Anda di halaman 1dari 26

SISTEM

ENDOKRIN
DIABETES
MELITUS TIPE 2
Kelompok 9
SISTEM
ENDOKRIN
Kelenjar Endokrin merupakan sekelompok susunan sel yang
mempunyai susunan mikroskopis sangat sederhana. Sistem Endokrin
yaitu berfungsi untuk mengatur dan mempertahankan fungsi tubuh
dan metabolisme tubuh, jika terjadi gangguan endokrin akan
menimbulkan masalah yang komplek terutama metabolisme fungsi
tubuh terganggu salah satu gangguan endokrin adalah Diabetes
Melitus yang disebabkan karena defisiensi absolute atau relatif yang
disebabkan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein (Maulana,
2008)
DIABETES
MELITUS
Salah satu kelompok penyakit metabolik Diabetes melitus menurut American
yang ditandai oleh hiperglikemia karena Diabetes Association (ADA) suatu
gangguan sekresi insulin, kerja kelompok penyakit metabolik dengan
insulin/keduanya. Keadaan hiperglikemia karakteristik hiperglikemia (tingginya
kronis dari diabetes berhubungan dengan kadar gula darah) yang terjadi karena
kerusakan jangka panjang, gangguan kelainan sekresi (pengeluaran) insulin,
fungsi dan kegagalan berbagai organ, kerja insulin atau keduanya (Chalid,
terutama mata, ginjal, saraf, jantung, dan 2018).
pembuluh darah.

(Dipiro edisi 15)


KLASIFIKASI DIABETES MELITUS
1. DM Tipe 1 biasanya terjadi kerusakan pada sel β/beta pancreas sehingga tidak dapat memproduksi insulin hal ini
biasanya terjadi akibat proses autoimun yang diakibatkan faktor genetik.

2. DM Tipe 2, penyebab dapat disebabkan oleh:


- Resistensi Insulin,
- Reseptor kurang peka terhadap insulin, artinya reseptor insulin ada, hanya kemampuan penyerapan
glukosanya  berkurang
- Berkurangnya jumlah reseptor yang harus mengikat insulin
- Penyusutan sel sel beta secara progresif. Sel-sel beta yang masih tersisa pada umumnya masih aktif, namun sekresi
insulinnya semakin berkurang (biasa terjadi di atas usia 40 tahun dengan insidensi lebih besar pada orang gemuk).
- Peningkatan produksi glukosa hati melalui jalur “Glukoneogenesis”

3. Diabetes Gestasional, yang merupakan diabetes yang didiagnosis pada trimester kedua atau ketiga kehamilan dimana
sebelum kehamilan tidak didapatkan diabetes, hal ini disebabkan pada masa kehamilan, plasenta akan memproduksi
lebih banyak hormon, seperti hormon estrogen, HPL (human placental lactogen), termasuk hormon yang membuat tubuh
kebal terhadap insulin, yaitu hormon yang menurunkan kadar gula darah. Akibatnya, kadar gula darah meningkat dan
menyebabkan diabetes gestasional.
PATO
FISIO
LOGI
MANIFESTASI KLINIS
Klinik Glikosuria  mengakibatkan diuresis osmotik yang meningkatkan pengeluaran urine
(poliuria) jika melewati ambang ginjal untuk ekskresi glukosa yaitu ± 180 mg/dl serta
timbulnya rasa haus (polidipsia). Rasa lapar yang semakin besar (polifagia) krn kehilangan
kalori. Berat Badan Turun LemahMata kabur Rasa kesemutan, glukosa yang tinggi
merusak dinding pembuluh darah dan akan mengganggu nutrisi pada sarafGusi merah dan
bengkak Kulit terasa kering dan gatal Mudah kena infeksi, leukosit (sel darah putih) yang
biasa dipakai untuk melawan infeksi tidak dapat berfungsi dengan baik jika glukosa darah
tinggi. Gatal pada kemaluan 

(Price Sylvia Anderson 2005).


DIAGNOSIS
DIABETES

(Perkeni, 2019)
PENATALAKSANAAN DIABETES
MELITUS
Goals Terapi : Menurunkan morbiditas dan mortalitas DM
• Terapi non farmakologi
- Terapi Nutrisi dan Pengaturan diet
- Olah Raga
• Terapi Farmakologi
PENGGOLO
NGAN
OBAT DIABETES MELITUS
TERAPI DIABETES MELITUS
NON
FARMAKOLOGI
FARMAKOLOGI
■ Pola hidup sehat dan aktivitas ■ Insulin
fisik/olahraga ■ Non Insulin

1. Terapi nutrisi Medis :


- Karbohidrat yang dianjurkan sebesar 45 – 65% total asupan energi
- Pemanis alternatif
- Asupan lemak dianjurkan sekitar 20 – 25% kebutuhan kalori
- Konsumsi kolesterol dianjurkan < 200 mg/hari
- Kebutuhan protein sebesar 10 – 20% total asupan energi
- Natrium < 2300 mg/hari
- Serat 20-35 gram/hari

