Anda di halaman 1dari 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

UJI EFEK ANALGESIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN SERAI


(Cymbopogon citratus) PADA MENCIT BETINA GALUR SWISS YANG
TERINDUKSI ASAM ASETAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Henny

NIM: 158114004

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

UJI EFEK ANALGESIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN SERAI


(Cymbopogon citratus) PADA MENCIT BETINA GALUR SWISS YANG
TERINDUKSI ASAM ASETAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Henny

NIM: 158114004

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Persetujuan Pembimbing
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Pengesahan Skripsi Berjudul


iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk,


Sang Buddha yang setia menyertai perjalanan hidup dan pencapaian ini
Keluargaku yang tercinta
Teman-teman yang kusayangi,
Dan tentunya,
Alamamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan indikasi plagiarism dalam naskah ini,


maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undang
yang berlaku.

Yogyakarta, 05 Oktober 2018

Penulis,

(Henny)

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH


UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Henny

Nomor Mahasiswa : 158114004

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakan


Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “Uji Efek Analgesik
Ekstrak Etanol 70% Daun Serai (Cymbopogon citratus) Pada Mencit Betina
Galur Swiss Yang Terinduksi Asam Asetat” beserta perangkat yang diperlukan
(bila ada). Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpusatakaan Universitas
Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta,

Pada tanggal 05 Oktober 2018

Yang menyatakan,

(Henny)

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PRAKATA
Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat,
kasih dan pernyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Uji Efek Analgesik Ekstrak Etanol 70% Daun Serai (Cymbopogon
citratus) Pada Mencit Betina Galur Swiss Yang Terinduksi Asam Asetat” sebagai
salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana Farmasi (S. Farm) di Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Proses penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peran, dukungan dan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma


2. Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt., selaku Dosen Pembimbing atas
kesabaran, bimbingan, semangat, bantuan, dan pengarahan selama proses
penelitian hingga penyusunan skripsi ini.
3. Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt., selaku Dosen Penguji yang telah banyak
memberikan saran dan kritik hingga skripsi ini tersusun.
4. Damiana Sapta Candrasari, S.Si., M.Sc., selaku Dosen Penguji yang telah
banyak memberikan saran dan kritik hingga skripsi ini tersusun.
5. Christianus Heru Setiawan, M.Sc., Apt. selaku Dosen Penguji yang telah
banyak memberikan saran dan kritik hingga skripsi ini tersusun.
6. Dr. Yustina Sri Hartini, M.Si., Apt selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah memberikan dukungan dan membimbing selama ini.
7. Keluargaku, Daddy, Mami, Brother dan Sister yang selalu memberikan
semangat, dukungan, nasihat, dan doa yang senantiasa selama proses
penyelesaian skripsi ini.
8. Pak Heru, Pak Parjiman, Pak Kayatno, dan Pak Wagiran selaku laboran atas
segala bantuan yang diberikan dan dinamika selama proses penelitian di
laboratorium.

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9. Sahabat seperjuangan yang setia membantu, mendukung dan memberi


semangat dalam proses menyelesaikan skripsi ini, Lim Shella, Fransiska,
Komang Devani Parantini.
10. Geng tercinta Karimun-Jogja, Sherly, Joice, dan Welria Yogi Riady Putra
yang selalu memberi semangat dan masukkan.
11. Sahabat-sahabat tercinta, Cindy Widya Linita, Albertus Handoyo, Geng
fakir moral, Geng Annual Buddies Hangouts, Sangga, dan Ervan yang
selalu memberi semangat dan menemani.
12. Teman-teman sekelas di FSM A 2015 atas kebersamaan dan dinamika
bersama.
13. Pihak-pihak lain yang turut membantu penulis namun tidak dapat
disebutkan nama-nya satu per satu.
Penulis menyadari bahwa tentunya skripsi ini masih sangat jauh dari
sempurna sehingga sangat terbuka pada masukan dan kritis dari pembaca.
Akhir kata, semoga karya ini dapat berguna bagi pembaca dan
perkembangan ilmu pengetahuan.
Yogyakarta, 05 Oktober 2018

Penulis

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .............................................................. vi
PRAKATA ............................................................................................................ vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii
DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... xiv
ABSTRAK ............................................................................................................ xv
ABSTRACT ......................................................................................................... xvi
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
METODE PENELITIAN ........................................................................................ 2
Pengumpulan, pengeringan, ekstraksi ................................................................. 3
Uji Kadar Air pada serbuk kering daun C. citratus ............................................. 4
Uji Pendahuluan .................................................................................................. 4
Pengelompokkan dan perlakuan hewan uji ......................................................... 5
Pengukuran aktivitas analgesik ........................................................................... 5
Analisis statistik .................................................................................................. 6
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 6
Determinasi dan Ekstraksi daun C. citratus ........................................................ 6
Uji Kadar Air ....................................................................................................... 7
Uji Pendahuluan .................................................................................................. 7
Uji Efek Analgesik .............................................................................................. 8
KESIMPULAN ..................................................................................................... 13
SARAN ................................................................................................................. 13

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13


LAMPIRAN .......................................................................................................... 17
BIOGRAFI PENULIS .......................................................................................... 43

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel I. Hasil rata-rata kumulatif geliat mencit dan uji T ...................................... 8


Tabel II. Rata-rata jumlah geliat, persen proteksi, dan perubahan persen proteksi
pada pengujian efek analgesik ................................................................................ 9
Tabel III. Hasil analisis Tamhane terhadap rata-rata jumlah geliat, persen proteksi,
dan perubahan persen proteksi pada pengujian efek analgesik ............................. 10

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Hasil Uji Kadar Air ............................................................................ 21


Gambar 5. Tanaman Cymbopogon Citratus ........................................................ 23
Gambar 6. Serbuk daun Cymbopogon citratus.................................................... 23
Gambar 7. Hasil ekstrak daun Cymbopogon citratus .......................................... 24
Gambar 8. EECC dengan konsentrasi 10% dalam CMC-Na .............................. 24

