2 3 4 5
Dokumen Dokumen
penyimpanan dan
Produksi
distribusi
Lanjutan...
6 7 8 9
Dokumen penanganan
keluhan terhadap obat,
Prosedur dan catatan
penarikan kembali
obat, obat kembalian inspeksi diri
dan pemusnahan obat
Hierarki
Dokumentasi
TINGKAT I:
Manual, yang menyatakan kebijakan umum organisasi terhadap aktifitas
operasional yang dilakukan yang harus memenuhi Persyaratan sistem Manajemen dan
merupakan pedoman bagi Penyusunan dokumentasi tingkat di bawahnya serta aktivitas
operasional organisasi.
5. Uraian/Rincian Prosedur
Bagian ini merupakan bagian utama yang menguraikan kegiatan-kegiatan dan orang-orang yang terlibat
didalam proses pelaksanaan pekerjaan tersebut. Bagian ini harus secara jelas mengidentifikasi SIAPA
(Penanggung Jawab), melakukan APA, dan DI MANA, serta KAPAN dan BAGAIMANA kegiatan tersebut
dilaksanakan (WHO, WHAT, WHERE, WHEN, dan HOW).
6. Lampiran
Bagian ini mencata tsemua dokumen (instruktsi kerja), formulir-formulir yang merupakan bagian dari
prosedur. Untuk proses-proses yang rumit, sebagai lampiran dapat juga disertakan bagan-bagan alir dari
proses yang dapat dijadikan sebagai acuan.
Hierarki
Dokumentasi
TINGKAT III :
Instruksi Kerja (IK), merupakan acuan kerja bagi setiap personil di masing-masing
unit yang berisi penjabaran suatu kegiatan yang ada di Dokumen
tingkat II, menjadi aktifitas-aktifitas yang lebih detail
Instruksi kerja harus secara terinci menjelaskan tahap demi tahap dari Pelaksanaan suatu
pekerjaan. Uraian tersebut harus meliputi:
1. Tahap pelaksanan pekerjaan,
2. Alat yang digunakan,
3. Standar atau paramenter yang digunakan,
4. Metode pengukuran, pengujian dan pemeriksaan yang digunakan,
5. Sumber daya pendukung lain yang digunakan.
Hierarki
Dokumentasi
TINGKAT IV:
Record adalah dokumen yang menunjukkan bukti dari suatu kegiatan telah
dilakukan. Record bisa berupa form atau log-book.
Formulir merupakan alat pendukung pelaksanaan prosedur dan instruksi kerja. Biasanya
formulir ini merupakan bagian dari prosedur atau instruksi kerja. Formulir ini termasuk
dalam dokumen mutu yang harus dikendalikan. Selanjutnya formulir-formulir ini diisi dengan
data
yang sesuai dengan aktivitas yang diuraikan dalam prosedur yang bersangkutan.
Formulir yang telah berisi data ini disebut sebagai catatan (rekaman) mutu.
Inspeksi Diri dan Audit
Mutu Internal
Inspeksi Diri
Dasar dan Tujuan Hal yang perlu di perhatikan
● Inspeksi diri : salah satu mekanisme dalam ● Inspeksi diri dirancang untuk mendeteksi
industri farmasi untuk mengevaluasi penerapan kelemahan dalam pelaksanaan CPOB dan untuk
CPOB. menetapkan tindakan perbaikan yang diperlukan.
● Tidak harus selalu fokus kepada temuan &
masalah, akan tetapi dapat didiskusikan ● Dilakukan secara independen dan rinci oleh
mengenai solusi penerapan perbaikan sistem petugas yang kompeten dari perusahaan yang
CPOB dapat mengevaluasi penerapan CPOB secara
objektif.
Tujuan :
● Untuk mengetahui dan menghindari cacat kerja ● Dilakukan secara rutin dan disituasi khusus,
(yang kritis, berdampak besar, berdampak kecil)
● Untuk memastikan/ evaluasi bahwa setiap ● Semua saran untuk tindakan perbaikan hendaklah
langkah dalam pembuatan obat (aspek produksi dilaksanakan
dan pengawasan mutu industri farmasi) dilakukan
secara seksama (memenuhi ketentuan CPOB) ● Prosedur dan catatan inspeksi diri hendaklah
didokumentasikan dan dibuat program tindak
lanjut yang efektif.
Frekuensi Pelaksanaan Audit Di Dalam CPOB 2018
Langkah Operasional
CAPA memberikan proses berupa langkah demi langkah yang sederhana untuk
menyelesaikan dan mendokumentasikan tindakan korektif atau preventif.
Hasil setelah dilakukannya CAPA berupa investigasi dan solusi lengkap yang
terdokumentasi dengan baik serta memenuhi persyaratan peraturan, sehingga
dapat menjadi dasar untuk rencana perbaikan berkelanjutan yang efektif
CAPA
Preventive action (tindakan pencegahan) Langkah-langkah yang
diambil untuk menghilangkan penyebab yang berpotensi
menimbulkan ketidaksesuaian
Menganalisis proses, operasi kerja, konsesi, laporan audit kualitas, catatan kualitas, catatan layanan, keluhan,
produk yang dikembalikan, dan sumber data kualitas lainnya untuk mengidentifikasi penyebab yang berpotensial
menimbulkan permasalaan kualitas dari produk. Metodologi statistik yang tepat harus digunakan jika diperlukan
untuk mendeteksi masalah kualitas yang berulang.
Menyelidiki penyebab ketidaksesuaian yang berkaitan dengan produk, proses, dan sistem mutu;
Setiap industri harus
menetapkan dan
memelihara prosedur dalam
menerapkan tindakan Mengidentifikasi tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki dan mencegah terulangnya produk yang tidak sesuai
korektif dan pencegahan. dan masalah kualitas lainnya
Prosedur tersebut harus
mencakup beberapa
persyaratan sebagai, Memastikan bahwa informasi yang berkaitan dengan masalah kualitas atau produk yang tidak sesuai, disampaikan
berikut: kepada bagian terkait yang bertanggung jawab langsung untuk memastikan kualitas produk tersebut atau
(FDA, 2016) pencegahan masalah tersebut;
Memverifikasi atau memvalidasi tindakan korektif dan pencegahan untuk memastikan bahwa tindakan
tersebut efektif dan tidak mempengaruhi produk jadi;
Menerapkan dan mencatat perubahan metode dan prosedur yang diperlukan untuk memperbaiki dan mencegah
masalah kualitas yang teridentifikasi;
Menyerahkan informasi yang relevan tentang masalah kualitas yang teridentifikasi, serta tindakan korektif
dan pencegahan, untuk tinjauan manajemen.
6. Tindakan 7. Tindak lanjut
4. Analisis 2. Evaluasi
3. Investigasi
Ketika masalah telah diperbaiki Pengendalian dan pengagasan lanjut
telah ditetapkan untuk menghindarkan terjadinya pengulangan
masalah di kemudian hari, dan Tindakan yang diambil tidak menyebabkan
dampak sekunder (merugikan), pemantauan memadai terhadap
situasi yang sama telah disiapkan.
Andrian, R. (2012). Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri PT. COMBIPHAR
Padalarang - Jawa Barat. 55–56.
Manajemen, B., & Industri, F. (2018). CPOB : 2018 Bab 8 INSPEKSI DIRI.
M. Fithrul Mubarok. 2021. “Inspeksi Diri dan Audit Mutu Internal di Industri Farmasi’’, https
://farmasiindustri.com/cpob/inspeksi-diri-dan-audit-mutu-internal-di-industri-farmasi.html,
diakses pada 28 Agustus 2021