Anda di halaman 1dari 6

Alergi-Imunologi-1.

Seorang pasien dengan riwayat asma dan sudah rutin mendapatkan


terapi kortikosteroid inhalasi dan beta-2 agonis kerja pendek intermitten datang dengan
keluhan sering terbangun pada malam hari karena batuk dan sesak disertai mengi. Kejadian
ini berlangsung tiga hingga empat kali per minggu. Tes faal paru menunjukkan obstruksi paru
ringan. Apakah terapi selanjutnya yang dapat diberikan pada pasien ini?
A. Steroid oral
B. Leukotrien inhibitor
C. Beta-2 agonis kerja panjang
D. Teofilin
E. Terapi antireflux

Alergi-Imunologi-2. Seorang pasien wanita 39 tahun, memiliki riwayat menjalani


transplantasi ginjal 2 tahun yang lalu, saat ini pasien rutin mengkonsumsi prednisone 5 mg
dan cyclosporine 8 mg/kg perhari. Pasien saat ini berencana untuk melakukan wisata ke
Afrika dan menanyakan saran tentang vaksin yang sebaiknya dilakukan. Vaksinasi berikut
yang merupakan kontraindikasi untuk diberikan pada pasien ini adalah?
A. Profilaksis Malaria
B. Vaksin Meningococcal
C. Vaksin Rabies
D. Vaksin Typhoid IM
E. Vaksin Yellow fever

Alergi-Imunologi-3. Seorang wanita, 24 tahun mengeluhkan sesak nafas disertai mengi,


pasien seorang penderita sindrom antifosfolipid dan dalam pengobatan dengan aspirin 1 x 80
mg sejak 3 bulan terakhir, sesak nafas ini dirasakan sejak pasien mengkonsumsi aspirin. Apa
penyebab paling mungkin sesak nafas pada pasien ini?
A. Emboli paru kronik
B. Aspirin induced asthma
C. Pneumonitis lupus
D. Edema paru
E. GERD

Alergi-Imunologi-4. Seorang wanita 26 tahun datang berobat karena mengeluhkan adanya


bentol dan gatal sejak setahun lalu kambuh-kambuhan, setiap kambuh berlangsung > 24 jam
dan menyisakan bercak kehitaman. Pasien juga merasakan nyeri pada lesi dan pada sendi-
sendinya. Keluhan selama ini diatasi dengan kortikosteroid dan antihistamin. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan pasien compos mentis, tekanan darah 160/ 90 mmHg, frekuensi
nadi 96 x/menit, frekuensi pernapasan 18 x/menit, suhu 37.3 C, didapatkan urtika terdistribusi
pada hampir seluruh bagian tubuh, didapatkan artritis pada beberapa sendi ekstremitas atas.
Pemeriksaan penunjang didapatkan proteinuria dan hematuria. Usulan pemeriksaan
penunjang untuk menegakkan diagnosis?
A. IgE panel
B. IgE total
C. Komplemen
D. Eosinofil total
E. Skin prick test

Alergi-Imunologi-5. Wanita, 26 tahun, pasien menderita asma sejak usia 15 tahun, saat ini
pasien mendapat metered dose inhaler agonis beta kerja pendek yang digunakan rutin 3
semprotan tiap hari. Pasien masih mengeluhkan sesak nafas sehingga pasien sering
memberikan tambahan semprotan 2 – 3x seminggu dan juga terbangun di malam hari karena
merasa dada terhimpit 1 – 2 x dalam seminggu. Pemeriksaan fisik saat ini dalam batas
normal. Apa yang anda usulkan untuk mengurangi keluhan tersebut?
A. Berikan anti-leukotriene
B. Ganti agonis beta kerja pendek dengan kortikosteroid per inhalasi
C. Berikan obat inhalasi agonis beta-2 kerja pendek dan kortikosteroid inhalasi
D. Lakukan konfirmasi dengan spirometri karena pemeriksaan fisik dalam batas normal
E. Tambahkan obat pelega (beta agonis kerja pendek) per oral dikombinasi dengan
kortikosteroid sistemik

Alergi-Imunologi-6. Seorang wanita, 34 tahun penderita lupus eritematosus sistemik saat ini
dalam pengobatan dengan azatioprin 2 x 50 mg. Pasien merencanakan bepergian ke luar
negeri, vaksinasi yang dianjurkan untuk pasien ini?
A. Hepatitis A dan typhoid fever
B. Hepatitis B dan meningokokus
C. Hepatitis B dan typhoid fever
D. Pneumokokus dan typhoid fever
E. Peumokokus dan meningokokus