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ethical Clearance dari Medical and Health Research Ethics
Committee Faculty of Medicine Gadjah Mada University ................................... 17
Lampiran 2. Surat pengesahan determinasi tanaman Cymbopogon citratus....... 18
Lampiran 3. Surat keterangan tanaman Cymbopogon citratus dari Merapi Farma
............................................................................................................................... 19
Lampiran 4. Surat legalitas analisis data oleh Pusat Kajian Clinical Epidemiology
& Biostatistics Unit Faculty of Medicine Gadjah Mada University ..................... 20
Lampiran 5. Hasil Uji Kadar Air Serbuk Cymbopogon citratus ......................... 21
Lampiran 6. Perhitungan konversi dosis dari mencit ke manusia ....................... 21
Lampiran 7. Serbuk daun Cymbopogon citratus; Hasil ekstrak daun Cymbopogon
citratus; EECC dengan konsentrasi 10% dalam CMC-Na ................................... 23
Lampiran 8. Perhitungan persen rendemen ekstrak etanol daun Cymbopogon
citratus .................................................................................................................. 24
Lampiran 9. Kriteria geliat mencit ...................................................................... 26
Lampiran 10. Hasil analisis statistik (Uji T tidak berpasangan) jumlah geliat pada
penetapan selang waktu pemberian asetosal ......................................................... 27
Lampiran 11. Hasil analisis jumlah geliat pada perlakuan .................................. 28
Lampiran 12. Hasil analisis persen proteksi geliat pada perlakuan .................... 33
Lampiran 13. Hasil analisis perubahan persen proteksi pada perlakuan ............. 38

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR SINGKATAN

BB = Berat badan

BW = Body Weight

C. citratus = Cymbopogon citratus

EECC = Ekstrak Etanol 70% Cymbopogon citratus

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Nyeri merupakan perasaan sensoris dan emosional yang tidak nyaman,
berkaitan dengan adanya kerusakan jaringan. Adanya perubahan sikap back to
nature sekarang ini, justru membuat peran tanaman sebagai obat semakin
meningkat. Cymbopogon citratus merupakan tanaman yang sering untuk
pengobatan traditional karena adanya aktvitas antioksidan. Penelitian ini bertujuan
untuk menguji efek analgesik dan persen proteksi dari ekstrak etanol 70% daun
Cymbopogon citratus pada mencit betina galur Swiss yang terinduksi asam asetat
1%. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental murni dengan
rancangan acak lengkap pola searah.
Mencit betina sebanyak 25 ekor dibagi secara acak dalam 5 kelompok.
Kelompok I sebagai kontrol negatif CMC-Na. Kelompok II sebagai kontrol positif
asetosal dosis 91mg/KgBB, dan Kelompok III-V merupakan kelompok perlakuan
dengan pemberian 3 peringkat dosis EECC yaitu 3333,33; 1666,67; 833,33
mg/KgBB. Pemberian asam asetat 1% diberikan secara intraperitonial setelah
perlakuan diberikan secara oral dengan selang waktu 10 menit. Analisis hasil yang
dilakukan dengan menghitung jumlah kumulatif geliat pada mencit yang diukur
setiap 5 menit selama 1 jam Data dianalisis dengan uji Shapiro Wilk, dilanjutkan
uji ANOVA satu arah dan uji Tamhane’s untuk melihat signifikansi perbedaan antar
perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan EECC belum memiliki
efek analgesik dengan persen proteksi geliat mencit pada dosis 3333,33; 1666,67;
833,33 mg/KgB secara berturut-turut adalah 38.5; 33,2; dan 20,8%.

Kata kunci: analgesik, etanol, daun, Cymbopogon citratus

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Pain is an unpleasant sensory and emotional experience which associated
with a potential of tissue damage. Recently, the role of plants as a medicine has
been increased which mainly due to the changes of back to nature. Cymbopogon
citratus is one of the most common herbs that used in folk medicines due to its
antioxidant properties. This study was aimed to investigate analgesic effect and
percent protection of ethanol 70% extract of Cymbopogon citratus leaves in female
swiss mice induced by acetic acid 1%. This was an experimental study with one
way-complete-random design.
The total of twenty-five female mice were randomly divided into five group.
Group I is a negative control CMC-Na, group II is a positive control 91mg/kgBW
dose of asetosal, and group III-V are treatment group of Cymbopogon citratus
leaves extraction dose 3333,33; 1666,67; 833,33 mg/kgBW. Acetic acid 1% was
given intraperitoneally to all the group 10 mins after the extracts are given orally.
The number of writhings response were counted for a period of 5 min for 1 hour.
Data was analyzed by Shapiro Wilk test, follow by One Way ANOVA and
Tamhane’s test to find out the significant difference of each group. Based on the
result of this study, we can conclude that ethanol 70% extract of Cymbopogon
citratus leaves has no analgesic effect which showed by percent protection of
writhing mice at doses of 3333,33; 1666,67; 833,33 mg/kgBW were 38.5; 33.2; and
20,8%, respectively.

Keywords: analgesic, ethanol, Cymbopogon citratus, leaves.

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang kaya dengan bahan alam terutama
tanaman yang berpotensi besar untuk dimanfaatkan dan dikembangkan secara
maksimal. Perubahan sikap kembali ke alam (back to nature) sekarang ini justru
membuat pemanfaatan tanaman sebagai obat semakin meningkat (Pratiwi et al.,
2013).
Salah satu tanaman yang telah digunakan untuk pengobatan yaitu daun
serai (Cymbopogon citratus). C. citratus merupakan tanaman yang sering ditemui
di Indonesia, dan masyarakat Indonesia sering memanfaatkan tanaman ini sebagai
salah satu bahan untuk masak ataupun minuman. Selain itu, C. citratus juga
memiliki aktivitas sebagai antimalaria (Tchoumbougnang et al., 2005), antidiare
(Tangpu and Yadav, 2006), anti-anxiety (Shah et al., 2010) dan antiprotozoal, anti-
inflamasi, antimikrobial, antibakterial, anti-diabetes, antikolinesterase, molluscidal,
dan antifungal (Adiguna dan Santoso, 2017).
Menurut penelitian Hasim et al., (2015), daun serai (C. citratus) yang
diekstraksi dengan etanol 30, 70, dan 96% mengandung senyawa alkaloid, saponin,
tanin, flavonoid, fenol, dan steroid. Adanya senyawa bioaktif seperti fenol dan
flavonoid juga membuktikan bahwa daun serai memiliki aktivitas antioksidan.
Selain antioksidan, senyawa flavonoid juga berkhasiat sebagai analgetik yang
mekanisme kerjanya menghambat kerja enzim siklooksigenase (Suryanto, 2012 cit
Syamsul et al., 2016).
Antioksidan merupakan senyawa yang dapat mencegah perusakan
jaringan oleh radikal bebas dengan menyediakan elektron untuk senyawa radikal
bebas. Radikal bebas lazimnya hanya bersifat perantara yang bisa dengan cepat
diubah menjadi substansi yang tidak lagi membahayakan bagi tubuh. Namun,
apabila didalam tubuh terjadi reaksi radikal bebas terus-menerus maka dapat
menyebabkan kerusakan protein, membran, dan jaringan (Nadler, 2007). Menurut
Tjay & Rahardja (2015) menyatakan bahwa terdapat kaitan antara penangkapan
radikal bebas dengan penghambatan mediator-mediator nyeri dan peradangan. Bila
radikal bebas tersebut dapat ditangkap kemungkinan proses terjadinya nyeri dan

