
pemeriksaan apa yang diperlukan menegakkan diagnosis.
A. Tes provokasi
B. Rontgen thorax
C. Tes alergi
D. Biopsi
E. Eosinofil darah

25. Seorang pria berusia 19 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas berbunyai
secara tiba- tiba sejak 1 jam yang lalu dan disertai dengan timbul bentol- bentol pada
seluruh tubuh dan bibir dan mata bengkak. Penderita sebelumnya baru selesai makan
siang, kemudian merasa pusing dan mual. Penderita biasa minum obat antihistamin bila
ia mengalami hal ini, tapi keluhan bertambah berat. Sejak kecil penderita mempunyai
riwayat alergi makan udang. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
80/palpasi, nadi 120x/menit isi kurang,pernafasan 30x/menit, akral dingin, mengi pada
seluruh lapangan paru dan angioedema. Penatalaksanaan yang tepat pasien ini adalah:
A. Dexametason 5 mg IV, dilanjutkan dengan adrenalin 0,3 cc SC
B. Adrenalin 0,3 cc IM
C. Dexametason 5m IV, dilanjutkan dengan adrenalin 0,3 ccIM
D. Dexametason 5 mg IV, dilanjutkan dengan pemberian adrenalin 0,3 cc IV
E. Dexametason 5 mg IV, dilanjutkan dengan pemberian difenhidramin 1 ampul IV

26. Seorang wanita berusia 37 tahun dengan hamil 2 minggu dengan Sindrom Antibodi
Antifosfolipid sekunder, kontrol ke bagian penyakit dalam untuk pengobatan
hiperkoagulasinya. Os diketahui menderita penyakit SLE dan dalam kondisi tenang
sejak 6 bulan yang lalu, sejak 1 tahun yang lalu mendapatkan pengobatan
metilprednisolon 1x 4 mg, warfarin 1x 2 mg. Os memiliki riwayat abortus yang
berulang sebanyak 11 kali.
Penatalaksanaan yang tepat pada pasien ini adalah?
A. Warfarin 1 x 2 mg dan metilprednisolon diteruskan
B. Aspirin dengan dosis kecil dikombinasi dengan LMWH dan meneruskan
metilprednisolon.
C. Metilprednisolon diteruskan dan warfarin dihentikan
D. Aspirin dengan dosis kecil dan meneruskan metilprednisolon. Aspirin dosis kecil
dan metilprednisolon di hentikan

27. Seorang laki-laki 50 tahun, yang menderita penyakit jantung koroner, tiba-tiba seperti
ada yang menusuk di lengan kanan sewaktu bermain golf. Tidak lama kemudian tempat
tusukan berwarna merah, timbul kemerahan seluruh badan, suara menjadi serak. Pasien
segera dilarikan ke rumah sakit dan dalam 25 menit sudah berada di ruang gawat
darurat. Pada pemeriksaan didapatkan adanya hipotensi, apatis dan tampak sesak.
Pertanyaan : Masalah yang paling mungkin pada pasien di atas adalah :
A. Reaksi anafilaksis
B. Reaksi hipersensitivitas tipe II
C. Reaksi hipersensitivitas tipe IV
D. Serangan Asma Bronkhial Akut
E. Infark Miokard Akut dengan syok kardiogenik

28. Seorang laki-laki usia 20 tahun berasal dari pedalaman Lampung datang ke poliklinik
RSMH dengan keluhan sering timbul bentol-bentol merah yang terasa gatal di seluruh
tubuh. Pasien juga mengeluh mual dan bab cair 2-3x/hari. Keluhan dirasakan sejak 2
bulan yang lalu. Pasien tidak memiliki riwayat alergi baik makanan maupun obat-
obatan. Tidak ada riwayat alergi dalam keluarga. Untuk menegakkan diagnosis,
pemeriksaan apa yang paling tepat akan dilakukan :
a. RAST
b. Skin Prickt Test
c. Oral Food Chalenge
d. Feses rutin
e. IgE total

