Tohari 02:44 PM
1. Yth dr. Putra SpPD KR, Saya Tohari dari Bangka, izin bertanya, bagaimana terapi yang dokter
paparkan tadi apakah sama terapinya pada ibu hamil dengan Nefritis lupus, terima kasih dokter.
Jawaban :
Yth.Dr.Tohari. Pada ibu hamil kontraindikasi absolut untuk pemberian cyclophosphamide dan
mycophenolate, bila memang benar diperlukan dapat diberikan tacrolimus, azatioprine atau
cyclosporine dengan mempertimbangkan manfaatnya dan risikonya. Steroid masih boleh
diberikan dengan pemantauan yang lebih ketat, dipilih steroid yang tidak melewati plasenta
seperti metilprednisolone.
1. Yth dr. Putra, Obat Cyclophospamide oral susah didapatkan di Indonesia. Bagaimana ini.
Padahal dulu ada dengan harga murah?
Jawaban :
Yth. Dr.Haidar SpPD. Memang benar cyclophosphamide oral sudah jarang dipakai, karena efek
samping seperti mual. Maaf saya tidak punya pengalaman menggunakan cyclophosphamide
oral. Setahu saya obat tersebut masih tersedia di Indonesia dan masih tercantum dalam
FORNAS. Cyclophosphamide oral dilaporkan mempunyai risiko lebih rendah terjadi premature
ovarian failure. Namun dalam rekomendasi tidak disebutkan cyclo oral untuk induksi remisi,
mungkin dapat digunakan untuk fase lanjutan.
1. Yth. Dr. Putra, SpPD-KR. Kalau ada pasien SLE dg lupus nephritis (severe), diberikan
cyclophosphamid, kemudian pada siklus ke-5 pasien mengalami TBC paru (BTA positif). Mohon
advis utk pasien seperti ini. Terima kasih sebelumnya?
Jawaban :
Yth. Dr.Eka SpPD. Menurut saya pulse cyclophosphamide dihentikan dapat dilanjutkan langsung
dengan regimen maintenance seperti azatioprine atau mychopenolate bersama dengan terapi
OAT. Pada kondisi infeksi yang masih aktif saya menggunakan dosis yang lebih rendah, apabila
infeksi telah terkontrol (membaik) saya berikan dosis sesuai rekomendasi. Mohon maaf saya
belum menemukan literatur tentang hal tersebut. Terima kasih.