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

peradangan juga dapat terhambat. Hal tersebut dapat terjadi karena terhambatnya
proses pembentukan asam arakidonat melalui enzim fosfolipase-A2.
Nyeri merupakan perasaan sensoris dan emosional yang tidak nyaman,
berkaitan dengan (ancaman) kerusakan jaringan (Tjay & Rahardja, 2015). Rasa
nyeri dalam kebanyakan hal merupakan salah satu gejala yang menandakan adanya
gangguan pada jaringan. Nyeri dapat digunakan sebagai petunjuk adanya suatu
penyakit, namun nyeri memerlukan penanganan karena penderita merasakannya
sebagai hal yang tidak menyenangkan. Oleh karena itu, pada penelitian ini
diharapkan ekstrak daun C. citratus dapat digunakan untuk penanganan nyeri bagi
penderita.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode rangsangan
kimia dengan menginduksi asam asetat 1% pada mencit betina galur Swiss secara
intraperitonial. Asam asetat 1% dipilih karena asam asetat merupakan suatu iritan
yang merusak jaringan secara lokal, yang kemudian akan menyebabkan nyeri pada
rongga perut.
Bentuk sediaan yang digunakan pada penelitian ini adalah ekstraksi
dengan metode maserasi yang menggunakan pelarut etanol 70%. Dipilih etanol
70% karena berdasarkan penelitian Hasim, et al., (2015) telah mendapatkan
rendemen yang tertinggi dan aktivitas antioksidan terbaik dibandingkan etanol 30
dan 96%.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perlu dilakukan penelitian “Uji
Efek Analgesik Ekstrak Etanol 70% Daun Serai (C. citratus) Pada Mencit Betina
Galur Swiss Yang Terinduksi Asam Asetat”, untuk mengetahui efek analgesik
ekstrak etanol 70% daun C. citratus. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan
dapat berguna untuk masyarakat sebagai pengobatan analgesik alternatif.

METODE PENELITIAN
Penelitian tentang efek analgesik eksktrak etanol 70% daun C. citratus pada
mencit betina galur Swiss merupakan jenis penelitian eksperimental murni dengan
rancangan acak lengkap pola searah. Penelitian telah mendapat persetujuan dari The
Medical and Health Research Ethics Committee (MHREC) Faculty of Medicine

2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gadjah Mada University dengan nomor referensi KE/0702/06/2018. Pada


penelitian, digunakan metode rangsang kimia untuk mengukur efek analgesik zat
uji terhadap hewan uji dengan cara menginduksi asam asetat 1% pada mencit betina
galur Swiss secara intraperitonial dengan selang waktu 10 menit dan respon geliat
akan diamati selama 60 menit dengan interval setiap 5 menit (Hendra et al., 2017;
Syamsul et al., 2016). Hewan uji yang digunakan pada penelitian ini adalah mencit
galur Swiss yang dalam keadaan sehat, memiliki jenis kelamin betina, umur 2-3
bulan, berat badan 20-30 gram, dan sebelum perlakuan mencit dipuasakan selama
18-24 jam dan diadaptasikan di lingkungan tempat penelitian selama 18-24 jam
(Hendra et al., 2017; Syamsul, 2016; Chowdury et al., 2015), diperoleh dari
Laboratorium Imono Fakultas Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Bahan penelitian lainnya yang digunakan pada penelitian berupa daun C.


citratus yang diperoleh dari diperoleh dari CV Merapi Farma Herbal, asam asetat
glasial, asetosal, dan CMC-Na.

Alat-alat yang digunakan antara lain oven (Memmert®), mesin penyerbuk


(Retsch®), ayakan nomor 40 dan 50, beaker glass, cawan porselen, gelas ukur, labu
ukur, pipet tetes, batang pengaduk (Pyrex Iwaki Glass®), pompa vakum, corong
Buchner, alat maserasi (Innova 2100), dan rotary evaporator (Buchi R 201/215),
timbangan analitik (Mettler Toledo®), stopwatch, penangas air, waterbath, spuit
injeksi 1mL, needle, dan kotak kaca tempat pengamatan geliat.

Pengumpulan, pengeringan, ekstraksi


Daun C. citratus yang digunakan berumur 6 bulan, segar, tidak ada bercak
dan lubang pada daun. Daun C. citratus dibersihkan dari kotoran-kotoran yang
menempel dan dikeringkan. Daun Cymbopogon citratus dicuci dengan air mengalir
hingga bersih kemudian ditiriskan untuk meniadakan air. Selanjutnya dikeringkan
dengan menggunakan oven dengan suhu 50°C selama 48 jam. Setelah daun C.
citratus dikeringkan, daun diserbuk dan diayak menggunakan ayakan nomor 40 dan
50.

3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Ekstraksi etanol 70% daun C. citratus dilakukan dengan mengambil


200gram serbuk tanaman C. citratus yang telah lolos ayakan mesh 40, dan dibagi
ke dalam 4 erlenmeyer. Kemudian dilarutkan 200 ml etanol 70% dan dimaserasi
selama 72 jam pada suhu ruangan (modifikasi Hasim et al., 2015). Hasil maserasi
kemudian dipindahkan ke erlenmeyer. Serbuk kemudian dimaserasi lagi selama 48
jam. Maserat yang dihasilkan kemudian disaring dengan corong Buchner. Hasil
saringan dipekatkan dengan rotary evaporator selama 2 jam pada suhu 50-60°C.
Kemudian ekstrak dipindahkan ke dalam cawan porselen dan ditimbang massanya.
Ekstrak tersebut diuapkan di oven pada suhu 50-60°C hingga mendapatkan bobot
tetap dan didapatkan ekstrak yang kental. Ekstrak kental tersebut kemudian
dilarutkan dalam CMC-Na 1% sehingga mendapatkan konsentrasi 10%.

Uji Kadar Air pada serbuk kering daun C. citratus


Uji kadar air dilakukan dengan gravimetric menggunakan alat moisture
balance. Serbuk daun C. citratus sebanyak ± 5 g yang sudah diayak dimasukkan ke
dalam alat kemudian diratakan. Serbuk kering daun C. citratus tersebut dipanaskan
pada suhu 105°C selama 15 menit, maka secara otomatis % kadar air akan muncul
pada alat.

