Anda di halaman 1dari 4

Resume Jurnal tentang Diagnosa keperawatan Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah

b.d Gangguan Toleransi Glukosa Darah


Intervensi Observasi: Monitor kadar glukosa darah
Intervensi Edukasi: Anjurkan untuk Monitor Kadar Glukosa Darah Secara Mandiri

A. Citation
Sepdianto, T. C., Kustinnasari, D., & Sunarno, I. (2019). Pelaksanaan Self Monitoring of
Blood Glucose pada Pasien DM Tipe 2 di Kota Blitar. Jurnal Keperawatan
Malang, 4(1), 49–56. https://doi.org/10.36916/jkm.v4i1.80

B. Background
Diabetes Mellitus adalah sebuah penyakit yang menimbulkan banyak komplikasi baik
secara akut maupun kronik yang dapat diminimalisir dengan melakukan pemantauan gula
darah agar dapat diupayakan berada dalam rentang normal. Self Monitoring of Blood
Glucose merupakan pemeriksaan gula darah yang dilakukan sendiri oleh pasien diabetes
mellitus.

C. Research questions
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pelaksanaan Self
Monitoring of Blood Glucose pada psien DM tipe 2 di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar?

D. Study design
Desain penelitian menggunakan kuantitatif dengan rancangan penelitian deskriptif.

E. Time and setting


Penelitian ini dilakukan di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar pada Bulan Februari 2019.

F. Sample
Populasi dalam penelitian ini pasien DM yang menjalani rawat jalan di RSUD Mardi
Waluyo Kota Blitar sebanyak 746 orang. Sampel penelitian sebanyak 30 orang dan
diambil dengan teknik purposive sampling

G. Instrument
Instrumen penelitian menggunakan kuesioner tentang self monitoring of blood glucose
dan lembar observasi untuk mengetahui profil gula darah pasien DM. Observasi
pelaksanaan pengecekan kadar gula darah dilakukan sebanyak 3 kali. Analisis penelitian
menggunakan analisis deskriptif.
H. Procedure
Prosedur dalam penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi populasi pasien DM yang
menjalani rawat jalan di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar sebanyak 746 orang. Sampel
penelitian sebanyak 30 orang dan diambil dengan teknik purposive sampling dengan
kriteria inklusi responden yaitu: (1) Pasien DM yang rutin periksa di Poliklinik Penyakit
Dalam RSUD Mardi Waluyo (2) Pasien DM yang menjalani terapi insulin dan (3) Pasien
DM yang pernah mengalami hipoglikemia. Responden penelitian akan diberikan
kuesioner tentang self monitoring of blood glucose dan lembar observasi untuk
mengetahui profil gula darah pasien DM. Observasi pelaksanaan pengecekan kadar gula
darah dilakukan sebanyak 3 kali.

I. Data analysis
Analisis penelitian menggunakan analisis deskriftif yang bertujuan untuk
mendeskripsikan peristiwa-peristiwa penting pada masa kini. Variabel dalam penelitian
ini adalah pelaksanaan Self Monitoring of Blood Glucose pada pasien DM tipe 2 di RSUD
Mardi Waluyo Kota Blitar. Hasil kuesioner pada penelitian ini ditulis dalam bentuk angka
dalam tabel, yaitu tabel 1 (Distribusi frekuensi pasien dalam SMBG di Poliklinik pada
bulan Februari 2019), tabel 2 (Pasien sulit mencapai kadar gula darah ≤ 140 mg/dl), tabel
3 (Waktu pelaksanaan SMBG), tabel 4 (Tempat pasien melakukan pengecekan kadar gula
darah), tabel 5 (Rata-rata profil gula darah). Sedangkan hasil observasi pada penelitian ini
dijelaskan dalam bentuk gambar grafik batang.