Alergi-Imunologi-7. Seorang laki-laki, 54 tahun penderita HIV, pasien saat ini dalam
pengobatan ARV lini kedua dengan LPV/r dan FTC atas indikasi kegagalan virologis, saat ini
CD4 600/ul. Pasien merencanakan ibadah haji, maka vaksinasi apa yang disarankan?
A. MMR, meningokokus dan varicella
B. Meningokokus, pneumokokus dan influenza
C. Herpes zoster, hepatitis A dan hepatitis B
D. Herpes zoster. varicella dan meningokokus
E. Pneumokokus, hepatitis A dan hemofilus influenza

Alergi-Imunologi-8. Seorang pria, 34 tahun datang ke IGD mengeluhkan kulit yang


mengelupas sejak satu hari sebelum masuk RS. Dari anamnesis didapatkan pasien sejak 2
minggu lalu mengkonsumsi allopurinol karena pasien memeriksakan diri dan mengetahui
kadar asam uratnya 7,8 mg/dl. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien GCS 15, tekanan
darah 140/90 mmHg, frekuensi nadi 98 x/menit, laju pernafasan 18 x/menit, suhu 37.5 C dan
didapatkan ruam makula-papula eritematosa dengan eksfoliasi tersebar pada seluruh tubuh,
didapatkan juga stomatitis, dan konjungtivitis. Bagaimana penatalaksanaan yang anda
usulkan saat ini?
A. Pemberian antihistamin H1
B. Pemberian antihistamin H2
C. Pemberian imunoglobulin intravena
D. Pemberian kortikosteroid dosis pulse
E. Pemberian kortikosteroid dosis imunosupresi

Alergi-Imunologi-9. Seorang wanita 28 tahun datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan
adanya bentol-bentol yang kemerahan diseluruh badan dan disertai rasa gatal. Keluhan
dialami pasien setelah selesai makan bakso di kantin rumah sakit saat mengantarkan
orangtuanya berobat ke poli Jantung rumah sakit tersebut. Pasien mengaku seringkali
mengalami kejadian seperti ini sejak tiga tahun yang lalu. Saat muncul keluhan seperti ini,
pasien meminum loratadine 10 mg/hari, dan keluhan menghilang setelah meminum obat
tersebut. Pemeriksaan penunjang baku emas (gold standard) untuk menegakkan diagnosis
pada pasien adalah?
A. Pemeriksaan Ig E spesifik
B. Skin Prick Test
C. Radio-allergosorbent test
D. Double blind placebo controlled food challenge
E. Biopsi kulit

Alergi-Imunologi-10. Seorang lelaki berusia 55 tahun datang ke IGD dengan keluhan batuk
berdahak berwarna hijau sejak 1 hari yang lalu. Selain itu pasien juga merasa nyeri dada
setiap kali bernapas, myalgia pada seluruh tubuh,menggigil dan demam. Enam hari yang lalu
pasien berobatke dokter dan didiagnosis influenza (saat itu influenza sedang merebak di
lingkungannya). Keluhan sempat membaik, tetapi sejak 1 hari yang lalu batuk bertambah
sering dan produktif. Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu 39,2 C, frekuensi 30 x/menit,
ronki pada lapangan bawah paru kiri. Pada foto rontgen toraks didapatkan infiltrat di paru kiri
bawah. Pasien menderita DM dan penyakit ginjal kronik sejak 3 tahun terakhir ini.
Sebenarnya penyakit yang diderita pasien tersebut bisa dicegah dengan melakukan:
A. Pemberian vaksinasi influenza setiap tahun
B. Pemberian vaksinasi pneumokok setiap tahun
C. Pemberian antiviral saat demam hari ke-4 sakit
D. Pemberian vaksinasi difteri dan tetanus setiap 10 tahun
E. Pemberian antibiotika profilaksis saat demam baru 2 hari

Alergi-Imunologi-11. Seorang wanita, 22 tahun datang ke IGD karena keluhan sesak nafas
sejak 5 jam sebelumnya. Sejak 2 hari yang lalu pasien mengeluhkan lemas, mual tanpa
muntah, dan sedikit demam. Pada pemeriksaan fisik pasien tampak sakit berat, GCS 15,
tekanan darah 170/90 mmHg, frekuensi nadi 98 x/ menit, laju pernafasan 24 x/ menit, suhu
37.7 C, didapatkan suara stridor, edema tungkai pitting, dan ptechiae pada ekstremitas bawah.
Pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 11 g/dl, hematokrit 32.6%, leukosit 12.500/
mm3, trombosit 74.000/mm3, urinalisa didapatkan proteinuria +2 dan hematuria 8 – 10/ LPB
dismorfik, ureum 145 mg/dl, kreatinin 3.34 mg/dl, dan pada foto X-ray thoraks didapatkan
nodul multipel dengan sebagian berbentuk kavitas ireguler berdinding tipis. Usulan
pemeriksaan penunjang selanjutnya untuk menegakkan diagnosis di atas?
A. ANA
B. ANCA
C. Anti-dsDNA
D. Komplemen
E. Anti-RNA polymerase