Uji Pendahuluan
Penetapan selang waktu pemberian asetosal
Pada penetapan selang waktu pemberian asetosal, digunakan sebanyak 6
ekor mencit betina galur Swiss dengan berat 20-30gram dan telah dipuasakan
selama 24 jam. Ke-enam ekor mencit kemudian dibagi menjadi 2 kelompok yang
terdiri dari 3 mencit kemudian diinjeksikan asam asetat 1% secara intraperitonial
dan diuji dengan selang waktu 10 dan 15 menit. Selanjutnya, hasil rata-rata geliat
kedua selang waktu dihitung setelah pemberian asetosal 91 mg/kgBB secara peroral
untuk menentukan waktu yang optimum (Kristanti et al., 2017). Kemudian dipilih
berdasarkan waktu yang paling efektif dalam pemberian ekstrak etanol terhadap
penurunan jumlah geliat.

4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Pengelompokkan dan perlakuan hewan uji


Pada penelitian ini, digunakan untuk 25 ekor mencit yang kemudian dibagi
secara acak ke dalam 5 kelompok. Kelompok I akan dijadikan sebagai kontrol
negatif (CMC-Na), kelompok II sebagai kontrol positif (Asetosal 91 mg/kgBB) dan
kelompok III-V sebagai kelompok perlakuan yang terdiri dari 3 peringkat dosis
ekstrak etanol 70% C. citratus yaitu 3333,33; 1666,67; 833,33 mg/KgBB.yang akan
diberikan secara peroral pada mencit. Kemudian pada selang waktu 10 menit,
mencit diinduksi asam asetat 1% secara intraperitonial.

Pengukuran aktivitas analgesik


Pengukuran aktivitas analgesik dilakukan dengan metode rangsang kimia
yang kemudian akan dilakukan pengukuran jumlah geliat pada mencit yang telah
terinduksi asam asetat sehingga dapat dihitung persen proteksi geliat. Pengukuran
respon geliat akan dilakukan setiap 5 menit selama 1 jam. Respon geliat yang terjadi
pada uji efek analgesik diamati atau dihitung apabila pada mencit terjadi refleks
respon geliat dengan menarik satu atau kedua kaki kebelakang serta perut mencit
yang menempel dialas pengamatan sehingga terlihat memanjang.
Penentuan persen proteksi geliat terhadap kontrol negative dapat dihitung
dengan persamaan sebagai berikut:
Persen proteksi geliat = (100 – {(P/K) x 100%}) %

Keterangan:
P : Jumlah kumulatif geliat hewan uji perlakuan
K : Rata-rata jumlah kumulatif geliat hewan uji kontrol negatif
Nilai persen proteksi yang ≥ 50% menunjukkan adanya efek analgesik
(Phytomedica, 1991). Perubahan persen proteksi terhadap kontrol positif dapat
dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut:
Perubahan persen proteksi = ([A-B/B] x 100%)
Keterangan:
A : Persen proteksi geliat pada tiap kelompok perlakuan
B : Rata-rata proteksi geliat pada kontrol positif

5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Analisis statistik
Data jumlah geliat pada penetapan selang waktu pemberian asetosal
dianalisis menggunakan uji T karena data yang didapatkan berupa data 2 kelompok
yaitu selang waktu 10 menit dan 15 menit. Data jumlah geliat, persen proteksi dan
perubahan persen proteksi pada perlakuan dianalisis dengan uji Shapiro-Wilk
karena jumlah sampel yang digunakan kurang dari 50 dan hasil yang didapatkan
telah menunjukkan data terdistribusi normal. Kemudian dilanjutkan dengan uji One
Way Anova dengan taraf kepercayaan 95% bertujuan untuk melihat adanya
perbedaan antar kelompok dan hasil yang didapatkan menunjukkan varian data
berbeda sehingga dilakukan uji Tamhane untuk mengetahui sigifikansi perbedaan
antar kelompok perlakuan (Dahlan, 2014).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Determinasi dan Ekstraksi daun C. citratus
Bahan uji pada penelitian ini yang berupa daun C. citratus telah dilakukan
uji determinasi di Laboratorium Kebun Tanaman Obat Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma (Lampiran 2.) yang menyatakan bahwa bahan yang di
uji yang digunakan benar berupa daun C. citratus.
Simplisia diayak menggunakan ayakan 40 dan 50 agar mendapatkan ukuran
partikel yang seragam sehingga pada saat maserasi, semua partikel dapat terbasahi
semua. Setelah diayak, simplisia diekstraksi dengan pelarut etanol 70% yang
merupakan pelarut organic yang dapat menarik senyawa fenol dan flavonoid yang
mempunyai efek analgesik dan merupakan senyawa organik. Ektraksi merupakan
proses pemisahan bahan dari campurannya dengan menggunakan pelarut (Agoes,
2009). Metode ekstraksi yang digunakan berupa maserasi.
Setelah proses maserasi berakhir, ekstrak diuapkan dengan rotary
evaporator pada suhu 50-55°C, dimana seharusnya berdasarkan teori suhu untuk
rotary evaporator sebesar 50-60°C. Pada penelitian ini, tidak menggunakan suhu
yang melebihi 55°C karena jika menggunakan suhu yang melebihi 55°C, ekstrak
kental yang didapatkan akan menempel di dinding labu rotary evaporator, sehingga

6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

diperlukan untuk dibilas ulang menggunakan etanol 70% baru dan juga
dikhawatirkan akan memengaruhi hasil ekstraksi. Oleh karena itu, suhu yang
digunakan tidak melebihi 55°C agar didapatkan semua ekstrak kental tanpa
tertinggal di labu rotary evaporator dan juga dibilas. Hasil rotary evaporator
kemudian diuap di dalam oven untuk menghilangkan etanol yang masih tertinggal
dan juga untuk mendapatkan bobot tetap. Hasil rendemen yang didapatkan dari
ekstrak kental yaitu 14,9%

Uji Kadar Air


Pengujian kadar air bertujuan untuk melihat apakah serbuk yang digunakan
telah sesuai dengan kriteria dan juga dengan kadar air yang berbeda juga dapat
menyebabkan kandungan yang terdapat dalam bahan uji sehingga memberikan efek
yang berbeda. Hasil kadar air serbuk daun C. citratus yang didapatkan sebesar
8,114%. Dari hasil kadar air daun C. citratus telah memenuhi kadar air yang baik
yaitu <10% (Depkes RI, 1995).