29. Seorang laki-laki usia 20 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri perut di
daerah ulu hati, nyeri dirasakan terus menerus, tidak dipengaruhi makanan. Keluhan
dirasakan sejak 1 minggu yang lalu. Pasien juga mengeluh timbul bentol-bentol merah
yang tidak gatal dan tidak nyeri di kedua tangan dan kaki. Dua minggu yang lalu pasien
menderita influenza, dan minum obat amoksisilin dan parasetamol yang diberi oleh
bidan setempat. Dari pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan epigastrium dan purpura
palpabel. Pada biopsi kulit ditemukan granulosit pada dnding pembuluh darah.
Diagnosis pasien diatas adalah :
a. Alergi obat
b. Loefler syndrome
c. Urtikaria kronik
d. Angitis leukositoklastik
e. Purpura Henoch-Schonlein

30. Seorang wanita usia 30 tahun berasal dari London sedang hamil 16 minggu, bulan
depan berencana akan mengunjungi Sumatera Selatan untuk urusan pekerjaan dan
wisata kuliner. Berkonsultasi dengan anda untuk mendapatkan imunisasi, pasien 9
bulan yang lalu pernaah mendapatkan vaksin influenza. Imunisasi apa yang akan
direkomendasikan :
a. MMR, varisela, influenza, polio
b. Varisela, influenza, hepatitis A, tifoid
c. Tifoid, hepatitis A
d. Tifoid, influenza, hepatitis A
e. Varisela, tifoid, hepatitis A

31. Seorang laki-laki 40 tahun datang dengan keluhan areola yang bengkak dan nyeri
dalam 2 bulan ini. Pasien telah mendapatkan terapi untuk HIV dalam 4 tahun terakhir.
Pasien menyangkal adanya disfungsi ereksi, lemah atau penurunan libido. Riwayat
penyakit yang lain adalah DM dan hipertensi. Pasien menyangkal adanya penggunaan
opiate atau marijuana. Obat yang dikonsumsi adalah tenofovir,lamivudine, efavirens,
trimetroprim/sulfametoxazole, metformin dan hidroklortiazid. Pemeriksaan fisik dalam
bats normal kecuali dijumpai pembengkakan disertai nyeri tekan dibawah kedua puting
sebesar 2 cm. Obat manakah yang menyebabkan kelainan pada pasien ini?
a. Metformin
b. Tenofovir
c. Trimetroprim/sulfametoxazole
d. Hidrochlortiazid
e. Evafirenz

32. Seorang pasien berusia 30 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri kepala dan mata
serta disertai penglihatan kabur yang dirasakan sejak 2 minggu yang lalu. Pasien telah
didiagnosis AIDS sejak 2 tahun yang lalu kemudian meminum ARV namun sering
lupa. Pada pemeriksaan funduskopi ditemukan nekrosis multifocal atau bilateral, bercak
multiple yellowish white di daerah kutub posterior. Diagnosis yang paling mungkin
pada pasien ini adalah :
a. Koreoretinitis TB
b. CMV retinitis
c. Retinal detachment
d. Histoplasmosis
e. Koreoretinitis toxoplasma

33. Sel inflamasi yang berperan pada urtikaria:


a. Peningkatan degranulasi sel mast, peningkatan sel eosinofil dan basofil darah tepi
b. Penurunan degranulasi sel mast, peningkatan sel eosinofil dan basofil darah tepi
c. Peningkatan degranulasi sel mast dan sel eosinofil darah tepi, penurunan basofil
darah tepi
d. Penurunan degranulasi sel mast, penurunan eosinofil dan basofil sumsum tulang
e. Peningkatan degranulasi sel mast dan basofil darah tepi, serta penurunan eosinofil
darah tepi
34. Mana yang paling benar mengenai patofisiologi sindroma antifosfolipid antibodi:
a. Diagnosis ditegakkan minimal 1 kriteria klinis dan 1 kriteria laboratorium
b. aPLA (Ab antifosfolipid) mempunyai aktivitas prokoagulan terhadap protein C,
annexin V, trombosit dan menghambat fibrinolisis
c. Ab antikardiolipin dan Ab β2GPI akan menurunkan aktivasi dan adhesi
thrombosis pada endotel
d. Antifosfolipid akan menurunkan produksi tromboksan
e. Sindroma anti fosfolipid Ab seronegatif merupakan salah satu kelompok
sindroma anti fosfolipid Ab

