Anda di halaman 1dari 1

Pendahuluan

Indonesia merupakan salah satu negara dengan masalah permukiman yang begitu banyak,
khususnya pada daerah perkotaan. Kebakaran merupakan bencana yang sering terjadi di daerah
perkotaan terutama pada kawasan pemukiman padat penduduk. Sumber bahaya kebakaran di
daerah permukiman biasanya berasal dari kelalaian dalam melakukan kegiatan seperti merokok,
memasak, penggunaan alat elektronik, bermain sumber api, kebocoran gas. Selain faktor manusia,
kejadian kebakaran juga dapat disebabkan oleh alam seperti petir, gempa bumi, letusan gunung api,
dan kekeringan (Pemerintah Republik Indonesia, 2007). Tingginya aktivitas penduduk perkotaan
akan menyebabkan peluang terjadinya kebakaran di kawasan perkotaan menjadi lebih besar, selain
itu peningkatan pertumbuhan penduduk mengakibatkan peningkatan jumlah permukiman. Semakin
tingginya permintaan akan permukiman oleh masyarakat perkotaan yang tidak diimbangi oleh
penyediaan lahan permukiman menjadikan masyarakat terpaksa menempati kawasan yang rentan
terhadap bencana kebakaran sebagai lokasi tempat tinggal (Widyantoro, 2014). Kecamatan
Pakualaman merupakan daerah perkotaan yang padat akan jumlah penduduk, menurut sumber dari
Badan Pusat Statistik Kota Yogyakarta tahun 2013, Kecamatan Pekualaman masuk ke dalam
penduduk terpadat dengan urutan keempat setelah Kecamatan Danurejan yaitu dengan kepadatan
penduduk mencapai 15.132.

Referensi

Pemerintah Republik Indonesia, 2007. UU Nomor 27 Tahun 2007 Penanggulangan Bencana. Undang
- Undang Republik Indonesia, Indonesia.

Widiantoro, B. A. (2016). Analisis Tingkat Resiko Bencana Kebakaran Di Kecamatan Mariso Kota
Makassar Berbasis Sistem Informasi Gegrafis (SIG). Plano Madani: Jurnal Perencanaan Wilayah dan
Kota, 5(1), 94-102.

Yunita, E. (2015). Analisis Tingkat Kerawanan Kebakaran Permukiman Dengan Pemanfaatan Sistem
Informasi Geografis Di Kecamatan Pakualaman, Kota Yogyakarta (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Surakarta).

Anda mungkin juga menyukai