Uji Pendahuluan
Pada penelitian ini, hasil uji efek analgesik dilakukan dengan metode
rangsang kimia sebagai skrining awal farmakologi untuk mengetahui ada tidaknya
efek analgesik.
Asam asetat merupakan suatu iritan yang merusak jaringan secara lokal,
yang kemudian akan menyebabkan nyeri pada rongga perut pada pemberian
intraperitonial. Asam asetat diinjeksikan secara intraperitonial pada mencit betina
galur Swiss. Konsentrasi asam asetat yang digunakan adalah 1% dengan dosis
50mg/kgBB didasarkan pada penelitian yang telah dilakukan oleh Hendra et al.
(2017).
Metode rangsang kimia dilakukan dengan menginduksi asam asetat 1%
pada mencit betina galur Swiss secara intraperitonial yang akan menyebabkan nyeri
pada mencit sehingga memberikan respon nyeri berupa refleks respon geliat
(Muhammad, 2014) dengan menarik satu atau kedua kaki kebelakang serta perut
mencit yang menempel dialas pengamatan sehingga terlihat memanjang. Respon

7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

geliat tersebut akan diamati selama 60 menit dengan interval setiap 5 menit (Hendra
et al., 2017; Syamsul et al., 2016).
Selang waktu pemberian asetosal merupakan jeda antara pemberian zat uji
secara peroral dengan injeksi asam asetat secara intraperitoneal. Pada selang waktu
tersebut, diharapkan zat uji dapat diabsorbsi sehingga memberikan efek analgesik
yang optimal dan juga untuk menentukan waktu yang optimum untuk penelitian ini.
Pada penentuan selang waktu ini, dosis asetosal yang digunakan yaitu 91 mg/kgBB
(Kristianti et al., 2017). Pada tabel I menunjukkan hasil penetapan selang waktu
pemberian asetosal. Berdasarkan, hasil analisis rata-rata geliat pada kedua selang
waktu menunjukkan hasil perbedaan tidak bermakna. Dengan demikian, selang
waktu 10 menit ataupun 15 menit pemberian asetosal telah memberikan efek
analgesik yang hampir sama. Oleh karena itu, peneliti memilih waktu 10 menit
sebagai selang waktu pemberian asetosal.

Tabel I. Hasil rata-rata kumulatif geliat mencit dan uji T tidak berpasangan pada
uji penetapan selang waktu pemberian asetosal (n=3)
Rata-rata kumulatif
Kelompok p
geliat (x̄ ± SE)
Asetosal 91 mg/kgBB selang waktu 10 menit 23,0 ± 1,7
BTB
Asetosal 91 mg/kgBB selang waktu 15 menit 24,0 ± 2,5
BTB= Berbeda tidak bermakna (p>0,05)

Uji Efek Analgesik


Pada kontrol negatif CMC-Na menunjukkan rata-rata jumlah kumulatif
geliat, nilai persen proteksi dan perubahan persen proteksi secara berturut-turut
sebesar 64,4 ± 0,8; -0,3 ± 1,2 dan -100,4 ± 1,8. Hasil jumlah kumulatif geliat yang
tinggi, persen proteksi dan perubahan persen proteksi yang sangat rendah dapat
menandakan bahwa CMC-Na yang sebagai kontrol negatif, pelarut asetosal, dan
pelarut ekstrak etanol 70% daun C. citratus tidak memiliki efek analgesik
(Kristianti et al., 2017; Sosangko et al, 2016).

8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel II. Rata-rata jumlah geliat, persen proteksi, dan perubahan persen proteksi
pada pengujian efek analgesik kelompok kontrol negatif, kontrol positif, dan tiga
peringkat dosis ekstrak etanol 70% daun C. citratus (n=5).

Rata-rata
Rata-rata jumlah Rata-rata persen perubahan
Kelompok
geliat (x̄ ± SE) proteksi (x̄ ± SE) persen proteksi
(x̄ ± SE)

Kontrol Positif
22,2 ± 1,1 b 65,5 ± 1,7 b 0,0 ± 2,6 b
(Asetosal)
Kontrol Negatif
64,4 ± 0,7 a -0,3 ± 1,2 a -100,4 ± 1,8 a
(CMC-Na)
EECC dosis 3333,3
39,6 ± 2,6 a, b 38,5 ± 4,0 a, b -41,2 ± 6,1 a, b
mg/kgBB
EECC dosis1666,7
43,0 ± 0,9 a, b 33,2 ± 1,5 a, b -49,3 ± 2,2 a, b
mg/kgBB
EECC dosis 833,3
51,0 ± 1,7 a, b 20,8 ± 2,7 a, b -68,2 ± 4,1 a, b
mg/kgBB
x̄= rata-rata; SE= Standard Error; EECC= Ekstrak Etanol 70% daun C. citratus; a=
p<0,05 menunjukkan perbedaan bermakna terhadap kelompok kontrol positif
(Asetosal); b= p<0,05 menunjukkan perbedaan bermakna terhadap kontrol negative
(CMC-Na).

Dari tabel II diatas, asetosal sebagai kontrol positif memiliki rata-rata


jumlah kumulatif sebesar 22,20 ± 1,11. Berdasarkan hasil analisis statistika, jumlah
kumulatif geliat kontrol postif asetosal berbeda secara bermakna terhadap kontrol
negatif CMC-Na (Tabel III). Nilai persen proteksi dan perubahan persen proteksi
pada pemberian asetosal secara berturut-turut sebesar 65,5 ± 1,7 dan 0,0 ± 2,6.
Berdasarkan Phytomedica (1991), nilai persen proteksi asetosal ≥ 50% telah
menunjukkan adanya efek analgesik.

9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel III. Hasil analisis Tamhane terhadap rata-rata jumlah geliat, persen proteksi,
dan perubahan persen proteksi pada pengujian efek analgesik kelompok uji kontrol
postif, kontrol negatif, dan tiga peringkat dosis ekstrak etanol 70% daun C. citratus
(n=5).
EECC EECC EECC
Kontrol Kontrol
dosis dosis dosis
Positif Negatif
3333,3 1666,7 833,3
(Asetosal) (CMC-Na)
mg/kgBB mg/kgBB mg/kgBB
Kontrol Positif
- BB BB BB BB
(Asetosal)
Kontrol
Negatif (CMC- BB - BB BB BB
Na)
EECC dosis
3333,33 BB BB - BTB BTB
mg/kgBB
EECC dosis
1666,67 BB BB BTB - BTB
mg/kgBB
EECC dosis
833,33 BB BB BTB BTB -
mg/kgBB
BB= Berbeda bermakna (p<0,05); BTB= Berbeda tidak bermakna (p>0,05)