35. Yang paling benar mengenai respon imun infeksi HIV adalah:
a. Target utama HIV adalah limfosit T, monosit dan makrofag
b. Target utama HIV adalah limfosit B, monosit dan makrofag
c. Yang terutama mengalami kerusakan adalah sistem imun humoral
d. Sitokin Il-2 dan BCGF dan BCDF akan merangsang limfosit T tumbuh dan
berdiferensiasi menjadi sel plasma
e. Reaksi autoantibody cenderung terjadi pada fase akhir infeksi HIV

36. Wanita 30 tahun hamil usia 20 minggu datang ke tempat praktek karena keluarga
serumah pasien terkena cacar air, apa anjuran saudara yang terbaik untuk pasien?
a. Mengisolasi diri sendiri dari dunia luar
b. Memberikan immunoglobulin varicella zoster
c. Memberikan vaksin varicella
d. Memberikan acyclovir 5x800mg selama 7-10 hari
e. Menggunakan masker dan kontrol ulang bila muncul gejala

37. Berikut adalah vaksinasi yang direkomendasikan pada pasien HIV/AIDS:


a. Influenza, pneumokok, BCG, Hib
b. Influenza, pneumokok, Hib
c. Influenza, pneumokok, MMR, Varicella
d. Influenza, Hib, smallpox
e. Influenza, pneumokok, Hib, BCG, MMR

38. Seorang mahasiswi 20 tahun berobat ke poliklinik penyakit dalam karena 5 bulan
terakhir mengeluh biduran (galigato) kambuh-kambuhan di leher, dada, lengan dan
paha terutama saat pasien kelelahan dan setelah makan jajanan tertentu. Pasien juga
sering sakit-sakit sendi walaupun ringan. Pasien dirujuk dari balai pengobatan dengan
riwayat pengobatan CTM yang diminum hanya jika keluhan kambuh. Pasien sudah
membawa hasil laboratorium darahh rutin dari BP tersebut dengan temuan yang
bermakna hanya kenaikan LED (70 mm/jam). Prosedur pemeriksaan yang paling
mungkin memberikan diagnosis yang sesuai dengan kasus di atas yaitu…
A. Tes tusuk kulit
B. Pengukuran kadar IgE serum total
C. Pengukuran aktivitas inhibitor C1 esterase
D. Biopsi kulit
E. Tes tempel kulit

39. Seorang perempuan 35 tahun, guru, datang ke poliklinik penyakit dalam dengan
keluhan kelemahan seluruh tubuh yang perlahan bertambah sejak 1 bulan terakhir.
Pasien sulit bangkit dari duduk karena keluhannya ini. Pasien juga sering mengeluh 2
bulan terakhir, jari-jari tangannya memutih pucat jika pasien selesai mandi dengan air
dingin, keluhan membaik sendiri jika selesai mandi. Pasien juga mengeluh rambut
banyak rontok dan sakit-sakit seluruh sendi terutama di kedua tangan, siku, kaki dan
lutut. Pemeriksaan fisik: alopecia, plak eritematosa di kedua tangan, sausage fingers,
dan kekuatan motorik lengan dan tungkai menurun. Hasil laboratorium: darah rutin dan
kimia darah dalam batas normal, CPK 270 U/L (normal perempuan 39-238 U/L),
rheumatoid factor positif 1:1600, ANA positif 1:3200. Pasien ini kemungkinan
menderita …
A. Rheumatoid arthritis dini
B. Sklerosis sistemik
C. Lupus eritematosus sistemik
D. Dermatomiositis
E. Mixed connective tissue disease

40. Seorang pria 32 tahun dengan riwayat kontrol di poli VCT HIV dari luar kota
datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan lesu, demam ringan, dan sakit
seluruh otot sejak 1 bulan terakhir. Obat rutin yang diminum 9 bulan terakhir yaitu
Zidovudin dan lamivudin. Pemeriksaan fisik bermakna yang: ditemukan oral trush,
pembesaran KGB difus, dan nyeri tekan di seluruh otot. Hasil darah rutin: Hb 8.9 Ht
27 WBC 2500 dengan DC netrofil 58%, limfosit 35%, monosit 11%. Enzim CPK 6500
U/L (normal pria 51-294 U/L). Mana dari pilihan jawaban berikut yang paling mungkin
bermakna untuk diagnosis dalam kasus di atas?
A. Kultur darah
B. Biopsi kelenjar getah bening
C. EMG
D. Biopsi otot
E. Stop pemberian zidovudin