Alergi-Imunologi-12. Seorang wanita, 30 tahun dengan urtikaria kronik saat ini pasien dalam
pengobatan dengan loratadine 1 x 10 mg, ranitidine 2 x 150 mg, dan metilprednisolon 2 x 4
mg (awalnya 3 x 8 mg), keluhan sempat membaik 1 bulan yang lalu, namun seiring dengan
turunnya dosis metilprednisolon, frekuensi kekambuhan meningkat. Pengobatan yang dapat
anda berikan selanjutnya?
A. Azatioprin
B. Siklosporin
C. Siklofosfamid
D. Mofetil mikofenolat
E. Metilprednisolon dosis pulse

Alergi-Imunologi-13. Seorang laki-laki, 54 tahun dalam perawatan di RS dengan diagnosis


pneumonia, pasien mendapatkan pengobatan dengan cefepime intravena 2 x 1 gram dan
levofloxacin intravena 1 x 500 mg. Pada hari ke-3, 10 menit setelah mendapatkan injeksi
antibiotik, pasien mendadak sesak nafas, mengi, dan gelisah. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan pasien GCS E3M5V4, tekanan darah 80/50 mmHg, nadi 112x/ menit lemah,
pernapasan 26 x/ menit dan terdengar wheezing. Manakah pernyataan yang tepat untuk
kondisi di atas:
A. Terjadi deposisi kompleks imun pada jaringan
B. Terjadi pelepasan endotoksin dari bakteri patogen penyebab infeksi
C. Terjadi respon inflamasi sistemik akibat lipopolisakarida pada dinding sel bakteri
D. Terjadi vasodilatasi dan bronkospasme akibat pelepasan mediator yang ada pada sel mast
yang mengalami degranulasi akibat toksin bakteri
E. Terjadi ikatan antara alergen/ hapten dengan Fab dari IgE yang menempel pada permukaan
sel mast dan menyebabkan pelepasan mediator sehingga terjadi vasodilatasi dan
bronkospasme

Alergi-Imunologi-14. Seorang laki-laki 17 tahun penderita Thalassemia dengan kebutuhan


transfusi > 20 unit dalam setahun. Pasien dengan splenomegali S5 direncanakan splenektomi.
Berikut ini vaksinasi yang disarankan sebelum dilakukan splenektomi:
A. Hepatitis B, typhoid, herpes zoster
B. Hepatitis B, pneumococcal, meningococcal
C. Hemophilus influenzae B, BCG, dan hepatitis B
D. Hemophilus influenzae B, pneumococcal, meningococcal
E. Hemophilus influenzae B, influenzae virus, meningococcal

Alergi-Imunologi-15. Seorang wanita, 42 tahun datang ke IGD dengan ruam merah di seluruh
tubuh, disertai lemas badan, demam dan mual. Pasien dalam pengobatan OAT kategori I
minggu kedua. Pada pemeriksaan fisik pasien kompos mentis, tekanan darah 120/60 mmHg,
frekeunsi nadi 96 x/menit, laju pernafasan 22 x/ menit, suhu 38 C, didapatkan ruam
makulopapular di seluruh tubuh. Pemeriksaan laboratorium menunjukan anemia ringan 11.8
g/dl, disertai leukositosis 16.000/ mm3 (hitung jenis 16/8/45/10/10/11), SGOT/ SGPT: 90/
118 U/L dan kreatinin 2.5 mg/ dl Diagnosis yang paling tepat untuk kasus di atas adalah:
A. Vaskulitis
B. Sindroma DRESS
C. Sindroma Steven Johnson
D. Reaksi Jarish Harxheimer
E. Nekrolisis epidermal toksik

Alergi-Imunologi-16. Seorang laki-laki, 24 tahun dalam perawatan di RS dengan diagnosis


demam tifoid, pasien mendapatkan pengobatan dengan ceftriaxone 1 x 2 gram dan
simtomatik dengan metamizol 3 x 500 mg. Pada hari ke-3, 10 menit setelah mendapatkan
injeksi metamizol, pasien mendadak sesak nafas, mengi, dan gelisah. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan pasien GCS E3M5V4, tekanan darah 80/50 mmHg, nadi 112x/ menit lemah,
pernapasan 26 x/ menit dan terdengar wheezing. Manakah tatalaksana yang tepat untuk
pasien tersebut?
A. Adrenalin 1:1000 0.4 – 0,6 ml intramuskular
B. Norepinefrin mulai 0.1 mikrogram/ kg/ menit intravena
C. Dopamin 1 mikrogram/ kg/ menit
D. Diphenhydramine 10 mg iv
E. Nebulisasi salbutamol dan fluticasone