EECC pada ketiga peringkat dosis 3333,33; 1666,67; dan 833,33 mg/kgBB
memiliki rata-rata jumlah kumulatif geliat 39,6 ± 2,6; 43,0 ± 0,9; dan 51,0 ± 1,7.
Berdasarkan hasil analisis statistika, jumlah kumulatif geliat menunjukkan hasil
yang berbeda bermakna (p<0,05) terhadap kontrol negatif CMC-Na (Tabel III).
Nilai persen proteksi EECC dosis 3333,33; 1666,67; dan 833,33 mg/kgBB secara
berturut-turut sebesar 38,5 ± 4,0; 33,2 ± 1,5; dan 20,8 ± 2,7 dengan nilai perubahan
proteksi secara berturut-turut sebesar -41,2 ± 6,1; -49,3 ± 2,2; dan -68,2 ± 4,1. Hal
ini menunjukkan bahwa EECC pada ketiga peringkat dosis mampu menghambat
dan mengurangi rasa nyeri akibat induksi asam asetat 1% namun tidak memiliki
efek analgesik karena nilai proteksi yang ≤ 50%.
Bila ketiga peringkat dosis EECC dibandingkan dengan kontrol positif,
tidak memiliki aktivitas sebesar kontrol postif asetosal dalam menghambat nyeri

10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

akibat induksi asam asetat 1%. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji statistik dari
ketiga peringkat dosis yang berbeda bermakna dengan kontrol positif asetosal.
Dari ketiga peringkat perlakuan (Tabel II), terlihat bahwa rata-rata jumlah
kumulatif paling tinggi adalah pada dosis 833,33 mg/kgBB (51,00 ± 1,73), dosis
1666,67 mg/kgBB (43,00 ± 0,95) dan yang paling rendah 3333,33 mg/kgBB (39,60
± 2,58). Hasil uji rata-rata persen proteksi berturut-turut dari perlakuan EECC dosis
833,33; 1666,67; dan 3333,33 mg/kgBB adalah 38,51 ± 4,01; 33,23 ± 1,47; dan
20,81 ± 2,69. Hasil dari analisis Tamhane pada data jumlah kumulatif geliat dan
persen proteksi perlakuan EECC telah menunjukan berbeda tidak bermakna
diantara ketiga dosis yang berbeda (Tabel III). Hal tersebut dapat disimpulkan
bahwa ketiga peringkat dosis memiliki kemampuan penghambatan nyeri yang
hampir sama namun tidak memiliki efek analgesik karena ≤ 50%.
Dalam ekstrak etanol daun C. citratus terdapat kandungan senyawa alkaloid,
tanin, flavonoid, fenol, steroid dan fitosteroid, glikosida (Umar et al.,2016) dan
saponin (Hasim et al., 2015). Berdasarkan penelitian Hasim et al. (2015), ekstrak
etanol 70% didapatkan rendemen dan aktivitas antioksidan tertinggi. Adanya
aktivitas antioksidan dikarenakan terdapat senyawa bioaktif seperti senyawa fenol,
flavonoid, dan tannin. Oleh karena itu, diperlukan untuk melakukan pengujian
kandungan fitokimia senyawa fenol dan flavonoid pada ekstraksi yang telah
didapatkan.
Senyawa flavonoid yang sebagai antioksidan, juga berperan sebagai
analgetik yang mekanisme kerjanya menghambat proses pembentukan sitokin,
siklooksigenase (COX) dan prostaglandin (Verri et al., 2012). Selain itu, menurut
Tjay & Rahardja (2015) juga menyatakan bahwa terdapat kaitan antara
penangkapan radikal bebas dengan penghambatan mediator-mediator nyeri dan
peradangan. Bila radikal bebas tersebut dapat ditangkap kemungkinan proses
terjadinya nyeri dan peradangan juga dapat terhambat. Hal tersebut dapat terjadi
karena terhambatnya proses pembentukan asam arakidonat melalui enzim
fosfolipase-A2.
Dalam penelitian ini, hasil perlakuan EECC yang didapatkan tidak
memberikan efek analgesik yang kemungkinan disebabkan oleh 3 faktor, antara lain:

11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

proses maserasi yang terlalu lama, antioksidan yang dalam dosis tinggi menjadi
pro-oksidan dan konsentrasi ekstrak yang digunakan masih terlalu rendah.
Pada pembuatan ekstrak etanol 70% daun C. citratus yang dilakukan dengan
metode maserasi telah dilakukan modifikasi Hasim et al. (2015). Proses maserasi
yang dilakukan telah ditambahkan remaserasi selama 48 jam yang harapannya agar
senyawa bioaktif yang memiliki aktivitas antioksidan dapat tersaring lebih banyak
sehingga dapat memberikan efek analgesik yang lebih baik. Namun, waktu
ekstraksi yang terlalu lama dapat meningkatkan resiko terjadinya senyawa fenol
teroksidasi. (Naczk and Shahidi, 2004; Chirinos et al., 2007). Hal tersebut telah
dibuktikan pada penelitian Chew et al. (2011), metode maserasi yang dilakukan
dalam berbagai waktu ekstraksi yang bervariasi (60, 120, 180, 240, dan 300 menit)
kemudian dipilih waktu ekstraksi yang terbaik berdasarkan nilai uji kadar fenol total
(Total Phenolic Content/TPC). Hasil yang didapatkan oleh Chew et al. telah
menunjukkan konsentrasi maksimum senyawa fenol pada umumnya didapatkan
pada waktu ektraksi menit ke-120, setelah melewati menit tersebut nilai TPC
menunjukkan terjadinya penurunan yang dikarenakan waktu ekstraksi yang
diperpanjang akan menyebabkan lebih banyak senyawa terpapar oleh oksigen
sehingga meningkatkan peluang terjadinya oksidasi pada senyawa fenolik. Oleh
karena itu, waktu maserasi yang terlalu lama dapat menjadi salah satu faktor
penyebab tidak adanya efek analgesik dari perlakuan EECC.
Faktor yang keduanya dapat disebabkan karena adanya antioksidan dalam
dosis tinggi dapat meningkatkan kerusakan oksidasi melalui aktivitas pro-oksidan
(Ullah et al, 2013). Pro-oksidan yang mengarah ke endobiotik atau xenobiotik yang
dapat menginduksi stress oksidasi baik dengan ROS maupun menghambat system
antioksidan (Rahal et al., 2014). Flavonoid yang sebagai pro-oksidan berperan
penting dalam penelitian in-vivo jika ion logam transisi bebas yang terlibat dalam
proses oksidasi. Flavonoid dapat mereduksikan Cu (II) menjadi Cu (I) sehingga
memungkinkan unutuk terjadi pembentukan proses inisiasi radikal (Cao et al, 1997)
Oleh karena itu, peristiwa penghambatan sistem antioksidan dapat menjadi faktor
penyebab tidak adanya efek analgesik pada perlakuan EECC.

12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Faktor ketiga dapat disebabkan oleh konsentrasi EECC 10% yang


digunakan pada penelitian ini masih terlalu rendah sehingga tidak memberikan efek
analgesik. Oleh karena itu, peningkatan konsentrasi EECC diperlukan untuk
memberikan efek analgesik.