41. Perempuan 34 tahun dengan riwayat sakit lupus 5 tahun datang ke praktek anda
untuk kontrol rutin. Pasien adalah anak tunggal, berasal dari luar kota dan baru menikah
6 bulan yang lalu. Keluhan saat ini tidak ada. Dari dokter sebelumnya, pasien mendapat
azathioprine 50 mg/hari, 3 kali per minggu dan metilprednison 8 mg/hari. Obat rutin
diminum rutin. Dari riwayat, pasien mengatakan 2 tahun yang lalu pernah mengalami
‘flare up’ sampai dirawat di ruang intensif. Pasien menyatakan ingin sekali hamil dan
berniat mengikuti program kehamilan di suatu klinik infertilitas. Mana dari pernyataan
berikut yang paling tidak tepat dilakukan untuk kasus ini?
A. Edukasi pasien bahwa pada kondisi seperti ini, tingkat abortus spontan akan
cukup tinggi jika pasien hamil
B. Edukasi pasien bahwa ‘flare up’ penyakit lupusnya dapat kembali terjadi pada
kehamilan trimester awal dan setelah melahirkan
C. Edukasi pasien bahwa seandainya pasien hamil, bayinya kecil kemungkinan ikut
menderita lupus
D. Edukasi pasien bahwa tingkat keguguran akan lebih tinggi jika pasien memiliki
hasil lab serum antibodi antikardiolipin yang positif
E. Hentikan sementara metilprednisolon saat pasien menjalani program kehamilan
dan melanjutkan kembali saat pasien sudah positif hamil

42. Seorang pria 47 tahun datang ke klinik anda untuk pemeriksaan rutin. Pasien
memiliki riwayat hipertensi ringan dengan obat rutin amlodipin 5 mg/hari. Pasien
adalah pegawai Bank di ibukota, sering bepergian keluar kota, terakhir kali pasien
berwisata ke Amerika 2 bulan yang lalu. Pasien belum menikah. Pasien merokok 1
bungkus per hari, kadang minum bir kaleng paling sedikit 1-2 kaleng per hari tiap Sabtu
dan Minggu. Pasien mengaku pernah beberapa kali memakai ‘jasa’ PSK tetapi masih
memakai kondom. Pasien pernah divaksinasi tetanus 6 tahun yang lalu dan influenza 3
bulan yang lalu sesuai anjuran dokter sebelumnya (pasien memiliki riwayat batuk pilek
berat. Pasien juga pernah mendapat vaksinasi MMR 2x dari dokter sebelumnya. Pasien
sudah pernah menderita cacar air saat masih kanak-kanak. Mana dari pilihan vaksinasi
berikut yang diindikasikan saat kunjungan pasien kali ini?
A. Hepatitis A
B. Hepatitis B
C. Zoster
D. Pneumococcus (polisakarida)
E. Tetanus difteri

43. Seorang wanita 21 tahun, datang dengan keluhan badan lemas dan tampak pucat.
Pasien juga mengeluh sendi-sendi sering terasa ngilu, disertai demam tinggi yang
hilang timbul. Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva palpebra pucat, sklera
ikterik, pembesaran KGB (-), lien teraba S2, laboratorium: Hb 5.0 gr/dl, trombosit
89.000/mm3, bilirubin total 6,4 mg/dl, ANA test 1/1000, anti dsDNA 672, protein urin
(++). Apa pilihan terapi yang paling tepat untuk pasien ini?
a. Hidroksiklorokuin 1x150 mg
b. Metilprednisolon 0,5 mg/kg BB per oral
c. Metilprednisolon 0,5-1 gr/hari intravena
d. Siklofosfamid 0,5gr/m2 tiap 3 bulan
e. Immunoglobulin intravena