J. Result
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang melakukan Self Monitoring of Blood
Glucose (Pemeriksaan Gula Darah Mandiri) adalah sebanyak 50% (15 pasien) (n=30)
memiliki profil gula darah dalam rentang normal lebih banyak daripada yang tidak
melaksanakan Self Monitoring of Blood Glucose. Rata-rata profil gula darah dalam
rentang normal saat gula darah puasa sebanyak 53% (8 pasien) dan 2 jam post prandial
sebanyak 73% (11 pasien) dengan tempat pelaksanaan di rumah dan pelayanan kesehatan
sebanyak 47% (14 pasien) (n=30).

K. Discussion
Perlu adanya penyuluhan dan edukasi tentang pelaksanaan Self Monitoring of Blood
Glucose pada pasien Diabetes Mellitus untuk membantu pasien dalam mengontrol profil
gula darah mereka.
L. Comments
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam meningkatkan motivasi dan
kesadaran pasien DM untuk melaksanakan SMBG agar gula darah lebih terkontrol guna
meminimalisir komplikasi yang ditimbulkan dari diabetes mellitus.

M. Limitation of the study


Batasan penelitian ini terdapat variabel dalam penelitian ini adalah pelaksanaan Self
Monitoring of Blood Glucose pada pasien DM tipe 2 di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar.
Sampel penelitian sebanyak 30 orang dan diambil dengan teknik purposive sampling
dengan kriteria inklusi responden yaitu: (1) Pasien DM yang rutin periksa di Poliklinik
Penyakit Dalam RSUD Mardi Waluyo (2) Pasien DM yang menjalani terapi insulin dan
(3) Pasien DM yang pernah mengalami hipoglikemia.

Telaah kritis jurnal

a. Apakah penelitian relevan dengan praktek?


Ya, penelitian ini relevan dengan praktek.

b. Apakah hasil penelitian dapat diaplikasikan oleh perawat?


Ya, dapat diaplikasian oleh perawat.

c. Apakah keuntungan penelitian lebih besar daripada resikonya jika hasil penelitian
diaplikasikan oleh perawat?
Ya tentu, keuntungan penelitian lebih besar daripada resikonya jika diaplikasikan oleh
perawat.

d. Kemukakan tentang pendapat anda mengenai hasil penelitian ini, apakah dapat
diaplikasikan pada praktek keperawatan anda saat ini, jika ya kemukakan
alasannya dan jika tidak kemukakan alasannya.
Menurut saya Self Monitoring of Blood Glucose (Pemeriksaan Gula Darah Mandiri) dapat
diaplikasikan pada praktek keperawataan saat ini karena terbukti keuntungan yang
didapatkan lebih besar daripada kerugiannya bahkan sangat bermaanfaat sekali, seperti
dari hasil penelitian ini yang menunjukkan bahwa pasien yang melakukan Self
Monitoring of Blood Glucose memiliki profil gula darah dalam rentang normal lebih
banyak daripada yang tidak melaksanakan Self Monitoring of Blood Glucose. Selain itu,
juga mudah dilakukan dan sebagai penilai keberhasilan/monitoring dari terapi pengobatan
yang dijalani pasien DM sehingga selain dapat mengontrol kadar gula darah juga dapat
mencegah komplikasi yang terjadi.

e. Jika dapat diaplikasikan kemukakan pendapat anda bagaimana cara


pengaplikasiannya dalam praktek. Apakah ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan ketika akan mengaplikasikan hasil penelitian tersebut.
Cara mengaplikasikan Self Monitoring of Blood Glucose (Pemeriksaan Gula Darah
Mandiri) kita sebagai perawat harus meningkatkan motivasi dan kesadaran pasien DM
untuk melaksanakan SMBG agar gula darah lebih terkontrol guna meminimalisir
komplikasi yang ditimbulkan dari diabetes mellitus. Namun ada yang perlu diperhatikan
ketika akan mengaplikasikannya, yaitu hendaknya kita memberikan edukasi dan
penyuluhan terlebih dahulu tentang pelaksanaan Self Monitoring of Blood Glucose
(SMBG) pada pasien diabetes mellitus sehingga pasien dapat mengetahui pentingnya Self
Monitoring of Blood Glucose.

Anda mungkin juga menyukai