KESIMPULAN
Hasil penelitian ekstrak etanol 70% daun C. citratus belum memiliki efek
analgesik pada mencit betina galur Swiss yang diinduksi asam asetat 1%. Persen
proteksi geliat EECC dosis 833,33; 1666,67; dan 3333,33 mg/kgBB secara berturut-
turut adalah 38,5; 33,2; dan 20,8% sedangkan nilai perubahan proteksi geliat EECC
dosis 833,33; 1666,67; dan 3333,33 mg/kgBB secara berturut-turut adalah -41,2; -
49,3; dan -68,2%.

SARAN
Disarankan untuk melakukan penelitian selanjutnya dengan menurunkan
dosis EECC, mengurangi jumlah waktu ekstraksi, atau meningkatkan konsentrasi
EECC untuk melihat apakah dapat menimbulkan persen proteksi ≥ 50%. Selain itu,
juga diperlukan untuk melakukan pengujian kandungan fitokimia senyawa fenol
dan flavonoid secara spesifik pada ekstrak kental C. citratus.

DAFTAR PUSTAKA
Adiguna, P., dan Santoso, O., 2017, Pengaruh Ekstrak Daun Serai (Cymbopogon
citratus) Pada Berbagai Konsentrasi Terhadap Viabilitas Bakteri Streptococcus
Mutans, Jurnal Kedokteran Diponegoro, 6(4), 1543-1550.
Agoes, G., 2009, Seri Farmasi Industri-2: Teknologi Bahan Alam, Penerbit ITB,
Bandung, hal. 31.
Carbajal, D., Casaco, A., Arruzazabala, L., and Gonzalez, R.T.Z., 1989,
Pharmacological Study of Cymbopogon citratus leaves, Journal of
Ethnopharmacology, 103-107.

13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Cao, G., Sofic, E., and Prior, R.L., 1997, Antioxidant and prooxidant behavior of
flavonoids: structure-activity relationships. Free Radic Biol Med, Vol.22, 749-
760.
Chew, K.K., Ng, S.Y., Thoo, Y.Y., Khoo, M.Z., Wan Aida, W.M., and Ho, C.W.,
2011, Effect of ethanol concentration, extraction time and extraction
temperature on the recovery of phenolic compounds and antioxidant capacity
of Centella asiatica extracts, International Food Research Journal, 18(2), 571-
578.
Chirinos, R., Rogez, H., Campos, D., Pedreschi, R., and Larondelle, Y., 2007,
Optimization of Extraction Conditions of Antioxidant Phenolic Compounds
from Mashua (Tropaeolum tuberosum Ruíz and Pavón) Tubers. Separation and
Purification Technology, 55(2), 217-225.
Chowdury, M.I.A., Debnath, M., Ahmad, M.F., Alam, M.N., Saleh, A.M.,
Chowdhury, S., et al., 2015, Potential Phytochemical, Analgesic and
Anticancerous Activities of Cymbopogon citratus Leaf, American Journal of
Biomedical Research, Vol. 3, No.4, 66-70.
Dahlan, M.S., 2014. Statistika untuk Kedokteran dan Kesehatan, Edisi 6, Jakarta.
Depkes RI, 1995, Materia Medika Indonesia, Jilid IV, Jakarta.
Hasim, Falah, S., Ayunda, R. D., and Faridah, D.N., 2015, Potential of lemongrass
leaves extract (Cymbopogon citratus) as prevention for oil oxidation, Journal
of Chemical and Pharmaceutical Research, 7(10), 55-60.
Hendra, P., Fenty, Andreani, P. R., Pangestuti, B. M. E., and Julianus, J., 2017,
Evaluation of Antihyperlipidemic, Anti-Inflammatory, and Analgesic Activiteis
of Eurycoma Longifolia in Animal Models, International Journal od Pharmacy
and Pharmaceutical Sciences, Vol.9, Issue 3, 166-169.
Kristanti, C. D., Simanjuntak, F. P. J., Dewi, N. K. P. A., Tianri, S. V., Hendra, P.,
2017, Anti-inflammatory and Analgesic Activities of Avocado Seed (Persea
Americana Mill.), Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas, Vol. 14, No. 2, 104-
111.
Muhammad, N., 2014. In Vivo Models for Management of Pain. Scientific
Research, 5(1), 92-96.

14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Naczk, M. and Shahidi, F. 2004. Extraction and Analysis of Phenolics in Food.


Journal of Chormatography A, Vol.1054, Issues 1-2, 95-111.
Nadler, B., 2007, Inflammation, Free Radicals, Oxidative Stress, and Antioxidant,
http://www.beverlynadler.com/html/inflammation.html, diakses 01 Februari
2018.
Phytomedica, 1991. Penapisan Farmakologi Pengujian Fitokimia dan Pengujian
Klinik. Yayasan Pengembangan Obat Bahan Alami Phytomedica, Jakarta, hal.
49.
Pramono, S. 2003. Bahan Obat Alami Ditinjau dari Prospek Bisnis. Makalah
seminar. 25 Mei 2003, Yogyakarta.
Pratiwi, R., Posangi, J., dan Fatimawali, 2013, Uji Efek Analgesik Ektrak Etanol
Daun Gedi (Abelmoschus manihot (L.) Medik) Pada Mencit (Mus musculus),
Jurnal e-Biomedik, 1(1), 571-580.
Rahal, A., Kumar, A., Singh, V., Yadav, B., Tiwari, R., Chakraborty, S., and Dhama,
K., 2014, Oxidative Stress, Prooxidants, and Antioxidants: The Interplay,
BioMed Research International, 1-19.
Sasongko, H., Sugiyarto, Farida, Y., Efendi, N. R., Pratiwi, D., Setyawan, A. D.,
and Widiyani, T., 2016, Analgesic Activity of Ethanolic Extract of Karika
Leaves (Carica pubescens) In Vivo, Journal of Pharmaceutical Science and
Clinical Research, 83-89.
Shah, G., Shri, R., Dhabiliya, F., Nagpal, N., and Mann, A.S., 2010, Anti-anxiety
Activity of Cymbopogon citratus, Phcog j, 45-50.
Syamsul, E. S., Andani, F., dan Soemarie, Y. B., 2016, Analgesic Activity Study of
Ethanolic Extract of Callicarpa Longifolia Lamk. in Mice, Traditional
Medicine Journal, 21(2), 99-103.
Tangpu, V., and Yadav, A.K., 2006, Antidiarrhoeal Activity of Cymbopogon
citratus and its Main Constituent, Citral, Pharmacology online, 290-298.
Tchoumbougnang, F., Zollo, P.H.A., Dagne, E., and Mekonnen, Y., 2005, In vivo
Antimalaria Activity of Essential Oils from Cymbopogon citratus and Ocimum
gratissimum on Mice Infected with Plasmodium berghei, Planta Medica, 20-
23.