44. Laki-laki usia 40 tahun dengan jadwal cuci darah rutin 2x seminggu ingin mendapatkan
vaksinasi supaya tidak tertular penyakit lain. Vaksin apa yang dianjurkan pada pasien
ini?
a. Yellow fever, MMR, pneumokokus
b. Varicella, hepatitis B, MMR
c. Hepatitis B, MMR, pneumokokus
d. Influenza, pneumokokus, hepatitis B
e. Yellow fever, influenza, varicella

45. Laki-laki usia 40 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan demam yang hilang
timbul sejak 2 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluh diare, batuk berdahak, penurunan
nafsu makan dan berat badan. Pasien memiliki banyak tattoo dan adalah pengguna
sabu. Pemeriksaan fisik TD 110/70mmHg, HR 100 x/menit, RR 24 x/menit, T 38,5 0C;
konjungtiva palpebra pucat, ronkhi basah sedang pada kedua apex paru dan KBG
supraklavikula membesar. Pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 8,3 mg/dL, leukosit
2000/mm3, trombosit 280.000/mm3, LED 30mm/jam, hitung jenis 1/5/65/27/2. CD4 34
sel/uL. FNAB supraklavikula didapatkan gambaran radang granulomatous non spesifik.
Terapi yang tepat untuk pasien ini adalah
a. ARV diberikan setelah 2 minggu pemberian OAT
b. OAT diberikan terlebih dahulu
c. ARV langsung diberikan tanpa menunggu OAT 2 minggu
d. ARV diberikan bersamaan dengan OAT
e. Pemberian ARV maupun OAT ditunda setelah keadaan pasien membaik

46. Wanita usia 25 tahun datang dengan keluhan sesak disertai mengi, keluhan ini timbul
bila terkena debu, udara dingin. Pasien tidak memiliki riwayat sakit sebelumnya. Ayah
adalah penderita asma dengan obat sempror rutin. Hasil yang diharapkan pada
spirometri:
a. FVC <0,8 dengan bioavailibitas >20%
b. FVC <0,8 dengan bioavailibitas <20%
c. FVC >0,8 dengan bioavailibitas >20%
d. FVC >0,8 dengan bioavailibitas <20%
e. FEV1/FVC > 0.7

47. Wanita usia 65 tahun berobat dengan keluhan nyeri sendi semakin berat 3 minggu
terakhir, keluhan juga dirasakan pada lutut, tangan dan jari-jarinya, pinggul, batuk
kering (+), mata gatal dan merah. Pada pemeriksaan fisik membrane mukosa kering,
krepitasi dan nyeri tekan sendi (-). Anti Ro/SS-A ++. Diagnosa yg paling mungkin
pada pasien ini adalah:
a. SLE
b. Sjoren syndrome
c. Sklerosis sistemik
d. Rhematoid arthritis
e. Osteoarthritis

48. Seorang perempuan berusia 30 tahun, diketahui menderita lupus sejak 10 bulan yang
lalu. Pada awal didiagnosis lupus, terdapat keluhan nyeri sendi, rambut rontok dan kaki
bengkak. Selama 2 bulan terakhir, kondisi pasien membaik. Obat-obatan terakhir yang
dikonsumsi pasien yaitu metilprednisolon 8 mg per hari, mycophenolate mofetil 2x500
mg, captopril 2x12,5 mg, dan suplemen vitamin D. Saat kontrol ke poliklinik, pasien
mengatakan bahwa ia telah hamil 1 bulan. Terapi yang paling tepat pada pasien ini
adalah:
a. Menghentikan obat metilprednisolon dan captopril
b. Menghentikan obat captopril dan mycophenolate mofetil
c. Menghentikan obat mycophenolate mofetil dan menggantikannya dengan
siklofosfamide
d. Menghentikan obat captopril dan menggantikannya dengan golongan angiotensin
receptor blocker
e. Menghentikan metilprednisolon dan mycophenolate mofetil, selanjutnya diganti
dengan azatioprin

