HIDUNG
– Udara dihumidifikasi oleh palut lendir. Pada musim panas, udara hampir jenuh
oleh uap air, sehingga terjadi sedikit penguapan udara inspirasi oleh palut
lendir, sedangkan pada musim dingin akan terjadi sebaliknya. Humidifikasi
dapat terjadi karena adanya sekret dari kelenjar mukus dan serosa. Kelembapan
udara dapat diatur hingga 75% atau lebih.
– Suhu udara diatur menjadi 37 derajat celcius, ini terjadi karena banyaknya
pembuluh darah di bawah epitel dan permukaan konka dan septum yang luas,
terutama pada daerah konka inferior dan media. Total area konka dan septum
sekitar 160 cm2.
PENGATUR KONDISI UDARA
PENGATUR KONDISI UDARA
PELINDUNG SALURAN NAFAS
BAWAH
– Filtrasi : partikel kasar (>3 um) difiltrasi vibrissae, partikel halus (0.5-3 um) melekat
pada palut lendir, partikel < 0.5 um dapat langsung masuk ke saluran nafas bawah
– Mekanisme mukosiliar : sel goblet, kelenjar mucus dan serosa menghasilkan secret
berupa lender yang menyelimuti mukosa dan dikenal sebagai mucous blanket /
palut lendir.
– Terdiri dari dua lapis :
– Permukaan : mucus (kental)/ GEL
– Bawah : serosa (cair)/ SOL
– Partikel yang tertangkap dialirkan melalui nasofaring ke faring.
PELINDUNG SALURAN NAFAS
BAWAH
– Palut lendir digerakkan oleh silia. Pada suhu ruangan, silia bergerak 10-20 kali
per detik.
– Gerakan silia terbagi dua :
– Effective/propulsive stroke : Gerakan kuat,cepat, silia mencapai lapisan atas (mucus)
untuk mendorong mucus ke belakang
– Recovery stroke : silia mengendur, gerak kembali lambat, silia hanya mencapai lapisan
bawah (serosa) saja
– Dalam rongga hidung, mucus didorong ke arah nasofaring, sementara di sinus
paranasal mucus dialirkan ke arah ostium sinus.
PELINDUNG SALURAN NAFAS
BAWAH
PELINDUNG SALURAN NAFAS
BAWAH
PELINDUNG SALURAN NAFAS
BAWAH
PELINDUNG SALURAN NAFAS
BAWAH
Kandungan secret hidung :
- Lisozim : menghancurkan bakteri yang tidak berkapsul dan virus
- Lactoferrin : mengikat ion logam divalent sehingga menghambat pertumbuhan bakteri, terutama
staphylococcus dan pseudomonas
- Antiprotease : membantu melindungi jaringan dari kerusakan akibat infeksi. Contoh : alpha-antitrypsin
- Komplemen : memicu proses lisis mikroorganisme, meningkatkan fungsi neutrophil. Contoh : C3
- Lipid
- Ion
- Air
- Immunoglobulin (IgA2, IgE) dan interferon : imunitas untuk melawan infeksi
PELINDUNG SALURAN NAFAS
BAWAH
– pH secret hidung : 7.
– Silia dan lisozim akan bekerja paling efektif pada kadar ph 7.
– Perubahan pH akan menyebabkan gangguan fungsi silia dan lisozim.
– Perubahan pH secret hidung : infeksi, penggunaan obat tetes hidung.
PELINDUNG SALURAN NAFAS
BAWAH
– Partikel yang terhirup bersama udara akan disaring oleh rambut pada
vestibulum nasi, silia, dan palut lendir. Partikel akan dikeluarkan dengan refleks
bersin.
FUNGSI PENGHIDU
– Mukosa olfaktorius pada atap rongga hidung, konka superior dan sepertiga
bagian atas septum berfungsi sebagai penghidu dan pengecap.
– Partikel bau (odoran) dapat mencapai daerah penghidu dengan cara difusi
dengan palut lendir atau bila terjadi penarikan nafas yang kuat.
– Odoran akan berikatan dengan reseptor n.olfaktorius menyebabkan adanya
impuls yang diteruskan ke fila olfaktorius bulbus olfaktorius di korteks
serebri.
– Fungsi hidung untuk membantu indra pencecap adalah untuk membedakan
rasa manis dan asam yang berasal dari berbagai macam bahan.
FUNGSI PENGHIDU
FUNGSI PENGHIDU
FUNGSI PENGHIDU
FUNGSI FONETIK
– Resonansi oleh hidung penting untuk kualitas suara. Sumbatan hidung akan
menyebabkan resonansi berkurang atau hilang, sehingga terdengar suara
sengau (rinolalia).
– Kata dibentuk oleh lidah, bibir dan palatum mole. Pada pembentukan konsonan
nasal (M/N/NG) rongga mulut tertutup dan hidung terbuka serta palatum mole
turun untuk aliran udara.
– Sumbatan pada hidung atau nasofaring akan menyebabkan denasal , di mana
konsonan nasal (M/N/NG) berubah menjadi B/D/G.
FUNGSI FONETIK
REFLEKS NASAL