15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tjay, T. H., dan Rahardja, K., 2015, Obat-obat Penting: Khasiat, Penggunaan, dan
Efek-efek Sampingnya, Edisi VII, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, hal.
317,319, 336.
Ullah, M., Ahmand, A., Khan, H.Y., Zubair, H., Sarkar, F.H., and Hadi, S., 2013,
The pro-oxidant action of dietary antioxidants leading to cellular DNA breakage
and anticancer effects: implications for chemotherapeutic action against cancer,
Cell biochemistry and biophysics, Vol.67, 431-438.
Umar, M., Mohammed, I.B., Oko, J.O., Tafinta, I.Y., Aliko, A.A., and Jobbi, D.Y.,
2016, Phytochemical Analysis and Antimicrobial Effect of Lemon Grass
(Cymbopogon citratus) Obtained from Zaria, Kaduna State, Nigeria, Journal of
Complementary and Alternative Medical Research, 1(2), 1-8.
Verri, W.A., Vicentini, F.T.M.C., Baracat, M.M., Georgetti, S.R., Cardoso, R.D.R.,
Cunha, T.M., et al., 2012, Flavonoids as Anti-Inflammatory and Analgesic
Drugs: Mechanism of Action and Perspectives in the Development of
Pharmaceutical Forms, Bioactive Natural Products, Vol. 36, Chapter 9, 297-
330.

16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ethical Clearance dari Medical and Health Research Ethics
Committee Faculty of Medicine Gadjah Mada University

17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 2. Surat pengesahan determinasi tanaman Cymbopogon citratus

18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3. Surat keterangan tanaman Cymbopogon citratus dari Merapi Farma

19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 4. Surat legalitas analisis data oleh Pusat Kajian Clinical Epidemiology
& Biostatistics Unit Faculty of Medicine Gadjah Mada University

20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 5. Hasil Uji Kadar Air Serbuk Cymbopogon citratus

Gambar 1. Hasil Uji Kadar Air

21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 6. Perhitungan konversi dosis dari mencit ke manusia


Faktor konversi mencit 20gram ke manusia 70 kg = 387,9
Dosis untuk manusia 70 kg = dosis untuk mencit 20 gram × nilai konversi
Sehingga dosis EECC untuk manusia adalah sebagai berikut:
1. Dosis ekstrak etanol 70% daun Cymbopogon citratus 833,33 mg/kgBB
Dosis untuk mencit 20 g = 16,67 mg
Dosis untuk manusia 70 kg = 16,67 mg × 387,9 = 6.466,29 mg
Dosis untuk manusia = 6.466,29 mg / 70 kgBB = 92,37 mg/kgBB
2. Dosis ekstrak etanol 70% daun Cymbopogon citratus 1666,67 mg/kgBB
Dosis untuk mencit 20 g = 33,33 mg
Dosis untuk manusia 70 kg = 33,33 mg × 387,9 = 12.928,71 mg
Dosis untuk manusia = 12.928,71 mg / 70 kgBB = 184,70 mg/kgBB
3. Dosis ekstrak etanol 70% daun Cymbopogon citratus 3333,33 mg/kgBB
Dosis untuk mencit 20 g = 66,66 mg
Dosis untuk manusia 70 kg = 66,66 mg × 387,9 = 25.857,41 mg
Dosis untuk manusia = 25.857,41 mg / 70 kgBB = 369,39 mg/kgBB

22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 7. Tanaman Cymbopogon citratus; Serbuk daun Cymbopogon citratus;


Hasil ekstrak daun Cymbopogon citratus; EECC dengan konsentrasi 10% dalam
CMC-Na

Gambar 5. Tanaman Cymbopogon Citratus

Gambar 6. Serbuk daun Cymbopogon citratus

23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 7. Hasil ekstrak daun Cymbopogon citratus

Gambar 8. EECC dengan konsentrasi 10% dalam CMC-Na

24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 8. Perhitungan persen rendemen ekstrak etanol daun Cymbopogon


citratus

Ekstrak kental yang diperoleh kemudian ditimbang dan dibandingkan bobotnya


dengan jumlah serbuk simplisia awal yang digunakan. Perbandingkan akan
dinyatakan dalam persen.

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘 11,94


% rendemen = × 100% = × 100% = 14,9%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘 80𝑔

25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 9. Kriteria geliat mencit

Gambar 6. Geliat Sempurna

Gambar 7. Geliat tidak sempurna

26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 10. Hasil analisis statistik (Uji T tidak berpasangan) jumlah geliat pada
penetapan selang waktu pemberian asetosal

27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 11. Hasil analisis jumlah geliat pada perlakuan

28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 12. Hasil analisis persen proteksi geliat pada perlakuan

33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 13. Hasil analisis perubahan persen proteksi pada perlakuan

38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi dengan judul “Uji Efek Analgesik


Ekstrak Etanol 70% Daun Serai (Cymbopogon
citratus) Pada Mencit Betina Galur Swiss Yang
Terinduksi Asam Asetat” memiliki nama lengkap
Henny, merupakan anak kedua dari tiga bersaudara
pasangan Edi dan A Moi. Penulis dilahirkan di Pontianak
tanggal 20 November 1997. Penulis menempuh
pendidikan formal di TK Santo Yusup (2001-2003), Sekolah Dasar di SD Santo
Yusup (2003-2009), Sekolah Menengah Pertama di SMP Vidya Sasana (2009-
2012), Sekolah Menengah Atas di SMA Santo Yusup (2012-2015). Pada tahun
2015, penulis melanjutkan Pendidikan Sarjana di Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta. Semasa menempuh Pendidikan Sarjana, penulis aktif
dalam berbagai organisasi dan kegiatan baik lingkup nasional dan international,
seperti keorganisasian kemahasiswaan sebagai anggota Badan Eksekutif
Mahasiswa Fakultas Farmasi (2016-2017), anggota International Pharmaceutical
Students’ Federation sebagai Student Exchange Commiitte (2017-2018) dan
beberapa kegiatan kepanitiaan yang salah satunya menjadi ketua dalam acara
Pharmacy Performance 2017. Selain itu, penulis juga mengikuti berbagai lomba
tingkat international diantaranya juara 3 Patient Counselling Event di acara Asia
Pacific Pharmaceutical Symposium di Bangkok, Thailand tahun 2017, dan juara 2
Patient Counselling Event di acara Asia Pacific Pharmaceutical Symposium di
Fujiyoshida, Japan tahun 2018.

43

Anda mungkin juga menyukai