49. Seorang pasien lelaki berusia 23 tahun, dirawat di ruang perawatan penyakit dalam
dengan demam tifoid. Pasien direncanakan mendapat terapi ceftriaxon 1x2 gram dan
parasetamol 3x500 mg. Tiga puluh menit pasca pemberian seftriaxon intravena, pasien
merasa panas, berkeringat, kulit terasa gatal, dan kemerahan. Tekanan darah 80/50
mmHg; frekuensi nadi 124x/menit; suhu 37,6 C. Tatalaksana awal yang paling tepat
terhadap kegawatan pada pasien di atas adalah:
A. Injeksi deksametason 10 mg intravena
B. Injeksi antihistamin 50 mg intramuskuler
C. Injeksi adrenalin 0,3 cc 1 : 1000 intravena
D. Injeksi adrenalin 0,3 cc 1: 1000 intramuskular
E. Injeksi adrenalin 0,3 cc 1:10000 subcutan

50. Seorang lelaki, berusia 30 tahun datang berobat ke poliklinik dengan keluhan bercak
kemerahan di seluruh tubuh yang terasa gatal sesudah 5 hari minum obat paket anti
tuberkulosis kategori 1. Pemeriksaan penunjang paling tepat yang diperlukan pada
pasien ini adalah :
A. Skin prick test
B. Tes provokasi obat
C. Pemeriksaan IgE total
D. Pemeriksaan IgG total
E. Pemeriksaan jumlah eosinofil

51. Seorang lelaki berusia 35 tahun datang dengan keluhan batuk sejak 1 bulan.Selain itu
pasien juga mengeluh demam, mual, diare sariawan, dan penurunan berat badan pasien
sudah mendapat antibiotika non spesifik maupun keluhan belum membaik.Pasien
diketahui menggunakan narkoba suntik 10 tahun yang lalu.Dan pemeriksaan fisik
didapat oral trush pada lidah meski basah kasar pada kedua paru.Pemeriksaan dengan
ditemukan infitrat pada kedua paru. Pasien lalu berobat ke dokter dan dikatakan sakit
HIV dengan jumlah CD4 150 sel/mm 3. Vaksinasi dibawah ini yang boleh diberikan
pada pasien tersebut diatas, kecuali :
A. Hepatitis B
B. Influenza
C. Pneumokokus
D. Yellow fever
E. Tetanus-difteri

52. Seorang laki-laki, 45 tahun, mempunyai riwayat penurunan BB > 10%, diare atau
demam > 1 bulan yang tidak dapat dijelaskan, oral hairy leukoplakia, dan terdapat
infeksi bakterial yang berat. Pasien melakukan pemeriksaan sehingga terdiagnosis HIV
dan mendapatkan terapi ARV. Selama masa follow up, pasien dikatakan mengalami
kegagalan virologis bila:
A. Jumlah hitung CD4 gagal meningkat menjadi 25-50 sel/mm3 dalam 1 tahun
B. Terjadinya kekambuhan gejala terkait HIV lebih dari 3 bulan setelah terapi
C. Viral load < 50 sel/mL dalam 24 minggu
D. Viral load < 400 sel/mL dalam 24 minggu
E. Timbul sindrome pulih imun

53. Seorang laki-laki 49 tahun, penderita diabetes dan gagal ginjal hemodialisa rutin 2x
seminggu sejak 1 bulan yang lalu. Direkomendasikan oleh dokter untuk vaksinasi
hepatitis B. Riwayat vaksinasi hepatitis B sebelumnya disangkal pasien. Dosis
vaksinasi hepatitis B yang paling tepat adalah....
a. 3 dosis pada 0,1 dan 6 bulan dengan dosis standar
b. 3 dosis pada 0,1 dan 6 bulan dengan dosis 2x standar
c. 4 dosis pada 0,1,2 dan 6 bulan dengan dosis dosis standar
d. 4 dosis pada 0,1,2 dan 6 bulan dengan dosis 2x dosis standar
e. 5 dosis pada 0,1,2,3 dan 6 bulan dengan dosis 2x dosis standar

