perkeni, 2019
MANIFESTASI KLINIS
• Terdapat beberapa keterangan
pemeriksaan kadar glukosa darah.
Glukosa darah puasa 174mg/dL
Glukosa postprandial 240mg/dL
Kadar A1c 8,6%
perkeni, 2019
TERAPI NON-FARMAKOLOGI
Pasien harus meningkatkan asupan karbohidrat
dari sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-
bijian, dan produk susu dan harus mengurangi
makanan olahan, karbohidrat olahan (yaitu,
05
makanan yang dibuat dengan tepung putih atau
gula) atau makanan/minuman tinggi gula tambahan 04
(misalnya, soda, Permen)
03 DUKUNGAN PSIKOLOGIS
02 BERHENTI MEROKOK
01
RAJIN BERAKTIVITAS FISIK (OLAHRAGA)
METODE SOAP
SUBYEKTIF - Keluhan : batuk, demam, lemas, berkeringat pada malam hari, penurunan berat badan
- Riwayat penyakit diabetes militus tipe 2, hipertensi, dyslipidemia dan osteoarthritis.
- Melakukan konseling mengenai gizi tetapi tidak dapat menurunkan berat badan dengan kebiasaan gaya hidup.
OBYEKTIF
ASSESMENT
PROBLEM MEDIK TERAPI DRP PLAN
Diabetes mellitus tipe 2 Metformin 1000mg/hari selama 5 Terapi sudah sesuai dengan terapi Pasien mengalami kenaikan berat badan
tahun dan ditambahkan kombinasi regimen DM tipe 2 (Permenkes, 2019), yang tidak terkontrol dan kadar HbA1C
glyburide 5 mg setahun kemudian tapi ditemukan keluhan pasien tidak >7,5 % dengan kombinasi 2 obat , terapi
setelah didiagnosa. bisa mengontrol berat badan dan efek dapat di konsulkan ke dokter karena efek
samping dari penggunaan glyburide samping dari glyburide dapat
dapat meningkatkan berat badan. meningkatkan berat badan dan dapat
dikombinasi dengan obat golongan lain
(Permenkes, 2019).
Rekomendasi : ganti gol Penghambat
DPP IV (sitagliptin)
Mekanisme:
Menghambat kerja enzim DPP IV
sehingga GLP-1 (Glucose like peptide-1)
tetap dalam konsentrasi tinggi dalam
bentuk aktif.
Dosis:
Sitagliptin 50 mg (1 tablet 2x sehari)
Efek samping:
hidung tersumbat, sakit kepala, infeksi sal
pernafasan atas
Lanjutan
Hipertensi Lisinopril Tidak ada DRP Terapi tetap dilanjutkan dengan menambahkan
12,5 mg/hari edukasi kepatuhan pada pasien.
Dosis yang diberikan sudah sesuai dengan regimen
terapi. Tetapi peru diwaspadai dengan adanya Penghambat ACE terutama diindikasikan untuk
potensi hipoglikemik dari efek penggunaan hipertensi pada pasien diabetes. Pada beberapa
lisinopril (http//pionas.pom.go.id ) pasien, obat ini menurunkan tekanan darah dengan
sangat cepat terutama pada pasien yang
juga mendapatkan terapi diuretika. Pada pasien yang
sedang menggunakan diuretika, pemberian awal
penghambat ACE perlu dilakukan dengan hati-hati
(http://pionas.pom.go.ig)
Dislipidemia Atorvastatin Tidak ada DRP Terapi tetap dilanjutkan dengan menambahkan
20 mg/hari edukasi kepatuhan pada pasien.
Dosis yang diberikan sudah sesuai dengan regimen
terapi. Atorvastatin yang digunakan dengan dosis pada pasien DM tipe 2 dengan obesitas. terapi
maksimum (80 mg) berhubungan dengan miopati intervensi gaya hidup untuk memperbaiki profil lipid
atau jejas otot terutama jika digunakan selama 12 aterogenik direkomendasikan bagi semua pasien
bulan berturutan (Perki,2017) dengan sindrom metabolik dan DM tipe 2.Terapi
penurunan konsentrasi kolesterol LDL dengan statin
pada pasien DM tipe 2 terbukti menurunkan kejadian
kardiovaskular (Perki,2017)
PLAN, MONITORING DAN KONSELING
Diabetes Mellitus Tipe 2
Masalah Kadar HbA1C 8,6%
Solusi Diberikan metformin dan sitagliptin
EBM
(Dipiro, 2020).
(BNF, 2020)
Monitoring Kadar gula darah pasien agar mencapai nilai normal 200 mg/dLdan HbA1C 7,5%
Konseling Minta pasien untuk melakukan pengaturan pola makan dan rutin melakukan kontrol glikemik
Lanjutan
Hipertensi
Masalah Tekanan darah meningkat
Solusi Diberikan lisinopril 12,5 mg : 1x1
EBM
(BNF, 2020).