Alergi-Imunologi-17. Wanita, 26 tahun, pasien menderita asma sejak usia 12 tahun, saat ini
pasien mendapat metered dose inhaler agonis beta kerja pendek yang digunakan rutin 2
semprotan tiap hari. Pasien masih mengeluhkan sesak nafas sehingga pasien sering
memberikan tambahan semprotan 2 – 3x seminggu dan juga terbangun di malam hari karena
merasa dada terhimpit 1 – 2 x dalam seminggu. Pemeriksaan fisik saat ini dalam batas
normal. Apa yang anda usulkan untuk mengurangi keluhan tersebut?
A. Berikan agonis beta kerja pendek per oral malam hari
B. Berikan obat inhalasi kombinasi agonis beta-2 kerja panjang dan kortikosteroid
C. Berikan anti-ansietas agar tidur lebih nyenyak dan tidak terbangun di malam hari
D. Lakukan konfirmasi dengan spirometri karena pemeriksaan fisik dalam batas normal
E. Tambahkan obat pelega (beta agonis kerja pendek) per oral dikombinasi dengan
kortikosteroid sistemik

Alergi-Imunologi-18. Seorang laki-laki, 26 tahun dikonsulkan oleh dokter umum karena


setelah menjalani 3 kali vaksinasi hepatitis B (0, 1, 6 bulan) diperiksakan anti-HBs 2 bulan
pasca vaksinasi dan tidak terdeteksi. Saran anda untuk pasien tersebut adalah?
A. Berikan imunoglobulin hepatitis B
B. Berikan profilaksis antivirus hepatitis B
C. Berikan satu kali vaksinasi hepatitis B dosis ganda
D. Ulang vaksinasi hepatitis B (0, 1, 6 bulan) kemudian dinilai ulang status anti-HBs
E. Berikan imunoglobulin hepatitis B dan satu kali vaksinasi hepatitis B dosis tunggal
Alergi-Imunologi-19. Seorang wanita, 30 tahun, diketahui terinfeksi HIV 3 bulan yang lalu.
Pada evaluasi didapatkan CD4 150/mm3 pasien dalam pengobatan ARV dengan FDC ARV.
Pasien merencanakan ibadah umroh dan diminta melakukan vaksinasi meningokokus.
Bagaimana saran Anda?
A. Vaksin dapat diberikan
B. Vaksin tidak boleh diberikan
C. Vaksin ditunda sampai CD4 > 200
D. Ganti ARV, pasien kemungkinan gagal imunologis
E. Periksa viral load (HIV RNA) jika tidak terdeteksi boleh vaksinasi

Alergi-Imunologi-20. Seorang laki-laki, 54 tahun dalam perawatan di RS dengan diagnosis


pneumonia, pasien mendapatkan pengobatan dengan cefepime intravena 2 x 1 gram dan
levofloxacin intravena 1 x 500 mg. Pada hari ke-3, 10 menit setelah mendapatkan injeksi
antibiotik, pasien mendadak sesak nafas, mengi, dan gelisah. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan pasien GCS E3M5V4, tekanan darah 80/50 mmHg, nadi 112x/ menit lemah,
pernapasan 26 x/ menit dan terdengar wheezing. Manakah pernyataan yang tepat untuk
kondisi di atas:
A. Terjadi deposisi kompleks imun pada jaringan
B. Terjadi pelepasan endotoksin dari bakteri patogen penyebab infeksi
C. Terjadi respon inflamasi sistemik akibat lipopolisakarida pada dinding sel bakteri
D. Terjadi vasodilatasi dan bronkospasme akibat pelepasan mediator yang ada pada sel mast
yang mengalami degranulasi akibat toksin bakteri
E. Terjadi ikatan antara alergen/ hapten dengan Fab dari IgE yang menempel pada permukaan
sel mast dan menyebabkan pelepasan mediator sehingga terjadi vasodilatasi dan
bronkospasme

Alergi-Imunologi-21. Seorang wanita, 20 tahun bekerja sebagai juru masak, berkonsultasi


untuk melakukan vaksinasi. Vaksinasi apa yang saudara sarankan?
A. Hepatitis B dan tifoid
B. Hepatitis B dan difteri
C. Hepatitis A dan tifoid
D. Pneumonia dan influenza
E. Hepatitis A dan B kombo, meningokokus

Alergi-Imunologi-22. Seorang laki-laki 17 tahun penderita Thalassemia dengan kebutuhan


transfusi > 20 unit dalam setahun. Pasien dengan splenomegali S5 direncanakan splenektomi.
Berikut ini vaksinasi yang disarankan sebelum dilakukan splenektomi:
A. Hepatitis B, typhoid, herpes zoster
B. Hepatitis B, pneumococcal, meningococcal
C. Hemophilus influenzae B, BCG, dan hepatitis B
D. Hemophilus influenzae B, pneumococcal, meningococcal
E. Hemophilus influenzae B, influenzae virus, meningococcal

Anda mungkin juga menyukai