54. Seorang perempuan usia 32 tahun dalam keadaan hamil 10 minggu datang ke poliklinik
dengan keluhan demam hilang timbul sejak 2 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluh
nyeri menelan, diare, batuk berdahak dan mengalami penurunan berat badan. Suaminya
adalah seorang pelaut dan telah meninggal dunia 1 bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 100x/menit, frekuensi napas
24x/menit, suhu 38,3°celcius, konjunctiva palpebra pucat, terdapat kandidiasis oral,
ronkhi basah sedang pada kedua apex paru dan didapatkan pembesaran kelenjar getah
bening di regio colli, aksila dan inguinal. Pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 9,6
g/dL, leukosit 7300/mm3, trombosit 220.000mm3, LED 40mm/jam,diffcount
0/5/71/17/7, antiHIV reaktif CD4 375 sel/mL, Ro Thoraks kesan TB paru. Pilihan
terapi yang tepat untuk pasien ini adalah
a. 2RHZE diberikan selama minimal 2 minggu dilanjutkan dengan AZT+3TC+NVP
b. 2RHZE diberikan selama minimal 2 minggu dilanjutkan dengan AZT+3TC+EFV
c. 2RHZE diberikan selama minimal 2 minggu dilanjutkan dengan TDF+3TC+NVP
d. 2RHZE diberikan selama minimal 2 minggu dilanjutkan dengan TDF+3TC+EFV
e. 2RHZE dan AZT+3TC+NVP diberikan bersamaan
55. Perempuan 37 tahun datang dengan keluhan sering nyeri pada ujung-ujung jari tangan
dan kaki sejak 2 bulan terutama pada cuaca dingin. Pasien juga sulit makan karena sulit
membuka mulut. Pasien juga mengeluh kulit di jari-jari tangan dan kaki, lengan, badan
dan wajah menjadi mengeras. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tensi 160/90 mmHg,
nadi 90x/menit, RR 20 kali per menit, temperatur axilla 36,9°celcius. Gambaran salt
pepper pada kulit dan ulkus pada digiti 2 dan 3 manus dekstra. Pemeriksaan penunjang
yang disarankan untuk menegakkan diagnosis pada pasien ini adalah
a. Anti-La
b. Anti-Ro
c. Anti dsDNA
d. Anti Scl-70
e. Anti-Sm antibodi

56. Seorang pria berusia 22 tahun, datang ke UGD dengan keluhan sesak nafas memberat
sejak 1 jam. Sejak 3 hari pasien batuk dan demam. Sesak sudah dirasakan sejak
kemarin, namun masih memburuk dengan menggunakan obat salbutamol inhaler.
Pasien menderita asma sejak kecil. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak
gelisah, tekanan darah 130/80 mmHg, frekuensi nadi 126x/menit isi cukup, frekuensi
napas 30 kali/menit. Pada pemeriksaan paru didapatkan wheezing pada kedua lapangan
paru. Salah satu bagian tatalaksana pada saat pasien di IGD adalah...
a. Diberikan inhalasi β2 agonis kerja pendek tiap 20 menit sampai 3 kali
b. Diberikan inhalasi β2 agonis kerja panjang tiap 20 menit sampai 3 kali
c. Diberikan inhalasi β2 agonis kerja pendek tiap 8 jam
d. Diberikan aminofilin intravena
e. Diberikan kortikosteroid inhalasi tiap 20 menit sampai 3 kali

57. Seorang perempuan 46 tahun, pengidap HIV dengan CD4 180 tinggal di Sekip
Palembang datang ke poliklinik ingin vaksinasi. Bulan depan ia akan berpergian ke
Way Kambas Lampung untuk berwisata dan mengunjungi saudara di Bandar Lampung,
Jakarta dan Surabaya sambil berwisata kuliner. Lebih dari 5 tahun tidak pernah keluar
kota dan 12 tahun tidak vaksinasi. Pasien ingin mendapatkan vaksinasi. Pernyataan
yang benar untuk pasien ini adalah...
a. Tidak boleh divaksinasi karena immunokompromais
b. Melakukan vaksinasi influenza, pneumokok, tifoid,hepatitis A
c. Boleh divaksinasi dengan semua jenis vaksin
d. Sebaiknya tunda vaksinasi sampai CD4>350
e. Melakukan vaksinasi influenza, MMR, varisela,tifoid,hepatitis A

Anda mungkin juga menyukai