Monitoring Penurunan tekanan darah agar mecapai goal terapi tekanan. Tekanan darah : 140/90mmHg
Pada pasien yang sedang menggunakan diuretika, pemberian awal penghambat ACE perlu dilakukan dengan hati-
Konseling
hati.
Lanjutan
Dislipidemia
Masalah Hiperlipidemia merupakan penyakit penyerta
Solusi Diberikan atorvastatin 20 mg : 1x1
EBM
(BNF, 2019).
Monitoring Pemantauan kepatuhan terapi obat dan penurunan konsentrasi kolesterol LDL
Konseling Terapi intervensi gaya hidup untuk memperbaiki profil lipid aterogenik
Lanjutan
Masalah Osteoarthitis
Solusi Diberikan parasetamol max 4 gr/ hari
EBM
KONGENITAL
Ferrara et al. Diabetes Care 2011. 34:1519–1525 Gestational diabetes mellitus. Diabetes Care. 2
SKEMA TATALAKSANA DM GESTASIONAL
DMG
Aktivitas Fisik
Ex: Senam hamil. Senam hamil juga bermanfaat untuk melatih cara pernafasan yang baik dan
02 benar selama proses persalinan seperti waktu yang tepat untuk menarik nafas dan
menghembuskan nafas. Peregangan atau pemanasan harus dilakukan sebelum berolahraga atau
melakukan senam hamil. Senam hamil dilakukan pada tingkat yang ringan dan tidak
membahayakan
INSULIN
• insulin yang dapat diberikan adalah insulin yang aman dengan tingkat kategori
B contohnya insulin kerja pendek (short-acting) seperti humulin R, insulin kerja
sedang (intermediate-acting) seperti isophane atau insulin kerja cepat (rapid-
acting) seperti aspart dan lispro.
HIPERTIROID
Edukasi pada
Pengurangan atau pasien dengan
pemberhentian riwayat keluarga
merokok 01 05
hipertiroid dan
penyakit autoimun
TERAPI
HIPERTIROID
Riwayat
penyakit
keluarga yang
Merokok Stress
berhubungan
dengan
autoimun
Obat-obatan
Lingkungan
Zat kontras yang yang
(Kadar iodium
mengandung menyebabkan
dalam air
iodium terjadinya
kurang)
penyakit tiroid
GEJALA KLINIK HIPOTIROID
DIAGNOSA HIPOTIROID
03
1st line Levotiroksin Sintetis tiroksin (T4) yg meniru nyeri angina, aritmia, LT4 + mineral = reaksi Lansia : ↓dosis ½ krna dpt
fisiologi normal kelenjar tiroid, yg palpitasi, diare, takikardi, kompleks dpt menyebabkan osteoporosis
mengeluarkan sebagian besar insomnia, sakit kepala, menurunkan kadart BUMIL & Menyusui : ↑ dosis
T4 sebagai prohormon. berkeringan, demam, berat LT4 karena ↑ TSH dpt
badan turun drastis. Alt : minum susu / zat menyebabkan keguguran
besi 2 jam sblm mkn /
6 jam stlh mkn
2nd line Liothyronine Pengganti T3/ triiodotironin Takikardi, hipotensi, infark Liothyronine + warfarin Pantau dosis karena dpt
miokardial = meningkatkan efek menyebabkan hipertiroid
warfarin
TERIMAKASIH
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Soelistijo dkk. (2015). Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus
Tipe 2 di Indonesia. PB PERKENI.
Azmi Syaiful, dkk. 2018. Improving Health Care Provider’s Competencies in Internal
Medicine in JKN Era. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Cunningham FG, MacDonald PC, Gant NF, Leveno KJ, Gilstrap LC. Williams
Obstetrics (25th ed). New York: McGraw-Hill, 2018; p.1118-32.
Casanova R, Chuang A, Goepfert AR, Hueppchen NA, Weiss PM. Beckmann and
Ling's Obstetrics and Gynecology (8th ed). Philadelphia: Wolters Kluwer, 2018; p.177-
83.
DiPiro, J. T. et al. (2020). Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, Eleventh
Edition. Mc-Graw Hill.
DAFTAR PUSTAKA
Gabbe SJ, Niebyl JR, Simson JL, Landon MB, Galan HL, Jauniaux ER, et al.
Obstetrics: Normal and Problem Pregnancies (7th ed). New York: Elsevier, 2017;
p.937-85.
Gupta MK. Thyrotropin-receptor antibodies in thyroid diseases: advances in detection
techniques and clinical applications. Clin Chim Acta. 2000 Mar. 293 (1-2):1-29.
[Medline].
https://
www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hyperthyroidism/symptoms-causes/syc-2037
3659
Lee SL. Hyperthyroidism and Thyrotoxicosis. Medscape. Available from URL:
https://emedicine.medscape.com/article/121865-treatment#d1
Pusat Informasi Obat Nasional (Pionas), Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) Republik Indonesia, Informatorium Obat Nasional Indonesia (IONI), BPOM