2. Aktivitas Fisik :
- 3-5 kali perminggu selama sekitar 30-45 menit, dengan total 150 menit perminggu
- Intensitas sedang seperti : jalan cepat, bersepeda santai, jogging dan berenang
INSUL
JENIS-JENIS INSULIN IN
Tujuan terapi insulin untuk mengontrol kadar glukosa pada
basal (puasa) dan postprandial (setelah makan)
Cepat
Aksi – Pendek ( lispro Organ Target Utama aksi insulin
insulin, ASPART insulin, Liver : Insulin meningkatkan penyimpanan glukosa sebagai
dan glulisine insulin)
glikogen dalam hati.
Otot-Skeletal : Insulin merangsang sintesis glikogen dan
Menengah sintesis protein. transportasi glukosa ke sel-sel otot difasilitasi
Aksi – Intermediet (NPH, oleh penyisipan transporter GLUT4 ke membran plasma sel.
Lente)
Jaringan Adiposa :Insulin memfasilitasi penyimpanan
Lambat trigliserida dengan mengaktifkan plasma lipoprotein lipase,
Aksi – Panjang (glargine) meningkatkan transportasi glukosa ke dalam sel melalui
transporter GLUT4, dan mengurangi lipolisis intraseluler.
Farmakologi
non insulin
Lanjutan
Farmakologi non
insulin
ALGORITMA
TERAPI
DIABETES
MELITUS
DAMPAK COVID
ASPEK PELAYANAN
KEFARMASIAN
Tn A, 48 tahun memiliki Riwayat DM tipe 2 selama 10 tahun. Keluarga dari
pihak ayahnya diketahui memiliki Riwayat DM tipe 2. Tn A bekerja di
perbankan di bagian sorting uang yang memiliki aktifitas tetap dengan jam
kerja yang sama. Tn A telah mengalami pemasangan ring untuk
memperbaiki penyakit jantung coroner yang dideritanya. Saat pandemic
covid 19 Tn A mengalami isolasi di RS dikarenakan kadar gula darah dan d
dimer mengalami peningkatan 3 kali dari biasanya. Saat ini Tn A berupaya
melakukan perbaikan pola hidup dengan berolahraga secara rutin 3 kali
seminggu. Hasil pemeriksaan laboratorium terakhir menunjukan kadar gula
darah puasa 154 mg/dL, gula 2 jam pp 266 mg/dL, HBA1c 7,6%.
Dokter meresepkan obat metformin 1000 mg/hari sejak awal diagnosis, dan
sekarang sudah diganti menjadi insulin 16 unit dan glimepiride 4mg
sebelum makan.
Subjektif Objektif
• Riwayat penyakit : DM tipe 2 • Terapi pengobatan : insulin
selama 10 tahun, Jantung 16 unit (basal, kerja cepat)
coroner (telah melakukan dan glimepiride 4 mg
pemasangan ring) sebelum makan
• Ayah menderita DM tipe 2 • Data lab
• Mengalami isolasi di RS
karena peningkatan kadar
gula darah dan dimer 3x Nilai
Data lab Nilai lab Keterangan
lipat dari biasanya (saat normal
pandemic)
70 – 110
• Riwayat penggunaan obat : GDP 154 mg/dL
mg/dL
Tinggi
Metformin 1000 mg/ hari
GD2JPP 266 mg/dL < 140 mg/dL Tinggi

HBA1c 7,6% 4–6% Tinggi


ASSESSMENT
Penyakit Terapi DRP
DM tipe 2 Insulin 16 unit dan 1. Interactions  Penggunaan
glimepiride 4 mg insulin dan glimepidirde secara
sebelum makan bersamaan dapat menyebabkan
hipoglikemia (Vos, 2016 ;
Medscape)

2. Dosing problem  Dosis insulin


16 unit dan glimepiride 4 mg
terlalu tinggi untuk dosis inisiasi
dengan nilai HbA1c >7,5% - < 9%
(Perkeni, 2021)
Jantung koroner Pemasangan ring -
Peningkatan D- - 1. Ada indikasi tapi tidak diobati
dimer
PLANNING
DRP A P

Interactions Penggunaan insulin dan Pemberian jeda pemakaian


glimepidirde secara obat.
bersamaan dapat Insulin digunakan pada
menyebabkan hipoglikemia malam hari dan glimepirid
(Vos, 2016 ; Medscape) sebelum makan pada pagi
hari (PERKENI, 2021)
Dosing problem Dosis insulin 16 unit terlalu Terapi inisasi pada pasien
tinggi untuk dosis inisiasi DM lama dengan terapi
dengan nilai HbA1c >7,5% - kombinasi 2 obat dengan
< 9% (Perkeni, 2021) nilai HbA1c >7,5% - < 9%
menggunakan insulin basal
10 unit / hari atau 0,2 unit per
kgBB/hari (PERKENI 2021)
PLANNING
DRP A P

Dosing problem Dosis glimepiride 4 mg Terapi glimepiride dapat


terlalu tinggi diberikan pada dosis 1
mg/hari sebelum makan
untuk menghindari efek
samping hipoglikemia (ADA,
2018)
Ada indikasi tetapi tidak Peningkatan D-dimer 3x lipat Pemberian suplemen tablet
diobati saat pandemic covid pada kalsium 500 mg (Yulia, 2023)
pasien diabetes militus
Monitoring
• Kadar HbA1c  Jika HbA1c belum mencapai target (>7%) maka perlu
dilakukan intensifikasi dengan insulin prandial 1 kali dosis  2 kali dosis
 3 kali dosis
• Efek samping hipoglikemia
PUSTAKA

Vos RC, van Avendonk MJP, Jansen H, Goudswaard ANN, van den Donk M, Gorter K, Kerssen A, Rutten GEHM. Insulin
monotherapy compared with the addition of oral glucose-lowering agents to insulin for people with type 2 diabetes
already on insulin therapy and inadequate glycaemic control. Cochrane Database of Systematic Reviews 2016, Issue 9.
Art. No.: CD006992.

American Diabetes Association, 2018. Standards of Medical Care in Diabetes 2018 M. Matthew C. Riddle, ed., Available
at: https://diabetesed.net/wpcontent/uploads/2017/12/2018-ADA-Standards-of-Care.pdf.
PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai